Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN SSD DAN HDD

Perkembangan dan Cara Kerja SSD


Kenapa SSD untuk komersil abru ada sekarang?
SSD sebenarnya sudah ada sejak lama, cikal bakal ssd yang sekarang tidak lain dan tidak
bukan adalah flash memory, sama seperti hanya RAM dan Flashdisk. SSD pertama berbasis
flash memory dikembangkan pada tahun 1995.
SSD yang di tujukan untuk komputer desktop dahulu tidak sama dengan seperti sekarang
yang menggunakan slot SATA, dahulunya SSD menggunakan interface dari PCI-E x8. Di
zaman HDD yang masih menggunakan interface Ide pun SSD sudah ada tapi kemudian tidak
laku. Interface IDE terlalu lambat sehingga kecepatan baca tulis SSD dengan HDD
perbedaannya tidak signifikan. Namun sekarang dengan slot SATA3 yang ada performa SSD
menjadi sangat signifikan kecepatanya. Ketika menggunakan Hardisk dengan SATA2 atau
SATA3 maka perbedaan kecepatan tidak akan begitu jauh terasa namun jika menggunakan
SSD akan jauh terasa perbedaannya.
Selain alasan tersebut, perkembangan SSD dulu memang lambat, mekanisme baca dan
tulisnya jauh lebih rumit dari pada Hardisk. Seperti hanya sebuah RAM yang sama-sama
menggunakan konsep flash memory, timbul tanda tanya kenapa RAM tidak ada yang
langsung puluhan GB? Itu disebabkan mekanisme baca tulisnya yang rumit dan butuh
perubahan pada RAM itu sendiri. RAM DDR4 yang kemungkinan akan munncul pada tahun
ini diperkirakan akan menjadi solusinya. RAM DDR4 ditenggarai mampu memeksimalkan
mekanisme baca tulis di flash memory dengan lebih baik dari DDR3. Dengan memory yang
lebih besar diharapkan dapat mengakibatkan kinerja yang lebih baik.

Arsitektur dan System kerja SSD


Prinsip dibalik solid state drive adalah tidak ada bagian yang bergerak, tidak platter yang
berputar, tidak ada head yang berpindah-pindah. Data dibagi dalam ukuran word dan
disimpan dalam memori. Data kemudian diakses dengan cepat menggunakan metode
pengalamatan yang unik pada seluruh sistem. Teknologi ini telah digunakan untuk RAM
selama bertahun-tahun, tetapi tidak digunakan untuk hard disk drive karena terlalu mahal
untuk diproduksi dalam jumlah yang cukup untuk menggantikan hard disk.
Jika anda melihat bagian atau komponen dari hardisk maka anda akan melihat konsep
piringan hitam. Sebelum jarum tersebut menulis atau membaca, piringan tersebut harus
berputar hingga pada lokasi yang sesuai.
SSD menggunakan semacam jaringan sel elektrik yang dengan cepat mengirim dan
memanggil data. Jaringan listrik ini terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut pages,
dimana pages atau halaman ini merupakan tempat dimana data disimpan. Pages ini
kemudian dijadikan satu untuk membentuk block. Penjelasan tersebut diperlukan untuk
mempermudah memahami konsep SSD, dimana SSD hanya bisa menulis data pada page
yang kosong di sebuah block. Pada HHD data akan dituliskan pada lokasi dimana piringan
magnetic pada saat itu berhenti. Ini artinya sebuah data dapat dengan mudah di-Overwrite .
SSD tidak bisa langsung menimpa data yang sudah ada. Pertama-tama SSD akan mencari
page yang kosong dalam sebuah block kemudian menulisnya pada page yang kosong
tersebut. Bagaimana dengan konsep penghapusan pada SSD? Saat page dalam sebuah block
ditandai sebagai file tidak berguna, SSd akan mengambil block tersebut dan kemudian akan
menghapusnya secara keseluruhan.

Saat anda memiliki SSD baru yang kosong maka akan terdapa banyak bloxk page yang
kosong. Saat pertama kali mengisi page tersebut dengan sebuah atrau beberapa data maka
proses penulisan akan berlangsung sangat cepat. Namun lama kelamaan kamua anda akan
kehabisan page kosong dan akhirnya terdapat page kosong yang tidak rapi. Hasilnya didalam
SSD akan terdapat banyak page yang berntakan disana-sini.
Karena SSD tidak bisa langsung menimpa data, jika kamu ingin menulis data pada kondisi
SSD yang sudah mencapai kondisi ini, maka drive tersebut akan menjalani proses berikut :
-Mencari blok dengan page kosong yang cukup
-Menyimpan data page apa saja yang masih diperlukan dalam block tersebut
-Reset setiap page dalam blok tersebut
-Menulis ulang data yang diperlukan ke dalam page pada blok yang baru di-reset tersebut
-Menuliskan data baru
Intinya, apabila anda sudah menggunakan setiap page kosong yang tersedia di dalam blok
pada SSD, drive tersebut akan perlu menjalani proses diatas setiap kali menuliskan data baru.
Akibatnya, semakin lama, SSD akan malah akan menjadi semakin lambat.

Perbedaan Dasar Kinerja SSD dengan HDD


SSD mengkonsumsi daya lebih kecil daripada HDD. contoh, SSD 2,5 inci hanya butuh daya
kurang dari 1 Watt, sementara daya yang dipakai HDD mencapai 2,1 Watt.
Untuk pengguna PC, perbedaan itu tidak terasa. Tapi pengguna notebook bisa merasakan
perbedaan awet baterainya.
SSD memiliki kemampuan dalam kecepatan baca tulis yang luar biasa dimana tidak adanya
piringan yang berputar ataupun alat pembaca yang harus diposisikan seperti layaknya HDD
SSD memeberikan peningkatan kinerja pada performa Input Output I/O, dimana
konvensional HDD menggunakan piringan (platter) yang berputar dan sebuah head untuk
membaca data pada piringan yang tentunya membuat HDD akan memiliki delay dalam
melakukan proses tulis baca data,
SSD lebih tahan rusak terhadap guncangan dari pada hard disk konvensional, karena piringan
pada hard disk dapat terganggu kinerjanya bila mengalami guncangan dan akan berakibat
kerusakan maupun data loss. Hal ini tidak terjadi pada SSD karena tidak ada alat mekanik
yang bergerak dan bisa terguncang (full ic = integrated circuit). Tapi SSD bisa juga
mengalami kerusakan seperti layaknya ic pada umumnya dan akan berakibat data loss.

Kelebihan dan Kekurangan SSD dibandingkan HDD


Dari penjelasan-penjelasn mengenai SSD di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa SSD juga
memiliki kelebihan maupun kekurangan jika dibandingkan dengan HDD.

Kelebihan SSD dari pada HHD


1. Waktu memulai bekerja atau start up yang lebih cepat. Hal ini tentunya akan berdampak
pada daya akses yang lebih tinggi.
2. Akses SDD lebih cepat (kapanpun anda mengakses).
3. Tidak memiliki suara dengung sehingga akan lebih nyaman saat digunakan.
4. Hemat daya listrik jika di bandingkan dengan penggunaan daya HDD.
5. Lebih tahan terhadap guncangan dan getaran serta temperatur yang lebih tinggi.
6. Dengan kapasitas yang sama dengan HDD dari segi ukuran SSD memiliki bobot lebih ringan
dan ukuran fisik yang ramping sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile storage.
7. Kedepannya memungkinkan untuk menggabungkan teknologi memristor dengan SSD
sehingga jika sebuah komputer dihidupkan layaknya sebuah televisi yang mana tidak
memerlukan istilah start up dan shut down lagi atau sejenisnya.

Kekurangan SSD dari pada HHD


1. Harga yang akan relatif lebih mahal dibandingkan dengan HHD. Sebagai perbandingan SSD
dengan kapasitas 500 GB saat ini harganya sekitar 4-5 juta sedangkan denga kapasitas yang
sama HDD hanya di bandrol dengan harga 500-800 ribu rupiah saja tergantung dari
mereknya.
2. Kapasitas tertinggi dari suatu SSD pada saat ini masih dibawah kapasitas tertinggi yang
mampu disimpan oleh HDD.
3. Daya tahan tulis dan baca SSD yang terbatas, seperti di jelaskan sebelumnya bahwasanya
SSD ini akan mengalami pelambatan menulis data jika sebelumnya page yang ada tidak
teratur lagi dan penuh, dan
4. Akibat darihal tersebut otomatis kemampuan memasukkan atau write data lebihn rendah
dariu pada kemampuan membaca dara atau read.

Kesimpulan
Solid-State Disk (SSD) adalah media penyimpanan data yang menggunakan non volatile
memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hard-disk
konvensional. SSD sebenarnya sudah ada sejak lama namun karena pada saat itu belum
ditemukan SATA3 seperti sekarang ini akibatnya SSD tidak diminati dan dianggap tidak
efisien mengingat kecepatan transfer datanya hampir sama dengan HDD yang harganya jaul
lebih murah.

SSD menggunakan semacam jaringan sel elektrik yang dengan cepat mengirim dan
memanggil data. Jaringan listrik ini terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut pages,
dimana pages atau halaman ini merupakan tempat dimana data disimpan. Pages ini
kemudian dijadikan satu untuk membentuk block. SSD hanya bisa menulis data pada page
yang kosong di sebuah block. Pada HHD data akan dituliskan pada lokasi dimana piringan
magnetic pada saat itu berhenti. Ini artinya sebuah data dapat dengan mudah di-Overwrite.
SSD tidak bisa langsung menimpa data yang sudah ada. Apabila kita sudah menggunakan
setiap page kosong yang tersedia di dalam blok pada SSD, drive tersebut akan perlu
menjalani proses diatas setiap kali menuliskan data baru. Akibatnya, semakin lama, SSD
akan malah akan menjadi semakin lambat.

REFERANSI
http://postteknologi.blogspot.com/2013/12/perbedaan-cara-kerja-ssd-dan-hdd-untuk.html

Anda mungkin juga menyukai