Anda di halaman 1dari 7

Hari, Tanggal : Sabtu, 19 September 2020

Waktu : 15:00 - 15:50 WIB


Dosen : Dr. Ir. Haruki Agustina, M. Env.
Eng. Sc
Asisten : Ahmad Samudra Ilman H A.Md

KARAKTERISTIK LIMBAH B3

Muhammad Arung Makkawaru


J3M118167

PROGRAM STUDI TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi.
Keberadaan limbah dapat dikatakan sulit unutk dihindari karena setiap kegiatan yang
dilakukan oleh manusia utamanya kegiatan yang berhubungan dengan produksi pasti
menghasilkan limbah. Limbah-limbah yang dihasilkan tersebut dapat berasal dari
pabrik (industri), rumah tangga, kantor, sekolah, dan sebagianya yang dapat berbentuk
cair, padat, dan gas, yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun
kesehatan apabila tidak diolah. Diantara limbah-limbah yang dihasilkan tersebut, ada
yang disebut sebagai limbah B3 atau limbah berbahaya dan beracun. Sesuai dengan
namanya, limbah B3 merupakan limbah yang tidak boleh dibuang sembarangan ke
lingkungan, karena akan memberikan dampak jangka panjang yang sangat berbahaya
bagi makhluk hidup dan lingkungan dan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
memperbaiki lingkungan yang tercemar limbah B3.
Keberadaan limbah B3 sebagian besar berasal dari sektor industri. Untuk dikelola
lebih lanjut, limbah B3 tersebut haruslah tersimpan dalam ruangan khusus yang
terpisah dari ruangan lainnya. Selain itu, perlu juga dilakukan identifikasi karakteristik
limbah B3 agar dapat menentukan teknik pengelolaan yang tepat untukk limbah B3
tersebut, sehingga tidak terjadi insiden akibat kesalahan dan kelalaian dalam
melakukan perlakuak dan pengelolaan limbah B3. Menurut PP Nomor 101 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, karakteristik limbah
B3 terdiri dari mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan
beracun.

1.2 Tujuan
Praktikum bertujuan untuk karakteristik apa saja yang dimiliki oleh limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun).

2. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 21 September 2020.

2.2 Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada praktikum yaitu jurnal sebagai bahan referensi.
2.3 Metode Kerja
1. Carilah jurnal mengenai karakteristik limbah B3.
2. Buatlah pembahasan dari jurnal yang ada sesuai dengan topik yang akan
dibahas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan karaketristiknya, limbah B3 dapat dibedakan sebagai berikut


(Malayadi AF, 2017):

1. Mudah Meledak
Limbah B3 mudah meledak merupakan limbah B3 yang dapat menghasilkan
ledakan dengan cepat, suhu, tekanan tinggi yang mampu merusak lingkungan.
pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760 mmHg). Jenis limbah B3 dengan
sifat mudah meledak yang paling berbahaya adalah limbah B3 peroksida
organik karena bersifat oksidator dan tidak stabil. Senyawa ini sangat sensitif
terhadap guncangan, gesekan, dan panas serta terdekomposisi secara
eksotermis dengan melepaskan energi panas yang sangat tinggi. Contoh limbah
B3 dengan sifat ini adalah asetil peroksida, benzoil peroksida, dan jenis
monomer yang berpolimerisasi secara spontan sambil melepaskan gas
bertekanan tinggi (seperti butadien dan metakrilat).

Simbol untuk limbah B3 klasifikasi bersifat mudah meledak (explosive)


berwarna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbo berupa
gambar bom meledak (explosive/exploded bomb) berwarna hitam.

Gambar 1. Simbol Limbah B3 Bersifat Mudah Meledak

2. Mudah Menyala/Terbakar
Limbah B3 mudah terbakar merupakan karakteristik limbah B3 yang apabila
dekat dengan api/sumber api, percikan, gesekan dapat mudah menyala/terbakar
dalam waktu yang lama baik selama proses pengangkutan, penyimpanan, atau
pembuangan. Contoh limbah B3 dengan karateristik mudah menyala/terbakar
adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) atau buangan pelarut (benzena, toluen,
aseton).

Gambar 2. Simbol Limbah B3 Bersifat Mudah Menyala/Terbakar

3. Reaktif
Limbah B3 reaktif merupakan limbah B3 yang menyebabkan kebakaran karena
melepas atau enerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil
dalam suhu tinggi. Limbah B3 reaktif apabila bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah
yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Contoh limbah dengan sifat ini adalah asam sulfat bereaksi dengan air spontan
menghasilkan panas tinggi, magnesium, perklorat, dan metil etil keton
peroksida. Limbah lain yang berbentuk debu sangat halus dari bahan
logam, katalis atau batubara reaktif terhadap udara dan berpotensi untuk
terbakar atau meledak.

Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing) berwarna dasar


putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol berupa bola api
berwarna hitam yang menyala. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang
dapat melepaskan banyak panas atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan
bahan kimia lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar
meskipun dalam keadaan hampa udara.
Gambar 3. Simbol Limbah B3 Bersifat Reaktif

4. Infeksius
Limbah B3 infeksius merupakan limbah B3 yang dapat menimbulkan penyakit
atau menularkan penyakit. Contohya yaitu tubuh manusia, cairan tubuh
manusia yang terinfeksi penyakit, limbah laboratorium yang terinfeksi kuman
penyakit yang dapat menular.

Gambar 4. Simbol Limbah B3 Bersifat Infeksius

5. Korosif
Limbah B3 korosif merupakan limbah B3 yang dapat menyebabkan karat
besi/baja dan menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit. Limbah B3 korosif
memiliki pH yang sangat rendah (pH < 3) atau sangat tinggi (pH > 12,5). Bahan
korosif dipahami sebagai bahan yang dapat melarutkan logam atau
menyebabkan oksidasi material pada bagian permukaan logam, misalnya
karat besi. Pengertian korosif yang lebih luas adalah sifat bahan yang dapat
menyebabkan kerusakan bahan, termasuk jaringan hidup yang kontak
dengan zat tersebut atau terpapari uapnya. Pada umumnya bahan korosif
berupa asam kuat, basa kuat, pahan pengoksidasi, dan bahan bersifat penarik
air (dehydrating agents). Contoh dari bahan yang bersifat korosif adalah asalm
sulfat, nitrat, asam klorida, asam fluorida, alkali hidroksida, hidrogen
peroksida, golongan senyawa inter-halogen (ClF, BrF3), oksihalida (OF2,
OCl2, Cl2O7), elemental klorin, fluorin, bromine, dan soda kaustik.
Simbol untuk limbah B3 klasifikasi bersifat korosif berwarna dasar putih
dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri dari 2 gambar yang
tertetesi cairan korosif.

Gambar 5. Simbol Limbah B3 Bersifat Korosif

6. Beracun
Limbah B3 beracun merupakan limbah B3 yang dapat meracuni, menyebabkan
cacat, sampai membunuh makhluk hidup dalam jangka panjang atau pendek,
contohnya yaitu logam berat seperti Hg dan Cr, pestisida, dan halogenida.
Penentuan sifat racun dalam identifikasi limbah dapat menggunakan baku
mutu konsentrasi Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) pada
pencemar organik dan anorganik. Apabila konsentrasi limbah kurang dari
nilai ambang batas maka dilakukan uji toksisitas. Toksisitas adalah hal
utama yang diperhatikan menyangkut limbah B3. Hal ini mencakup efek
kronis jangka panjang akibat pemaparan kontinyu atau periodik dari bahan
toksik konsentrasi rendah dan efek akut dari pemaparan sesaat konsentrasi
tinggi.

Gambar 6. Simbol Limbah B3 Bersifat Beracun

7. Berbahaya bagi Lingkungan


Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan berwarna
dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar
pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna putih.
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan
kematian pada makhluk hidup baik di darat maupun perairan dan dapat
menimbulkan bahaya lain seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC =
Chlorofluorocarbon), dan persistent di lingkungan (misalnya PCBs =
Polychlorinated Biphenyls).

Gambar 7. Simbol Limbah B3 Bersifat Berbahaya Bagi Lingkungan

4. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan limbah yang memiliki
beberapa karakteristik tertentu, yaitu mudah meledak, mudah menyala, reaktif,
infeksius, korosif, beracun, dan berbahaya bagi lingkungan.

4.2 Saran
Limbah B3 yang dihasilkan seharusnya diberi penanda khusus berupa simbol yang
sesuai degan karakeristik limbah B3 tersebut, dengan tujuan untuk meminimalisir
kesalahan dalam perlakuan sehingga tidak terjadi insiden yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Malayadi AF. 2017. Karakteristik dan sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun laboratorium Universitas Hasanuddin Kota Makassar [skripsi]. Makassar
(ID): Universitas Hasanuddin.
Peratran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Anda mungkin juga menyukai