Anda di halaman 1dari 32

MEMORI

EKSTERNAL
Disusun oleh :
Jane Indah Pratiwi (1810631170063)
Aqillah Fadia Haya (1810631170029)
Dwiarti Rahma Utami (1810631170063)
Nida Tsuroya Sholahuddin (1810631170063)
Memori

Dalam sistem komputer memori


berperan dalam penyimpanan program
dan data.
Dalam materi ini akan dibahas mengenai
perangkat memori eksternal yang
memiliki kapasitas yang lebih besar
Memori Eksternal
Memori yang berada diluar unit pemroses utama.

Dalam pembahasan memori eksternal terdapat tiga perangkat penting yaitu :


Contoh Memori Eksternal
Harddisk

Floopy disk
Flashdisk
Faktor-Faktor Dibutuhkannya Memori
Eksternal

a. Dibutuhkannya media penyimpanan data untuk jangka waktu yang panjang;

b. Kebutuhan akan memori utama saja tidak mencukupi yang membuat

dibutuhkan memori tambahan untuk menyimpan data yang lebih besar dan

fleksibel;

c. Semakin besarnya peralatan penyimpanan maka dengan sendirinya

mempengaruhi waktu pemprosesan.


Kelebihan Pada Memori Eksternal :
- Dapat di bawa kemanapun;
- Kapasitas yang lebih besar;
- Bentuknya yang lebih kecil.

Kekurangan Pada Memori Eksternal :


-Umur yang lebih sedikit;
- Cepat Rusak;
- Proses membaca yang lambat.
Disk Magnet
(Magnetic Disk)

Magnetic Disk adalah piringan bundar yang

terbuat dari logam atau sejenisnya yang dilipisi

dengan bahan yang dapat dimagnetisasi seperti

magnetic-oxide.
a. Piringan : Tempat penyimpanan data

b. Motor : Penggerak piringan agar seluruh

permukaan dapat diakses

c. Head baca/tulis : Menulis data

sekaligus membacanya

d. Antarmuka : Menghubungkan disk

dengan sistem komputer

e. Catu daya : Penyuplai arus listrik


Piringan Disk Magnet
Disk magnet terdiri dari sejumlah
silinder yang masing-masing
memiliki dua permukaan.
Piringan disk magnet terdiri dari
beberapa trek yang masing-
masingnya terdiri dari beberapa
sektor.
Trek merupakan satu sisi lingkaran
terdiri dari ribuan jalur melingkar
Satu sektor dengan sektor lainnya
dipisahkan oleh celah antar sektor,
begitupun dengan trek.
Fungsi celah untuk mencegah
interfensi medan magnet dan error
akibat salah penempatan head
Satu trek terdiri dari ratusan sektor
yang dipisahkan dengan gap
Data disimpan dalam sektor-sektor
yang terdapat dalam piringan
Karakteristik fisik sistem disk

Berdasarkan pergerakan pembaca (head) terdiri dari dua jenis,


o head baca/tulis tetap (setiap trek satu buah)
o head baca/tulis yang dapat bergerak (setiap permukaan satu buah). Head berpindah dari
satu trek ke trek lain.
Berdasarkan kemudahan untuk dibawa
o Terdapat disk yang dapat dicopot (floppy disk) dan ada yang tidak dapat dicopot (harddisk)
o Terdapat disk yang hanya memiliki satu sisi dan ada yang dua sisi.
Berdasarkan piringan yang digunakan terdapat piringan tunggal (floppy disk) dan banyak (HD).
Berdasarkan mekanisme pembaca (head)
o Terdapat kontak fisik dengan lapisan magnetik.
o Terdapat jarak yang tetap antara head dan lapisan magnetik.
o Head menempel pada permukaan magnetik apabila disk diam, sebaliknya head akan
terangkat apabila disk bergerak. Jarak antara head dan permukaan magnetik sangat dekat
sehingga diperoleh kerapatan data yang lebih tinggi.
Struktur disk penyimpan data
terdiri dari sejumlah magnet yang
dapat diinduksi untuk
penyimpanan nilai.
Pengisian data dilakukan dengan
proses induksi yaitu mengalirkan
listrik pada bagian penulis data.
Induksi ini mempengaruhi arah
magnet yang terdapat dalam
media. Perubahan inilah yang
menandakan perubahan nilai pada
media.

Setelah proses induksi listrik untuk penulisan data, arah medan magnet per sel area akan
berubah sesuai dengan nilai bit yang disimpan didalamnya.
Proses pembacaan data dari disk magnet adalah dengan membaca arah medan magnet
per area sel
Setiap sel bit
terdiri dari 50-
100 butir/per bit.

Bit 0 ditandai
dengan area
yang didalamnya
terdapat magnet
yang seragam,
Bit 1 ditandai
dengan magnet
yang
berlawanan.
Struktur fisik sebuah disk magnet terdiri
dari tiang, poros, piringan, dan
pembaca/tulis.
Terdapat permukaan yang digunakan
untuk penyimpanan data.
Data ditulis dan dibaca melalui Head
Baca-Tulis yang digerakan oleh lengan
penggerak.

Data yang tersimpan dalam piringan


dapat diakses seluruhnya dengan
kombinasi gerak putaran poros dan
lengan penggerak head pembaca/tulis.
Parameter Kinerja Disk

Kinerja akses sebuah disk magnet ditentukan oleh waktu akses (Ta) yaitu waktu yang diperlukan
untuk mentransfer data pada lokasi yang telah ditentukan.
Semakin cepat waktu yang diperlukan untuk mengakses blok data pada sebuah disk eksternal
maka kinerjanya semakin bagus.
Pada proses transfer data, terdapat tiga tahapan yang dilakukan yaitu
>> Pencarian trek tempat data berada (Ts)
>> Pencarian sektor pada trek (Tr)
>> Pembacaan data pada sektor (Tf)
Dengan demikian waktu akses merupakan penjumlahan dari waktu-waktu proses tersebut

r = kecepatan rotasi
Ta = Ts + Tr +Tt T = waktu transfer
b = jumlsh byte yang ditransfer
Ta = Ts + (1/2r) + (b/r/N) N = jumlah byte dalam trek
Perhitungan waktu untuk pembacaan data dari sebuah disk magnetik

“Sebuah disk magnetik berisi 200 sektor untuk setiap treknya yang masing-masing sektor dapat
menampung 200 Byte data. Kecepatan rotasi dsk tersebut adalah 3000 rpm. Rata-rata waktu
pencarian trek adalah 8 ms. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk membaca 1500 sektor
dengan model akses sekuensial dan random!”

Solusi
Waktu rotasi adalah 1/rpm = (1/3000) x 60 s = 1/50 s = 20 ms
Disk ini memiliki kemampuan untuk membaca satu trek penuh (satu putaran) dalam waktu 2 ms
Rata-rata waktu rotasi adalah 20/2 = 10 ms, dengan demikian maka Tr = 10 ms
Waktu rata-rata pencarian trek Ts = 8 ms
Jumlah trek ditentukan oleh banyaknya data yang akan ditransfer.
Jumlah trek = 1500/200 = 8 trek dengan rincian, 7 trek penuh dan 1 trek hanya 100 sektor
Perhitungan waktu akses jika proses pembacaan datanya sekuensial

Waktu transfer data pada trek ke-1


Ta1 = Ts + Tr + Tt = 8 ms + 10 ms + 20 ms= 38 ms

Waktu transfer data pada trek ke-2 sampai trek ke-6


Ta2-6 = 3 x (Tr + Tt) = 3 x (10ms + 20ms) = 3 x 30ms = 90 ms
Tidak perlu ada pencarian trek lagi karena meneruskan trek sebelumnya

Waktu transfer data pada trek ke-8


Ta7 = Tr + Tt = 10ms ((100/200)x20)ms = 10ms + 10ms = 20ms
Waktu total yg diperlukan untuk mentransfer seluruh data adalah gabungan dari ke-7 waktu tsb
Ta = Ta1 + Ta2-6 + Ta7 = 38 ms + 90 ms + 20 ms = 148 ms
Perhitungan waktu akses jika proses pembacaan datanya random

Ta = 1500 x (Ts + Tr + Tt)


= 1500 x (8ms + 10ms + ((1/200)x20) ms) Waktu yang diperlukan untuk
= 1500 x (8ms + 10ms + 0.1 ms) transfer data pada kedua contoh
tersebut adalah 148 ms untuk
= 1500 x (18.1 ms proses pembacaan sekuensial.
= 27.150 ms
= 27,15 s

Sementara itu untuk pembacaan random diperlukan waktu 27,15 s.


Dalam hal ini kinerja pembacaan disk dipengaruhi oleh posisi blok data yang dibaca.
Pembacaan blok data yang posisinya sekuensial jauh lebih cepat dibandingkan dengan
pembacaan data secara random dengan jumlah data yang sama.
Redundant Array of Independent
Disk (RAID)
Konsep RAID dikenalkan sebagai upaya untuk peningkatan kinerja penyimpanan
eksternal. Lebih dari satu harddisk yang bekerja sama untuk memperoleh kinerja yang
lebih baik dibanding dengan satu harddisk.
RAID digunakan untuk memberikan kemampuan dari suatu sistem untuk dapat tetap
berfungsi meskipun mengalami kegagalan/kerusakan.

Skema RAID terdiri dari 7 level yaitu RAID level 0


sampai RAID level 6. Level ini tidak menunjukan
tingkatan melainkan pembeda antara satu dengan
yang lain berdasarkan beberapa karakteristik.
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang
dianggap sebagai sistem tunggal disk
2. Data disebar dalam drive fisik dengan konsep
array
3. Kapasitas redundant disk digunakan untuk
menyimpan informasi paritas yang menjamin
adanya proses recovery pada saat terjadi
kesalahan atau kegagalan disk
Kategori Level Penjelasan Jumlah Disk
Stripping 0 Tidak redundan N
Mirroring 1 Di-miror 2N
Parallel 2 Redundant dengan Hamming Code N+m
Access 3 Bit-Interleavd Parity N+1
Independen 4 Block-Interleaved Parity N+1
t Access 5 Block-Interleaved Distributed Parity N+1
6 Block-Interleaved Dual Distributed Parity N+2

Konsep RAID
>> Mirroring, Penyalinan data kelebih dari satu buah harddisk
>> Stripping, pemecah data ke beberapa harddisk
RAID level 0 tanpa
redundant. RAID level 1
memiliki kemampuan mirror.
Terdapat sejumlah disk
sebagi mirror dari disk
utama. RAID level 2 memiliki
kemampuan redundant
dengan hamming code.
Sistemnya adalah menggabungkan
kapasitas dar beberapa harddisk. Sehingga
secara logika hanya terlihat satu harddisk.

Meningkatkan kinerja harddisk, tapi jumlah


disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat.
Memiliki back up untuk tiap disk dan
perbaikan disk yang rusak dapat dengan
cepat dilakukan
Menggunakan sistem stripping, namun
ditambahkan tiga harddisk lagi untuk pariti
hamming, sehingga data menjadi lebih
reliable. Harddisk yang dibutuhkan minimal 5.
Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk
menyimpang hamming code dari hasil
perhitungan tiap bit yang ada di harddisk
lainnya.

Hampir sama dengan raid level 2, hanya


memerlukan sebuah disk redundan,
berapapun kumpulan disk nya, karena
disk controller dapat memeriksa apakah
sebuah sector itu dibaca dengan benar
atau tidak. (mengalami kerusakan atau
tidak)
RAID level 3 sama halnya dengan RAID
level 2 dengan perbedaan, pada RAID level
3 hanya memerlukan 1 redundant. RAID
level 4 sampai level 6 memiliki teknik
untuk akses secara independen sehingga
dapat dilakukan proses baca/tulis secara
bersamaan (paralel). Konsep ini sangat
cocol digunakan untuk aplikasi yang
memerlukan akses masukan/luaran data
yang tinggi.
Terdapat sejumlah disk
fisik, disk fisik 0 sampai
3. Diski ini dilihat oleh
sistem operasi sebagai
sebuah disk tunggal
secara logik.
Pada saat mengakses
strip 0, maka akses
diarahkan pada disk fisik
0 strip 0. demikian juga
dengan pengaksesan fisik
yang lain.
Optical Disk
Media penyimpanan data yang menyimpan
data sebagai pola titik-titik yang dapat dibaca
dengan menggunakan cahaya laser.
Data yang disimpan dalam medium
penyimpanan optik dibaca dengan
memantulkan sinar laser terhadap permukaan
medium penyimpanan data.
Bila memang sinar tersebut mengenai titik di
mana data disimpan, maka sinar tersebut akan
dipantulkan kembali secara berbeda, untuk
memberitahukan bahwa di sana ada titik yang
berisi data.
Jenis Optical Disk

Blu Ray

DVD (Digital Video Disk )

Compact Disk
1. CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)

CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul. Pembacaan dan penulisan
data pada piringan melalui laser. CD berbentuk lingkaran dengan diameter 120 mm serta
memiliki libang ditengahnya yang berdiameter 15 mm. kapasitas penyimpanan CD dapat
mencapai 870 Mb yang dapat menyimpan data hingga 99 menit.
Contohnya :
· CD-Rom (Compact Disk read only memory) adalah jenis piringan optic yang mempunyai
sifat hanya bisa dibaca. Kapasitas sebuah CD Rom yang berukuran 4,72 inch dapat
menampung hingga 640 Mb atau kira-kira 300.000 halamat text.
· CD-R (CD Recordable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data seperti halnya
disket, namun isinya tidak dapat diubah lagi.
· CD-RW (CD Writetable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data namun isinya
dapat dihapus dan dapat diganti dengan data yang baru.
2. DVD (Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)

DVD adalah merupakan pengembangan dari CD. DVD memiliki kapasitas yang jauh
lebih besar dari pada CD biasa, yaitu sekitar 4,7 – 17 GB. Kemampuan DVD dapat
dilihat dari jenisnya, yaitu :
· Single-side, single layer kapasitas 4,7 GB
· Double-side, single layer kapasitas 8,5 GB
· Single-sided, double layer kapasitas 9,4 GB
· Double-sided, double layer kapasitas 17 GB
3. Blu Ray

Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang merupakan perkembangan dari CD dan
DVD. Keunggulan dari blu-ray yaitu pada kapasitas lapisan-sided Blu-ray disc, dimana lebih besar 35
kali dari CD dan lebih besar lima kali dari DVD. Kapasitas Blu-Ray disc dual layer memiliki
kemampuan menyimpan data sampai dengan 50 Gb per keping.
Selain itu, spesifikasi Blu-ray dalam kecepatan membaca tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan
DVD. Ini mengarah ke video kualitas tinggi dan audio jernih, Khusus yang penting dalam applikasi
HDTV.
Blu-ray disc menggunakan ultra-short dengan panjang gelombang laser 405 nanometer, dimana lebih
kecil dari pada DVD yang mencapai 650 nanometer. Dengan begitu, maka bisa menyorot objek
dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang
lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya
sama dengan CD atau DVD.
Blu-ray disc juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis hanya 0,1mm dibandingkan HD-DVD
yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Untuk read
atau write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps, jauh dari DVD yang
kecepatannya hanya 10Mbps. Dan kabarnya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau
288Mbps.

Anda mungkin juga menyukai