Karakteristik Limbah B3
Karakteristik Limbah B3
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
1.2 Tujuan
Praktikum bertujuan untuk karakteristik apa saja yang dimiliki oleh limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun).
2. METODOLOGI
1. Mudah Meledak
Limbah B3 mudah meledak merupakan limbah B3 yang dapat menghasilkan
ledakan dengan cepat, suhu, tekanan tinggi yang mampu merusak lingkungan.
pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760 mmHg). Jenis limbah B3 dengan
sifat mudah meledak yang paling berbahaya adalah limbah B3 peroksida
organik karena bersifat oksidator dan tidak stabil. Senyawa ini sangat sensitif
terhadap guncangan, gesekan, dan panas serta terdekomposisi secara
eksotermis dengan melepaskan energi panas yang sangat tinggi. Contoh limbah
B3 dengan sifat ini adalah asetil peroksida, benzoil peroksida, dan jenis
monomer yang berpolimerisasi secara spontan sambil melepaskan gas
bertekanan tinggi (seperti butadien dan metakrilat).
2. Mudah Menyala/Terbakar
Limbah B3 mudah terbakar merupakan karakteristik limbah B3 yang apabila
dekat dengan api/sumber api, percikan, gesekan dapat mudah menyala/terbakar
dalam waktu yang lama baik selama proses pengangkutan, penyimpanan, atau
pembuangan. Contoh limbah B3 dengan karateristik mudah menyala/terbakar
adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) atau buangan pelarut (benzena, toluen,
aseton).
3. Reaktif
Limbah B3 reaktif merupakan limbah B3 yang menyebabkan kebakaran karena
melepas atau enerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil
dalam suhu tinggi. Limbah B3 reaktif apabila bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah
yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Contoh limbah dengan sifat ini adalah asam sulfat bereaksi dengan air spontan
menghasilkan panas tinggi, magnesium, perklorat, dan metil etil keton
peroksida. Limbah lain yang berbentuk debu sangat halus dari bahan
logam, katalis atau batubara reaktif terhadap udara dan berpotensi untuk
terbakar atau meledak.
4. Infeksius
Limbah B3 infeksius merupakan limbah B3 yang dapat menimbulkan penyakit
atau menularkan penyakit. Contohya yaitu tubuh manusia, cairan tubuh
manusia yang terinfeksi penyakit, limbah laboratorium yang terinfeksi kuman
penyakit yang dapat menular.
5. Korosif
Limbah B3 korosif merupakan limbah B3 yang dapat menyebabkan karat
besi/baja dan menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit. Limbah B3 korosif
memiliki pH yang sangat rendah (pH < 3) atau sangat tinggi (pH > 12,5). Bahan
korosif dipahami sebagai bahan yang dapat melarutkan logam atau
menyebabkan oksidasi material pada bagian permukaan logam, misalnya
karat besi. Pengertian korosif yang lebih luas adalah sifat bahan yang dapat
menyebabkan kerusakan bahan, termasuk jaringan hidup yang kontak
dengan zat tersebut atau terpapari uapnya. Pada umumnya bahan korosif
berupa asam kuat, basa kuat, pahan pengoksidasi, dan bahan bersifat penarik
air (dehydrating agents). Contoh dari bahan yang bersifat korosif adalah asalm
sulfat, nitrat, asam klorida, asam fluorida, alkali hidroksida, hidrogen
peroksida, golongan senyawa inter-halogen (ClF, BrF3), oksihalida (OF2,
OCl2, Cl2O7), elemental klorin, fluorin, bromine, dan soda kaustik.
Simbol untuk limbah B3 klasifikasi bersifat korosif berwarna dasar putih
dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri dari 2 gambar yang
tertetesi cairan korosif.
6. Beracun
Limbah B3 beracun merupakan limbah B3 yang dapat meracuni, menyebabkan
cacat, sampai membunuh makhluk hidup dalam jangka panjang atau pendek,
contohnya yaitu logam berat seperti Hg dan Cr, pestisida, dan halogenida.
Penentuan sifat racun dalam identifikasi limbah dapat menggunakan baku
mutu konsentrasi Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) pada
pencemar organik dan anorganik. Apabila konsentrasi limbah kurang dari
nilai ambang batas maka dilakukan uji toksisitas. Toksisitas adalah hal
utama yang diperhatikan menyangkut limbah B3. Hal ini mencakup efek
kronis jangka panjang akibat pemaparan kontinyu atau periodik dari bahan
toksik konsentrasi rendah dan efek akut dari pemaparan sesaat konsentrasi
tinggi.
4.1 Simpulan
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan limbah yang memiliki
beberapa karakteristik tertentu, yaitu mudah meledak, mudah menyala, reaktif,
infeksius, korosif, beracun, dan berbahaya bagi lingkungan.
4.2 Saran
Limbah B3 yang dihasilkan seharusnya diberi penanda khusus berupa simbol yang
sesuai degan karakeristik limbah B3 tersebut, dengan tujuan untuk meminimalisir
kesalahan dalam perlakuan sehingga tidak terjadi insiden yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Malayadi AF. 2017. Karakteristik dan sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun laboratorium Universitas Hasanuddin Kota Makassar [skripsi]. Makassar
(ID): Universitas Hasanuddin.
Peratran Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.