Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrah yang
diberi-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Case Method dengan tepat waktu. Tugas ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Umum.
Kami berharap tugas ini berguna bagi sang penulis dan pembaca. Dalam penulisan tugas
ini penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan tugas ini baik dari segi kalimat maupun
dari segi isi materi.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk
memperbaiki tugas yang diberikan kedepan agar lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan
sekian dan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Pengertian Bahan Kimia .................................................................................................................. 4
1.2 Jenis Bahan Kimia ............................................................................................................................ 4
1.3 Bahan Kimia Berbahaya .................................................................................................................. 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 7
2.1 Bahan Kimia Pada Produk Pembersih ........................................................................................... 7
2.2 Bahan Kimia Pada Produk Makanan dan Minuman dalam Kehidupan Sehari-hari.............. 10
2.3 Bahan Kimia Pada Produk Obat-Obatan .................................................................................... 15
2.4 Bahan Kimia dalam Produk Kosmetik ......................................................................................... 18
2.5 Bahan Kimia Pada Produk Pewangi ............................................................................................. 24
2.6 Bahan Kimia Pada Produk Sabun ................................................................................................ 26
2.7 Bahan Kimia Pada Produk Pestisida ............................................................................................ 35
BAB III....................................................................................................................................................... 40
PENUTUP.................................................................................................................................................. 40
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 40
3.2 Saran ................................................................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 41
BAB I

PENDAHULUAN
Bahan kimia telah menjadi bagian dari kehidupan kita bahkan tanpa kita sadari bahwa
makanan yang kita makan itu juga mengandung bahan kimia. Namun, tidak semua bahan kimia
itu bersifat negatif dan beracun karena setiap bahan kimia itu mempunyai sifat dan manfaat yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

1.1 Pengertian Bahan Kimia


Segala sesuatu baik yang bisa dihirup, dilihat, dan disentuh semua itu tentunya berasan dan
tersusun dari bahan kimia. Bahan kimia merupakan sebuah zat murni atau bisa juga campuran
yang terdiri dari beragam element-element kimiawi. Contoh seperti air yang juga termasuk salah
satu bahan kimia murni karena homogen hanya terdiri dari satu jenis bahan yaitu seluruh
strukturnya hanya terdapat molekul H2O. Dengan demikian dalam setiap harinya kita selalu
berhubungan dengan bahan kimia baik itu bahan kimia murni atau buatan atau (bahan kimia yang
berbahaya atau tidak).
Dalam mempelajari sebuah ilmu dasar kimia, yang pertama harus diperhatikan adalah
bagaimana sifat dan karakteristik bahan kimia itu sendiri. Hal tersebut berguna untuk keamanan
dasar sebelum memakai bahan kimia itu senidiri. Karena dalam hal tersebut ada beberapa bahan
kimia yang memiliki sifat keras dan berbahaya.
Sehingga dengan demikian juga memerlukan perlakuan khusus. Dengan mengetahui
karakteristiknya, maka dengan demikian bahaya dari bahan kimia tersebut dapat diminimalisir.
1.2 Jenis Bahan Kimia
Untuk mengklasifikasikan bahan kimia tentunya terdapat banyak parameternya. tetapi
untuk macam-macam bahan kimia yang umum dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
diantaranya seperti;
1. Asam
Asam merupakan jenis zat senyawa kimia yang mengandung ion hidrogen yang sangat
reaktif. Untuk mengetahui apakah senyawa itu asam atau tidak dapat dengan mengukur pH, asam
memiliki pH yang rendah atau dibawah 7. Asam banyak digunakan dalam percobaan yang
menerapkan reaksi asam-basa.
Bahan kimia yang bersifat asam bisa menjadi sangat beracun dan sangat berbahaya, pada
konsentrasi yang rendah bahan asam tersebut akan bisa jadi lebih aman. Namun terkadang dalam
percobaan kimia memerlkukan bahan asam dengan konsentrasi tinggi atau pekat sehingga
membutuhkan perlakuan yang ekstra berhati-hati karena zat ini sangat berbahaya pada konsentrasi
tinggi.
Seberapa kerasnya bahan asam ini tergantung dari kereaktifannya dimana jika dia reaktif
maka disebut asam kuat dan jika bahan itu kurang reaktif disebut asam lemah yang tidak terlalu
berbahaya.
2. Basa
Basa adalah lawan dari sifat asam yang dimana bahan kimia bersifat basa ini mempunyai
kandungan ion hidroksida. Ketika hidroksida bertemu dengan hidrogen dalam asam, maka
keduanya akan dapat bergabung dan menjadi air (H2O). Sedangkan untuk sisa bahan kimia dalam
asam dan basa akan menjadi garam.
Basa diketahui memiliki nilai pH yang sangat tinggi atau lebih dari 7 pH meter. Contoh
seperti pada asam, basa yang dianggap kuat atau lemah. Karena semua itu tergantung pada
reaktivitasnya. Pada dasarnya bahan kimia yang bersifat basa tidak sekeras dan tidak berbahaya
seperti asam.
 Bahan Kimia Logam
Bahan kimia logam adalah suatu bahan kimia cairan, bahan kimia jenis logam tersebut
terdiri dari beberapa macam. Karena di dunia terdapat banyak jenis logam seperti besi, aluminium,
tembaga, emas, dan lain sebagainya. Bahan kimia logam biasa sering dipakai terutama dalam
bidang kimia anorganik.
 Bahan Kimia Reaksi Panas
Bahan kimia reaksi panas terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi endotermik dan reaksi
eksotermik. Reaksi endotermik merupakan reaksi yang membutuhkan atau menyerap panas untuk
terjadinya reaksi.
Sedangkan untuk reaksi eksotermik adalah reaksi yang terjadi secara spontan dan
menghasilkan panas. Pada reaksi tersebut dapat melibatkan bahan kimia tertentu seperti bahan
kimia yang miliki sifat tahan panas dan bahan kimia yang memiliki tahan api yang merupakan
bahan endotermik. Biasanya bahan jenis tersebut dimanfaatkan untuk berbagai hal yang memiliki
nilai tinggi karena sifat positifnya mampu tahan panas.
 Polimer
Polimer merupakan bahan kimia yang tersusun dari monomer-monomer yang saling
bergabung membentuk rantai panjang bernama polimer. Sangat banyak bahan kimia yang ada
dalam bentuk polimer ini

1.3 Bahan Kimia Berbahaya


Meski berguna dalam dunia kimia, namun disisi lain ada beberapa bahan kimia juga dapat
membahayakan manusia. Itulah alasan dalam laboratorium sangat menekankan kita harus lebih
berhati-hati serta lebih dapat memperhatikan sifat bahan kimia tersebut.
Umunya setiap dalam kemasan terdapat tingkat bahayanya dan bagaimana cara
mengatasinya, sebelum menggunakan bahan-bahan kimia tersebut. Sebaiknya kita memahami
terlebih dahulu bagaimana cara memperlakukan bahan kimia tersebut. Tidak ada dampak terjadi
dari bahan kimia sebelum bahan kimia itu masuk dan mengalami kontak pada tubuh kita. Namun,
ada tiga cara bahan kimia dapat memasuk ke dalam tubuh yaitu bisa dengan cara inhalasi atau
menghirup, tertelan, berkontak dengan kulit secara langsung.
 Inhalasi
Sebagian besara bahan kimia ada yang berbentuk larutan, terutama bahan kimia dengan
memiliki volatilitas tinggi biasanya dapat menghasilkan uap dan dapat tersebar ke udara. Bahan
kimia yang berbentuk uap tersebut. Juga sama pada halnya dengan bahan kimia yang berbentuk
larutan karena keduanya sama-sam dapat membahayakan.
Ketika uap bercampur dengan udara dan terhirup maka dengan demikian akan dapat
menyebabkan efek inhalasi. Untuk mengatasi dalam hal ini, biasanya para pekerja ditekankan
untuk menggunakan masker yang dapat mencegah uap berbahaya tersebut. Tujuan agar tidak
terhirup oleh paru-paru kita.
 Tertelan
Mungkin pada kenyataanya kasus soal bahan kimia tertelan itu sangat jarang ditemukanya.
Hal tersebut karena pada laboratorium umumnya terdapat peraturan keras untuk tidak makan dan
minum ketika berada di dalam laboratorium.
 Kontak Kulit
Kontak kulit dengan bahan kimia adalah kecelakaan yang sering terjadi dimana bahan
kimia mengenai kulit baik sengaja maupun tidak sengaja. Sehingga hal tersebut dapat
menyebabkan dampak negatif pada kulit contoh seperti iritasi, bengkak, dan hingga luka kayak
terbakar. Untuk mencegahnya dalam hal ini umumnya para pekerja lebih ditekankan untuk
menggunakan jas laboratorium panjang dengan sarung tangan, sehingga dengan demikian para
pekerja akan terlindung dari bahan kimia yang berbahaya.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Bahan Kimia Pada Produk Pembersih
1). Vixal

Komposisi :
Bahan Aktif HCI 17
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam
industri. Asam klorida harus ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan
cairan yang sangat korosif.
Nama IUPAC: Asam klorida
Nama lain: Klorana
Kegunaan Asam Klorida
•Asam klorida atau HCl digunakan sebagai bahan kimia untuk meregenerasi resin kation yang
sudah jenuh pada cation exchanger column, yang terdapat dalam fasilitas produksi air
demineralisasi. HCl digunakan dalam proses produksi vinyl chloride, yaitu bahan baku pembuat
plastik PVC atau polyvinyl chloride.
•Asam klorida digunakan pula untuk proses pemurnian garam dapur.
•Untuk keperluan pengaturan tingkat keasaman atau pH, peranan asam klorida juga sangat penting,
yaitu diantaranya untuk mengatur pH pada air limbah.
•Asam klorida terdapat pada produk rumah tangga seperti pembersih porselen. Dengan baunya
yang sangat khas, anda akan dengan mudah dapat mengenali keberdaan asam klorida ini pada
produk tersebut. HCl dimanfaatkan untuk proses pengolahan kulit.
•Asam klorida digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa fluorocarbon seperti
tetrafluoroethene, monomer dari poly(tetrafluoroethene). Ia digunakan pula dalam proses
pembuatan senyawa anorganik seperti alumunium klorida.
•Asam klorida digunakan pula pada proses produksi magnesium dan titanium.
•Untuk menghilangkan noda di kamar mandi dan dapur, anda dapat pula menggunakan asam
klorida secara langsung. Tentu saja setelah anda encerkan. Namun perlu diingat, asam klorida
sangat korosif. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai.

2). Vanish

Komposisi :
- Hidrogen Peroksida

Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia dengan rumus H2O2. Dalam bentuk murninya,
ia berupa cairan bening berwarna biru pucat, sedikit lebih kental daripada air. Hidrogen Peroksida
dengan rumus kimia H2O2 adalah sebuah senyawa kuat yang biasa digunakan pada pemutih,
cairan anti infeksi, pasta gigi, dan bahan lain. Senyawa ini adalah agen oksidasi yang bisa larut
dalam air dan komponen utamanya adalah oksigen dan hidrogen. Pada Vanish, senyawa ini
berperan sebagai pemutih/pembersih noda membandel pada pakaian.
- Surfaktan nonionik

Surfaktan nonionik adalah jenis yang tidak mengandung muatan listrik.


Surfaktan yang termasuk dalam jenis ini, yaitu lauramide diethanolamine (DEA) dan cocamide
DEA, atau lauramine oksida dan stearamin oksida yang sering digunakan untuk produk kosmetik.
Jenis surfaktan ini umumnya tidak menghasilkan busa, kecuali jika dicampur dengan anionik.
Fungsi surfaktan ini juga mengentalkan formula, memberikan efek conditioning dan melarutkan
wewangian sehingga kerap digunakan pada pembersih yang lembut, seperti sampo bayi.
Pada vanish fungsi senyawa ini sebagai pelarut wewangian dan memberikan efek conditioning.

3). Karbol
Komposisi :
- Cocamide DEA (cocamide diethanolamine) adalah suatu cairan kental yang kerap
digunakan sebagai agen pembusa (foaming agent) dalam produk mandi (seperti shampo,
sabun) atau sebagai agen pengemulsi pada kosmetika. Berdasarkan beberapa penelitian
yang dilakukan pada kulit hewan, memang cocamide DEA ini digolongkan sebagai
karsinogen (berpotensi mencetuskan sel kanker pada manusia) pada konsentrasi tertentu.
Selain itu, kontak antara cairan ini pada kulit pada konsentrasi tertentu pun bisa juga memicu
iritasi pada orang yang sensitif.
- Minyak pinus adalah minyak yang berasal dari ekstrak pohon pinus (Pinus sylvestris)
dengan aroma kayu yang kuat. Minyak pinus terbuat dari daun pinus yang berbentuk tipis
dan panjang seperti jarum. Minyak pinus diketahui memiliki sifat antibakteri, analgesik,
diuretik, antiseptik, antioksidan, dan aromatik yang berpotensi menunjang kesehatan.
Aroma pinus yang sangat kuat juga membuat pine oil sering digunakan pada berbagai
produk rumah tangga, seperti pembersih lantai dan furnitur, disinfektan, serta penyegar
udara dan pengharum ruangan.

4). Wipol

Komposisi :
Bahan aktif hcl 17
Berikut ini adalah beberapa manfaat atau kegunaan asam klorida untuk industri.
Asam klorida atau HCl digunakan sebagai bahan kimia untuk meregenerasi resin kation yang
sudah jenuh pada cation exchanger column, yang terdapat dalam fasilitas produksi air
demineralisasi. HCl digunakan dalam proses produksi vinyl chloride, yaitu bahan baku pembuat
plastik PVC atau polyvinyl chloride. Asam klorida digunakan pula untuk proses pemurnian garam
dapur.
Untuk keperluan pengaturan tingkat keasaman atau pH, peranan asam klorida juga sangat penting,
yaitu diantaranya untuk mengatur pH pada air limbah. Asam klorida terdapat pada produk rumah
tangga seperti pembersih porselen. Dengan baunya yang sangat khas, anda akan dengan mudah
dapat mengenali keberdaan asam klorida ini pada produk tersebut.

5. Cling

Komposisi:
Isopropil alkohol adalah senyawa kimia dengan rumus molekul C₃H₈O atau C₃H₇OH. Senyawa ini
merupakan senyawa tak berwarna, mudah terbakar dengan bau menyengat.
Kegunaan Isoplasopla Alkohol:
 Digunakan dalam beberapa produk seperti cairan pencuci mesin/deterjen, produk
perawatan otomotif, wewangian dan penyegar udara, pelumas dan gemuk, produk anti-
beku, produk pelapis, dempul, plester, perekat dan sealant.
 Dengan memiliki sifat sebagai antiseptik, digunakan sebagai produk pembersih tangan
(handsanitizer/hand rub), menghasilkan sensasi dingin dan cepat menguap dari kulit.

2.2 Bahan Kimia Pada Produk Makanan dan Minuman dalam Kehidupan Sehari-hari
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui
manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk
kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat,
kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Kita pasti sering membeli makanan instant setiap hari, misalnya kue-kue kering, keripik, crispi,
jelly, berbagai jenis permen, dan makanan ringan lainnya. Semua jenis makanan tersebut dapat
awet dalam waktu tertentu karena adanya suatu zat yang dapat mengawetkannya. Untuk
menghasilkan makanan dengan berbagai variasi tersebut, perlu ditambahkan bahan pada
pengolahannya Bahan-bahan seperti itulah yang dinamakan bahan tambahan makanan (disingkat
BTM) atau istilah asingnya zat aditif makanan. Zat adiktif adalah bahan kimia yang dicampur kan
ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan
kelezatan, dan mengawetkan makanan, oleh karena fungsinya hanya sebagai tambahan, maka
tentunya dalam penggunaannya ada batas ukurannya atau disebut batas ambang yang ditentukan
oleh DepKes yang harus ditaati oleh produsen makanan dan minuman dalam kemasan, jika tidak
akan membahayakan kesehatan kita.
Penggolongan zat aditif makanan dan minuman
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu:
 aditif yang berasal dari sumber alami seperti lesitin dan asam sitrat
 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat berupa dengan bahan alami yang
sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya seperti Amil asetat dan asam askorbat.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan BTM atau zat aditif makanan antara
lain harus mempunyai sifat :
(1) dapat mempertahankan gizi makanan,
(2) tidak mengubah zat-zat esensial dalam makanan,
(3) dapat mempertahankan / memperbaiki mutu makanan,
(4) tidak digunakan untuk menutupi cacat pada makanan.
Zat aditif tidak boleh digunakan jika (1) menutupi cacat pada makanan karena termasuk penipuan
bagi konsumen, (2) menyembunyikan kesalahan pada pengolahan, (3) menyebabkan turunnya gizi
makanan, (4) hanya untuk kepraktisan, ekonomis, tetapi tidak aman.
 Bahan pewarna makanan
Bahan pewarna yang ditemukan pada makanan dan minuman sehari-hari:
1. Amaranth (pewarna merah), contoh penggunaan: selai
2. Tartrazine (pewarna kuning), contoh penggunaan: Minuman berperisa berbasis susu,
puding, yogurt, jeli, selai, permen, bakery, sereal, custard, crakers, biskuit, sirop, minuman
rasa buah, minuman ringan, mi, snack rasa keju.
3. Carmoisine (pewarna merah), contoh penggunaan: Permen, buah kaleng, fanta, dsb.
4. Fast green FCF(pewarna hijau), contoh penggunaan: minuman berwarna hijau
5. Sunset yellow (pewarna kuning), contoh penggunaan: Minuman berperisa berbasis susu,
puding, yogurt, dsb.
6. Brillion blue (pewarna biru), contoh penggunaan: Minuman, blueberry flavor, es krim,
permen, sirop.
Efek negatif dari penggunaan yang berlebihan:
 penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan
hiperaktif pada anak
 penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada
pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid Pada tikus, dan efek kurang baik pada otak
dan perilaku
 penggunaan fast green FCF Secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan
produksi tumor
 penggunaan Sunset Yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada
hidung, sakit pinggang muntah-muntah dan gangguan pencernaan.

 Bahan Pemanis Buatan


Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau
minuman untuk menciptakan rasa manis. bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai
nilai gizi titik pemanis buatan mudah larut dalam air.
Beberapa contoh pemanis buatan yang beredar di pasaran
1. Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil Ester merupakan pemanis buatan
yang digunakan dalam produk produk minuman ringan. aspartam merupakan pemanis yang
berkalori sedang tingkat kemanisan aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. aspartam
dapat terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis sehingga lebih cocok
digunakan untuk pemanis berkadar air rendah.
2. Sakarin
Tingkat kemanisan sakarin kurang dari 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika
penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan etir. Sakarin sangat populer
digunakan dalam industri makanan dan minuman, karena harganya yang murah penggunaan
sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang ditetapkan karena bersifat karsinogenik (dapat
memicu timbulnya kanker)
3. Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang
dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir.
Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain es krim, es putar,
selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman fermentasi.
4. Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis selai dan roti serta
makanan lain.

 Bahan Pengawet Buatan


Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat permentasi
pengemasan atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Zat
pengawet dibedakan menjadi tiga macam :
 GRAS(Generally Recoggnized as safe) yang umumnya bersifat alami sehingga aman dan
tidak berefek racun sama sekali
 ADI (Acceptable Daily intake ), yang selalu ditetapkan Batas penggunaan harian guna
melindungi kesehatan konsumen
 Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks formalin
dan rhodamin b

Adapun bahan bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain
natamysin, Kalium asetat (Rusaknya fungsi ginjal), butil hidroksi anisoi (BHA) (Penyakit hati dan
memicu kanker)
Pengawet yang diizinkan untuk dipakai dan mendapatkan lisensi secara internasional oleh badan
kesehatan dunia WHO dengan kadar yang diizinkan yaitu:
1. Asam Asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. bahan ini menghasilkan rasa asam
dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama dengan sebagian
isi dari air keringat kita. asam asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar mie ayam
bakso dan lain-lain. asam asetat mempunyai sifat antimikroba yang memakai pengawet asam cuka
antara lain acar saus tomat dan saus cabai.
2. Bandzoet
Banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat. berbagai jenis minuman
ringan, sari buah ,nata de coco ,kecap, saos ,selai, dan agar agar diawetkan dengan menggunakan
bahan jenis ini.
3. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. potongan kentang, Sari
nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini.
4. Profil Galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet. profil
galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan
5. Propionat
Jenis bahan pengawet propionat yang sering digunakan adalah asam propionat dan garam kalium
atau natrium propionat
6. Garam Nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit bahan ini terutama digunakan
sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis koma-koma serta
makanan kering.
7. Serbat
Dapat ditemukan dalam bentuk asam atau garam sorbat. sorbat sering digunakan dalam
pengawetan margarin sari buah anggur, dan acar. asam sorbat sangat efektif dalam menekan
pertumbuhan kapang dan tidak mempengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.
Saat ini masih sering ditemukan produsen yang menggunakan pengawet makanan yang telah
dilarang oleh pemerintah. Pengawet yang telah dilarang tetapi masih sering digunakan
diantaranya:
o Boraks atau Natrium Tetraborat
Merupakan senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku disinfektan, deterjen, cat, plastik,
ataupun pembersih permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks bersifat antiseptik
dan pembunuh kuman, bahan ini sering digunakan untuk pengawet kosmetik dan kayu. Bahan-
bahan di ditemui kasus berat untuk bakso, sosis, kerupuk gendar gender mi basah, pisang molem,
lontong, ketupat, dan pangsit
o Formalin
Merupakan nama dagang untuk larutan yang mengandung 40% formaldehid dalam 60% air atau
campuran air dan metanol ( jenis alkohol bahan beku spirtus)

 Bahan Penyedap Buatan


Penyedap aroma buatan:
Berasal dari senyawa golongan Ester, antara lain oktil asetat, isoamil asetat.
Zat penyedap rasa:
Banyak digunakan adalah monosodium glutamate atau lebih populer dengan vetsin dengan
berbagai merek yang beredar di pasar.

 Bahan Aditif lain


 Bahan pengemulsi, pengental, dan pemantap rasa makanan. Bahan-bahan yang masih
aman digunakan untuk itu diantaranya adalah agar alginat, dekstrin, gelatin, Gum,
karangan, pektin, dan Gum Arab.
 Bahan antikempal, umumnya digunakan pada produk tepung-tepungan seperti gula pasir,
terigu susu bubuk, dan lain-lain. tujuannya agar tepung tepung tersebut tidak menggumpal.
Antikempal yang diizinkan antara lain aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium
oksida, magnesium silikat.
 Bahan Pemutih dan Pematang
Bahan tersebut digunakan untuk memutihkan dan mematangkan tepung guna memperbaiki
kualitas pemanggangan. Bahan pemutih dan pematang yang diizinkan diantaranya adalah asam
askorbat dan kalium bromat.

2.3 Bahan Kimia Pada Produk Obat-Obatan


 Sangobion
Sangobion adalah vitamin dan zat besi penambah darah. Kandungan
pada produk ini membantu proses pembentukan hemoglobin ditubuh
sehingga dapat mengatasi anemia saat menstruasi, hamil, menyusui,
dan setelah mengalami pendarahan.
Komposisi yang terkandung :
 Fe gluconate 250 mg
 Magnesium Sulfate 0,2 mg
 Copper Sulfate 0,2 mg
 Vit.C 50 mg
 Folic Acid 1 mg
 Vit.B12 7,5 mcg

Kandungan dalam setiap komposisi :


 Fe gluconate
Suplemen zat besi yang digunakan untuk mengobati kadar zat besi yang rendah. Karena zat besi
merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel-sel darah merah dan
menjaga kesehatan secara keseluruhan.
 Magnesium Sulfate
Suplemen mineral yang digunakan untuk mengatasi kondisi rendahnya kadar magnesium dalam
darah. Menjaga kesehatan sel saraf, sistem imun, denyut jantung, tulang dan fungsi otot.
 Copper Sulfate
Senyawa anorganik yang terdiri dari gabungan tembaga dan sulfat, digunakan untuk
mengendalikan pertumbuhan bakteri dan jamur pada buah, sayur dan tanaman.
 Vit.C
Menjaga dan mengoptimalkan kerja sistem kekebalan tubuh, pembentukan kolagen, protein,
neurotransmiter dan meningkatkan penyerapan zat besi.
 Folic Acid
Mencegah dan mengobati kekurangan folat dan kadar homosistein dalam darah yang tinggi.
Vitamin ini juga digunakan untuk mencegah cacat lahir dan komplikasi kehamilan, depresi, stroke,
dan penurunan daya ingat pada lansia.
 Vit.B12
Mencegah anemia, osteoporosis, mengurangi degenerasi makula (gangguan penglihatan)

 Bodrex
Bodrex adalah salah satu obat peredah nyeri, menurunkan
demam dan sakit kepala. Dalam Bodrex terdapat kandungan
Paracetamol yang bisa meredahkan rasa sakit pada bagian
kepala, menurunkan demam. Di dalam Bodrex juga terdapat
kafein yang jika dikonsumsi tidak merasakan kantuk setelah
mengonsumsinya.

 Antasida Doen
Antasida salah satu obat yang dapat menetralkan asam
lambung dan merdahkan gejala penyakit asam lambung seperti
rasa nyeri pada ulu hati, kembung dan maul. Dapat
menimbulkan kontraindikasi pada orang dengan masalah
kesehatan seperti ginjal, jantung dan hati. Dan obat ini juga
tidak dianjurkan untuk bersamaan dikonsumsi dengan obat
lainnya, seperti cimetidine dan tetracyline.

Komposisi :
 Alumunium Hydroxide 200 mg
Senyawa anorganik yang digunakan sebagai antasida, untuk menentralkan asam lambung, maag,
gangguan saluran oencernaan lainnya.
 Magnesium Hydroxide 200 mg
Mengatasi gejala asam lambung berlebihan dan digunakan sebagai pengobatan jangka pendek
untuk konstipasi.
 Alleron
Dalam obat Alleron ini terkandung CTM (Chlorpheniramine
maleate) yang mampu membantu mengatasi alergi seperti hidung
tersumbat, bersin, gatal karena gigitan serangga. Tidak hanya itu
saja, alergi pada makanan, bulu binatang juga dapat dikonsumsi
oleh seseorang mudah terpapar alergi dan juga obat ini dapat
meredahkan flu dan batuk. Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-
anak hingga dewasa.

 Ceno Lyteers
Obat tetes mata yang berfungsi sebagai pelembab dan
pembasah pada mata kering. Dapat juga sebagai
pelumas dan penyejuk mata akibat kekurangan sekresi
air mata atau terkena iritasi akibat lingkungan,
gangguan dalam penggunaan contact lens, dan
penglihatan karena kelebihan lendir pada mata. Dalam
obat ini terkandung 2 zat, yaitu : Sodium Chloride 4,4 mg dan Postassium Chloride 0,8 mg.
Bermanfaat dalam mengganti cairan tubuh yang menghilang demi menjaga keseimbangan kadar
air pada tubuh.

2.4 Bahan Kimia dalam Produk Kosmetik


Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan
(epidemis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut) untuk membersihkan, menambah daya
tarik, melindungi kulit supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, dan masih
banyak lagi (Lidya dan Fatimawati, 2013).
Yang dimaksud dengan bahan kosmetik berbahaya adalah bahan yang digunakan untuk
membuat atau memproduksi kosmetik dengan menggunakan bahan yang tidak diperuntukkan
untuk tubuh manusia, seperti contohnya bahan kimia rhodamin B, dan merkuri.
Dampak negatif penggunaan kosmetik yang berbahaya tidak langsung dapat dilihat atau
dirasakan, melainkan bila dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus maka dampak
kosmetik berbahaya akan terlihat. Contoh dampak kosmetik yang berbahaya pada jangka watu
yang pendek adalah iritasi pada kulit, mata merah dan gatal, timbulnya jerawat, kulit menjadi
kusam, dan sakit kepala. Jika dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan
ingatan, bahkan penyakit kanker.
Efek samping kosmetik pemutih wajah menimbulkan kekhawatiran pengguna kosmetik
yang tetap ingin menjaga penampilan wajah mereka dan menginginkan wajah yang putih. Disatu
sisi, konsumen kosmetik selalu bertambah, dan pasti akan diikuti dengan peningkatan kejadian
efek kosmetika. Di sisi lain, informasi mengenai produk kosmetik tidak bertambah luas dari masa
ke masa. Atau sekalipun ada, keterangan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan yang
ada.Sebagai upaya untuk menghindarkan efek negatif yang merugikan masyarakat pengguna
kosmestik yang mengandung bahan kimia berbahaya, maka perlu adanya perlindungan konsumen.
Tidak adanya perlindungan konsumen telah meletakkan posisi konsumen khususnya
konsumen kosmetik dalam tingkat yang terendah dalam menghadapi para pelaku usaha. Tidak
adanya alternatif yang diambil oleh konsumen telah menjadi suatu rahasia umum dalam dunia atau
industri usaha di Indonesia. Ketidakberdayaan konsumen dalam menghadapi pelaku usaha ini jelas
sangat merugikan kepentingan masyarakat.
Ada baiknya jika kita mengetahui apa saja kandungan berbahaya dalam kosmetik, berikut
penjelasannya:
1. Phthalates.
Phthalates merupakan bahan yang paling sering dipakai dalam produk perawatan kulit karena bisa
membantu kulit menyerap produk dengan baik. Hasilnya pun terasa lebih cepat. Namun ternyata,
menurut US Environmental Protection Agency, Phthalates sendiri merupakan bahan yang
karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

Komposisi : Parabens, Sulfates, Phthalates, and Synthetic Fragrance

2. Sodium Lauryl Sulfate (SLS).


Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk membersihkan dan menciptakan
banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut rontok,
ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini disamarkan dalam
pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung “berasal dari kelapa.”

Komposisi : 2Sodium Lauryl Sulfate (SLS).

3. Synthetic Fragrances.
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung sebanyak 200 zat kimia
berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka semua bahan kimia berbahaya bisa
diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan kimia ini dapat mengakibatkan efek samping
seperti sakit kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit.
Biasanya terdapat pada kosmetik yang harganya lebih murah agar lebih menarik.
Komposisi ; Synthetic Fragrances

4. Cocoamide Dea Tea.


Cocoamide atau diethylalomine biasanya terkandung dalam shampo dan pelembab wajah.
Penelitian menunjukkan bahan ini bisa menghambat penyerapan kolin (suatu zat yang termasuk
dalam vitamin B) untuk perkembangan fungsi otak. Selain itu, Cocoamide dapat menimbulkan
jerawat, gatal, serta alergi jangka pendek.

Nama Produk : GLOW WASH


Komposisi : Aqua, Potassium Cocoate, Acrylates Copolymer, Cocamide DEA, Salicylic Acid,
Portulaca, Oleracea Extract, TEA Tree Melaleuca Alternifolia, Oil, Phenoxyethanol, Glycol
Distearate.
5. Petrochemicals.
Beberapa produk kecantikan kulit mengandung bahan petrochemicals. Menurut penelitian, produk
dengan kandungan ini dapat menyebabkan masalah ginjal, saraf, kerusakan pada otak, dan anemia
jangka panjang. Studi dilakukan pada sekelompok tikus dan hasilnya beberapa hewan menderita
bahkan mati sebelum studi tersebut selesai. Oleh karena itu, hati-hati menggunakan kosmetik
untuk kulit, terutama yang berwarna, seperti Blue C No 1 atau FD.

Komposisi : Petrochemicals.
6. Methyl, Propyl, Butyl, and Ethyl Paraben.
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang batas waktu
kadaluarsa produk. Kandungan ini diketahui beracun dan dapat menyebabkan kanker. Efek yang
mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan ruam kulit.

Komposisi : Methyl, Propyl, Butyl, and Ethyl Paraben


7. Midazolidinyl Urea and Diazolidinyl Urea.
Ini adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet setelah parabens.
Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk mengawetkan mayat, dan sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat menyebabkan dermatitis (radang kulit), luka bakar,
inflamasi, dan pengeluaran air mata.

Komposisi : Midazolidinyl Urea and Diazolidinyl Urea.

8. Propylene Glycol.
Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat
menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Bahkan penelitian terakhir
menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.
Nama produk : glyfolic
Komposisi ; Propylene glycol, sodium chloride, water, myristic acid, cocamide dea

9. Synthetic Colors.
Pewarna sintetis diyakini sebagai penyebab kanker. Bahan ini sangat berbahaya dan hindari
penggunaan kosmetik yang mengandung pewarna sintetis.

Komposisi : Synthetic Colors.

10. Isopropyl Alcohol.


Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat
tumbuh dengan subur (Lestari, 2015).

Komposisi ; Isopropyl Alcohol.

11. Rhodamin B.
Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang dilarang penggunaannya dalam kosmetik dan
dinyatakan sebagai bahan yang berbahaya menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
376/Menkes/Per/1990 karena dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan limfa diikuti
perubahan anatomi berupa pembesaran organ. Rhodamin B seringkali digunakan untuk mewarnai
suatu produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (Lidya dan Fatimawati, 2013).

Nama produk : Boalishi eye shadow


Komposisi : Rhodamin B

12. Merkuri.
Merkuri adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu -
batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Dampak yang
terjadi pada pemakaian merkuri yaitu dapat memperlambat pertumbuhan janin mengakibatkan
keguguran (Kematian janin dan Mandul), flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan
bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah parah (melebar), efek
rebound yaitu memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian
kosmetik dihentikan), bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat
parah (lebar) dan lama-kelamaan berubah keabu-abuan selanjutnya kehitaman., dan dapat
mengakibatkan kanker kulit (Livia dan Arlina, 2011).

Nama produk : Temulawak


Komposisi : Petrolatum, mineral oil, isopropyl myristate, tatimium dioxide carnauba wax, bees
wax propylparaben perfume, methylparaben, may contain : iron oxide yellow.
2.5 Bahan Kimia Pada Produk Pewangi
Bahan kimia pewangi dapat diperoleh dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang
menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain
seperti alcohol. Selain alcohol, zat tambahan lainnya sengaja ditambahkan agar parfum mudah
disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Propelan tertentu jika lepas ke udara
kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Komposisi zat-zat di
dalam pewangi pada umumnya adalah etil alcohol (50-90%), akuades/air suling (5-20%), dan
fragrance (10-30%). Etil alcohol dalam komposisi ini berfungsi sebagai pelarut. Zat-zat yang
ditambahkan ke dalam pewangi adalah:
1. Aseton dapat menyebabkan kekeringan mulut dan tenggorokan, kerusakan pita suara,
mengantuk dan depresi.
2. Benzaldehida memiliki efek narkotik dan iritasi pada kulit, mata, mulut, dan tenggorokan.
3. Benzil asetat bersifat karsinogenik, cairannya dapat meresap ke tubuh melalui kulit, dan
uap nya mengiritasi mata.
4. Benzil alcohol menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas dan penurunan tekanan
darah.
5. Etil asetat bersifat seperti narkotik, merusak hati, dan anemia.
6. Chlorofluorocarbon (CFC) dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk meghindari efek samping dari produk pewangi:
1. Menggunakan bahan pewangi seperlunya.
2. Tidak menggunakan pewangi yang mengandung CFC.
Bahan pewangi dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis penggunaannya, yaitu pewangi ruangan
dan pewangi pakaian. Akan tetapi, pada dasarnya semua mempunyai bahan baku utama yang
sama, yaitu bahan pewangi yang dapat berasal dari alam dan bahan kimia (buatan). Pewangi alam
biasanya berasal dari hasil penyulingan bunga, seperti parfum lemon, rose, dan lavender.

 Pewangi ruangan
Untuk mewangikan ruangan digunakan pewangi ruangan. Cara pembuatannya, yaitu
mencampurkan bahan pewangi (baik dari alam maupun buatan) dengan air. Kemudian, di
masukkan kedalam tabung tertutup yang diberi udara bertekanan tinggi. Jika katup penutup dibuka
maka udara bertekanan tinggi itu akan keluar sambil membawa larutan pewangi tersebut.

 Pewangi pakaian
Pada pewangi pakaian, bahan pewangi dicampur air dan bahan pelembut pakaian sehingga
membentuk larutan kental. Secara umum tidak ada efek pemakaian pewangi, tetapi penggunaan
yang berlebihan atau tanpa mengikuti aturan yang ditentukan akan merusak pakaian dan berbahaya
jika terminum atau terkena mata dikarenakan bersifat racun.
Contoh Produk :

Komposisi:
Ethanol, aqua, sodium diethylenetriamine pentamethylene phosponate, fragrance, peg-7 glyceryl
cocoate, peg-40 hydrogenated castor oil, glycerin, propylene glycol, aloe barbadensis leaf extract,
dan citric acid.

Kegunaannya:
Parfum berfungsi untuk memberikan kesan nyaman dan kesegaran untuk tubuh sehingga si
pemakai merasa nyaman dalam aktivitasnya tanpa harus takut terganggu akan bau badan.

Komposisi Bahan aktif: Quatemary Ammonium Compounds


Kegunaanya:
Pelembut dan pewangi pakaian yang diformulasikan untuk memberikan keharuman pada serat kain
agar memiliki kesegaran tahan lama. Pewangi Pakaian dari So Klin ini terkandung Double
Parfume, sehingga wangi yang dihasilkan dapat meresap hingga ke serat kain baju.
2.6 Bahan Kimia Pada Produk Sabun
1. Sabun Kojie-San

Kojie-san merupakan sabun pembersih kulit yang mengandung beberapa bahan atau senyawa
kimia yang dapat dirangkum menjadi:
 Kandungan Kojid Acid yang berasal dari fermentasi beras ini digunakan untuk mencegah
produksi melanin, menyamarkan noda hitam, bekas jerawat, dan meratakan warna kulit.
Kandungan tersebut merupakan produk yang umum digunakan untuk fermentasi makanan,
termasuk sake Jepang, kecap, dan anggur beras. Cara kerjanya menghambat dan mencegah
pembentukan tirosin, yang merupakan asam amino untuk memproduksi melanin.
 Virgin coconut oil merupakan minyak yang diperoleh dari ekstraksi yang dilakukan dari
buah kelapa segar yang diproses dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan
menggunakan cara tradisional dengan menggunakan peralatan maksimal untuk produksi
skala rumahan (Hasibuan,Rahmiati dan Nasution,2013)
 Vitamin C merupakan merupakan salah satu vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Vitamin ini berpengaruh dalam sintesis lipid dan protein, metabolisme karbohidrat,
penyerapan zat besi, dan respirasi sel sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan,
memelihara daya tahan tubuh, memperbaiki susunan kolagen, dan membantu mempercepat
penyembuhan luka.
 Sodium Hydroxide adalah basa kaustik dan alkalithat untuk menguraikan protein pada suhu
kamar biasa dan dapat menyebabkan luka bakar kimiawi yang parah. Ini sangat larut dalam
air, dan siap menyerap kelembaban dan karbon dioksida dari udara. Ini membentuk
serangkaian hidrat NaOH · nH 2O.Monohydrate itu NaOH · H2O mengkristal dari larutan
air antara 12,3 dan 61,8 ° C, digunakan di banyak industri: dalam pembuatan pulp dan
kertas, tekstil, air minum, sabun, deterjen, dan sebagai pembersih saluran air. Produksi
dunia pada tahun 2004 adalah sekitar 60 juta ton, sementara permintaan adalah 51 juta.
 Adalah cairan yang agak lengket dengan aroma seperti mawar. Bahan ini berfungsi sebagai
pengawet untuk mencegah perkembangbiakan bakteri pada produk.Senyawa ini tidak
berwarna, berminyak, dan memiliki bau seperti mawar. Secara kimiawi, ini adalah alkohol
eter yang secara alami ditemukan dalam teh hijau. Tetapi sebagian besar fenoksietanol
yang akan ditemukan di sintesis di laboratorium.
2. Sabun Medicare

Kandungan zat yg ada di sabun Medicare:

 Famesol merupakan bahan yang sudah dipatenkan berasal dari Jerman, bahan yang dapat
membunuh kuman. Bahan ini terbuat dari minyak cendana. Formula Famesol Plus
(Famesol dan TCC) efektif dalam mengontrol kuman pada kulit tubuh. Dengan
menggunakan sabun Medicare setiap hari, anda dan sekeluarga akan tetap sehat dan segar.
Tersedia dalam varian putih, merah, emas, hijau. Kandungan Tri Chloro Carbanilide (TCC)
dalam produk ini sudah dikenal luas sebagai bahan
antiseptik.
 Triklokarban (TCC; 3,4,4′-trichlorocarbanilide) adalah senyawa antimikroba yang
biasanya
ditambahkan dalam berbagai produk perawatan rumah tangga dan pribadi termasuk sabun
batangan, deterjen, pencuci tubuh, losion pembersih, dan tisu karena sifat sanitasinya. Zat
antimikroba lain yang secara struktural mirip dengan triklokarban adalah triklosan [5-
chloro-2- (2,4-dichlorophenoxy) phenol].Triklosan lebih sering digunakan dalam sabun
cair, sementaratriklokarban terutama digunakan dalam sabun batangan.Triklokarban
sangat efektif terhadap bakteri gram-positif seperti Staphylococcus aureus.
 Sodium palmate adalah sejenis garam natrium yang diturunkan secara alami dari asam
lemak
yang ditemukan dalam minyak kelapa. Dengan kata lain, bahan ini disintesis dengan
mereaksikan minyak sawit dengan natrium hidroksida dalam proses yang disebut
saponifikasi, yang terjadi ketika asam lemak bereaksi dengan alkali.
 Glycerin atau dikenal dengan glycerol, merupakan kandungan atau cairan tidak berwarna
dan tidak berbau yang berasal dari sumber nabati. Kandungan ini sering digunakan pada
berbagai produk skincare, yang fungsi utamanya untuk melembapkan kulit wajah. Gliserol
(bahasa Inggris: glycerol, glycerin, glycerine) adalah senyawa poliol. Gliserol memiliki 3
hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang
menyusun berbagaimacam lipid (gliserida), termasuk trigliserida.
 Talc merupakan mineral yang terbuat dari magnesium, silikon, dan oksigen. Dalam bentuk
bubuk, bedak talek dapat menyerap kelembapan dan meminimalisir gesekan di kulit. *
Asam etilenadiaminatetraasetat (bahasa Inggris: Ethylenediaminetetraacetic acid,
disingkat EDTA) adalah asam kompleks, berupa asam karboksilat poliamino yang biasa
digunakan sebagai agensia pengkelat atau ligan beberapa ion atau unsur logam, terutama
Fe3+ dan Ca2+.
 Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) mengandung senyawa fenol dan turunannya yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionilbacterium acnes. Mekanisme antibakteri
senyawa fenol dalam membunuh mikroorganisme yaitu dengan mendenaturasi protein sel
bakteri

3. Sabun Dettol Cool

Dettol Cool 15 g adalah sabun batang anti bakteri untuk keluarga agar aman dari bakteri dan
kuman dan bisa digunakan sehari-hari. Dettol Cool memiliki kandungan bahan alami dengan
harum mint dan jeruk bergamot, untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab bau, kulit menjadi
bersih, dan terasa segar.Golongan Produk dari sabun detail cowok yaitu Antiseptic,Klasifikasi
Produk termasuk kedalam Pembersih.
Adapun komposisi dari sabun tersebut adalah
Sodium Palmate, Talc, Sodium Palm, Kernelate, Aqua, Glycerin, Parfum, Sodium
Chloride, Palm Kernet Acid, Tetrasodium Etidronate, Tetrasodium EDTA, Rictinus Communis
Seed Oil, Aloe Barbandensis Leaf Juice, Titanium Dioxide, Sodium C14-16 Olefin Sulfonate,
Cymbopogon Flexuosus Oil, Persea Gratissima Oil, Laureth-4, Sodium Laureth Sulfate, Lauryl
Alcohol, Paraffinum Liquidum, Citric Acid, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, O-
Phenylphenol, Sodium Hydroxide, Methylchloroisothiazolinone, Methylsothiazolinone, CI
11680, Cl 74260.
1.Sodium palmate(asam lemak)
Sodium palmate adalah asam lemak yang secara alami berasal dari asam lemak minyak
kelapa sawit. Sodium palmate bertindak sebagai surfaktan dan agen pengemulsi yang merupakan
bahan utama dalam pembuatan sabun batangan.
2.Talc(mineral)
Talc adalah mineral paling lembut yang diketahui, dengan kekerasan 1 pada skala Moh.
Dalam keadaan murni, mineral Talc memiliki komposisi kimia Mg3(Si4O10)(OH)2.
3.Kernelate(sawit)
Natrium inti sawit adalah garam natrium dari asam inti sawit. Biasanya muncul sebagai
pasta atau butiran putih, dan berasal dari campuran asam lemak dari minyak inti sawit (Elaeis
guineensis). Kami menggunakan bahan ini di beberapa sabun batangan kami sebagai surfaktan,
untuk membersihkan kulit dengan lembut
4.Aqua(care)
Aqua Care (untuk kulit) digunakan untuk melembutkan kulit kasar atau kering yang
disebabkan oleh kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, keratosis, dan lain-lain. Obat ini juga
digunakan untuk melembutkan kuku jari tangan atau kaki yang rusak sehingga bisa diangkat tanpa
operasi.
5.Glycerin(gliserol)
Gliserin adalah alkohol gula yang tidak memiliki warna dan bau yang bisa berasal dari
tanaman, hewan, dan minyak. Untuk mendapatkan gliserin, dibutuhkan proses ekstraksi yang
rumit. Gliserin sendiri memiliki banyak manfaat, tergantung dari mana sumbernya berasal. Namun
secara umum, gliserin adalah pelembab yang sangat baik dan memiliki sifat menyembuhkan,
terutama permasalahan pada kulit.
6.Parfum(parfume)
Parfum digunakan untuk memberikan aroma yang menyenangkan dan diinginkan pada
tubuh seseorang, biasanya dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik diri dan kepercayaan diri.
Wewangian dilaporkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dengan meningkatkan
suasana hati, mengurangi kecemasan dan stres, meningkatkan fungsi kognitif, dan meningkatkan
kualitas tidur.
7.Sodium chloride(salt)
Natrium klorida (NaCl), juga dikenal sebagai garam, adalah senyawa penting yang
digunakan tubuh kita untuk: menyerap dan mengangkut nutrisi. menjaga tekanan darah. menjaga
keseimbangan cairan yang tepat
8.Palm karnet acid(asam lemak)
Campuran asam lemak yang berasal dari minyak sawit. Digunakan sebagai bahan
pembersih, pengemulsi, atau untuk menambah opasitas pada produk kosmetik seperti sabun dan
pembersih yang larut dalam air.
9.Tetrasodium Etidronate(garam asam etidronic)
Tetrasodium etidronate ditambahkan ke minyak dan soda api selama saponifikasi untuk
mencegah sabun menjadi berjamur dan menghasilkan buih. Tetrasodium etidronate adalah salah
satu garam dari asam etidronic, agen chelating. Agen pengkelat dapat menyerap (mengambil) ion
atau mineral logam bebas.
10.Edetate Disodium(EDTA)
DISODIUM EDETATE, EDTA mengikat kalsium dan beberapa logam berat di dalam
tubuh. Ini digunakan untuk mengobati kelebihan kalsium. Ini juga digunakan untuk mengobati
detak jantung tidak teratur yang disebabkan oleh terlalu banyak digitalis (digoxin atau digitoksin).
11.Rictinus communis(seed oil)
Ini adalah minyak yang berasal dari biji tanaman Ricinus communis dan konstituen
utamanya, Asam Risinoleat, bersama dengan beberapa garam dan esternya berfungsi terutama
sebagai agen pengkondisi kulit, penstabil emulsi, dan surfaktan dalam kosmetik.
12.Aloe barbandensis leaf juice
Aloe Barbadensis, atau Aloe Vera, adalah tanaman sukulen yang menawarkan banyak
manfaat dan cocok untuk semua jenis kulit, terutama kulit kering, rusak, pecah-pecah, sensitif dan
teriritasi. Ini menawarkan kualitas anti-inflamasi, antimikroba, antioksidan, humektan, dan
menenangkan, anti-gatal untuk kulit.
13.Titanium dioxide(titanium dioxida)
Titanium dioksida tidak berbau dan menyerap. Fungsi terpentingnya dalam bentuk bubuk
adalah sebagai pigmen yang banyak digunakan untuk memberikan warna putih dan opasitas.
Titanium dioksida telah digunakan sebagai zat pemutih dan opasitas dalam enamel porselen,
memberikan mereka kecerahan, kekerasan, dan ketahanan asam.
14.Sodium C14-16 olefin sulfonate
AOS yang paling umum digunakan dalam perawatan pribadi adalah natrium C14-16 olefin
sulfonat, yang berfungsi sebagai deterjen, zat pembasah dan pengemulsi tergantung pada
aplikasinya.
15.Cymbopogon Flexuosus Oil
Studi menunjukkan bahwa Cymbopogon citratus memiliki berbagai aktivitas farmakologis
seperti anti-amoebic, antibakteri, antidiare, antifilaria, antijamur dan anti-inflamasi.
16.Persea gratissima Oil(minyak persea gratissima)
Zat ini dibuat dari buah alpukat yang biasa digunakan di berbagai produk antara lain make
up base, lipstick, cleansing cream, sabun, dan lain-lain
17.Laureth-4(surfaktan)
Dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi, Laureth-4 dan Laureth-23 digunakan
dalam formulasi berbagai produk mandi, mata, wajah, rambut, pembersih dan tabir surya. Mereka
juga digunakan dalam pelembut kutikula, deodoran dan produk pelembab. Laureth-4 dan Laureth-
23 keduanya berfungsi sebagai surfaktan.
18.Sodium Laureth Sulfate(SLES)
Sodium laureth sulfate (kadang-kadang disebut sebagai SLES) digunakan dalam kosmetik
sebagai deterjen dan juga untuk membuat produk gelembung dan busa. Hal ini umum dalam
sampo, gel mandi dan pembersih wajah. Itu juga ditemukan dalam produk pembersih rumah
tangga, seperti sabun cuci piring.
19.Lauryl Alkohol(zat pembasah)
Kegunaan Lauryl Alcohol Ethoxylate sebagai zat pembasah untuk mengurangi tegangan
permukaan dalam cairan, dan sebagai pengemulsi dalam cat dan pelapis untuk meningkatkan
dispersi. Untuk Perawatan Pribadi: Lauryl Alcohol Ethoxylate bekerja sangat baik sebagai agen
pembusa dalam produk perawatan pribadi seperti sampo dan gel mandi.
20.Paraffin(Oil)
Parafin, juga dikenal sebagai parafin cair, minyak parafin atau minyak tanah, adalah cairan
hidrokarbon yang mudah terbakar yang dibakar sebagai bahan bakar. Bahan bakar parafin
mengacu pada campuran berbagai jenis hidrokarbon dengan rumus kimia CnH2n+2; khusus
parafin adalah kelompok alkana.
21.Citric Acid(asam sitrat)
Karena sifatnya yang asam dan berasa asam, asam sitrat banyak digunakan sebagai bahan
penyedap dan pengawet — terutama dalam minuman ringan dan permen. Ini juga digunakan untuk
menstabilkan atau mengawetkan obat-obatan dan sebagai desinfektan terhadap virus dan bakteri.
Asam sitrat adalah senyawa yang awalnya berasal dari jus lemon
22.Potassium Sorbate(kalium sorbat)
Kalium sorbat adalah bahan kimia tambahan. Ini banyak digunakan sebagai pengawet
dalam makanan, minuman, dan produk perawatan pribadi. Ini adalah garam tidak berbau dan tidak
berasa yang diproduksi secara sintetis dari asam sorbat dan kalium hidroksida. ... Keamanan dan
kegunaannya sebagai pengawet telah diteliti selama lima puluh tahun terakhir
23.Sodium Benzoate
Sodium Benzoate merupakan salah satu bahan tambahan yang banyak digunakan sebagai
pengawet pada makanan olahan.
24.O-Phenylphelon(orto-fenilfelon)
Orto-fenilfenol (OPP, atau 2-fenilfenol) dan garamnya yang larut dalam air, natrium orto-
fenilfenat (SOPP), adalah agen antimikroba yang digunakan sebagai bakteriostat, fungisida, dan
pembersih. Keduanya telah digunakan di bidang pertanian untuk mengendalikan pertumbuhan
jamur dan bakteri pada tanaman yang disimpan, seperti buah-buahan dan sayuran.
25.Sodium Hydroxide(Natroum hidroksida)
Natrium hidroksida digunakan untuk memproduksi sabun, rayon, kertas, produk yang
meledak, pewarna, dan produk minyak bumi. Ini juga dapat digunakan dalam tugas-tugas seperti
memproses kain katun, pembersihan dan pemrosesan logam, pelapisan oksida, pelapisan listrik,
dan ekstraksi elektrolitik. Ini sering ditemukan di saluran pembuangan komersial dan pembersih
oven.
26.Methylchloroisothiazolinone (MCI)
Methylchloroisothiazolinone (MCI) adalah pengawet yang aktif melawan bakteri, ragi, dan
jamur. Ini digunakan dalam pembuatan kosmetik berbasis air dan produk perawatan pribadi. Ini
juga digunakan dalam proses industri, termasuk pembuatan: pelapis kertas.
27.Methylisothiazolinone(biosida)
Methylisothiazolinone, bersama dengan isothiazolinones lainnya, adalah biosida yang
banyak digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan pribadi. Ini juga digunakan dalam
banyak proses industri, seperti pembuatan cat dan kertas, pengerjaan logam, penambangan, dan
sanitasi.
28.Cl 11680(sundazed 11)
Sundazed II ini adalah krim tabir surya super lembut yang sempurna untuk penggunaan
wajah sehari-hari dan perlindungan sedang pada tubuh di pantai. Ini memberikan perlindungan
SPF in-vitro 16 dan panjang gelombang kritis 376nm. Penggosokannya mudah, membuat kulit
terasa halus dan tidak ada residu putih.
29.Cl 74260 (Pewarna)
Pewarna dan pewarna kosmetik. CI 74260 diklasifikasikan secara kimia sebagai warna
ftalatosianin. Ini adalah turunan terklorinasi dari warna. C.I. PIGMENT GREEN 7, CI 74260,
HELIOGEN GREEN G, dan POLYCHLORO COPPER PHTHALOCYANINE.

4. Sabun Lifeboy

Lifebuoy Sabun merupakan sabun mandi bersertifikat halal yang berfungsi untuk membersihkan
10 kuman penyebab penyakit dan mengurangi permasalahandi kulit, seperti gatal atau jerawat.
Lifebuoy Sabun mengandung formula ActiveSilver dan daun thymol yang memiliki sifat antiseptik
alami, sehingga dapat mencegah serangan kuman atau bakteri penyebab penyakit.
Komposisi :
Sodium palmat, minyak sawit, gliserin, parfum, sodium lauril sulfat, sodium klorida, sodium
karbonat, triklokarbon, pentasodium pentetat terpenol, tertrasodium etidronat, thymol, sodium
hidroksida, trisodium NTA, magnesium nitrat, oksida perak, asam laurat, magnesium klorida.
1) Sodium Palmat
Sodium palmate adalah sejenis garam natrium yang diturunkan secara alami dari asam lemak yang
ditemukan dalam minyak kelapa.
2) Minyak sawit adalah minyak nabati yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit,
umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea
maripa.
3) Gliserin, atau disebut gliserol, adalah senyawa alami yang berasal dari minyak nabati atau lemak
hewani. Zat ini berupa cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang manis. Selain
itu, zat alami ini dapat menjadi pelembap yang menarik air masuk ke lapisan luar kulit dari
lapisan yang lebih dalam.
4) Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan
pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh.
5) Sodium lauryl sulfate atau SLS adalah surfaktan yang sering digunakansebagai bahan
pembersih dan pembentuk busa pada produk
6) Sodium chloride adalah nama kimia untuk garam. Sodium chloride digunakan untuk mengatasi
atau mencegah kehilangan sodium yang disebabkan dehidrasi, keringat berlebih, atau penyebab
lainnya.
7) Sodium Karbonat (Na2CO3) Merupakan Senyawa Yang Mempunyai Berat Molekul 106
Gram/Mol, Berwarna Putih, Berupa Padatan Kristal ada Pula Yang Berbentuk Bubuk Yang
Bersifat Higroskopik.
8) Triklokarban (TCC; 3,4,4′-trichlorocarbanilide) adalah senyawa Antimikroba yang biasanya
ditambahkan dalam berbagai produk perawatan rumah tangga dan pribadi termasuk sabun
batangan, deterjen, pencuci tubuh, losion pembersih, dan tisu karena sifat sanitasinya.
9) Tetrasodium EDTA adalah garam yang dihasilkan dari netralisasi asamEtilendiamintetraasetat
dengan empat ekivalen natrium hidroksida. Ini adalah padatan putih yang sangat larut dalam air.
10) Thymol adalah senyawa kimia penting dari minyak timi atau Thyme, yang diekstraksi dari
tanaman herbal daun thyme (ThymusVulgaris).
11) Magnesium nitrat marupakan senyawa ionik yang tersusun dari Kation (bermuatan positif)
magnesium dan anion poliatomik (bermuatan negatif) nitrat.
12) Perak(I) oksida adalah senyawa kimia dengan rumus Ag₂O. Ini adalah bubuk hitam atau coklat
gelap halus yang digunakan untuk menyiapkan senyawa perak lainnya
13) Asam laurat adalah asam lemak jenuh yang menjadi kandungan Aktif dalam minyak kelapa.
Asam lemak ini menjadi kandungan yang Powerful dan terkadang diekstraksi dari kelapa untuk
membuat Monolaurin, agen yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan Antijamur.
14) Magnesium klorida adalah suatu senyawa kimia dengan rumus MgCl₂ dan berbagai hidratnya
MgCl₂ₓ. Garam-garam ini adalah ion halida Khas, yang sangat larut dalam

5. Sabun Marina

Berikut ini komposisi dari sabun Marina


1. Sodium Cocoate
Senyawa kimia yang terkandung dalam sabun mandi yang terakhir ialah Sodium Cocoate. Sodium
cocoate adalah campuran garam asam lemak ( garam asam ) dari minyak kelapa yang digunakan
dalam beberapa sabun, termasuk pada beberapa merk sabun mandi. Sodium cocoate adalah
surfaktan yang banyak digunakan untuk membantu membersihkan kulit, dan merupakan bahan
yang sangat umum dalam membuat sabun. Perlu sobat ketahui bahwa natrium cocoate sebenarnya
hanya istilah teknis untuk produk sederhana yang terbuat dari minyak kelapa. Orang-orang
memproduksinya melalui saponifikasi, yang merupakan proses memecah lemak dengan
menggabungkannya dengan alkali – basa kuat – untuk membuat sabun.
2. Water
Water atau dalam bahasa Indonesia adalah air, merupakan suatu zat yang biasanya digunakan
sebagai pelarut. Air ini merupakan kandungan yang tidak berbahaya.
3. Perfume
Perfume atau pengharum, memiliki jenis yang komponen kimia yang berbeda-beda namun
beberapa dapat menimbulkan iritasi kulit, mata, atau menimbulkan dampak berbahaya apabila
tertelan.
4. Glycerin
Glycerin merupakan suatu zat yang biasanya digunakan sebagai pelarut, pelembab, dan keperluan
farmasi. Zat ini umumnya aman namun juga dapat menimbulkan beberapa keadaan seperti iritasi
kulit, diare bila tertelan, iritasi mata bila terkena.
5. Sodium Palmitate
Sodium palmate adalah garam natrium, yang secara alami berasal dari asam lemak dalam minyak
kelapa sawit. Sodium palmate bertindak sebagai surfaktan dan zat pengemulsi dan merupakan
bahan utama dalam sabun mandi. Garam dari asam palmitat juga bisa menghasilkan busa serta
dapat membersihkan dengan baik, dan bisa menyebabkan kulit kita menjadi kering.

2.7 Bahan Kimia Pada Produk Pestisida


Pengertian Pestisida
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 107 tahun 2014, yang dimaksud
pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan
untuk :
1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman,
bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan/tanaman pengganggu/gulma.
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman, tidak termasuk
pupuk.
5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan ternak.
6. Memberantas dan mencegah hama-hama air.
7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga,
bangunan, dan alat-alat pengangkutan.
8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia dan binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman,
tanah, dan air.
Dalam Undang-Undang No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, yang dimaksud
dengan pestisida adalah zat pengatur dan perangsang tumbuh, bahan lain, serta organisme renik,
atau virus, yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman.
Menurut Direktorat Jendral Prasaran dan Sarana Pertanian, Kementrian
Pertanian, pestisida merupakan bahan yang banyak memberikan manfaat sehingga
banyak dibutuhkan masyarakat pada bidang pertanian (pangan, perkebunan, perikanan,
peternakan), penyimpanan hasil pertanian, kehutanan (tanaman hutan dan pengawetan hasil
hutan), rumah tangga, dan penyehatan lingkungan, pemukiman, bangunan, pengangkutan, dan
lain-lain.
Kandungan pupuk anorganik
-NPK Fertilizer
NPK sendiri merupakan sebuah singkatan, di mana pupuk tersebut memiliki kandungan unsur hara
Nitrogen (N), Phosphat (P) dan Kalium (K), sehingga digabungkan menjadi NPK. Selain unsur
hara makro, beberapa produsen pupuk juga menambahkan unsur hara mikro seperti klorida, boron,
besi, mangan, kalsium, magnesium, sulfur, tembaga, seng, dll untuk meramu sebuah formulasi
yang disesuaikan dengan peruntukannya. Bentuk produk pupuk NPK yang beredar di pasaran pun
cukup bervariasi. Pupuk NPK padat bisa berupa tablet, pelet, briket, granul serta bubuk, sedangkan
pupuk NPK cair muncul dengan aneka tingkat kelarutan. Setiap jenis merk pupuk NPK memiliki
komposisi kandungan yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan tanaman.
Salah satu jenis pupul kimia NPK adalah merek Phonska yang dipasarkan keseluruh Indonesia
pada bulan agustus tahun 2000. Pupuk phonska diproduksi oleh sebuah BUMN , yaitu PT.
Petrokimia Gresik. Pupuk NPK tersedia dalam 2 ukuran yaitu kemasan 20 kg dan 50 kg. Pupuk
jenis ini hanya bisa didapatkan oleh petani-petani yang tergabung dalam kelompok tani yang sudah
terdaftar.
Nitrogen (N) ; 15%
Phosphat (P) ; 15%
Kalium (K) : 15%
Sulfur (S) ; 10%
Kadar air maksimal : 2%
Pengaplikasian
Pupuk phonska ( NPK ) dapat di aplikasikan dengan baik pada tanaman Cabai, Tomat, Terung,
Pare, Timun, Oyong, Kubis, Sawi, Brokoli, Selada, Kangkung, Bayam, bawang Merah, Bawang
Putih, Kentang & Wortel.
-Pupuk Urea
Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi sebesar 45% – 56%.
Pupuk ini termasuk salah salah satu jenis pupuk higroskopis sehingga lebih mudah menguap di
udara. Bahkan pada kelembaban 73%, urea sudah dapat menarik uap air dari udara sehingga mudah
larut dalam air serta mudah diserap oleh tanaman. Zat nitrogenmembantu metabolisme tanaman.
Umumnya, pupuk urea memiliki tekstur yang cukup kasar. Pupuk urea berbentuk butiran-butiran
seperti kristal dengan warna putih.

-Persentase Kandungan Pupuk Urea


Rumus kimia NH2 CONH2. Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis). Mengandung unsur hara N sebesar 46%. Pengaplikasian biasa digunakan untuk
tanaman jagung, padi dan umbi-umbian.

- Pupuk KCl

Pupuk KCL adalah salah satu penyubur tanah yang bersifat anorganik dengan konsentrasi tinggi.
Yakni sekitaran 60 % K2O sebagai kalium klorida yang sangat cocok digunakan di berbagai
tanaman yang toleran terhadap unsur Clorida serta digunakan pada tanah dengan kadar Clorida
yang rendah. Pupuk yang mengandung kalium harus dapat diterapkan di mana cadangan kalium
tanah tidak memadai. Kalium bisa diterapkan sebagai pupuk langsung, atau sebagai bagian dari
pupuk yang dicampur dengan senyawa nitrogen dan fosfor.

Persentase Kandungan Pupuk KCL


KCL 80 yang memiliki kandungan K2O sebesar 53%,KCl 90 yang memiliki
kandungan K2O sebesar 58%

- Pupuk ZA
Pupuk ZA (Zwavelzure Amonium) Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumusz kimia
(NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai
pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat. Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu
menambah unsur hara pada tanaman.
Sifat dan Ciri Pupuk ZA
Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama pada kelembapan 80
persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman.Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang
baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium
(alkali).Cocok sebagai pupuk dasar.Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih,
merah muda, biru, abu-abu, dan kuning.

-Produk-produk kimia dibidang pertanian dan perkebunan


BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buku saku kimia pada pokok bahasan produk bahan kimia pada kehidupan sehari-hari yang
diperoleh dari kajian literature, pada buku ini terlampir berbagai produk mulai dari kosmetik,
sabun, obat-obatan hingga pewangi yang menggunakan bahan kimia aktif dalam produknya. Hal
ini dapat dilihat dari komposisi produk yang biasanya terlampir pada kemasan produk itu sendiri.

3.2 Saran
Diperlukan survei mengenai dampak bahan aktif pada pengguna produk agar buku saku ini lebih
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah DR dan Waysima. 2009. Buku Ajar Evaluasi Sensori Produk Pangan. Fakultas
Teknologi Pertanian. Bogor.
Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Selemba Medica. Palembang
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta.
Haryadi. 2008. Kimia dan Teknologi Pati. PPS UGM Pres. Yogyakarta
Soekarto S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhratara
Karya Aksara. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai