Anda di halaman 1dari 8

Nama : Hajriani, S.

Pd
Kelas : 001 Bahasa Inggris

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab


No. Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
masalah
1 Berdasarkan hasil kajian 1. Guru belum Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara merancang wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab kurangnya
penyebab rendahnya pembelajaran yang semangat belajar siswa adalah kurang menariknya
motivasi belajar siswa menarik perhatian pembelajaran di kelas karena penggunaan teknologi yang
adalah: siswa. kurang, sehingga guru perlu meningkatkan motivasi belajar
1. Kurang dukungan dari 2. Guru kurang siswa dengan cara menggunakan metode belajar yang tepat
orang tua menggunakan dan beragam, menjadikan peserta didik aktif,
2. Lingkungan siswa yang tekhnologi memanfaatkan media seoptimal mungkin, mengadakan
kurang mendukung kompetensi, mengadakan evaluasi secara berkala,
3. Minat belajar siswa yang sampaikan motivasi secara langsung, serta memberikan
kurang sentuhan positif secara verbal dengan memberikan pujian.
4. Penggunaan tekhnologi
yang kurang
5. Kurangnya motivasi
orang tua terhadap
perkembangan
pembelajaran anak
6. Kurangnya rasa percaya
diri siswa
2 Berdasarkan hasil kajian 1. Siswa kurang Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara menguasai kosa kata wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab kurangnya
penyebab rendahnya minat sehingga susah minat belajar siswa dalam bahasa inggris karena
belajar siswa dalam Bahasa memahami materi dipengaruhi oleh faktor kurangnya perbendaharaan
Inggris adalah: dalam bahasa kata/kosa kata yang dimiliki siswa. Di dalam kelas mungkin
1. siswa kurang percaya inggris. sebaiknya guru bisa menggunakan aplikasi atau games,
diri. 2. Siswa tidak memiliki menggunakan metode belajar mengingat akronim dan
2. Siswa Kurang waktu untuk belajar sinonim, membuat gambar atau visual, membuat flash card,
memiliki waktu untuk Bahasa inggris membuat catatan-catatan kecil untuk siswa, membuat
belajar bahasa inggris kamus sendiri, memahami kosa kata serta menciptakan
3. Siswa Kurang pembelajaran yang menarik.
menguasai kosa kata
4. Siswa Susah untuk
memahami materi
apalagi dalam bahasa
inggris
5. Siswa susah untuk
mencari kosa kata di
dalam kamus bahasa.

3 Berdasarkan hasil kajian 1. Siswa kurang percaya Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara diri dalam menggunakan wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab rendahnya
penyebab rendahnya bahasa inggris. speaking dan writing adalah siswa kurang memiliki kosa
speaking dan writing dalam 2. Siswa kurang memiliki kata sehingga siswa susah untuk mempelajari grammar,
bahasa inggris adalah: kosa –kata untuk dan melatih pronunciation. Guru perlu meningkatkan
1. Siswa kurang percaya mempelajari grammar, speaking dan writing skill siswa dalam kelas dengan
diri dan melatih membiasakan diri untuk berfikir dalam bahasa inggris,
2. Faktor lingkungan siswa pronunciation dalam melatih diri sendiri dengan bercakap bahasa inggris,
yang kurang speaking. membaca dan mendengarkan teks atau lagu dalam bahasa
mendukung inggris, mempelajari kosa kata yang baru, berlatih
3. linguistic factors are pronunciation dengan menggunakan native speaker,
grammar, vocabulary, menulis kata-kata baru, menulis di kolom komentar dengan
and pronunciation. The menggunakan bahasa inggris.
students speaking
English do
not base on base.
4. They do not understand
to use the verb in
tenses.
5. nonlinguistic factors are
less
self – confidence,
motivation, and
environment. The
students are less self –
confident in speaking.
.they are afraid of wrong
when speaking English
and fearful of laughing
by their friend
6. susah dalam
menuliskan huruf
7. siswa suka
menghilangkan salah
satu kata.

4 Berdasarkan hasil kajian 1. Guru dan orang tua Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara kurang berkomunikasi wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab kurangnya
penyebab kurangnya dengan baik. komunikasi orang tua salah satunya adalah rendahnya
komunikasi guru dan orang 2. Guru tidak motivasi guru untuk berkunjung ke rumah orang tua siswa.
tua terkait pembelajaran menggalakkan Dimulai dengan memetakan bagaimana guru
siswa adalah: pendidikan keluarga. menerjemahkan kurikulum untuk anak, kemudian
1. terkendalanya oleh mengembangkan strategi komunikasi dalam membangun
faktor ekonomi keluarga keterlibatan orangtua. Guru menerjemahkan kurikulum
2. kurangnya motivasi dengan berbagai cara yang menarik. Kemampuan
guru untuk berkunjung memahami materi, berdiskusi, menjawab pertanyaan
ke rumah orang tua sampai pada mengelola berbagai kegiatan pembelajaran.
siswa Kemampuan menciptakan berbagai program yang
3. guru tidak mensyaratkan keterlibatan orang tua dalam berbagai
menggalakkan kegiatan anak di sekolah menjadi wadah komunikasi yang
pendidikan keluarga menarik. Pola komunikasi guru dalam membangun
4. Pemahaman dan keterlibatan orang tua di sekolah terbentuk karena
kemampuan orang tua ketertarikan orang tua terhadap berbagai program belajar
terhadap dukungan dan kehadiran disekolah dengan semangat karena memang
keberhasilan menarik, merasa nyaman dan adanya kebutuhan untuk
pembelajaran kurang mengikuti dan mendorong program belajar anak.
karena disebabkan oleh
latar belakang
pendidikan orang tua.
5. Kesibukan orang tua
bekerja atau mencari
nafkah untuk
kebutuhan keluarga
dianggap lebih penting
sehingga tanggung
jawab keberhasilan
pendidikan diserahkan
kepada sekolah.
6. Wali kelas dalam
berkomunikasi kepada
orang tua siswa masih
bertumpu pada guru
BK.

5 Berdasarkan hasil kajian 1. Guru kurang Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara memahami model- wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab materi
penyebab materi model pembelajaran pembelajaran belum inovatif adalah guru belum memahami
pembelajaran belum inovatif 2. Guru belum maksimal model pembelajaran serta belum maksimal dalam
adalah: dalam pembelajaran pembelajaran inovatif di kelas. Dalam pembelajaran inovatif
1. Guru belum memahami inovatif guru perlu untuk melakukan Pendekatan pembelajaran
model-model berpusat pada peserta didik (Student Center Learning),
pembelajaran di kelas siswa dibelajarkan untuk berkolaborasi, materi dikaitkan
2. Sarana dan prasarana dengan kehidupan sehari-hari. Dengan diterapkannya
belum maksimal pembelajaran inovatif siswa Dapat
3. Media pembelajaran
disesuaikan dengan 1. menumbuh kembangkan pilar-pilar pembelajaran pada
kondisi sekolah siswa, antara lain: learning to know (belajar mengetahui),
4. Kurangnya kesempatan learning to do (belajar berbuat), learning to gether (belajar
untuk mengikuti hidup bersama), dan learning to be (belajar menjadi
pengembangan seseorang).
profesional 2. Mampu mendorong siswa untuk mengembangkan semua
berkelanjutan potensi dirinya secara maksimal, dengan ditandai oleh
5. Guru terlalu banyak keterlibatan siswa secara aktif, kreatif dan inovatif selama
workload dan/atau proses pembelajaran di sekolah
underpaid. 3. Mampu mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
6. Minimnya pelatihan- atau tujuan pendidikan.
pelatihan terkait 4. Mampu mendorong siswa untuk melakukan perubahan
pembelajaran inovatif perilaku secara positif dalam berbagai aspek kehidupan
yang diikuti oleh guru (baik secara pribadi atau kelompok).
sehingga kurang
pengetahuan terkait
strategi dan metode
pembelajaran

6 Berdasarkan hasil kajian 1. Guru kurang Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara mengetahui media wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab kurangnya
penyebab kurangnya metode pembelajaran metode maupun pendekatan berdasarkan karakter siswa
maupun pendekatan 2. Guru kurang kreatif adalah guru kurang mengetahui media pembelajaran. Jika
berdasarkan karakter materi dalam menyajikan guru menggunakan model saat pembelajaran, guru harus
dan siswa adalah: materi baik itu literasi menyiapkan model pembelajaran sebaik mungkin. Sebisa
1. Guru bersikap kurang dan numerasi mungkin model tersebut dapat memotivasi siswa dalam
menyenangkan ke siswa belajar, sehingga Guru dapat menyajikan bahan pelajaran
2. Metode pengajaran guru dengan baik dan dapat diterima murid dengan baik, Guru
kurang interaktif atau dapat mengetahui lebih dari satu metode pembelajaran,
pasif; Guru akan lebih mudah mengendalikan kelas, Guru akan
3. kurangnya pelatihan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas, dan kreatifitas
atau workshop yang dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih
melibatkan banyak guru variatif.
di setiap sekolah
4. terbatasnya media
pembelajaran di sekolah-
sekolah tersebut.
5. Materi pelajaran yang
diberikan belum
mencakup Literasi dan
Numerasi yang menarik
perhatian siswa.
6. Tidak mempunyai
motivasi dan masih
menggunakan
pembelajaran cara lama.
7. Kurangnya media
pembelajaran yang
digunakan.

7 Berdasarkan hasil kajian 1. Kurangnya Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara kemampuan guru wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab materi belum
penyebab materi belum dalam membuat soal menggambarkan HOTS yaitu kurangnya keterampilan atau
menggambarkan HOTS berbasis HOTS pemahaman guru tentang HOTS, sehingga siswa untuk
adalah: 2. Guru kurang mampu berfikir kritis, menjadi tidak adil ketika siswa diuji
1. kurangnya keterampilan memahami konsep dengan berpikir model soal tingkat tinggi, tetapi gurunya
pedagogik guru tentang HOTS tidak memahami tentang cara berpikir tingkat tinggi.
evaluasi hasil belajar Pembelajaran HOTS mampu menjadikan siswa berpikir
2. kurangnya pemahaman sistematis, belajar menganalisis suatu masalah dari
guru tentang konsep berbagai aspek, mendidik siswa untuk percaya diri, dan
penilaian berbasis HOTS meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta kreatif.
3. kemampuan guru yang Soal HOTS akan mengasah logika, pola pikir kritis, dan
belum memadai dalam kreativitas siswa. Soal HOTS mampu mengajak peserta
membuat soal ulangan didik yang menghubungkan titik-titik tersebut, dikaitkan
Bahasa Inggris berbasis dengan satu materi dengan materi lain untuk
peniliaian berbasis mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Soal-
HOTS soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada
4. Minimnya penyuluhan, berbagai bentuk penilaian kelas. Tujuan
sosialisasi, dan dari soal model HOTS untuk melakukan penalaran tingkat
pelatihan pembuatan tinggi sehingga tidak terpaku hanya pada satu pola jawaban
soal bahasa Inggris yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui
berbasis HOTS konsep ilmunya.
5. Kepraktisan soal-soal
dalam bentuk pilihan
ganda menjadikan guru
menggunakan jenis soal
tersebut
6. Kurangnya pengetahuan
tentang
bagaimana scoring
system terhadap soal-
soal HOTS.

8 Berdasarkan hasil kajian 1. Guru belum Hasil analisa identifikasi masalah , kajian literature,
literature, dan wawancara memaksialkan wawancara rekan sejawat dan pakar Penyebab guru kurang
penyebab guru kurang penggunaan maksimal dalam pemanfaatan TIK yaitu kurangnya
maksimal dalam teknologi/IT kompetensi guru dalam menggunakan teknologi/IT
pemanfaatan TIK dalam 2. Kurangnya misalnya penggunaan LCD dan pembuatan PPT. Dengan
pembelajaran adalah: kompetensi guru adanya pengembangan teknologi secara maksimal dapat
1. Kurangnya kompetensi dalam pemanfaatan memudahkan dalam proses pembelajarn dan juga siswa
guru dalam TIK dapat menambah ilmu yang mereka gali lebih banyak lagi
mengintegrasikan dan tidak hanya fokus terhadap satu sumber saja. Apabila
teknologi dalam seorang pengajar mampu menggunakan teknologi maka
pembelajaran kualitas pendidikan akan menjadi lebih baik serta dapat (1)
2. Tidak semua guru kelas meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses
memiliki keterampilan terhadap pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu
bahasa pemrograman memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4) mempermudah
3. Persepsi guru bahwa pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5) menampilkan
penggunaan TIK tidak materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan (6)
bermanfaat memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran
4. Jumlah media berbasis dengan materi yang sedang dipelajari.
TIK masih kurang
5. Fasilitas IT yang kurang
memadai.

Anda mungkin juga menyukai