Anda di halaman 1dari 13

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar yaitu proses, aktifitas dan kegiatan yang dilakukan untuk

menambah ilmu sehingga terjadi perubahan dalam pola pikir dan tingkah

laku sebelum belajar dibandingkan sesudah belajar.

Menurut Muhammad Surya dalam bukunya, pengertian belajar itu sendiri

yakni proses usaha yang dilakukan seseorang dalam mendapatkan

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Sedangkan Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses

membelajarkan subjek didik yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi

secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.

Menurut pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang yang didapat dari

pengalaman, tingkah laku tersebut merupakan proses belajar, sedangkan

perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Untuk

mengukur seseorang telah belajar atau belum perlu dilakukan

perbandingan antara perilaku sebelum belajar dan setelah melakukan

kegiatan belajar.Untuk mencapai tujuan belajar hendaknya setiap

1
komponen pembelajaran dapat saling berhubungan Untuk mencapai tujuan

belajar hendaknya setiap komponen pembelajaran dapat saling

berhubungan dan berkaitan dengan baik.Beberapa komponen yang

dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagaiberikut :

a) Tujuan

Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotor,

afektif) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

b) Subjek Belajar

Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan

komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus

objek. Sebagai subjek karena peserta didik adalah individu yang

melakukan proses belajar mengajar. Sebagai objek karena

kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan

perilaku pada diri subjek belajar.

c) Materi Pelajaran

Materi pelajaran merupakan segala informasi berupa fakta,

prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai

tujuan.Materi pembelajaran dalam sistem pembelajaran berada

dalam silabus, RPP, dan buku sumber.

d) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan

proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk

2
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menerapkan strategi

pembelajaran pendidik perlu memilih model-model

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

materi pelajaran.

e) Media Pembelejaran

Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan

pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu

penyampaian pesan pembelajaran.

f) Penunjang

Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem

pembelajaran adalah segalah sesuatu yang berfungsi

memperlancar,melengkapi, dan mempermudah terjadinya proses

pembelajaran.

2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Nawawi (2013) Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah

materi pelajaran tertentu.

Sedangkan menurut (Fiah El & Purbaya, 2017)hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa hasil

3
belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh

peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar.

Menurut (Almutairi et al., 2020)mengklasifikasikan kemampuan hasil

belajar kedalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotor.

a) Aspekkognitif

Aspek ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau

prinsip yang telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan

berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan,

pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

b) Aspek afektif

Aspekafektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai,

perasaan, emosi sertaderajat penerimaan atau penolakan suatu

obyek dalam kegiatan belajar mengajar.

c) Aspek psikomotor

Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan

melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan

dengan gerakfisik (motorik) yang terdiri dari gerakan

refleks,keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan

interperatif.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan perilaku siswa setelah melakukan aktivitas belajar. Hasil belajar

4
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X SMK PERSIAPANG

PADANG TUALANG dalam mata pelajaran Teknologi Perkantoran pada materi

Office, menggunaka nmodel pembelajaran Advance Organizer.

7.3.1.sebagai media belajar.

3. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut (Khoerunnisa & Aqwal, 2020)Model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk

kurikulum (rencana pembelajaran), sehingga kegiatan belajar mengajar

lebih baik. Model pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu prosedur

atau proses yang teratur,suatu jalan atau cara yang teratur untuk

melakukan pembelajaran. Sedangakan model merupakan rangkaian satu-

kesatuan dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

Model pembelajaran menggambarkan suatu proses pembelajaran dari awal

sampai akhir pembelajaran.

4. Model Pembelajaran Advance Organizer

1. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer

Model Pembelajaran Advance Organizer ini dikembangkan

berdasarkan pemikiran Ausubel tentang materi pembelajaran, struktur

kognitif. Jadi model pembelajaran Advance Organizer adalah teori

belajar yang dikembangkan oleh Ausubel yaitu tentang belajar

bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses yang

dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang

terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

5
Menurut Ausubel dan juga Novak, ada tiga kebaikan dari belajar

bermakna,

yaitu:

1) Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat

diingat.

2) Informasi yang tersubsumsi berakibatkan peningkatan

diferensiasi dari subsumer subsumer, jadi memudahkan proses

belajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip.

3) Informasi yang dilupakan sesudah subsumsi obliteratif

meninggalkan efek residual pada subsumer sehingga

mempermudah belajar hal hal yang mirip, walaupun telah

terjadi “lupa”.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna

menurut ausubel ialah sturktur kognitif yang ada. Stabilitas,

dan kejelasan pengatehuan dalam sutau bidang studi tertentu

dan pada waktu tertentu, sifat -sifat struktur kognitif

menentukan validitas dan kejelasan arti yang timbul saat informasi

baru masuk ke dalam struktur kognitif itu, demikian pula sifat

proses interaksi yang terjadi. Arti yang sahih dan jelas atau

tidak meragukan akan timbul dan cenderung bertahan. Akan

tetapi sebaliknya, jika struktur kognitif itu tidak stabil,

meragukan, dan tidak teratur, struktur kogniti f itu cenderung

menghambat belajar dan retensi.

6
Persyaratan persyaratan belajar bermakna adalah sebagai berikut:

a) Materi yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial

b) Anak yang belajar atau siswa harus bertujuan untuk

melaksanakan belajar bermakna, jadi mempunyai kesiapan dan

niat untuk belajar bermakna. Tujuan siswa merupakan faktor

utama dalam belajar bermakna. Banyak siswa yang mengikuti

pelajaran pelajaran yang kelihatanya tidak relevan dengan

kebutuhan mereka pada saat itu.

Dalam pelajaran-pelajaran demikian, materi pembelajaran

dipelajari secara hafalan. Para siswa kelihatanya dapat

memberikan jawaban yang benar tanpa menghubungkan materi

itu pada aspek-aspek lain dalam struktur kognotif mereka.

Kebermaknaan materi pembelajaran secara potensial

bergantung pada dua faktor, yaitu sebagai berikut.

1) Meteri itu harus memiliki kebermaknaan logis.

2) Gagasan-gagasan yang relevan harus terapat dalam struktur

kognotif siswa.

Untuk dapat menerapkan teori ausubel dalam mengajar,

sebaiknyalah kita perhatikan apa yang di kemuukakan oleh

ausebel dalam bukunya yang berjudul Eucational Psychology: A

Cognitive View, pernyataan itu berbunyi:

7
“The most importtant single factor influencing learning is

what the already knows. Ascertain this and teach him

accorrdingly.” (Ausubel )

Atau yang berarti sebagai berikut:

“Faktor terpenting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang

telah di ketahui siswa. Yakinlah hal ini dan ajarlah ia demikian.”

Pernyataan ausubel inilah yang menjadi inti teori belajarnya.

Jadi, agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi

baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada

dalam struktur kognitif siswa. Untuk menerapkan teori Ausubel

dalam mengajar, selain konsep-konsep yang telah dibahas

terdahulu, ada beberapa konsep dan prinsip lainnya yang perlu

diperhatikan. Konsep atau prinsip-prinsip itu ialah pengatur awal,

diferensiasi progresif, belajar superordinat, penyesuaian integratif.

Semua konsep ini akan dibahas dengan sedapat mungkin

memberikan contoh penerapan dalam mengajar.

2. Tahap-tahap Model Pembelajaran Advance Organizer

Model pembelajaran Advance Organizer tersebut terdiri dari tiga

tahap yaitu sebagai berikut.

a. Tahap-1

8
Menjelaskan panduan pembelajaran/penyajian Advance

Organizer

1) Menjelaskan tujuan pembelajaran

2) Mempresentasikan panduan pembelajaran Advance

Organizer

3) Menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman

siswa yang relevan

b. Tahap-2

Menjelaskan materi dan tugas-tugas pembelajaran.

1) Menjelaskan materi pembelajaran

2) Membangkitkan perhatian siswa

3) Mengatur secara eksplisit tugas-tugas

4) Menyusun susunan logis materi pembelajaran

c. Tahap-3

Penguatan organisasi kognitif.

1) Menggunakan prinsip-prinsip secara terintegrasi

2) Meningkatkan keaktifan aktivitas pembelajaran

3) Mengembangkan pendekatan kritis guna memperjelas

materi pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan guru dalam menjelaskan tujuan

pembelajaran (tahap pertama) dimaksudkan untuk menarik minat

siswa dan agar pemikiran dan aktivitas yang mereka lakukan

9
berorientasi pada tujuan pembelajaran. Penyajian pemandu awal

bukan hanya memuat pernyataan-pernyataan singkat dan

sederhana, akan tetapi harus jelas karena merupakan bagian dari

materi. Sedangkan pada penyajian tugas dan materi pelajaran,

guru dapat mengembangkannya dalam bentuk ceramah, diskusi,

percobaaan, film dan sebagainya. Hal yang penting yang selalu

diperhatikan guru dalam tahap kedua (penyajian bahan pengajaran)

adalah mempertahankan perhatian siswa yang sudah tumbuh

melalui kegiatan tahap pertama agar dapat memahami arah

kegiatan secara jelas. Untuk memperkokoh pengorganisasian

kognitif siswa, guru dapatmelakukan beberapa bentuk aktivitas

seperti, menugaskan siswa menemukan ciri, perbedaan, menjelaskan

manfaat materi pelajaran atau bentukbentuk aktivitas lainnya yang

dapat menumbuhkan kemampuan kognitif siswa.

3. Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran Advance

Organizer:

a. Kelebihan model pembelajaran Advance Organizer dalam

pengajaran:

1) Siswa dapat berinteraksi dengan memecahkan

masalah untuk menemukan konsep-konsep yang

dikembangkan.

10
2) Dapat membangkitkan perolehan materi akademik dan

ketrampilan social siswa.

3) Dapat mendorong siswa untuk mengetahui jawaban

pertanyaan yang diberikan (siswa semakin aktif).

4) Dapat melatih siswa meningkatkan ketrampilan siswa

melalui diskusi kelompok.

5) Meningkatkan ketrampilan berfikir siswa baik secara

individu maupun kelompok.

6) Menambah kompetensi siswa dalam kelas.

b. Kekurangan pendekatan model pembelajaran Advance

Organizer dalam proses pengajaran: Dibutuhkan kontrol

yang intensif dari guru, sehingga bila peserta didik terlalu

banyak, proses pembelajaran kurang efektif.

4. Dukungan Teoritis Advance Organizer

5. Media Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, seringkali peserta didik dihadapkan

pada materi-materi yang bersifat kompleks, abstrak, dan sulit

dipahami. Materi seperti itu sering tidak efektif diajarkan dengan

metode ceramah. Untuk itu diperlukan alat bantu berupa media, media

dapat membantu pendidik maupun peserta didik dalam proses belajar

mengajar. Melalui media suatu proses pembelajaran dapat menjadi

lebih menarik dan menyenangkan.

11
Kata media sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan

bentuk jamak dari kata medium, yaitu secara terpisah berarti perantara

atau pengantar, yang mana dapat digunakan dalam rangka hubungan

atau komunikasi dalam pengajaran antara guru dan siswa, sehingga

dapat pula sebagai alat bantu belajar mengajar didalam kelas maupun

di luar kelas.

Menurut (Kuswanto & Radiansah, 2018)menyampaikan bahwa

media pembelajaran adalah alat, metodik dan teknik yang digunakan

sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam

rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan

siswa dalam proses pendidikan pengajaran disekolah.

Sedangkan menurut (Putra & Nugroho,2016) media

pembelajaran merupakan alat bantu guru dalam proses kegiatan

pembelajaran,dengan demikian tujuannya untuk mempermudah guru

dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu, media

pembelajaran membantu siswa untuk menyiapkan dan menerima

materi karena dapat digunakan siswa secara mandiri di rumah.

Sedangkan menurut (Yusnia, 2019) media pembelajaran adalah sarana

fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran, seperti :

buku, film, video,dan sebagainya.

Model Pembelajaran

6. Kajian Tentang Mata Pelajaran Microsoft Office

12
Microsoft Office merupakan jenis software. Microsoft office juga adalah

software yang di gunakan untuk mengolah, menyimpan dan

mengombinasikan data yang berbentuk dokumen. Data yang dapat diolah

yakni, data digital berupa huruf, gambar dan angka.

7. Jenis-jenis Microsoft Office

Adapun jenis-jenis Microsoft Office yang biasa digunakan yaitu :

1. Microsoft Office Word

13

Anda mungkin juga menyukai