Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a) Data Umum Pasien

Nama lengkap : TN “B”


Tempat tgl/lahir : -
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur :-
Agama :-
Alamat :-
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Penanggung biayas : TN “B”
b) Alasan MRS
Tn B masuk MRS kerena keluhan, sejak 2 minggu yang lalu badannya panas,
menggigil, pusin, mual, nafsu makan menurun, lemah, dan BB turun 20 %.
c) Penyakit Saat Ini
Dengan adanya hasil pemeriksaan diagnostic Tn B di diagnosa mengidap
penyakit Malaria “ Plasmodium Falsifarum “
d) Riwayat Kesehatan Masa lalu :-
e) Riwayat Keluarga :-
f) Riwayat lingkunga :-
g) Riwayat psikososial :-
h) Tinjauan sistem
Pemeriksaan fisik
- Inspeksi :-
- Palpasi :-
- Perkusi :-
- Auskultasi :-
i) Data penunjang
Pemeriksaan diagnostic :
- Pemeriksaan darah tepi (DDR) plasmodium falsiparum positif (+)
- Pemeriksaan HB terjadi penurunan nilai Normal
- Pemeriksaan fungsi hati SGOT/SGPT, Urobilin dan Bilirubin (jika
terdapat tanda komplikasi hepar)
j) Pemeriksaan fisik
1) Sistem pernapasan ( B1 Breathing )
Pola nafas irama : Teratur
Jenis stokes :-
Suara nafas : Vesikuler
Sesak nafas : -
Batuk :-
Masalah :-
2) Sistem Kardiovaskular ( B2 Blood )
Irama Jantung : Reguler
Bunyi Jantung :-
CRT :-
Lain-lain : -                   
3) Sistem persyarafan dan penginderaan ( B3 Brain )
GCS : E = 4, M = 6, V = 5, Jumlah = 15
Refleks Fisiologi :-
Refleks Patologis :-
Lain-lain :-
Masalah :-
4) Sistem perkemihan ( B4 Bladder )
Kebersihan :-
Alat Bantu (kateter) dll :-
Lain-lain : -
Masalah : -
5) Sistem pencernaan ( B5 Bowel )
Nafsu makan : Menurun
Frekuensi : -  x/hari
Porsi Makan :-
Minum :-
Mulut dan tenggorokan
Mulut
Mukosa : Bibir kering
Tenggorokan
Pembesaran Tonsil :-
Pembesaran Hepar :-
Pembesaran Lien :-
Lain-lain :-
Masalah :-
6) Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6 Bone) 
Kemampuan pergerakkan sendi :-
Kekuatan otot : Lemah
Kulit
Warna Kulit : Pucat
Hiperpignentasi :-
Hipopigmentasi :-
Turgor Kulit :-
Odema :-
Lokasi                                                      
Masalah Lain :  -
Masalah :  -
B. Diagnosa
a) Analisa data
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
Ds : Deman, Menggigil, diare,
-Klien menatakan kepada perawat sejak 2 Malaise Malaria
minggu yang lalu badannya panas ,
menggigi, pusing, mual, nafsu makan HB terjadi penurunan nilai
menurun, lemah, BB turun hingga 20 Normal
%.
Do : Malaria

-Klien tampak pucat, mukosa bibir kering,


nyeri hati skala 4, kadang di sertai
diare, muntah 4x/hr.
-TTV : Suhu : 38 ºc
Td : 90/60 mmhg
Nadi : 104x/mnt
-Pemeriksaan darah tepi (DDR)
plasmodium falsiparum positif (+)
-Pemeriksaan HB terjadi penurunan nilai
Normal
-Pemeriksaan fungsi hati SGOT/SGPT,
Urobilin dan Bilirubin (jika terdapat
tanda komplikasi hepar)

Diagnosa

 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh


(pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.
 Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolism, dehirasi, efek
langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.
C. Intervensi

Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh


(pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam


kriteria hasil :
1.      Klien mampu menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang di berikan
2.      Klien mampu termotivasi untuk melaksanakan penjelasan yang telah di
berikan

Intervensi Rasional
Pantau terhadap kecenderungan Demam disebabkan oleh efek
peningkatan suhu tubuh endoktoksin pada hipotalamus dan
hipotermia adalah tanda tanda penting
yang merefleksikan perkembangan status
syok/ penurunan perfusi jaringan.
 Amati adanya menggigil dan diaforosis Menggigil sering kali mendahului
memuncaknya suhu pada infeksi umum.
Memantau tanda - tanda penyimpangan dapat menunjukkan ketidak tepatan
kondisi/ kegagalan untuk memperbaiki terapi antibiotik atau pertumbuhan dari
selama masa terapi organisme.
berikan obat anti infeksi sesuai petunjuk. dapat membasmi/ memberikan imunitas
sementara untuk infeksi umum
 Dapatkan spisemen darah. Identifikasi terhadap penyebab jenis
infeksi malaria
Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme dehirasi efek langsung
sirkulasi kuman pada hipotalamus.

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam terjadi penurunan suhu tubuh


kriteria hasil :
1.      Klien mampu menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang di berikan
2.      Klien mampu termotivasi untuk melaksanakan penjelasan yang telah di
berikan

Intervensi Rasional
Pantau suhu pasien (derajat dan pola), Hipertermi menunjukan proses penyakit
perhatikan menggigil. infeksius akut. Pola demam
menunjukkan diagnosis.
antau suhu lingkungan. Suhu ruangan/ jumlah selimut harus
diubah untuk mempertahankan suhu
mendekati normal.
Berikan kompres mandi hangat, hindari Dapat membantu mengurangi demam,
penggunaan alkohol penggunaan es/alkohol mungkin
menyebabkan kedinginan. Selain itu
alkohol dapat mengeringkan kulit.
Berikan antipiretik. Digunakan untuk mengurangi demam
dengan aksi sentralnya pada
hipotalamus.
Berikan selimut pendingin.  Digunakan untuk mengurangi demam
dengan hipertermi.

Anda mungkin juga menyukai