Anda di halaman 1dari 6

Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan pun mulai

mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Sura
t Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjur
kan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampai
an materi akan disampaikan di rumah masing-masing.

Setiap institusi pun dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk pro
ses pembelajaran yang sangat efektif ini. Sayangnya, tak semua institusi pendidikan
rupanya paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan
pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyes
uaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.

Jangan khawatir dulu, bagi anda yang masih bingung menemukan model pembelaja
ran terbaru yang pas untuk peserta didik anda. Beberapa ahli sudah menggodok tent
ang metode pembelajaran yang cocok selama pandemi ini. Apa saja sih metode pe
mbelajaran tersebut? Berikut ulasannya.

1. Project Based Learning. Metode project based learning ini diprakarsai oleh ha
sil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based lear
ning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar unt
uk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Men
urut Mendikbud, metode project based learning ini sangat efektif diterapkan u
ntuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerja
kan projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah coco
k bagi pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan
metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus memerhatikan protok
ol kesehatan yang berlaku.

2. Daring Method. Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, met
ode daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasiny
a. Dilansir dari Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode dari
ng bisa mengantasi permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsu
ng. Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilita
s yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan m
emanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh k
egiatan belajar melalui sistem online. Nah, metode daring ini sangatlah cocok
diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona merah. Dengan men
ggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaik
an akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-
masing dalam keadaan aman.

3. Luring Method. Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakuk
an di luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara
tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berla
ku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau
hijau terutama dengan protocol ketat new normal. Dalam metode yang satu in
i, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari kerumun
an. Dikutip dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Me
ndikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pe
ndemi ini. Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum aga
r tidak berbelit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang
satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang memiliki sarana dan
prasarana mendukung untuk sistem daring.

4. Home Visit Method. Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan s
alah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip s
eperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi,
pengajar mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dila
nsir dari Kumparan, metode ini disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan Full
day Daarul Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas untuk pela
jar yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknol
ogi yang mewadahi. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada sis
wa bisa tersampaikan dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan
tugas yang diberikan bisa terlaksana dengan baik.

5. Integrated Curriculum. Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Ko


misi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki. Dikutip dari JPNN.com, mantan Rektor
Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan bahwa pembelajara
n akan lebih efektif bila merujuk pada project base. Yang mana, setiap kelas a
kan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait. Metode pem
belajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, nam
un juga mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan meto
de ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, g
uru lain juga diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan gur
u pada mata pelajaran lainnya. Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk
seluruh pelajar yang berada di semua wilayah, karena metode ini akan ditera
pkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated curriculum ini dinilai
sangat aman bagi pelajar.

6. Blended Learning. Metode blended learning adalah metode yang menggunak


an dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem
daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar
dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa
berinteraksi satu sama lain. Dikutip dari sibatik.kemendikbud.go.id, Yane Hen
adrita mengungkapkan bahwa metode blended learning adalah salah satu me
tode yang dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.

Sebenarnya, metode ini sudah mulai dirancang dan diterapkan awal abad ke-21. Na
mun, seiring dengan merebaknya wabah Covid-19, metode yang satu ini dikaji lebih
dalam lagi karena dinilai bisa menjadi salah satu metode pembelajaran yang cocok u
ntuk para pelajar di Indonesia.

Mengingat wabah pandemi yang tidak tahu pasti kapan berakhirnya, metode pembel
ajaran tersebut mungkin bisa anda jadikan opsi untuk para peserta didik anda. Deng
an adanya metode-metode tersebut, diharapkan agar pendidikan di Indonesia tetap
berjalan dengan baik dan berjalan lancar

Pemerintah Indonesia baru mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada 2 Maret 20


20. Sejak saat itu, banyak kebijakan dan strategi dibuat dalam rangka mencegah tra
nsmisi dan kematian signifikan akibat penyakit ini. Namun, segala kebijakan dan stra
tegi yang dilakukan pemerintah kita tak luput dari aneka respons dan persepsi yang
diberikan masyarakat. Masa darurat Covid-19 yang mengharuskan semua guru dan
siswa belajar dari rumah, nyatanya tak sekedar mengubah lokasi dan metode belajar.
 Penyebaran pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) mengakibatkan banyak pes
erta didik harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah, baik melalui sarana dalam
jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Namun, tidak semua peserta didik m
aupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran darin
g secara optimal.

             Ditengah ketetapan yang tak terduga ini, tentu ada hal-hal yang belum siap.
Baik dari segi fasilitas atau pelajar yang terlibat. “Program Belajar dari Rumah merup
akan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi sem
ua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, khususnya membantu masyarak
at yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi
maupun letak geografis,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,  Nadie
m Anwar Makarim, dalam telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di
Jakarta, pada Kamis (9/4/2020).   Kini digantikan dengan kegiatan pembelajaran mel
alui media elektronik (e-learning) baik secara singkron ataupun secara nir-sinkron.
E-learning nir-sinkron dapat dilakukan secara dalam jaringan (daring) maupun secar
a luar jaringan (luring), sehingga dapat  memutuskan penyebaran covid-19 dengan
mematuhi protocol kesehatan dan selalu menjaga system pertahanan tubuh,.

          Ada satu hal lain yang kini menjadi lebih penting dari sebelumnya, dan seharu
snya menjadi sama pentingnya dengan kebersihan tangan. Sesuatu yang jarang dik
emukakan dalam debat publik atau dalam katalog rekomendasi pemerintah, yaitu sis
tem kekebalan atau pertahanan tubuh yang berfungsi dengan baik. Pada dasarnya, t
ubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri penyebab peny
akit.

B.      SINTAKS PEMBELAJARAN MODA LURING

Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran moda luring adalah sebagai berikut:

1.     Persiapan

a.      Menyusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) moda luring

b.      Guru memiiki alamat siswa yang akan dikunjungi dirumah siswa masing-masin
g untuk pebelajaran moda luring.

d.     Guru mempersiakan materi yang akan diajarkan berupa panduan materi atau b
ahan ajar.

e.      Guru mempersiapkan diri untuk mengunjungi siswa dirumanya masing-masing


dengan

2.     Pelaksanaan

a.      Guru menyerahkan panduan materi atau bahan ajar kepada siswa untuk di pel
ajari
b.      Siswa mempelajari panduan materi atau bahan ajar dengan tetap di rumah saj
a karena pembelajaran dilaksanakan secara luring

c.     Guru mengajak atau meminta bantuan kepada orang tua siswa agar mendampi
ngi anaknya belajar

d.     Guru meminta orang tua siswa agar memantau anaknya mengerjakan tugas ya
ng telah diberikan melalui panduan materi.

e.       Guru menjemput tugas siswa yang telah dikerjakan kerumah masing-masing s


iswa

f.       Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai secara kuantitaf
pada buku tugas siswa.

3.     Penutup

Guru menyampaikan ungkapan sanjung apresiasi dan nilai secara kuantitaf kepada
siswa melalui buku tugas dan dikembalikan oleh guru kepada siswa dengan memper
hatikan protocol kesehatan sesuai anjuran pemerintah agar siswa dapat melihat lang
sung hasil pekerjaannya, sehingga siswa termotifasi belajar walaupun dirumah saja.

C. Suasana Hati pada saat Pembelajaran

Pada awal informasi Covid-19 belum meluas di Negara Indonesia perasaan hati ses
oramg belumlah cemas, ketika berjalannya waktu informasi itu semakin mencemask
an semua orang, sehingga Pemerintah menganjurkan semua yang berhubungan de
ngan khalayak ramai ditutup salah satunya adalah sekolah. Untuk mencegah dan m
emutuskan rantai penyebaran Covid-19, maka pemerintah menganjurkan mode dari
ng atau luring sesuai keadaan siswa dan lingkungan.

Apalagi dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, suasana hati seseorang gam
pang berubah, apalagi ketika sedang mengisolasi diri, terkadang biasa merasakan b
ahagia terisolasi bahkan ada yang sampai depresi, sehingga siswa kadang merasa j
enuh dirumah karena biasanya siswa bertemu langsung dengan guru dan siswa lain
nya.

D. Tanggapan Orang Tua, Guru dan Siswa

1.     Tanggapan Orang tua

 Orang tua beranggapan bahwa situasi pandemi Covid -19 berdampak pada pola ke
hidupan orang tua Sebagian  orang tua bekerja di luar rumah misalnya bertani, ketik
a pulang kerjah sudah lelah sehingga tidak dapat mendampingi anaknya belajar kare
na setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan, adapula orang tua beranggapan ba
hwa masa pandemi Covid-19 adalah masa tantangan tersendiri, dalam mendamping
i anak belajar, karena menumbuhkan sifat sabar, kreatif dan menyenangkan.

Adapula orang tua yang beranggapan belajar dari rumah imbas dari pencegahan pe
nyebaran virus Corona rupanya menyisakan masalah tersendiri bagi para orang tua.
Meski terlihat menyenangkan, pembelajaran di rumah bukanlah sesuatu yang muda
h bagi para orang tua khususnya bagi sang ibu karena yang mereka hadapi adalah a
nak yang sudah pandai memberikan argument atau alasan sehingga membuat oran
g tua biasanya tidak dapat menahan kesabarannya.

2.   Tanggapan Guru

Dengan teknologi kita dapat berinovasi dengan beragam cara, kecuali guru yang ma
sih sulit menghadapi teknologi dan guru yang berada didaerah terpencil atau daerah
perbatasan yang daerah belum dapat terjangkau teknologi dan jaringan internet, seh
ingga guru berusaha melaksanakan secara luring , yang lebih masalah ketika didaer
ah tersebut jangkauan internet sangat lancar teknologi maju pesat tetapi masih ada
siswa yang belum mempunyai HP atau media elektronik karena factor kehidupan, se
hingga guru harus mengadakan pembalajaran mode luring

3.     Tanggapan Siswa

Ketika masa pembelajaran dirumah ditetapkan siswa diharuskan berada dirumah saj
a, siswa menunggu materi yang akan dibawah oleh guru ataupun jasa kurir, sehingg
a dapat menimbulkan kebosanan terhadap siswa karena setiap hari akan mendapat
kan tugas tanpa ada bantuan dari teman yang biasanya bekerja sama, rindu akan be
rtemu sudah pasti berada dibenak para siswa.

E.  Kelebihan dan Kekurangan Moda Luring

1.     Kelebihan    

a.     Tanpa harus membebani orang tua untuk menyediakan HP Android atau Lepto
p

b.      Tanpa harus mengeluarkan biaya membeli paket data

c.      Guru masih dapat bersilatuhrahmi jika tidak memakai jasa kurir

2.     Kekurangan

a.     Menyusun panduan materi dan menperbanyak atau menggandakan materi aga


r kebutuhan siswa semua terpenuhi

b.     Menguras waktu, tenaga dan biaya karena harus mendatangi rumah siswa mas
ing-masing ataumenyewa jasa kurir

3.      Bahan ajar yang akan dipelajari siswa terbatas.

4.     Kurangnya interaksi antara guru dan siswa secara tatap muka

F.    Penutup

a.      Kesimpulan
Pembelajaran moda luring menjadi salah satu solusi layanan pendidikan yang dilaku
kan pemerintah dalam menangani dan memutuskan rantai penyebaran covid-19, se
hingga siswa tetap belajar walaupun dirumah saja.

b.     Saran

Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan daerah yang masih terisolasi a


gar mendapatkan layanan yang sama dengan daerah yang prasarananya lengkap,
misalnya jalan lampu dan internet atau memenuhi sarana online dengan kendaraan
yang bisa memenuhi kebutuhan pendidikan selama masa pandemic covid-19 atau b
erada dalam darurat bencana. 

Anda mungkin juga menyukai