Pointer KUP - C
Pointer KUP - C
4. Obyek keberatan
Jawab:
Keberatan hanya dapat diajukan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
c. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga
5. Syarat pembayaran terkait pengajuan keberatan. Misal dengan ilustrasi :
Terhadap PT. A menerima SKPKB Rp 500 juta. Dalam pembahasan akhir pemeriksaan, PT. A hanya menyetujui sebagian koreksi
sehingga total kekurangan pajak menurut PT. A adalah Rp 20 juta. Apabila PT. A akan mengajukan keberatan, maka sebelumnya
harus melunasi terlebih dahulu sebesar
Jawab :
Minimal sejumlah yang disetujui pada saat pembahasan akhir pemeriksaan yaitu sebesar 20 juta
6. Jangka waktu pengajuan keberatan
Jawab:
a. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal
pemotongan atau pemungutan pajak kecuali apabila wajib pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak
dapat dipenuhi karena di luar kekuasaannya.
b. Keberatan yang tidak memenuhi syarat dapat diajukan kembali sepanjang tidak melampaui batas waktu 3 bulan
c. Keberatan yang diajukan melebihi jangka waktu tidak akan dipertimbangkan sebagai surat keberatan.
Mr. Han (WN China), seorang pekerja bebas yang mempunya kantor konsultan bisnis di Beijing. Pada 1 Januari 2015, Mr, Han
Han datang ke Indonesia karena dikontrak oleh PT. ABC untuk memberikan jasa konsultasi. Atas jasa tersebut Mr. Han
menerima fee USD 50.000 yang dibayarkan tanggal 10 Februari 2015 (kurs realisasi 10.500/USD dan Kurs Menteri Keuangan
10.000/USD). Mr. Han kembali ke China tanggal 11 Februari 2015. Tanggal 1 Juni 2015, Mr. Han datang kembali ke Indonesia
karena dikontrak PT. DEF dan menerima fee USD 100.000 yang dibayarkan tanggal 29 November 2015 (kurs relaisasi 9.500/USD
dan Kurs Menteri Keuangan 9.200/USD).Mr. Han berangkat pulang ke China hari berikutnya. Jelaskan kewajiban perpajakan
Mr. Han tersebut berkaitan dengan :
a) SPDN vs SPLN
b) NPWP
c) SPT
d) Jenis Pajak
Jawab:
a) - Pada tgl 1 Januari 2015 s.d 11 Februari 2015, status Mr. Han masih sebagai SPLN.
- Pada tgl 1 Juni 2015 Mr. Han sudah ditetapkan sebagai SPDN karena memiliki kontrak kerja dengan PT DEF sampai dengan
tgl 29 November 2015
b) Sehingga Pada tgl 1 Juni 2015, Mr. Han sudah harus membuat NPWP
c) Dikarenakan Mr. Han sudah menjadi SPDN maka Mr. Han berkewajiban untuk membuat Laporan SPT Tahunan.
d) - Pada tgl 1 Januari 2015 s.d 11 Februari 2015, Penghasilan Mr. Han yang diterima dari PT. ABC dipotong Pajak Penghasilan
Pasal 26. Pemotongan pajak dilakukan oleh PT ABC pada saat membayarkan fee kepada Mr. Han. Pajak yang dipotong
adalah sebesar : 20% x (USD 50.000 x Rp. 10.000,-) = 20% x Rp. 500.000.000,- = Rp. 100.000.000,-
- Pada tgl 29 November pada saat Mr. Han menerima penghasilan dari PT DEF dipotong PPh Pasal 21
15. Implementasi kewajiban pendaftaran WP OP, missal dengan ilustrasi :
Alex lulus dari Akademi Perpajakan pada bulan Desember 2012. Mulai bulan Januari 2011 bekerja sebagai Tax Manager dengan
gaji Rp 5 juta per bulan. Pada bulan September 2015 setelah memperoleh ijin praktek konsultan pajak, mendirikan biro
konsultan pajak sendiri. Kantor mulai beroperasi tanggal 8 Oktober 2015. Alex mengajukan permohonan NPWP kepada KPP
setempat pada tanggal 2 November 2015. Jelaskan konsekuensi yang akan dapat terjadi pada Alex berdasarkan uraian tersebut.
Jawab:
- Pada saat Alex menerima gaji sebesar 5 jt maka akan dipotong pajak dengan tarif lebih tinggi 20% dari yang seharusnya
dikarenakan belum memiliki NPWP
- Alex terancam hukuman dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar
16. Implementasi hasil pemeriksaan terkait SPT Rugi tahun-tahun sebelumnya, misalnya dengan ilustrasi :
PT. ABC menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan pada tanggal tanggal 30 April 2013 dengan data sebagai berikut :
Penghasilan Neto Fiskal 1.000.000.000
Kompensasi rugi 2011 (400.000.000)
Penghasilan Kena Pajak 600.000.000
PPh Terutang (25%) 150.000.000
Pada bulan Mei 2013, KPP setempat melakukan pemeriksaan untuk tahun pajak 2011 dan diterbitkan SKP NIHIL pada bulan
Desember 2013 dengan ketetapan sisa rugi tahun 2011 yang seharusnya adalah Rp 200.000.000. Apa yang perlu dilakukan oleh
PT. ABC?
Jawab:
PT ABC perlu melakukan pembetulan SPT dengan penghitungan penghasilan kena pajak sbb:
Penghasilan neto fiskal 1.000.000.000
Kompensasi rugi 2011 (200.000.000)
Penghasilan Kena Pajak 800.000.000
PPh Terutang (25%) 200.000.000
PPh Kurang Dibayar 50.000.000
Sanksi Bunga (7 bulan x2% x50 jt) 7.000.000
1 mei – 31 mei
1 Juni – 31 Juli
1 Agustus – 31 Agustus
1 September – 30 September
1 Oktober – 31 Oktober
1 November – 30 November
1 Desember – 31 Desember
Jumlah Kurang Dibayar = 57 jt ; JT = Januari 2014
Pada tanggal 15 Mei 2016 diterbitkan SKP KB untuk PT. ABC atas PPh Badan tahun pajak 2012 dengan nilai Rp 1 Milyar. Pada
saat pembahasan akhir, PT. ABC hanya menyetujui kekurangan pembayaran sebesar Rp 250 juta. Atas SKP KB tersebut PT. ABC
mengajukan Keberatan. Keputusan Keberatan diterbitkan dengan hasil mengabulkan sebagian, yaitu menurut keputusan
keberatan PT. ABC masih harus membayar Rp 750 juta.
a) Jelaskan syarat agar PT. ABC dapat mengajukan permohonan keberatan
b) Berapa yang harus dibayar oleh PT. ABC dalam hal menerima hasil putusan keberatan tersebut
c) Jika PT. ABC mengajukan Bading jelaskan syaratnya
d) Jika hasil keputusan Banding adalah mengabulkan sebagian, yaitu pajak yang masih harus dibayar adalah Rp 450 juta,
berapa yang harus dibayar oleh PT. ABC
Jawab:
a) Syarat mengajukan permohonan keberatan:
- Pengajuan keberatan dilakukan secara tertulis menggunakan bahasa Indonesia
- Mengemukakan jumlah pajak terutang, jumlah pajak yang dipotong/dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan
PT ABC disertai dengan alasan yang menjadi dasar penghitungan
- Satu keberatan diajukan hanya untuk satu surat ketetapan pajak, satu pemotongan atau satu pemungutan pajak
- PT ABC sudah melunasi pajak yang harus dibayar paling sedikit sesuai dengan jumlah yang disetujui dalam pembahasan
hasil akhir yaitu sebesar Rp. 250 jt, sebelum surat keberatan pajak disampaikan
- Dapat diajukan dalam jangka waktu tiga bulan sejak surat ketetapan pajak dikirim atau sejak terjadi
pemotongan/pemungutan pajak oleh pihak ketiga.
- Surat keberatan pajak harus ditandatangani oleh wajib pajak. Jika surat keberatan ditandatangi oleh bukan wajib pajak
maka keberatan ditandatangani oleh bukan wajib pajak maka keberatan pajak tersebut harus dilampiri dengan surat
kuasa khusus sebagaimana tercantum dalam Pasal 32 ayat (3) UU KUP
- Wajib pajak tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 UU KUP.
b) Yang harus dibayar PT ABC dalam hal menerima hasil putusan keberatan yaitu:
- SK Keberatan = 750 jt
- Pajak yang sudah dibayar = 250 jt
- Pajak yang belum dibayar = 500 jt
- Sanksi denda (50% x 500 jt) = 250 jt
- Yg msh hrs dibayar berdasarkan SK Keberatan = 750 jt
c) Syarat PT ABC mengajukan banding:
- Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
- Disertai dengan alasan yang jelas
- Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak surat keputusan keberatan diterima
- Dilampiri dengan salinan surat keputusan keberatan yang diterbitkan
- Satu surat permohonan untuk satu surat yang diajukan banding
- Permohonan banding hanya dapat diajukan kepada Badan Peradilan Pajak
d) Yang harus dibayar PT ABC berdasarkan SK Banding yaitu:
- Putusan Banding = 450 jt
- Sudah dibayar = 250 jt
- Belum dibayar = 200 jt
- Sanksi denda : 100% x 200 jt = 200 jt
- Yg msh hrs dibayar berdasarkan putusan banding = 400 jt
18. Implementasi mengangsur / menunda pembayaran utang pajak terkait proses penagihan :
Jawab: