Katarak Kongenital
Katarak Kongenital
Intrepretasi :
Normal : licin, mengkilat, konsentris dan continue
Abnormal :
- Lingkaran continue tetapi ada bagian yang kabur, bergerigi edema kornea
- Lingkaran tidak continue : defek epitel kornea ulkus,erosi, fistula kornea.
- Lingkaran mengkilat continue , konsentris tetapi berkelok-kelok sikatrik
- Lingkaran mengkilat, continue, oval, tidak konsentris astigmatisme
4. Tes Fluorosens
Kertas fluorosein dibasahi menggunakan garam fisiologis kemudian diletakkan pada
sakus konjungtiva inferior. Pasien menutup mata selama 20 detik, kemudian kertas
diangkat. Lakukan irigasi pada konjungtiva dengan garam fisiologis. Kemudian
permukaan kornea dilihat, apabila terlihat warna hijau dengan sinar biru, berarti ada
kerusakan pada epitel kornea (misal pada keratitis superfisial epitelial, tukak kornea,
dan erosi kornea). Defek kornea akan terlihat berwarna kehijauan dan disebut uji
fluorosein positif (Ilyas dan Yulianti, 2015).
6. DD penyakit mata
- Mata tenang visus turun perlahan: Katarak, glaukoma, retinopati, gangguan refraksi
- Mata tenang visus turun mendadak: neuritis optik, ablasio retina, oklusi arteri dan
vena sentral
- Mata merah visus turun mendaak: keratitis, keratokonjungtivitis, ulkus kornea,
uveitis, iridosiklitis, glaukoma akut, endoftalmitis, panoftalmitis
- Mata merah visus normal: pterigium, pinguekula, hematoma subkonjungtiva,
skleritis-episkleritis, konjungtivitis, dry eyes, trakoma, defisiensi vitamin A.
- Kelainan pada kelopak mata: blefaritis, hordeolim, kalazion, trikiasis, entropion,
ektropion, lagoftalmus, xantelasma, ptosis, pesudoptosis, trauma kelopak mata.