Anda di halaman 1dari 6

KOMPONEN HARDDISK SSD

Kontroler

Gambar : Komponen Harddisk SSD

Kontroler yang terdapat pada SSD berfungsi untuk menjembatani komponen memory
NAND pada SSD dengan komputer. Kontroler adalah sebuah embedded processor yang
menjalankan kode firmware. Kontroler menjadi faktor penting yang memperngaruhi peforma
SSD. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh kontroler diantaranya Error correction (ECC), Wear
leveling, Bad block mapping, Read scrubbing and read disturb management, Read and
write caching, Garbage collection, Encryption.

Flash memory-based
Sebagian besar pabrik menggunakan non-volatile NAND flash memory dalam
pembuatannya, karena lebih murah dibanding DRAM dan mampu mempertahankan data
tanpa suplay daya terus menerus, dan menjamin data tetap presisten walau daya
mendadak mati. Flash memory memang lebih lambat dibanding DRAM dalam hal
kecepatan akses. MLC dapat menyimpan 4 keadaan atau state atau 2 bit per sel memori,
sehingga kepadatan data tinggi, oleh karena itu juga menghasilkan banyak erorr, kecepatan
penulisan data yang lebih rendah dan konsumsi daya tinggi namun harganya lebih murah
dibanding SLC. SLC dapat menyimpan 2 keadaan atau state atau 1 bit per sel memori,
kecepatan baca dan tulis data lebih cepat, konsumsi daya rendah dan daya tahan sel
memori tinggi, akan tetapi SLC lebih mahal.

DRAM-based
SSD yang menggunakan DRAM adalah menfokuskan pada kecepatan akses data yang
ultra. SSD yang menggunakan DRAM biasanya menggunakan baterai inernal atau AC/DC
adapter dan sistem back-up strorage, untuk mempertahankan presistensi data selama tidak
ada listrik dari sumber listrik luar. Jika listrik padam maka baterai menyediakan tenaga
selama penyalinan data dari RAM ke back-up storage. Saat listrik kembali hidup, informasi
disalin kembali ke RAM dari back-up storage dan SSD melanjutkan operasi tadi sama
halnya dengan fungsi Hibernate pada sistem operasi.

Cache atau buffer


SSD Flash memory-based umumnya menggunakan DRAM kapasitas kecil sebagai cache
seperti pada Hard disk. Data yang sering digunakan akan tetap ada di cache selama drive
beroperasi. Setelah tidak ada operasi data akan hilang. Tetapi sebuah pabrik kontroler
SSD, SandForce tidak menggunakan DRAM cache dalam desainnya, tetapi tetap bisa
mencapai performa tinggi.

Battery (super capacitor)


Komponen lainnya yang meningkatkan performa SSD yaitu kapasitor atau baterai. Ini
diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat disalin ke drive
ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetap menyimpan data dalam cache sampai listrik
hidup kembali. Baterai atau super capasitor sangat dibutuhkan oleh SSD dengan memory
flash tipe MLC karena data sangat rentan korup jika listrik padam, namun untuk SSD
dengan memory flash tipe SLC, masalah korup data tidak ada, dan memang kebanyakan
tidak dilengkapi baterai dan super capacitor.
FITUR DAN TEKNOLOGI SSD
Dari sisi sifatnya, SSD dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berbasis flash dan berbasis
DRAM (Dynamic Random Access Memory). Di pasaran saat ini banyak kita temui teknologi
SSD berbasis flash, misalnya Flash Disk, Secure Digital (SD Card), Micro SD Card, Multi
Media Card (MMC) dan Compact Flash (CF). Sementara SSD dengan ukuran fisik sebesar
harddisk konvensional, yaitu ukuran 1,8 inci dan 2,5 inci dengan kapasitas hingga diatas
128 GB, sejak tahun 2008 sudah mulai populer di pasaran seiring dengan harganya yang
makin terjangkau (Wikipedia, 2012).
SSD berbasis flash memanfaatkan sejumlah kecil DRAM untuk cache yang dipakai untuk
menyimpan informasi tentang penempatan blok data serta informasi wear levelling (sebuah
teknik untuk memperpanjang usia pemakaian memori berbasis flash). Sementara pada
SSD dengan kinerja tinggi biasanya juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik
sementara (energy storage). Komponen ini umumnya disusun dari rangkaian kapasitor atau
baterai yang berfungsi untuk memindahkan data dari cache SSD ke flash memory saat
komputer dimatikan/mati mendadak (jika berbasis kapasitor) atau untuk menyimpan data
sementara dalam cache (jika menggunakan baterai).

SSD Berbasis Flash


Data dalam SSD berbasis flash biasanya disimpan dalam sel memori pada chip. Dalam
kelompok ini ada dua macam jenis sel memori yang umum digunakan, yaitu jenis MLC
(Multi Level Cell) dan SLC (Single Level Cell). SSD jenis MLC biasanya lebih murah
dibandingkan dengan yang berbasis SLC. Hal ini disebabkan MLC menyimpan data
sebesar 3 bit atau lebih setiap selnya, sedangkan untuk SLC hanya 1 bit saja, sehingga
biaya per giga byte-nya menjadi lebih rendah. Sedangkan SSD jenis SLC berharga lebih
mahal, namun tipe ini memiliki kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis MLC,
yaitu kecepatan transfer data yang lebih tinggi, konsumsi daya yang lebih rendah dan daya
tahan sel memori yang lebih lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC ini adalah
ongkos pembuatan yang lebih tinggi per giga byte-nya mengingat SSD jenis SLC hanya
mampu menyimpan data dengan jumlah yang lebih sedikit per selnya.

SSD Berbasis DRAM


SSD dengan teknologi ini memiliki kecepatan akses data yang sangat tinggi (umumnya
kurang dari 1 mili detik). Perangkat ini biasanya dilengkapi dengan baterai internal dan
sistem penyimpanan data cadangan untuk memastikan tetap adanya data dalam SSD saat
komputer dimatikan atau mati mendadak. Dalam kondisi ini, baterai dalam SSD akan
memasok daya bagi rangkaian sel untuk menyalin semua informasi dari DRAM ke
perangkat penyimpanan cadangan. Saat komputer dinyalakan lagi, semua informasi ini
akan dikembalikan lagi ke DRAM.

CARA KERJA SSD


Solid-state drive menggunakan tipe memori yang disebut flash-memory, mirip dengan
RAM. Namun, tidak seperti RAM yang tidak menyimpan data saat komputer dimatikan,
memori SSD tetap ada bahkan ketika komputer tidak sedang dinyalakan. Piringan Magnet
Hard Disk dengan jarum yang membaca data, mirip dengan konsep sebuah piringan hitam.
Sebelum jarum tersebut menulis atau membaca, piringan tersebut harus berputar hingga
pada lokasi yang sesuai. SSD menggunakan semacam jaringan sel elektrik yang dengan
cepat mengirim dan memanggil data. Jaringan listrik ini terbagi menjadi bagian-bagian yang
disebut pages, dimana pages atau halaman ini merupakan tempat dimana data
disimpan. Pages ini kemudian dijadikan satu untuk membentuk block.

Penjelasan di atas diperlukan untuk mengerti konsep SSD, dimana SSD hanya bisa
menulis data pada page kosong di sebuah block. Pada hard disk, data akan ditulis pada
lokasi dimana piringan magnetic saat itu berada. Artinya, sebuah data dapat dengan mudah
di-overwrite. SSD tidak bisa langsung menimpa data yang sudah ada. Pertama-tama SSD
perlu mencari page yang kosong dalam sebuah block, kemudian menuliskan data tersebut
pada page yang kosong.

Lalu bagaimana cara konsep penghapusan data pada SSD? Saat page dalam sebuah
block ditandai sebagai file yang tidak berguna, SSD akan mengambil blok tersebut dan
menghapus blok tersebut seluruhnya.Saat anda memiliki sebuah SSD baru, di dalamnya
terdapat banyak blok dengan page yang kosong. Saat pertama kali kamu mengisi page
tersebut dengan data, maka proses penulisan akan berlangsung sangat cepat. Namun,
lama kelamaan kamu akan kehabisan page kosong dan akhirnya terdapat page kosong
yang tidak tertata rapi. Hasilnya, di dalam SSD akan terdapat banyak page yang
berantakan disana sini. Karena SSD tidak bisa langsung menimpa data, jika kamu ingin
menulis data pada kondisi SSD yang sudah mencapai kondisi ini, maka drive tersebut akan
menjalani proses berikut :
1. Mencari blok dengan page kosong yang cukup
2. Menyimpan data page apa saja yang masih diperlukan dalam block tersebut
3. Reset setiap page dalam blok tersebut
4. Menulis ulang data yang diperlukan ke dalam page pada blok yang baru di-reset tersebut
5. Menuliskan data baru
Tentang TRIM
TRIM merupakan sebuah perintah yang langsung ditujukan kepada firmware dari SSD. Jika
Anda belum tahu, firmware itu sama dengan BIOS komputer pada umumnya. Sebuah
media penyimpanan akan selalu menulis dan membaca data. Saat menghapus sebuah
data, hal tersebut sebenarnya juga merupakan sebuah kegiatan menulis data pula. Di
sebuah hard disk, kegiatan penghapusan data tidak sepenuhnya terhapus. Yang terhapus
adalah sebuah pranala yang merujuk ke data tersebut di rentetan data yang disebut
dengan Table Of Content. Saat ada data yang mau ditulis di tempat (sector) yang sama,
data baru tersebut akan ditimpa langsung di tempat data (sector) yang lama. Hal ini disebut
dengan overwriting.

Dalam hard disk, kegiatan overwrite ini adalah biasa. Sayangnya, tidak untuk SSD.
Kegiatan overwriting akan menimbulkan sampah data atau bahasa Inggrisnya adalah
garbage. Garbage ini yang menyebabkan sebuah SSD akan melambat seiring dengan
waktu karena data lama masih ada sehingga membuat SSD harus memilah antara data
lama dengan yang baru. Hal ini membuat SSD lamban dalam membaca data.

Di sinilah kegunaan TRIM. TRIM memastikan saat sistem operasi mau menulis di sektor
yang sama, data yang lama akan terhapus total tanpa ada sampah lagi. Selain itu, fungsi
TRIM juga akan membuat semua sektor yang dihapus dan diformat menjadi bersih. Hal ini
akan membuat sebuah SSD menjadi kencang sama seperti yang baru.

SSD HDD
Komponen
(Solid State Drive) (Hard Disk Drive)

Daya 2 - 3 watt 6 - 7 watt

Harga Masih Mahal Masih lebih murah

Kapasitas Notebook: kurang dari 1TB Notebook: 500GB - 2 TB


Desktop: Max 1TB Desktop: 6 TB

Waktu booting 10 - 13 detik 30 - 40 detik

Noise Tidak memiliki komponen yang bergerak Terdapat komponen bergerak sehingga
(kebisingan) sehingga tidak menghasilkan suara bising menghasilkan suara bising

Getaran Tidak ada getaran Ada getaran

Panas Tidak ada menghasilkan panas Menghasilkan panas

Failure Rate 2.0 juta jam 1,5 juta jam

Kecepatan baca / Umumnya 200 MB/s, bahkan 550 MB/s untuk Antara 50 120 MB/s
tulis SSD yang tercanggih.

Enkripsi (kode FDE (Full Disk Encryption) FDE (Full Disk Encryption)
sandi)

Kecepatan buka 30% lebih cepat dari HDD Lebih lambat


SSD HDD
Komponen
(Solid State Drive) (Hard Disk Drive)

file

Imbas Gaya SSD aman terhadap imbas gaya magnet Gaya magnet dapat menghapus data.
Magnet

Anda mungkin juga menyukai