Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER 2

Disusun oleh :
Leica Al Humaira Lubis (221401027)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
1. Raid
• Pengertian
RAID atau Redundant Array of Independent Disk merupakan suatu teknologi pada
penyimpanan data komputer seperti hardisk maupun SSD, yang dipakai untuk melakukan
implementasi aplikasi atau fitur toleransi kesalahan di media penyimpanan computer dengan
cara redundansi atau penumpukkan data dengan software maupun hardware RAID. Jadi,
RAID adalah organisasi disk memory dengan sistem akses parallel dan redundansi yang
memberikan hasil resultan kelajuan disk yang lebih cepat.

• Tingkatan level pada RAID


1) Level 0
RAID 0 merupakan non-redundant disk array yang menggunakan kumpulan disk dengan
striping pada level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok
data ke dalam beberapa disk. Data akan disimpan terpisah secara merata ke dua hard disk
atau lebih, tanpa informasi parity untuk meningkatkan kecepatan. Pada RAID 0 tidak
ditemukan parity data, sehingga jika ada hard disk yang rusak, maka secara otomatis data
akan rusak. Cara kerjanya yaitu dengan memecah data (striped) menjadi beberapa blok data
dan masing masing blok disimpan pada anggota dari RAID 0 pada disk yang berbeda.
Kelebihan dari level ini adalah kapasistas hard disk yang dimiliki untuk penyimpanan data
adalah total dari keseluruhan hard disk yang dimiliki, tanpa ada pengurangan

2) Level 1

RAID level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau menduplikat di masing masing disk.
Jika sebuah drive rusak maka drive yang lain masih dapat berfungsi. Keuntungan tambahan
dari RAID 1 adalah kinerja baca yang tinggi, karena data dapat dibaca dari drive mana pun
dalam sebuah array. Namun, karena data perlu ditulis ke semua drive dalam array, kecepatan
tulis lebih lambat daripada larik RAID 0. Cara kerjanya adalah dengan
menyalin/menduplikasi/membackup data dari sebuah hardisk ke hardisk lain dengan tujuan
jika salah satu hardisk rusak, maka data tetap bisa diakses dari hardisk lainnya (hardisk yang
menjadi mirror/backup) untuk menggantikan fungsi hardisk utama sampai diganti dengan
hardisk yang baru, tanpa menurunannya performance dari keseluruhan hardisk, selama tidak
semua hardisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.
3) Level 2

RAID level 2 merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada


memori di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. RAID 2 menggunakan
pembagian level bit dengan cara hamming. Pada level ini setiap bit pada word si rekan pada
disk yang terpisah dan kode ECC dari data words disimpan di set disk yang berbeda. Jika salah
satu bit pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan.
Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali
dengan membaca error-correction bit pada disk lain.

4) Level 3

RAID level 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Dalam
pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan RAID level 2, hanya saja pada RAID
Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan, seberapa pun banyak atau jumlah dari
kumpulan disk nya. Cara kerjanya dengan hanya membutuhkan sebuah disk sebagai
redundant/parity dari sekian banyak disk yang dipakai. RAID level 3 juga menggunakan data
stripping dan mengakses disk yang ada secara paralel. RAID level 3 lebih cocok dalam
menjalankan transfer data yang panjang secara konstan (video/music).

5) Level 4

RAID level 4 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yakni memakai
striping data di level blok, dengan mengesave atau menyimpan suatu paritas blok di suatu
disk yang berlainan untuk masing masing blok data di disk lain yang saling bersesuaian. Cara
kerjanya dengan menggunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok
pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data pada disk lain yang bersesuaian. Pada
RAID level 4, hasil rekaman bisa di akses dari semua disk.
6) Level 5

RAID Level 5 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved yang tersebar.
Paritas dan juga data yang di sebar di seluruh disk termasuk pada suatu disk tambahannya.
Cara kerjanya yaitu, pada setiap blok, salah satu dari disk akan menyimpan paritas dan disk
yang lainnya akan digunakan sebagai tempat penyimpanan data. Kelebihan dari RAID level
5 ini, jika salah satu dari hard disk tersebut fails, fungsi hard disk masih berfungsi.

7) Level 6

RAID level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q, seperti hal nya pada RAID level 5,
namun menyimpan sebuah informasi redundan tambahan yang nantinya berguna untuk
mengantisipasi terjadinya kegagalan dari sejumlah disk secara bersamaan. RAID 6
menggunakan cara kerja dan konsep yang sama dengan RAID 5 dari sisi penulisan data yang
tersebar di beberapa hard disk. Yang membedakan antara RAID 6 dan RAID 5 adalah jumlah
parity yang ditulis pada saat penulisan data. Jika RAID 5 menggunakan satu parity, maka
RAID 6 menggunakan dua parity. Dengan menulis 2 parity, maka RAID 6 dapat
mengakomodasikan kerusakan harddisk maksimal 2 unit pada saat yang bersamaan.
Kelebihan dari RAID level 6 ini adalah di dalamnya maksimal hard disk fails dalam waktu
yang bersamaan adalah 2 hard disk. jadi jika 2 harddisk didalam RAID 6 fails, fungsi hard
disk masih berjalan.

• Stripping

Prinsip stripping adalah membagi kinerja antara dua atau lebih hard disk untuk mengolah
sebuah data di saat yang sama. Prinsip ini juga berlaku pada saat loading data di mana dua
hard disk akan bekerja bersama-sama untuk membaca data, sehingga prosesnya pun jadi lebih
cepat. Sayangnya prinsip stripping memiliki kekurangan yaitu bila salah satu array hard disk
macet, maka sebagian data yang disimpan di hard disk lain jadi ikut tidak bisa dibaca.

• Mirroring

Prinsip mirroring yaitu melakukan penyalinan data di hard disk lain dengan isi yang sama
persis secara realtime. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk keamanan data itu sendiri. Namun
kelemahan dari prinsip mirroring adalah memakan kapasitas hard disk.
2. Flash memory

Memori kilat (flash memory) yaitu sejenis EEPROM yang mengizinkan banyak lokasi memori
untuk dihapus atau ditulis dalam satu operasi pemrograman. Istilah awamnya, dia yaitu suatu
wujud dari chip memori yang dapat ditulis, tidak seperti chip memori RAM, memori ini dapat
menyimpan datanya tanpa membutuhkan penyediaan listrik.

Cara kerjanya ialah flash memory menyimpan informasi dalam array sel memori terbuat dari
floating-gerbang transistor. Dalam tradisional single-level perangkat cell (SLC), setiap sel
menyimpan satu bit informasi. Beberapa flash memory yang lebih baru, yang dikenal sebagai
multi-level perangkat cell (MLC), dapat menyimpan lebih dari satu bit per sel dengan memilih
antara berbagai tingkat muatan listrik untuk diterapkan ke gerbang mengambang sel. Pintu
gerbang mengambang mungkin konduktif (biasanya polysilicon di sebagian besar jenis flash
memory) atau non-konduktif (seperti dalam flash memory SONOS).

Flash memory juga merupakan Non Volatile yaitu istilah dimana suatu devices dapat
menyimpan data secara permanen walau suplai power (atau tenaga listrik) pada perangkat
tersebut dimatikan (off). Flash NAND dan flash NOR adalah bentuk utama teknologi flash.
NAND / NOR adalah singkatan dari arsitektur gerbang yang digunakan dalam membangun
perangkat memori.

• NOR flash adalah flash dasar yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
menghapus dan menulis, tetapi menyediakan alamat penuh dan jalur data,
memberikan akses secara acak terhadap semua lokasi memori. Tetapi sangat bagus
untuk menggantikan ROM model lama, dimana memungkinkan untuk mengupdate
kode program yang tersimpan. Contoh adalah BIOS.
• NAND flash bisa melakukan proses penghapusan dan penulisan yang lebih cepat,
membutuhkan tempat yang kecil untuk chip per selnya. Dengan bertambahnya
kapasitas tetapi biaya bisa ditekan menyebabkan flash tipe ini cocok digunakan untuk
secondary storage.

Keuntungan dari flash memory :

1. Harganya relatif terjangkau

2. Flash memory merupakan non-volatile, sehingga dapat diubah dalam blok yang besar
3. Performa SSD dengan chip flash memory NAND lebih tinggi daripada media penyimpanan
magnetik tradisional seperti HDD dan tape.

4. Flash drive memakai dan menghasilkan lebih sedikit daya dan panas daripada HDD.

5. Flash drive memiliki waktu respon yang cepat

Kerugian dari flash memory:

Mekanisme wear-out ,dimana bits perlahan-lahan akan merosot yang dapat menyebabkan error
dan kerusakan pada bit (bit rot).

3. Disk Optical

Optical Disk adalah media penyimpanan data elektronik yang dapat ditulis dan dibaca dengan
menggunakan sinar laser bertenaga rendah. Optical disk terbuat dari terbuat bahan-bahan optic.
Bahan optic tersebut terbuat dari resin (polycarbonate) yang permukaannya dilapisi bahan
reflektif, misalnya alumunium. Bahan ini memungkinkan data dapat ditulis dan dibaca
menggunakan teknologi laser.

Terdapat beberapa jenis optical disk, diantaranya :

1) CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)


CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul. Pembacaan dan penulisan data
pada piringan dikerjakan melalui laser. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai
700MB atau 700 juta bit. CD terbagi atas beberapa jenis, yaitu :

• CD-Rom (Compact Disk read only memory) adalah jenis piringan optic yang
mempunyai sifat hanya bisa dibaca. Kapasitas sebuah CD Rom yang berukuran 4,72
inch dapat menampung hingga 640 Mb atau kira-kira 300.000 halamat text.
• CD-R (CD Recordable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data seperti
halnya disket, namun isinya tidak dapat diubah lagi.

• CD-RW (CD Writetable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data namun
isinya dapat dihapus dan dapat diganti dengan data yang baru.

2) DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc)

Digital Versatile Disc atau biasa disebut DVD adalah disk optik generasi kedua pengembangan
dari CD yang memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar yaitu sekitar 7x dari CD. DVD
meniliki kapasitas penyimpanan 4,7 GB single layer dan dapat memutar film atau video dengan
resolusi 720×480 piksel. DVD memiliki kapasitas sekitar 4,7 – 17 GB, kemampuan DVD dapat
dilihat dari jenisnya.

• DVD-Rom (Digital Versatile Disc Read Only Memory) adalah perangkat keras yang
berfungsi untuk memutar DVD.

• DVD-R (Digital Versatile Disc Read) merupakan media kaset yang hanya memiliki
kemampuan membaca saja. Pada DVD jenis ini, proses burning hanya bisa dilakukan
sekali.
• DVD-RW (Digital Versatile Disc Read Writable) adalah media kaset yang punya
kemampuan membaca dan menulis ulang. Misalnya kalau DVD pernah dilakukan
burning sebelumnya, file-file yang ada di DVD tersebut bisa Anda ganti dengan yang
lain.

3) Blu-ray

Blu-ray merupakan disk format optik yang dianggap menjadi generasi penerus DVD. Blu-ray
dirancang dengan format high definition (HD) dengan berbagai kemampuan seperti HD video
playback, menulis (writing), dan merekam (recording). Blu-ray menawarkan kemampuan
penyimpanan lebih banyak dari DVD biasa. Blu-ray single layer bisa menyimpan data sekitar
25 gigabyte sedangkan blue-ray double layer bisa menyimpan hingga 50 gigabyte.

Disc Blu-Ray menyimpan data-data seperti audio, video, gambar, atau software serta informasi
lainnya di sebuah spiral yang berawal dari tengah disc dan terus menuju ujung disc. Setiap
garis-garis spiral memiliki jarak masing-masing. Nah, spiral itu nantinya akan diberikan sebuah
“tonjolan” jika ada informasi yang ditulis. Tonjolan inilah yang akan dibaca oleh Blu-Ray
Drive nantinya untuk mengetahui informasi yang ditulis.
4. Pita magnetik

Pita magnetik adalah media untuk penyimpanan magnetik, terbuat dari lapisan tipis yang dapat
magnetis pada strip film plastik yang panjang dan sempit.

Diagram Pita Magnetik

Cara kerja pita magnetik adalah dengan :

1) Metode Silinder

merupakan Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor


record. Semua track dari disk pack membentuk suatu silinder. Jadi bila suatu disk pack
dengan 200 track per permukaan, maka mempunyai 200 silinder. Bagian nomor
permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder record yang
disimpan. Jika ada 11 piringan maka nomor permukaannya dari 0 – 19 atau dari 1 – 20.
Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang
ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor permukaan.

2) Metode sektor

Setiap track dari pack dibagi kedalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area
untuk banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor
sektor, nomor track, nomor permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk
controller menunjukkan track mana yang akan diakses dan pengalamatan record
terletak pada track yang mana.Setiap track pada setiap piringan mempunyai kapasitas
penyimpanan yang sama meskipun diameter tracknya berlainan. Keseragaman
kapasitas dicapai dengan penyesuaian density yang tepat dari representasi data untuk
setiap ukuran track. Keuntungan lain dari pendekatan keseragaman kapasitas adalah
file dapat ditempatkan pada disk tanpa merubah lokasi nomor sector (track atau
cylinder) pada file.

Keuntungan dari pita magnetik adalah panjang pita yang ukurannya 600, 800 m bahkan lebih,
memungkinkan panjang rekaman (durasi) tidak terbatas. Volume penyimpanan datanya besar
dan harganya murah. Kecepatan transfer data tinggi. Sedangkan kekurangannya ialah akses
langsung terhadap data lambat kurang ramah lingkungan serta memerlukan penafsiran terhadap
mesin

Anda mungkin juga menyukai