Makalah Jamak Mudzakkar Bilangan Muannats
Makalah Jamak Mudzakkar Bilangan Muannats
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran, sumber utama kehidupan kita; Bahasa
Nabi Muhammad, sumber teladan kita; serta Bahasa Islam, agama kita. Bahasa Arab
merupakan pintu segala ilmu keislaman, tidak akan bisa seseorang menyelam ke dalam
samudera ilmu keislaman tanpa melewati pintunya, yaitu ilmu tata Bahasa Arab. Oleh
karena itu, hampir tidak mungkin, bisa sempurna keagamaan kita tanpa memahami
Bahasa Arab. Bahasa yang kita pakai ketika beribadah kepadaNya, ketika bermunajat
dihadapanNya, ketika khusyu’ ruku’ sujud keharibaanNya.
Sangat disayangkan sekali, ketika seorang muslim tidak memahami bahasa yang
sangat penting di dalam kehidupannya, karena bagaimana pun bahasa arab adalah bahasa
yang pasti ia pergunakan mulai ia lahir sampai akhir umurnya.
Diantara cabang Bahasa Arab yang utama adalah ilmu Nahwu dan Sharaf, tanpa
memahami kedua ilmu ini, mustahil sesorang dapat menguasai Bahasa Arab, karena
diibaratkan bahwasanya kedua ilmu ini laksana ibu dan bapak, yang tanpanya tidak akan
lahir pemahaman bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah “
Bagaimanakah Jamak mudzakkar bilangan muannats “
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan pembahasan
adalah “ untuk mengetahui tentang Jamak mudzakkar bilangan muannats “
1
BAB II
PEMBAHASAN
َدد َع
‘ADAD (BILANGAN)
Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar dari ‘Adad (Bilangan):
ِو
اح ٌد ُّ ِس
ت
1
َ 6
2 ِ َاِ ْثن
ان 7 َس ْب ُع
3 ث
ُ َثَال 8 ثَ َمانِي
JAMAK MUDZAKKAR JAMAK MUANNATS
2
سةُ َأقْالٍَم
َ َخ ْم = 5 pena ٌ َّس َم َجال
ت ُ َخ ْم = 5 majalah
Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan Isim Mufrad (Isim Tunggal) meskipun
jumlahnya adalah jamak (banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan Muannatsnya serta tanda baris fathah di
akhir setiap katanya:
َما
ً ش َر َقل
َ َأح َد َع
َ = 11 ًِإ ْح َدى َع ْش َرةَ َم َجلَّة = 11
ش َر َقل ًَما
َ ثَالَثَةَ َع = 13 ًث َع ْش َر َة َم َجلَّة
َ َثَال = 13
ش َر َقل ًَما
َ َْأر َب َعةَ َع = 14 ًَْأربَ َع َع ْش َرةَ َم َجلَّة = 14
ش َر َقل ًَما
َ سةَ َع
َ َخ ْم = 15 ًس َع ْش َرةَ َم َجلَّة
َ َخ ْم = 15
ش َر َقل ًَما
َ َس ْب َعةَ َع = 17 ًَس ْب َع َع ْش َر َة َم َجلَّة = 17
Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim
Mudzakkar maupun Muannats. Contoh:
َما
ً َْأر َب ُع ْو َن َقل = 40 ًَْأر َب ُع ْو َن َم َجلَّة = 40
َما
ً س ْو َن َقل
ُ َخ ْم = 50 ًس ْو َن َم َجلَّة
ُ َخ ْم = 50
3
Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya; dan perubahan bentuk
(Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti perubahan bentuk Isim yang dihitungnya
dengan pola seperti berikut:
ِ ِ =
َما
َواح ٌد َوع ْش ُر ْو َن َقل ً = 21 اح َدةُ َو ِع ْش ُر ْو َن َم َجلَّةً
وِ
َ 21
=
َما
ثَالَثَةٌ َوثَالَثُ ْو َن َقل ً = 33 ث َوثَالَثُ ْو َن َم َجلَّةً
ثَالَ ٌ
33
=
َما
َْأر َب َعةٌ َوثَالَثُ ْو َن َقل ً = 34 َْأربَ ٌع َوثَالَثُ ْو َن َم َجلَّةً
34
ِماَئةُ َقل ٍَم = 100 ِماَئةُ َم َجلَّ ٍة = 100
ِماَئ تَا َقل ٍَم = 200 ِماَئ تَا َم َجلَّ ٍة = 200
ِماَئ تَا َوثَالَثُ ْو َن َقل ًَما = 230 ِماَئ تَا َوثَالَثُ ْو َن َم َجلَّةً = 230
4
Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit
perubahan bentuk sebagai berikut:
ُ ِثَال
ث = ke tiga ثَ ِام ُن = ke delapan
س ِ َع
ُ َخ ْم = ke lima اش ُر = ke sepuluh
Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim
Mudzakkar dan Muannats yang di depannya:
َألو ُل
َّ ْاب ا
ُ َالْب = Bab Pertama ُألولَى
ْ ْالْغُ ْرفَةُ ا = Kamar Pertama
ُ ِاب الثَّال
ث ُ َالْب = Bab Ketiga ُالْغُ ْرفَةُ الثَّالِثَة = Kamar Ketiga
الرابِ ُع
َّ اب
ُ َالْب = Bab Keempat ُالرابِ َعة
َّ ُالْغُ ْرفَة = Kamar Keempat
Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh, dst) maka hanya angka satuannya saja yang
mengikuti perubahan bentuk seperti di atas. Contoh:
ش َر
َ ي َع ِ الْباب ال
َ ْحاد
َ ُ َ = Bab Kesebelas
الْغُ ْرفَةُ الثَّالِثَةُ َوال ِْع ْش ُر ْو َن = Kamar Kedua Puluh Tiga
ِ الْغُرفَةُ الث
َُّامنَةُ َوال ِْماَئة ْ = Kamar Keseratus Delapan
5
6
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar ‘Adad tersebut akan mengalami
sedikit perubahan dengan ketentuan sebagai berikut:
ِ ) َوterletak di belakang Isim Mufrad dan bilangan 2 (ا ِن11َ )اِ ْثنterletak di
Bilangan 1 (ٌاحد
belakang Isim Mutsanna. Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats maka
bentuknya pun menjadi Muannats.
Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jamak. Bila Isim Jamak tersebut
adalah Mudzakkar maka bentuk ‘Adad-nya adalah Muannats, sedang bila Isim Jamak
tersebut adalah Muannats maka bentuk ‘Adad-nya adalah Mudzakkar:
Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan Isim Mufrad (Isim
Tunggal) meskipun jumlahnya adalah jamak (banyak).
Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar,
meskipun terletek di depan Isim Mudzakkar maupun Muannats
Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya;
dan perubahan bentuk (Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti
perubahan bentuk Isim yang dihitungnya dengan pola
Bilangan ratusan dan ribuan terletak di depan puluhan dan satuannya. Adapun
bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, kesepuluh, dan seterusnya) mengalami
sedikit perubahan bentuk. Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk
Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim Mudzakkar dan Muannats yang di
depannya.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, tentunya masih banyak kesalahan karena
minimnya pengetahuan kami. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna memperbaiki
makalah kami selanjutnya. Akhirnya, kurang dan lebih kami minta maaf. Semoga
bermanfaat dan dapat menambah khasanah keilmuan bagi kita semua.