Anda di halaman 1dari 3

nam

RESUME MATERI AMALGAM

Sifat restorasi di bedakan menjadi 2, yaitu restorasi kaku ( Rigid restoration ) dan restorasi
plastis. Restorasi kaku adalah restorasi yang dibentuk di luar mulut kemudian diinsersikan
dalam keadaan kaku ke dalam hasil preparasi dan dilekaktkan dengan semen. Contohnya
inlay, onlay, dan mahkota. Restorasi plastis adalah bahan restorasi yang dimasukkan kedalam
kavitas gigi/hasil rpeparasi dalam keadaan plastis ( lunak ), mudah dibentuk, dan mengeras
dalam mulut. Contohnya amalgam, resin, dan semen.

Restorasi amalgam adalah bahan restorasi plastis dari powder alloy, yaitu perak ( Ag ), Timah
( Sn ), tembaga (Cu), dan Zinc ( Zn), di campur dengan merkuri ( Hg)

Tipe Pencampuran Amalgasi


Teknik pencampuran Triturasi

Komposisi Amalgam

Single Composition Alloy


Jenis Powder Alloy
Single Composition Alloy
Amalgam Konvensional Blended Alloy
Ternary Quarternary
Bahan
Ag Sn Cu Zn Hg Ag Sn Cu Zn Ag Sn Cu Ag Sn Cu Zn
powder
67- 67-
0-6 0-2 2-3 69 17 13 60 25 15 59
Komposisi 74 74 1% 24% 13% 4%
% % % % % % % % % %
% %

Pemilihan Alloy Amalgam, dibedakan menjadi 2, yaitu berdasarkan komposisinya dan


berdasarkan bentuk powder amalgam. Berdasarkan bentuk powder dibedakan menjadi 2,
yaitu grain dan spherical alloy. Masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan.
Tahap pekerjaan pembuatan amalgam pada gigi sebagai restorasi, yaitu perbandingan alloy
dan merkuri, triturasi, kondensasi, carving dan burnishing, dan pulas. Perbandingan pada
alloy dan merkuri ada dua Teknik, yaitu:

a. Alloy : merkuri = 5:7/5:8


b. Minimal mercury technique ( Eames Technique )

Reaksi setting dan struktur

1. Alloy konvensional
Ag+Sn senyawa intermetalik Ag3Sn
2. Copper Enrich Alloy
Reaksi ( Blended Alloys)
a. Initial reaction
Ag3Sn+AgCu+Hg→Ag2Hg3 (γ1) +Sn7-8Hg (γ2)+ Cu3Sn
b. Final reaction
Sn7-8Hg+AgCu→Cu6Sn5+Ag2Hg3 (γ1)

Sifat-sifat amalgam

1. Toxicity
Penetrasi ke dalam struktur gigi – gigi discolor, dapat sampai pulpa
2. Korosi
a. Tarnish : adanya sulfur
b. Korosi pada amalgam konvensional

Apabila γ2 (Sn7-8Hg) terkorosi :

- terbentuk ion Sn 2+,dgn saliva →SnO2 dan Sn(OH)6Cl

- Hg terlepas → bereaksi lagi dgn gamma yg belum bereaksi

3. Marginal Leakage
Kebocoran tepi restorasi berkueang sejalan dengan waktu karena tertutup produk
korosi, kemudian amalgam bereaksi terus, akan mengisi ruang antara gigi dengan
tumpatan amalgam, apabila hasilnya lebih padat maka lebih susah lepas
4. Kekuatan
Faktor yang memperlemah, yaitu waktu triturasi kurang, kandungan Hg terlalu
banyak sehingga lebih rapuh, tekanan kondensasi kurang, sehingga Hg banyak di
bawah, waktu penambahan amalgam lambat, dan mudah terkena korosi
5. Creep/plastis deformitas
Menyebabkan amalgam flow, sehingga membuat menonjol dari tepi kavitas, akhirnya
menjadi lemah dan di perlemah korosi, dan terjadi fraktur amalgam dengan γ2 (Sn7-
8Hg)
6. Marginal failure
a. Teknik jelek, mengakibatkan amalgam pecah sewaktu mengunyah
b. Hg hasil dari reaksi akan bereaksi membentuk γ1 dan γ2 lagi, akhirnya amalgam
lebih menonjol daripada kavitas ( mercuroscopic expansion) dan terjadi fraktur
7. Thermal diffusity
Amalgam merupakan konduktor panas. Semen yang digunakan berfungsi untuk
melindungi pulpa dari perubahan temperature dalam mulut ( makan, minum : panas,
dingin )
8. Perubahan dimensi
Ekspansi besar terjadi apabila ratio alloy banding merkuri tinggi, waktu triturasi lebih
pendek, tekanan kondensasi kurang, ukuran partikel besar, dan kontaminasi dengan
air sebelum setting

Anda mungkin juga menyukai