Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

‫ف اَْأل ْنبِيَ ا ِء َو ْال ُمرْ َس لِ ْينَ َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه‬
ِ ‫الس الَ ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ َو‬، َ‫ اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ َربِّ ْال َع الَ ِم ْين‬،‫بِ ْس ِم هللاِ ال رَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
َّ ‫الص الَةُ َو‬
‫ ََأ َّما بَ ْع ُد‬. َ‫َواَصْ َحبِ ِه َأجْ َم ِع ْين‬

Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, was-sholaatu wassalaamu ‘alaa


asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihi aj’ma’iin,
Amma ba’du.

ْ‫ُض لِل‬ْ ‫ض َّل لَ هُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬،ُ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬
‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬،.ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫ي لَهُ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَه‬
َ ‫فَالَ هَا ِد‬

Innal hamdalillah, nahmaduhu wanasta’inuhuu wanastaghfiruhu,, wa na’udzubillahi min


syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa, may-yahdihil laahu falaa mudhillalah, wa-may
yudhlil falaa haadiyalah, Asyhadu an-laa ilaa-ha illallaah, wahdahula syariikalah, wa-asyhadu
anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, amma ba’du.

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur ke haddirat Allah
SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan  lahir dan batin kepada kita semua, sehingga
kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT.

Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW
yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada
peradaban hidup yang moderen,,,, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang
berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..

Sebagai umat muslim, kita selalu diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah dan salah satu
jalan menuju taqwa adalah amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf yang berarti berbuat sesuatu
yang baik, sesuatu yang diridhoi Allah. Sedangkan munkar adalah mencegah dan melarang untuk
berbuat kejahatan, berbuat maksiat, dan segala sesuatu yang tidak diridhoi Allah.
Surat Ali Imran ayat 104-105: “Dan hendaklah sebagian dari kalian menjadi golongan yang
menyeru kepada kemakrufan dan mencegah dari kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar),
mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kalian menyerupai golongan orang
yang berpecah-belah dan bermusuhan setelah turunnya keterangan ini (al-Qur’an), mereka
itulah golongan orang yang ditimpa azab yang pedih.”

Makna tafsirnya: hendaklah seluruh ummat Islam menjadi penyeru kebaikan, memerintahkan
yang ma'ruf dan mencegah kemunkaran, masing-masing sesuai dengan kedudukan dan
kemampuannya, sehingga termasuk berhak memperoleh keberuntungan. Kalau kita lihat orang
berbuat munkar dan kita tidak luruskan atau kita lihat orang meninggalkan ma’ruf tidak kita
ingatkan. seperti hadits nabi, “ketika kita melihat kemungkaran, lalu dia tidak memungkirinya,
maka orang yang sedang berbuat munkar itu akan mencekik leher orang ini di hari kiamat, di
depan Allah di mahsyar, sambal berkata: ya Allah, orang ini melihat saya berbuat munkar dan
dia tidak mengingatkan, sekarang saya tuntut. Seorang muslim beriman dan meyakini kewajiban
beramar ma’ruf dan nahi munkar. Jadi hukum dalam hal ini ada dua, yang pertama wajib, yang
kedua sampai yang keseratus juta berikutnya adalah sunnah. Misalnya kita mempunyai teman
yang tidak sholat, wajib kita ingatkan, kenapa kamu ngga solat? Ini sudah masuk waktu sholat,
ayo solat dulu, nanti kita lanjutkan lagi tugasnya. Itu wajib. Sudah gugur kewajiban kita untuk
mengingatkan. Berikutnya, setelah kita ingatkan, kok masih ngga sholat nih, mengingatkannya
sudah sunnah, jadi dia adalah target dakwah, kita mau ngga dapat pahala dari dia, kapan dia baik,
saya a kan ikut dapat pahala, ya kita tidak akan jenuh. Tapi yang jelas kita sudah lepas dari
hukuman di hari kiamat.

Jadi di sini kita diajak untuk berdakwah, untuk menyerukan kebajikan. Dimana sih kita bisa
dakwah? Apa harus naik mimbar? Apa harus ceramah di masjid? Ngisi ceramah di pengajian2
baru disebut dakwah? Tentu tidak. Dimana saja kita bisa itu dakwah, kita ajak berbuat kebaikan.
Di rumah, di sekolah, di kampus, di kos, di lingkungan terdekat kita, selama itu mengajak pada
kebaikan dan mencegah kemungkaran, itu dakwah. Kita lihat teman kita makan/minum sambal
berdiri, kita tegur, sebaiknya duduk seperti disunnahkan rasul, itu dakwah.sesederhana itu.

Yang jadi masalah jaman sekarang ini, “perbaiki diri dulu lah, baru berdakwah”. Masalahnya,
mau sampe kapan kita disebut baik? Karena tentu masing2 orang mempunyai kriteria baiknya
masing-masing. Karena pada dasarnya manusia itu punya sisi baik dan buruknya. Jangan sampai
menunggu baik baru berdakwah, jangan sampai keduluan sama malaikat pencabut nyawa baru
berniat untuk dakwah. Padahal rasul sudah bilang, sampaikanlah dariku walau satu ayat. Rasul
tidak menyuruh, jadilah pribadi yang baik dulu, baru berdakwah. Tapi sampaikanlah walau 1
ayat. Tentu saja dakwah yang dilandasi oleh ilmu. Jadi kita sama2 ngaji, berkumpul dengan
orang yg soleh dan solehah, untuk nambah ilmu kita juga. Jadi ketika saya salah, maka tegurlah.
Ketika teman-teman ada yang salah, maka saya wajib mengingatkan. Jangan masa bodo, urusan
mu ya urusi sendiri. Dosa2 kum ya terserah aku. Jangan yaa. Supaya kebaikan2 itu terus
mengalir. Jadi tidak ada celah untuk keburukan itu tumbuh dan hadir di antara kita.

Anda mungkin juga menyukai

  • Katarak Kongenital
    Katarak Kongenital
    Dokumen5 halaman
    Katarak Kongenital
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Tugas OSLER
    Tugas OSLER
    Dokumen2 halaman
    Tugas OSLER
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Evapro Tugas Internsip
    Evapro Tugas Internsip
    Dokumen75 halaman
    Evapro Tugas Internsip
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen13 halaman
    Jurnal
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus
    Refleksi Kasus
    Dokumen6 halaman
    Refleksi Kasus
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • UKM
    UKM
    Dokumen3 halaman
    UKM
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Borang
    Borang
    Dokumen22 halaman
    Borang
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien DV
    Status Pasien DV
    Dokumen2 halaman
    Status Pasien DV
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Minicex Dermatitis Numularis
    Minicex Dermatitis Numularis
    Dokumen3 halaman
    Minicex Dermatitis Numularis
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
    Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
    Dokumen3 halaman
    Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus
    Refleksi Kasus
    Dokumen6 halaman
    Refleksi Kasus
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat
  • Operan Stase Jiwa
    Operan Stase Jiwa
    Dokumen5 halaman
    Operan Stase Jiwa
    Kusumas Dani Ananta Utami
    Belum ada peringkat