Anda di halaman 1dari 2

Bacalah teks berikut ini untuk mencari urutan peristiwa dan latar cerita yang tepat!

Batu Menangis, Kalimantan

Dikisahkan pada zaman dahulu kala di sebuah bukit yang jauh dari desa di Kalimantan, hiduplah seorang orang tua miskin
dan seorang anak gadisnya. Sang ibu yang kesehariannya bekerja mencari sayuran yang nantinya akan dijual di Pasar.
Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya dan anak gadisnya.

Anak itu sangat cantik, namun sayang kelakuannya sangat buruk. Dia sangat pemalas dan tidak mau membantu ibunya sama
sekali. Pekerjaannya setiap harinya hanyalah bersolek dan mempercantik diri. Di saat sang Ibu baru saja pulang menuju
rumahnya, dia dihadapkan oleh keluhan dari anak gadisnya.

“Lama sekali sih Bu, aku lapar Bu! Lihat di rumah tidak ada makanan apa-apa,” ucapnya sambil menggerutu.
“Maaf ya nak, Ibu baru saja dari pasar, tapi kan masih ada sedikit lauk di meja,” jelasnya. Dengan muka yang dipenuhi
rasa lelah dia masih memaksakan diri menata barang belanjaan yang tidak seberapa itu.
“Aku bosan makan-makanan itu, setiap hari hanya dengan daun singkong!”
Mendengar ucapannya itu Ibunya sangat sedih, tak mau memakan-makanan itu karena memang hanya makanan itu yang
bisa dimasak olehnya, dikarenakan dia tidak mampu membeli daging ataupun ikan. Sang gadis pun sama sekali tidak peduli
dengan kondisi dari ibunya yang sedang kesulitan mencari uang.

Di malam yang sunyi, sang ibu yang sedang melamun memikirkan kondisi keuangannya, dikejutkan oleh anak gadisnya
anak meminta untuk dibelikan baju baru.
“Aku ingin baju baru, besok Ibu harus membelikannya untukku.”
Sang Ibu yang merasa kasihan, dia juga merasa tidak tega dengan anaknya, “Iya nak besok Ibu akan membelikannya
untukmu.”
Keesokan harinya mereka berangkat bersama menuju pasar yang cukup jauh dari bukit tempatnya tinggal, untuk
memberikan baju anaknya.

“Bu, jangan jalan di sampingku, ibu harus jalan di belakang, karena aku tak mau berjalan bersama ibu. Aku tidak mau
terlihat jelek di depan orang-orang yang melihatku. Ibu itu dekil, aku malu. Pokoknya ibu jalan di belakangku titik!”
Mereka berdua akhirnya berjalan saling berjauhan, sang Ibu berjalan di belakang anaknya. Akhirnya mereka berdua sampai
di desa. Banyak pemuda yang melihat kecantikan sang gadis, para pemuda yang ingin berkenalan dengan sang gadis.
Mereka pun mulai bertanya kepada sang gadis.

“Nona, jika boleh saya bertanya, mau ke manakah arah tujuanmu dan dari mana asalmu?” tanya pemuda yang pertama.
“Aku sedang mencari baju baru.”
“Apakah orang tua yang berjalan di belakangmu itu ibumu?” tanya pemuda berikutnya yang bertemu dengan dia.
“Bukan! Dia adalah babuku,” jelasnya tanpa rasa bersalah mengatakan itu.
Ibunya yang mendengar itu sangat amat merasa sedih mendengarnya, tidak hanya sampai di situ, setiap orang yang bertanya
kepadanya tentang perempuan yang dibelakangnya, dia terus menjawab dengan kata-kata yang menyakitkan.
Sampai pada suatu ketika ibunya sangat merasa sedih dan diapun berkata sambil mengeluarkan air mata, “Oh anakku, tega
nian kau mendurhakai ibumu ini yang sudah sayang dan bersabar merawatmu, entah murka apa yang akan engkau terima
dari Tuhan.”

Mendengar apa yang ibunya katakan, sang gadis menangis dan memohon ampun, tapi sayang itu sudah terlambat. Perlahan-
lahan kak gadis itu berubah jadi batu, kemudian bagian tubuh yang lainnya sampai sekujur badannya.

Semua orang yang melihat terkaget-kaget melihat peristiwa aneh itu. Batu itu akhirnya dipinggirkan orang-orang dan
disandarkan di tebing, hingga sekarang batu itu masih ada dan dinamakan batu menangis.
1. Tuliskan urutan peristiwa yang terdapat dalam teks berikut!

a. Sang ibu kesehariannya bekerja mencari sayuran yang nantinya akan dijual di pasar.

b. Anak gadisnya cantik tapi kelakuan sangat buruk, pekerjaannya hanya mempercantik diri.

c. Saat ibu sampai dirumah, anak gadis itu lapar dan dia minta makan selain daun singkong.

d. Di malam yang sunyi, ibu itu dikejutkan oleh anak gadisnya yang meminta baju baru.

e. Pada keesokan hari nya, mereka pergi ke pasar untuk membeli baju baru.

f. Anak gadisnya menyuruh ibunya berjalan di belakang.

g. Anak gadisnya merasa ibu nya jelek dan dekil sehingga ia malu berjalan di sampingnya

h. Banyak pemuda yang kagum dengan kecantikannya dan mengajaknya berkenalan.

i. Setiap kali ada yang bertanya , sang gadis selalu mengatakan bahwa yng di belakangnya adalah

babunya.

j. Sang ibu merasa sedih dan menangis melihat kelakuan anaknya.

k.Mendengar apa yang dikatakan ibunya, sang gadis memohon ampun tetapi sayang sudah terlambat.

l. Anak gadis itu berubah menjadi batu dan hingga sekarang dinamakan batu menangis.

2. Tuliskan 5 latar cerita yang terdapat dalam teks berikut!

a. Dikisahkan pada zaman dahulu kala di sebuah bukit yang jauh dari desa di Kalimantan.

b. Ibunya bekerja mencari sayur dan menjual di pasar.

c. Memiliki anak gadis yang cantik tetapi tidak peduli dengan kesulitan ibunya mencari uang.

d. Sang ibu dan anak gadisnya pergi ke pasar untuk membeli baju baru anaknya.

e. Dalam perjalanannya ke pasar, anaknya tidak mau berjalan berdampingan dengan ibunya karena malu.

f. Sang ibu merasa sedih dan menangis sehingga perlahan-lahan anak gadisnya berubah menjadi batu dan

hingga sekarang dinamakan batu menangis.

Anda mungkin juga menyukai