Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mita Mustika Rahdiani Ramli

NUPTK : 8845770671130042
Nomor UKG : 201699578448
Unit Kerja : SMK NEGERI 5 BULUKUMBA

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1. Kurangnya penguasaan Kajian Literatur : Setelah mengumpulkan informasi
kosa kata bahasa inggris berupa kajian literatur,
(vocabulary) siswa 1. Wijayana (2022) dalam penelitiannya yang berjudul wawancara terhadap guru sejawat
“An analysis of students difficulties in mastering kepala sekolah, pakar dapat
vocabulary”, kesulitan-kesulitan yang biasanya disimpulkan penyebab kurangnya
penguasaan kosa kata bahasa
dialami oleh siswa terkait penguasaan vocabulary
inggris (vocabulary) siswa yaitu
yaitu :
 Siswa kurang terpapar
 Adanya kesulitan dalam pengucapan, cara dengan penggunaan bahasa
mengeja, dan cara memahami arti kata Inggris, dalam hal ini
 Rendahnya motivasi murid-murid untuk English as Foreign
menambah kosakata Language (EFL)
 Kurangnya siswa berlatih pengucapan kosakata  Siswa kesulitan memahami
 Siswa kurang menggunakan kamus kosakata bahasa inggris,
 Kurangnya waktu untuk belajar tulisan dan pengucapannya
biasanya berbeda
Source:
 Kosakata hanya sekedar
http://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/730/1/%28J
dihapalkan, tidak ada
URNAL%29%20GISMA%20WIJAYANA.pdf
penerapan dalam
kesehariannya
 Metode pengajaran oleh
guru yang kurang variatif
2. Sucandra (2022) dalam penelitiannya yang berjudul  Media pembelajaran yang
Analisis kesulitan penguasaan kosakata pembelajaran kurang dimaksimalkan,
bahasa inggris disebutkan bahwa faktor penyebab kurang memanfaatkan
kurangnya penguasaan vocabulary siswa dikarenakan
teknologi
:
 Pemilihan metode yang kurang tepat dengan kondisi  Sarana penunjang yang
siswa terbatas
 Penggunaan media yang kurang maksimal
 Penyajian materi yang kurang menarik
 Guru tidak menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan

Source:
http://journal.upgris.ac.id/index.php/wp/article/view/
9664

Wawancara Teman Sejawat :


(Narasumber : Syamsul Bahri, S.Pd.,MM)
Penyebab kurangnya penguasaan kosakata siswa yaitu :
• Siswa tidak dibiasakan untuk menggunakan
vocabulary mereka dalam pembelajaran
• Kurangnya motivasi untuk memperbanyak
vocabulary
• Pemilihan metode yang kurang tepat dengan
kondisi siswa
• Penyajian materi yang kurang menarik
Wawancara Kepala Sekolah:
(Narasumber : Muh. Ramli, S.pd.,MM)
• Kurangnya motivasi dari siswa untuk menambah
perbendaharaan katanya
• Kurangnya penerapan di dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga menyebabkan kosakata tidak
bertambah

Wawancara Pengawas:
(Narasumber : Muhammad Jufri, S.pd.,M.pd)
Ada 2 faktor yang mnyebabkan penguasaan kosakata
siswa rendah, yaitu :

 Faktor internal, yaitu motivasi siswa masih


rendah untuk menambah vocabularynya
 Faktor eksternal
- Di sekolah tidak ada English area
- Tidak ada lab khusus bahasa inggris
- Buku, kamus, dan penunjang lain yang
terbatas
- Siswa kurang memanfaatkan teknologi untuk
menambah penguasaan vocabularynya

Wawancara Pakar :
(Narasumber : Nur Husnil Khatimah, S.Pd.,M.Pd Dosen
PBI Unsulbar)
Penyebab kurangnya penguasaan kosakata siswa
diantaranya yaitu karena:
 Siswa kurang terpapar dengan penggunaan bahasa
Inggris, dalam hal ini English as Foreign Language
(EFL)
 Siswa kesulitan memahami kosakata bahasa
inggris, tulisan dan pengucapannya biasanya
berbeda
 Kosakata hanya sekedar dihapalkan, tidak ada
penerapan dalam kesehariannya
 Metode pengajaran oleh guru yang kurang variatif

2.` Siswa tidak memahami Kajian Literatur : Setelah mengumpulkan informasi


tenses (bentuk waktu) berupa kajian literatur,
1. Handayani dkk (2022) dalam jurnal “The Difficulties of
wawancara terhadap guru sejawat
High School Students in Learning Tenses in Bone kepala sekolah, pakar dapat
disimpulkan penyebab siswa tidak
District”, Penyebab siswa sulit memahami tenses yaitu
memahami tenses yaitu
:
 Kurangnya vocabulary siswa
 Persepsi Siswa, sebagian besar siswa
 Guru mengajar menggunakan
menganggap tenses itu sulit dengan segala metode ceramah, rasanya
perubahan bentuknya. bukan mengajar kalau tidak
 Metode pengajaran yang kurang tepat menjelaskan.
 Guru tidak membangun hubungan komunikasi  Keterbatasan pengetahuan
yang baik guru tentang model
pembelajaran inovatif,
 Guru tidak menciptakan suasana pembelajaran
demonstration, PBL, PjBL,
yang menyenangkan authentic based material,
 Guru kurang memberikan motivasi digital mobile learning
 Media pembelajaran yang
Source: kurang menarik. Media
https://ojs.unm.ac.id/PJAHSS/article/viewFile/32061/ pembelajaran bisa dibuat
14813 semenarik mungkin
menggunakan aplikasi, salah
2. Sorohlti (2018) dalam jurnalnya yang berjudul The satunya canva.
Challenges and Positive Effects in Implementing
Strategies in Teaching Tenses, permasalahan yang
dialami dalam pembelajaran tenses, yaitu
 Strategi mengajar guru yang kurang tepat akan
menimbukan kebingungan siswa
 Tidak melibatkan teknologi dalam pengajaran
tenses
 Kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya
penguasaan tenses
 Guru harus mempertimbangkan konteks dalam
memilih materi yang akan diajarkan

Source: :
https://www.academia.edu/61109891/The_Challenges_
and_Positive_Effects_in_Implementing_Strategies_in_Tea
ching_Tenses

Wawancara Teman Sejawat :


(Narasumber : Syamsul Bahri, S.Pd.,MM)
Penyebab siswa tidak memahami tenses yaitu
 Kurangnya vocabulary siswa
 Guru mengajar menggunakan metode ceramah,
rasanya bukan mengajar kalau tidak menjelaskan.
 Media pembelajaran yang kurang menarik
 Formula tenses yang banyak dan rumit
 Kurangnya visualisasi kehidupan dalam
pengajaran tenses
 Guru kurang menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan
Wawancara Kepala Sekolah:
(Narasumber : Muh. Ramli, S.Pd.,MM)
Penyebab siswa kurang memahami tenses yaitu karena
pada pengaplikasiannya, terkadang tenses tidak terlalu
diperlukan terlalu banyak dalam kehidupan sehari-
hari/tidak terlalu diperhatikan dan aturan penulisannya
terkadang membingungkan jika harus mengingat urutan
kejadiannya.

Wawancara Pengawas:
(Narasumber : Muhammad Jufri, S.Pd.,M.Pd)
 Guru mengajar menggunakan metode ceramah,
sangat monoton
 Guru kurang memberikan latihan-latihan mandiri
kepada siswa untuk dikerjakan di rumah
 Guru tidak menggunakan PPT intraktif dalam
mengajar tenses

Wawancara Pakar :
(Narasumber : Nur Husnil Khatimah, S.Pd.,M.Pd Dosen
PBI Unsulbar)
- Cara mengajar guru yang sulit dimengerti oleh siswa.
- Guru tidak menerapkan Student Centered Learning
(SCL) dalam pembelajaran tenses
- Media pembelajaran hanya bersumber dari buku
teks
- Siswa tidak paham apa yang dijelaskan guru karena
kurangnya penguasaan kosakata

4
5
6
7
Daftar Pustaka

Handayani, Ulva Sri., Salija, Kisman, Amirullah. (2022). The Difficulties of High School Students in Learning Tenses
in Bone District. Pinisi Journal of art, humanity, and social studies. Vol. 2, No. 1, 2022. ISSN 2747-2671
(online) https://ojs.unm.ac.id/PJAHSS/article/viewFile/32061/14813

Sucandra., Arief Budiman, Muhammad., Fajriyah, Khusnul. (2022). Analisis kesulitan penguasaan kosakata
pembelajaran muatan lokal bahasa inggris pada siswa kelas iv di sd plus latansa kabupaten demak Vol 2,
No 1 (2022)
http://journal.upgris.ac.id/index.php/wp/article/view/9664

Sorohiti, Maryam. (2018). The Challenges and Positive Effects in Implementing Strategies in Teaching Tenses.
Journal of Foreign Language Teaching & Learning
https://www.academia.edu/61109891/The_Challenges_and_Positive_Effects_in_Implementing_Strategies_in
_Teaching_Tenses

Wijayana, Gisma., Rozak.R.R., Isnaeni, Ima. (2022). An analysis of students difficulties in mastering vocabulary.
http://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/730/1/%28JURNAL%29%20GISMA%20WIJAYANA.pdf

Anda mungkin juga menyukai