Anda di halaman 1dari 138

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PERMAINAN


SOCCER BALL BOUNCE PADA SISWA
KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

SKRIPSI
diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1

Untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Aditya Galih Kusuma Putra

NIM. 6101408012

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2013
SARI

Aditya Galih Kusuma Puta. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran


Permainan Sepakbola Melalui Permainan “Soccer Ball Bounce” Pada Siswa
Kelas VIII SMP N 1 Wanasari. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: (1) Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. (2) Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd.

Kata Kunci: Pengembangan; Pembelajaran Sepakbola; Permainan Soccer Ball


Bounce
Latar belakang penelitian ini adalah proses pembelajaran penjas yang tidak
berjalan dengan baik. Pembelajaran dilakukan secara konvesional tanpa
melakukan suatu variasi dan pengembangan model pembelajaran. Permasalahan
pada penelitian ini adalah bagaimana menghasilkan pengembangan model
pembelajaran sepakbola melalui permainan “soccer ball bounce” pada siswa kelas
VIII SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2012 ? Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan pengembangan model permainan yaitu model
permainan “soccer ball bounce” dalam proses pembelajaran sepakbola pada siswa
kelas VIII SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes Tahun ajaran 2012.
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu
pada model pengembangan dari Brog & Gall: (1) melakukan analisis produk yang
akan dikembangkan dari hasil observasi lapangan dan kajian pustaka, (2)
mengembangkan bentuk produk awal, (3) evaluasi ahli yaitu menggunakan satu
ahli penjas dan satu ahli pembelajaran penjas, serta uji coba lapangan skala kecil
dengan menggunakan kuesioner dan lembar evaluasi yang kemudian dianalisis,
(4) revisi produk awal, (5) uji coba lapangan skala besar, (6) revisi produk akhir
setelah melakukan uji coba lapangan skala besar, (7) hasil akhir model permainan
soccer ball bounce pada siswa kelas VIII. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP N 1 Wanasari. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas
produk, saran untuk perbaikan produk, dan hasil pengisian kuesioner oleh siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diperoleh dari
evaluasi ahli (satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran), uji coba kelompok
kecil (10 siswa), dan uji lapangan (30 siswa). Teknik analisis data yang digunakan
adalah deskriptif persentase untuk mengungkap aspek kognitif, afektif dan
psikomotor siswa yang telah menggunakan produk .
Dari data hasil penelitian, data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjas 76% (baik),
ahli pembelajaran 84% (baik), dari uji coba skala kecil didapat hasil kuesioner
rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 82,33% (baik). Sedangkan untuk
uji coba lapangan skala besar dari hasil kuesioner rata-rata persentase pilihan
jawaban yang sesuai 84,89% (baik).
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
permainan “soccer ball bounce” ini dapat diterapkan untuk siswa kelas VIII SMP
N 1 Wanasari. Dapat disarankan bagi guru penjasorkes SMP N 1 Wanasari agar
model permainan ini dapat menjadi alternatif penyampaian pembelajaran dengan
adanya model permainan ini diharapkan pembelajaran akan lebih menarik dan
variatif.

ii
PERNYATAAN

“Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak karya ilmiah orang

lain, baik seluruh maupun sebagian. Apabila pernyataan saya ini tidak benar

saya bersedia menerima sangsi akademik dari Unnes dan sangsi hukum sesuai

yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia”.

Semarang, November 2012


Peneliti

Aditya Galih Kusuma Putra


NIM. 6101408012

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk dilanjutkan ke sidang

panitia ujian skripsi Jurusan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd.


NIP. 19641023 199002 1 001 NIP. 19730202 200604 1 001

Mengesahkan,
Ketua Jurusan
PJKR

Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd.


NIP. 19610903 198803 1 002

iv
PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Nama : Aditya Galih Kusuma Putra

NIM 6101408012

Judul : Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Sepakbola

Melalui Permainan Soccer Ball Bounce Pada Siswa Kelas

VIII SMP N 1 Wanasari Tahun 2012

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 11 April 2013

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. H. Harry Pramono, M.Si Andry Akhiruyanto,


S.Pd., M.Pd.
19591019 198503 1 001 19810129 200312 1 001

Dewan Penguji

1. Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd. (Ketua)


196109031988031002
2. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. (Anggota) 19641023199002
3. Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd. (Anggota)
19730202 200604 1 001

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Selamanya kita tidak akan pernah tahu siapa diri kita, sampai kita bisa

melihat hasil karya kita.(Martha Grimes : 27)

 Bermimpi dan berkhayal adalah sebuah rencana untuk masa depan kelak.

PERSEMBAHAN

 Kedua orangtuaku tercinta bapak Rusriyanto

Hendro Kusumo dan ibu Eny Dwiningsih,

terimakasih atas segala dukungan, do’a, cinta dan

senantiasa menyayangiku.

 Nenekku Trini dan Adik Galuh Ratna Kusuma Putri

yang selalu menyayangiku.

 Shella Rizqi Arfianti yang selalu memberikan

semangat sampai saat ini.

 Sahabat kost dan teman – teman seperjuangan PJKR

2008

vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat serta hidayah Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran
Permainan Sepakbol Melalui Permainan “Soccer Ball Bounce” Pada Siswa SMP
N 1 Wanasari Kabupaten Brebes”, yang penulis selesaikan dengan baik. Penulis
menyadari penyusunan skripsi ini tidak mungkin tersusun baik tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu,
tenaga dan materi yang tersita demi membantu penulis dalam menyusun skripsi
ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi kesempatan
penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, yang telah memberikan dorongan dan ijin penelitian untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes, selaku Pembimbing I yang telah sabar
memberikan petunjuk, dorongan, motivasi serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Agus Pujianto, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah sabar
memberikan petunjuk, dorongan, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd, selaku Ahli Penjas yang telah sabar
memberikan petunjuk, dorongan, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Imam Baihaqi, S.Pd, selaku Kepala SMP N 1 Wanasari yang telah
memberikan ijin penelitian.
8. Ngatini, S.Pd, selaku Koordinator Guru Pamong SMP N 1 Wanasari yang
telah membantu memperlancar jalannya penelitian.

vii
9. SUNARYANTO, selaku guru Pendidikan Jasmani SMP N 1 Wanasari atas
berkenannya sebagai ahli Pembelajaran yang telah memberikan petunjuk,
dorongan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari, yang telah bersedia menjadi sampel
penelitian.
11. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PJKR, FIK, UNNES, yang telah memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada peneliti hingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Ayah dan Ibu, serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan
baik moral maupun materiil serta doa restu demi terselesaikan skripsi ini.
13. Terimakasih untuk teman-teman yang telah membantu saya dalam penelitian
ini: Shella Rizqi Arfianti, Fan Naa Na Muhammad, Bayu Kuncoro, Putri
Purwatiningsih.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak.

Semarang, Desember 2012


Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

SARI......................................................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................vi

KATA PENGANTAR.........................................................................................vii

DAFTAR ISI........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah..........................................................................7

1.3 Tujuan Pengembangan.....................................................................7

1.4 Spesifikasi Produk............................................................................7

1.5 Manfaat Penelitian............................................................................8

1.5.1. Bagi Siswa.....................................................................................8

1.5.2. Bagi Guru Penjas...........................................................................8

1.5.3. Bagi Sekolah..................................................................................8

1.5.4. Bagi Penelliti..................................................................................8

ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Landasan Teori..............................................................................9

2.1.1.Pengertian Pendidikan Jasmani.....................................................9

2.1.2.Tujuan Pendidikan Jasmani..........................................................9

2.2 Model Pembelajaran....................................................................11

2.3 Pengertian Gerak Dasar...............................................................12

2.4 Belajar Gerak...............................................................................13

2.5 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak SMP..........................13

2.6 Klasifikasi Keterampilan Gerak...................................................14

2.7 Komponen Kondisi Fisik.............................................................17

2.8 Karakteristik Permainan Sepak Bola...........................................20

2.9 Karakteristik Pengembangan Permainan Soccer Ball Bounce . 25

2.10 Kerangka Berpikir........................................................................35

BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan..................................................................37

3.2 Prosedur Pengembangan..............................................................38

3.2.1. Analisis Kebutuhan......................................................................39

3.2.2. Pembuatan Produk Awal.............................................................39

3.2.3. Uji Coba Produk..........................................................................39

3.2.4. Revisi Produk Utama...................................................................40

3.2.5. Uji Coba Lapangan......................................................................40

3.2.6. Revisi Produk Akhir....................................................................40

3.2.7. Hasil Akhir...................................................................................40


x
3.3 Uji Coba Produk..........................................................................40

3.3.1. Desain Uji Coba...........................................................................40

3.3.2. Subjek Uji Coba...........................................................................42

3.3.3. Jenis Data.....................................................................................43

3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data......................................................43

3.3.5. Metode Analisis Data...................................................................45

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba....................................................47

4.1.1. Data Analisis Kebutuhan.............................................................47

4.1.2. Diskriptif Draf Produksi Awal.....................................................48

4.1.3. Draf Produk Awal Permainan Soccer Ball Bounce.....................49

4.1.4. Validasi Ahli................................................................................53

4.1.5. Data Uji Coba Kelompok Kecil...................................................54

4.1.6. Draf Setelah Uji Coba Skala Kecil..............................................57

4.1.7. Data Uji Coba Lapangan..............................................................60

4.1.8. Analisis Data................................................................................61

4.2 Prototipe Produk..........................................................................62

4.3 Kelamahan Produk.......................................................................66

BAB V KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian...........................................................................................68

5.2 Saran............................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................73

LAMPIRAN

xi
DAFTAR
Tabel 1.1 Hasil Survei Sarpras Sepakbola SMP 1 Wanasari...................................5

Tabel 2.1 Perbedaan Sepakbola Dengan Soccer Ball Bounce...............................34

Tabel 3.1 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner......................................44

Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner “ya” dan “tidak”............................................44

Tabel 3.3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesoner.......................................45

Tabel 3.4 Klasifikasi Presentase.............................................................................46

Tabel 4.1 Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil................................................55

Tabel 4.2 Data Rekapitulasi Uji Coba Lapangan...................................................61

xii
DAFTAR

Gambar 2.1 Ukuran Lapangan Sepak Bola Modifikasi.......................................27

Gambar 2.2 Bola Sepak (futsal)...........................................................................28

Gambar 2.3 Gawang Sepak Bola Modifikasi.......................................................28

Gambar 2.4 Papan Pantul.....................................................................................28

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Permainan Sepak Bola.............................38

Gambar 4.1 Bola Sepak (futsal)...........................................................................50

Gambar 4.2 Lapangan Sepak Bola Modifikasi....................................................51

Gambar 4.3 Gawang Sepak Bola Modifikasi......................................................51

Gambar 4.4 Papan Pantul.....................................................................................52

Gambar 4.5 Lapangan Sepak Bola Modifikasi....................................................58

Gambar 4.6 Bola Sepak (futsal)...........................................................................59

Gambar 4.7 Gawang Sepak Bola Modifikasi......................................................59

Gambar 4.8 Papan Pantul Modifikasi..................................................................60

Gambar 4.9 Lapangan Modifikasi........................................................................63

Gambar 4.10 Bola Sepak (futsal).........................................................................64

Gambar 4.11 Gawang Modifikasi........................................................................64

Gambar 4.12 Papan Pantul Modifikasi................................................................65

xiii
DAFTAR

1. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing......................................................74

2. Surat Izin Penelitian.......................................................................................75

3. Surat Izin Melaksanakan Penelitian...............................................................76

4. Surat Keterangan Penelitian...........................................................................77

5. Lembar Evaluasi Ahli....................................................................................78

6. Kuesioner Untuk Siswa..................................................................................82

7. Saran dan Perbaikan Model Permainan.........................................................86

8. Hasil Evaluasi Ahli........................................................................................87

9. Data Siswa Uji Skala Kecil............................................................................88

10. Data Hasil Uji Skala Kecil.............................................................................89

11. Data Siswa Uji Skala Besar...........................................................................102

12. Data Hasil Uji Coba Skala Besar...................................................................104

13. Dokumentasi..................................................................................................122

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pengertian pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai

dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Seiring dengan kemajuan daya pikir dan daya cipta manusia, perubahan dan

perkembangan jaman semakin maju. Keinginan manusia untuk selalu menemukan

halyang baru membuat dunia semakin berwarna dengan berbagai ilmu

pengetahuan dan teknologi di semua aspek kehidupan.

Dunia Olahraga adalah salah satu contoh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dan semua itu juga harus diiringi dengan berkembangnya sumber daya manusia

itu sendiri. Dan salah satu cara untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia adalah

melalui bidang pendidikan. Salah satu upaya itu adalah mewujudkan manusia

yang sehat, kuat, trampildan bermoral melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani diarahkan guna membentuk jasmani yang sehat dan

mental yang baik, agar dapat menghasilkan generasi muda yang baik, bertanggung

jawab, berdisiplin, berkepribadian, kuat jiwa raga serta berkesadaran nasional.

Dengan demikian akan lebih mampu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan

bangsa dan negara tercinta Indonesia.


2

Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Para ahli sepakat,

bahwa pendidikan jasmani merupakan media untuk membina anak agar kelak

mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang

dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya. Tujuan ini akan

tercapai melalui penyediaan pengalaman langsung dan nyata berupa aktivitas

jasmani. Aktivitas Jasmani itu dapat berupa permainan atau olahraga yang

terpilih. Penjasorkes merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan

individu secara organik, neuromuscular, perseptual, kognitif, social, dan

emosional (Abdulkadir Ateng, 1992:4)..

Selama ini, pembelajaran olahraga dilakukan secara konvensional tanpa

melakukan suatu variasi dan pengembangan model pembelajaran yang

disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Pembelajaran konvensional merupakan

metode pembelajaran yang secara rutin dilakukan dengan cara dan urutan yang

relatif sama. Model pembelajaran yang biasa dilakukan dalam pembelajaran mata

pelajaran olahraga terdiri dari ceramah dan pemberian contoh, kemudian siswa

mempraktekkan materi yang telah disampaikan oleh guru, sedangkan guru

biasanya hanya mengawasi. Pada tahap berikutnya seorang guru melakukan

penilaian sebagai bentuk evaluasi dari materi yang diajarkan atau yang dilakukan

oleh para siswa. Padahal jika seorang guru melakukan dengan pengembangan

model pembelajaran yang menarik maka anak didik akan cepat meresap materi

yang diajarkan dan tidak akan bosan.


3

Pembelajaran seperti ini memiliki kekurangan yaitu kurang mengoptimalkan

keterlibatan siswa untuk menemukan dan mempraktekkan materi secara mandiri,

sehingga kemampuan atau potensi dari anak didik tidak akan keluar sehingga

seorang guru tidak akan tahu seberapa jauh kemampuan seorang siswa tersebut.

Selain itu siswa cenderung bersifat individualis karena kurangnya interaksi atau

komunikasi untuk berkembang secara bersama-sama dan berbagi pengalaman

yang dimiliki.

Dalam proses pembelajaran seorang guru pasti menemukan suatu kejenuhan,

ketidakcocokan, dan berbagai permasalahan lainnya dengan siswa terkait dengan

gejala tersebut. Ditinjau dari tiga ranah tujuan pembelajaran yaitu ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor siswa tidak akan berkembang dan maksimal dalam proses

pembelajaran apabila terjadi hal-hal tersebut. Seorang siswa tidak akan mampu

menerima dan menangkap pengetahuan secara benar jika emosional siswa

menolak dan akan merasa jenuh.

Oleh karena itu perlu dilakukan adanya sebuah pengembangan model

pembelajaran sebagai strategi pelaksanaan pembelajaran bagi siswa yang harus

dikembangkan dan dikemas dengan menarik agar siswa tertantang dan mampu

mengatasi permasalahan ini. Dengan adanya modifikasi dan pengembangan

permainan sepakbola ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif unuk mengikuti

mata pelajaran penjasorkes. Sehingga standar kompetensi yang ada pada

kurikulum bisa tercapai dengan baik. Rusli Lutan (1988) menyatakan : modifikasi

dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar : 1)

Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran 2) Meningkatkan


4

kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi 3) Siswa dapat melakukan pola

gerak secara benar.

SMP Negeri 1 Wanasari Kabupaten Brebes terletak di jalan Pahlawan 167

Kabupaten Brebes Utara dengan luas area 10.550 m2. Tidak semua SMP Negeri

yang ada di wilayah Kabupaten Brebes memiliki lapangan atau halaman untuk

berolahraga pada umumnya secara lengkap, termasuk SMP Negeri 1 Wanasari

yang hanya mempunyai halaman sekolah yang tidak luas yang biasanya

digunakan untuk kegiatan upacara bendera. Selain halaman sekolah digunakan

untuk kegiatan upacara, halaman tersebut juga dipergunakan untuk kegiatan

belajar mengajar penjas. Sebenarnya lahan tersebut kurang layak digunakan

sebagai tempat belajar mengajar penjas, karena tersebut tergolong sempit untuk

kegiatan belajar mengajar. Sehingga guru penjas harus pandai memanfaatkan

areal tersebut serta dapat memodifikasi permainan- lahan permainan agar

pembelajaran penjas menjadi lebih efektif serta menyenangkan.

Telah dilakukan survei di SMP Negeri 1 Wanasari untuk mengetahui sarana

dan prasarana olahraga sepakbola. Serta mengetahui proses belajar mengajar

pendidikan jasmani khususnya pembelajaran permainan sepakbola, dan

mengetahui efektivitas permainan sepakbola yang diajarkan kepada peserta didik

Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Hasil survei sarana dan prasarana olahraga sepakbola di SMP Negeri 1

Wanasari terlihat pada tabel berikut.


5

Tabel 1.1 Hasil Survei Sarpras Sepakbola SMP Negeri 1 Wanasari

NO Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1 Bola Sepak 4 Sedang

2 Gawang 2 Cukup baik

3 Lapangan Sepak bola _ _

4 Kerucut 8 Baik

(Sumber hasil survei awal 2012)

Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi permainan bola besar khususnya

sepakbola, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikkan teknik dasar permainan

sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menarik minat dalam

mengikuti pelajaran Penjasorkes dan meningkatkan kesegaran jasmani.

Peneliti mengamati dalam proses pembelajaran sepakbola siswa kelas VIII

yang berlokasi di SMP Negeri 1 Wanasari. Di lokasi penelitian hasil pengamatan

yang diperoleh masih jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan tahap

pertumbuhan dan perkembangan siswa serta permainan sepakbola yang diajarkan

belum dimodifikasi. Pada Proses pembelajaran sepakbola ditemui beberapa hal :

1) Sarana dan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan

dan perkembangan siswa. Contoh : Lapangan yang dipergunakan tidak

menggunakan lapangan ukuran standar dan di pakai untuk berbagai macam

cabang olahraga.

2) Peraturan permainan sepak bola yang digunakan adalah peraturan sebenarnya

permainan sepak bola.


6

3) Diketahui ada beberapa siswa khususnya siswa putri yang mengeluh merasa

sakit ketika menendang bola, karena tekanan udara pada bola tidak dikurangi

sehingga saat di tendang bola terasa berat dan keras.

4) Diketahui ada beberapa siswa ketika mengikuti pembelajaran hanya duduk-

duduk saja dan tidak aktif mengikuti pembelajaran sepak bola.

5) Pembelajaran permainan sepak bola yang diberikan oleh guru masih belum

dikemas dalam bentuk modifikasi, sehingga dijumpai siswa yang merasa tidak

senang, bosan, dan malas untuk bergerak dan mengikuti pelajaran penjasorkes.

Dari latar belakang diatas peneliti dapat memberikan alasan mengapa

permasalahan tersebut perlu untuk diteliti, yaitu:

1) Paradigma pembelajaran penjasorkes dahulu lebih menekankan anak harus

bisa menguasai teknik yang diberikan dengan baik, namun paradigma

pembelajaran penjas yang berkembang sekarang bahwa yang terpenting anak

sudah bergerak dan gembira merupakan tujuan utama dari pendidikan jasmani

yang baik.

2) Agar siswa mampu mengenal lebih dahulu arti penting olahraga pada

umumnya dan penjas pada khususnya sehingga tujuan dari penjas dan

olahraga dapat tercapai.

3) Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan

guna meningkatkan kualitas hidup.


7

1.2. Rumusan Masalah

Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah belum dikemas sebagaimana

mestinya, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,

baik dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, permasalahan dalam

penelitian pengembangan ini adalah:

“Bagaimana bentuk pengembangan model permainan sepakbola melalui

permainan soccer ball bounce bagi siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah menghasilkan model pembelajaran soccer ball

bounce pada kelas VIII SMP N 1 Wanasari dalam meningkatkan pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah.

1.4. Spesifikasi Produk

Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa

model pembelajaran permainan sepakbola yang sudah di kembangkan untuk siswa

SMP, yang dapat mengembangkan baik dari segi kognitif, afektif, dan

psikomotor, dan siswa dapat melakukan olahraga dengan senang, aktif bergerak

tanpa rasa jenuh, serta dapat meningkatkan intensitas fisik sehingga kebugaran

jasmani dapat terwujud. Agar tujuan dari pendidikan jasmani juga dapat tercapai.
8

1.5. Manfaat Pengembangan

1.5.1. Bagi Siswa

Dengan adanya pengembangan model permainan sepakbola, siswa dapat

merasa lebih senang dan lebih menikmati suatu permainan sepakbola dengan cara

yang baru.

1.5.2. Bagi Guru Penjas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai

alternatif bagi guru penjas dalam memberikan materi permainan sepakbola di

sekolah.

1.5.3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai salah satu upaya dalam

mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

1.5.4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan bekal

dalam mempersiapkan diri dalam profesi keguruan, selain itu hasil dari penelitian

ini dapat dijadikan landasan bagi peneliti lain untuk mengadakan pengembangan

penelitian yang sejenis.


9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar

hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan

kesehatan dan pertumbuhan badan (Abdul Kadir Ateng,1992:4).

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan

jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha

pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kehidupan yang

sehat jasmani dan rohani, usaha tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang

diprogram secara ilmiah, terarah, dan sistematis, yang disusun oleh lembaga

pendidikan yang berkompeten (Trisnowati Tamat,2005:1.5).

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan dan bertujuan untuk mengembangkan individu secara organis,

neuromuskuler, intelektual, dan emosional.

2.1.2. Tujuan Pendidikan Jasmani

Menurut Adang Suherman (2000 : 23), Secara umum pendidikan jasmani

dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu: 1) Perkembangan fisik.

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang


1

melibatkan kemampuan-kemampuan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang

(physical fitness). 2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan

kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna

(skilfull). 3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan

jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan

berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa. 4) Perkembangan

sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan

diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa tujuan dari mata

pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan, adalah: 1) Kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup

sehat. 2) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. 3) Kelompok mata

pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK

dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap

sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang

bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti


1

keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam

berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

2.2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi

perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang

akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta

tingkat kemampuan peserta didik (Trianto, 2010: 52).

Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model

pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran lainnya. Berarti untuk

setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan

dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus

memiliki pertimbangan-pertimbangan, seperti materi pelajaran, jam pelajaran,

tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas yang

tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai.

Untuk mengetahui kualitas model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek,

yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu

menciptakan situasi belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta

mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu

apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kemampuan


1

siswa kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang

ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek

prosessudah dapat dipastikan berlangsung baik.

2.3. Pengertian Gerak Dasar

Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi 3 kategori yaitu :

2.3.1. Kemampuan Lokomotor

Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu

tempat ke tempat yang lain atau untuk mengangkat tubuh keatas seperti lompat

atau loncat, berjalan, berlari.

2.3.2. Kemampuan Non_Lokomotor

Kemampuan non lokomotor dilakukan ditempat, tanpa ada ruangan gerak

yang memadai. Kemapuan non lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang,

mendorong dan menarik.

2.3.3. Kemampuan Manipulatif

Kemampuan manipulatife dikembangkan ketika anak tengah menguasai

macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan

dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi

obyek jauh lebih unggul dari pada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang

mana cukup penting untuk item; berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-

bentuk kemampuan manipulative terdiri dari gerkan mendorong, menerima

(menangkap obyek), dan gerkan menggiring bola (Amung Ma’mun dan Yudha M.

Saputra, 2000:20).
1

2.4. Belajar Gerak

Menurut Keogh dalam Amung Ma’mun (2000 : 5), perkembangan gerak

dapat didefinisikan sebagai perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari

mulai masa bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthood) serta melibatkan

berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada

pada manusia ini mempengaruhi perkembangan gerak dan perkebangan gerak itu

sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia.

2.5. Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Sekolah Menengah

Pertama

Usia siawa SMP adalah sekitar 12 sampai dengan 16 tahun dalam psikologi

perkembangan, usia tersebut dinamakan usia remaja. Remaja merupakan masa

peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun

sampai 21 tahun. Setiap tahap usia manusia pasti ada tugas-tugas perkembangan

yang harus dilalui.

Perkembangan fisik pada anak besar cenderung berbeda dengan masa

sebelum dan sesudahnya. Pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dibandingkan

pertumbuhan togok. Pada tahun-tahun awal masa anak besar pertumbuhan

jaringan tulang lebih cepat dibanding pertumbuhan jaringan otot dan lemak,

dengan demikian pada umumnya anak menjadi tampak kurus. Pada tahun-tahun

terakhir masa anak besar perkembangan jaringan otot mulai menjadi cepat, hal ini

berpengaruh pada peningkatan kekuatan yang menjadi cepat juga. Perkembangan


1

kemampuan fisik yang tampak pada masa anak besar, selain kekuatan juga

fleksibilitas dan keseimbangan (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993: 115).

Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:100), sejalan dengan meningkatnya

kemampuan tubuh dan kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak

anak besar. Berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bias dilakukan

pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak bisa

diidentifikasi dalam bentuk sebagai berikut :

1) Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang semakin efisien.

2) Gerakan bisa semakin lancar, terkontrol dan bertenaga.

3) Pola atau gerakan variasi.

2.6. Klasifikasi Keterampilan Gerak

Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:249), Menyatakan Ketrampilan gerak bisa

diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu

dengan baik. Semakin baik penguasaan gerak ketrampilan, maka pelaksanaannya

akan semakin efisien. Dengan kata lain bahwa efisiensi pelaksanaannya

diperlukan untuk melakukan gerakan ketrampilan. Efisiensi pelaksanaanya dapat

tercapai apabila secara mekanis gerakan dilakukan dengan benar. Gerakan

ketrampilan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu

sebagai berikut :

2.6.1. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan

Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:250), Ketrampilan gerak bisa dikaji

berdasarkan kecermatan pelaksanaannya. Kecermatan pelaksanaan gerak bisa


1

ditentukan antara lain oleh jenis otot-otot yang terlibat. Ada gerakan yang

melibatkan otot-otot besar, dan ada yang melibatkan otot-otot halus.

Berdasarkan kecermatan gerakan atau jenis otot-otot yang terlibat,

ketrampilan gerak bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu :

1) Ketrampilan gerak agal (gross motor skills) adalah gerakan yang di dalam

pelaksanaanya melibatkan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan.

Contohnya antara lain adalah ketrampilan gerak loncat tinggi dan lempar

lembing.

2) Ketrampilan gerak halus (fine motor skills) adalah gerakan yang di dalam

pelaksanaanya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan.

Contohnya antara lain adalah ketrampilan gerak menarik pelatuk senapan dan

pelepasan busur dalam memanah.

2.6.2. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan

Apabila diperlukan, gerakan ketrampilan ada yang mudah bisa diketahui

bagian awal dan bagian akhir gerakannya; tetapi ada yang sukar untuk bisa

diketahui.

Dengan karakteristik seprti itu, ketrampilan gerak bias dibedakan menjadi 3

kategori, yaitu :

1) Ketrampilan gerak diskret (discrete motor skill) adalah ketrampilan gerak

dimana dalam pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik

akhir dari gerakan. Contohnya adalah gerakan mengguling kedepan satu kali.

Awal gerakanya adalah pada saat pelaku berjongkok dan meletakan kedua
1

telapak tangan dan tengkuknya pada matras, sedangkan titik akhirnya adalah

pada saat pelaku sudah dalam posisi jongkok kembali.

2) Ketrampilan gerak serial (serial motor skill) adalah ketrampilan gerak diskret

yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Contohnya adalah gerakan

menguling kedepan beberapa kali.

3) Ketrampilan gerak kontinyu (continuous motor skill) adalah ketrampilan gerak

yang tidak bisa dengan mudah ditandai titik awal atau titik akhir gerakannya.

Contohnya adalah ketrampilan gerak bermain tenis atau permainan olahraga

yang lain. Disini titik awal dan titik akhir gerakan tidak mudah untuk

diketahui karena merupakan rangkaian dari bermacam-macam gerakan. Dalam

hal ini pelakulah yang menentukan titk awal dan titik akhir dari ketrampilan

tersebut (Sugiyanto dan Sujarwo, 1993:250).

2.6.3. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan

Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:251) di dalam melakukan suatu

gerak ketrampilan, ada kalanya pelaku menghadapi kondisi lingkungan yang tidak

berubah dan ada yang berubah-ubah.

Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan ketrampilan bisa

dikategorikan menjadi 2 yaitu :

2.6.3.1 Ketrampilan gerak terbuka (open skill) adalah ketrampilan gerak

dimana dalam pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah-

ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari

lingkunganya. Perubahan kondisi lingkungannya bersifat temporal dan bisa

bersifat spasial. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan memukul bola yang
1

dilambungkan. Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan menyesuaikan

dengan kondisi bolanya agar pukulannya tepat sasaran. Pelaku dipaksa untuk

mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola, kemudian menyesuaikanya.

2.6.3.2 Ketrampilan gerak tertutup (closed skill) adalah ketrampilan gerak

dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan

stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri. Contohnya adalah

dalam melakukan gerakan guling pada senam lantai. Dalam gerakan ini pelaku

memulainya setelah siap untuk melakukannya, dan bergerak berdasarkan apa yang

direncanakannya.

2.7. Komponen Kindisi Fisik

Menurut Mochamad Sajoto (1998:57), Kondisi fisik adalah satu kesatuan

utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik

peningkatannya, maupun pemeliharaanya. Artinya bahwa setiap usaha

peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen

tersebut. Walaupun perlu dilakukan dengan sistim prioritas, (komponen apa yang

perlu mendapat prioritas latihan lebih besar dibanding komponen lain). Sesuai

status yang diketahui, setelah komponen tersebut diukur dan dinilai.

Komponen-komponen kondisi fisik yang ada di dalam permainan sepakbola

adalah sebagai berikut :

2.7.1. Kekuatan atau strength adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut

masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya,

menerima beban tertentu.


1

2.7.2. Daya tahan atau endurance dibedakan menjadi 2 golongan masing-masing

adalah :

2.7.2.1. Daya tahan otot setempat atau local endurance, adalah kemampuan dalam

mempergunakan suatu kelompok ototnya, untuk berkontraksi terus-menerus

dalam waktu relatife cukup lama, dengan beban tertentu.

2.7.2.2. Daya tahan umum atau Cardiorespitory Endurance, adalah kemampuan

seseorang dalam mempergunakan system jantung, pernafasan dan peredaran

darahnya, secara efektife dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus.

Yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan itensitas tinggi dalam

waktu yang cukup lama.

2.7.3. Daya ledak otot atau muscular power, adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu

sependek-pendeknya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa, daya ledak otot

atau power = kekuatan atau force X kecepatan atau Velocity (P = F X T). seperti

gerak dalam tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan lain yang bersifat explosife.

2.7.4. Kecepatan atau speed, adalah kemampuan seseorang dalam melakukan

gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-

singkatnya. Seperti gerak lari cepat atau sprint, gerak pukulan dalam tinju, gerak

mengayuh pedal dalam balap sepeda dan lain-lain. Dalam masalah kecepatan ini,

ada kecepatan gerak dan kecepatan explosive.

2.7.5. Kelentukan atau flexibility, adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian

dirinya, untuk melakukan aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya,

terutama otot-otot ligamen-ligamen disekitar persendian.


1

2.7.6. Keseimbangan atau Balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan

organ-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerak-gerak yang cepat. Dengan

perubahan letak titik-titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis

maupun lebih-lebih dalam gerak dinamis. Dalam bidang olah raga, banyak sekali

hal-hal yang harus dilakukan atlet dalam mempertahankan maupun

menghilangkan keseimbangan. Seperti gerak hand stand (statis), gerak-gerak

dalam segala jenis senam pertandingan dan lain-lain.

2.7.7. Koordinasi atau Coordination adalah kemampuan seseorang dalam

mengintegrasikan gerakan yang berbeda kedalam suatu pola gerakan tunggal

secara efektif. Misalnya dalam permainan tenis, seorang pemain akan kelihatan

mempunyai koordinasi gerak yang baik, bila ia dapat bergerak kearah bola sambil

mengayun raket, kemudian memukul dengan teknik yang benar dan luwes.

2.7.8. Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah,

dalam posisi-posisi di arana tertentu. Seseorang yang mampu merubah satu posisi

kesuatu posisi yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang

baik, berarti kelincahanya cukup tinggi. Komponen keseimbangan, koordinasi dan

kelincahan adalah komponen fisik yang lebih banyak mendekati cabang-cabang

olahraga yang dilakukanya. Sedang komponen berikut adalah komponen fisik

yang lebih banyak sebagai hasil pengaruh peningkatan ketiga komponen diatas.

Yaitu komponen.

2.7.9. Ketepatan atau Accuracy, adalah kemampuan seseorang dalam

mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berupa

jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenal. Misalnya dalam
2

menembak, memasukan bola dalam bola basket, pichter dalam soft ball,

tendangan dalam gawang dan lain-lain.

2.7.10. Reaksi atau Reaction, adalah kemampuan seseorang segera bertindak

secepatnya, dalam menanggapi rangsangan-rangsangan datang lewat indera,

syaraf atau feeling lainya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola, untuk

kemudian ditangkap, dipukul atau ditendang. Kecepatan reaksi dalam start, dalam

menghindari pukulan dalam tinju. Seperti halnya komponen keseimbangan,

koordinasi dan kelincahan maka komponen ketepatan dan reaksi lebih baik

diberikan dalam program latihan cabang masing-masing (Mochamad Sajoto, 1988

: 58-59).

2.8. Karakteristik Permainan Sepakbola

2.8.1. Permainan Sepakbola

Menurut Sucipto, dkk(2000 : 7) sepakbola merupakan permainan beregu,

yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga

gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan

tungkai, kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan lengannya di

daerah tendangan tendangan hukumannya. Dalam perkembangan permainan ini

dapat dimainkan di luar lapangan (out door) dan di dalam ruangan (in door).

Sepakbola merupakan salah satu jenis permainan yang memiliki prinsip yang

sederhana, yaitu berusaha memasukkan bola kegawang lawannya sebanyak

mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau

menjaga agar gawangnya tidak kemasukan bola. Dalam hal ini Jef Sneyers (1988 :
2

3) menyatakan , ”Prinsip dalam sepakbola sederhana sekali yaitu membuat gol

dan mencegah jangan sampai lawan membuat sama terhadap gawangnya sendiri.”

Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sepakbola merupakan

permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari sebelas

orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing regu atau

kesebelasan berusaha memasukkan atau mencetak gol dan mempertahankan untuk

tidak kemasukan bola. Serta ada peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh

pemain pada saat pertandingan berlangsung, wasit dan hakim garis yang

memimpin atau mengawasi pertandingan tersebut setiap pelanggaran yang

dilakukan oleh pemain ada sanksinya. Oleh karena itu kedua kesebelasan dalam

bermain wajib menjunjung sikap sportivitas.

2.8.2. Tujuan Permainan Sepakbola

Beberapa tujuan-tujuan dalam bermain sepakbola, yaitu :

1) Pembentukan manusia secara keseluruhan, dimana fisik dan mental tumbuh

selaras, serasi dan seimbang.

2) Untuk meningkatkan tingkat kesegaran dinamis dan kesehatan pemain.

3) Dapat mendatangkan kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan hidup, serta

rekreasi bagi seseorang.

4) Mengembangkan dan meingkatkan mutu prestasi secara optimal bagi pemain

dalam permainan sepakbola.

Menurut Sucipto,dkk(2000:7) tujuan yang paling utama dan yang paling

diharapkan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepakbola

merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak
2

yang cerdas ,terampil, jujur, dan sportif. Selain itu melalui permainan sepakbola

kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat

persaingan (competition), kerja sama (cooperation), interaksi sosial (social

interaction) dan pendidikan moral (moral education).

2.8.3. Faktor Pendukung Permainan Sepakbola

Faktor-faktor penentu atau pendukung untuk mempercepat tercapainya tujuan

permainan sepak bola antara lain sebagai berikut :

2.8.3.1. Faktor Endogen (atlet/pemain)

1) Kesehatan fisik dan mental yang baik,terutama tidak berpenyakit jantung,

paru-paru, syaraf, dan jiwa.

2) Bentuk tubuh sesuai dengan cabang olahraga yang diikuti, untuk pemain

sepakbola diharapkan bertipe atletis.

3) Memiliki bakat untuk bermain sepakbola, meliputi kemampuan fisik cepat

mempelajari teknik-teknik dan taktik.

4) Memliki potensi sikap mental yang baik, antara lain social, disiplin,

berkemauan keras, kreatif, tekun, dan bertanggung jawab.

2.8.3.2. Faktor Eksogen

1) Fasilitas alat, perlengkapan, dan biaya

Sarana dan alat perlengkapan permainan sepakbola serta biaya secara minimal

harus terpenuhi untuk mencapai tujuan.

2) Guru atau Pelatih

Guru olahraga atau pelatih sepakbola yang representatif sangat diperlukan

untuk membimbing pemain agar dapat mempercepat waktu dalam mencapai


2

tujuan. Pilihan yang tepat metode dan sistem mengajar atau melatih yang

efektif oleh guru atau pelatih sangat menentukan keberhasilan dalam proses

belajar dan berlatih bagi pemain.

3) Organisasi

Organisasi sekolah maupun di luar sekolah yang mengolah olahraga

sepakbola dituntut untuk memiliki struktur dan tata kerja yang baik.

Organisator-organisator (kepala sekolah) harus memiliki sifat-sifat

menyenangkan (interest), jujur, terbuka, tanggung jawab, dan berani

berkorban.

4) Lingkungan yang baik

1)Kehidupan pemain yang teratur,

2)Hindarilah rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang,

3)Kesehatan selalu dikontrol,

4)Tidur dan makan yang teratur,

5)Cuaca alam sekitar usahakan nyaman,

6) Dukungan orang tua masyarakat setempat dan pejabat sangat diperlukan

pemain untuk pendorong ke arah perkembangan yang optimal.

2.8.4. Fasilitas, Alat dan Perlengkapan

Dalam setiap cabang olahraga memang secara khusus mempunyai fasilitas,

alat-alat, dan perlengkapan tertentu. Perlu disajikan macam-macam alat

perlengkapan yang telah diatur dalam peraturan permainan sepakbola. Uraian

berikut berisi mengenai hal-hal tersebut.


2

1) Lapangan

Lapangan sepakbola berbentuk persegi panjang, panjangnya 100-120 m, dan

lebarnya antara 46,9 m - 91,8m. Untuk pertandingan Internasional panjang

lapangan antara 100 m – 110 m dan lebarnya antara 64,26 m – 73,44 m.

2) Pembatas lapangan

Lapangan permainan dibatasi dengan garis yang jelas lebarnya tidak lebih dari

15 cm. Bendera sudut lapangan tidak kurang dari 15 m, dan diletakkan pada

keempat sudut lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan titik yang

jelas dan dikelilingi lingkaran tengah dengan jari-jari 9,15 m.

3) Kotak Gawang

Di setiap ujung jari dari lapangan harus digambar 2 garis sejajar dengan garis

gawang, sejajar dengan lebar lapangan. Daerah yang berada didalam garis-

garis ini dinamakan daerah gawang. Pada setiap ujung lapangan digambar dua

garis dengan panjang lapangan dan berjarak masing-masing 16,5 m dari tiap

gawang. Garis-garis ini disatukan oleh sebuah garis lain yang sejajar denga

lebar lapangan. Daerah yang diapit oleh garis ini disebut daerah tendangan

hukuman.

4) Bola

Bola harus bulat terbuat dari kulit / karet, Bola dalamnya terbuat dari karet

atau bahan lain yang semacam. Bola tidak boleh terbuat dari bahan yang

membahayakan pemain. Keliling bola tidak boleh lebih dari 71 cm dan tidak

kurang dari 68 cm. Berat bola antara 410 gr - 450 gr. Tekanan udara antara

0,6 – 1,1 atmosfer.


2

5) Gawang

Gawang diletakkan ditengah garis gawang, terdiri dari dua tiang tegak,

membentuk garis lurus dengan kedua garis sudut dan lebarnya 7,32 m

dihubungkan dengan sebuah tiang horizontal yang tingginya 2,44 m. Tiang

gawang terbuat kayu, besi, atau bahan yang telah disetujui oleh badan

internasional FIFA.

6) Perlengkapan lainnya

Pemain hendaknya memakai kostum yang bernomor di dada dan di

punggung. Dalam permainan, pemain diharuskan memakai sepatu sepakbola.

2.9. Karakteristik Pengembangan Permainan Soccer Ball Bounce

2.9.1. Hakekat Pengembangan Permainan Soccer Ball Bounce

Permainan Soccer Ball Bounce adalah sebuah permainan yang mengandung

kerjasama, kelincahan, koordinasi dan ketepatan. Permainan ini merupakan

sejenis permainan sepakbola yang dimainkan dalam lapangan sepakbola yang

berukuran lebih kecil. Permainan ini dimainkan oleh 10 orang. Dimana masing-

masing tim terdiri dari 5 pemain. Terdapat 2 buah gawang kecil tanpa penjaga

gawang. Untuk bola menggunakan ukuran lebih kecil dan lebih ringan dari ukuran

standart. Sedangkan untuk gawang menggunakan ukuran lebih kecil yaitu tinggi

75 cm dan lebar 100 cm.

Lapangan permainan soccer ball bounce ini di kelilingi oleh papan-papan

yang berguna sebagai garis batas lapangan tetapi tidak seluruh garis lapangan di

kelilingi oleh papan, sehingga bola keluar akan jarang terjadi.


2

Permulaan permainan soccer ball bounce dilakukan dari tengah-tengah

lapangan (kick off) seperti pertandingan sepakbola pada umumnya. Masing-

masing tim berusaha memasukkan bola kegawang lawannya. Pada permainan

sepakbola ini terdapat 5 orang dalam sebuah tim dan tanpa ada penjaga gawang.

Setiap pemain memilik kesempatan 4 langkah untuk membawa bola, dan lawan

hanya bisa merebut bola ketika bola di passing ke teman 1 tim atau pada saat bola

bebas. Bola dapat dipantulkan pada benda yang terdapat pada garis lapangan

berupa papan yang berguna sebagai pasangan main atau sarana pelengkap setiap

tim. Papan tersebut berguna sebagai pemain tambahan dalam satu tim. Permainan

soccer ball bounce berlangsung selama 15 menit.

2.9.2. Fasilitas dan Alat Bermain

1) Lapangan

Seperti sepakbola standar, lapangan soccer ball bounce berbentuk persegi

panjang. Karena permainan soccer ball bounce ini bola out/keluar lapangan akan

jarang terjadi, maka dari itu sebagian pembatas lapangan soccer ball bounce

adalah papan-papan. Papan tersebut berguna sebagai pemain tambahan atau

sarana pelengkap dalam lapangan. Pemain diperbolehkan menggunakan papan

tersebut sesuai kehendak, papan bisa dipergunakan apabila pemain sedang dalam

situasi terjepit atau dipergunakan sebagai sarana pembantu untuk mencetak gol.

Permaianan soccer ball bounce ini menggunakan lapangan dengan ukuran

lapangan 20 m x 13 m.
2

13 meter

20 meter

Keterangan: : Tim 1

: Tim 2

: Titik Pinalti

dan : Pembatas Lapangan (papan pantul

dengan bantalan pengaman)

: Garis Serang (2 meter depang gawang)

Gambar 2.1 Ukuran lapangan sepakbola modifikasi

2) Bola

Bola yang digunakan adalah bola sepak dengan ukuran/berat < 410 gr
2

Gambar 2.2 Bola sepak (futsal)

3) Gawang

Gawang yang digunakan terdiri dari dua tiang setinggi 75 cm dan lebar 100

cm. Dengan gawang terbuat dari pipa pralon / kayu.

100 centimeter

75 centimeter

Gambar 2.3 Gawang sepakbola modifikasi

4) Papan Pantul

Papan pantul digunakan sebagai pengganti garis lapangan, yang berguna

sebagai pemain tambahan (teman satu tim). Papan pantul dapat menggunakan

papan-papan biasa atau meja bekas (rusak) yang ujung-ujungnya di berikan

bantalan pelindung.

Gambar 2.4 Papan pantul


2

2.9.3. Peraturan Permaian

2.9.3.1. Jumlah Pemain

Setiap pertandingan terdapat 10 pemain yang masing masing tim 5

orang dan tanpa penjaga gawang.

2.9.3.2. Perlengkapan Pemain

1. Pemain memakai seragam/rompi olahraga.

2. Memakai sepatu olahraga (sepatu bola/futsal).

3. Memakai kaos kaki.

4. Memakai rompi bola.

2.9.3.3. Lama Permainan dan Tendangan Permulaan

1. Lama permainan adalah 15 menit setiap pertandingan.

2. Untuk memulai, kick off dilakukan dari titik tengah lapangan.

2.9.3.4. Wasit

1. Permainan soccer ball bounce dipimpin oleh satu wasit.

2. Wasit mempunyai wewenang mutlak untuk memimpin jalannya

pertandingan.

3. Wasit berada di luar lapangan.

2.9.3.5. Cara Mencetak Gol

Bola masuk kedalam gawang, dengan catatan hanya satu orang yang

berhak membuat gol dan berada didalam area serang.

2.9.3.6. Tendangan Hukuman

1. Pemain yang melakukan handball di daerah luar garis gawang, tim

lawan diberikan hukuman tendangan bebas (dua kali sentuhan).


3

2. Setiap pemain hanya memperoleh kesempatan empat langkah

dalam menggiring bola, apabila melebihi dari empat langkah

pemain lawan berhak mendapatkan tendangan hukuman.

3. Tendangan pinalti diberikan apabila terjadi pelanggaran kepada tim

lawan yang berjarak tiga meter di depan gawang.

4. Tendangan pinalti bisa didapatkan apabila pemain bertahan

memasuki daerah serang, kotak dua meter di luar gawang dan

dilakukan tepat di titik tengah lapangan dengan catatan tanpa ada

penjaga gawang dan pemain lainnya ada di pinggir lapangan.

2.9.3.7. Tendangan Kedalam

Tendangan kedalam dilakukan dengan cara bola ditendang dengan

aturan, pemain lawan berjarak dua langkah di depan bola yang akan

ditendang oleh tim yang tidak menyentuh bola terakhir sebelum bola

keluar lapangan permainan. Bola di tendang tepat di atas garis keluar.

Bola di tendang tepat diatas garis keluar, apabila salah tim lawan yang

berhak mengambil tendangan kedalam itu.

2.9.3.8. Offside

Dalam permainan soccer ball bounce tidak ada peraturan off side.

2.9.3.9. Tendangan Sudut

Dalam permainan soccer ball bounce tidak ada peraturan tendangan

sudut.
3

2.9.3.10. Cara Bermain

Dalam satu tim terdapat lima orang pemain dan tanpa ada seorang

penjaga gawang. Untuk memulai pertandingan diawali dengan istilah

tos koin untuk menentukan bola atau gawang. Bagi tim yang memilih

bola berarti melakukan penyerangan dengan tendangan awal / kick off,

sedangkan tim yang memilih gawang maka yang bertahan terlebih

dahulu. Kick off dimulai dari titik tengah lapangan, tim yang

menyerang melakukan kick off dengan aturan dua kali sentuh, atau

mengumpan ke rekan timnya terlebih dahulu. Sedangkan tim yang

bertahan pada saat kick off membuat pagar betis untuk menjaga

pertahanannya. Jarak bola dengan pertahanan pagar betis ± 3 meter.

Lama permainan 15 menit setiap pertandingan, yang terdiri dari 1

babak. Pemain mempunyai batasan dalam membawa/menggiring bola,

makasimal 4 langkah pemain di perbolehkan untuk menggiring bola.

Apabila menggiring bola melebihi 4 langkah, akan dikenakan

pelanggaran. Agar dapat menggiring bola lebih dari 4 kali, dianjurkan

untuk memantulkan bola ke papan agar bola kembali aktif atau bisa

juga di pasing ke rekan satu tim.

Jika terjadi pelanggaran diluar garis gawang tim yang melakukan

pelanggaran diberi hukuman yaitu tendangan bebas. Tendangan bebas

dilakukan oleh tim yang dilanggar. Tendangan bebas tidak bisa

dilakukan secara langsung, tetapi dengan cara memberi umpan ke pada

rekan satu tim terlebih dahulu (dua kali sentuh). Pinalti diberikan bila
3

pemain bertahan melakukan pelanggaran dengan jarak tiga meter di

depan gawang.

Di luar gawang ada garis yang disebut area serang, kotak yang

berukuran 2 m X 3m ini hanya diperuntukan bagi tim yang menyerang.

Jadi tim yang bertahan dilarang untuk melewati garis serang, apalagi

memasuki area serang tersebut tim lawan (serang) mendapatkan

tendangan tidak langsung di luar garis serang.

Dalam permainan soccer ball bounce ini bola out atau bola keluar akan

jarang terjadi, dikarenakan sebagian garis batas lapangan diganti

dengan papan sebagai pembatas lapangan sekaligus berguna untuk

mempermudah pemain untuk melakukan permainan ini. Papan ini di

umpamakan sebagai pemain tambahan bagi setiap tim, karena setiap

pemain diperbolehkan menggunakan papan tersebut dengan cara

memantulkan bola pada papan tersebut.

Jika bola keluar lapangan, maka untuk menghidupkan bola kembali

dilakukan tendangan kedalam oleh tim yang tidak menyentuh bola

terakhir sebelum bola keluar dengan aturan bola di tendang tepat di

atas garis out tempat bola keluar tadi. Jarak lawan ± 2 meter dari bola

mati tersebut.

Setiap terjadi gol maka untuk memulai permainan dilakukan tendangan

dari tengah lapangan seperti pada saat kick off , tendangan dilakukan

oleh tim yang kemasukan gawangnya.


3

Dalam permainan tidak ada off side dan tendangan sudut, permainan

dipimpin oleh satu orang wasit yang berada di luar lapangan

permainan.

Apabila skor seri, maka akan di lakukan tendangan penalti sampai

salah satu tim ada yang menang.

2.9.4. Aspek Yang Terkandung Dalam Pengembangan Permainan Sepakbola

1) Kognitif dalam modifikasi permainan sepakbola ini yaitu :

(1) memberi pengetahuan pada siswa bahwa setiap permainan tidak selalu

menggunakan sarana dan prasarana yang sama dengan permainan yang

sebenarnya,

(2) siswa mengetahui dan memahami aturan bermain,

(3) siswa mengetahui dan memahami cara bermain,

(4) siswa dapat mengetahui perbedaan permainan sepakbola yang

sebenarnya dengan sepakbola yang dimodifikasi.

2) Afektif dalam modifikasi permainan sepakbola yaitu :

(1) siswa disiplin dan mentaati peraturan modifikasi permainan sepakbola,

(2) siswa dapat bekerjasama dengan teman satu tim,

(3) sportif dalam permainan,

(4) siswa dapat menerima, mengakui, dan menghargai keunggulan dan

kelemahan tim lawan.


3

3) Psikomotorik dalam modifikasi permainan sepakbola yaitu :

(1) siswa dapat melakukan tendangan ke gawang dengan kesulitan yang

berbeda,

(2) siswa dapat bermain lebih baik dengan teman satu tim nya,

(3) siswa dapat mengkoordinasi teman satu tim nya dalam sebuah

permainan yang sudah dimodifikasi

4) Komponen kondisi fisik dalam pengembangan permainan sepakbola yaitu

: kekuatan, kelincahan, kecepatan, keseimbangan, daya tahan, daya ledak.

Tabel 2.1 Perbedaan Sepakbola Dengan Soccer Ball Bounce

Sepakbola Normal Soccer Ball Bounce Keterangan

Ukuran lapangan Ukuran lapangan Untuk skala besar

110 m x 73.44 m Tidak ada ukuran sekaligus skala kecil

baku,

dan untuk pertandingan

20 m x 13 m
Ukuran gawang Ukuran gawang Untuk skala besar dan

7.32 m x 2.44 m 100 cm x 75 cm skala kecil

Ukuran / berat bola Ukuran / berat bola Untuk memudahkan

410-450 gr < 410 gr siswa dalam permainan

Ukuran dan tingkat


Memakai 2 gawang Memakai 2 gawang
kesulitan berbeda

11 pemain setiap 10 pemain tanpa


5 pemain setiap tim dan
tim penjaga gawang untuk
tanpa penjaga gawang
dengan 1 penjaga skala kecil.
3

gawang 30 pemain tanpa

penjaga gawang dan

diujikan tiga kali untuk

skala besar

Lemparan ke Jarang terjadi tendangan Mempergunakan

dalam bola ke dalam seluruh luas lapangan

dan benda yang

terdapat dalam

lapangan

Waktu Waktu Pemain dalam

2 x 45 menit 15 menit permainan lebih aktif

setiap

permainan
Peraturan offside Peraturan offside tidak Semua pemain bebas

berlaku berlaku berposisi dimanapun

Tackling dan Tackling dan benturan Dengan lapangan yang

benturan fisik fisik tidak diperbolehkan kecil sangat rentan

diperbolehkan terjadi cedera apabila

melakukan tackling

2.10 Kerangka Berpikir

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek


3

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan

sosial penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melaui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

Pendidikan Nasional (Depdiknas 2006).

Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan di sekolah, siswa diharapkan dapat mempraktekkan

permainan sepakbola dengan peraturan yang sudah dikembangkan dengan

memanfaatkan lahan kosong di lingkungan sekolah. Pada kenyataannya dalam

proses pembelajaran permaianan sepakbola di sekolah masih dalam bentuk

permainan yang sesuai peraturan baku, baik dalam hal peralatan, lapangan yang

digunakan maupun peraturannya. Dari pelaksanaan pembelajaran tersebut

dijumpai anak-anak yang merasa tidak senang, bosan, dan kurang aktif bergerak

dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Pengembangan pembelajaran permainan sepakbola merupakan salah satu

upaya yang harus diwujudkan. Model pembelajaran permainan sepakbola melalui

permainan sepakbola jalanan berpasangan diharapkan mampu membuat anak

lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan,

ketika mengikuti pembelajaran permainan sepakbola.


3

BAB III

Metode Pengembangan

3.1. Metode Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

biasanya disebut penelitian berbasis pengembangan (research-based development)

merupakan jenis penelitian yang tujuan penggunaanya adalah menghasilkan

produk berupa pembelajaran soccer ball bounce bagi siswa SMP.

Suharsimi Arikunto (2006: 7) mengatakan bahwa penelitian pengembangan

atau penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan

penyempurnaan.

Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk modifikasi peraturan

permainan sepakbola ini adalah sebagai berikut:

1) Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk

observasi lapangan dan kajian pustaka.

2) Mengembangkan bentuk produk awal (permainan soccer ball bounce).

3) Evaluasi ahli pendidikan jasmani dan satu orang ahli pembelajaran, uji coba

kelompok kecil dengan menggunakan kuesioner, konsultasi dan evaluasi

yang kemudian dianalisis.

4) Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli

dan uji coba kelompok kecil. Revisi ini untuk perbaikan terhadap produk

awal yang dibuat oleh peneliti.


3

5) Uji lapangan.

6) Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan.

7) Hasil akhir pengembangan model permainan sepakbola untuk siswa SMP N

1 Wanasari Kabupaten Brebes yang dihasilkan melalui revis uji lapangan.

3.2. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada model pengembangan permainan soccer ball

bounce ini dilakukan melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapan pengembangan

permainan soccer ball bounce

Gambar 3.1 Prosedur


AnalisisPengembangan
Kebutuhan Permainan Sepakbola.

Kajian Pustaka Observasi dan Wawancara

Pembuatan Produk Awal

Tinjauan Ahli Permainan Uji Coba Skala Kecil 10 Siswa SMP


dan Ahli Pembelajaran 1 Wanasari

Revisi Produk Pertama

Uji Lapangan 30 siswa SMP N 1 Wanasari

Revisi Produk Akhir

Produk Akhir
3

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini.

Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah peraturan permainan soccer ball

bonce ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di

SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes tentang pelaksanaan modifikasi olahraga

sepakbola dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang aktifitas fisik

siswa.

3.2.2. Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjunya

adalah pembuatan produk model permainan soccer ball bounce. Dalam

pembuatan produk dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian

teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran,

serta uji coba kelompok kecil. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

N 1 Wanasari dengan jumlah subyek 10 siswa.

3.2.3. Uji Coba Produk

Pelaksanaan uji coba dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : (1)

menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) penyusunan

instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data.


4

3.2.4. Revisi Produk Utama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk dari hasil evaluasi ahli

dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah

diujicobakan.

3.2.5. Uji Coba Lapangan

Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan

dengan menggunakan subjek uji coba 30 siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari

diambil secara acak atau random sampling.

3.2.6. Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diujicobakan siswa kelas VIII

SMP N 1 Wanasari yang berjumlah 30 siswa.

3.2.7. Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa model

pengembangan permainan soccer ball bounce dalam pembelajaran sepakbola.

3.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi, dan

kebermanfaatan dari produk. Langkah – langkah yang ditempuh dalam

pelaksanaan uji coba produk adalah sebagai berikut :

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat

keefektifan dan segi kemanfaatan produk yang dikembangkan. Uji coba produk
4

pengembangan melalui dua tahap, yaitu : Uji kelompok kecil ( dilakukan pada 10

siswa kelas VIII), dan uji coba lapangan (siswa kelas VIII yang berjumlah 30

subjek yang di ujikan sebanyak 3 kali). Desain uji coba yang dilaksakan terdiri

dari :

3.3.1.1. Evaluasi Ahli

Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan kepada

subjek, produk yang dibuat dievaluasi terlebih dahulu oleh satu ahli penjas

(Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd.) dan ahli pembelajaran (SUNARYANTO).

Variable yang di evaluasi oleh ahli meliputi fasilitas dan perlengkapan,

memainkan permainan, aktivitas siswa dalam permainan. Untuk menghimpun

data dari para ahli digunakan kuesioner. Hasil evaluasi dari para ahli yang berupa

masukan dan saran terhadap produk yang telah dibuat, dipergunakan sebagai

acuan dasar pengembangan produk.

3.3.1.2. Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap ini produk yang telah direvisi dari hasil evaluasi ahli kemudian

diuji cobakan kepada siswa SMP Negeri 1 Wanasari Kabupaten Brebes. Pada uji

coba kelompok kecil ini menggunakan 10 siswa sebagai subjeknya. Pengambilan

siswa dengan menggunakan sempel secara random karena karakteristik dan

tingkat kesegaran jasmani siswa berbeda-beda.

Pertama-tama siswa diberikan penjelasan peraturan permainan yang

kemudian melakukan uji coba permainan soccer ball bounce. Setelah selesai

melakukan uji coba, siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah
4

dilakukan. Tujuan uji coba kelompok kecil ini adalah untuk mengetahui

tanggapan awal dari produk yang telah dikembangkan.

3.3.1.3 Revisi Produk Utama

Hasil dari data evaluasi satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran, serta uji

coba kelompok kecil tersebut dianalisis, selanjutnya acuan untuk merevisi produk

yang telah di buat.

3.3.1.4 Uji Coba Lapangan

Hasil analisis uji coba kelompok kecil serta revisi produk pertama,

selanjutnya dilakukan uji lapangan. Uji lapangan ini dilakukan pada siswa kelas

VIII SMP N 1 Wanasari yang berjumlah 30 siswa dan dilakukan sebanyak 3 kali.

Pertama – tama siswa diberikan penjelasan peraturan permainan soccer ball

bounce yang telah direvisi dan kemudian melakukan uji coba permainan soccer

ball bounce. Uji coba permainan dilakukan sebanyak 3 kali dengan 10 pemain

setiap ujicoba. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner

tentang permainan yang telah dilakukan.

3.3.2. Subjek Uji Coba

Adapun subjek yang teribat dalam penelitian antara lain :

1) Satu orang ahli Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

2) Satu orang guru pembelajaran Penjasorkes.

3) Siswa dalam uji coba skala kecil sebanyak 10 orang.

4) Siswa dalam uji coba skala besar sebanyak 30 orang.


4

3.3.3. Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang berupa kritik dan saran dari

ahli penjas dan pakar pembelajaran penjasorkes SMP secara lisan maupun tulisan

sebagai masukan untuk bahan revisi produk. Sedangkan data kuantitatif diperoleh

dari kuesioner siswa.

3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk

observasi, lembar evaluasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk

mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran sepakbola di

SMP N 1 Wanasari. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari ahli

penjas dan ahli pembelajaran. Koesioner digunakan untuk mengumpulkan data

dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih koesioner adalah jumlah subjek

yang relatif banyak, sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang

singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Koesioner ahli

dititik beratkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan koesioner siswa

dititik beratkan pada kenyamanan dalam menggunakan produk. Yaitu dalam

permainan soccer ball bounce (sepakbola bola pantul)

Koesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus

dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam koesioner berupa kualitas

model permainan ketrampilan sepakbola. Serta komentar dan saran umum jika
4

ada. Rentang evaluasi dimulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara member tanda “ ” pada kolom yang tersedia.

1 : tidak baik

2 : kurang baik

3 : cukup baik

4 : baik

5 : sangat baik

Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan

digunakan pada koesioner ahli :

Tabel 3.1 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner

No Faktor Indikator Jumlah


1 Kualitas model Kualitas produk terhadap standart kompetensi, 15
keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan
pada siswa SMP

Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus

dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”. Faktor yang

digunakan dalam kuesioner meliputi aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif.

Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skor jawaban kuesioner “ya” dan “tidak”

Alternatif jawaban Positif Negatif


Ya 1 0
Tidak 0 1
4

Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang

akan digunakan pada siswa :

Tabel 3.3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner

No Faktor Indikator Jumlah

Kemampuan siswa mempraktikkan variasi


1 Psikomotorik bermain dalam model permainan soccer 10
ball bounce.
Kemampuan siswa memahami peraturan
2 Kognitif dan pengetahuan tentang model 10
permainan soccer ball bounce.
Menampilkan sikap dalam bermain model
3 Afektif permainan soccer ball bounce, serta nilai 10
kerjasama, sportifitas, dan kejujuran.

3.3.5. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini

menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan data

yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik

analisis kualitatif.

Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari

(Sukirman.dkk, 2003: 879), yaitu:

f= X 100 %

Keterangan:
f = angka persentase.
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
4

N = banyaknya individu.
100% = konstanta
Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklsifikasikan untuk

memperoleh kesimpulan data. Pada table 4 akan ditampilkan klasifikasi

persentase.

Table 3.4 Klasifikasi Persentase

Pesentase Klasifikasi Makna

0 – 20 % Tidak baik Dibuang


20,1 – 40 % Kurang baik Diperbaiki
40,1 – 70 % Cukup baik Digunakan (bersyarat)
70,1 – 90 % Baik Digunakan
90,1 – 100 % Sangat baik Digunakan
Sumber Guilford (Dalam Faqih, 1996 : 57)
4

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

4.1. Penyajian Data Hasil Uji Coba

4.1.1. Data Analisis Kebutuhan

Untuk mengetahui permasalahan – permasalahan yang terjadi di lapangan

terutama berkaitan dengan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan, serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut, maka perlu

dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis

proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan, melakukan observasi

pembelajaran dan melakukan studi pustaka / kajian literatur.

Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi dasar permainan sepak bola,

disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke

dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai –

nilai yang terkandung didalamnya. Selama ini, pembelajaran olahraga dilakukan

secara konvesional tanpa melakukan sesuatu variasi dan pengembangan model

pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berusaha mengembangkan model

permainan sepak bola melalui permainan soccer ball bounce bagi siswa kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama. Peneliti mengharapkan produk yang dihasilkan nanti

dapat membawa suasana pembelajaran yang inovatif, dan terciptanya

pembelajaran yang menyenangkan serta dapat memotivasi peserta didik untuk


4

lebih berpeluang mengeksploitasi gaya bermain dan dapat bergerak secara luas

dan bebas sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki, sehingga diharapkan

dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa.. Produk yang hasilkan juga

diharapkan dapat membantu guru penjasorkes dalam memberikan pembelajaran

sepak ke dalam permainan sederhana yang lebih bervariasi dengan menggunakan

produk yang dihasilkan ini.

4.1.2. Diskriptif Draf Produk Awal

Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa model

permainan sepakbola yang sesuai dengan siswa SMP. Tahapan selanjutnya yang

dilakukan adalah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai beriku :

1) Analisis tujuan dan karakteristik permainan sepakbola di Sekolah Menengah

Pertama.

2) Analisis karakteristik siswa SMP.

3) Mengkaji literature tentang prinsip-prinsip atau cara membuat atau

mengembangkan modifikasi permainan sepakbola.

4) Menetapkan prinsip-prinsip untuk mengembangkan model permainan

sepakbola.

5) Menetapkan tujuan, isi, dan strategi pengelola pembelajaran.

6) Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

7) Menyusun produk awal model permainan sepakbola.

Setelah melalui proses desain dan produksi maka dihasilkan produk awal

model permainan sepakbola yang sesuai bagi siswa SMP. Berikut ini adalah draft
4

produk awal permainan soccer ball bounce yang sesuai bagi siswa SMP sebelum

di evaluasi oleh ahli dan guru Penjasorkes SMP.

4.1.3. Draft Produk Awal Permainan Soccer Ball Bounce

4.1.3.1. Pengertian Model Permainan Soccer Ball Bounce

Permainan soccer ball bounce adalah sebuah permainan modifikasi yang

sangat sederhana, yaitu permainan yang mengandung kerjasama, kelincahan,

koordinasi, ketepatan untuk melakukan permainan sepakbola dalam sebuah

lapangan sepakbola yang lebih kecil. Permaian soccer ball bounce (sepakbola

pantul bola) adalah permainan sepakbola yang menggunakan papan pantul sebagai

garis lapangannya, sehingga seluruh garis lapangan tertutup oleh papan.

Permainan ini dilakukan secara kelompok atau tim, lapangan yang digunakan

merupakan modifikasi dari lapangan sepakbola mini atau lapangan futsal,

dikarenakan sulit untuk menemukan sebuah lapangan sepakbola di tengah kota.

Lapangan soccer ball bounce berbentuk persegi panjang seperti lapangan

sepakbola pada umumnya. Dalam permainan soccer ball bounce ini bola out atau

keluar lapangan akan jarang terjadi, karena sebagian garis batas lapangan tertutup

dengan papan-papan yang berfungsi sebagai pelengkap permainan dan juga bisa

menjadi rekan satu tim apabila dibutuhkan.


5

4.1.3.2. Peraturan Permainan

Permainan ini dilakukan secara kelompok, siswa dibagi menjadi 2

kelompok/tim dengan jumlah 10 siswa tiap tim nya. Dengan peraturan sebagai

berikut :

1. Permainan dilakukan di lapangan dengan ukuran 20m x 13 m.

2. Bola yang digunakan adalah bola futsal.

3. Menggunakan perlengkapan pemain dengan lengkap dan benar.

4. Tidak ada tendangan sudut dan offside.

5. Jumlah pemain dalam skala kecil dan skala besar sama, yaitu 10 orang

dengan lama permainan 15 menit dan terdiri dari satu babak.

4.1.3.3. Sarana dan Prasarana

1. Bola

Bola yang dipergunakan adalah bola sepak, atau bisa juga menggunakan

bola futsal

Gambar 4.1 Bola futsal


5

2. Lapangan permainan soccer ball bounce ini berukuran 20 m X 13 m. Dan

seluruh bagian pembatas lapangan nya adalah papan.

13 meter

20 meter

Keterangan: : Tim 1

: Tim

: Titik Pinalti

dan : Pembatas Lapangan (papan pantul)

Gambar 4.2 Lapangan permainan sepakbola modifikasi

3. Gawang

Gawang yang digunakan dari dua tiang setinggi 75 centimeter dan lebar

100 centimeter. Gawang terbuat dari pipa pralon/kayu.


5

100 centimeter

75 centimeter

Gambar 4.3 Gawang sepakbola modifikasi

4. Papan Pantul

Papan pantul digunakan sebagai pengganti garis lapangan, yang berguna

sebagai pemain tambahan (teman satu tim). Papan pantul dapat

menggunakan papan atau meja bekas (rusak).

Gambar 4.4 Papan pantul

5. Jumlah Pemain

Jumlah pemain dalam pertandingan adalah 10 pemain yang masing-

masing tim 5 orang dan tanpa ada penjaga gawang.

6. Perlengkapan Pemain

Pemain memakai pakaian olahraga/rompi olahraga

Pemain menggunakan sepatu olahraga


5

4.1.4. Validasi Ahli

4.1.4.1. Validasi Draf Produk Awal

Produk awal pengembangan model permainan soccer ball bounce pada siswa

kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebelum di uji cobakan dalam uji

kelompok kecil, produk yang dihasilkan perlu dilakukan validasi oleh para ahli

yang sesuai dengan bidang penelitian ini. Peneltian ini melibatkan (1) ahli penjas

yang berasal dari dosen, yaitu Mohammad Annas, S.Pd, M.Pd dan (2) ahli

pembelajaran, yaitu SUNARYANTO.

Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model

permainan soccer ball bounce, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli dan

guru penjas Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lembar evaluasi berupa

kuesioner yang berisi askep kualitas model permainan, saran, serta komentar dari

ahli penjas dan guru penjas Sekolah Menengah Pertama terhadap model

permainan soccer ball bounce. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas

model pembelajaran dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5, caranya

dengan mencontreng salah satu angka yang terdapat pada lembar evaluasi

tersebut.

4.1.4.2. Deskripsi Data Validasi Ahli

Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan

pedoman untuk menyatakan apakah produk model permainan soccer ball bounce

ini dapat digunakan untuk uji coba skala kecil dan uji coba lapangan. Hasil
5

pengisian kuesioner para ahli penjas dan ahli pembelajaran dapat dilihat pada

lampiran 5.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli penjas dan

ahli pembelajaran di dapat rata – rata lebih dari 4 (empat) atau masuk dalam

kategori penilaian “baik”. Oleh karna itu dapat disimpulkan bahwa

pengembangan model permainan soccer ball bounce pada siswa kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama dapat digunakan untuk uji coba skala kecil. Masukan

berupa saran dan komentar pada produk permainan soccer ball bounce, sangat

diperlukan untuk perbaikan terhadap model tersebut. Hasil evaluasi ahli untuk

kualitas model permainan soccer ball bounce dapat dilihat pada lampiran 8.

4.1.4.3. Refisi Draf Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran pada produk atau

model seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat segera dilaksanakan revisi

produk. Proses revisi produk berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli

pembelajaran sebagai berikut :

1. Revisi produk yang dilakukan oleh peneliti adalah mengurangi papan pantul

yang digunakan sebagai pengganti garis lapangan, karena permainan ini sudah

ada walau belum sering di terapkan sepenuhnya di lapangan.

4.1.5. Data Uji Coba Kelompok Kecil

Setelah produk model permainan soccer ball bounce divalidasi oleh ahli

penjas dan pembelajaran serta dilakukan revisi, maka pada tanggal 20 November

2012 produk diujicobakan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Wanasari
5

Kabupaten Brebes yang berjumlah 10 siswa. Pengambilan sampel dengan

menggunakan metode sample acak (random sampling).

Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasikan berbagai

permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk saat

digunakan siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai dasar

untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba lapangan.

Data uji coba kelompok kecil dihimpun dengan menggunakan kuesioner.

Berdasarkan data pada hasil kuesioner yang diisi oleh para siswa diperoleh

persentase 82,33%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan

soccer ball bounce ini telah memenuhi kriteria “baik”, sehingga dapat digunakan

untuk siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes.

Tabel 4.1. Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil (N=10)

Jumlah total Siswa yang menjawab


No Aspek Penilaian Presentase
siswa sesuai harapan peneliti
1 Psikomotor 10 75 75%
2 Kognitif 10 84 84%
3 Afektif 10 88 88%
Sumber : Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan data diatas, terlihat seluruh aspek sudah baik, akan tetapi ada

beberapa kegiatan yang kurang maksimal. Untuk itu perlu adanya revisi untuk

model pembelajaran.

Hasil rekapitulasi aspek psikomotor siswa, diperoleh jawaban siswa baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek ini, siswa telah dapat mengetahui

dengan cukup baik semua permainan soccer ball bounce. Sehingga model

pembelajaran ini cukup baik untuk diterapkan pada pembelajaran penjasorkes.


5

Hasil rekapitulasi aspek kognitif siswa, diperoleh jawaban siswa baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek ini, siswa telah dapat mengetahui

dengan baik. Sehingga model pembelajaran ini sangat baik untuk diterapkan pada

pembelajaran penjasorkes.

Hasil rekapitulasi aspek afektif siswa, diperoleh jawaban sangat siswa baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek ini, siswa telah dapat mengetahui

dengan baik. Sehingga model pembelajaran ini sangat baik untuk diterapkan pada

pembelajaran penjasorkes.

Keseluruhan data yang didapatkan dari evaluasi ahli penjas dan ahli

pembelajaran dan uji coba kelompok kecil digunakan sebagai dasar untuk

memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji lapangan.

4.1.5.1. Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran pada produk atau

model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil, maka dapat segera

dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran ahli penjas

dan ahli pembelajaran terhadap kendala dan permasalahan yang muncul setelah

uji coba skala kecil. Proses revisi adalah sebagai berikut :

1. Kurang berfungsinya papan pantul sebagai garis lapangan, sehingga perlu

adanya perubahan tarhadap peraturan permainan.

2. Memberikan bantalan atau pengaman pada sisi sudut papan pantul, agar tidak

lancip dan berbahaya.


5

4.1.6. Draf Setelah Uji Coba Skala Kecil

4.1.6.1. Pengertian

Permainan soccer ball bounce adalah sebuah permainan modifikasi yang

sangat sederhana, yaitu permainan yang mengandung kerjasama, kelincahan,

koordinasi, ketepatan untuk melakukan permainan sepakbola dalam sebuah

lapangan sepakbola yang lebih kecil. Permainan soccer ball bounce (sepakbola

pantul bola) adalah permainan sepakbola yang menggunakan papan pantul sebagai

garis lapangannya, tetapi tidak seluruh garis lapangan tertutup oleh papan.

Permainan ini dilakukan secara kelompok atau tim, lapangan yang digunakan

merupakan modifikasi dari lapangan sepakbola mini atau lapangan futsal,

dikarenakan sulit untuk menemukan sebuah lapangan sepakbola di tengah kota.

Lapangan soccer ball bounce berbentuk persegi panjang seperti lapangan

sepakbola pada umumnya. Dalam permainan soccer ball bounce ini bola out atau

keluar lapangan akan jarang terjadi, karena sebagian garis batas lapangan tertutup

dengan papan-papan yang berfungsi sebagai pelengkap permainan dan juga bisa

menjadi rekan satu tim apabila dibutuhkan.

4.1.6.2 Peraturan Permainan

Dalam permainan ini dilakukan secara kelompok, siswa dibagi menjadi 2

kelompok/tim yang setiap kelompok terdiri 10 siswa dengan sama banyak dengan

peraturan sebagai berikut :

1. Permainan dilakukan di lapangan berukuran 20 m X 13 m.

2. Bola yang digunakan adalah bola sepak (futsal).


5

3. Menggunakan perlengkapan pemain dengan lengkap dan benar.

4. Jumlah pemain dalam uji kelompok kecil adalah 10 siswa, dan dalam uji

lapangan berjumlah 30 siswa dan diujikan 3 kali.

5. Tidak ada tendangan sudut dan offside.

6. Pemain maksimal hanya dapat menggiring bola sebanyak 4 langkah.

4.1.6.3 Sarana dan Prasarana

1. Lapangan permainan soccer ball bounce ini berbentuk persegi panjang,

dengan ukuran 20 m X 13 m dan sebagian garis lapangan adalah papan

pantul.

13 meter

2 meter

20 meter

Keterangan: : Tim 1

: Tim 2
5

: Titik Pinalti

dan : Pembatas Lapangan (papan pantul

dengan bantalan pengaman)

: Garis Serang (2 meter depang gawang)

Gambar 4.5 Ukuran lapangan sepakbola modifikasi

2. Bola

Bola yang dipergunakan adalah bola sepak (futsal) yang memiliki ukuran

berat < 410 gr

Gambar 4.6 Bola sepak

3. Gawang

Gawang yang digunakan terdiri dari dua tiang setinggi 75 centimeter dan

lebar 100 centimeter. Dengan gawang terbuat dari pipa pralon/kayu.

100 centimeter

75 centimeter

Gambar 4.7 Gawang sepakbola modifikasi


6

4. Papan Pantul

Papan pantul digunakan sebagai pengganti garis lapangan, yang berguna

sebagai pemain tambahan (teman satu tim). Papan pantul dapat

menggunakan papan biasa atau meja bekas (rusak) yang ujung-ujungnya

di berikan bantalan pelindung.

Gambar 4.8 Papan pantul modifikasi

5. Jumlah Pemain

Jumlah pemain dalam permainan soccer ball bounce adalah 10 orang yang

masing-masing tim 5 orang dan tanpa penjaga gawang.

6. Perlengkapan pemain

Memakai seragam

olahraga Memakai kaos

kaki

Memakai sepatu

olahraga Rompi bola

4.1.7 Data Uji Coba Lapangan

Berdasarkan evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil langkah berikutnya

adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui
6

keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji coba

kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat digunakan. Uji coba lapangan

dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes yang

berjumlah 30 siswa. Data uji coba lapangan dihimpun dengan kuesioner.

Berdasarkan uji coba lapangan didapatkan persentase sebesar 84,89%.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan soccer ball bounce ini

telah memenuhi kriteria “baik”, sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas VIII

SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes.

Tabel 4.2.Data Rekapitulasi Uji Coba Lapangan (N=30)


Jumlah total Siswa yang menjawab Presentase
No Aspek Penilaian
siswa sesuai harapan peneliti
1 Psikomotor 30 237 79.00%
2 Kognitif 30 261 87.00%
3 Afektif 30 266 88.67%
Sumber : Uji coba lapangan

4.1.8. Analisis Data

4.1.8.1. Analisis Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan data yang di dapat pada uji coba kelompok kecil didapat rata-rata

persentase pilihan jawaban yang sesuai 82,33%. Berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini telah memenuhi

kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari

dan hasil analisis data kuesioner skala kecil dapat dilihat pada lampiran 10

halaman 85.
6

4.1.8.2 Analisis Hasil Uji Coba Lapangan

Berdasarkan evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil langkah berikutnya

adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui

keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji coba

kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat digunakan dalam lingkungan

sebenarnya. Uji coba lapangan dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP N 1

Wanasari yang berjumplah 30 siswa. Data uji coba lapangan dihimpun dengan

menggunakan kuesioner. Data uji coba lapangan model pembelajaran permainan

soccer ball bounce.

Berdasarkan pada data tabel kuesioner pada uji lapangan yang diadakan pada

tanggal 9 Januari 2013 didapat rata – rata presentase pilihan jawaban yang sesuai

84,89%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan soccer ball

bounce ini telah memenuhi kriteria baik, sehingga dapat digunakan untuk siswa

VIII SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes dan hasil analisis data kuesioner dapat

di lihat pada lampiran 12 halaman 100.

4.2 Prototipe Produk

4.2.1 Draf Model Permainan Soccer Ball Bounce untuk siswa kelas VIII

SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes

1. Pengertian

Soccer Ball Bounce adalah sebuah permainan modifikasi yang sederhana,

yaitu permainan yang mengandung kecepatan, kelincahan, koordinasi dan

ketepatan. Permainan ini merupakan sejenis permainan sepakbola yang


6

dimainkan dalam lapangan sepakbola yang berukuran lebih kecil.

Permainan ini dimainkan oleh 10 orang, dimana masing-masing tim terdiri

dari 5 orang pemain. Permainan soccer ball bounce adalah permainan

sepakbola yang menggunakan papan pantul sebagai garis lapangannya,

tetapi tidak seluruh garis lapangan tertutup oleh papan sehingga bola

keluar akan jarang terjadi. Papan-papan pantul berfungsi sebagai

pelengkap permainan dan bisa menjadi rekan satu tim dalam pertandingan

atau bisa juga digunakan untuk menipu / mengecoh lawan dan mengurangi

bola keluar sehingga pemain lebih aktif dalam permainan ini.

Adapun hasil modifikasi dalam permainan ini adalah sebagai berikut:

a) Lapangan

Panjang lapangan 20 meter dan lebar 13 meter. Alasan memodifikasi

ukuran lapangan menjadi lebih kecil dikarenakan tidak semua sekolah

memiliki lapangan yang berukuran standart.

13 meter

2 meter

20 meter
6

Keterangan: : Tim 1

: Tim 2

: Titik Pinalti

dan : Pembatas Lapangan (papan pantul dengan

bantalan pengaman)

: Garis Serang (2 meter depang gawang)

Gambar 4.9 Ukuran lapangan modifikasi

b) Bola

Bola yang dipergunakan adalah bola sepak (bola futsal) yang

berukuran < 410 gr. Alasan pemakaian bola yang berukuran < 410 gr

adalah agar siswa pemula tidak merasa takut dan sakit saat

menendang.

Gambar 4.10 Bola sepak

c) Gawang

Gawang yang digunakan terdiri dari dua tiang setinggi 75 centimeter

dan panjang 100 centimeter. Dengan gawang terbuat dari pipa pralon

atau kayu.
6

100 centimeter

75 centimeter

Gambar 4.11 Gawang sepakbola modifikasi

d) Papan Pantul

Papan pantul yang digunakan dapat terbuat dari papan kayu biasa atau

meja bekas (rusak). Adanya papan pantul ini berguna sebagai

pembatas lapangan dan pemain tambahan (rekan satu tim).

Gambar 4.12 Papan Pantul

2. Peraturan Permainan

1) Setiap pertandingan terdiri dari 10 pemain yang masing-masing tim

terdiri dari 5 orang dan tanpa penjaga gawang.


6

2) Pemain menggunakan perlengkapan olahraga (rompi/kaos olahraga,

kaos kaki dan sepatu olahraga)

3) Lama permainan 15 menit setiap pertandingan, kick of dilakukan tepat

di tengah lapangan dan tidak diperbolehkan untuk menendang secara

langsung ke gawang.

4) Pemain mempunyai batasan dalam menggiring bola, maksimal 4

langkah dan apabila lebih akan di berikan pelanggaran dan tim lawan

mendapatkan tendangan bebas.

5) Tendangan pinalti dilakukan pada titik pinalti yaitu titik tengah

lapangan, dan tanpa penjaga gawang.

6) Didepan gawang terdapat garis berbentuk persegi panjang dengan

panjang 3 meter dan lebar 2 meter yang disebut area serang. Hanya

seorang pemain lawan yang diperbolehkan masuk kedalam area

tersebut.

7) Permainan ini dipimpin oleh 1 orang wasit yang bertugas dan

mempunyai wewenang penuh dalam mengatur pertandingan dan

berada di sisi samping lapangan.

4.3 Kelemahan Produk

4.3.1 Gawang yang terbuat dari kayu/pralon yang tidak kuat terhadap

benturan bola, sehingga sering bergeser-geser letak penempatannya.


6

4.3.2 Papan pantul yang berguna sebagai pembatas sebagian lapangan masih

menggunakan papan atau meja bekas (rusak) yang kurang bisa berdiri

tegak lurus dengan alas.

4.3.3 Pemain selalu menggunakan satu kali sentuh dalam permainan ini,

sehingga peraturan yang tercantum (maksimal 4 kali sentuh) jarang terjadi

dan papan pantulpun jarang digunakan.

4.3.4 Kurangnya papan pantul yang digunakan sehingga lapangan tidak

tertutup sepenuhnya dengan papan pantul danmembuat permainan

menjadi kurang efektif karena bola sering kali keluar lapangan.

4.3.5 Papan pantul masih belum menggunakan papan yang sebenarnya, dan

dalam permainan ini papan pantul yang digunakan adalah meja belajar

sekolah.
6

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

6.1 Kajian

Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk model

permainan soccer ball dalam pembelajaran permainan sepak bola yang

berdasarkan data pada uji coba skala kecil dan uji coba lapangan.

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka

dapat disimpulkan bahwa :

5.1.1 Produk model pembelajaran permainan soccer ball bounce sudah dapat

dipraktikkan kepada subjek uji coba. Hal itu berdasarkan hasil analisis data

dari evaluasi ahli penjas didapat rata - rata presentase 76%. Berdasarakan

kriteria yang telah ditetapkan maka produk model pembelajaran soccer

ball bounce ini telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan

untuk siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari. Faktor yang dapat menjadikan

model pembelajaran ini dapat diterima siswa SMP adalah dari penilaian

kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli Penjas pada aspek

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, dan 14. Keduabelas aspek tersebut telah

memenuhi kriteria baik yaitu mendapat poin 4. Selain keduabelas aspek

tersebut, ada 3 aspek penilaian kualitas model pembelajaran yaitu 11, 12 ,

dan 15 telah memenuhi kriteria cukup baik karena masing-masing

mendapat point 3.
6

dan evaluasi ahli pembelajaran didapat rata - rata presentase 84%.

Berdasarakan kriteria yang telah ditetapkan maka produk model

pembelajaran soccer ball bounce ini telah memenuhi kriteria baik

sehingga dapat digunakan untuk siswa putra putri kelas VIII SMP N 1

Wanasari. Faktor yang dapat menjadikan model pembelajaran ini dapat

diterima siswa SMP adalah dari penilaian kualitas model pembelajaran

yang dilakukan oleh ahli Pembelajaran pada aspek 3, 4, 12. Pada aspek

tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik yaitu mendapat poin 5.

Selain aspek tersebut, ada 12 aspek penilaian kualitas model pembelajaran

yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14 dan 15 telah memenuhi kriteria

baik karena masing-masing mendapat point 4. Berdasarkan penilaian uji

ahli yang ada maka produk pembelajaran permainan soccer ball bounce ini

telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas

VIII SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes.

5.1.2 Produk model pembelajaran permainan soccer ball bounce sudah dapat

digunakan bagi siswa SMP. Hal ini berdasarkan Hasil analisis data uji

coba lapangan skala kecil didapat rata-rata persentase pilihan jawaban

yang sesuai 82,33%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka

permainan soccer ball bounce ini telah memenuhi kriteria baik. Faktor

yang dapat menjadikan model permainan soccer ball bounce ini dapat

diterima siswa SMP adalah dari semua aspek uji coba yang ada, sebagian

besar siswa mampu mempraktekkan dengan baik, dari segi pemahaman


7

peraturan permainan, penerapan sikap dalam permainan dan aktivitas

gerak yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan.

Sehingga dari hasil uji coba kelompok kecil model permainan soccer ball

bounce ini dapat digunakan bagi siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari

Kabupaten Brebes.

5.1.3 Produk model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini sudah dapat

digunakan bagi siswa SMP. Hal ini berdasarkan hasil analisis data uji coba

lapangan skala besar didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang

sesuai 84,89%. Faktor yang dapat menjadikan model permainan soccer

ballbounce ini dapat diterima siwa SMP adalah dari semua aspek uji coba

yang ada, sebagian besar siswa mampu mempraktekkan dengan baik, dari

segi pemahaman peraturan permainan, penerapan sikap dalam permainan

dan aktivitas gerak yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan. Sehingga dari hasil uji coba lapangan skala besar model

permainan soccer ball bounce ini dapat digunakan bagi siswa kelas VIII

SMP N 1 Wanasari Kabupaten Brebes.

5.1.4 Hasil uji coba kelompok kecil dan hasil uji coba lapangan serta hasil

evaluasi dari ahli penjas dan ahli pembelajaran yang disajikan dalam

bentuk persentase diatas model pembelajaran permainan soccer ball

bounce ini telah memenuhi kriteria baik karena berdasarkan hasil yang

diperoleh anak telah melakukan model permainan sepakbola dan hasil dari

mengisi kuesioner telah memenuhi kriteria beberapa aspek yaitu (1) aspek

kognitif yaitu siswa mampu mengetahui, mematuhi, dan menjelaskan


7

permainan soccer ball bounce serta bisa memahami aturan permainannya,

(2) aspek afektif yaitu siswa bisa menaati peraturan dan mampu bersikap

sportif serta siswa dapat bekerjasama dengan kelompok, (3) aspek

psikomotor yaitu siswa mampu bermain permainan soccer ball bounce

dengan baik. Dari hasil keseluruhan aspek, siswa dapat melakukan

pengembangan model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini

dengan baik. Sehingga pengembangan model pembelajaran permainan

soccer ball bounce ini layak digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk

siswa kelas VIII SMP N 1 Wanasari dan semoga bisa dikembangkan lagi

di SMP yang lain.

6.2Saran

6.2.1 Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan sarpras saat berlangsungnya

permainan, lebih baik menggunakan sarpras yang terbuat permanen.

Seperti gawang yang awal mula terbuat dari pipa pralon/kayu, lebih baik

menggunakan besi yang sudah dirakit secara permanen.

6.2.2 Papan pantul yang digunakan haruslah berdiri tegak agar bola dapat

memantul stabil sesuai yang diharapkan. Dan terdapat pengaman pada

setiap ujung papan pantul, agar tidak berbahaya.

6.2.3 Tidak diperkenankan fasilitas penunjang pembelajaran (meja belajar

sekolah) dipergunakan sabagai sarpras dalam permainan apapun, karena

tidak sesuai etika dan fungsi.


7

6.2.4 Model pembelajaran permainan soccer ball baounce sebagai produk yang

telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif

penyampaian materi pembelajaran permainan sepakbola untuk siswa SMP.

6.2.5 Penggunaan model ini dilaksanakan seperti apa yang direncanakan

sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan

dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

6.2.6 Bagi guru Penjasorkes di SMP diharapkan dapat mengembangkan model-

model permainan sepakbola yang lebih menarik lainnya untuk digunakan

dalam pembelajaran permainan sepakbola di sekolah.

6.2.7 Dalam permainan ini tentu tidak sepenuhnya sempurna dan masih perlu

adanya sebuah pengembangan yang lebih lanjut yang tentunya disesuaikan

dengan kondisi yang tersedia di sekolah, sehingga pembelajaran

permainan soccer ball bounce ini dapat digunakan lebih efektif lagi dan

menyenangkan.

6.2.8 Alangkah lebih baik apabila garis lapangan di penuhi dengan papan

pantul, agar permainan lebih efektif dan bola tidak sering keluar sehingga

tidak mengganggu jalannya permainan, dengan catatan papan pantul tidak

terlalu tinggi agar, ketika pemain tidak dapat mengontrol lari nya dia bisa

meloncati papan pantul tersebut.


7

Daftar Pustaka

Abdul Kadir Ateng. 1992. Pengantar Asas-asas dan Landasan Pendidikan


Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Jakarta: Depdikbud.
Adang Suherman. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta : Depdiknas.
Amung Ma’mun dan Yudha Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Jakarta : Depdikbud.
Borg & Gall. 1993. Penelitian dan Pengembangan .Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Jef Sneyers, 2004. Latihan & Strategi Bermain,Bandung. PT
Remaja Rosdakarya.
M, Sanyoto.1988. Metode Belajar interaktif; membangun komunikasi guru dan
siswa.Jakarta.PT.Grasindo
Rusli Lutan. 2001. Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sucipto,dkk.,2000., Sepakbola.Jakarta : Depdikbud.
Soegiyanto dan Sodjarwo. 1993. Perkembangan dan belajar gerak. Jakarta :
Depdikbud.
Sukirman,dkk.,2003. Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman. 2005. Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/permendiknas-no-22-tahun-
2006.pdf
7
Lampiran 1
7
Lampiran 2
Lampiran 7
7
Lampiran
Lampiran 7

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI

EVALUASI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN


SOCCER BALL BOUNCE PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 Wanasari TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani dan


Kesehatan Materi Pokok : Sepak Bola
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam
permainan dan olahraga dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai – nilai yang terkandung
didalamnya
Kompetensi Dasar : 1.2. Mempraktikan variasi gerak dasar ke dalam
modifikasi sepakbola serta nilai – nilai semangat,
sportivitas, percaya diri dan kejujuran.
Sasaran Program : Siswa Sekolah Menengah
Pertama Evaluator :
Tanggal :
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu,
sebagai ahli pendidikan jasmani terhadap pengembangan model permainan soccer
ball bounce yang efektit dan efisien untuk proses pembelajaran penjasorkes bagi
siswa Sekolah Menengah Pertama yang kami modifikasi. Sehubungan dengan hal
tersebut kami berharap kesediaan bapak/ibu untuk memberikan respon pada setiap
pertanyaan sesuai dengan petunjuk dibawah ini :
Petunjuk :
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli penjas.
2. Evaluasi mencakup aspek bentuk/model permainan, komentar, dan
saran umum, serta kesimpulan.
3. Rentang evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara member tanda “ ” pada kolom yang tersedia.
Lanjutan lampiran 5 7

Keterangan :
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
Komentar, kritik dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan
dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah
disediakan.

A. Kualitas Model
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai Komentar
1 2 3 4 5
Kesesuaian dengan kompetensi
1.
dasar
2. Kejelasan petunjuk permainan
Ketepatan memilih bentuk/model
3.
permainan bagi siswa
Kesesuaian alat dan fasilitas yang
4.
digunakan
Kesesuaian bentuk/model
5.
permainan untuk dimainkan siswa
Kesesuaian bentuk /model
6. permainan dengan karakteristik
siswa
Mendorong perkembangan aspek
7.
fisik/jasmani siswa
Mendorong perkembangan aspek
8.
kognitif siswa
Mendorong perkembangan aspek
9.
psikomotor siswa
Mendorong perkembangan aspek
10.
afektif siswa
Dapat dimainkan siswa yang
11.
terampil maupun tidak terampil
12. Dapat dimainkan siswa putra
Lanjutan lampiran 8

maupun putri
13. Medorong siswa aktif bergerak
Meningkatkan minat dan motivasi
14. siswa berpartisipasi dalam
pembelajaran
Aman untuk diterapkan dalam
15.
pembelajaran

B. Saran untuk Perbaikan Model


Permainan Petujuk :
1. Apabila diperlukan revisi pada model permainan ini, mohon dituliskan pada
kolom 2
2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3
3. Saran untuk perbaikan mohon untuk ditulis dengan singkat dan jelas pada
kolom 4
Bagian yang Direvisi Alasan Direvisi Saran Perbaikan
No
(2) (3) (4)

1.

2.

3.
8
Lanjutan lampiran 5

4.

C. Komentar dan Saran Umum

D. Kesimpulan
Model permainan ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil
( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan anda )

Semarang,..................2012

Evaluator

(……………………….)
Lampiran 8

KUESIONER UNTUK SISWA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA


MELALUI PERMAINAN SOCCER BALL BOUNCE PADA SISWA KELAS
VIII SMP N 1 WANASARI

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar – benarnya dan sejujur –


jujurnya
2. Jawablah secara runtut dan jelas
3. Berilah tanda silang (x) pada huruf A atau B sesuai dengan pilihanmu
4. Selamat mengerjakan dan terima kasih
I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Sekolah Dasar : ………………………………………………….

Nama Siswa : ………………………………………………….

Umur : ………………………………………………….

Kelas : ………………………………………………….

Jenis Kelamin : ………………………………………………….

Nama Orang Tua : ………………………………………………….

a. Ayah : …………………........………………………….

b. Ibu : ……………………........……………………….

Alamat (RT/RW) : ………………………………………………….


Lanjutan lampiran 8

II. PERTANYAAN
A. Psikomotorik
1. Apakah menurut kamu pengembangan model permainan soccer ball
bounce merupakan permainan yang sulit?
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu bisa memainkan model permainan soccer ball bounce ?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu merasa kesulitan dalam memainkan permainan soccer ball
bounce ini?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah dalam model permainan soccer ball bounce ini kamu merasa
senang?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah selama bermain soccer ball bounce kamu mudah memberikan
operan bola kepada teman?
A. Ya B. Tidak
6. Apakah selama bermain soccer ball bounce kamu sering menerima operan
bola dari teman?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah kamu merasa kesulitan untuk melakukan serangan dalam
permainan soccer ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah kamu merasa sulit untuk melakukan pertahanan dalam permainan
soccer ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah kamu merasa sulit untuk mencetak gol dalam permainan soccer
ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
10. Apakah cara bermain permainan soccer ball bounce ini lebih mudah dari
permainan sepakbola yang pernah kamu kenal?
A. Ya B. Tidak
Lanjutan lampiran 8

B. KOGNITIF

1. Apakah kamu tahu cara bermain model permainan soccer ball bounce
ini?
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu tahu perbedaan permainan ini dengan sepakbola
sesungguhnya?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu tahu tentang peraturan yang ada dalam dalam permainan
soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah dalam bermain kamu bisa mematuhi peraturan yang ada pada
permainan soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah setiap pemain wajib mentaati peraturan dalam permainan soccer
ball bounce?
A. Ya B. Tidak
6. Menurut kamu, apakah memainkan permainan soccer ball bounce ini
perlu kerjasama satu tim dengan yang lain?
A. Ya B. Tidak
7. Apakah dalam permainan soccer ball bounce ini setiap tim harus
kompak?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah kamu tahu tugas wasit dalam permainan soccer ball bounce?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah seorang wasit akan memberikan teguran kepada pemain yang
tidak menaati peraturan?
A. Ya B. Tidak
10. Apakah permainan soccer ball bounce ini dapat dimainkan oleh semua
orang?
A. Ya B. Tidak
Lanjutan lampiran 8

C. AFEKTIF

1. Apakah kamu tertarik dengan model permainan soccer ball bounce?


A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu merasa gembira setelah membuat gol dalam permainan
soccer ball bounce ini?
A. Ya B. Tidak
3. Apakah kamu senang melakukan/memainkan permainan soccer ball
bounce ini?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah kamu semangat dalam melakukan permainan soccer ball bounce
ini?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah kamu bisa menerima seandainya kalah dalam bertanding?
A. Ya B. Tidak
6. Apakah kamu bisa menghormati lawan saat bertanding dalam soccer
ball bounce?
A. Ya B. Tidak
7. Apabila dalam permainan kamu melakukan pelanggaran, apakah kamu
akan segara minta maaf?
A. Ya B. Tidak
8. Apakah kamu bisa menerima keputusan wasit apabila kamu melakukan
pelanggaran dalam permainan ini?
A. Ya B. Tidak
9. Apakah kamu ingin bermain soccer ball bounce ini lagi?
A. Ya B. Tidak
10. Menurut kamu peralatan yang digunakan dalam permainan soccer ball
bounce ini apakah menarik?
A. Ya B. Tidak
Lampiran 8

Saran dan Perbaikan Model Permainan

Bagian yang
No Alasan direvisi Saran Perbaikan
direvisi
1 2 3 4
Papan / meja Berbahaya Buat pelindung
yang dipasang terhadap meja agar
sebagai bounce permukaandan
ujungnya tidak lancip
dan berbahaya dengan
memberikan bantalan

Gawang Pralon Gawang pralon sering Memberikan tambahan


terjatuh karena terkena kaki gawang pralon /
benturan dari bola member sanggahan
yang kuat
Lampiran 8

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI

Skor Penilaian Ahli dan Guru


NO Aspek Penilaian
Ahli Penjas Guru Penjas
1 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 4
2 Kejelasan petunjuk permainan 4 4
Ketepatan memilih bentuk/model
3
permainan bagi siswa 4 5
Kesesuaian alat dan fasilitas yang
4
digunakan 4 5
Kesesuaian bentuk/model permainan untuk
5
dimainkan siswa 4 4
Kesesuaian bentuk /model permainan
6
dengan karakteristik siswa 4 4
Mendorong perkembangan aspek
7
fisik/jasmani siswa 4 4
Mendorong perkembangan aspek kognitif
8
siswa 4 4
Mendorong perkembangan aspek
9
psikomotor siswa 4 4
Mendorong perkembangan aspek afektif
10
siswa 4 4
Dapat dimainkan siswa yang terampil
11
maupun tidak terampil 3 4
12 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri 3 5
13 Medorong siswa aktif bergerak 4 4
Meningkatkan minat dan motivasi siswa
14
berpartisipasi dalam pembelajaran 4 4
Aman untuk diterapkan dalam
15
pembelajaran 3 4
JUMLAH 57 63
RATA-RATA 4 4
PROSENTASE RATA-RATA 76% 84%
Lampiran 8

DAFTAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

SKALA KECIL

NO NAMA JENIS KELAMIN USIA

1 Ahmad Zaenal Arifin L 14 Tahun


2 Awan K L 14 Tahun
3 Bekti Sulistiyani L 15 Tahun
4 Gusta Avy Pratama L 14 Tahun
5 Muhammad Nadhif A L 14 Tahun
6 Nugroho Adi S L 15 Tahun
7 Viektor Valentino S L 13 Tahun
8 Wahyu Sektiawan L 14 Tahun
9 Yasin Bagas S L 14 Tahun
10 Yoga Ade S L 14 Tahun
Lampiran 8

JAWABAN KUISIONER ASPEK PSIKOMOTORIK SKALA KECIL


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

BUTIR SOAL
SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin B A B A A A B A A A
Awan K B A B A A A B B B A
Bekti Sulistiyani B A B A A A B B A A
Gusta Avy Pratama B A B A B B B B A A
Muhammad Nadhif A B A B A A A B B A A
Nugroho Adi S B A B A A A B B B B
Viektor Valentino S A A A B A A A B A B
Wahyu Sektiawan A B A A A B A B A B
Yasin Bagas S B A B A A A B A B B
Yoga Ade S B A B A A B B B A B

JAWABAN KUISIONER ASPEK KOGNITIF SKALA KECIL


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

BUTIR SOAL
SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin A A A A A A A A A B
Awan K A A A A A A A B A A
Bekti Sulistiyani A A A A A A A A A A
Gusta Avy Pratama A A A A A B A A A A
Muhammad Nadhif A A B A A A A A B A A
Nugroho Adi S A A A A A A A A A B
Viektor Valentino S B B B A A A A B B B
Wahyu Sektiawan A A A B A A A B A B
Yasin Bagas S A A A A A A A A A A
Yoga Ade S A A A A A A A B A A
Lanjutan Lampiran 9

JAWABAN KUISIONER ASPEK AFEKTIF SKALA KECIL


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

BUTIR SOAL
SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin A A A A A A A A A A
Awan K A A A A A A A A A A
Bekti Sulistiyani A A A A A A A A A A
Gusta Avy Pratama A A A A A A A A A A
Muhammad Nadhif A A A A A B A A A A A
Nugroho Adi S B A A A A A A A B A
Viektor Valentino S A B A B A B A A B A
Wahyu Sektiawan A A A A A A A A A B
Yasin Bagas S B A A A A A A A A B
Yoga Ade S A A A A A A A A A B
Lanjutan Lampiran 9

HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK PSIKOMOTORIK

BUTIR SOAL
SISWA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
Awan K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
Muhammad Nadhif A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Nugroho Adi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Viektor Valentino S 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4
Wahyu Sektiawan 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4
Yasin Bagas S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
Yoga Ade S 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
JUMLAH 8 10 8 9 9 7 8 8 3 5 75
PRESENTASE 80 100 80 90 90 70 80 80 30 50 75

HASIL REKAPITULASI KOESIONER ASPEK KOGNITIF

BUTIR SOAL
SISWA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Awan K 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
Muhammad Nadhif A 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
Nugroho Adi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Viektor Valentino S 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4
Wahyu Sektiawan 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7
Yasin Bagas S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Yoga Ade S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
JUMLAH 9 8 9 9 10 9 10 5 9 6 84
PRESENTASE 90 80 90 90 100 90 100 50 90 60 84
Lanjutan Lampiran 9

HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK AFEKTIF

BUTIR SOAL
SISWA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahmad Zaenal Arifin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Awan K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bekti Sulistiyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Gusta Avy Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Muhammad Nadhif A 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
Nugroho Adi S 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
Viektor Valentino S 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6
Wahyu Sektiawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Yasin Bagas S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
Yoga Ade S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
JUMLAH 8 9 10 9 9 9 10 9 8 7 88
PRESENTASE 80 90 100 90 90 90 100 90 80 70 88
Lanjutan Lampiran 9

REKAPITULASI HASIL KUESIONER

SISWA Skor Aspek Total


Psikomotor Kognitif Afektif
Ahmad Zaenal Arifin 8 9 10 27
Awan K 10 9 10 29
Bekti Sulistiyani 9 10 10 29
Gusta Avy Pratama 7 9 10 26
Muhammad Nadhif A 9 8 8 25
Nugroho Adi S 9 9 8 26
Viektor Valentino S 4 4 6 14
Wahyu Sektiawan 4 7 9 20
Yasin Bagas S 8 10 8 26
Yoga Ade S 7 9 9 25
JUMLAH 75 84 88 247
PRESENTASE 75.00 84.00 88.00 82.33
Lanjutan Lampiran 9

REKAPITULASI SKALA KECIL

Aspek Psikomotor
NO %
1 Positif 75 75.00
2 Negatif 25 25.00
Total 100 100%

Aspek Kognitif
NO %
1 Positif 84 84.00
2 Negatif 16 16.00
Total 100 100%

Aspek Afektif
NO %
1 Positif 88 88.00
2 Negatif 22 22.00
Total 100 100%
Lanjutan Lampiran 9

DATA HASIL UJI COBA SKALA KECIL (=10)

HASIL
NO PERTANYAAN
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA
Apakah menurut kamu model
pengembangan permainan
1 tidak 80 baik
soccer ball bounce merupakan
permainan yang sulit?
Apakah kamu bisa memainkan
2 model permainan soccer ball ya 100 sangat baik
bounce?
Apakah kamu merasa kesulitan
3 dalam memainkan permainan tidak 80 baik
soccer ball bounce ini?
Apakah dalam model permainan
4 soccer ball bounce ini ya 90 baik
kamu merasa senang?
Apakah selama bermain soccer
ball bounce kamu mudah
5 ya 90 baik
memberikan operan bola
kepada
teman?
Apakah selama bermain soccer
ball bouncekamu mudah
6 ya 70 cukup baik
menerima operan bola dari
teman?
Apakah kamu merasa kesulitan
untuk melakukan serangan
7 tidak 80 baik
dalam permainan soccer ball
bounceini?
Apakah kamu merasa sulit untuk
melakukan pertahanan dalam
8 tidak 80 baik
permainan soccer ball bounce
ini?
Apakah kamu merasa sulit saat
9 mencetak gol dalam permainan tidak 30 kurang baik
soccer ball bounce ini?
Apakah cara bermain permainan
soccer ball bounce ini lebih
10 mudah dari permainan ya 50 cukup baik
sepakbola yang pernah
kamu kenal?
Apakah kamu tahu cara
11 bermain model permainan ya 90 baik
soccer ball
bounce ini?
9

Apakah kamu tahu perbedaan


12 permainan ini dengan sepakbola ya 80 baik
sesungguhnya?
Apakah kamu tahu tentang
13 peraturan yang ada dalam dalam ya 90 baik
permainan soccer ball bonce?
Apakah dalam bermain kamu
bisa mematuhi peraturan yang
14 ya 90 baik
ada pada permainan soccer ball
bounce?
Apakah setiap pemain
15 wajib mentaati peraturan ya 100 sangat baik
dalam
permainan soccer ball bounce?
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan soccer
16 ya 90 baik
ball bounce ini perlu kerjasama
satu tim dengan yang lain?
Apakah dalam permainan soccer
17 ball bounce ini setiap tim harus ya 100 sangat baik
kompak?
Apakah kamu tahu tugas
18 wasit dalam permainan soccer ya 50 cukup baik
ball
bounce?
Apakah seorang juri akan
memberikan teguran
19 ya 90 baik
kepada pemain yang tidak
menaati
peraturan?
Apakah permainan soccer ball
20 bounce ini dapat dimainkan oleh ya 60 cukup baik
semua orang?
Apakah kamu tertarik dengan
21 model permainan soccer ball ya 80 baik
bounce?
Apakah kamu merasa gembira
setelah membuat gol dalam
22 ya 90 baik
permainan soccer ball bonce
ini?
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
23 ya 100 sangat baik
permainan soccer ball bounce
ini?
Apakah kamu semangat dalam
24 melakukan permainan soccer ya 90 baik
ball bounceini?
Apakah kamu bisa menerima
25 ya 90 baik
seandainya kalah dalam
9

bertanding?
Apakah kamu bisa menghormati
26 lawan saat bertanding dalam ya 90 baik
soccer ball bounce?
Apabila dalam permainan kamu
27 melakukan pelanggaran, apakah ya 100 sangat baik
kamu akan segara minta maaf?
Apakah kamu bisa menerima
keputusan wasit apabila kamu
28 ya 90 baik
melakukan pelanggaran dalam
permainan ini?
Apakah kamu ingin bermain
29 ya 80 baik
soccer ball bounce ini lagi?
Menurut kamu, peralatan
yang digunakan dalam
30 ya 70 cukup baik
permainan soccer ball
bounceini apakah
menarik?
Rata – Rata 82.33333333 Baik
Lanjutan Lampiran 9

ANALISIS DATA UJI SKALA KECIL (N=10)

HASIL
NO PERTANYAAN
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA MAKNA
Apakah menurut kamu
model pengembangan
1 permainan soccer ball tidak 80 baik digunakan
bounce merupakan
permainan yang sulit?
Apakah kamu bisa
memainkan model
2 ya 100 sangat baik digunakan
permainan soccer ball
bounce?
Apakah kamu merasa
kesulitan dalam
3 tidak 80 baik digunakan
memainkan permainan
soccer ball bounce ini?
Apakah dalam model
permainan soccer ball
4 ya 90 baik digunakan
bounce ini kamu
merasa senang?
Apakah selama
bermain soccer ball
5 bounce kamu mudah ya 90 baik digunakan
memberikan operan
bola kepada teman?
Apakah selama
bermain soccer ball
digunakan
6 bouncekamu mudah ya 70 cukup baik
bersyarat
menerima operan
bola
dari teman?
Apakah kamu merasa
kesulitan untuk
7 melakukan serangan tidak 80 baik digunakan
dalam permainan
soccer ball bounceini?
Apakah kamu merasa
sulit untuk melakukan
8 pertahanan dalam tidak 80 baik digunakan
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu merasa
9 sulit saat mencetak gol tidak 30 kurang baik diperbaiki
dalam permainan
99

soccer ball bounce ini?

Apakah cara bermain


permainan soccer ball
bounce ini lebih digunakan
10 ya 50 cukup baik
mudah dari permainan bersyarat
sepakbola yang pernah
kamu kenal?
Apakah kamu tahu
cara bermain model
11 ya 90 baik digunakan
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu tahu
perbedaan permainan
12 ya 80 baik digunakan
ini dengan
sepakbola
sesungguhnya?
Apakah kamu tahu
tentang peraturan yang
13 ada dalam dalam ya 90 baik digunakan
permainan soccer ball
bonce?
Apakah dalam bermain
kamu bisa mematuhi
14 peraturan yang ada ya 90 baik digunakan
pada permainan soccer
ball bounce?
Apakah setiap pemain
wajib mentaati
15 peraturan dalam ya 100 sangat baik digunakan
permainan soccer ball
bounce?
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan
16 soccer ball bounce ini ya 90 baik digunakan
perlu kerjasama satu
tim dengan yang lain?
Apakah dalam
permainan soccer ball
17 ya 100 sangat baik digunakan
bounce ini setiap tim
harus kompak?
Apakah kamu tahu
tugas wasit dalam digunakan
18 ya 50 cukup baik
permainan soccer ball bersyarat
bounce?
10

Apakah seorang juri


akan memberikan
19 teguran kepada ya 90 baik digunakan
pemain yang tidak
menaati
peraturan?
Apakah permainan
soccer ball bounce ini digunakan
20 ya 60 cukup baik
dapat dimainkan oleh bersyarat
semua orang?
Apakah kamu tertarik
dengan model
21 ya 80 baik digunakan
permainan soccer ball
bounce?
Apakah kamu merasa
gembira setelah
22 membuat gol dalam ya 90 baik digunakan
permainan soccer ball
bonce ini?
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
23 ya 100 sangat baik digunakan
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu
semangat dalam
24 ya 90 baik digunakan
melakukan permainan
soccer ball bounceini?
Apakah kamu bisa
menerima seandainya
25 ya 90 baik digunakan
kalah dalam
bertanding?
Apakah kamu bisa
menghormati lawan
26 ya 90 baik digunakan
saat bertanding dalam
soccer ball bounce?
Apabila dalam
permainan kamu
melakukan
27 ya 100 sangat baik digunakan
pelanggaran, apakah
kamu akan segara
minta maaf?
Apakah kamu bisa
menerima keputusan
wasit apabila kamu
28 ya 90 baik digunakan
melakukan
pelanggaran dalam
permainan ini?
10

Apakah kamu ingin


29 bermain soccer ball ya 80 baik digunakan
bounce ini lagi?
Menurut kamu,
peralatan yang
digunakan dalam digunakan
30 ya 70 cukup baik
permainan soccer ball bersyarat
bounceini apakah
menarik?
Lampiran 1

DAFTAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari


UNTUK SKALA BESAR

NO NAMA JENIS KELAMIN USIA

1 Ahmad Zaenal Arifin L 14 Tahun


2 Awan K L 14 Tahun
3 Bekti Sulistiyani L 15 Tahun
4 Gusta Avy Pratama L 14 Tahun
5 Muhammad Nadhif A L 14 Tahun
6 Nugroho Adi S L 15 Tahun
7 Viektor Valentino S L 13 Tahun
8 Wahyu Sektiawan L 14 Tahun
9 Yasin Bagas S L 14 Tahun
10 Yoga Ade S L 14 Tahun
11 Aji Prasetio L 14 Tahun
12 DESGI TRI WALUYO - L 14 Tahun
13 MARTINUS AJI SETIAWAN** L 14 Tahun
14 MUHAMAD SHOLEH L 14 Tahun
RAZZAQ ANDRETAMA
15 L 14 Tahun
BERHAN
16 Fieri L 15 Tahun
17 REFALDY PRISTIWANTORO L 14 Tahun
18 SURATNO L 14 Tahun
19 SURYA TRI MULYADI- L 14 Tahun
20 TEGUH SUSILO L 14 Tahun
21 ADITYA HERI SAPUTRA - L 14 Tahun
22 ANGGA DWI LISTIONO L 14 Tahun
23 ARIS SETIYA YUDHA L 14 Tahun
24 HASAN SUDARYANTO L 14 Tahun
1

25 MOCHAMAD YUSRIH REZA L 14 Tahun


26 MUHAMMAD HAZIQ L 13 Tahun
27 MUHAMMAD ILHAM PUTRA K L 14 Tahun
28 NONOK DWI ARIYANTO L 14 Tahun
29 RIFALDO VEROSA PERDANA L 14 Tahun
30 SURYO WIBAWANTO L 14 Tahun
Lampiran 1

JAWABAN KUISIONER ASPEK PSIKOMOTORIK SKALA BESAR


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

BUTIR SOAL
NO SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 B A B A A A B A A A
Ahmad Zaenal Arifin
2 B A B A A A B B B A
Awan K
3 B A B A A A B B A A
Bekti Sulistiyani
4 B A B A B B B B A A
Gusta Avy Pratama
5 B A B A A A B B A A
Muhammad Nadhif A
6 B A B A A A B B B B
Nugroho Adi S
7 A A A B A A A B A B
Viektor Valentino S
8 A B A A A B A B A B
Wahyu Sektiawan
9 B A B A A A B A B B
Yasin Bagas S
10 B A B A A B B B A B
Yoga Ade S
11 B A B A A A B B B A
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - A A B A B B B B B A
13 MARTINUS AJI
B A A A A B B B A A
SETIAWAN**
14 MUHAMAD SHOLEH B A A A A A B A B A
RAZZAQ
15 ANDRETAMA B A B A A A B A B B
BERHAN
16 B A B A A A B B B A
Fieri
17 REFALDY
B A B A A B A B B B
PRISTIWANTORO
18 SURATNO B A B A A A B B B A
19 SURYA TRI
B A B A B B B B B B
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO B A B A A A A B B A
21 ADITYA HERI
B A B A A A B A A A
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI
B A B A A A B B B A
LISTIONO
23 ARIS SETIYA YUDHA B A B A A A A A A A
10

24 HASAN
B A A A A A B B B A
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH
B A A A B B B B B B
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ A A B A A A A B B B
27 MUHAMMAD ILHAM
B A A A A A B B B B
PUTRA K
28 NONOK DWI
B A B A A A B B B A
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA
B A A A B B B B B A
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO B A B A A A B B A B

JAWABAN KUESIONER ASPEK KOGNITIF SKALA BESAR


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

BUTIR SOAL
NO SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A A A A A A A A A B
Ahmad Zaenal Arifin
2 A A A A A A A B A A
Awan K
3 A A A A A A A A A A
Bekti Sulistiyani
4 A A A A A B A A A A
Gusta Avy Pratama
5 A B A A A A A B A A
Muhammad Nadhif A
6 A A A A A A A A A B
Nugroho Adi S
7 B B B A A A A B B B
Viektor Valentino S
8 A A A B A A A B A B
Wahyu Sektiawan
9 A A A A A A A A A A
Yasin Bagas S
10 A A A A A A A B A A
Yoga Ade S
11 A A A A A B A A A A
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - A A A A A A A A A A
13 MARTINUS AJI
A A A A A A A A A A
SETIAWAN**
14 MUHAMAD SHOLEH A B A A A A A B A A
RAZZAQ
15 ANDRETAMA A A A A A A A A A A
BERHAN
10

16 A A A A A A A A A A
Fieri
17 REFALDY
A A A A A A A A A A
PRISTIWANTORO
18 SURATNO A A A A A B A A A B
19 SURYA TRI
A A A A A A A B A A
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO A B A A A A A A B B
21 ADITYA HERI
A A A A A A A A A A
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI
A A A A A A A A B A
LISTIONO
23 ARIS SETIYA YUDHA A A A B A A A A B A
24 HASAN
A A A B A A A A A A
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH
A A A A A A A A A A
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ A A A B A A A B A A
27 MUHAMMAD ILHAM
A A A A A A A A A A
PUTRA K
28 NONOK DWI
A A B A B A B A A A
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA
A A B B A A A A A A
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO A B B A B A A A A A

JAWABAN KUESIONER ASPEK AFEKTIF SKALA BESAR


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 Wanasari

BUTIR SOAL
NO SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A A A A A A A A A A
Ahmad Zaenal Arifin
2 A A A A A A A A A A
Awan K
3 A A A A A A A A A A
Bekti Sulistiyani
4 A A A A A A A A A A
Gusta Avy Pratama
5 A A A A B A A A A A
Muhammad Nadhif A
6 B A A A A A A A B A
Nugroho Adi S
7 A B A B A B A A B A
Viektor Valentino S
10

8 A A A A A A A A A B
Wahyu Sektiawan
9 B A A A A A A A A B
Yasin Bagas S
10 A A A A A A A A A B
Yoga Ade S
11 A A A A B A A A A A
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - A A A A B A A A A A
13 MARTINUS AJI
A A A A A A A A A A
SETIAWAN**
14 MUHAMAD SHOLEH A A A A B A A A A A
RAZZAQ
15 ANDRETAMA A A A A A A A B A A
BERHAN
16 B A A A A A A A A B
Fieri
17 REFALDY
A A A A A B A B A A
PRISTIWANTORO
18 SURATNO A A A A A A A A A A
19 SURYA TRI
B A A A A A A A A B
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO A A A A B A A A A A
21 ADITYA HERI
A A A A A A A B A A
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI
B A A B A A A A A B
LISTIONO
23 ARIS SETIYA YUDHA B A A A A A A A A B
24 HASAN
A A B B A A A A A A
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH
A A A A A A A A A A
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ A B A A A A A A A A
27 MUHAMMAD ILHAM
A A B A A A A A A A
PUTRA K
28 NONOK DWI
A A A A A A A A A A
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA
A A A A A A A A A A
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO A A A A B A A A A A
Lanjutan Lampiran 1

HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK PSIKOMOTORIK

BUTIR SOAL
NO SISWA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
Ahmad Zaenal Arifin
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Awan K
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Bekti Sulistiyani
4 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
Gusta Avy Pratama
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Muhammad Nadhif A
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Nugroho Adi S
7 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4
Viektor Valentino S
8 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 4
Wahyu Sektiawan
9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
Yasin Bagas S
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7
Yoga Ade S
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
13 MARTINUS AJI
1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 6
SETIAWAN**
14 MUHAMAD SHOLEH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
RAZZAQ
15 ANDRETAMA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
BERHAN
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Fieri
17 REFALDY
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7
PRISTIWANTORO
18 SURATNO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 SURYA TRI
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
21 ADITYA HERI
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
LISTIONO
23 ARIS SETIYA YUDHA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
24 HASAN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
10

SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7
27 MUHAMMAD ILHAM 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8
PUTRA K
28 NONOK DWI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
JUMLAH 26 30 22 29 24 21 24 24 19 18 237
PRESENTASE 87 100 73 97 80 70 80 80 63 60 79

HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK KOGNITIF

BUTIR SOAL
NO SISWA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Ahmad Zaenal Arifin
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
Awan K
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bekti Sulistiyani
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
Gusta Avy Pratama
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
Muhammad Nadhif A
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Nugroho Adi S
7 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 4
Viektor Valentino S
8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7
Wahyu Sektiawan
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Yasin Bagas S
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
Yoga Ade S
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 MARTINUS AJI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
SETIAWAN**
11

14 MUHAMAD SHOLEH 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
RAZZAQ
15 ANDRETAMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
BERHAN
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Fieri
17 REFALDY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
PRISTIWANTORO
18 SURATNO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8
19 SURYA TRI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7
21 ADITYA HERI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
LISTIONO
23 ARIS SETIYA YUDHA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
24 HASAN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
27 MUHAMMAD ILHAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
PUTRA K
28 NONOK DWI 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7
JUMLAH 29 25 26 25 28 27 29 22 26 24 261
PRESENTASE 97 83 87 83 93 90 97 73 87 80 87
11

HASIL REKAPITULASI KUESIONER ASPEK AFEKTIF

BUTIR SOAL
NO SISWA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Ahmad Zaenal Arifin
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Awan K
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Bekti Sulistiyani
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Gusta Avy Pratama
5 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
Muhammad Nadhif A
6 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
Nugroho Adi S
7 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6
Viektor Valentino S
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Wahyu Sektiawan
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
Yasin Bagas S
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
Yoga Ade S
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
13 MARTINUS AJI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
SETIAWAN**
14 MUHAMAD SHOLEH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
RAZZAQ
15 ANDRETAMA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
BERHAN
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
Fieri
17 REFALDY
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8
PRISTIWANTORO
18 SURATNO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 SURYA TRI
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
21 ADITYA HERI
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI
0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7
LISTIONO
11

23 ARIS SETIYA YUDHA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8


24 HASAN 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 MUHAMMAD ILHAM 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
PUTRA K
28 NONOK DWI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
JUMLAH 24 28 28 27 24 28 30 26 28 23 266
PRESENTASE 80 93 93 90 80 93 100 87 93 77 88.67
Lanjutan Lampiran 1

REKAPITULASI HASIL KUESIONER

Skor Aspek
NO SISWA Total
Psikomotor kognitif afektif
1 8 9 10 27
Ahmad Zaenal Arifin
2 10 9 10 29
Awan K
3 9 10 10 29
Bekti Sulistiyani
4 7 9 10 26
Gusta Avy Pratama
5 9 8 8 25
Muhammad Nadhif A
6 9 9 8 26
Nugroho Adi S
7 4 4 6 14
Viektor Valentino S
8 4 7 9 20
Wahyu Sektiawan
9 8 10 8 26
Yasin Bagas S
10 7 9 9 25
Yoga Ade S
11 10 9 9 28
Aji Prasetio
12 DESGI TRI WALUYO - 7 10 9 26
13 MARTINUS AJI
6 10 10 26
SETIAWAN**
14 MUHAMAD SHOLEH 8 8 9 25
RAZZAQ
15 ANDRETAMA 8 10 9 27
BERHAN
16 10 10 8 28
Fieri
17 REFALDY
7 10 8 25
PRISTIWANTORO
18 SURATNO 10 8 10 28
19 SURYA TRI
7 9 8 24
MULYADI-
20 TEGUH SUSILO 9 7 9 25
21 ADITYA HERI
8 10 9 27
SAPUTRA -
22 ANGGA DWI
10 9 7 26
LISTIONO
23 ARIS SETIYA YUDHA 7 8 8 23
24 HASAN 9 9 8 26
1

SUDARYANTO
25 MOCHAMAD YUSRIH 6 10 10 26
REZA
26 MUHAMMAD HAZIQ 7 8 9 24
27 MUHAMMAD ILHAM 8 10 9 27
PUTRA K
28 NONOK DWI 10 7 10 27
ARIYANTO
29 RIFALDO VEROSA 7 8 10 25
PERDANA
30 SURYO WIBAWANTO 8 7 9 24
JUMLAH 237 261 266 764
PRESENTASE 79 87 88.67 84.89
Lanjutan Lampiran 11

REKAPITULASI SKALA BESAR

Aspek Psikomotor
NO %
1 Positif 237 79.00
2 Negatif 63 21.00
Total 300 100%

Aspek Kognitif
NO %
1 Positif 261 87.00
2 Negatif 39 13.00
Total 300 100%

Aspek Afektif
NO %
1 Positif 266 88.67
2 Negatif 34 11.33
Total 300 100%
11
Lanjutan Lampiran 12

DATA HASIL UJI COBA SKALA BESAR (N = 30)

HASIL
NO PERTANYAAN
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA
Apakah menurut
kamu model
1 pengembangan tidak 87 baik
permainan soccer ball
bounce merupakan
permainan yang sulit?
Apakah kamu bisa
memainkan model
2 ya 100 sangat baik
permainan soccer ball
bounce?
Apakah kamu merasa
kesulitan dalam memainkan
3 tidak 73 baik
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah dalam model
permainan soccer ball
4 ya 97 sangat baik
bounce ini kamu
merasa
senang?
Apakah selama bermain
soccer ball bounce kamu
5 ya 80 baik
mudah memberikan operan
bola kepada teman?
Apakah selama bermain
soccer ball bouncekamu
6 ya 70 cukup baik
mudah menerima operan
bola dari teman?
Apakah kamu merasa
kesulitan untuk melakukan
7 tidak 80 baik
serangan dalam permainan
soccer ball bounceini?
Apakah kamu merasa sulit
untuk melakukan pertahanan
8 tidak 80 baik
dalam permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu merasa sulit
saat mencetak gol dalam
9 tidak 63 cukup baik
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah cara bermain
permainan soccer ball
10 ya 60 cukup baik
bounce ini lebih mudah dari
permainan sepakbola yang
11

pernah kamu kenal?

Apakah kamu tahu cara


11 bermain model permainan ya 97 sangat baik
soccer ball bounce ini?
Apakah kamu tahu
perbedaan permainan ini
12 ya 83 baik
dengan sepakbola
sesungguhnya?
Apakah kamu tahu tentang
peraturan yang ada dalam
13 ya 87 baik
dalam permainan soccer ball
bonce?
Apakah dalam bermain
kamu bisa mematuhi
14 peraturan yang ada ya 83 baik
pada
permainan soccer ball
bounce?
Apakah setiap pemain
wajib mentaati peraturan
15 ya 93 sangat baik
dalam permainan soccer
ball
bounce?
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan
16 soccer ball bounce ini ya 90 baik
perlu kerjasama satu tim
dengan
yang lain?
Apakah dalam permainan
17 soccer ball bounce ini setiap ya 97 sangat baik
tim harus kompak?
Apakah kamu tahu tugas
18 wasit dalam permainan ya 73 baik
soccer ball bounce?
Apakah seorang juri akan
memberikan teguran kepada
19 ya 87 baik
pemain yang tidak menaati
peraturan?
Apakah permainan soccer
ball bounce ini dapat
20 ya 80 baik
dimainkan oleh semua
orang?
Apakah kamu tertarik
21 dengan model permainan ya 80 baik
soccer ball bounce?
Apakah kamu merasa
22 ya 93 sangat baik
gembira setelah membuat
11

gol dalam permainan soccer


ball bonce ini?
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
23 ya 93 sangat baik
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu semangat
24 dalam melakukan permainan ya 90 baik
soccer ball bounceini?
Apakah kamu bisa menerima
25 seandainya kalah dalam ya 80 baik
bertanding?
Apakah kamu bisa
menghormati lawan saat
26 ya 93 sangat baik
bertanding dalam soccer ball
bounce?
Apabila dalam permainan
kamu melakukan
27 ya 100 sangat baik
pelanggaran, apakah
kamu
akan segara minta maaf?
Apakah kamu bisa menerima
keputusan wasit apabila
28 kamu melakukan ya 87 baik
pelanggaran dalam
permainan ini?
Apakah kamu ingin bermain
29 ya 93 sangat baik
soccer ball bounce ini lagi?
Menurut kamu, peralatan
yang digunakan dalam
30 ya 77 baik
permainan soccer ball
bounceini apakah menarik?
Rata - Rata 84.86666667 baik
1
Lanjutan Lampiran

ANALISIS DATA UJI SKALA BESAR (N=30)

HASIL
NO PERTANYAAN
JAWABAN PROSENTASE KRITERIA MAKNA
Apakah menurut kamu
model pengembangan
1 permainan soccer ball tidak 87 baik digunakan
bounce merupakan
permainan yang sulit?
Apakah kamu bisa
memainkan model
2 ya 100 sangat baik digunakan
permainan soccer ball
bounce?
Apakah kamu merasa
kesulitan dalam
3 tidak 73 baik digunakan
memainkan permainan
soccer ball bounce ini?
Apakah dalam model
permainan soccer ball
4 ya 97 sangat baik digunakan
bounce ini kamu merasa
senang?
Apakah selama bermain
soccer ball bounce kamu
5 mudah memberikan ya 80 baik digunakan
operan bola kepada
teman?
Apakah selama bermain
soccer ball bouncekamu digunakan
6 ya 70 cukup baik
mudah menerima operan bersyarat
bola dari teman?
Apakah kamu merasa
kesulitan untuk
7 melakukan serangan tidak 80 baik digunakan
dalam permainan soccer
ball bounceini?
Apakah kamu merasa
sulit untuk melakukan
8 pertahanan dalam tidak 80 baik digunakan
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu merasa
sulit saat mencetak gol digunakan
9 tidak 63 cukup baik
dalam permainan soccer bersyarat
ball bounce ini?
12

Apakah cara bermain


permainan soccer ball
bounce ini lebih mudah digunakan
10 ya 60 cukup baik
dari permainan bersyarat
sepakbola yang pernah
kamu kenal?
Apakah kamu tahu cara
bermain model
11 ya 97 sangat baik digunakan
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu tahu
perbedaan permainan ini
12 ya 83 baik digunakan
dengan sepakbola
sesungguhnya?
Apakah kamu tahu
tentang peraturan yang
13 ada dalam dalam ya 87 baik digunakan
permainan soccer ball
bonce?
Apakah dalam bermain
kamu bisa mematuhi
14 peraturan yang ada ya 83 baik digunakan
pada
permainan soccer ball
bounce?
Apakah setiap pemain
wajib mentaati peraturan
15 ya 93 sangat baik digunakan
dalam permainan soccer
ball bounce?
Menurut kamu, apakah
memainkan permainan
16 soccer ball bounce ini ya 90 baik digunakan
perlu kerjasama satu tim
dengan yang lain?
Apakah dalam
permainan soccer ball
17 ya 97 sangat baik digunakan
bounce ini setiap tim
harus kompak?
Apakah kamu tahu tugas
18 wasit dalam permainan ya 73 baik digunakan
soccer ball bounce?
Apakah seorang wasit
akan memberikan
19 teguran kepada pemain ya 87 baik digunakan
yang tidak menaati
peraturan?
12

Apakah permainan
soccer ball bounce ini
20 ya 80 baik digunakan
dapat dimainkan oleh
semua orang?
Apakah kamu tertarik
21 dengan model permainan ya 80 baik digunakan
soccer ball bounce?
Apakah kamu merasa
gembira setelah
22 membuat gol dalam ya 93 sangat baik digunakan
permainan soccer ball
bonce ini?
Apakah kamu senang
melakukan/memainkan
23 ya 93 sangat baik Digunakan
permainan soccer ball
bounce ini?
Apakah kamu
semangat dalam
24 ya 90 baik Digunakan
melakukan permainan
soccer ball
bounceini?
Apakah kamu bisa
25 menerima seandainya ya 80 baik Digunakan
kalah dalam bertanding?
Apakah kamu bisa
menghormati lawan saat
26 ya 93 sangat baik Digunakan
bertanding dalam soccer
ball bounce?
Apabila dalam
permainan kamu
27 melakukan pelanggaran, ya 100 sangat baik Digunakan
apakah kamu akan
segara minta maaf?
Apakah kamu bisa
menerima keputusan
28 wasit apabila kamu ya 87 baik Digunakan
melakukan pelanggaran
dalam permainan ini?
Apakah kamu ingin
29 bermain soccer ball ya 93 sangat baik Digunakan
bounce ini lagi?
Menurut kamu, peralatan
yang digunakan dalam
30 permainan soccer ball ya 77 baik Digunakan
bounceini apakah
menarik?
12
Lampiran 13

DOKUMENTASI

SISWA SMP N 1 Wanasari

LAPANGAN PERMAINAN SOCCER BALL BOUNCE


12

PEMANASAN PERMAINAN SOCCER BALL BOUNCE

PENJELASAN UNTUK BERMAIN FAIR PLAY DAN SPORTIF


12

KICK OFF PERMAINAN SOCCER BALL BOUNCE

PERMAINAN SOCCER BALL BOUNCE

Anda mungkin juga menyukai