Anda di halaman 1dari 134

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI

DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA


PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
BOLA VOLI DI SMPN SE-KECAMATAN
DEMAK TAHUN AJARAN
2012/2013

SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar SarjanaPendidikan

Oleh :
Ahmad Sony Bachtiar
6101406610

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012/2013
ABSTRAK

Ahmad Sony Bachtiar, 2013 “Survei Tingkat Keterampilan Bermain Bola Voli Dan
Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli
Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.Skripsi, Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I ; Dra. Heny Setyawati, M.Pd. dan
pembimbing II ; Andry Akhruyanto, S.Pd, M.Pd.

Pencapaian prestasi prima olahraga dipengaruhi oleh beberapa aspek; 1)


Aspek Biologis, 2) Aspek Psikologis, 3) Aspek Lingkungan, 4) Aspek penunjang,
tingkat kemampuan bermain bola voli dan tingkat kesegaran jasmani adalah hal
penting untuk mencapai prestasi prima olahraga lebih-lebih dalam kegiatan
ekstrakurikuler bolavoli putra di SMPN se-Kecamatan Demak 2012/2013. Masalah
dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimanakah tingkat keterampilan bermain bola voli
pada peserta siswa ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan
Demak?. 2) Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani pada peserta siswa
ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui; 1) Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain
bermainan bola voli pada siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP
Negeri se-kecamatan Demak. 2) Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada
siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa putra yang ikut kegiatan ekstrakurikuler bola voli SMPN se-
Kecamatan Demak 2012/2013 berjumlah 67 siswa. Sampel berjumlah 67 siswa.
Teknik pengambilan sampel yaitu teknik total sampling. Variabel dalam penelitian
ini ; a) Tingkat Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 tahun, b) Tingkat
Kesegaran Jasmani Indonesia. Instrumen yang digunakan adalah Tes Tingkat
Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 tahun, b) Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
Deskriptif Prosentase.

Analisis data yang diperoleh, 1) “Hasil survei tingkat keterampilan bermain


bola voli pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se Kecamatan Demak
tahun ajaran 2012/2013” adalah baik, dengan jumlah 35 siswa klasifikasi baik dan
jika di prosentase 52,24% masuk dalam kategori baik. 2) “Hasil survei tingkat
kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se-
Kecamatan Demak tahun ajaran 2012/2013” adalah baik, dengan jumlah 36 siswa
klasifikasi baik jika di prosentase hasil 53,73%. Kategori baik adalah antara 69% -
85% kategori baik (Sumber: Mohammad Ali, 1993:184).

Dari hasil penelitian maka disarankan kepada guru Penjasorkes dan Pelatih
hendaknya melakukan tes keterampilan bermain bola voli dan tes kesegaran jasmani
untuk mengevaluasi program yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler, serta
meningkatkan kesegaran jasmani agar menunjangdalam kegiatan olahraga.

ii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

skripsi yang berjudul “Survei Tingkat Keterampilan Bermain Bola Voli Dan

Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli

Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013” merupakan hasil karya

saya sendiri dan tidak men jiplak dari hasil karya orang lain, baik seluruhnya atau

sebagian. Apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sangsi

akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sangsi hukum sesuai yang berlaku

di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semarang, September 2013

Peneliti,

Ahmad Sony Bachtiar


Nim 6101406610

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu


Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :

Hari : Senin

Tanggal : 16 September 2013

Jam : 08.00 - 09.30 WIB

Tempat : Lab. PJKR FIK UNNES

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

H. Harry Pramono,M,Si Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd


NIP 19591019 1985031 002 2 NIP 19651020 199103 1 002

Dewan Penguji

1. Agus Pujianto,S.Pd.M.Pd (Ketua)


NIP 19730202 200604 1 001

2. Dra. Heny Setyawati, M. Si (Anggota)


NIP 19670610 199203 2 001

3. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd (Anggota)


NIP 19810129 200312 1 001

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

 “wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”

“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah


untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)

 “Uthlubul „ilma minal mahdi ilallahdi” yang artinya “tuntutlah ilmu dari buaian
hingga ke liang lahat”. (HR: Bukhori & Muslim)
 “Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”. (Aristoteles)
 “Hidup sekali hiduplah berarti”.

Kupersembahkan Kepada :
 Ayahanda H. Muhamad Yusuf S, Pd. S, H dan
Ibunda Murwati S, Pd tercinta.
 Istri Kristina Nur Indah Sari dan anakku
Nikeisha Amelia Putri Bakhtiar tercinta.
 Kakak - Kakakku tersayang.
 Dosen -Dosen tercinta.
 Teman-teman yang ikut andil membantu
penelitian.
 Almameter dan seluruh mahasiswa Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Survei Tingkat Keterampilan Bermain

Bola Voli Dan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Peserta Kegiatan
Ekstrakurikuler Bola Voli Di SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun
Ajaran 2012/2013”.
Berkenaan dengan selesainya penyusunan skripsi ini, perkenankanlah penulis
dengan segenap kerendahan hati untuk menyampaikan rasa hormat dan rasa terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin studi sebagai
Mahasiswa di Jurusan PJKR FIK UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan izin penelitian.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah
memberikan izin serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Heny Setyawati, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan FIK Unnes yang telah
memberikan saran dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Sugeng, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 2 Kabupaten
Demak yang telah meluangkan waktu dan partisipasinya dalam penelitian.
8. Eko, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 5 Kabupaten
Demak yang telah meluangkan waktu dan partisipasinya dalam penelitian.
9. Kepala SMP Negeri se-Kecamatan Demak yang telah memberikan izin
penelitian serta penggunaan anak didiknya sebagai sampel penelitian.
10. Seluruh siswa SMPN se-Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013 yang telah
bersedia menjadi sampel penelitian.

vi
11. Saudara-saudara teman-teman seperjuangan mahasiswa jurusan PJKR Angkatan
2006 yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penelitian ini hingga selesai.
12. Segenap Keluarga yang telah memberikan segala dukungannya dalam penyusunan
skripsi.
13. Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu dalam penyusunan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam skripsi ini
sehingga nantinya dapat berguna bagi kita semua. Amin.

Semarang, Semptember 2013

Penulis

vii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Permasalahan ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian . ............................................................................ 5
1.5 Pemecahan Masalah. ........................................................................... 5
1.6 Sumber Pemecahan Masalah .............................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Kegiatan ekstra Kulikuler ...................................................................... 9
2.2 Teknik Dasar Bermain Bola Voli ........................................................... 11
2.2.1 Servis ……………………………………………….……….....12
2.2.1.1 Servis Tangan Bawah .................................................... 12
2.2.2.2 Servis Tangan Atas ....................................................... 14
2.2.2 Passing (Mengoper) ................................................................. 16
2.2.3 Umpan/Set Uper ....................................................................... 19
2.2.4 Smash ........................................................................................ 20
2.2.5 Block/bendungan ...................................................................... 21
2.3 Kesegaran Jasmani ............................................................................... 22
2.3.1 Komponen Kesegaran jasmani .................................................. 24
2.3.1.1 Kekuatan ......................................................................... 25
2.3.1.2 Daya Tahan ................................................................... 25
2.3.1.3 Power ........................................................................... 27
2.3.1.4 Kecepatan ..................................................................... 27
2.3.1.5 Kelincahan..................................................................... 28
2.3.1.6 Kelenturan .................................................................... 28
2.3.1.7 Keseimbangan .............................................................. 29
2.3.1.8 Koordinasi .................................................................... 30
2.3.1.9 Ketepatan ...................................................................... 30
2.1.10 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kesegaran jasmani ................... 31

viii
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 36


3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 36
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ............................. 36
3.3.1 Populasi .................................................................................... 36
3.3.2 Sampel ...................................................................................... 37
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ......................................................... 37
3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 38
3.4.1 Tes Keterampilan bola voli usia 13-15 ..................................... 38
3.4.1.1 Petunjuk Pelaksanaan .................................................. 38
3.4.1.2 Teknis Pelaksanaan ...................................................... 40
3.4.2 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ............................................. 51
3.5 Prosedur Penelitian ............................................................................ 66
3.5.1 Waktu Penelitian ...................................................................... 67
3.5.2 Tempat/Lokasi Penelitian ......................................................... 67
3.5.3 Perlengkapan Penelitian ........................................................... 67
3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 69
3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ................................... 69
3.7.1 Faktor Kesungguhan Sampel ..................................................... 69
3.7.2 Faktor Alat ................................................................................. 70
3.7.3 Faktor Cuaca .............................................................................. 70
3.7.4 FAktor Petugas Pembantu ......................................................... 70
3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 74
4.1.1 Deskripsi Data .......................................................................... 74
4.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Tes Bermain Bola Voli ............... 74
4.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Tes TKJI ..................................... 74
4.1.2 Analisis Data ............................................................................ 85
4.1.2.1 Analisis Hasil Tes Keterampilan Bola Voli .............. 86
4.1.2.2 Analisis Hasil TKJI .................................................... 87
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 88
4.2.1 Faktor Sampel Penelitian ....................................................... 92
4.2.2 Kesungguhan Sampel Melakukan Tes dan Pengukuran ........ 92
4.2.3 Kualitas Teknik Sampel ......................................................... 93
4.2.4 Disiplin Sampel ...................................................................... 93
4.2.5 Motivasi .................................................................................. 93
4.2.6 Tempat Sarana Tes ................................................................. 94
4.2.7 Kelemahan dan Hambatan Penelitian .................................... 94

ix
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................ 95
5.2 Saran .................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 97


LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Deskripsi Kegiatan Ekstra Voli SMPN se-Kec.Demak .................................... 1


2. Nilai Butir-Butir Tes ......................................................................................... 50
3. Norma Tes
(Tes Keterampilan Bola Voli 13-15 Tahun) ..................................................... 51
4. Tabel Nilai TKJI ............................................................................................... 67
5. Tabel Norma Kesegaran Jasmani Indonesia .................................................... 68
6. Tabel Penentuan Kategori ................................................................................. 74
7. Tabel Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan
.......................................................................................................................... Berm
ain Bola Voli .................................................................................................... 77
8. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 2 Demak ........................... 78
9. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 1 Demak ........................... 78
10. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 3 Demak ......................... 79
11. Tabel Rekapitulasi hasil Tes Keterampilan SMPN 5 Demak ......................... 80
12. Tabel Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI .............................. 83
13. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 2 Demak ............................................. 83
14. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 1 Demak ............................................. 84
15. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 3 Demak ............................................. 84
16. Tabel Rekapitulasi hasil TKJI SMPN 5 Demak ............................................. 85
17. Tabel Perhitungan Data Statistik Deskriptif Tes Keterampilan
..........................................................................................................................
Bermain Bola Voli............................................................................................ 88
18. Tabel Penentuan Kategori .............................................................................. 89

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Servis Tangan Bawah ........................................................................................ 11


2. Servia Tangan Bawah/Under Hand Service ..................................................... 11
3. Servis tangan Atas/ Overhead Service .............................................................. 12
4. Servia Atas/ Floating Overhead Service ........................................................... 12
5. Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service) ................................... 13
6. Overhand Round-House Service (Hoke Service) .............................................. 13
7. Jumping Service ................................................................................................ 14
8. Passing Atas ...................................................................................................... 15
9. Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan ............................................. 15
10. The Dig (Clenched First Methode) ................................................................ 16
11. Posisi Tangan Mengemis .............................................................................. 17
12. Urutan Melakukan Smash ............................................................................. 18
13. Tes Pass Bawah .............................................................................................. 42
14. Tes Pass Atas ................................................................................................. 44
15. Tes Servis Bawah ........................................................................................... 46
16. Tes Servis Atas ............................................................................................... 47
17. Tes Smash ....................................................................................................... 49
18. Tes Lari cepat .................................................................................................. 54
19. Palang Tunggal ............................................................................................... 56
20. Posisi Tangan Saat Angkat Tubuh ................................................................. 57
21. Tes Angkat Tubuh .......................................................................................... 58
22. Posisi Tangan Saat Angkat Tubuh .................................................................. 59
23. Gerakan Tes Gantung Siku Tekuk ................................................................. 60
24. Tes baring Duduk ........................................................................................... 61
25. Gerakan Tes baring Duduk ............................................................................ 62
26. Tes vertical Jump ........................................................................................... 63
27. Gerakan tes vertical jump/Tes Loncat Tegak ................................................. 64
28. Start Tes Lari 1000m ..................................................................................... 65
29. Finish Tes Lari 1000m .................................................................................. 66

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Sampel Penelitian ..................................................................... 100


2. Rekap Hasi Pengukuran Penelitian
Tes Keterampilan Bermain Bola Voli ............................................................ 101
3. Rekap Hasi Pengukuran Penelitian
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.................................................................. 102
4. Daftar Nama Petugas Pembantu Penelitian ................................................... 103
5. Surat Sertifikasi Kalibrasi Roll Meter ............................................................ 104
6. Surat Sertifikasi Kalibrasi Stop Watch .......................................................... 105
7. Surat Usulan Penetapan Pembimbing ............................................................ 106
8. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing ...................................................... 107
9. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................................. 108
10. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 2 Demak .......................... 109
11. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 1 Demak .......................... 110
12. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 3 Demak .......................... 111
13. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMPN 5 Demak .......................... 112
14. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 113

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan, dapat diartikan bahwa Pendidikan jasmani merupakan turunan

dari pendidikan secara keseluruhan, yang tujuannya tidak menyimpang jauh

dari Pendidikan secara umum. Pada hakikatnya adalah proses interaksi antara

peserta didik (anak) dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas

jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Aktifitas

jasmani tersebut dapat diartikan sebagai peserta didik untuk meningkatkan

keterampilan motorik dan fungsional. Dengan kata lain, prinsip-prinsip

pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan haruslah dapat memacu

pada pembentukan, pengembangan dan peningkatan kualitas kemampuan

unsur-unsur kognitif, afektif dan psikomotorik. Sesuai dengan makna

pendidikan jasmani (penjas) yaitu pendidikan melalui aktifitas fisik, maka

salah satu prioritas utama tujuan yang ingin dicapai dalam penjas adalah

penguasaan keterampilan motorik. Oleh sebab itu aktivitas yang diberikan

hendaknya mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan kepada anak

untuk aktif dan kreatif, serta mampu menumbuhkan kembangkan potensi dan

motorik anak. Dengan demikian, selama anak mengikuti proses belajar penjas

secara langsung akan dapat merangsang terpacunya suatu penguasaan

keterampilan motorik pada umumnya dan keterampilan cabang olahraga

tertentu pada khusunya.

1
2

Perkembangan olahraga saat ini saat pesat, hal ini terlihat dengan

semakin banyak jumlah kejuaraan dari tingkat daerah sampai tingkat nasional.

Untuk pencapaian tertinggi pada setiap cabang olahraga, perlu dilakukan

pembinanan sejak usia dini. Salah satunya dapat dilakukan melalui jalur

pendidikan jasmani di sekolah. Dan kegiatan yang utama yang bertujuan

mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan Ekstra kurikuler

yang sudah mengarah ke prestasis siswa.

Di Kecamatan Demak kota terdiri dari 4 sekolahan SMP Negeri, yang

dimana setiap sekolahan juga mengadakan Ekstra kurikuler bidang olahraga

yaitu Cabang olahraga bola voli. Untuk megasah dan mengembangkan bakat

serta minat bermain bola voli mereka, pihak sekolah mengadakan ekstra

tersebut dengan terjadwal, terprogram dan lain-lain.

Adapun deskripsi atau gambaran tentang 4 sekolah SMP Negeri di

Kecamatan Demak Kota yang mengadakan Ekstra kurikuler bola voli

terlampir pada tebel berikut ini;

Tabel 1
Deskripsi Kegiatan Ekstra kurikuler Voli Pa SMP Negeri Se-
Kecamatan Demak Kota tahun 2012/2013

Jumlah Tahun
Peserta Jadwal Prestasi Yang Pecapaian
No Nama SMP
(Pa) Latihan Pernah Diraih Prestasi

1 SMPN 1 16 Selasa, Finalis Popda


DEMAK Kamis & Kabupaten (Juara 2008
Sabtu II)
2 SMPN 2 18 Senin, Juara Popda 2008, 2010,
3

DEMAK Rabu & Kabupaten, Juara II 2011, 2012


Sabtu Karesidenan
Semarang dan
Kejuaraan Voli Hut
Demak tk. SMP
3 SMPN 3 15 Selasa Perempat Final 2009
DEMAK Kamis & Popda & Semi
Sabtu Final Popda
4 SMPN 5 18 Selasa & Semi Final Popda 2012
DEMAK Kamis
Jumlah total 67

(Sumber: Nara sumber SMPN terkait)

Cabang voli, sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja dapat dimainkan

oleh anak-anak sampai dewasa. Di sekolah, cabang olahraga tersebut

dimainkan oleh siswa mulai sekolah dasar, lanjutan pertama, menengah,

sampai perguruan tinggi. Kondisi nyata terdapat di SMPN se-Kecamatan

Demak Kota mengadakan Ekstra kurikuler cabang voli. Usaha untuk

tercapainya prestasi, khususnya olahraga bola voli, perlu latihan teknik yang

tepat bagi pemula khususnya siswa untuk penguasaan teknik dasar yang

sempurna. Penguasaan teknik dasar yang sempurna akan menjadi dasar

pengembangan mutu prestasi permainan.

Seperti yang dikemukakan Suharno Hp (1981:35) bahwa teknik dasar

bola voli harus dipelajari dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi.

Penggunaan teknik dasar secara sempurna dapat dicapai dengan berlatih

secara teratur dengan menggunakan bentuk latihan yang baik dan benar.
4

Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik ini

erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik, dan

mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari terlebih duhulu

guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli. Penguasaan

teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut

menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di

samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik (Suharno H.P, 1981:35).

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN BOLA

VOLI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA

EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI SE-

KECAMATAN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013.”

1.2 Permasalahan

Dari latar belakang di atas penulis mengangkat permasalahan yang

perlu diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta siswa

Ekstra kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?

2. Bagaimanakah tingkat kesegaran jasmani pada peserta siswa Ekstra

kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak?


5

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain bermainan bola voli pada

siswa peserta Ekstra kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan

Demak.

2. Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada siswa peserta Ekstra

kurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-kecamatan Demak.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengembangkan ilmu khususnya berkaitan dengan kemampuan dasar

permainan bola voli yang telah di dapatkan dari perkuliahan.

2. Dengan diketahuinya hasil penelitian ini peneliti berharap semoga hasil

penelitian ini dapat memberikan sumbangan positif bagi pelatih dan pembina

bola voli dalam membina pemain, khusunya latihan teknik dasar dan

kemampuan fisik yang dominan dalam bermain bola voli.

3. Bagi siswa, dengan diketahuinya hasil penelitian ini diharapkan siswa akan

lebih giat berlatih dan berusaha menjadi lebih optimal tingkat kemampuan

dasar bermain bola voli, serta meningkatkan status kondisi fisiknya.

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru olahraga dalam membina para siswanya

khususnya pada prestasi belajar bola voli.


6

1.5 Penegasan Istilah/ Batasan Operasional

Agar tidak terjadi pembiasan pembahasan dan kesalahan penafsiran

yang ada dalam judul, maka berikut ini dijelaskan beberapa istilah dan

batasan-batasan ruang lingkup penelitian:

1.5.1 Survei

Survei adalah cara menyimpulkan data dari sejumlah unit atau

individu dalam waktu (jangka waktu) yang bersamaan (Suharsimi

Arikunto,1999:92).

1.5.2 Tingkat Kemampuan

Tingkat adalah pangkat, derajat, taraf. Sedangkan kemampuan

adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki (W.J.S. Poerwodarminto, 1976).

1.5.3 Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Adalah semua gerakan pemain dengan bola yang diperlukan utuk

bermain bola voli. Bola voli adalah cabang olahraga permainan yang

sifatnya beregu dalam memainkannya, sehingga kemampuan teknik dasar

dan kerja sama dalam beregu sangatlah penting (Suharno H.P, 1984:27).

1.5.4 Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan

kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria

utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani, kesegaran jasmani

adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu


7

kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti

(Depdikbud, 1992:9).

Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah

perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk

melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun

sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih

memadai.

1.5.5 Ekstra kurikuler

Ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam

pelajaran yang tercantum dalam susunan progam sesuai dengan keadaan

dan kebutuhan sekolah (Wahjosumijdo, 2002:215).

1.6 Sumber Pemecahan Masalah

Permainan bola voli merupakan Olahraga tim (Olimpiade) di mana dua

tim terdiri dari 6 pemain aktif, tiap tim yang dipisahkan oleh net. Setiap tim

mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan

yang diselenggarakan di bawah aturan. Permainan bola voli termasuk jenis

permainan yang memerlukan latihan yang teratur dan terarah, karena permainan

bola voli mengandung berbagai macam unsur gerak. Seperti yang dikemukakan

oleh Suharno HP (1979:12) ”bahwa dalam bermain bola voli secara baik dan

berprestasi sangat memerlukan penguasaan teknik–teknik dasar secara sempurna

dan baik. Teknik dasar dalam permainan bola voli adalah suatu proses melahirkan

keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk

menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli”.


8

Dari pernyataan yang dikemukakan para ahli diatas bahwa permainan bola

voli tidak bisa terlepas dengan teknik dasar bermain bola voli itu sendiri. Untuk

memperagakan teknik dasar yang baik harus memiliki tingkat kemampuan fisik

yang baik pula/atau tingkat kesegaran jasmani yang terbagi beberapa unsure. Oleh

karena itu dalam proses kegiatan Ekstra kurikuler yang tujuan akhir adalah

pencapaian prestasi dalam kompetisi tertentu maka haruslah penting mengetahui

sejauh mana tingkat keterampilan bermain bola voli dan tingkat kesegaran

jasmani para atletnya. Untuk mengetahui dua hal penting tersebut dapat dilakukan

dengan cara Tes Keterampilan bermain bola voli dan tes TKJI sesuai dengan

karakteristik dari sampel yang dites.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka

melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan

atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di

sekolah/madrasah.

(http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-

ekstra-kurikuler/ di akses 17/9/2013)

Di dalam bentuk petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

disebutkan jenis kegiatan kurikuler, yang terdiri dari:

1. Kegiatan intra kurikuler yaitu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

melalui progam tatap muka dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

dalam struktur progam dengan tujuan mencapaikemampuan minimal

untuk setiap bidang studi.

2. Kegiatan korikuler yaitu kegiatan yang dilakukan melaui pemberian

tugas-tugas dan dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler dengan

tujuan untuk lebih mendalami dan menghayati materi pelajaran yang

telah dipelajari siswa melalui kegiatan intrakurikuler.

3. Kegiatan ekstra kurikuler yaitu kegiatan yang dilakukan di luar jam

pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah

untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau

9
10

peningkatan nilai atau dalam rangka penerapan pengetahuan dan

kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam

kurikulum.

Tujuan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dapat meningkatkan

pengetahuan siswa dalam aspek kognotif, afektif, dan psikomotorik,

mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan prestasi

menuju pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Lingkup kegiatan

ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang dapat menunjang dn mendukung

progam intrakurikuler maupun progam korikuler (Depdikbud, 1990:10).

Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler perlu

memperhatikan hal-hal sebagai beriktu:

1. Memberikan tempat serta menyalurkan bakat dan minat siswa, sehingga

siswa akan terbiasa melakukan kegiatan yang positif.

2. Adanya perencanaan, persiapan, dan pembinaan yang telah

diperitungkan masak-masak, sehingga progam ekstrakurikuler tercapai

atau hendak dicapai.

3. Faktor-faktor kemampuan para pelaksana untuk memonitor dan

memberikan penilaian (Depdikbud, 1990:1).

Di sekolah-sekolah baik sekolah menengah pertama dan menengah

atas banyak mengadakan kegiatan ekstra kurikuler baik dibidang akademik

maupun bidang olahraga. Di SMPN se-kecamatan demak juga

mengadakan kegiatan tersebut sesuai dengan bakat dan minat siswa yang

sebelumnya ditawarkan oleh siswa pada saat penerimaan siswa baru. Pada

SMPN biasanya kegiatan ekstra kurikuler sudah di kelola dengan baik,


11

dengan memberikan fasilitas sarana dan pelatih dari luar, oleh karena itu

tidak menutup kemungkinan kegiatan ekstra kurikuler disekolah yang

dikelola dengan baik pasti akan memberikan sumbangsih prestasi.

2.2 Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Dalam usaha untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam

mencapai prestasi yang optimal ada beberapa faktor yang menentukan

antara lain:

1) Kondisi fisik atau tingkat kesegaran jasmani.

2) Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimilikinya.

3) Masalah-masalah lingkungan.

4) Pengembangan mental.

5) Kematangan.

Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimiliki merupakan

faktor yang paling berpengaruh dalam permainan bola voli. Teknik adalah

suatu proses melakukan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek

sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang

permainan bola voli (Suharno H.P, 1981:35).

Agar kecakapan bermain bola voli dapat ditingkatkan maka teknik

ini erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik,

taktik, dan mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari

terlebih duhulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola

voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu

unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam
12

suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, mental dan taktik

(Suharno H.P, 1981:35).

Dalam permainan bola voli, ada beberapa macam teknik dasar

yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola voli yaitu:

2.2.1 Servis

Awal mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk

memulainya suatu permainan, sesuai dengan kemajuan permintaan bahwa

teknik servis saat ini hanya sebagai permulaan permainan, tetapi bila

ditinjau dari taktik sudah merupakan suatu serangan awal bagi regu yang

memulainya untuk mendapatkan nilai. Karena kedudukannya yang sangat

penting, maka para pelatih dan guru olahraga dianjurkan selalu berusaha

menciptakan bentuk teknik dasar servis yang dapat menyulitkan lawan,

bahkan dengan servis hendaknya dapat diartikan sebagai suatu serangan

pertama kali bagi regu yang melakukan servis untuk meraih kemenangan.

Bertolak dari pentingnya kedudukan servis, ada bermacam-macam

teknik dan variasi servis yaitu:

2.2.1.1 Servis Tangan Bawah (Underhand Service)

Servis tangan bawah adalah cara yang termudah untuk

memasukkan bola ke daerah lawan. Bagi pemain pemula cara ini sangat

mudah untuk dipelajari dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar,

sehingga dalam waktu singkat sudah dapat dikuasai.


13

Gambar 1
Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service
(Herry Koesyanto, 2003:13)

 Servis Mengapung Tangan Bawah (Underhand Floating Service)

Teknik ini sangat efektifdan efisien untuk pemain putri, karena

sesuai dengan sifat pemain putri yang lemah dalam undur kekuatan dan

ketepatan lengan.

Sikap permulaan:

Berdiri normal, pegang bola dengan tangan kiri, konsentrasi pandangan ke

arah bola. Bola dilambungkan berada di depan sebelah kanan sejajar

dengan bahu kanan setinggi pinggang.

Gambar 2
Servis Tangan Bawah/ Under Hand Service
(Herry Koesyanto, 2003:14)
14

2.2.2.2 Servis Tangan Atas (Overhead Service)

Gambar 3
Servis Tangan Atas/ Overhead Service
(Herry Koesyanto, 2003:15)

1. Floating Overhead Service

Gambar 4
Servis atas/ Floating Overhead Service
(Herry Koesyanto, 2003:15)
15

2. Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service)

Gambar 5
Overhand Change-Up Service (Slide Floating Service)
(Herry Koesyanto, 2003:16)

3. Overhand Round-House Service (Hooke Service)

Gambar 6
Overhand Round-House Service (Hoke Service)
(Herry Koesyanto, 2003:17)
16

4. Jumping Service

Gambar 7
Jumping Service
(Herry Koesyanto, 2003:17)

2.2.2 Passing (mengoper)

Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu

regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun

pola serangan kepada regu lawan. Teknik passing ada dua yaitu passing

atas dan passing bawah.

1. Passing Atas

Passing atas ada dua macam yaitu passing atas normal dan passing

atas setinggi muka. Keduanya hampir sama hanya saja pada saat

perkenaan bolanya yang berbeda. Passing atas normal, bola berada di

depan atas muka, sedangkan passing atas setinggi muka, bola berada tepat

di depan muka.
17

Gambar 8
Passing Atas
(Herry Koesyanto, 2003:23)

2. Passing Bawah

Dalam melakukan passing bawah dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan satu tangan dan dua tangan. Passing bawah satu tangan

biasanya digunakan apabila bola berada agak jauh dari badan dan agak

rendah. Bentuk-bentuk melakukan passing bawah satu tangan antara lain:

- Menggunakan lengan dengan jari-jari menggenggam.

- Punggung tangan jari-jari terbuka.

- Pergelangan tangan bagian dalam dengan tangan menggenggam.

Gambar 9
Sikap Lengan Saat Passing Bawah Satu Tangan
(Herry Koesyanto, 2003:27)
18

Sedangkan passing bawah dua tangan ada beberapa bentuk sikap tangan

sebelum melakukan passing bawah dua tangan antara lain:

a. The Dig (Clenched First Methode) yaitu kedua ibu jari sejajar dengan

jari-jari tangan yang satu membungkus jari tangan yang lain, ini

asalnya dari Amerika. Bentuk ini sering digunakan bagi pemain yang

sudah tinggi kemampuan passing bawahnya, karena lebih fleksibel

apabila menerima bola dari arah manapun.

Gambar 10
The Dig (Clenched First Methode)
(Herry Koesyanto, 2003:27)

b. Mengemis ( Thumb Over Methode) yaitu kedua telapak tangan

menghadap ke atas dengan punggung satu tangan menempel pada

telapak tangan lainya dan dijepit ibu jari. Perkenaan bola di atas

pergelangan tangan (bagian proksimal) bentuk ini lebih tepatnya bagi

pemula karena untuk mempermudah mengantisipasi bola pada bidang

perkenaan.
19

Gambar 11
Posisi Tangan Mengemis
(Herry Koesyanto, 2003:28)
2.2.3 Umpan/Set-Uper

Mengumpan berarti menyajikan bola kepada teman seregunya yang

selanjutnya diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke

lapangan lawan, karena pada umumnya pengertian menyerang adalah

melakukan smash. Jadi mengumpan adalah menyajikan bola untuk dapat

di smash teman seregunya.

Menurut Herry Koesyanto,(2003:30) mengatakan untuk mengumpan

harus memenuhi beberapa persyaratan agar hasilnya dapat di smash

dengan baik, adapun persyaratan itu adalah sebagai berikut:

a. Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang lapangan

sendiri.

b. Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup, agar

sempat di smash bagi smasher.

c. Jarak dari jaring sejauh 20-50 cm.

Menurut tinggi rendahnya umpan dalam permainan bola voli, dapat

dibagi dalam empat macam sebagi berikut:

a. Umpan normal
20

b. Umpan semi Set-up (setengah normal)

c. Umpan push (dorongan cepat)

d. Umpan pull (umpan cepat).

2.2.4 Smash

Proses dalam melakukan smash yaitu saat awalan, saat tolakan, saat

pukulan, saat mendarat di tanah.

Urutan melakukan smash adalah sebagai berikut:

a. Melakukan awalan 1 sampai dengan 3 langkah.

b. Langkah yang dibuat menggunakan langkah kaki lebar.

c. Pada saat mendekati net kedua lengan diayunkan ke belakang.

d. Kedua kaki dihentakkan bersusulan, lalu meloncat, lengan yang akan

memukul mulai mengayun ke depan, punggung kebelakang.

e. Bola di pukul dengan lengan terjulur, tangan terbuka dan menaungi

bola, sementara pergelangan tangan harus longgar.

Gambar 12
Urutan Melakukan Smash
( Herry Koesyanto, 2003:35 )
21

2.2.5 Block/bendungan

Block adalah upaya untuk membendung serangan dari lawan.

Adapun tahap-tahap untuk melakukan blocking adalah:

a. Mengadakan langkah ke kanan atau ke kiri.

b. Meloncat ke atas dengan tumpuan kedua kaki.

c. Menggerakkan tangan dan lengan untuk menguasai bola.

d. Mendarat dengan dua kaki secara lentuk.

Sumber : (Herry Koesyanto, 2003:42).

Tolakan dilakukan sesaat bila smasher telah menolak ke atas, hal ini

bila bola di umpan dekat dengan jaring. Bila bola di umpan agak jauh dari

jaring maka saat tolakan agak diperlambat sedikit. Dalam melakukan block

atau bendungan, seorang pemain bisa melakukannya secara sendirian

(block tunggal) ataupun melakukannya secara berkawan. Perlu ditekankan

bahwa dalam melakukan block yang berhasil kiranya tidak semudah

seperti yang telah diuraikan. Oleh karena itu, untuk dapat memblok secara

rapi dan berhasil diperlukan latihan yang banyak dan adanya kemauan

yang keras. Tindakan block itu sendiri sebetulnya secara psikologis

mengemukakan karena blocker selalu dalam keadaan dipimpin oleh

smasher. Hal-hal yang mempengaruhi block kurang berhasil disebabkan

oleh:

a. Latihan teknik biasanya hanya latihan gerakan bayangan tanpa smahs

yang sesungguhnya.

b. Unsur psikologis yang menjemukan dalam melakukan block di dalam

pertandingan, dan lain sebagainya.


22

2.3 Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan

masyarakat saat ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai

dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau pakar

kesegaran jasmani.

Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan

kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria

utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani, kesegaran jasmani

adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu

kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti

(Depdikbud, 1992:9).

Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan

cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih

memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas

mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani

yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk

menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap

pembebanan yang banyak.


23

Menurut Engkos Kosasih dalam Sumarjo (2002 : 43) kesegaran

jasmani adalah kemampuan fungsional dari seseorang untuk menghadapi

pekerjaannya, sehingga orang yang memiliki kesegaran jasmani akan

mampu melaksanakan pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti, dan masih dapat menghadapi kesukaran yang tidak

terduga sebelumnya.

Menurut Muhajir (2004 : 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan

dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap

pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan

sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Setiap orang

membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar ia dapat melaksanakan

pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang

berarti.

Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah

perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk

melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun

sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih

memadai.

Kesegaran jasmani juga sering di sebut dengan kondisi fisik, para

ahli, seperti yang di kemukakan oleh M. Sajoto Menurut Sajoto (1995:8-

11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu kesatuan yang utuh

dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik

peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen

kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya
24

lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan.

Menurut Prof. Dr Sukadiyanto (2005:5), kondisi fisik menjadi hal

yang penting bagi anak latih sebab kondisi fisik sebagai fondasi untuk

belajar teknik, taktik, strategi, dan mental. Drilling teknik dan taktik yang

intensif dengan gerakan yang komplek adalah satu cara meningkatkan

komponen fisik yang komplek pula. Manfaat latihan fisik yang baik akan

meraih prestasi yang lebih baik, tidak mudah cidera dan cepat pulih bila

cidera, mencegah kelelahan mental dan memperbaiki konsentrasi, mudah

pulih setelah latihan berat dan kompetisi berat, tidak lelah sekalipun dalam

pertandingan lama, jarang nyeri otot dan meningkatkan rasa percaya diri.

Adapun kebugaran fisik dapat di artikan sebagai kemampuan untuk

berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas,

biasanya pada saat kita melakukan kegiatan lain, masih memiliki sisa

energi yang cukup untuk menangani tekanan tambahan atau keadaan

darurat yang mungkin timbul.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa

kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk

melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami

kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada

saat belum melakukan aktivitas.

Jika mencermati apa yang telah disebut diatas kondisi fisik sangat

diperlukan dalam beberapa cabang olahraga. Tidak lain halnya dengan

cabang olahraga permainan olahraga bola besar contohnya bola voli,

disamping memerlukan kemampuan teknik dasar yang bagus harus


25

ditunjang juga dengan kemampuan fisik yang bagus pula.

2.3.1 Komponen Kesegaran Jasmani

Pengertian kesegaran jasmani adalah pengertian yang sangat

kompleks, oleh karena itu untuk mengetahui dan memahami secara

mendalam perlu mempelajari komponen-komponen yang membentuk dan

saling bertautan antara yang satu dengan yang lainnya. M. Sajoto (1995:7)

menjelaskan bahwa komponen-komponen kesegaran jasmani adalah: 1)

daya tahan, 2) daya tahan otot, 3) daya tahan jantung, 4) kelentukan, 5)

kecepatan, 6) kelincahan, 7) koordinasi, 8) keseimbangan dan, 9)

ketepatan. Penjelasan tentang peranan masing-masing komponen adalah

sebagai berikut:

2.3.1.1 Kekuatan

Kekuatan atau strength, adalah komponen kondisi fisik seseorang

tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot dalam menjalankan

aktivitas (Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:25). Menurut M. Sajoto

(1995;8) kekuatan adalah Komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban

sewaktu bekerja. Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpilan

bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengatasi atau melawan

beban dengan usaha yang maksimal dalam melaksanakan aktivitas

tertentu.

2.3.1.2 Daya Tahan

Daya tahan otot tidak hanya dikenal pada istilah kekuatan tetapi juga

kemampuan otot berkontraksi dalam beberapa waktu tanpa mengalami


26

kelelahan. Menurut M. Sajoto (1995:8) Dalam hal ini dikenal dengan dua

daya tahan, yakni :

1. Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam

mempergunakan sistem jantung paru-paru dan peredaran darahnya

secara efektifdan efisien untuk menjalankan kerja terus menerus yang

melibatkan kontraksi otot-otot dengan entensitas tinggi dalam waktu

yang cukup lama.

2. Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam

menggunakan ototnya untuk berkontraksi terus menerus dalam waktu

relaitif lama dengan beban tertentu.

Daya tahan atau endurance dalam hal ini dikenal dua macam daya

tahan, yakni: daya tahan umum atau general endurance kemampuan

seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan

peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja

secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan

intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. Daya tahan otot atau local

endurance yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya

untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama

dengan beban tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa daya tahan/endurance merupakan salah

satu komponen kesegaran jasmani yang paling penting untuk dilatih,

karena daya tahan ini secara langsung juga untuk melatih otot, kelenturan

dan komponen kesegaran jasmani lainnya.


27

2.3.1.3 Power

Menurut M. Sajoto (1995:8) Power menurut Kemampuan seseorang

untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu

yang sependek-pendeknya. Dapat dinyatakan bahwa daya ledak otot =

kekuatan(force) x kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak

peluru serta gerak lain yang bersifat eksplusif. Power adalah kemampuan

untuk mengubah energi fisik ke dalam kekuatan yang sangat cepat dan

tergantung pada banyaknya adenosine triphosphat (ATP) yang diproduksi

setiap satuan waktu.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa power itu adalah kemampuan

tubuh untuk memadukan kekuatan dan kecepatan dalam waktu yang

bersamaan.

2.3.1.4 Kecepatan

Kecepatan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk

mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam

waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju,

balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain (Dwiyogo dan

Sulistyorini, 1991:29).

Menurut M. Sajoto (1995:8) Kecepatan adalah kemampuan seseorang

untuk mengerjakan gerakan keseimbangan dalam bentuk yang sama dalam

waktu yang sesingkatsingkatnya seperti dalam lari cepat , pukulan dalam

tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain.Dalam hal ini ada kecepatan

gerak dan kecepatan eksplusif.


28

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan

adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk melakukan gerakan

dalam waktu yang pendek.

2.3.1.5 Kelincahan

Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang mengubah

posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah posisi yang

berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti

kelincahannya cukup baik. Jadi kelincahan tidak hanya memerlukan suatu

kecepatan saja, akan tetapi juga memerlukan fleksibilitas yang baik dari

sendi-sendi anggota tubuh. Untuk melatih kecepatan, dibutuhkan bentuk

latihan yang sesuai dan mengharuskan orang itu untuk dapat bergerak

dengan cepat dan mengubah arah dengan lincah. Seseorang dikatakan

memiliki kelincahan cukup baik apabila mampu merubah satu posisi ke

posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerakan yang

baik.

Menurut M. Sajoto (1995:8) bahwa kelincahan adalah kemampuan

seseorang mengubah posisi diarea tertentu. Seseorang yang mampu

mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan

koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya

kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi badan secara

cepat dan melakukan gerakan yang lain.

2.3.1.6 Kelenturan

Daya lentur atau flexibility, adalah ukuran kemampuan seseorang


29

dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh

yang luas, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibility

persendian pada seluruh tubuh.

Menurut M. Sajoto (1995:8) Kelenturan adalah aktifitas seseorang

dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh

yang luas. Hal ini akan mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas pada

seluruh tubuh . Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) dalam

Humaid Ali Hasan adalah kemampuan tubuh atau bagian-bagian tubuh

untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan seimbang antara

kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan dan usia

sangat mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran

kemampuan seseorang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam

sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot yang elastis.

2.3.1.7 Keseimbangan

Keseimbangan menurut M. Sajoto (M.Sajoto (1995: 8) Kemampuan

seseorang untuk mengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti dalam

hand-stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang

berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain).

Sedangkan Dwiyogo dan Sulistyorini (1991:33) menjelaskan bahwa

keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar

tetap stabil. Sedangkan Kirkendall dkk (1980:257) dalam Humaid Ali

Hasan mengemukakan bahwa keseimbangan adalah fenomena yang

kompleks yang melibatkan vestibular system pada bagian dalam telinga,


30

penglihatan mata, otak menafsirkan secara komplek, menghasilkan

berbagai respon gerakan pada situasi fisik tertentu. Di bidang olahraga

banyak hal yang harus dilakukan oleh atlet dalam masalah keseimbangan

ini baik dalam menghilangkan atau mempertahankan keseimbangan.

Dari beberapa uraian di atas, maka keseimbangan dapat diartikan

sebagai kemampuan untuk mempertahankan posisi badan dalam berbagai

keadaan, sehingga tidak mendapat gangguan pada keseimbangannya atau

bisa juga diartikan bahwa keseimbangan adalah kemampuan sikap tubuh

yang tepat pada saat melakukan gerakan.

2.3.1.8 Koordinasi

Koordinasi menurut M. Sajoto (1995:8) Adalah kemampuan

seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda

kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Sedangkan Menurut

Kirkendall dkk (1980:257) dalam Humaid Ali Hasan, koordinasi adalah

kerjasama yang selaras antara sekelompok otot selama bergerak yang

dilakukan dengan indikasi keterampilan yang sama. Batasan koordinasi

juga disampaikan para ahli adalah kemampuan untuk menyatukan sistem

indera, sistem syaraf dan sistem otot rangka menjadi rangkaian untuk

mengatur bagian-bagian badan secara terpisah yang terlibat dalam satu

pola gerak yang rumit dan mempersatukan bagian-bagian tersebut menjadi

suatu gerak tunggal dan berhasil mencapai beberapa tujuan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi adalah

kemampuan tubuh seseorang yang selaras antara sekelompok otot selama

bergerak yang terlibat dalam satu pola gerak yang rumit dan
31

mempersatukan bagian-bagian tersebut menjadi suatu gerak tunggal dan

berhasil mencapai beberapa tujuan.

2.3.1.9 Ketepatan

Menurut M. Sajoto (1995:8) Ketepatan adalah kemampuan seseorang

mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran-sasaran, ini

dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek yang langsung

yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Ketetapan atau

accuracy, adalah kemampuan gerak tubuh seseorang untuk mengendalikan

gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan

jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenal dengan salah

satu bagian tubuh.

Ketepatan menurut Dwiyogo dan Sulistyorini (1991:33) adalah

kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke suatu sasaran

sesuai dengan tujuan. Cara mengembangkan ketepatan ialah dengan

mengulang-ulang gerakan dengan frekuensi yang banyak, mempercepat

gerakan, dan menjauhkan atau mempersempit gerakan.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Menurut Djoko Pekik Irianto (2004 : 7) untuk mendapatkan

kesegaran jasmani yang memadai diperlukan perencanaan sistematik

melalui pemahaman pola hidup sehat bagi semua lapisan masyarakat,

meliputi : makan, istirahat dan olahraga.

a) Makan

Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak setiap manusia


32

memerlukan makan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas, yakni

memenuhi syarat makan sehat berimbang, cukup energi, dan nutrisi

meliputi : karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan air.

b) Istirahat

Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan, dan sel yang memiliki

kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu melakukan kerja

terus menerus tanpa berhenti. Kelelahan adalah salah satu indikator

keterbatasan tubuh manusia. Untuk itu istirah sangat diperlukan agar tubuh

memiliki kesempatan melakukan pemulihan sehingga dapat melakukan

kerja atau aktifitas sehari-hari dengan nyaman. Dalam sehari semalam,

umumnya seseorang memerlukan istirahat 7 sampai 8 jam.

c) Berolahraga

Belohraga adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kebugaran sebab berolahraga mempunyai multi manfaat,

antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat

psikis (lebih tahan terhadap stres, lebih mampu berkonsentrasi), dan

manfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana berinteraksi).

Menurut Erminawati (2009 : 4) Kesegaran jasmani pada umumnya

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh

seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelamin.

d) Genetik

Faktor genetik, yaitu sifat-sifat spisifik yang ada dalam tubuh


33

seseorang dari sejak lahir. Pengaruh genetik terhadap kekuatan otot dan

daya tahan otot pada umumnya berhubangan dengan komposisi serabut

otot yang terdiri dari atas serat merah dan serat putih. Seseorang yang

lebih banyak memiliki rangka serat merah lebih tepat untuk melakukan

kegiatan yang bersifat aerobik seperti maraton, sedangkan yang lebih

banyak memiliki serat otot putih, lebih mampu untuk melakukan kegiatan

yang bersifat anaerobik seperti lari jarak pendek, angkat besi, dan

sebagainya.

e) Umur

Umur mempengaruhi hampir semua komponen kebugaran jasmani.

Pada daya tahan kardiovaskuler ditemukan, sejak usia anak-anak sampai

sekitar umur 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler meningkat dan mencapai

maksimal diusia 20-30 tahun. Daya tahan tersebut akan semakin menurun

sejalan dengan semakin tambahnya usia, namun penurunan ini dapat

berkurang, bila seseorang berolaraga teratur sejak dini.

f) Jenis kelamin

Kebugaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya

perbedaan tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan

kordiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan wanita tidak berbeda,

namun setelah masa pubertas terdapat perbedaan, karena wanita memiliki

jaringan lemak yan lebih banyak dan hemoglobin lebih rendah dibanding

dengan pria. Hal yang sama juga terjadi pada kekuatan otot, karena

perbedaan kekuatan antara pria dan wanita disebabkan oleh adanya

perbedaan ukuran otot baik besar maupun proporsinya dalam tubuh.


34

Menurut M.Anwar Pasau dalam M.Sajoto.(1995:3) menyebutkan

tentang faktor penentu pencapaian prestasi siswa dalam olahraga adalah :

a. Faktor Biologis terdiri dari :

1. Potensi/kemampuan dasar tubuh, tenaga, daya tahan otot, daya kerja

jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan,

kesehatan.

2. Fungsi organ tubuh ,meliputi : daya kerja jantung, peredaran darah,

daya kerja paru-paru, sistim pernafasan, daya kerja persyarafan dan

daya kerja panca indra.

3. Struktur dan postur tubuh, meliputi : ukuran tinggi dan panjang

tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh serta bentuk tubuh.

4. Gizi sebagai penunjang, meliputi : jumlah makanan yang cukup,

makan yang dibutuhkan dan fareasi makan.

b. Faktor Psikologis, terdiri dari :

1. Intelektual / kecerdasan

2. Motifasi dari dalam diri, dari luar, kepribadian dan koordinasi kerja

otot serta syaraf.

c. Faktor Lingkungan terdiri dari :

Kehidupan sosial, sarana dan prasarana, cuaca / iklim sekitar, keluarga

dan masyarakat.

d. Faktor penunjang terdiri dari :

Pembina/ pelatih, program, yang tersusun secara sistimatis,

penghargaan, dana yang memadai. Berdasarkan pendapat para ahli

diatas peneliti menyatakan bahwa faktor yang dominan berpengaruh


35

terhadap kesegaran jasmani, antara lain faktor postur tubuh, kerja faal

tubuh, psikologi dan faktor penunjang .

Menurut Yunusul Hairy (2005:1.18), menyebutkan bahwa

komponen kesegaran jasmani tergantung dua komponen dasar yaitu :

a. Kesegaran Organik ( Organic Fitness ) maksudnya sifat-sifat khusus

yang bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang

tua, tingkat kesegaran jasmani keseluruhan .

b. Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness) variabelnya lebih banyak yang

digunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas

tubuh untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai

dengan situasi yang dihadapi yang keduanya sama. Secara keseluruhan

kesegaran organik sulit untuk dikembangkan sedang komponen

kesegaran dinamik dapat dikembangkan / ditingkatkan dengan

melakukan kegiatan fisik.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 16) bahwa keberhasilan untuk

mencapai kebugaran ditentukan oleh kualitas latihan meliputi : tujuan

latihan, pemilihan model latihan, sarana latihan dan dosis latihan konsep

FIT (Frequency, Intensit , and time). Frequency adalah unit latihan

persatuan waktu, latihan 3-5 kali per minggu, .Intensity adalah berat

ringannya kualitas latihan 75-85% detak jantung maksimal (DJM),

dihitung dengan cara 220-umur (dalam tahun). Time adalah durasi yang

diperlukan setiap kali latihan, waktu berlatih 20-60 menit.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tingkat

keterampilan bermain bola voli dan tingkat kesegaran jasmani pada peserta

kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMPN se-Kecamatan Demak tahun

2012/2013.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi pusat

perhatian dari penelitian. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu tingkat

kemampuan bermain bola voli siswa yang ikut ekstrakurikuler bola voli

dalam menguasai teknik dasar dan tingkat kesegaran jasmani peserta

ekstrakurikuler bola voli di Smp Negeri se-Kecamatan Demak tahun ajaran

2012/2013.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi

Arikunto,2006:130), populasi diartikan sebagai keseluruhan subyek

penelitian . Populasi juga dapat diartikan keseluruhan nilai yang mungkin,

hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitataif maupun kuantitatif

mengenai karakteristik dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Iqbal Hasan, 2002: 12).

Keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat yang

36
37

sama. Dari pengertian tersebut populasi yang dipergunakan dalam penelitian

ini adalah peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-

Kecamatan Demak Tahun Ajaran 2012/2013.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Mengenai banyaknya sampel dari

jumlah populasi yang diteliti, sebagai ancer-ancer, maka apabila

subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua, sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah

subyeknya besar, dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20%

sampai 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan

peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana (Suharsimi Arikunto,

2006:134). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini sampel

yang diambil adalah siswa Smp Negeri se-Kecamatan Demak peserta

ekstra olahraga bola voli yang berjumlah 67 siswa, terdiri dari SMPN 1

Demak sejumlah 16 siswa, SMPN 2 Demak sejumlah 18 siswa, SMPN 3

Demak 15 siswa dan SMPN 5 Demak sejumlah 18 siswa. Jadi dalam

penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam penarikan

sampel adalah teknik total sampling. Seluruh siswa yang menjadi peserta

ekstrakurikuler bola voli yang ada dijadikan sampel penelitian.


38

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode survei, untuk suvei atau

tes keterampilan bermain bola voli menggunakan instrumen tes “Tes

Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 tahun”, sedangkan instrumen tes

kesegaran jasmani menggunakan tes “Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

usia SMP 13-15 tahun”.

3.4.1 Tes Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 Tahun

Butir-butir tes keterampilan bola voli usia 13-15

tahunadalah meliputi: Pass bawah, Pass atas, Servis bawah, Servis

atas, Smash. Validitas Tes dan Realibilitas Tes sudah teruji berikut

perhitunganya: Pass bawah: 0.733, Pass atas: 0.692, Servis bawah:

0.555, Servis atas: 0.676, Smash: 0.346, Validitas rangkaian: 0.853.

Sedangkan Realibilitas tesnya adalah pass Bawah: 0.758, Pass

Atas: 0.973, Servis Bawah: 0.682, servis Atas: 0.812, Smash: 0573.

Berikut adalah petunjuk pelaksanaan tes untuk Tes keterampilan

Bola Voli usia 13-15 tahun:

3.4.1.1 Petunjuk Pelaksanaan

a. Peserta tes

1. Mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes

2. Harus benar-benar dalam keadaan sehat dan siap untuk

melaksanakan tes

3. Dianjurkan sudah makan sedikitnya 2 (dua) jam sebelum

melakukan tes

4. Memakai pakaian olahraga dan bersepatu olahraga


39

5. Berusia antara 13-15 tahun

6. Aktif bermain voli

b. Petugas tes

1. Mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes

2. Dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tes

3. Disarankan memakai pakaian dan sepatu olahraga

4. Menguasai keterampilan bermain bola voli

c. Waktu pelaksanaan tes

Pelaksanaan tes keterampilan ini sebaiknya dilaksanakan pada

pagi hari atau sore hari.

d. Tempat pelaksanaan tes

Tempat pelaksanaan tes hendaknya memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Tiupan angin tidak kencang, sehingga mengganggu jalannya

bola

2. Permukaan lapangan hendaknya rata dan datar

3. Sinar matahari atau pantulanya tidak mengganggu peserta tes

4. Tanda-tanda garis tidak terbuat dari bahan yang menonjol (batu

bata, bambu, dan sebagainya)

e. Hal-hal yang perlu di perhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas tes adalah:

1. Memberikan penjelasan rinci tentang pelaksanaan tes

2. Memberikan penmanasan kepada peserta tes


40

3. Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk melakukan

pukulan percobaan

4. Memberikan nomor dada untuk peserta tes

f. Sarana dan prasarana

1. Stopwatch

2. Bolavoli

3. Lapangan bolavoli

4. Net

5. Tali atau kapur

6. Box atau bangku yang dapat diatur tinggi rendahnya

7. Formulir dan alat tulis

3.4.1.2 Teknis Pelaksanaan

1. Passing bawah

a) Tujuan

Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan pass bawah

selama 60 detik.

b) Alat dan perlengkapan

1. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

2. Bolavoli.

1. Stopwatch.

2. Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan

ukuran 4,5 x 4,5 m.


41

3. Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar

petugas tes yangberdiri di atasnya, pandangannya

segaris (horizontal) dengan tinggi net.

3. Petugas tes

Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing

bertugas sebagai berikut:

1) Petugas tes I:

a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.

b) Menghitung waktu selama 60 detik.

c) Memberi aba-aba.

d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar arena.

2) Petugas tes II:

a. Berdiri di atas bangku/box.

b. Menghitung pass bawah yang benar.

c. Pelaksanaan:

1) Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 x 4,5 m.

2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh

peserta tes, setelah mendengar aba-aba “Ya”

3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan

passing bawah dengan ketinggian minimal 2,30 m

untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

4) Bila peserta tes gagal melakukan pass bawah dan

bola keluar area, maka peserta tes segera mengambil

bola tersebut dan melanjutkan pass bawah kembali.


42

5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka

petugas tes I memerintahkan agar peserta tes segera

kembali ke area, dan bola yang terpantul sewaktu

kedua kaki berada di luar area tidak dihitung.

Gambar 13. Tes Pass Bawah

(Sumber:Tes Keterampilan Bola Voli usia 13-15, Depdiknas, 1999)

c. Pencatatan hasil

Pass bawah yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola

mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 untuk

putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik.

2. Passing atas

a. Tujuan

Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan pass atas selama

60 detik.
43

b. Alat dan perlengkapan

1) Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

2) Pita berukuran panjang 10 meter dan lebar 30 cm (tidak tembus

pandang).

3) Stopwacth.

4) Lapangan dengan bentuk segi empat dengan ukuran 4,5 x 4,5 m.

5) Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar petugas tes

yang berdiri di atasnya, pandangannya segaris (horizontal)

dengan tinggi net.

c. Petugas tes

Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas

sebagai berikut:

1) Petugas I:

a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.

b) Menghitung waktu selama 60 detik.

c) Memberi aba-aba.

d) Mengamati kaki peserta tes jika keluar area.

2) Petugas tes II:

a) Berdiri di atas bangku/box.

b) Menghitung pass atas yang benar.

d. Pelaksanaan tes

1) Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 x 4,5 m.

2) Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes,

setelah mendengar aba-aba “Ya”.


44

3) Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan passing atas

dengan ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk

putri.

4) Bila peserta tes gagal melakukan passing atas dan bola keluar

area, peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan

assing atas kembali.

5) Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I

meerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola

yang terpantul edua kaki berada di luar tidak dihitung.

Gambar 14. Tes Pass Atas


(Sumber:Tes Keterampilan Bola Voli usia 13-15, Depdiknas:1999)

e. Pencatatan hasil

Passing atas yang dianggap benar dan dihitung adalah bila bola

mencapai ketinggian minimal 2,30 m untuk putra dan 2,15 m

untuk putri dan dilakukan di dalam area selama 60 detik.


45

3. Servis bawah

a) Tujuan

Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan servis bawah.

b) Alat dan perlengkapan

1) Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat

garis-garis yang membatasi sasaran nilai.

2) Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 untuk putri.

3) Bola voli.

c) Petugas tes

Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut:

1) Petugas tes I:

a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.

b) Mengawasi pelaksanaan tes.

2) Petugas tes II:

1) Berdiri tidak jauh dari area sasaran.

2) Menghitung dan mencatat hasil tes.

d. Pelaksanaan tes

1) Peserta tes bediri di daerah servis dan melakukan servis bawah sebanyak 6

kali.

2) Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai

tertinggi.
46

Gambar 15. Tes Servis Bawah

(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun, Depdiknas: 1999)

e. Pencatatan hasil

1) Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis bawah yang benar.

2) Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1, 2, 3, 4,

dan 5.

3) Bila bola yang jatuh digaris batas akan diberikan nilai pada sasaran yang

lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3.

4. Servis atas

a. Tujuan

Untuk mengukur keterampilan dalam melakukan servis atas.

b. Alat dan perlengkapan

a) Lapangan bolavoli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat

garis-garis yang membatasi sasaran nilai.

b) Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

c) Bolavoli.
47

c. Petugas tes

Petugas terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai berikut:

1) Petugas tes I:

a) Berdiri bebas di dekat area peserta tes.

b) Mengawasi pelaksanaan tes.

2) Petugas tes II:

a) Berdiri tidak jauh dari area sasaran.

b) Menghitung dan mencatat hasil tes.

d. Pelaksanaan tes

1) Peserta berdiri di daerah servis dan melakukan servis atas sebanyak 6

kali.

2) Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai

tertinggi.

Gambar16. Tes Servis Atas


(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun, Depdiknas: 1999)
48

e. Pencatatan hasil

1) Nilai diberikan kepada pelaksanaan servis atas yang benar.

2) Besarnya nilai sesuai dengan jatuhnya bola pada sasaran angka 1, 2, 3, 4,

dan 5.

3) Bila bola yang jatuh di garis batas akan diberikan nilai pada sasaran yang

lebih tinggi, misalnya antara angka 2 dan 3, maka dihitung dengan nilai 3.

5. Smash

a. Tujuan

Untuk mengukur keterampilan melakukan smash.

b. Alat dan perlengkapan

1) Tinggi net 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

2) Bolavoli.

3) Lapangan bolavoli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dan dibuat

garis-garis yang membatasi sasaran nilai.

c. Petugas tes

Petugas tes terdiri dari 2 orang yang masing-masing bertugas sebagai

berikut:

1) Petugas tes I:

a) Berdiri di dekat net di area peserta tes.

b) Sebagai pengumpan.

2) Petugas tes II:

a) Berdiri tidak jauh dari area sasaran.

b) Menghitung dan mencatat hasil tes.


49

d. Pelaksanaan tes

1) Peserta tes berdiri di garis serang, pengumpan berdiri di tengah dekat net dan

melambungkan bola untuk dismash peserta tes.

2) Pada saat bersamaan peserta tes melakukan smash sambil melompat dan

mengarah pada sasaran yang paling tinggi.

3) Melakukan smash sebanyak 6 kali.

4) Apabila bola lambung tidak sempurna maka dapat diulang kembali.

Gambar 17. Tes Smash


(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun, Depdiknas: 1999)

e. Pencatatan hasil

Hasil yang dicatat berasarkan jatuhnya bola pada setiap sasaran dengan benar

sebanyak 6 kali.
50

Norma Penilaian

1. Tabel Penilaian dan Tabel Norma

Cara menilai dimulai dengan tes dan pengukuran di lapangan sesuai dengan

petunjukpelaksanaan dan teknis, dan nilai dengan tabel nilai masing-masing butir

tes dan kemudian disesuaikan dengan tabel norma yang tersedia.

Tabel 2 :
NILAI BUTIR-BUTIR TES
NO BUTIR TES LAKI-LAKI PEREMPUAN NILAI
1. Pass Bawah > 47 > 45 5
40 - 46 37 - 44 4
27 - 39 21- 36 3
17 - 26 13 -20 2
< 16 <12 1
2. Pass Atas > 56 > 54 5
43 -55 37 - 53 4
31 - 42 20 - 36 3
20 - 30 10 - 19 2
< 19 <9 1
3. Servis Bawah > 25 > 24 5
21 - 24 19 - 23 4
15- 20 10 - 18 3
10 - 14 5-9 2
<9 <4 1
4. Servis Atas > 27 > 23 5
21 -26 18 -22 4
15 - 20 11 - 17 3
8 - 14 7 - 10 2
<7 <6 1
5. Smash > 22 > 21 5
18 - 21 16 - 20 4
12 - 17 10 - 15 3
8 - 11 7-9 2
<7 <6 1

(Sumber:TesKeterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun,


Depdiknas: 1999)
51

TABEL 3 :
NORMA TES

NILAI
NO KLASIFIKASI
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. BAIK SEKALI 22 - 25 22 - 25
2. BAIK 19 - 21 19 - 21
3. SEDANG 14 -18 12 - 18
4. KURANG 9 - 13 9 - 11
5. KURANG SEKALI 5-8 5-8
(Sumber:Tes Keterampilan Bola Voli usia 13-15 tahun,
Depdiknas: 1999)

3.4.2 Tes Kesegaran Jasmani

Dalam penelitian ini tes fisik yang digunakan adalah TKJI (Tes

Kebugaran Jasmani Indonesia) usia anak SMP yaitu Usia 13-15 tahun.

Penjelasan TKJI adalah sebagai berikut:

3.4.2.1 Rangkaian Tes

Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :

1. Untuk putra terdiri dari :

a. Lari 50 meter (13-15 tahun)

b. Gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik

c. Baring duduk (sit up) selama 60 detik

d. Doncat tegak (vertical jump)

e. Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun)

3.4.2.2 Kegunaan Tes

Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk

mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja

(sesuai kelompok usia masing-masing).


52

3.4.2.3 Alat dan Fasilitas

1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin

2. Stopwatch

3. Bendera start

4. Tiang pancang

5. Nomor dada

6. Palang tunggal untuk gantung siku

7. Papan berskala untuk papan loncat

8. Serbuk kapur

9. Penghapus

10. Formulir tes

11. Peluit

12. Alat tulis dll

3.4.2.4 Ketentuan Tes

TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua

butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus

dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan

perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit.

Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan

tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes

sebagai berikut :

Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun)

Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)

- gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)


53

Ketiga : Baring duduk (sit up)

Keempat : Loncat tegak (vertical jump)

Kelima : Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun

3.4.2.5 Petunjuk Umum

1. Peserta

a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes

b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes

c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga

d. Melakukan pemanasan (warming up)

e. Memahami tata cara pelaksanaan tes

d. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes

maka tidak mendapatkan nilai / gagal.

2. Petugas

a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan

(warming up)

b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat

petugas

c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang

petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka

untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.

d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan

butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat

mungkin dan tidak menunda waktu

e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat


54

melakukan satu butir tes atau lebih

f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes

perorangan atau per butir tes

3.4.2.6 Petunjuk Pelaksanaan Tes

1) Lari 50 Meter

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan

b. Alat dan Fasilitas

1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai

lintasan lanjutan, berjarak 50 meter

2) Bendera start

3) Peluit

4) Tiang pancang

5) Stop watch

6) Serbuk kapur

7) Formulir TKJI

8) Alat Tulis

Gambar 18
Tes lari cepat
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)
55

c. Petugas Tes

1) Petugas pemberangkatan

2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes

d. Pelaksanaan

1) Sikap permulaaan

Peserta berdiri dibelakang garis start

2) Gerakan

a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start

berdiri, siap untuk lari

b) Pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin

menuju garis finish

3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :

a) Mencuri start

b) Tidak melewati garis finish

c) Terganggu oleh pelari lainnya

d) Jatuh / terpeleset

4) Pengukuran waktu

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat

sampai pelari melintasi garis finish.

5) Pencatat hasil

1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari

untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik

2) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma


56

2) Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra a) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan

bahu

Gambar 19
Palang Tunggal
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

b) Alat dan fasilitas

1) lantai rata dan bersih

2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan

dengan ketinggian peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾

inchi

3) stopwatch

4) serbuk kapur atau magnesium karbonat

5) alat tulis

c) Petugas tes

1) pengamat waktu

2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik (Untuk Putra)


57

1) Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan

berpegangan pada palang tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan

telapak tangan menghadap ke arah letak kepala

Gambar 20
Posisi tangan saat Tes Angkat tubuh
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

2) Gerakan

a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga

dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal, kemudian

kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.

b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki

tetáp merupakan satu garis lurus.

c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak

mungkin selama 60 detik.

Gambar 21
Tes Angkat tubuh
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)
58

3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:

a) Pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan

mengayun

b) Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang

tunggal

c) Pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus

e) Pencatatan Hasil

1) Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.

2) Yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan

dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.

3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini,

walaupun telah berusaha, diberi nilai nol (0).

f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.

1) Sikap perrnulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan

berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak

tangan menghadap ke arah kepala (Lihat gambar)

Gambar 22
Posisi tangan saat Tes Angkat tubuh
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)
59

2) Gerakan

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai

dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas

palang tunggal (Iihat gambar)

Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)

Gambar 23
Gerakan saat Tes gantung siku tekuk
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

g) Pencatatan Hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk

mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang

tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan

nilai nol (0).

3) Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik

a. Tujuan

Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

b. Alat dan fasilitas

1) Lantai / lapangan yang rata dan bersih

2) Stopwatch

3) Alat tulis
60

4) Alas / tikar / matras dll

c. Petugas tes

1) Pengamat waktu

2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan

1) Sikap permulaan

a) Berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚

dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.

Gambar 24
Tes Baring duduk
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar

kaki tidak terangkat.

2) Gerakan

a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk

sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap

awal.

b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik


61

Gambar 25
Tes baring duduk
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

e. Pencatatan Hasil

1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :

- Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi

- Kedua siku tidak sampai menyentuh paha

- Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh

2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan

dengan sempurna selama 60 detik

3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)

4) Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif

b. Alat dan Fasilitas

1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang

pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol

(0) pada papan tes adalah 150 cm.

2) Serbuk kapur

3) Alat penghapus papan tulis

4) Alat tulis
62

c. Petugas Tes

Pengamat dan pencatat hasil

d. Pelaksanaan Tes

1) Sikap permulaan

a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur /

magnesium karbonat

b. Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada

pada sisi kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat

dinding lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan skala

hingga meninggalkan bekas jari.

Gambar 26
Tes Vertical Jump

(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

2) Gerakan

a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua

lengan diayun ke belakang.


63

Gambar 27
Gerakan Tes Vertical Jump
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan

dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas

b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh

diselingi peserta lain

e. Pencatatan Hasil

1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak

2) Ketiga selisih hasil tes dicatat

3) Masukkan hasil selisih yang paling besar

5) Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun)

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran

darah dan pernafasan

b. Alat dan Fasilitas

1) Lintasan lari

2) Stopwatch

3) Bendera start
64

4) Peluit

5) Tiang pancang

6) Alat tulis

c. Petugas Tes

1) Petugas pemberangkatan

2) Pengukur waktu

3) Pencatat hasil

4) Pengawas dan pembantu umum

d. Pelaksanaan Tes

1) Sikap permulaan

Peserta berdiri di belakang garis start

2) Gerakan

a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari

Gambar 28
Start Tes lari 1000 meter
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis

finish
65

Gambar 29
Finish Tes lari 1000/1200 meter
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun)

e. Pencatatan Hasil

1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat

sampai peserta tepat melintasi garis finish

2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik.

Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”

6) Tabel Nilai TKJI

Tabel 4
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15 Tahun)

Lari Gantung Baring Loncat Lari


Nilai Nilai
50 meter angkat tubuh duduk tegak 1000 meter
5 S.d – 6,7” 16 – Keatas 38 – Keatas 66 Keatas s.d – 3’04” 5
4 6.8” – 7,6” 11 – 15 28 – 37 53 – 65 3’05” – 3’53” 4
3 7,7” – 8,7” 6 – 10 19 – 27 42 – 52 3’54” – 4’46” 3
2 8,8” – 10,3” 2–5 8 – 18 31 – 41 4’47” – 6’04” 2
1 10,4”- dst 0–1 0–7 0 – 30 6’05” - dst 1

(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun1999: Depdiknas)


66

7) Norma TKJI

Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut

sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan

ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang

meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.

Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang

sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai,

maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI.

Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi

kesegaran jasmani remaja.

Tabel 5
NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)

Klasifikasi Kesegaran
No Jumlah nilai
Jasmani
1. 22 – 25 Baik sekali ( BS )
2. 18 – 21 Baik (B)
3. 14 – 17 Sedang (S)
4. 10 – 13 Kurang (K)
5. 5–9 Kurang sekali ( KS )
(Sumber: TKJI Usia 13-15 tahun1999: Depdiknas)

3.5 Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan secara umum prosedur dalam penelitian ini

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Langkah Awal

 Mengajukan tema kepada Ketua Jurusan

 Mengajukan Rancangan Skripsi kepada Dosen Pembimbing

 Mengajukan Surat ijin penelitian


67

2) Pelaksanaan Penelitian

 Melakukan tes Keterampilan bermain bola voli

 Melakukan tes TKJI

 Data yang terkumpul di analisis dan diolah dengan

menggunakan komputerisasi dengan program komputer SPSS

(Statistical Product And Service Solution) sistem SPSS versi 12.

Dalam penelitian ini menggunakan metode survei tes lapangan untuk

mendapatkan nilai tes pengukuran keterampilan bermain bola voli dan

mengukur tingkat kesegaran jasmani menggunakan instrumen tes.

Sedangkan tes sendiri menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 150) adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini meliputi :

3.5.1 Waktu Penelitian

Hari : Kamis

Tanggal : 22 Agustus 2013

Waktu : 15.30 WIB – selesai

3.5.2 Tempat/ Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian: Terpusat di SMPN 2 Demak (Jalan Sultan

Fatah Demak)

3.5.3 Perlengkapan Penelitian

1) Lapangan Bola voli yang standar

2) Net dan Tiang Bola voli


68

3) Kapur

4) Kun (pembatas)

5) Bola voli (10 buah)

6) Box/ Kotak tempat pengamatan

7) Roll Meter 50m

8) Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin minimal

sepanjang 50 meter

9) Stopwatch

10) Palang Tunggal

11) Papan Vertical jump

12) Bendera start

13) Peluit

14) Blanko/Formulir Penilaian Tes keterampilan Bermain voli

15) Blanko/Formulir Penilaian Tes TKJI

16) Alat Tulis

17) Kamera ( digunakan sebagai alat dokumentasi)


69

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh atau mengumpulkan data, peneliti akan

melakukan survei dengan cara metode tes, yaitu dengan cara mengambil data

penelitian menggunakan tes standart. Tes yang sudah mencantumkan

petunjuk, pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup dan

lain-lain. Survei merupakan suatu cara pengumpulan data dari sejumlah

individu untuk dianalisa. Survei meliputi tindakan-tindakan menganalisa,

menafsirkan dan melukiskan keadaan sekarang dari sekelompok tertentu. Tes

merupakan suatu alat yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data.

3.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian

Dalam suatu penelitian banyak sekali faktor-faktor yang dapat

menghambat dan mempengaruhi, demikian pula dengan penelitian ini telah

diusahakan untuk menghindari adanya kemungkinan-kemungkainan yang

menghambat serta mempengaruhi selama penelitian berlangsung. Faktor-

faktor tersebut antara lain :

3.7.1 Faktor kesungguhan sampel

Kesungguhan hati setiap peserta ekstrakurikuler siswa putra SMPN se-

Kecamatan Demak tahun 2012/2013 yang menjadi sampel penelitian dalam

melaksanakan setiap tes tidaklah sama, sehingga mempengaruhi hasil

penelitian. Untuk menghindarinya peneliti mempunyai inisiatif dengan

mengajak guru Penjasorkes SMPN 2 Demak dan Guru Penjas SMPN 5

Demak, untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian agar dapat

mengkondisikan setiap siswa untuk melakukan tiap butir tes secara benar dan

bersungguh-sungguh sesuai dengan kemampuannya masing-masing.


70

3.7.2 Faktor alat

Alat maupun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

diupayakan selengkap mungkin dan dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum tes

dimulai. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang kelancaran jalannya

penelitian.

3.7.3 Faktor cuaca

Dalam pelaksanaan penelitian tentu harus memilih hari yang tepat

artinya memilih hari yang sekiranya cuaca kondusif dan memungkinkan

untuk diadakan penelitian, namun hal ini hanya dapat direncanakan. Cuaca

sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan penelitian. Karena pelaksanaan

dengan tes dalam penelitian ini dilaksanakan dilapangan terbuka. Dengan

demikian penelitian diupayakan dilaksanakan pada saat pagi hari. Apabila

pada saat itu terjadi hujan, maka penelitian tetap dilaksanakan namun diganti

dengan alternatif hari yang lain.

3.7.4 Faktor petugas pembantu

Pelaksanaan tes dalam penelitian ini membutuhkan kecermatan dan

ketelitian yang cukup tinggi, maka faktor petugas pembantu pelaksanaan

penelitian memegang peranan yang cukup penting, dalam penelitian ini

petugas pembantu pelaksanaan penelitian adalah rekan-rekan mahasiswa

PJKR Unnes angkatan 2006.


71

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka

analisis data merupakan salah satu langkah yang penting dalam penelitian.

Data yang terkumpul tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, karena itu perlu

analisis data tersebut.

Dalam penggunaan analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis

deskriptif prosentase. Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui gambaran

tingkat kemampuan teknik dasar bola voli dan tingkat kesegaran jasmani

pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di SMP Negeri se-Kecamatan

Demak. Metode ini digunakan untuk membahas hasil penelitian yang masih

berupa data kuantitatif, sehingga akan diperoleh gambaran kualitatif hasil

penelitian. Penentuan indeks prosentase dihitung dengan rumus prosentase

sebagai berikut :

Dimana :
% = Persentase

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai tertinggi

(Mohammad Ali, 1993:184)

Kesimpulan Dekskriptif :

Istimewa =5
Sangat Baik =4
Baik =3
Sedang =2
Kurang =1
Kurang Sekali =0
72

Penentuan kategori sebagai berikut:

a. % tertinggi = (5/5 X 100% = 100%

b. % terendah = (0/5 X 100% = 100%

c. Rentangan dalam % = 100% - 0% = 100%

d. Interval % = 100% / 6 = 17%

Tabel 6
Tabel : Penentuan kategori sebagai berikut
:

Interval Presentase Kategori

89% - 100% Istemewa


69% - 85% Baik Sekali
52% - 68% Baik
35% - 51% Sedang
18% - 34% Kurang
0% - 17% Kurang Sekali

(Sumber: Mohammad Ali, 1993:184)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah pengambilan data selesai dilakukan, langkah berikutnya

adalah mengolah dan menganalisis data tersebut. Dapat dilakukan dengan

penghitungan statistik deskriptif, dan dilanjutkan dengan uji hipotesis, uji

hipotesis dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :

4.1.1 Deskripsi Data

4.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Bermain Bola Voli

Tata urutan pelaksanaan pengambilan data pada waktu penelitian

adalah mengambil data tes keterampilan bermain bola voli kemudian

dilanjutkan dengan tes kesegaran jasmani. Dalam pengambilan data tes

keterampilan kesegaran jasmani terdiri atas beberapa butir tes. Tes pertama

adalah tes passing bawang, tes passing atas, tes servis bawah, tes servis atas,

dan tes smash. Tes keterampilan yang menjadi instrumen dalam penelitian ini

sudah teruji atau valid, disamping itu juga sudah reliable atau dapat

diandalkan.

Dalam bab ini sebelum membahas lebih mendalam tentang

pembahasan hasil penelitian, berikut akan digambarkan tentang hasil

penelitian yang sudah dalam bentuk deskripsi data. Deskripsi data yang

73
74

pertama sesuai dengan urutan tes yaitu tes keterampilan bermain bola voli.

Tes keterampilan bermain bolavoli ini untuk anak usia SMP yaitu usia 13-15

tahun. Sampel dalam penelitian haruslah berusia antara usia yang menjadi

syarat dalam instrumen penelitian. Agar data yang diperoleh nantinya benar-

benar menggambarkan kemampuan bermain bolavoli yang dimiliki setiap

sampel.

Dalam masing-masing butir tes keterampilan bermain bola voli

memiliki karakteristik tersendiri, misalnya tes passing bawah, tes ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan teknik dasar passing bawah yang

dimiliki. Selain passing bawah tes yang kedua yaitu passing atas, untuk

mengatahui kemampuan teknik dasar passing atas, begitu seterusnya sampai

dengan tes smash yaitu bertujuan untuk mengetahui kemampuan teknik dasar

smash.

Hasil dari pengambilan data tidak bisa langsung digunakan dasar

untuk menyimpulkan hasil penelitian. Data itu harus diolah dan dianalisa.

Setelah data diolah dapat dideskripsikan sebagai berikut. Dari tes yang

dilakukan di SMPN se-Kecamatan Demak mendapati hasil tes yang

mendapat predikat baik sekali berjumlah o siswa, dan jika diprosentase adalah

0,00%. Yang mendapat predikat baik berjumlah 35 siswa yang jika di

prosentase adalah 52,24%. Untuk kategori atau predikat sedang hasil olah data

menunjukkan jumlah 20 siswa, dengan prosentase 29,85%. Sedangkan

predikat atau klasifikasi kurang berjumlah 9 orang diprosentase dari seluruh


75

sampel adalah13,43%. Serta klasifikasi terakhir adalah kurang sekali, ada

yang tingkat keterampilanya kurang sekali yaitu 3 anak dengan prosentase

4.48%.

Berikut adalah deskripsi data dalam bentuk tabel adalah:

Tabel: 7
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak Tahun 2012/2013

NO REKAPITULASI JUMLAH (Siswa) PROSENTASE (%)


1 BAIK SEKALI 0 0,0%
2 BAIK 35 52,2%
3 SEDANG 20 29,9%
4 KURANG 9 13,4%
5 KURANG SEKALI 3 4,5%

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)

Adapun data hasil dari tes keterampilan bermain bola voli dari

masing- masing sekolah adalah sebagai berikut:

TABEL 8 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 2 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 11 73.33%
3 SEDANG 4 26.67%
4 KURANG 2 13.33%
5 KURANG SEKALI 1 6.67%
Jumlah 18

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)


76

Dari deskripsi tabel diatas bahwa di SMP N 2 Demak untuk tes

keterampilan bola voli yang meliputi tes servis bawah, servis atas, passing

bawah, passing atas dan smash, dengan jumlah siswa 11 mendapatkan hasil

baik, jika di prosentase adalah 73,33% dapat disimpulkan bahwa tingkat

keterampilan bermain bola voli adalah baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tingkat keterampilan bermain bola voli di SMPN 2 Demak memiliki

keterampilan yang baik.

TABEL 9 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 1 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 5 33.33%
3 SEDANG 7 46.67%
4 KURANG 1 6.67%
5 KURANG SEKALI 2 13.33%
Jumlah 16

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)

Dari deskripsi tabel 9 diatas bahwa di SMP N 1 Demak untuk tes

keterampilan bola voli yang meliputi tes servis bawah, servis atas, passing

bawah, passing atas dan smash, dengan jumlah terbanyak adalah sebanyak 7

siswa mendapatkan hasil sedang, jika di prosentase adalah 46,67% dapat

disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain bola voli adalah sedang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain bola voli di

SMPN 1 Demak memiliki keterampilan yang sedang.


77

Adapun hasil dari SMPN yang lain adalah sebagai berikut:

TABEL 10 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 3 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 6 40.00%
3 SEDANG 6 40.00%
4 KURANG 3 20.00%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 15

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)

Dari deskripsi tabel 10 diatas bahwa di SMPN 3 Demak untuk tes

keterampilan bola voli yang meliputi tes servis bawah, servis atas, passing

bawah, passing atas dan smash, dengan jumlah terbanyak adalah sebanyak 6

dari siswa 15 siswa mendapatkan hasil sedang, jika di prosentase adalah

40,00% dan hasil yang sama juga di peroleh untuk klasifikasi baik yaitu

dengan jumlah siswa 6 orang yang jika di prosentase adalah 40,00% pada

SMPN 3 Demak dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain

bola voli adalah berimbang, hasil ini akan mempengaruhi hasil secara

keseluruhan perolehan SMPN se kecamatan Demak. Adapun hasil dari

SMPN 5 Demak yang secara geografis berada di tepi kecamatan Demak dan
78

berbatasan langsung dengan kecamatan mijen, hasilnya adalah sebagai

berikut;

TABEL 11 REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 5 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 13 72.22%
3 SEDANG 3 16.67%
4 KURANG 2 11.11%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
JUMLAH 18

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan bermain bola voli)

Hasil dari olahdata di SMPN 5 Demak sangat menonjol yaitu dari 18

siswa 13 siswa memperoleh hasil baik, dengan prosentase lebih banyak di

banding SMPN yang lain yaitu 72,22%. Hasil ini sangat mempengaruhi

hasil perhitungan keseluruhan yang nantinya digunakan untuk

menyimpulkan hasil penelitian.

4.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

Pengambilan data telah dilakukan, baik pengukuran kesegaran jasmani

dengan tes TKJI (Tes Kebugaran Jasmani Indonesia) dan pengukuran keterampilan

bermain bola voli dengan Tes Keterampilan bermain bola voli usia 13-15 Tahun.

Suatu tes adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi
79

tentang seseorang atau obyek. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur

beberapa performa dan untuk mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang

berarti mengukur apa yang seharusnya diukur dan haruslah terpercaya, yang

berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah skor kuantitatif yang berasal

dari tes. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi. Sedangkan evaluasi adalah

proses menempatkan/ pemberian nilai, makna atau kelayakan pada data tersebut.

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data telah dilakukan tes, dan

telah teruji sebelumnya. Untuk Tes TKJI adalah instrument t tes yang biasa

digunakan untuk mengetahui kualitas tingkat kesegaran jasmani, dan sudah

validitas dan reliabititas-nya dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah

siswa peserta ekstrakurikuler SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013.

Dalam tes TKJI terbagi beberapa butir tes, setiap butir tes sehingga

menjadi gabungan atau suatu rangkaian tes. Setiap butir tes juga memiliki

karakteristik sendiri-sendiri, artinya setiap butir tes bertujuan ingin

mengatahui unsure kesegaran jasmani tertentu. Misalnya dalam TKJI usia 13-

15 yang dijadikan instrument dalam penelitian ini butir tesnya adalah sebagai

berikut: Tes lari 50 meter untuk mengetahui kecepatan testee, tes gantung

angkat tubuh untuk mengatahui kekuatan dan daya tahan otot lengan, tes sit-

up untuk mengatahui kekuatan dan daya tahan otot perut, tes vertical jump

atau loncat tegakuntuk mengatahui daya ledak otot tungkai, dan tes lari 1000

meter untuk mengatahui kemampuan daya tahan jantung paru.


80

Di SMPN se-Kecamatan Demak yang menjadi sampel penelitian dapat

di gambarkan bahwa hasil dari TKJI yang telah dilakukan, penilaian hasil

TKJI yang mendapat predikat /klasifikasi baik sekali, sejumlah 0, jika di

prosentase 0,0%, penilaian hasil TKJI yang mendapat predikat /klasifikasi

baik adalah sejumlah 36 siswa, jika di prosentase 53,73%, sedangkan yang

mendapat predikat /klasifikasi sedang adalah sejumlah 20, yaitu 29,85%. Hasil

prosentase 10% terjadi pada predikat atau klasifikasi kurang yang berjumlah

10 siswa. Kemudian klasifikasi kurang sekali berjumlah 1 siswa yaitu 1,49%.

Berikut adalah tabel deskripsi hasil penilaian tes TKJI baik jumlah siswa

per klasifikasi dan prosentase:

Tabel: 12
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak
Tahun 2012/2013
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 36 53.73%
3 SEDANG 20 29.85%
4 KURANG 10 14.93%
5 KURANG SEKALI 1 1.49%
Jumlah 67 100%

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)

Dari tabel diatas hasil TKJI yang disajikan secara keseluruhan SMPN se

Kecamatan Demak dapat disajikan juga hasil dari masing-masing sekolahan. Berikut

akan disajikan dari masing masing sekolahan agar bisa menggambarkan hasil TKJI

persekolahan dan benar-benar menggambarkan kemampuan fisik dari masing-masing

sekolahan.
81

TABEL 13 REKAPITULASI HASIL TKJI


DI SMPN 2 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 10 55.56%
3 SEDANG 5 27.78%
4 KURANG 3 16.67%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 18

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)

TABEL 14 REKAPITULASI HASIL TKJI


DI SMPN 1 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 11 68.75%
3 SEDANG 4 25.00%
4 KURANG 1 6.25%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 16

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)

TABEL 15 REKAPITULASI HASIL TKJI


DI SMPN 3 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 8 53.33%
3 SEDANG 5 33.33%
4 KURANG 1 6.67%
5 KURANG SEKALI 1 6.67%
Jumlah 15

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)


82

TABEL 15 REKAPITULASI HASIL TKJI


DI SMPN 5 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 7 38.89%
3 SEDANG 6 33.33%
4 KURANG 5 27.78%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 18

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)

Dari masing-masing sekolah dapat di deskripsikan bahwa tes kebugaran

jasmani Indonesia usia SMP meliputi tes lari 60m, gantung angkat tubuh, situp,

loncat tegakdan lari 1000meter adalah, di SMPN 2 Demak dari 18 siswa 10 siswa

mendapatkan hasil baik, 5 sedang, dan 3 kurang, jika diprosentase berturut-turut

adalah 56.56%, 27.78%, dan 16.67%. Di SMPN 1 Demak dari 16 siswa 11 siswa

mendapatkan hasil baik, 4 sedang, dan 1 kurang, jika diprosentase berturut-turut

adalah 68.75%, 25%, dan 6.25%. Sedangkan di SMPN 3 Demak diperoleh hasil

sebagai berikut, dari 15 siswa 8 siswa mendapatkan hasil baik, 5 sedang, dan 1

kurang, dan 1 kurang sekali jika diprosentase berturut-turut adalah 53.33%, 33.33%,

6.7 % dan 6.7%.

Dan SMPN 5 Demak diperoleh hasil sebagai berikut, dari 18 siswa 7 siswa

mendapatkan hasil baik, 6 sedang, dan 5 kurang, jika diprosentase berturut-turut

adalah 38.89%, 33.33%, dan 27.78%.


83

Berikut penyajian data dalam bentuk diagram, hasil TKJI secara keseluruhan SMPN

se Kecamatan Demak :

JUMLAH
PROSENTASE

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)

(Sumber: Perhitungan Statistik Deskriptif TKJI)


84

4.1.2 Analisis Data

4.1.2.1 Analisis Hasil Tes Keterampilan Bermain Bola Voli

Analisis hasil tes keterampilan bermain bola voli ini dimaksudkan

mengkaji hasil tes pada setiap klasifikasi hasil tes. Yaitu dengan mencocokkan

tabel pada norma tes setelah menjumlahkan nilai hasil tiap butir tes maka

dapat di klasifikasikan menjadi 5 klasifikasi, “baik sekali” mendapat nilai

antara 22-25, klasifikasi “baik” yang mendapat nilai 19-21. Sedangkan antara

nilai 14-18 mendapat klasifiksi “sedang”. Klasifikasi yang lain adalah

“kurang” mendapat nilai antara 9-13. Dan klasifikasi terakhir yang dapat di

jadikan acuan adalah “kurang sekali” dengan nilai 5-8. Begitu juga dalam

penentuan tingkat kesegaran jasmani, dapat di tentukan dengan melihat

/mencocokan dalam norma tes. Nilai 22-25 dalam tes kebugaran jasmani

mendapatkan predikat/ klasifikasi “baik sekali”. Klasifikasi “baik” adalah

yang mendapat nilai 18-21. Sedangkan klasifikasi “sedang” dengan nilai 14-

17. Nilai 10-13 mendapatkan klasifikasi “kurang”. Dan klasifikasi terakhir

dan menggambarkan tingkat kesegran jasmani yang sangat kurang adalah

“kurang sekali” dengan nilai 5-9.


85

Tabel: 17
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak
Tahun 2012/2013

NO KLASIFIKASI JUMLAH (Siswa) PROSENTASE (%)


1 BAIK SEKALI 0 0.0%
2 BAIK 35 52.2%
3 SEDANG 20 29.9%
4 KURANG 9 13.4%
5 KURANG SEKALI 3 4.5%
Jumlah 67 100%

(Sumber: Perhitungan data statistik tes keterampilan bermain bola voli)

4.1.2.2 Analisis Hasil (TKJI) Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

Berikut adalah analisis hasil tes kebugaran jasmani indonesia;

Tabel: 18
Rangkuman Perhitungan Statistik Deskriptif Tes Keterampilan Bermain Bola voli
SMPN Se-Kecamatan Demak
Tahun 2012/2013
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.0%
2 BAIK 36 53.7%
3 SEDANG 20 29.9%
4 KURANG 10 14.9%
5 KURANG SEKALI 1 1.5%

(Sumber: Perhitungan data statistik TKJI)

Setelah mendapatkan klasifikasi hasil tes, maka langkah berikutnya

adalah menganalisis data dengan merekap data ke dalam hasil akhir

penelitian. Dalam perekapan data atau menjumlah semua per klasifikasi yang

ada baik hasil survei tingkat keterampilan bermain bola voli dan hasil survei

tingkat kesegaran jasmani dengan mencocokkan rumus yang di kemukakan


86

Mohammad Ali (1993:184).

Tabel : 18
Penentuan kategori sebagai berikut:

Interval Presentase Kategori

89% - 100% Istemewa


69% - 85% Baik Sekali
52% - 68% Baik
35% - 51% Sedang
18% - 34% Kurang
0% - 17% Kurang Sekali
(Sumber: Mohammad Ali, 1993:184)

Berdasarkan perhitungan yang ada dalam tabel 5 dan tabel 6 serta tabel

8 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Hasil survei tingkat kemampuan teknik dasar bermain bola voli pada peserta

ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran

2012/2013 dari hasil perhitungan tes keterampilan bermain bola voli diperoleh 35

siswa mendapat klasifikasi ”baik” jika diprosentase adalah 52,24% kesimpulanya

adalah baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa survei tingkat kemampuan

teknik dasar bermain bola voli pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra di

SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran 2012/2013” adalah baik.

2) Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli putra

di SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran 2012/2013 dari hasil perhitungan

tes kekesegaran jasmani diperoleh 36 siswa mendapat klasifikasi ”baik” jika

diprosentase adalah 53,73% kesimpulanya adalah baik. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa “Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta


87

ekstrakurikuler bola voli putra di SMPN se-Kecamatan Demak tahun pelajaran

2012/2013” adalah baik.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan perhitungan statistik, data-data yang diperoleh dalam

penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa:

1) “Hasil survei tingkat keterampilan bermain bola voli pada peserta ekstra

kurikuler bola voli putra di SMPN se Kecamatan Demak tahun ajaran

2012/2013” adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterampilan

bermain bola voli siswa peserta ekstrakurikuler di SMPN se-Kecamatan

Demak 2012/2013 adalah memiliki keterampilan yang baik. Tingkat

keterampilan bermain yang diuji adalah meliputi passing bawah, passing atas,

servis bawah, dan servis atas serta smash. Pada tes passing bawah data (data

terlampir) menunjukkan bahwa kemampuan passing bawah yang dimiliki

siswa peserta ekstra adalah 31 kali per menit. Hasil ini belum bisa

menunjukkan bahwa hasil dari passing bawah adalah baik, namun harus

dilihat keterampilan yang lain. Untuk passing atas hasil dari tes yang

dilakukan diperoleh rata-rata 34 kali per menit, apabila rata-rata itu diberikan

penilaian juga mendapatkan nilai 3.

Sedangkan servis bawah diperoleh hasil rata-rata anak bisa

mendapatkan skor 22 dalam 6 kali kesempatan, padahal nilai antara 21-24

adalah mendapat nilai 4. Tidak lain halnya dengan servis atas tingkat
88

kemampuan siswa peserta ekstra di SMPN se Kecamatan Demak memiliki

rata-rata nilai 20 dan mendapatkan nilai 3. Kemudian smash diperoleh juga

diperoleh rata-rata mendapatkan skor 18 dengan nilai 4.

Pemberian nilai tidak bisa kita sama ratakan karena nilai yang diperoleh siswa

adalah individu dan pengklasifikasiannya juga individu. Setelah semua

mendapatkan klasifikasi maka barulah dapat menyimpulkan dengan

penentuan kategori hasil penelitian. Jika kita melihat data hasil penilaian dan

setelah diklasifikasi mendapatkan klasifikasi berikut: baik sekali berjumlah o,

sedangkan klasifikasi baik adalah berjumlah 35 siswa, klasifikasi sedang

berjumlah 20 siswa, klasifikasi kurang berjumlah 10 siswa serta klasifikasi

kurng sekali 3 siswa, ternyata dari rekap klasifikasi yang terbanyak 35 siswa

yang mendapatkan klasifikasi baik jika di cocokan dengan tabel penentuan

kategori adalah 52,24% itu hasilnya adalah baik.

Hasil survei ini menggambarkan bahwa di SMPN se Kecamatan

Demak tahun 2102/2013 memiliki keterampilan bermain bola voli yang baik.

hasil survei yang didapat adalah kategori baik tentu ada unsur-unsur

pendukung dalam memperoleh prestasi gerak tersebut. Keterampilan gerakan

yang di lakukan dalam tes adalah termasuk Keterampilan terbuka (open skill)

adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaanya terjadi pada kondisi

lingkungan yang berubah-ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan

stimulus yang timbul dari lingkungannya. Perubahan kondisi lingkungan bisa

bersifat temporal dan bisa bersifat spasial. Contoh gerakan memukul bola
89

yang dilambungkan.

(Sumber: http://catatan-kehidupan dayan.blogspot.com/2012/03/keterampilan-gerak-

dan-unsur-unsur.html).

Dalam mencapai tingkat keterampilan gerak tertentu memerlukan

unsur-unsur pendukung dalam pencapaian prestasi gerak, yaitu a) unsur

kemampuan fisik, b) unsur kemampuan mental, c) unsur kemampuan

emosional. Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jika hasil tes keterampilan

gerak memiliki hasil baik harus didukung dengan kemampuan fisik yang baik

pula. Kondisi ini sesuai dengan tingkat keterampilan bermain bola voli pada

siswa peserta ekstrakurikuler bola voli di SMPN se Kecamatan Demak tahun

2012/2013 memiliki tingkat keterampilan bermain bola voli baik, tidak

menutup kemungkinan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik serta

memiliki tingkat emosi yang baik juga.

2) “Hasil survei tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli

putra di SMPN se Kecamatan Demak tahun ajaran 2012/2013” adalah baik.

Fakta ini menunjukkan bahwa hasil Tes kesegaran jasmani yang dialakukan di

SMPN se-kecamatan Demak tahun 2012/2013 juga mendapatkan kategori

baik. Dalam proses penentuan tidak bisa langsung di berikan kategori baik.

Namun data tersebut harus diolah terlebih dahulu. Dalam perhitungan data

statistik yang dilakukan hasil tes TKJI diperoleh hasil berikut: klasifikasi

“baik sekali” sejumlah 0 yaitu 0%, klasifikasi baik sejumlah 36 siswa yaitu

53,73%, klasifikasi sedang sejumlah 20 siswa yaitu 29,85%, klasifikasi


90

kurang sejumlah 10 siswa dengan prosentase 14,93%. Sedangkan klasifikasi

kurang sekali adalah 1 siswa dengan prosentase 1,49%. Kemudian jika kita

masukkan dalam rumus yang dikemukakan Muhammad Ali (193:148) maka

dapat ditentukan kategori dalam penelitian ini adalah memiliki hasil baik

karena prosentase hasil yang memiliki hasil baik adalah 53,73% sedangkan

dalam rumus tersebut jika masuk dalam kategori 52%-68% adalah

memperoleh kategori baik.

Hal ini tidak terlepas dari kemampuan fisik yang dimiliki anak-anak

atau siswa peserta ekstrakurikuler di SMPN se Kecamatan Demak. Kesegaran

jasmani atau kondisi fisik yang baik adalah merupakan unsur pendukung

kegiatan fisik apapun, lebih-lebih dalam kegiatan olahraga. Menurut Muhajir

(2004 : 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh

melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan

kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan

kelelahan yang berlebihan. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani

yang baik agar ia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien

tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tugas gerak dalam kegiatan olahraga

juga sama membutuhkan gerakan yang efektif dan efisien sehingga mampu

menghemat tenaga dan daya tahan yang dimiki seseorang akan bertahan lebih

lama. Oleh karena itu dalam tes TKJI mendapatkan kategori hasil yang baik

makatidak meutup kemungkinan tes keterampilan bermain bola voli juga akan

memperoleh hasil yang baik, hal ini ternyata terbukti.


91

Dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran jasmani, meliputi

kecepatan, kekuatan, daya ledak otot dan tahan kekuatan yang dimiliki oleh

siswa peserta ekstra kurikuler bola voli di SMPN se Kecamatan Demak tahun

2012/2013 adalah kategori baik.

4.2.1 Faktor Sampel Penelitian.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta kegiatan

ekstrakurikuler bolavoli di SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013

sudah benar-benar mempelajari bolavoli dan sering aktif bermain bola voli,

banyak keuntungan menggunakan sampel siswa berprestasi seperti dalam

penelitian ini, keuntungan tersebut menentukan dalam keberhasilan peneliti

melakukan penelitian, keuntungan tersebut nampak dalam kesungguhan,

kualitas, disiplin dan motivasi.

4.2.2 Kesungguhan Sampel Melakukan Tes dan Pengukuran.

Nampak bahwa dalam melakukan tes-tes atau pengukuran-pengukuran

sampel kelihatan sungguh-sungguh,. Misalnya mereka segera ingin tahu berapa

hasilnya dalam penghitungan tes keterampilan bermain bolavoli misalnya tes

passing bawah, mereka juga menunjukkan sikap kompetitif dengan siswa lain.

Mereka juga bersungguh-sunguh sewaktu diadakan pengukuran-pengukuran

passing atas, servis bawah, servis atas dan smash. Tidak lain halnya dengan tes

kesegaran jasmani mere menunjukkan motivasi yang luar biasa dan seakan-

akan tidak mau kalah dengan temannya. Hal ini ditunjukkan saat tes lari 50m,

gantung angkat tubuh, tes sit-up, tes vertical jump dan lari 1000m.
92

4.2.3 Kualitas Teknik Sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang berkualitas. Hal ini

nampak dalam penghitungan hasil tes keterampilam bermain bola voli jumlah

yang terbanyak adalah klasifikasi baik, serta tes kesegaran jasmani juga

menunjukkan hasil yang sama, berarti kemampuan fisik yang dimiliki siswa di

sana adalah baik. Hal ini membawa dampak positif dalam penghitungan akhir

seluruh data dalam penelitian ini.

4.2.4 Disiplin Sampel.

Selama melakukan penelitian, terlihat kedisiplinan sampel sangat tinggi.

Mereka sudah tahu kapan harus melakukan tes, kapan harus melakukan

pengukuran, kapan harus istirahat dan kapan harus selesai. Bahkan dalam Tes

TKJI rentang waktu yang diberikan untuk istirahat tidaklah terlalu lama yaitu

hanya maksimal 3 menit. Namun siswa antusia dan disiplin mengikuti

rangkaian tes seuai dengan apa yang diharapkan. Disiplin seperti ini sangat

membantu dalam kelancaran penelitian.

4.2.5 Motivasi.

Motivasi sampel dalam penelitian ini sangat tinggi. Hal ini nampak

antusias sampel pada waktu diadakan tes dan pengukuran. Hal ini tidak

mengherankan karena meraka adalah siswa dan harus bertanggung jawab atas

prestasi yang akan mereka capai.

4.2.6 Tempat dan Sarana Tes

Tempat melakukan tes dan pengukuran adalah lapangan voli di SMPN 2


93

Demak. Lapangan bolavoli yang kondisinya baik dan standar memberikan

kesan nyaman dalam pelaksanaan tes. Oleh sebab itu untuk melakukan

penelitian, lapangan voli ini cukup nyaman dan memenuhi syarat sehingga

sedikit banyak berpengaruh pula terhadap kelancaran penelitian. Sedangka

setelah tes keterampilan dilanjutkan tes kebugaran jasmani yang dilakukan

tidak jauh di depan halaman SMPN 2 Demak yang memenuhi syarat untuk

tempat penelitian. Lintasan yang ada dalam lapangan alun-alun Demak

sangatlah nyaman dalam pengambilan data. Hal ini menambah kesan bahwa

penelitian ini berjalan dengan lancar.

4.2.7 Kelemahan Penelitian dan Hambatan secara umum

(1) Ketika peneliti melakukan penelitian di lapangan menemui kelemahan yaitu

dengan banyak nya jumlah sampel 67 tidak diimbangi dengan jumlah tenaga

pembantu lebih sedikit yang hanya berjumlah 8 orang sehingga kurangnya

tenaga pembatu di lapangan.

(2) Hambatan yang dialami peneliti ketika di lapangan yaitu tempat penelitian

yang berada dibeberapa tempat, membutuhkan tenaga ekstra untuk

mengkodisikan anak-anak dalam pengambilan data.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Tingkat keterampilan teknik dasar bola voli pada peserta

ekstrakurikuler di SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013

adalah baik .

5.1.2 Tingkat kesegaran jasmani pada peserta ekstrakurikuler bola voli di

SMPN se-Kecamatan Demak tahun 2012/2013 adalah baik .

5.2 Saran

Saran yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :

5.2.1 Bagi Guru Penjasorkes, Pelatih dan Pembina olahraga sebaiknya

melakukan tes keterampilan teknik dasar bola voli secara berkala untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan teknik dasar bermain bola voli

siswa dan atletnya sehingga dapat dilakukan perbaikan program latihan

yang diberikan.

5.2.2 Bagi siswa-siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler bola voli di SMPN

se-Kecamatan Demak untuk senantiasa meningkatkan tingkat kesegaran

jasmani, karena hal itu menunjang keberhasilan dalam melakukan tugas

gerak, lebih-lebih dalam bermain bola voli.

94
95

5.2.3 Bagi sekolah agar selalu meningkatkan prestasi olahraga dalam cabang

apapun tidak hanya semata-mata peningkatan fisik dan teknik semata

tetapi juga di tingkatkan melalui kajian ilmiah.


DAFTAR PUSTAKA

Agus Mukholid. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas


XI. Surakarta: Yudhistira.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik


(edisi revisi 6). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Barey L.Johson dan Jack K.Nelson. Practical Mea Surements For Evaluation
in Physical Education cetakan ke tiga.

Beutersthal, Dieter. 1986. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pioner Jaya
Bandung.

Dayan. 2013. (http://catatan-kehidupan-


dayan.blogspot.com/2012/03/keterampilan-gerak-dan-unsur-
unsur.html)
( Accesed 31/07/2013)

Depdiknas. 1999. Petunjuk tes Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 Tahun.
Jakarta.

Depdiknas. 1999. TKJI Usia 13-15 tahun. Jakarta.

Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta :


Depdikbud.

Herry Koesyanto. 2003. Belajar Bermain Bola Voli. Semarang.

Hasan, Humaid Ali. 2013.


(https://www.google.com/#q=komponen+kesegaran+jasmani+menur
ut+kirkendall diakses 17/9/13)

Indarto, Wahyu. 2008. Komponen Kebugaran Jasmani. Fakultas Ilmu


Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Kirkendall,DR. Gruber,Jonhson.1980. Measurement and Evolution for Physical


Educators. Iowa:WM.C Bromn Company Publisher.

Marzuki. 2013. Pengertian Kesegaran Jasmani.


http://marzuki49.blogspot.com/2012/02/pengertian-kesegaran-
jasmani.html
( Accesed 01/06/2013)

96
97

M.Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Dirjen Dikti


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muhajir, 2006. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga X. Jakarta:


Erlangga.

M.Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam


Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

PB. PBVSI, 2001. Peraturan Permainan Bola Voli Yang Resmi. Jakarta:
PB.PBVSI.

Sudijono, Anas, 1987, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharno, HP. 1974. Dasar-dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta.

Viera, Barbara L dan Bonnie. 1996. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
98

LAMPIRAN
99
100
101
102
103
Lampiran 2
REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN BOLA VOLI
SMPN SE-KABUPATEN DEMAK
TAHUN AJARAN 2012/2013

HASIL PENGUKURAN NILAI


JUMLAH
NO NAMA Passing Bwh Passing Ats Srv. Bwh Srv.Ats Smash KLASIFIKASI
1 2 3 4 5 NILAI
(kali) (kali) (skor) (skor) (skor)
1 HAMMI NUZULA 32 32 25 21 18 3 3 5 4 4 19 Baik
2 HAFIZUDIN S.I 35 40 26 24 22 3 3 5 4 5 20 Baik
3 RISUL HABIB N 31 33 25 25 16 3 3 5 4 3 18 Sedang
4 VINEENCIUS ADRIAN .P 30 36 26 21 21 3 3 5 4 4 19 Baik
5 DIMAZ FARIK A 25 33 24 18 19 2 3 4 3 4 16 Sedang
6 AIS AMIN RAIS 34 39 22 24 24 3 3 4 4 5 19 Baik
7 ANUNG CHRIS PANJALU 33 33 24 26 25 3 3 4 4 5 19 Baik
8 MADDU MUDDANI S 40 41 26 17 20 4 3 5 3 4 19 Baik
9 DWIKY AZHARI ERDIAN 30 25 23 10 0 3 2 4 2 1 12 Kurang
10 AJI KRESNO 20 26 16 20 18 2 2 3 3 4 14 Sedang
11 WAFIQ PRIAGHINANTO. H 20 20 13 7 0 2 2 2 1 1 8 Kurang Sekali
12 GURUH ISMANTO 35 38 23 25 23 3 3 4 4 5 19 Baik
13 DYAJI PARAMARTA. P 22 32 9 11 20 2 3 1 2 4 12 Kurang
14 NOUVAL HELMY.I. S 35 36 23 26 25 3 3 4 4 5 19 Baik
15 HILARIUS SENDI ALDEO 40 44 22 25 30 4 4 4 4 5 21 Baik
16 AZKA NAUVAL 35 39 26 24 19 3 3 5 4 4 19 Baik
17 YUDHISTIRA COKROWATI 39 40 25 20 21 3 3 5 3 4 18 Sedang
18 YONATHAN 34 38 24 21 23 3 3 4 4 5 19 Baik
19 MUHAMMAD FAQIH 30 44 24 20 18 3 4 4 3 4 18 Sedang
20 YOSIA 23 15 5 6 7 2 1 1 1 1 6 Kurang Sekali
21 ANDI RUHIATNA 34 30 19 16 25 3 2 3 3 5 16 Sedang
22 KRISNA ADI 37 34 21 21 23 3 3 4 4 5 19 Baik
23 M. IKHWANUDIN 33 39 21 21 21 3 3 4 4 4 18 Sedang
24 EKO 28 38 26 25 19 3 3 5 4 4 19 Baik
25 ANGGA SARI 33 31 24 27 18 3 3 4 5 4 19 Baik
26 ZAENURI 20 34 21 16 17 2 3 4 3 3 15 Sedang
27 PRIYO HANDOKO 33 37 25 18 23 3 3 5 3 5 19 Baik
28 ADI ARYANTO 19 25 19 18 0 2 2 3 3 1 11 Kurang
104

29 AFIK URANGGO 36 31 19 19 14 3 3 3 3 3 15 Sedang


30 IQBAL ASWARA RAMADLAN 18 19 19 0 0 2 1 3 1 1 8 Kurang Sekali
31 NURAHMAD SYAIFUDIN 20 21 23 25 16 2 2 4 4 3 15 Sedang
32 ANGGARA YULI SAPUTRA 25 27 30 21 19 2 2 5 4 4 17 Sedang
33 M. KHAERUZZAMAN 40 30 28 20 30 4 2 5 3 5 19 Baik
34 ARIF SHOBIRIN 19 18 18 17 14 2 1 3 3 3 12 Kurang
35 TRIYONO 21 40 33 18 19 2 3 5 3 4 17 Sedang
36 REGA BIATNO 34 40 24 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
37 INDRA GUNAWAN 33 39 17 12 18 3 3 3 2 4 15 Sedang
38 ADE SETIYO WIDODO 20 21 15 14 0 2 2 3 2 1 10 Kurang
39 ZAIDUN 32 39 23 24 23 3 3 4 4 5 19 Baik
40 SISWANTO 18 19 18 19 14 2 1 3 3 3 12 Kurang
41 WAHID TEGUH RIYADI 33 33 30 16 8 3 3 5 3 2 16 Sedang
42 IMAM BANGKIT WAHYUDI 34 35 23 24 24 3 3 4 4 5 19 Baik
43 AHMAD KUNCORO 35 37 19 10 16 3 3 3 2 3 14 Sedang
44 AGUNG ABDUL WAHID 37 40 27 25 19 3 3 5 4 4 19 Baik
45 FELIX BIMA AXMOVI 40 38 19 18 17 4 3 3 3 3 16 Sedang
46 RAMDANI SENO ARI 33 36 23 22 22 3 3 4 4 5 19 Baik
47 WIBOWO 23 20 16 17 14 2 2 3 3 3 13 Kurang
48 MUHAMMAD LIYAN NUGROHO 35 39 30 24 25 3 3 5 4 5 20 Baik
49 DWI AGUNG PRASETYO 34 40 21 23 20 3 3 4 4 4 18 Sedang
50 TOMAS ZAKI 30 38 21 24 25 3 3 4 4 5 19 Baik
51 DENI YULIANTO 32 36 23 26 24 3 3 4 4 5 19 Baik
52 LUKMAN HAKIM 29 33 16 20 9 3 3 3 3 2 14 Sedang
53 AHMAD NURUL HUDA 40 38 19 30 19 4 3 3 5 4 19 Baik
54 DIMAS SETIYO WIBOWO 41 40 20 21 18 4 3 3 4 4 18 Sedang
55 JATMIKO 21 23 22 23 20 2 2 4 4 4 16 Sedang
56 ADAM DAMIRI 33 38 21 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
57 RAYHAN SALIM RACHMANSYAH 33 37 22 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
58 HENDRI SAPUTRO 21 30 18 12 17 2 2 3 2 3 12 Kurang
59 ZAKKI ANWAR MAKARIM 37 39 26 26 18 3 3 5 4 4 19 Baik
60 FAIZ ARDANI RAHMAN 36 38 21 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
61 AHMAD TEGUH SUPRIYATIN 31 35 25 27 28 3 3 5 5 5 21 Baik
62 INDRA ARYA PERDANA 30 34 26 23 21 3 3 5 4 4 19 Baik
63 GENDRA ADI PAMUNGKAS 28 38 27 24 20 3 3 5 4 4 19 Baik
64 BRAMANDA OKTORA K 21 34 15 0 0 2 3 3 1 1 10 Kurang
65 IZA F 34 40 23 27 23 3 3 4 5 5 20 Baik
66 WARDONO 32 39 24 26 25 3 3 4 4 5 19 Baik
67 M. DANISYA K 35 39 26 24 23 3 3 5 4 5 20 Baik
RATA-RATA 31 34 22 20 18 17

REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE


BAIK SEKALI 0 0.00%
BAIK 35 52.24%
105

SEDANG 20 29.85%
KURANG 9 13.43%
KURANG SEKALI 3 4.48%
Lampiran 5
REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN BOLA VOLI
SMPN SE-KABUPATEN DEMAK
TAHUN AJARAN 2012/2013
SEKOLAH: SMPN 2 DEMAK
HASIL PENGUKURAN NILAI
JUMLAH
NO NAMA Passing Bwh Passing Ats Srv. Bwh Srv.Ats Smash KLASIFIKASI
1 2 3 4 5 NILAI
(kali) (kali) (skor) (skor) (skor)
1 HAMMI NUZULA 32 32 25 21 18 3 3 5 4 4 19 Baik
2 HAFIZUDIN S.I 35 40 26 24 22 3 3 5 4 5 20 Baik
3 RISUL HABIB N 31 33 25 25 16 3 3 5 4 3 18 Sedang
4 VINEENCIUS ADRIAN .P 30 36 26 21 21 3 3 5 4 4 19 Baik
5 DIMAZ FARIK A 25 33 24 18 19 2 3 4 3 4 16 Sedang
6 AIS AMIN RAIS 34 39 22 24 24 3 3 4 4 5 19 Baik
7 ANUNG CHRIS PANJALU 33 33 24 26 25 3 3 4 4 5 19 Baik
8 MADDU MUDDANI S 40 41 26 17 20 4 3 5 3 4 19 Baik
9 DWIKY AZHARI ERDIAN 30 25 23 10 0 3 2 4 2 1 12 Kurang
10 AJI KRESNO 20 26 16 20 18 2 2 3 3 4 14 Sedang
11 WAFIQ PRIAGHINANTO. H 20 20 13 7 0 2 2 2 1 1 8 Kurang Sekali
12 GURUH ISMANTO 35 38 23 25 23 3 3 4 4 5 19 Baik
13 DYAJI PARAMARTA. P 22 32 9 11 20 2 3 1 2 4 12 Kurang
14 NOUVAL HELMY.I. S 35 36 23 26 25 3 3 4 4 5 19 Baik
15 HILARIUS SENDI ALDEO 40 44 22 25 30 4 4 4 4 5 21 Baik
16 AZKA NAUVAL 35 39 26 24 19 3 3 5 4 4 19 Baik
17 YUDHISTIRA COKROWATI 39 40 25 20 21 3 3 5 3 4 18 Sedang
18 YONATHAN 34 38 24 21 23 3 3 4 4 5 19 Baik

TABEL REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 2 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 11 73.33%
106

3 SEDANG 4 26.67%
4 KURANG 2 13.33%
5 KURANG SEKALI 1 6.67%
Jumlah 18
SEKOLAH : SMPN 1 DEMAK
HASIL PENGUKURAN NILAI
JUMLAH
NO NAMA Passing Bwh Passing Ats Srv. Bwh Srv.Ats Smash KLASIFIKASI
1 2 3 4 5 NILAI
(kali) (kali) (skor) (skor) (skor)
1 MUHAMMAD FAQIH 30 44 24 20 18 3 4 4 3 4 18 Sedang
2 YOSIA 23 15 5 6 7 2 1 1 1 1 6 Kurang Sekali
3 ANDI RUHIATNA 34 30 19 16 25 3 2 3 3 5 16 Sedang
4 KRISNA ADI 37 34 21 21 23 3 3 4 4 5 19 Baik
5 M. IKHWANUDIN 33 39 21 21 21 3 3 4 4 4 18 Sedang
6 EKO 28 38 26 25 19 3 3 5 4 4 19 Baik
7 ANGGA SARI 33 31 24 27 18 3 3 4 5 4 19 Baik
8 ZAENURI 20 34 21 16 17 2 3 4 3 3 15 Sedang
9 PRIYO HANDOKO 33 37 25 18 23 3 3 5 3 5 19 Baik
10 ADI ARYANTO 19 25 19 18 0 2 2 3 3 1 11 Kurang
11 AFIK URANGGO 36 31 19 19 14 3 3 3 3 3 15 Sedang
12 IQBAL ASWARA RAMADLAN 18 19 19 0 0 2 1 3 1 1 8 Kurang Sekali
13 NURAHMAD SYAIFUDIN 20 21 23 25 16 2 2 4 4 3 15 Sedang
14 ANGGARA YULI SAPUTRA 25 27 30 21 19 2 2 5 4 4 17 Sedang
15 M. KHAERUZZAMAN 40 30 28 20 30 4 2 5 3 5 19 Baik
16 ARIF SHOBIRIN 19 18 18 17 14 2 1 3 3 3 12 Kurang

TABEL REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 1 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 5 33.33%
3 SEDANG 7 46.67%
4 KURANG 1 6.67%
5 KURANG SEKALI 2 13.33%
Jumlah 16
107
SEKOLAH : SMPN 3 DEMAK
HASIL PENGUKURAN NILAI
JUMLAH
NO NAMA Passing Bwh Passing Ats Srv. Bwh Srv.Ats Smash KLASIFIKASI
1 2 3 4 5 NILAI
(kali) (kali) (skor) (skor) (skor)
1 TRIYONO 21 40 33 18 19 2 3 5 3 4 17 Sedang
2 REGA BIATNO 34 40 24 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
3 INDRA GUNAWAN 33 39 17 12 18 3 3 3 2 4 15 Sedang
4 ADE SETIYO WIDODO 20 21 15 14 0 2 2 3 2 1 10 Kurang
5 ZAIDUN 32 39 23 24 23 3 3 4 4 5 19 Baik
6 SISWANTO 18 19 18 19 14 2 1 3 3 3 12 Kurang
7 WAHID TEGUH RIYADI 33 33 30 16 8 3 3 5 3 2 16 Sedang
8 IMAM BANGKIT WAHYUDI 34 35 23 24 24 3 3 4 4 5 19 Baik
9 AHMAD KUNCORO 35 37 19 10 16 3 3 3 2 3 14 Sedang
10 AGUNG ABDUL WAHID 37 40 27 25 19 3 3 5 4 4 19 Baik
11 FELIX BIMA AXMOVI 40 38 19 18 17 4 3 3 3 3 16 Sedang
12 RAMDANI SENO ARI 33 36 23 22 22 3 3 4 4 5 19 Baik
13 WIBOWO 23 20 16 17 14 2 2 3 3 3 13 Kurang
14 MUHAMMAD LIYAN NUGROHO 35 39 30 24 25 3 3 5 4 5 20 Baik
15 DWI AGUNG PRASETYO 34 40 21 23 20 3 3 4 4 4 18 Sedang

TABEL REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 3 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 6 40.00%
3 SEDANG 6 40.00%
4 KURANG 3 20.00%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
Jumlah 15
108
SEKOLAH: SMPN 5 DEMAK
HASIL PENGUKURAN NILAI
JUMLAH
NO NAMA Passing Bwh Passing Ats Srv. Bwh Srv.Ats Smash KLASIFIKASI
1 2 3 4 5 NILAI
(kali) (kali) (skor) (skor) (skor)
1 TOMAS ZAKI 30 38 21 24 25 3 3 4 4 5 19 Baik
2 DENI YULIANTO 32 36 23 26 24 3 3 4 4 5 19 Baik
3 LUKMAN HAKIM 29 33 16 20 9 3 3 3 3 2 14 Sedang
4 AHMAD NURUL HUDA 40 38 19 30 19 4 3 3 5 4 19 Baik
5 DIMAS SETIYO WIBOWO 41 40 20 21 18 4 3 3 4 4 18 Sedang
6 JATMIKO 21 23 22 23 20 2 2 4 4 4 16 Sedang
7 ADAM DAMIRI 33 38 21 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
8 RAYHAN SALIM RACHMANSYAH 33 37 22 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
9 HENDRI SAPUTRO 21 30 18 12 17 2 2 3 2 3 12 Kurang
10 ZAKKI ANWAR MAKARIM 37 39 26 26 18 3 3 5 4 4 19 Baik
11 FAIZ ARDANI RAHMAN 36 38 21 23 23 3 3 4 4 5 19 Baik
12 AHMAD TEGUH SUPRIYATIN 31 35 25 27 28 3 3 5 5 5 21 Baik
13 INDRA ARYA PERDANA 30 34 26 23 21 3 3 5 4 4 19 Baik
14 GENDRA ADI PAMUNGKAS 28 38 27 24 20 3 3 5 4 4 19 Baik
15 BRAMANDA OKTORA K 21 34 15 0 0 2 3 3 1 1 10 Kurang
16 IZA F 34 40 23 27 23 3 3 4 5 5 20 Baik
17 WARDONO 32 39 24 26 25 3 3 4 4 5 19 Baik
18 M. DANISYA K 35 39 26 24 23 3 3 5 4 5 20 Baik
RATA-RATA 25 28 22 20 18 17

TABEL REKAPITULASI HASIL TES KETERAMPILAN


DI SMPN 5 DEMAK
NO REKAPITULASI JUMLAH PROSENTASE
1 BAIK SEKALI 0 0.00%
2 BAIK 13 72.22%
3 SEDANG 3 16.67%
4 KURANG 2 11.11%
5 KURANG SEKALI 0 0.00%
JUMLAH 18
109
110

Lampiran 14
DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1. SMPN 1 Demak

(Sumber: Dokumentasi Penelitian)

Foto 2. SMPN 1 Demak

(Sumber: Dokumentasi Penelitian)

DOKUMENTASI PENELITIAN
111

oto 2. SMPN 1 Demak

(Sumber: Dokumentasi Penelitian)

Foto 3. SMPN 1 Demak

DOKUMENTASI PENELITIAN
112

Foto 4. SMPN 1 Demak

Foto 5 SMPN 5 Demak

DOKUMENTASI PENELITIAN
113

Foto 6. SMPN 5 Demak

Foto 7. SMPN 2 Demak

DOKUMENTASI PENELITIAN
114

Foto 8. SMPN 2 Demak

Foto. 9 SMPN 3 Demak

DOKUMENTASI PENELITIAN
115

Foto. 10 SMPN 3 Demak

Foto 11. Persiapan Tes Keterampilan Teknik Dasar Bola Voli

DOKUMENTASI PENELITIAN
116

Foto 12. Persiapan Tes Keterampilan Teknik Dasar Bola Voli

Foto 13. Lapangan Bola Voli sudah di beri Skor

DOKUMENTASI PENELITIAN
117

Foto 14. Pengarahan Dari Guru Penjasorkes

Foto 15. Pengarahan Dari Petugas Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN
118

Foto 16. Pemanasan Sebelum Tes

Foto 21. Tes Passing Atas

DOKUMENTASI PENELITIAN
119

Foto 22. Tes Passing Bawah

Foto 23. Tes Servis Bawah

DOKUMENTASI PENELITIAN
120

Foto 24. Persiapan Tes Smash

Foto 25. Tes Gantung Angkat Tubuh

DOKUMENTASI PENELITIAN
121

Foto 26. Tes Baring Duduk

DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai