Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Igin Adigholib

NIM 2301125
Kelas : 1C2
Mata Kuliah : Arsitektur dan Organisasi Komputer

RAID & HARD DRIVE

• Raid
RAID atau yang merupakan singkatan dari Redundant Array Of Independent Disk
yang meurujuk pada suatu technology di dalam suatu penyimpanan data pada
komputer yang di pakai untuk melakukan implemenatasi aplikasi atau fitur toleransi
kesalahan di media penyimpanan computer terutama pada hard disk dengan memakai
cara redundansi atau penumpukkan data, baik itu dengan memakai software atau
perangkat lunak, maupun unik perangkat keras RAID atau hard RAID yang terpisah.

RAID adalah organisasi disk memory yang dapat mengatasi sejumlah disk dengan
system akses nya parallel dan redundansi di tambah kan untuk memberikan
peningkatan reliabilitas. Kerja parallel ini memberikan hasil resultan kelajuan disk
yang akan lebih cepat.

Penggunaan istilah RAID pertama kali diperkenalkan oleh David A. Patterson, Garth
A. Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat
pada tahun 1987. Tetapi walaupun mereka yang menggunakan istilah RAID pertama
kali, tetapi hak paten RAID sejatinya dimiliki oleh Norman Ken Ouchi dari IBM,
yang pada tahun 1978.

RAID memiliki sebanyak 3 karakteristik umum sebagai berikut.


1) Data nya di distribusikan pada drive fisik array.
2) RAID merupakan sekumpulan dist drive yang di klaim sebagai system tunggal
pada disk.
3) Kapasitas redundant disk di pakai untuk menyimpan informasi paritas, yang sudah
menjamin recoverability data pada saat terjadi kegagalan disk atau terjadi suatu
masalah.

RAID level 0
Raid pada level 0 ini memakai sekumpulan disk dengan striping di level biok, tanpda
adanya redundansi. Maka dari itu ia hanya menyimpan dan melakukan striping blok
data di dalam sejumlah disk. Level 0 ini sesungguh nya tidak termasuk di dalam
kelompok RAID, hal ini di karenakan level 0 tidak memakai redundansi dalam
peningkatan kinerja nya tersebut.
RAID level 1
RAID level 1 adalah disk mirroring, memalsukan atau menduplikat di masing masing
disk. Langkah langkah ini bisa memberikan peningkatan terhadap kinerja disk, namun
jumlah disk yang di perlukan juga berubah menjadi 2 kali lipat. Maka dari itu dana
nya menjadi sangat lah mahal.

RAID level 2
RAID level 2 ini adalah pengorganisasian dengan error – correcting – code (ECC).
Seperti di memory server EEC yang di mana pendeteksian titik terjadinya error
memakai paritas bit. Di masingn masing byte data memiliki suatu paritas yang
bersesuaian yang merepresentasi kan jumlah bit pada byte data tersebut, yang dimana
paritas bit = 0 apabila jumlah bit parasite = 1 atau ganjil atau parasitas bit=0 genap.

RAID LEVEL 3
RAID LEVEL 3 adalah suatu pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Dalam
pengorganisasian level ini hampir sama hal nya dengan RAID level 2, hanya saja pada
RAID Level 3 ini membutuhkan suatu disk redundan, seberapa pun banyak atau
jumlah dari kumpulan disk nya.

RAID Level 4
RAID Level 4 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved,
yakni memakai striping data di level blok, dengan mengesave atau menyimpan suatu
paritas blok di suatu disk yang berlainan untuk masing masing blok data di disk lain
yang saling bersesuaian.

RAID level 5
RAID Level 5 ini adalah suatu pengorganisasian dengan paritas blok interleaved yang
tersebar. Paritas dan juga data yang di sebar di seluruh disk termasuk pada suatu disk
tambahan nya.

RAID Level 6
Untuk RAID Level 6 ini dinamai juga dengan redundansi p + q, seperti hal nya pada
RAID level 5, namun menyimpan sebuah informasi redundan tambahan yang
nantinya berguna untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dari sejumlah disk secara
bersamaan.
RAID Level 10
RAID 10 biasa juga disebut dengan RAID 1+0 atau RAID 1 dan 0, mirip dengan
RAID 0+1, cuma perbedaanya adalah penggunaan level RAID nya dibalik. RAID 10
sebenarnya bukan level standar RAID yang diciptakan untuk driver Linux MD. RAID
10 membutuhkan minimal 4 buah hardisk.

RAID Level 50
RAID 50 (atau juga disebut dengan RAID 5+0) merupakan kombinasi block-level
striping dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID 5. RAID 50 membutuhkan
minimal 6 hardisk.

RAID Level 60
RAID 60 (atau juga disebut dengan RAID 6+0) merupakan kombinasi block-level
striping dari RAID 0 dengan distribusi parity dari RAID 6. RAID 60 membutuhkan
minimal 8 hardisk.
• Hard Drive
[Video 1]
Inti dari setiap hard drive adalah tumpukan disk yang berputar dengan kecepatan
tinggi dengan kepala perekam terbang di atas setiap permukaan. Setiap disk ditutupi
dengan lapisan partikel logam magnetik mikroskopis, dan data Anda tidak disimpan di
dalamnya. Sebaliknya, data dicatat sebagai pola magnetik yang dibentuk oleh
kelompok partikel kecil tersebut.
Dalam setiap kelompok, juga dikenal sebagai bit, semua partikel memiliki
magnetisasi yang diatur dalam salah satu dari dua kemungkinan keadaan, yaitu nol
dan satu.

Data ditulis ke disk dengan mengubah serangkaian bit menjadi arus listrik yang
melewati elektromagnet. Magnet ini menciptakan medan magnet yang cukup kuat
untuk mengubah arah magnetisasi partikel logam. Misalnya, sebuah huruf diwakili
oleh satu byte atau 8 bit, dan rata-rata gambar Anda memerlukan beberapa megabyte,
setiap byte terdiri dari 8 juta bit.
Kemajuan luar biasa dalam penyimpanan ini tidak hanya membantu menjadikan
segalanya lebih ringkas, namun juga melibatkan banyak inovasi. Sebuah teknik yang
disebut proses litografi film tipis memungkinkan para insinyur untuk membuat
miniatur pembaca dan penulis. Meskipun ukurannya besar, pembaca menjadi lebih
tanggap saat memanfaatkan penemuan baru tentang sifat magnetik dan kuantum
materi. Bit juga dapat dikelompokkan lebih rapat menggunakan algoritma matematika
untuk menyaring noise dari noise magnetik dan menemukan urutan bit yang paling
mungkin dari setiap bagian sinyal yang dibaca.

Namun, pada kecepatan sekitar 100 gigabit per inci persegi, penyusutan partikel
magnet lebih jauh atau mendekatkannya akan menimbulkan risiko baru yang disebut
efek super paramagnetik. Dia menggunakan media perekam yang lebih stabil secara
termal, yang ketahanan magnetnya dikurangi untuk sementara dengan memanaskan
tempat tertentu dengan laser dan memungkinkan data direkam. Jadi, berkat upaya
gabungan dari generasi insinyur, ilmuwan material, dan fisikawan kuantum, perangkat
dengan kekuatan dan presisi luar biasa ini dapat berputar di telapak tangan.

[Video 2]

Disk magnetik, seperti hard drive dan floppy disk, merupakan perangkat penyimpanan
penting yang memainkan peran penting dalam sejarah komputasi. Meskipun hard drive
lebih umum digunakan saat ini, floppy drive pernah menjadi standar. Piringan ini terdiri
dari piringan-piringan yang dipasang pada sebuah poros, berputar dengan kecepatan
yang sama. Rotasi ini dikendalikan oleh motor, memungkinkan kepala magnet
mengakses data pada permukaan pelat.

Cakram magnetik biasanya terdiri dari sejumlah piringan yang dipasang pada poros
yang berputar. Setiap cakram memiliki dua permukaan yang dilapisi lapisan bahan
magnetis. Misalnya, sebuah piringan dengan tiga buah cakram akan memiliki total enam
sisi. Bit data disimpan di semua permukaan. Kepala magnet yang menempel di lengan
bertanggung jawab untuk mengakses data. Head ini merupakan bagian dari head set
yang dapat menggerakan semua head secara bersamaan.
Untuk mengakses data pada disk magnetik, kepala dipindahkan ke posisi tertentu. Saat
piringan berputar, kepala dapat mencapai lekukan melingkar di permukaan. Setiap
ujungnya dapat mencapai lekukan pada permukaannya sendiri, dan semua lekukan yang
terletak pada jarak yang sama dari pin membentuk silinder.

Konfigurasi ini memungkinkan beberapa head untuk mengakses track yang berbeda
secara bersamaan. Memindahkan kepala lebih dekat atau lebih jauh dari poros
memungkinkan akses ke alur yang berbeda pada disk.

Data pada disk magnetik diatur ke dalam trek dan sektor. Track mewakili jalur
melingkar pada permukaan, sedangkan sektor adalah unit data terkecil yang dapat
dibaca. Alih-alih menyimpan data secara terus menerus di sepanjang track, data dibagi
menjadi beberapa sektor. Setiap sektor berisi pembukaan, bit data, checksum, dan
informasi lain yang diperlukan. Head mengidentifikasi awal dari sebuah sektor dan
menentukan posisinya di lintasan berdasarkan informasi ini.

Kapasitas disk magnetik dapat dihitung berdasarkan banyak faktor berbeda. Hal ini
tergantung pada jumlah disk, jumlah track per permukaan, jumlah sektor per track, dan
jumlah data yang disimpan di setiap sektor. Biasanya, disk memiliki sejumlah kecil
piringan, ribuan track per permukaan, puluhan hingga ratusan sektor per track, dan satu
kilobyte atau setengah kilobyte data per sektor.

(Dimensidata, n.d.)
(Huang, 2017)

References
Dimensidata, O. B. (n.d.). Pengertian RAID dan Macam Jenis Level Teknologi RAID. Retrieved from
blog.dimensidata: https://blog.dimensidata.com/pengertian-raid-dan-macam-jenis-level-
teknologi-raid/

Huang, X. (2017). Hard Drive Failure Prediction for Large Scale Storage System. Retrieved from
escholarship.org: https://escholarship.org/uc/item/11x38

Anda mungkin juga menyukai