Permainan Rakyat Daerah Riau
Permainan Rakyat Daerah Riau
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis dan ragam permainan Rakyat Melayu Riau
2. Bagaimana cara mempraktekkan permainan Rakyat Melayu Riau
3. Apa saja keragaman mata pencaharian masyarakat Melayu Riau.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dari permainan layang – layang ini adalah nilai pendidikan yang positif, dapat
meningkatkan keterampilan, kerja sama, aspek olahraga , dapat membaca dan
mengerti cuaca , serta mempererat persahabatan.
2. Permainan Gasing
Gasing merupakan permainan tradisional masyarakat Melayu Riau pada
mulanya permainan Gasing dalam masyarakat yang banyak dikaitkan dengan
suatu unsur kepercayaan yang sifatnya animisme yaitu pada saat sebelum
panen padi. Menurut anggapan masyarakat bahwa apabila permainan Gasing
dimainkan sebelum panen padi, maka mengakibatkan padi akan berisi. Namun
sekarang ini kepercayaan tersebut sudah mulai menghilang. Permainan Gasing
biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari sebagai pengisi waktu senggang.
Permainan Gasing juga diikutsertakan dalam menyemarakkan hari-hari besar.
Selain berfungsi sebagai permainan yang menimbulkan suasana gembira,
permainan Gasing juga dapat menimbulkan ketegangan karena masing-masing
pemain berusaha untuk memenangkan permainan. Para pemain dalam
permainan Gasing umumnya dari jenis kelamin laki-laki yaitu anak-anak,
remaja dan orang dewasa. Jumlah pemain minimal dua orang bahkan bisa
dimainkan secara beregu. Sistem beregu biasa disebut "seraje" dan apabila
hanya terdiri dari dua orang saja disebut "ganti alu". Gasing terbuat dari jenis
kayu yang berkualitas baik. Kayu tersebut dibentuk agak bulat dengan garis
tengah yang bervariasi. Kemudian bagian bawah agak lancip serta bagian atas
dari gasing dibentuk dan diberi sedikit tonjolan untuk melilitkan tali. Tali ini
terbuat dari kulit kayu yang dipintal seperti kulit kayu waru dan tamberan yang
tidak mudah putus dengan panjang kurang lebih 2,5 meter.Permainan Gasing
ini umumnya di atas tanah datar dan keras. Pertama-tama Gasing dipegang atau
digenggam dengan satu tangan kemudian tangan yang satunga memasangtali di
atas kepala Gasing yang dibentuk sedemikian rupa sehingga terlihat sedikit ada
tonjolan. Dari tonjolan inilah dimulai untuk melilitkan tali. Caranya adalah
ujung tali dilekatkan pada tonjolan Gasing (kepala) kemudian ditekan dengan
ibu jari yang menggenggam Gasing. Selanjutnya tali dililitkan kuat-kuat dan
rapat sampai kira-kira seperempat atau setengah badan Gasing. Setelah itu
ujung tali yang tersisa dibalutkan ke dalam tangan yang hendak melontarkan
4
Gasing. Dengan demikian Gasing telah berpindah ketangan yang melilitkan tali
sambil menggenggam Gasing kuat-kuat. Sewaktu akan melontarkan Gasing,
tangan yang menggenggam Gasing di angkat ke atas melewati pundak sejajar
dengan kepala pemain kemudian dilontarkan ke depan, dan pada saat Gasing
hendak menyentuh tanah tali disentakkan maka Gasing akan
berputarKadungan nilai pada permainan tradisional gasing ini adalah nilai
pendidikan yang positif karena dapat melatih keterampilan, ketangkasan
olahraga , kejujuran dalam bermain , setia kawan dan persahabatan.
5
nilai pendidikan, kerja keras, memupuk sikap kebersamaan, melatih daya
ingatan, kejujuran, sportifitas, dan mempererat persahabatan .
6
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Setiap daerah pastinya memiliki permainan daerah yang unik dan menarik
untuk dimainkan oleh anak – anak ataupun orang dewasa, meskipun dizaman yang
penuh dengan teknologi serta mainan canggih ini permainan tradisional hampir
hilang karena anak – anak zaman sekarang kebanyakan lebih nyaman bermain
dengan tablet atau ps.
Banyak permainan rakyat melayu riau ini yang masih dimainkan hingga saat
ini, karena selain mengasyikkan juga dapat menjalin hubungan kekerabatan yang
baik antar pemain.
3.2 Saran
Karena permainan ini mendapat saingan dari permainan modern untuk itu,
perlu suatu usaha agar permainan ini tetap berlangsung seperti membuat event-
event pertandingan layang-layang, gasing dan lain-lain. Serta kerjasama antar
semua pihak dalam rangka penyelenggaraan event tersebut, seperti pihak
masyarakat dan pihak pemerintah, sehingga timbul kemeriahan.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2015/05/permainan-tradisional-melayu-riau.html
http://www.academia.edu/7535760/Kebudayaan-melayu-riau.hal22.