Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSU SARASWATI RSU SARASWATI
Jl. Jend. A. Yani No. 27 CIKAMPEK
Cikampek 2021 – 2024
DISLOKASI SHOULDER POSTERIOR
1. Pengertian Pergeseran posterior caput humerus yang masih terletak di
lateral dan berada di posterior dalam fossa infraspinatus.
2. Anamnesis 1. Riwayat cidera dengan posisi tangan adduksi dan
endorotasi atau internal shoulder
2. Merasakan sendinya keluar dan tidak mampu
menggerakkan lengannya
3. Pemeriksaan Fisik 1. Nyeri dan gangguan gerak sendi bahu sehingga tidak
dapat melakukan exorotasi
2. Tangan tidak dapat melakukan supinasi
3. Pasien memegang lengannya dan meletakkannya pada
perutnya
4. Lengan yang cedera tampak lebih panjang daripada
normal
5. Caput humerus menonjol dan teraba di belakang dibawah
processus acromion
6. Bahu menjadi rata dan processus arakoid lebih menonjol
4. Kriteria Diagnosis 1. Bagian depan bahu tampak rata dengan korakoid yang
menonjol
2. Nyeri tekan dan terdapat benjolan di belakang sendi
5. DiagnosisKerja Dislokasi shoulder posterior
6. Diagnosis Banding 1. Frozen shoulder
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Rontgen foto bahu anteroposterior (AP) dan lateral

8. Terapi 1. Lakukan traksi tangan pada posisi 90 dalam keadaan


abduksi lalu extemal rotasi dari lengan Lakukan
shoulder spica selama 4 minggu
2. Bila ada fraktur lakukan ORIF
9. Edukasi 1. Hindari aktivitas yang berhubungan dengan bahu
(Hospital Health Promotion) 2. Teknik relaksasi pernafasan untuk membantu
mengurangi nyeri
3. Teknik distraksi (pengalihan perhatian) untuk membantu
mengurangi timbulnya nyeri

159
10. Prognosis Advitam : adbonam
Adsanationam : dubia adbonam
Adfungsionam : dubia adbonam
11. Tingkat Evidens I
12. Tingkat Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis 1. Dislokasi rekurens dan habitual
2. Dislokasi yang tidak dapat direduksi
14. Indikator 1. Lama perawatan 3-4 hari
2. Masa pemulihan 4 minggu
15. Kepustakaan 1. Apley, A. Graham , Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur
Sistem Apley, Widya Medika, Jakarta, 1995.
2. Mansjoer, Arif, et al, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II,
Medika Aesculapius FKUI, Jakarta, 2000
3. Sjamsuhidajat R, dan de Jong W, Buku Ajar Ilmu
Bedah, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 2004, hal : 859-60

160

Anda mungkin juga menyukai