Anda di halaman 1dari 34

Mass Storage Structure

KELOMPOK 13
- MOHAMMAD HAFIDZ HIBADURRAHMAN
(205150607111009)
- AFI FARIDATUL HAQ FAQIH (205150607111008)
- IMAM GHAZALI (205150607111010)
Materi
OVERVIEW OF MASS STORAGE STRUCTURE
DISK STRUCTURE
DISK ATTACHMENT
DISK SCHEDULING
DISK MANAGEMENT
SWAP-SPACE MANAGEMENT
RAID STRUCTURE
STABLE-STORAGE IMPLEMENTATION
Overview of Mass Storage
Structure
Mass storage
Selain melakukan manajemen memory, sistem operasi juga melakukan manajemen mass/secondary storage
Karakteristik mass/secondary storage.

jenis mass storage berdasarkan media fisik


Magnetic disk (Hard disk).
Solid-state disk.
Magnetic tape.
Magnetic disk (Hard disk)
Magnetic disk dapat mengalami head crash jika head mengalami kontak fisik dengan platter/disk.
Disk dapat berotasi dari 60-250 kali per detik.
Magnetic disk dihubungkan ke komputer lewat I/O bus
- EIDE, ATA, SATA, USB, Fibre Channel, SCSI, SAS, Firewire
- Host controller menggunakan bus untuk berkomunikasi dengan disk controller (built in pada disk)
Mass storage yang menyimpan data pada magnetic platter
Komponen magnetic disk
Magnetic disk (Hard disk)
Faktor yang Berpengaruh pada Performa Magnetic Disk:
Average I/O time.
Average access time (Waktu yang dibutuhkan untuk mencari sector tempat data disimpan)
Average latency (waktu yang dibutuhkan untuk disk berotasi).
Average seek time (waktu yang dibutuhkan untuk arm untuk berpindah cylinder).
Transfer time, bergantung pada ukuran data dan transfer rate.
- Transfer time: ukuran data / transfer rate.
- Transfer rate: berapa banyak data yang bisa ditransfer dalam waktu 1 detik.
Controller overhead (waktu tambahan yang dibutuhkan untuk pemrosesan pada controller disk).
Solid-State Disk
Solid-State Disk menyimpan data pada chips.
Tidak memakai komponen bergerak seperti pada magnetic disk.
Karena rotasi, tidak ada faktor seek time dan latency.
Akses I/O lebih cepat daripada pada magnetic disk.
Harga per MB lebih mahal dari magnetic disk
Magnetic Tape
Magnetic Tape menyimpan data pada pita.
Akses I/O yang sangat lambat.
Umumnya berukuran besar, yaitu 200GB - 1.5TB dan memiliki harga per MB lebih murah dari magnetic
disk
Biasanya dipakai untuk backup dan penyimpanan data yang jarang diakses.
Transfer rate sekitar 150MB/s.
Disk Structure
Disk structure memakai sebuah array 1 dimensi berisi logical blocks.
Array 1 dimensi tersebut dipetakan secara fisik ke sector di disk secara sekuensial.
- Sector 0 adalah sector pertama pada track terluar.
- Pemetaan dilakukan secara berurutan dari bagian luar ke dalam.
- Jumlah sector per track tidak uniform.
Setiap track pada silinder yang berbeda punya diameter yang berbeda.
Data rate dibuat seragam dengan metode Constant Linear Velocity.
Disk Attachment
Host-attached storage
Mass storage yang dipasang pada host tunggal, dapat diakses lewat port I/O yang tersambung ke bus I/O.
Contoh: SCSI, SATA, ATA, Fiber Cable.

Storage Array
Beberapa Mass Storage dapat dihubungkan membentuk satu kesatuan storage lewat storage array.
Fitur Storage Array:
- Snapshot, replikasi, deduplikasi, distribusi.
- Kemampuan untuk menggabungkan banyak disk.
- Sharing Storage.
Contoh : RAID, Storage Area Network, Network Attached Storage.
Disk Attachment
Storage Area Network
Pada Storage Area Network, storage - storage akan terhubung oleh Fiber ChannelFC) dan tidak
memakai protokol TCP/UDP/IP.
Data yang disimpan akan didistribusikan ke anggota Storage Area Network.
Disk Attachment
Network Attached Storage
Beberapa Host terhubung lewat jaringan komputer dan berbagai storage yang dipunyai dan
memakai protokol TCP/UDP/IP.
Komunikasi melalui Remote Procedure Call(RPC).
Disk Scheduling
Terdapat beberapa entitas yang melakukan request disk I/O
- OS, System process, User process.
Request Disk I/O meliputi:
- Input / Output mode.
- Disk address, memory address.
- Nomor sector.
Disk yang idle dapat langsung menangani request.
Jika disk busy, maka request akan diantrikan ke queue.
Algoritma disk scheduling:
- FCFS - SSTF - SCAN
- C-SCAN - LOOK - C-LOOK
First Come First Server(FCFS)
Algoritma Penjadwalan yang paling sederhana yang digunakan CPU.
Sistem kerja dari algoritma ini melayani permintaan yang lebih dulu datang di queue.
Setiap proses pada Algoritma ini berada pada status ready dimasukkan kedalam FIFO queue (antrian)
dengan prinsip first in first out sesuai waktu kedatangannya.
Shortest Seek Time First(SSTF)
Shortest Seek Time First adalah algoritma yang melayani permintaan berdasarkan waktu pencarian yang
paling kecil dari posisi head terakhir.
SCAN
Pada algoritma SCAN, head bergerak ke silinder paling ujung dari disk. Setelah sampai, head akan berbalik
arah menuju silinder di ujung yang lainnya. Head akan melayani permintaan yang dilaluinya selama
pergerakannya.
C-SCAN
Algoritma C-SCAN (Circular SCAN) adalah hasil modifikasi dari SCAN untuk mengurangi kemungkinan
banyak permintaan yang menunggu untuk dilayani.
Perbedaan paling mendasar dari kedua algoritma ini adalah pada behavior saat pergerakan head yang
berbalik arah setelah sampai di ujung disk.
LOOK
Algoritma LOOK adalah algoritma penjadwalan disk yang secara konsep hampir sama dengan algoritma
SCAN.
Algoritma ini memperbaiki kelemahan SCAN dan C-SCAN dengan cara melihat apakah di depan arah
pergerakannya masih ada permintaan lagi atau tidak.
C-LOOK
Algoritma C-LOOK adalah algoritma penjadwalan disk yang secara konsep hampir sama dengan algoritma C-
SCAN.
Algoritma C-LOOK berhasil memperbaiki kelemahan-kelemahan algoritma SCAN, C-SCAN, dan LOOK.
Algoritma C-LOOK memperbaiki kelemahan LOOK sama seperti algoritma C-SCAN memperbaiki kelemahan
SCAN.
Disk Management
Sebelum disk dapat menyimpan data harus dilakukan proses low-levelformatting/physical formatting, yaitu
membagi disk menjadi beberapa sektor dan mengisinya dengan struktur data tertentu agar dapat dibaca dan
ditulis oleh disk controller.
Untuk meningkatkan efisiensi, blok sistem membagi proses:
- Disk I / O dilakukan dalam blok
- File I / O selesai dalam cluster
Untuk menyimpan file, sistem operasi perlu merekam struktur data di disk.
- Setiap sektor dapat menyimpan informasi header, ditambah data, ditambah kode koreksi kesalahan (ECC)
- Biasanya 512 byte data tetapi dapat dipilih.
Blok boot dapat menginisialisasi sistem.
Bootstrap disimpan dalam ROM.
Program pemuat bootstrap disimpan dalam blok boot dari partisi boot.
Disk Management
Sebelum disk dapat menyimpan data harus dilakukan proses low-levelformatting/physical formatting, yaitu
membagi disk menjadi beberapa sektor dan mengisinya dengan struktur data tertentu agar dapat dibaca dan
ditulis oleh disk controller.
Untuk meningkatkan efisiensi, blok sistem membagi proses:
- Disk I / O dilakukan dalam blok.
- File I / O selesai dalam cluster.
Untuk menyimpan file, sistem operasi perlu merekam struktur data di disk.
- Setiap sektor dapat menyimpan informasi header, ditambah data, ditambah kode koreksi kesalahan (ECC)
- Biasanya 512 byte data tetapi dapat dipilih.
Boot blok dapat menginisialisasi sistem.
Bootstrap disimpan dalam ROM.
Program pemuat bootstrap disimpan dalam Boot blok dari partisi boot.
Boot blok
Saat pertama kali menjalankan komputer, dibutuhkan program yang telah diinisialisasi (bootstrap).
Yang diinisialisasi adalah segala aspek sistem mulai dari CPU register hingga device controller dan isi dari
main memory. Kemudian menjalankan sistem operasi. Jadi, bootstrap harus mencari kernel sistem operasi
pada disk, me-load memori, dan menggunakan alamat yang sudah diinisialisasi agar dapat mulai
menjalankan sistem operasi.
Bad blocks
Bad blocks adalah satu/lebih sektor yang rusak pada suatu disk.
Pada disk sederhana, badblocks diatasi secara manual.
Bad blocksdiatasi dengan sector sparing atauforwarding, yaitu controller dapat menggantisektor yang rusak
dengan sebuah sektor yang terpisah. Disk ini lebih kompleks, seperti disk SCSI.
Alternatif lainnya adalah menggantisektor tersebut dengan cara sector slipping.
Swap-Space Management
swap space adalah area pada disk sebagai tempat menukar proses yang disimpan.
Swap-Space Management adalah salah satu low-level task dari sistem operasi yang menggunakan disk space.
Jadi, secara signifikan dapat menurunkan kinerja sistem karena, akses disk jauh lebih lambat daripada akses
memori.
Lokasi Swap-Space Management
Swap-space dapat diletakkan pada partisi yang sama dengan sistem operasi, atau padapartisi yang berbeda.
Apabila swap-space yang dipakai hanya sebuah berkas yang besar di dalam sistem berkas, maka sistem
berkas yang dipakai dapat digunakan untuk membuat, menamakan, dan mengalokasikan tempat swap-space.
Fragmentasi eksternal bisa membuat swapping lebih lama dengan memaksakan pencarian yang banyak
(multipleseeks) ketika sedang membaca atau menulis sebuah proses.
Kita dapat meningkatkan performa dengan meng-cache informasi lokasi blok pada physical memory dan
menggunakan aplikasi khusus untuk mengalokasikan blok-blok yang contiguous (tidak terputus) untuk berkas
swap-nya, dengan waktu tambahan untuk menelusuri struktur data file-system.
RAID Structure
Redundant Arrays of Independent Disks (RAID) adalah teknik yang digunakan untuk kombinasi beberapa disk
menggunakan satu disk untuk meningkatkan kinerja, redundansi data, atau keduanya.
Waktu pemaparan saat kegagalan dapat menyebabkan hilangnya data.
Jika disk yang dicerminkan gagal secara independen, pertimbangkan disk dengan 1.300.000 waktu rata-rata
untuk kegagalan dan 10 jam waktu rata-rata untuk perbaikan.
Waktu rata-rata untuk kehilangan data adalah 57.000 tahun.
Biasanya dikombinasikan dengan NVRAM untuk meningkatkan kinerja tulis.
Beberapa perbaikan dalam teknik penggunaan disk melibatkan penggunaan beberapa disk yang bekerja secara
kooperatif.
Disk striping menggunakan sekelompok disk untuk satu unit penyimpanan.
RAID Structure
RAID diatur menjadi enam level yang berbeda.
Skema RAID meningkatkan kinerja dan meningkatkan keandalan sistem penyimpanan dengan menyimpan data
yang berlebihan.
Mirroring atau shadowing (RAID 1) menyimpan duplikat dari setiap disk.
Cermin bergaris (RAID 1 + 0) atau cermin bergaris (RAID 0 + 1) memberikan kinerja tinggi dan keandalan
yang tinggi.
Block interleaved parity (RAID 4, 5, 6) menggunakan lebih sedikit redundansi.
RAID dalam larik dapat gagal, sehingga replikasi otomatis data antar larik adalah umum.
Seringkali, sejumlah kecil disk cadangan panas dibiarkan tidak terisi, sehingga secara otomatis mengganti disk
yang gagal dan membuat data dibangun kembali ke dalamnya.
Raid levels Raid (0+1) dan (1+0)
Fitur lain RAID Structure
Terlepas dari di mana RAID diimplementasikan, fitur berguna lainnya dapat ditambahkan.
Snapshot adalah tampilan sistem file sebelum perubahan rangkaian terjadi (yaitu pada suatu titik waktu).
Replikasi adalah duplikasi otomatis dari penulisan antara situs yang terpisah.
Disk cadangan panas yang tidak digunakan, akan secara otomatis digunakan oleh produksi RAID jika disk
gagal mengganti disk yang telah gagal dan membuat ulang set RAID jika memungkinkan.
Ekstensi RAID Structure
RAID sendiri tidak mencegah atau mendeteksi kerusakan pada data atau kesalahan lainnya.
Solaris ZFS menambahkan checksum dari semua data dan metadata.
Checksum disimpan dengan pointer ke objek untuk mendeteksi apakah objek benar dan apakah itu berubah.
Dapat mendeteksi dan memperbaiki kerusakan data dan metadata.
ZFS juga menghapus volume dan partisi.
ZFS Memeriksa Penyimpanan
Semua Metadata Tradisional dan
dan Data Gabungan
Stable-Storage Implementation
Skema write-forward log membutuhkan penyimpanan yang stabil.
Penyimpanan yang stabil berarti data tidak pernah hilang (karena kegagalan, dll)
Untuk membuat penyimpanan stabil:
- Replikasi informasi pada lebih dari satu media penyimpanan nonvolatile dengan mode kegagalan independen.
- Perbarui informasi untuk memastikan data dapat dipulihkan setelah kegagalan selama transfer (pemulihan data).
Penulisan disk memiliki 1 dari 3 hasil, yaitu:
1. Berhasil diselesaikan, yaitu data ditulis dengan benar di disk.
2. Kegagalan sebagian, yaitu kegagalan yang terjadi di tengah-tengah transfer, jadi hanya beberapa sektor yang
ditulis dengan data baru, dan sektor yang ditulis selama kegagalan tersebut mungkin telah rusak.
3. Kegagalan total, yaitu kegagalan yang terjadi sebelum penulisan disk dimulai, jadi nilai data sebelumnya pada disk
tetap utuh.
Stable-Storage Implementation (Cont.)
Jika kegagalan terjadi selama penulisan blok, prosedur pemulihan mengembalikan blok kedalam keadaan yang
konsisten.
Sistem mempertahankan 2 blok fisik per blok logis dapat dilakukan dengan:
1. Menulis ke fisik pertama.
2. Jika berhasil, tulis ke fisik ke-2.
3. Nyatakan selesai hanya setelah penulisan kedua berhasil diselesaikan.
Sistem sering menggunakan NVRAM sebagai salah satu fisik untuk berakselerasi.
Sekian, Terima Kasih
any questions??

link pengerjaan soal:


https://forms.gle/E9FAniwQYRV1cCMh8
Foto Diskusi Kelompok:

Anda mungkin juga menyukai