Anda di halaman 1dari 3

PENUGASAN PANCASILA PERTEMUAN KETIGA

Nama : Intan Tri Wulandari


NIM : 20220710104

Soal
1. Pancasila merupakan dasar negara. Pengamalan nilai – nilai Pancasila terhadap
kehidupan sehari – hari adalah meletakkan nilai – nilai dan makna Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yang digunakan sebagai pedoman kehidupan. Pengamalan
Pancasila terdapat 5 sila
a. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. “setiap Manusia berhak untuk
menganut agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing – masing.
Contoh:
1. Saling menghormati dan menghargai umat yang beribadah
2. Tidak memaksakan orang lain untuk masuk ke dalam agama kita
3. Membina kerukunan antar umat beragama
4. Membiasakan berdoa tiap sebelum dan setelah melakukan aktivitas, misal,
saat makan, tidur, atau bepergian
b. Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab “setiap warga Indonesia wajib
menjunjung tinggi harkat dan martabat tanpa membuat perbedaan”
Contoh:
1. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
2. Tidak membeda-bedakan, baik antar ras, agama, dan budaya
3. Berani membela kebenaran
4. Mengembangkan sikap hormat dan bekerja sama kepada semua warga
5. Mengembangkan sikap tenggang rasa
6. Tidak semena-mena terhadap orang lain
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia “ rela berkorban untuk bangsa dan negara”
Contoh:
1. Mengembangkan sikap tertib terhadap peraturan
2. Tidak mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan Bersama
3. Menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa sehari-hari
4. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab warga
sekolah
5. Menggunakan barang-barang produk negeri
d. Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan. “ memberikan rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan keputusan”
Contoh:
1. Tidak memaksakan kehendak kepada setiap warga Indonesia
2. Memberikan kebebasan tiap warga untuk menyampaikan pendapat
3. Mengutamakan musyawarah pengambilan mufakat
4. Menerima dan melaksanakan tugas yang telah diambil sesuai keputusan
e. Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia “seluruh rakyat
Indonesia mendaptakan perlakuan yang adil, baik dalam bidang kebudayaan,
agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dll”
Contoh:
1. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
2. Menghormati hak orang lain
3. Mengembangkan sikap adil terhadap sesame manusia
4. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain
 Pancasila bersifat preventif adalah suatu dasar negara yang yang bersifat untuk
mencegah terjadinya penyimpangan.
Contoh:
a. Membina kesadaran ketahanan nasional.
b. Membina wawasan nusantara.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati
 Pancasila bersifat represif adalah suatu dasar negara yang digunakan jika dilakukan
setelah terjadinya penyimpangan sosial yang bertujuan untuk mengembalikan kehidupan
sosial yang terganggu akibat adanya penyimpangan sosial dengan cara menjatuhkan sanksi
sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.
Contoh:
1. Menindak pelanggar-pelanggar hukum, pengkhianat, pemberontakan dan
perongrong Pancasila.
2. Melarang paham, aliran dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila—seperti
Komunisme, Liberalisme dan lain-lain.
3. Tidak melanggar hukum
4. mengembangkan sikap tanggung jawab
Pengamanan preventif berupa membina ketahanan nasional
Pengamanan represif adalah menindak warga yang melanggar hukum serta
Melarang/memberhentikan masuknya budaya-budaya luar ke dalam beger
2. A. umat manusia dengan perbedaan agama yang dapat hidup damai Bersama
B. Dapat terwujudnya keadilan sosial dengan berdirinya kerajaan selama berabad-abad
karena kesejahteraan dan juga kemakmuran dari rakyatnya.
a. C. Bercampur baur tanpa memandang latar belakang seseorang.
D. Bercampur baur tanpa memandang latar belakang orang lain
e. empati terhadap penyatuan pedagang, pengrajin, dan pengawas (pegawai raja).
Kehidupan masyarakat sejahtera

3. Emotional Intelligence/ EQ (Kecerdasan Emosional) menurut Goleman, adalah


kemampuan merasakan, memahami, dan dengan efektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh yang manusiawi..
Dua macam kecerdasan yang berbeda ini—intelektual dan emosi—mengungkapkan
aktivitas bagian-bagian yang berbeda dalam otak. Kecerdasan intelektual terutama
didasarkan pada kerja neokorteks, lapisan yang dalam evolusi berkembang paling
akhir di bagian atas otak. Sedangkan pusat-pusat emosi berada di bagian otak yang
lebih dalam, dalam subkorteks yang secara evolusi lebih kuno; kecerdasan emosi
dipengaruhi oleh kerja pusat-pusat emosi ini, tetapi dalam keselarasan dengan kerja
pusat-pusat intelektual. Daniel Goleman dalam bukunya Workking With Emotional
Intelligence menjelaskan bahwa ada beberapa konsepsi keliru yang lazim tentang
kecerdasan emosional, yaitu :
Pertama, kecerdasan emosi tidak hanya berarti “bersikap ramah”. Pada saat-saat
tertentu yang diperlukan mungkin bukan “sikap ramah”, melainkan, misalnya, sikap
tegas yang barangkali memang tidak menyenangkan, tetapi mengungkapkan
kebenaran yang selama ini dihindari.
Kedua, kecerdasan emosi bukan berarti memberikan kebebasan kepada parasaan
untuk berkuasa—“memanjakan perasaan”—melainkan mengelola perasaan
sedemikian sehingga terekspresi secara tepat dan efektif, yang memungkinkan orang
bekerja sama dengan baik.
Aspek-aspek dari EQ adalah kesadaran diri, sel-regulation, motivasi, empati, dan
keterampilan sosial
4. saling saling membaur serta membantu sesama tanpa memandang latar belakang
orang tersebut, seperti apa yang dilakukan oleh kerajaan sriwijaya. Dari situ mereka
bisa mengenali dan memahami emosi antara orang lain yang berbeda dan juga dengan
dirinya mereka sendiri. Selain itu, Kesadaran diri; kecerdasan emosi diri menilai
pribadi dan percaya diri. Pengaturan diri; pengendalian diri, sikap dapat dipercaya,
waspada,adaftif dan inovatif. Motivasi; dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan
optimisme. Empati; memahami orang lain, pelayanan, membantu pengembangan
orang lain, menyikapi perbedaan dan kesadaran politis. Keterampilan sosial; pengaruh
keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, manajemen konflik, keakraban,
kerjasama dan kerja tim.

Anda mungkin juga menyukai