34 - Dyta Kurnia Dwi Afifah - Laporan Aktualisasi - CLXX
34 - Dyta Kurnia Dwi Afifah - Laporan Aktualisasi - CLXX
Disusun Oleh :
dr. Dyta Kurnia Dwi Afifah
NIP. 19930718 202012 2 005
NDH : 34
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
dr. Dyta Kurnia Dwi Afifah
NIP. 19930718 202012 2 005
NDH : 34
Mengesahkan,
COACH/PEMBIMBING MENTOR
ii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Balongsari Tama Tandes – Telp. 7412278-7412279
SURABAYA (60186)
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN KE CLXX
TAHUN 2021 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Mentor Narasumber/Penguji
iii
KATA PENGANTAR
iv
5. Seluruh Dokter Umum dan Teman-teman di Puskesmas Mojolangu Kota
Malang yang telah membantu dan mendukung terlaksananya aktualisasi
ini;
6. Rekan-rekan seperjuangan pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan
CLXX tahun 2021;
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan
aktualisasi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan
rancangan aktualisasi ini.
Akhir kata, tidak ada kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga
Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis
berharap Pelaksanaan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
serta dapat memberikan sumbangsih yang membawa perubahan di
Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
v
DAFTAR ISI
vi
3.1.1 Analisisi Isu ............................................................................. 14
3.1.2 Identifikasi Masalah................................................................. 15
3.1.3 Gagasan Pemecahan Masalah ............................................... 20
3.1.3.1 Alternatif Gagasan Pemecahan Masalah Masalah ... 20
3.1.3.2 Gagasan Pemecahan Masalah Terpilih Masalah ..... 21
3.2 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................................... 23
3.3 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................................... 32
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ..................................... 33
4.1.1 Kegiatan 1 ............................................................................... 33
4.1.2 Kegiatan 2 ............................................................................... 35
4.1.3 Kegiatan 3 ............................................................................... 36
4.1.4 Kegiatan 4 ............................................................................... 37
4.1.5 Kegiatan 5 ............................................................................... 38
4.1.6 Kegiatan 6 ............................................................................... 39
4.1.7 Kegiatan 7 ............................................................................... 40
4.1.8 Kegiatan 8 ............................................................................... 42
4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi ............................................................ 43
4.2.1 Hasil Aktualisasi Nilai – Niai ANEKA ....................................... 43
4.2.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi ......................................... 45
4.3 Kendala Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Strategi Menghadapi
Kendala ............................................................................................. 47
4.4 Lesson Learned Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .......................... 47
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 48
5.2 Rekomendasi ................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 50
LAMPIRAN.............................................................................................. 51
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah khususnya di
bidang kesehatan akhir-akhir ini masih ada beberapa dijumpai kelemahan
sehingga belum belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan.
Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
amat penting di Indonesia, dimana puskesmas merupakan unit pelaksana
teknis (UPT) dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Adapun fungsi dari
puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan dan merupakan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh dan terpadu serta
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam
suatu wilayah tertentu.
Menurut Keputusan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 139 Tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter
dan Angka Kreditnya, menyatakan bahwa Dokter adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah
bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalamupaya pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan.
Puskesmas Mojolangu merupakan salah satu puskesmas di wilayah
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan sesuai dengan Permenkes Nomor 43 tahun 2019. Dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas Mojolangu mengukur
derajat kesehatan masyarakat salah satunya melalui Morbiditas (angka
kesakitan). Semakin tinggi morbiditas, maka derajat kesehatan masyarakat
semakin buruk. Sebaliknya semakin rendah morbiditas, maka derajat
kesehatan masyarakat semakin baik.
2
Pengukuran angka morbiditas tersebut dapat dilihat dari data jumlah
kejadian kesakitan berdasarkan penilaian kinerja puskesmas. Salah satu dari
5 penyakit terbanyak tahun 2020 di Puskesmas Mojolangu yaitu Hipertensi.
Tabel 1.1 5 besar penyakit terbanyak Puskesmas Mojolangu tahun 2020
NO. KODE ICD 10 NAMA PENYAKIT JUMLAH
1. I10 Hipertensi Primer 271
2. J00 Infeksi Saluran Pernapasan Akut 108
3. E11 Non Insulin Dependen DM 95
4. M79.1 Myalgia 49
Penyakit pulpa dan jaringan
5. K04 periapikal 46
3
Pengobatan Teratur”. Berikut ini merupakan tabel capaian PIS-PK Puskesmas
Mojolangu tahun 2020.
Tabel 1.2 Capaian PIS-PK Puskesmas Mojolangu tahun 2020
4
antara pasien dan tenaga kesehatan dalam menjawab pertanyaan ataupun
diskusi mengenai hipertensi. Baik dari segi keluhan atau gejala pasien,
keteraturan minum obat, kompilkasi, bahkan info penting lainnya untuk
mencapai pengobatan hipertensi yang rutin.
Latar belakang tersebut yang mendorong penulis memutuskan untuk
membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “WALI HT (Whatsapp Peduli
Hipertensi) bagi pasien Hipertensi”.
1.2 Tujuan
Tujuan penerapan kegiatan aktualisasi yang berjudul “WALI HT
(Whatsapp Peduli Hipertensi) bagi pasien Hipertensi” adalah sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum
1. Terlaksananya pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN berupa
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi) dalam penerapan WALI HT
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Terlaksananya pembuatan grup Whatsapp bagi pasien
Hipertensi;
2. Terlaksananya grup Whatsapp sebagai media komunikasi
antara pasien hipertensi dan tenaga kesehatan
3. Terwujudnya peningkatan pengetahuan penderita mengenai
definisi, gejala, faktor resiko, dan komplikasi hipertensi untuk
berobat rutin
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan aktualisasi yang berjudul “WALI HT
(Whatsapp Peduli Hipertensi) bagi pasien Hipertensi”adalah sebagai berikut:
1.3.1 Manfaat Internal
1. Meningkatkan kompetensi PNS yang kompeten, professional,
inovatif dan ber- ANEKA
2. Meningkatkan kualitas pelayanan hipertensi di puskesmas
3. Membantu tercapainya tujuan puskesmas
5
1.3.2 Manfaat Eksternal
1. Meningkatkan komunikasi antara pasien hipertensi dan tenaga
kesehatan
2. Meningkatkan kesadaran dan kemauan pasien hipertensi untuk
berobat rutin
6
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
7
4. Kelurahan Tunggulwulung
4. Luas Wilayah Kerja 11.284 Km²
5. Jumlah RW/RT Wilayah Kerja 39/276
6. Jumlah Penduduk wilayah kerja 60.521 jiwa
8
2. Memberdayakan masyarakat mandiri untuk hidup sehat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau.
9
2.1.5 Struktur Organisasi
PJ UKM Esensial PJ UKM Pengembangan PJ UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Kesehatan
drg. Linda Herawati A. Syaihuddin, A.Md.Kep dr. Mutmainah drg. Agus Prasetiyo
10
2.2 Capaian Kinerja Yang Diharapkan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Salah satu capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) PIS – PK diharapkan dapat berjalan sesuai dengan target.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di
laksanakan untuk menunjang terlaksananya Program Indonesia Sehat di
wilayah kerja Puskesmas. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat
atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka
pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator
utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas
indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas Kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks
Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-
masing indikator, mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang
bersangkutan. Target dari Pelaksanaan PIS -PK di adalah total coverage
11
(100%) dimana seluruh keluarga harus dilakukan pendataan dan intervensi
awal berupa KIE pada masyarakat,
12
2.4 Uraian Tugas Peserta
2.4.1 Profil Peserta
Nama : dr. Dyta Kurnia Dwi Afifah
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 18 Juli 1993
NIP : 19930718 202012 2 005
Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tingkat I / III-b
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : Puskesmas Mojolangu Kota Malang
2.4.2 Uraian Tugas Jabatan
Tugas pokok dokter ahli pertama dalam melaksanakan jabatannya
yaitu :
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2) Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum
3) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
4) Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
5) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
6) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
7) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
8) Melakukan pelayanan imunisasi
9) Melakukan penyuluhan medik
10) Membuat catatan medik rawat jalan
11) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
12) Menguji kesehatan individu
13
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
14
memasuki masa resesi diantaranya Jepang dan Korea Selatan.
Sektor-sektor yang paling berdampak adalah sektor pariwisata,
transportasi, industri, perdagangan, dan jasa-jasa. Namun demikian
sektor-sektor lainnya juga terkena dampaknya baik secara langsung
maupun karena effect domino yang ditimbulkan. Dengan pelemahan
aktivitas ekonomi, akan mempunyai konsekuansi dengan
peningkatan angka pengangguran yang pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah penduduk miskin. Sudah banyak sekali
langkah yang diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk menekan
angka penyebaran COVID 19, mulai dari adanya SATGAS COVID
19, Vaksinasi Covid, Tracing dan lain sebagainya.
15
Kondisi yang
No. Identifikasi Masalah Kondisi Sekarang
Diharapkan
yang digunakan saat
pelayanan
3. Kurangnya kepatuhan Masih rendahnya Meningkatnya
berobat pada pasien penderita hipertensi kepatuhan penderita
Hipertensi yang melakukan hipertensi untuk
pengobatan secara berobat rutin
rutin
4. Belum terlaksananya Upaya Berhenti Terlaksananya Upaya
Upaya Berhenti Merokok belum Berhenti Merokok
Merokok (UBM) terlaksana karena
sarana, prasarana,
serta pelatihan yang
belum dilaksanakan
5. Penemuan Kasus Masih kurangnya Meningkatnya
Baru TBC yang masih kesadaran, temuan kasus baru
rendah pengetahuan dan TBC
dukungan keluarga
untuk berobat ke
fasilitas layanan
kesehatan apabila
memiliki gejala
mengarah ke TBC
16
Tabel 3.2 Seleksi Menentukan Kualitas Masalah Menggunakan Metode AKPL
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
1. Kurangnya kepatuhan petugas 4 3 4 4 15 III
dalam melaksanakan tindakan
sterilisasi instrumen
2. Belum optimalnya penggunaan 4 4 5 4 17 II
APD oleh petugas
3. Kurangnya kepatuhan berobat 5 5 4 5 19 I
pasien Hipertensi
4. Belum terlaksananya Upaya 3 4 3 3 13 V
Berhenti Merokok (UBM)
5. Penemuan Kasus Baru TBC 3 3 4 4 14 IV
yang masih rendah
17
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif Pemecahan
masalahnya
Berdasarkan penetapan kualitas masalah dengan menggunakan
teknik AKPL, dapat dikerucutkan menjadi tiga masalah yang kemudian akan
dipertimbangkan kembali untuk dijadikan masalah prioritas. Kemudian tiga
masalah tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U
(Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
18
menimbulkan isu tersebut)
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius
• Growth (Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk jika dibiarkan)
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 .: berkembang
5 : sangat berkembang
Berdasarkan hasil uji masalah dengan pendekatan teknik USG, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada masalah utama yaitu:
“Kurangnya kepatuhan berobat pasien Hipertensi ”
19
1.5.3 Gagasan Pemecahan Masalah
1.5.3.1 Alternatif Gagasan Pemecahan Masalah
Untuk menentukan alternatif solusi dalam memecahkan masalah
menggunakan teknik tapisan Mc Namara.
Tabel 3.4 Alternatif Solusi Memecahkan Masalah
No Alternatif Solusi Efektifitas Efisiensi Kemudahan Total Ket
(Ketepatan) (Biaya)
1. Melakukan edukasi 3 3 4 10 III
pasien hipertensi
dengan sosialisasi
secara langsung
2. Memanfaatkan media 5 5 4 14 I
sosial Whatsapp
sebagai media
komunikasi pasien
hipertensi
3. Memberikan buku 5 4 3 12 II
kartu kontrol sebagai
pengingat pasien
hipertensi
Cara memberikan nilai dengan skala penskoran 1–5 sesuai skala
Likert. Alternatif solusi yang terpilih yaitu Memanfaatkan media sosial
Whatsapp sebagai media komunikasi pasien hipertensi.
20
1.5.3.2 Gagasan Pemecahan Masalah Terpilih
Tabel 3.5 Gagasan Pemecahan Masalah
Rekomen
dasi
Akar Alternatif
No. Masalah Penyebab Masalah Solusi
Penyebab Solusi
(Solusi yg
dipilih)
1. Kurangnya 1. Pasien merasa Kurangnya 1. Melakukan Memanfaat
kepatuhan sudah sembuh pengetahuan edukasi kan media
berobat 2. Kurangnya masyarakat pasien sosial
pasien motivasi diri tentang hipertensi Whatsapp
Hipertensi sendiri untuk penyakit dengan sebagai
melakukan hipertensi sosialisasi media
pengobatan rutin secara komunikasi
hipertensi langsung pasien
3. Kurangnya 2. Memanfaatk hipertensi
dukungan an media
keluarga pasien sosial
untuk melakukan Whatsapp
pengobatan rutin sebagai
hipertensi media
4. Kurangnya komunikasi
pengetahuan pasien
masyarakat hipertensi
tentang penyakit 3. Memberikan
hipertensi buku kartu
kontrol
sebagai
pengingat
pasien
hipertensi
21
(Whatsapp Peduli Hipertensi) bagi pasien Hipertensi”
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat
kerja. Rangkaian kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach tentang rancangan
aktualisasi
2. Menyusun rencana dan konsep WALI HT
3. Membentuk susunan kepanitiaan dan narasumber WALI HT
4. Membuat grup WALI HT
5. Melakukan invite anggota grup WALI HT
6. Melaksanakan penyebaran informasi melalui WALI HT
7. Melaksanakan analisis dan evaluasi WALI HT
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
22
3.2 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit. Kerja : Puskesmas Mojolangu Kota Malang
Identifikasi Masalah : 1. Kurangnya kepatuhan petugas dalam melaksanakan tindakan sterlisasi instrumen
2. Belum optimalnya penggunaan APD oleh petugas
3. Kurangnya kepatuhan berobat pasien Hipertensi
4. Belum terlaksananya Upaya Berhenti Merokok (UBM)
5. Penemuan Kasus Baru TBC yang masih rendah
Masalah yang diangkat : Kurangnya kepatuhan berobat pasien Hipertensi
Gagasan pemecahan masalah : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
Tabel 3.6 Matriks rencana kegiatan aktualisasi
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menghubungi dan Terlaksananya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi menentukan waktu konsultasi dan Bertanggung jawab mendukung memperkuat
dengan bertemu dengan tercatatnya dalam melakukan tujuan tata nilai
mentor dan mentor masukan dan perencanaan dan Puskesmas Puskesmas
coach 2. Mengutarakan maksud arahan serta adanya kejelasan target Mojolangu yaitu Mojolangu
dan tujuan konsultasi persetujuan untuk mencapai tujuan memberdayakan yaitu
3. Menjelasakan isu dan rancangan tertentu masyarakat Optimis,
gagasan yang diangkat mandiri untuk Lugas,
23
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dalam rancangan aktualisasi dari Nasionalisme hidup sehat dan Inovatif,
aktualisasi mentor & coach Menghargai masukan meningkatkan Dinamis
4. Menentukan media mentor dan coach saat pelayanan
sosial Whatsapp yang konsultasi kesehatan yang
akan digunakan Etika publik bermutu,
5. Mendengarkan Melaksanakan merata, dan
masukan dari mentor komunikasi dengan terjangkau
terkait dengan isu dan mentor dan coach
gagasan yang diangkat hormat, sopan, dan
jelas
24
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Menular) dan Nasionalisme mandiri untuk Sapa,
PROLANIS) terkait Pelaksanaan koordinasi hidup sehat dan Optimis,
tentang konsep WALI dilakukan petugas meningkatkan Lugas,
HT tanpa adanya pelayanan Inovatif,
3. Melakukan koordinasi diskriminasi. kesehatan yang Dinamis
dengan petugas di poli Etika publik bermutu,
umum tentang Berkomunikasi merata, dan
pelaksanaan WALI HT terhadap petugas terjangkau
4. Menyusun konsep selama koordinasi
WALI HT dengan sopan dan
santun.
Anti Korupsi
Jujur dalam
pelaksanaan koordinasi
petugas
25
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membentuk 1. Berkoordinasi dengan Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
susunan pemegang program kepanitiaan dan Proses pemilihan mendukung memperkuat
kepanitiaan terkait dan dokter narasumber panitia dan narasumber tujuan tata nilai
dan umum mengenai WALI HT dapat dipertanggung Puskesmas Puskesmas
narasumber pembentukan susunan jawabkan Mojolangu yaitu Mojolangu
WALI HT kepanitiaan dan Nasionalisme memberdayakan yaitu
narasumber. Proses pemilihan masyrakat Senyum,
2. Penetapan susunan narasumber dilakukan mandiri untuk Sapa,
kepanitiaan dan secara adil tanpa hidup sehat dan Optimis,
narasumber WALI HT diskriminasi meningkatkan Lugas,
3. Pembagian jadwal Etika publik pelayanan Inovatif,
narasumber WALI HT Berkomunikasi kesehatan yang Dinamis
bersama para sejawat bermutu,
dan petugas lainnya merata, dan
dengan sopan santun terjangkau
26
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen mutu
Pemilihan narasumber
dilakukan dengan
komitmen yang baik
dan konsisten
Anti-Korupsi
Pemilihan narasumber
dilakukan secara
terbuka, jujur dan tanpa
ada intervensi dari
pihak mananpun
4. Membuat grup 1. Membuat grup Terbentuknya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
WALI HT Whatsapp khusus bagi empat (4) grup Keberadaan dan isi dari mendukung memperkuat
pasien hipertensi khusus hipertensi grup Whatsapp dapat tujuan tata nilai
sesuai dengan jumlah dengan dipertanggungjawabkan Puskesmas Puskesmas
Kelurahan di menggunakan Mojolangu yaitu Mojolangu
aplikasi memberdayakan yaitu
27
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Puskesmas Mojolangu Whatsapp sesuai masyrakat Optimis,
Kota Malang dengan jumlah mandiri untuk Lugas,
Kelurahan di hidup sehat dan Inovatif,
Puskesmas meningkatkan Dinamis
Mojolangu pelayanan
kesehatan yang
bermutu,
merata, dan
terjangkau
5. Melakukan 1. Pencatatan nomor 1. Terlaksananya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
invite anggota telepon Whatsapp invite anggota Penggunaan nomor mendukung memperkuat
WALI HT pasien atau grup telepon Whatsapp tujuan tata nilai
penanggungjawabnya Whatsapp pasien dengan penuh Puskesmas Puskesmas
2. Melakukan invite ke 2. Terlaksananya tanggung jawab sesuai Mojolangu yaitu Mojolangu
dalam grup pre- tes dengan tujuan program memberdayakan yaitu
Whatsapp. masyrakat Optimis,
mandiri untuk Lugas,
hidup sehat dan
28
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Pemberian pre-tes Anti Korupsi meningkatkan Inovatif,
sebelum pelaksanaan Tidak pelayanan Dinamis
penyebaran informasi menyalahgunakan kesehatan yang
dalam pencatatan bermutu,
nomor Whatsapp merata, dan
pasien terjangkau
6. Melaksanakan 1. Pelaksanaan Terlaksananya Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
penyebaran penyebaran informasi penyebaran Bertanggungjawab mendukung memperkuat
informasi segera setelah informasi pada dalam proses edukasi tujuan tata nilai
melalui WALI masuknya minimal 5 grup Whatsapp melalui grup Whatsapp Puskesmas Puskesmas
HT anggota kedalam grup Etika Publik Mojolangu yaitu Mojolangu
WALI HT Membagikan informasi memberdayakan yaitu
2. Pemberian informasi yang benar sehingga masyrakat Optimis,
oleh narasumber tidak menyesatkan mandiri untuk Lugas,
kepada anggota grup Komitmen mutu hidup sehat dan Inovatif,
tentang hipertensi Informasi yang meningkatkan Dinamis
dijelaskan efektif dan pelayanan
efisien tanpa kesehatan yang
29
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Pemberian post-tes menggunakan bahasa bermutu,
setelah pelaksanaan medis merata, dan
penyebaran informasi terjangkau
7. Melaksanakan 1. Mempersiapkan data Analisis Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
analisis dan hasil pre-tes dan post keberhasilan Melakukan evaluasi mendukung memperkuat
evaluasi WALI tes grup WALI HT secara bertanggung tujuan tata nilai
HT 2. Membuat diagram jawab dan transparansi Puskesmas Puskesmas
hasil pre-tes dan post- Nasionalisme Mojolangu yaitu Mojolangu
tes proses evaluasi harus memberdayakan yaitu
3. Mengevaluasi hasil dilandasi sikap saling masyrakat Optimis,
pre-tes dan post-tes menghargai pendapat mandiri untuk Lugas,
4. Menyusun laporan Anti korupsi hidup sehat dan Inovatif,
hasil analisis Melakukan analisis dan meningkatkan Dinamis
5. Melaporkan hasil evaluasi dengan adil pelayanan
analisis kepada dan jujur kesehatan yang
mentor bermutu,
merata, dan
terjangkau
30
Keterkaitan
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil Nilai
Mata Pelatihan Tujuan
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
8. Menyusun 1. Mengumpulkan data Laporan kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan dan bukti pendukung aktualisasi Bertanggung jawab mendukung memperkuat
kegiatan laporan atas kegiatan yang tujuan tata nilai
aktualisasi 2. Menyusun laporan telah dilaksanakan Puskesmas Puskesmas
secara sistematis Etika Publik Mojolangu yaitu Mojolangu
3. Meminta pengesahan Disampaikan dengan memberdayakan yaitu
kepada mentor dan bahasa yang masyrakat Optimis,
coach komunikastif dan mandiri untuk Lugas,
santun. hidup sehat dan Inovatif,
Komitmen Mutu meningkatkan Dinamis
Berorientasi mutu pelayanan
Anti Korupsi kesehatan yang
Jujur dan transparan bermutu,
merata, dan
terjangkau
31
3.3 Jadwal Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.7 Jadwal rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
September Oktober
No Kegiatan Minggu ke-
3 4 1 2 3
1. Melakukan konsultasi dengan
mentor & coach
2. Menyusun rencana dan konsep
WALI HT
3. Membentuk susunan kepanitiaan
dan narasumber WALI HT
4. Membuat grup WALI HT
5. Melakukan invite anggota grup
WALI HT
6. Melaksanakan penyebaran
informasi melalui WALI HT
7. Melaksanakan analisis & evaluasi
WALI HT
8. Menyusun laporan kegiatan
aktualisasi
32
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1.1 Kegiatan 1
Kegiatan pertama yang
dilakukan dalam tahapan kegiatan
aktualisasi adalah melakukan konsultasi
dengan mentor dan coach tentang
rancangan aktualisasi. Kegiatan ini
dilaksanakan pada Minggu ketiga bulan
September 2021 bertempat di
Puskesmas Mojolangu Kota Malang dan melalui virtual dengan zoom meeting.
Tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah menghubungi dan
33
menentukan waktu bertemu dengan
mentor; mengutarakan maksud dan
tujuan konsultasi; menjelasakan isu
dan gagasan yang diangkat dalam
rancangan aktualisasi; menentukan
media sosial Whatsapp yang akan
digunakan serta mendengarkan masukan dari mentor terkait dengan isu dan
gagasan yang diangkat. Kegiatan konsultasi berlangsung sesuai yang
diharapkan dan dalam suasana yang komunikatif, serta menyenangkan dari
tahap awal sampai akhir kegiatan.
Mentor dan coach juga memberikan saran membangun demi
mendapatkan rancangan aktualisasi yang tepat, akurat dan bermanfaat,
sehingga penyusunan rancangan aktualisasi menjadi baik. Mentor
memberikan saran sebaiknya pembuatan grup WALI HT dibuat per –
Kelurahan sesuai dengan wilayah kerja Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
Sedangkan dari Coach memberikan saran agar pembuatan judul aktualisasi
dipilih dengan judul pendek dengan tujuan agar judul tampak lebih menarik
dan berkesan.
Telah tercapai hasil kegiatan pertama yaitu terlaksananya konsultasi
dan tercatatnya masukan serta arahan dari Mentor dan Coach dan
terlaksananya persetujuan rancangan aktualisasi dari Mentor dan Coach yang
mengangkat media sosial Whatsapp sebagai pemecahan gagasan masalah.
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan dan adanya
kejelasan target untuk mencapai tujuan tertentu, (2) Nasionalisme, yaitu
menghargai masukan mentor dan coach saat konsultasi, dan (3) Etika publik,
yaitu elaksanakan komunikasi dengan mentor dan coach hormat, sopan, dan
jelas
34
4.1.2 Kegiatan 2
Kegiatan kedua yang
dilakukan dalam tahapan kegiatan
aktualisasi adalah menyusun
rencana dan konsep WALI HT.
Kegiatan ini dilaksanakan pada
Minggu ketiga bulan September 2021
bertempat di Puskesmas Mojolangu
Kota Malang. Tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah
menghubungi dan berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas terkait rencana
pelaksanaan WALI HT; berkoordinasi dengan pemegang program PTM
(Penyakit Tidak Menular) dan PROLANIS terkait tentang konsep WALI HT;
Melakukan koordinasi dengan petugas
di poli umum tentang pelaksanaan
WALI HT, dan menyusun konsep WALI
HT. Kegiatan penyusunan
berlangsung sesuai yang diharapkan
dan dalam suasana yang komunikatif,
serta menyenangkan dari tahap awal
sampai akhir kegiatan. Kepala Puskesmas, pemegang program dan petugas
di Puskesmas Mojolangu Kota Malang juga memberikan saran yang tepat,
akurat dan bermanfaat sehingga
harapannya penerapan WALI HT ini
menjadi efektif dan efisien. Saran
yang diberikan oleh petugas di poli
umum adalah pemegang wilayah baik
bidan ataupun perawat ditambahkan
sebagai anggota grup WALI HT
sehingga dapat memantau kondisi pasien sesuai dengan wilayah kerjanya.
Telah tercapai hasil kegiatan kedua yaitu tersusunnya rencana dan
konsep WALI HT yang telah diperbaiki dengan penambahan saran dari
petugas yang lain.
35
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu: melakukan suatu kegiatan yang bisa dipertanggung- jawabkan, (2)
Nasionalisme, yaitu pelaksanaan koordinasi dilakukan keada petugas tanpa
adanya diskriminasi, (3) Etika publik, yaitu berkomunikasi terhadap petugas
selama koordinasi dengan sopan dan santun, dan (4) Anti Korupsi, yaitu jujur
dalam pelaksanaan koordinasi petugas.
4.1.3 Kegiatan 3
Kegiatan ketiga yang
dilakukan dalam tahapan kegiatan
aktualisasi adalah membentuk
susunan kepanitiaan dan narasumber
WALI HT. Kegiatan ini dilaksanakan
pada Minggu ketiga bulan September
2021 bertempat di Puskesmas
Mojolangu Kota Malang. Tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah
berkoordinasi dengan pemegang program terkait dan dokter umum mengenai
pembentukan susunan kepanitiaan dan narasumber WALI HT; penetapan
susunan kepanitiaan dan narasumber WALI HT dan pembagian jadwal
narasumber WALI HT.
Kegiatan penyusunan berlangsung
sesuai yang diharapkan dan dalam suasana
yang komunikatif, serta menyenangkan dari
tahap awal sampai akhir kegiatan. Gambar di
samping merupakan bukti kegiatan konsultasi
dengan dokter umum. Dokter umum juga
memberikan saran yang bermanfaat sehingga
harapannya penerapan WALI HT ini mencapai
target yang diharapkan. Saran yang diberikan
oleh dokter umum adalah untuk pemberian
materi hipertensi di grup WALI HT diberikan satu minggu 2 kali dengan interval
2-3 hari dengan materi yang variatif.
36
Telah tercapai hasil kegiatan ketiga yaitu tersusunnya kepanitiaan dan
narasumber WALI HT dan tersusunnya kepanitiaan dan narasumber dan
pembagian jadwal narasumber secara merata.
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu: proses pemilihan panitia dan narasumber dapat dipertanggung
jawabkan, (2) Nasionalisme, yaitu proses pemilihan narasumber dilakukan
secara adil tanpa diskriminasi, (3) Etika publik, yaitu berkomunikasi bersama
para sejawat dan petugas lainnya dengan sopan dan santun, (4) Komitmen
Mutu, yaitu pemilihan narasumber dilakukan dengan komitmen yang baik dan
konsisten, dan (5) Anti Korupsi, yaitu pemilihan narasumber dilakukan secara
terbuka, jujur dan tanpa ada intervensi dari pihak mananpun.
4.1.4 Kegiatan 4
Kegiatan keempat yang dilakukan dalam
tahapan kegiatan aktualisasi adalah membuat grup
WALI HT. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu ketiga
bulan September 2021 bertempat di Puskesmas
Mojolangu Kota Malang. Tahapan kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah membuat grup Whatsapp khusus
bagi pasien hipertensi sesuai dengan jumlah Kelurahan
di Puskesmas Mojolangu Kota Malang. Kegiatan
pembentukan grup WALI HT berlangsung sesuai yang
diharapkan tanpa hambatan.
Gambar di samping adalah bukti telah
tercapainya hasil kegiatan yaitu terbentuknya
empat (4) grup khusus hipertensi dengan
menggunakan aplikasi Whatsapp sesuai dengan
jumlah Kelurahan di Puskesmas Mojolangu. Grup
WALI HT ini diharapkan mendatangkan banyak
manfaat bagi pasien hipertensi sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.
37
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah Akuntabilitas,
yaitu: keberadaan dan isi dari grup Whatsapp dapat dipertanggungjawabkan.
Sehingga pembuatan grup WALI HT dapat bermanfaat bagi pasien hipertensi.
4.1.5 Kegiatan 5
Kegiatan kelima yang dilakukan dalam
tahapan kegiatan aktualisasi adalah melakukan invite
anggota grup WALI HT. Kegiatan ini dilaksanakan pada
minggu ketiga bulan September 2021 bertempat di
Puskesmas Mojolangu Kota Malang. Tahapan kegiatan
yang telah dilaksanakan adalah pencatatan nomor
telepon Whatsapp pasien atau penanggungjawabnya;
melakukan invite ke dalam grup WALI HT; dan
pemberian pre-tes sebelum pelaksanaan penyebaran informasi.
Gambar di samping ini merupakan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu kegiatan
invite anggota ke dalam grup WALI HT serta
pemberian pre – tes sebelum dilaksanakan
penyebaran informasi mengenai hipertensi.
Kegiatan pencatatan nomor Whatsapp dilakukan
oleh petugas di poli umum dan dicatat di lembar
yang telah disediakan. Dalam pencatatan nomor
Whatsapp diberikan keterangan alamat kelurahan
domisili untuk memudahkan pemilahan anggota
yang akan diundang / invite ke dalam grup WALI
HT.
Hambatan yang dialami adalah anggota grup WALI HT yang masih
sedikit pada minggu awal dalam pelaksanaan aktualisasi. Strategi
menghadapi kendala kegiatan yang dilakukan adalah berkoordinasi lagi
dengan petugas di poli umum untuk lebih aktif menanyakan nomor Whatsapp
pasien hipertensi, sehingga pencatatan nomor Whatsapp terlaksana secara
maksimal. Hambatan yang lainnya adalah dimana pasien lansia yang kurang
mahir menggunakan smartphone, pada saat diminta untuk menyebutkan
38
nomor telepon keluarga yang tinggal serumah dan memiliki aplikasi Whatsapp
di smartphone.nya, mengaku tidak hafal. Strategi pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan adalah pada kunjungan berikutnya dihimbau untuk membawa
catatan nomor Whatsapp keluarga yang masih tinggal serumah dengan
pasien, sehingga pencatatan nomor Whatsapp dapat dilaksanakan.
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu: penggunaan nomor telepon Whatsapp pasien dengan penuh tanggung
jawab sesuai dengan tujuan program, (2) Anti-Korupsi, yaitu: tidak
menyalahgunakan dalam pencatatan nomor Whatsapp pasien.
4.1.6 Kegiatan 6
Kegiatan keenam yang dilakukan dalam
tahapan kegiatan aktualisasi adalah
melaksanakan penyebaran informasi melalui
WALI HT. Kegiatan ini dilaksanakan pada
minggu ketiga bulan September 2021 sampai
dengan minggu kedua bulan Oktober 2021 yang
bertempat di Puskesmas Mojolangu Kota
Malang. Gambar di samping merupakan
screenshoot WALI HT yang merupakan
tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu
pelaksanaan penyebaran informasi segera
setelah masuknya minimal 5 anggota kedalam
grup WALI HT, pemberian informasi oleh narasumber kepada anggota grup
tentang hipertensi dan pemberian post-tes setelah pelaksanaan penyebaran
informasi hipertensi. Kegiatan penyebaran informasi dilaksanakan seminggu
2 kali dengan materi yang berbeda disertai dengan flyer yang menarik.
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Dalam kegiatan ini dilakukan penyebaran informasi
yang tepat dan akurat sehingga dapat menambah ilmu baru bagi pasien
hipertensi. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh tanggungjawab sehingga
39
materi yang disebarkan dalam grup WALI HT
bermanfaat dan tidak mengandung hoax.
Hambatan yang dialami adalah grup
WALI HT terkesan sepi karena anggota grup
lebih banyak menjadi silent reader. Strategi
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah
sesekali melempar pertanyaan kepada anggota
grup WALI HT agar anggota ikut aktif di dalam
grup WALI HT untuk bertanya ataupun berdiskusi
mengenai materi hipertensi. Selain itu, strategi
lain yang dilakukan adalah memasukkan video
yang berkaitan dengan topik pembahasan agar
anggota grup WALI HT lebih mudah memahami
topik pembahasan sehingga termotivasi untuk bertanya dan aktif berdiskusi.
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu: bertanggungjawab dalam proses edukasi melalui grup WALI HT, (2)
Etika Publik, yaitu: Membagikan informasi yang benar sehingga tidak
menyesatkan, (3) Komitmen Mutu, yaitu: Informasi yang dijelaskan efektif dan
efisien tanpa menggunakan bahasa medis.
4.1.7 Kegiatan 7
Kegiatan ketujuh yang dilakukan
dalam tahapan kegiatan aktualisasi
adalah melaksanakan analisis dan
evaluasi WALI HT. Kegiatan ini
dilaksanakan pada minggu kedua
bulan Oktober 2021 yang bertempat di
Puskesmas Mojolangu Kota Malang. Gambar di atas merupakan gambar
konsultasi dengan mentor yang melaksanakan beberapa tahapan kegiatan,
yaitu mengevaluasi hasil pre - tes dan post-tes dan melaporkan hasil analisis
kepada mentor. Sebelum melaksanakan konsultasi dengan mentor, maka
dilaksanakan tahapan kegiatan yang lainnya yaitu mempersiapkan data hasil
pre-tes dan post-tes, membuat diagram hasil pre-tes dan post-tes serta
menyusun hasil analisis.
40
Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil dari
penerapan WALI HT. Kendala yang dialami selama penerapan WALI HT
dilakukan diskusi dengan Kepala Puskesmas, sehingga mendapatkan solusi
yang solutif dan saran yang membangun sehingga penerapan WALI HT dapat
dimaksimalkan.
Hasil kegiatan yang
didapatkan adalah
pengetahuan pasien
hipertensi mengalami
peningkatan melalui
penerapan WALI HT. Dari
hasil pre – tes dan post - tes
diketahui: Adanya
peningkatan pengetahuan
pasien hipertensi mengenai
definisi, gejala, faktor resiko,
dan komplikasi hipertensi.
Sebelum penerapan WALI HT, terdapat 13 pasien hipertensi memiliki
pengetahuan yang kurang, 4 pasien hipertensi memiliki pengetahuan yang
cukup, dan 3 pasien hipertensi memiliki pengetahuan yang baik. Setelah
penerapan WALI HT, terdapat 1 pasien hipertensi memiliki pengetahuan yang
kurang, 5 pasien hipertensi yang memiliki pengetahuan cukup, dan 14 pasien
memiliki pengetahuan yang baik
Terdapat peningkatan
dari hasil capaian di bulan
Oktober 2021. Data PIS- PK
dengan indikator “penderita
hipertensi yang berobat
teratur” menjadi 21.59% yang
berarti indikator tersebut
mengalami peningkatan dari
sebelumnya 21%. Serta dari
data SPM untuk indikator “hipertensi yang mendapat pelayanan Kesehatan”
juga mengalami peningkatan dari 34% menjadi 40%. Hal tersebut
41
menunjukkan terdapat peningkatan penderita hipertensi yang melakukan
pengobatan. Bukti hasil analisis dan evaluasi terdapat pada lampiran 7.
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu: melakukan evaluasi secara bertanggung jawab dan transparansi, (2)
Nasionalisme, yaitu: proses evaluasi harus dilandasi sikap saling menghargai
pendapat, (3) Anti Korupsi, yaitu: melakukan analisis dan evaluasi dengan adil
dan jujur.
4.1.8 Kegiatan 8
Kegiatan kedelapan yang dilakukan
dalam tahapan kegiatan aktualisasi adalah
menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu
kedua sampai dengan minggu ketiga bulan
Oktober 2021 yang bertempat di
Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
Gambar di atas merupakan kegiatan terakhir yang dilaksanakan dalam
tahapan kegiatan aktualisasi. Laporan kegiatan aktualisasi ini berdasarkan
seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada saat masa habituasi di tempat
tugas. Kegiatan penyusunan laporan kegiatan aktualisasi berjalan sesuai
yang diharapkan. Dukungan mentor, coach, teman sejawat, serta petugas
Puskesmas menjadikan semangat tersendiri sehingga laporan aktualisasi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keterkaitan nilai dasar ASN pada kegiatan ini adalah (1) Akuntabilitas,
yaitu: bertanggung jawab atas kegiatan yang telah dilaksanakan, (2) Etika
Publik, yaitu: penyampaian dengan Bahasa yang komunikatif dan santun, (3)
Komitmen Mutu, yaitu berorientasi pada mutu sehingga mendukung
terlaksananya tujuan Organisasi, dan (4) Anti Korupsi, yaitu: jujur dan
transparan dalam proses penyusunan laporan aktualisasi.
42
4.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi
Hasil capaian kegiatan aktualisasi mengenai WALI HT (Whatsapp
Peduli Hipertensi) bagi pasien Hipertensi di Puskesmas Mojolangu Kota
Malang, yang pelaksanaan kegiatannya dimulai sejak minggu kedua bulan
September 2021 sampai dengan minggu ketiga bulan Oktober 2021, yaitu :
4.2.1 Hasil Aktulisasi Nilai – Nilai ANEKA
Tabel 4.1 Hasil Aktulisasi Nilai – Nilai ANEKA
NO NILAI – NILAI
YANG
KEGIATAN KETERANGAN
DIAKTUALI-
SASIKAN
1. Akuntabilitas 1. Konsultasi dengan 1. Konsultasi lebih transparan
mentor dan coach dan bertanggungjawab
43
2. Menyusun rencana dan 2. Koordinasi penyusunan
konsep WALI HT rencana dan konsep WALI HT
dilakukan tanpa diskriminasi
44
5. Anti - Korupsi 1. Menyusun rencana dan 1. Jujur dalam pelaksanaan
konsep WALI HT rencana dan konsep WALI
HT
45
memiliki memiliki pengetahuan
pengetahuan yang yang kurang, 5 pasien
kurang, 4 pasien hipertensi yang
hipertensi memiliki memiliki pengetahuan
pengetahuan yang cukup, dan 14 pasien
cukup, dan 3 pasien memiliki pengetahuan
hipertensi memiliki yang baik.
pengetahuan yang
baik.
46
4.3 Kendala Pelaksanaan Aktualisasi dan Strategi Menghadapi
Kendala
47
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi merupakan wujud penerapan nilai-nilai dasar
ASN. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan berdasarkan masalah yang dipilih,
yaitu kurangnya kepatuhan berobat pasien hipertensi. Solusi yang dipilih
adalah penerapan WALI HT bagi pasien hipertensi di Puskesmas Mojolangu
Kota Malang.
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tujuan umum untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu nilainilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) ke dalam kegiatan masalah sudah dilakukan.
Buktinya adalah seluruh kegiatan sudah dilaksanakan dari awal sampai
akhir semuanya tergambar dari awal sampai akhir di lampiran.
2. Tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah terpecahnya masalah kurangnya
kepatuhan berobat bagi pasien hipertensi. Terbukti dengan kondisi
sebelum dan sesudah sebagaimana diuraikan dalam bab 4. Seluruh
kegiatan pelaksanaan aktualisasi tergambar dari awal sampai akhir di
lampiran 1 sampai lampiran 8.
3. Pemecahan masalah yang dicapai sekarang adalah pemecahan masalah
jangka pendek. Sedangkan masalah yang sesungguhnya belum
terpecahkan, dan akan diproses pada saat melaksanakan tugas setelah
selesai latsar CPNS.
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat berikan agar dapat meningkatkan
kepatuhan berobat pasien hipertensi sebagai berikut:
1. Penerapan WALI HT tetap dilaksanakan secara berkesinambungan
sehingga peningkatan kepatuhan berobat pasien hipertensi menjadi
konsisten.
2. Merencanakan adanya kegiatan untuk sosialisasi adanya grup WALI HT
baik secara langsung ataupun pembuaatan flyer yang di promosikan oleh
promkes (promosi kesehatan) melalui media sosial.
48
3. Untuk menyempurnakan kegiatan tersebut dalam jangka panjang,
merekomendasikan kegiatan berkoordinasi dengan seluruh petugas
Puskesmas untuk penerapan WALI HT di seluruh ruang pemeriksaan.
49
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN
51
LAMPIRAN 1
Kegiatan 1: Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach
52
Lampiran 1
53
Lembar bimbingan aktualisasi
54
LAMPIRAN 2
Kegiatan 2: Menyusun rencana dan konsep WALI HT
55
Lampiran 2
56
Dokumentasi kegiatan koordinasi dengan petugas di poli umum
57
Lembar konsep WALI HT
58
LAMPIRAN 3
Kegiatan 3: Membentuk susunan kepanitiaan dan narasumber WALI HT
59
Lampiran 3
60
Lembar susunan kepanitiaan dan narasumber WALI HT
61
Lembar jadwal pembagian narasumber
62
LAMPIRAN 4
Kegiatan 4: Membuat grup WALI HT
63
Lampiran 4
64
LAMPIRAN 5
Kegiatan 5: Melakukan invite anggota grup WALI HT
65
Lampiran 5
66
Dokumentasi kegiatan invite pasien hipertensi ke dalam grup WALI HT
Screenshot invite pasien hipertensi dan pemberian pre – tes dalam grup Whatsapp
67
Screenshot invite pasien hipertensi dan pemberian pre – tes dalam grup Whatsapp
68
69
70
Screenshot google forms pre test
71
LAMPIRAN 6
Kegiatan 6: Melaksanakan penyebaran informasi melalui WALI HT
72
Lampiran 6
73
74
75
Screenshot kegiatan post – tes
76
Dokumentasi materi hipertensi
77
Screenshot kegiatan post – tes
78
79
Screenshot google forms post - tes
80
LAMPIRAN 7
Kegiatan 7: Melaksanakan analisis dan evaluasi WALI HT
81
Lampiran 7
82
LAPORAN HASIL ANALISIS PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI
83
2. Hasil Post – tes
Kegiatan post-test dilaksanakan untuk mengetahui kondisi setelah diberikan
informasi Hipertensi melalui WALI HT ( Whatsapp Peduli Hipertensi), diperoleh data
sebagai berikut :
84
3. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi
15% Kurang
Cukup
20% Baik
65%
5%
Kurang
25%
Cukup
Baik
70%
85
Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi
100%
100
90
80
70 40%
60 34%
50 21% 21,59%
40
30 0
20
10
0
Grup Whatsapp khusus Capaian PIS - PK Capaian SPM ( Standar
pasienhipertensi
pasien hiperetnsi (Program Indonesia Pelayanan Minimal) -
Sehat - Pendekatan Pasien hipertensi
Keluarga) - Pasien mendapat pelayanan
hipertensi yang berobat kesehatan
rutin
86
HASIL EVALUASI
Kendala yang ada dibahas dan didiskusikan pada saat evaluasi kegiatan
sehingga dihasilkan solusi yang merupakan hasil diskusi bersama. Kendala-kendala
yang muncul antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peserta yang masih sedikit pada minggu awal yang dikarenakan beberapa
pasien yang tidak hafal nomor Whatsapp dan tidak membawa smartphone saat
berobat.
2. Grup terkesan sepi karena anggota grup lebih banyak menjadi silent reader.
3. Pada pasien lansia yang kurang mahir menggunakan smartphone, pada saat
diminta untuk menyebutkan nomor telepon keluarga yang tinggal serumah dan
memiliki aplikasi Whatsapp di smartphonenya, mengaku tidak hapal dengan
nomor whatsappnya.
Dari beberapa kendala yang ada, dan setelah dibahas dan didiskusikan pada
saat evaluasi, ditemukan solusi pemecahan permasalahannya. Adapun solusinya
adalah sebagai berikut:
1. Berkoordinasi lagi dengan petugas di poli umum untuk lebih aktif mencatat
nomor Whatsapp pasien hipertensi yang berobat.
2. Sesekali melempar pertanyaan kepada anggota grup agar anggota ikut aktif
didalam diskusi.
3. Pada pasien lansia yang kurang mahir menggunakan smartphone, pada
kunjungan berikutnya dihimbau untuk membawa catatan nomor whatsapp
keluarga yang masih tinggal serumah dengan pasien.
4. Memasukkan video yang berkaitan dengan topik pembahasan agar anggota
grup lebih mudah memahami topik pembahasan sehingga termotivasi untuk
bertanya dan aktif berdiskusi
87
LAMPIRAN 8
Kegiatan 8 : Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
Bukti – bukti pendukung :
1. Dokumentasi kegiatan penyusunan laporan
2. Dokumen laporan aktualisasi
88
Lampiran 8
89