Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SELF DIRECTED

LEARNING (SDL) TERHADAP AKTIVITAS


KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR FISIKA SISWA SMA N 9
TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

SYAH PUTRI RAMADANI


NIM. 206180054

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SELF DIRECTED
LEARNING (SDL) TERHADAP AKTIVITAS
KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR FISIKA SISWA SMA N 9
TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SYAH PUTRI RAMADANI


NIM. 206180054

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022

ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENGESAHAN SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman

Nomor: B, /D.11/PP.009/ /2022


Skripsi/Tugas akhir dengan judul : Pengaruh Model Self Directed Learning (SDL)
Terhadap Aktivitas Kemandirian Belajar Dan
Hasil Belajar Fisika Siswa SMA N 9 Tanjung
Jabung Barat
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : Syah Putri Ramadani
NIM : 206180054
Telah dimunaqasyahkan pada : 06 Juni 2022
Nilai Munaqasyah : 84
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi

iii
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 01-04-2021 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran :-

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:

Nama : Syah Putri Ramadani


NIM : 206180054
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed Learning (SDL)
Terhadap Aktivitas Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar
Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar

Sudah dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Program Studi Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jambi, 30 Mei 2022

iv
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 01-04-2022 R-0 - 2 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran :-

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:

Nama : Syah Putri Ramadani


NIM : 206180054
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed Learning (SDL)
Terhadap Aktivitas Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar
Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar

Sudah dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Program Studi Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jambi, 27 Mei 2022
PembimbingII

).

v
vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin.....
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT saya
persembahkan karya kecil ini kepada orang-orang yang saya cintai:

 Kepada Ayahanda Yasmidi dan Ibunda Usiana tercinta yang tak


pernah jenuh memberikan cinta dan kasih sayangnya kepadaku, selalu
mendoakan dan mengorbankan banyak hal untukku.
 Kepada saudariku Siti Nur Rahma Diana yang istimewa, terima kasih
atas kehadiranmu dalam hidupku.
 Kepada teman istimewaku yang selalu memberikan semangat,
dorongan, dan solusi.
 Kepada sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan menyemangati
saya Dwita, Novi, Sanah, Miftahul Jannah dan sahabat saya Shelvia

vii
MOTTO

‫ل َت ِه ُن ْوا َو َلا‬ ‫ْن ُك ْن ُت ْام اِنْا ْالَعْ لَ ْو َا‬


‫ن َواَ ْن ُت ُام َتحْ َز ُن ْوا َو َ ا‬ ‫م ُّْؤ ِم ِني َا‬
Artinya : “ Dan janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
yang beriman”. (QS. Ali‟ Imran:139) (Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1999).

“Betapapun sulitnya hidup ini, selalu ada sesuatu


yang bisa kamu lakukan dan sukses”
(Stephen Hawking)

viii
KATA PENGANTAR

ِ‫ِِالر ْح َم ِن‬
َّ ‫ِيماِ ِب ْس ِمِهللا‬
ِِ ‫الرح‬
َّ
Puji syukur khadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat,
Taufik, dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed Learning Terhadap Aktivitas
Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar”. Shalawat dan
salam tidak luput peneliti sampaikan kepada junjungan umat, tauladan bagi kita
semua yaitu Nabi Muhammad SAW yang senantiasa diharapkan syafa‟atnya.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat


akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Sepenuhnya peneliti menyadari bahwa pada proses penulisan karya ilmiah ini dari
awal sampai akhir tiada luput dari segala kekurangan dan kelemahan penulis
sendiri maupun hambatan dan kendala yang sifatnya datang dari eksternal yang
selalu mengiringi proses penulisan. Namun hal itu dapatlah teratasi lewat bantuan
dari semua pihak yang dengan senang hati membantu peneliti dalam proses
penulisan ini. Oleh sebab itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah turut membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi
ini.

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D, selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si, Selaku Sekretaris Program Studi Tadris
Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.

ix
5. Bapak Dr. H. M. Junaid, M. Pd.I, sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak
Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Kepala SMA N 9 Tanjabbar serta Bapak dan Ibu guru SMA N 9
Tanjabbar terkhusus Guru bidang studi Fisika atas bantuan dan izin yang
diberikan untuk melakukan penelitian.
7. Para Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
yang telah memberikan sumbangsinya baik secara langsung maupun tidak
langsung dari awal sampai akhir.
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Sahabat seperjuangan, sahabat satu kelas yang telah memberikan motivasi
dan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Tadris Fisika
angkatan 2018 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
yang selalu memberikan motivasi satu sama lain untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan uluran dan bantuan baik bersifat moril dan materi
kepada peneliti selama kuliah hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari banyak penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran ilmiah yang dapat membangun sangat
peneliti harapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT
jugalah peneliti sandarkan semuanya, semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua
pihak yang membutuhkan.

x
ABSTRAK

Nama : Syah Putri Ramadani


Program Studi : Tadris Fisika
Judul Pengaruh Model pembelajaran Self Directed Learning
(SDL) Terhadap Aktivitas Kemandirian Belajar dan Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar

Hasil belajar siswa SMA N 9 Tanjabbar masih rendah khususnya pada mata
pelajaran fisika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Self Directed Learning pada
konsep Gerak Melingkar. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi
experiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design, dengan 53 orang
siswa sebagai sampel yang terbagi menjadi dua kelas. Kelas X IPA 2 sebagai
kelas eksperimen dengan model pembelajaran Self Directed Learning dan siswa
kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol dengan metode ceramah. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan tes objektif tipe pilihan
ganda dengan lima pilihan yang digunakan. Hasil analisis data diperoleh skor rata-
rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 21,3 dan skor rata-rata pretest kelas
kontrol adalah 21,35. Sedangkan skor rata-rata posttest untuk kelas eksperimen
adalah 72,41 sedangkan skor rata-rata posttest kelas kontrol adalah 64,23.
Aktivitas Kemandirian Belajar kelas eksperimen meningkat sebesar 36,99%,
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 3,47%. Uji Normalitas menggunakan
aplikasi SPSS menyatakan data terdistribusi normal. Uji homogenitas
menggunakan aplikasi SPSS menyatakan data homogen. Berdasarkan analisis uji-
t diperoleh nilai Sig sebesar 0,000 yaitu dengan demikian berarti H0 ditolak, dan
Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikansi dari model
pembelajaran Self Directed Learning terhadap aktivitas kemandirian belajar dan
hasil belajar siswa. Hasil penelitian menyarankan agar guru dapat menggunakan
model pembelajaran Self Directed Learning dalam kegiatan pembelajaran fisika.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Self Directed Learning, Aktivitas
Kemandirian Belajar, Hasil Belajar

xi
ABSTRACT

Nama : Syah Putri Ramadani


Program Studi : Physics Education
Judul The Influence of Self Directed Learning (SDL) Learning
Model on Independent Learning Activities and Physics
Learning Outcomes of SMA N 9 Tanjabbar

The learning outcomes of SMA N 9 Tanjabbar students are still low, especially in
physics. One effort that can be done to overcome this problem is to use the Self
Directed Learning learning model on the concept of circular motion. The research
method used is a quasi-experimental design with the Nonequivalent Control
Group Design, with 53 students as the sample which is divided into two classes.
Class X IPA 2 as an experimental class with a self-directed learning model and
class X IPA 1 as a control class with a lecture method. The instruments used in
this study were questionnaires and multiple choice type objective tests with five
choices used. The results of data analysis obtained that the average pretest score
for the experimental class was 21.3 and the average pretest score for the control
class was 21.35. While the posttest average score for the experimental class was
72.41 while the posttest average score for the control class was 64.23.
Independent Learning Activities in the experimental class increased by 36.99%,
while in the control class it increased by 3.47%. Normality test using SPSS
application states that the data is normally distributed. The homogeneity test using
the SPSS application states that the data is homogeneous. Based on the t-test
analysis, the Sig value is 0.000, which means that H0 is rejected, and Ha is
accepted. This means that there is a significant effect of the self-directed learning
model on independent learning activities and student learning outcomes. The
results of the study suggest that teachers can use the self-directed learning model
in physics learning activities.
Keywords: Self Directed Learning Model, Independent Learning Activities,
Learning Outcomes

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................ii
PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................................iii
PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................vi
PERSEMBAHAN..............................................................................................vii
MOTTO..............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ix
ABSTRAK..........................................................................................................xi
ABSTRACT........................................................................................................xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................4
1.3 Rumusan Masalah................................................................................4
1.4 Batasan Masalah...................................................................................4.
1.5 Tujuan Penelitian..................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Belajar Dan Pembelajaran.......................................................7
2.2 Aktivitas Kemandirian Belajar.............................................................11
2.3 Hasil Belajar.........................................................................................14
2.4 Model Pembelajaran Self Directed Learning......................................16
2.5 Penelitian Terkait.................................................................................27
2.6 Gerak Melingkar..................................................................................29
2.6 Kerangka Berpikir ................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................36
3.2 Metode Penelitian.................................................................................36
3.3 Desain Penelitian..................................................................................36
3.4 Variabel Penelitian...............................................................................37
3.5 Populasi dan Sampel............................................................................39
3.6 Subjek dan Objek Penelitian................................................................40
3.7 Instrumen Pengumpulan Data..............................................................40
3.8 Uji Instrumen Pengumpulan Data........................................................41
3.9 Teknik Analisis Data............................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian....................................................................................49
xiii
4.2 Pembahasan.........................................................................................57

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................66
5.2 Saran....................................................................................................67
5.3 Penutup................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68
LAMPIRAN..........................................................................................................69

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Belajar Kelas X SMA N 9 Tanjabbar.........................................1


Tabel 2.1 Model Self Directed Learning..............................................................24
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian...........................................................................36
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel.....................................................................38
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian...........................41
Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reabilitas..............................................................43
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran.............................................................43
Tabel 3.6 Interpretasi Daya Beda..........................................................................44
Tabel 4.1 Jadwal Pertemuan Kelas Eksperimen dan Kontrol...............................49
Tabel 4.2 Data Hasil Angket Awal Aktivitas Belajar Siswa.................................50
Tabel 4.3 Data Hasil Angket Tanggapan Aktivitas Belajar Siswa........................51
Tabel 4.4 Hasil Angket Aktivitas Kemandirian Belajar........................................52
Tabel 4.5 Rata-Rata Nilai Kelas Eksperimen dan Kontrol....................................52
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen................................................53
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol.......................................................54
Tabel 4.8 Homogenitas Varian...............................................................................54
Tabel 4.9 Uji Hipotesis...........................................................................................56
Tabel 4.10 Klasifikasi Nilai N Gain.........................................................................56
Tabel 4.11 N Gain Kelas Eksperimen......................................................................57
Tabel 4.12 N Gain Kelas Kontrol.............................................................................57

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerak Melingkar...............................................................................29


Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran..........................................................................34
Gambar 2.2 Paradigma Pengaruh Metode Self-Directed Learning Terhadap
Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar.............................................34
Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................53

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Deskriptif Data Hasil Penelitian............................................................70


Lampiran 2 Uji Hipotesis Data Penelitian.................................................................74
Lampiran 3 Hasil Uji Instrumen Penelitian...............................................................76
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Angket...................................................................78
Lampiran 5 Angket Awal Aktivitas Kemandirian Belajar.........................................80
Lampiran 6 Angket Tanggapan Aktivitas Kemandirian Belajar................................83
Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest.........................................................................86
Lampiran 8 RPP.........................................................................................................88
Lampiran 9 Lembar Validasi RPP, Soal dan Angket................................................109
Lampiran 10 Data Hasil Belajar siswa........................................................................113
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian.........................................................................115
Lampiran 12 Checklist Mendaftar Skripsi..................................................................116

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi
kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam
kehidupannya, yang menuntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang lebih serta mengharuskan seseorang menguasai dan memahami berbagai
disiplin ilmu agar dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih.
Ilmu fisika adalah sebuah ilmu sains yang meninjau alam semesta berupa ilmu
fenomena alam dari aspek materi serta energinya. Namun, mata pelajaran fisika
pada umumnya dikenal sebagai mata pelajaran yang “ditakuti” dan tidak disukai
murid-murid. Kecenderungan ini biasanya berawal dari pengalaman belajar
mereka dimana mereka menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah
pelajaran „berat‟ dan serius yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman
konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit melalui pendekatan matematis
(Mukhadis, 2013)

Sejalan dengan observasi yang dilakukan di SMA N 9 Tanjung Jabung


Barat, guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode konvensional.
Hasil belajar yang diperoleh siswa kebanyakan masih di bawah KKM, dimana
KKM mata pelajaran fisika yaitu 65. Hasil belajar fisika siswa kelas X SMA N 9
Tanjabbar sebagai berikut:
Tabel 1.1 Hasil Belajar Kelas X SMA N 9 Tanjabbar
Kelas Jumlah Jumlah Siswa % Jumlah siswa yang %
Siswa yang Tuntas tidak tuntas
X IPA 1 26 8 30 18 70
X IPA 2 27 10 37 17 62
Sumber : Dokumentasi Nilai Ulangan Fisika Siswa

Hal ini karena minat belajar fisika siswa masih rendah, kebanyakan siswa
kurang semangat dan kurang fokus dalam proses pembelajaran. Terlebih pada
masa pandemi, jam pelajaran fisika dikurangi dan minat belajar siswa semakin

1
2

rendah sehingga aktivitas kemandirian belajar siswa juga semakin rendah.


Aktivitas kemandirian belajar siswa seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
inovatif, kemampuan memecahkan masalah, rasa percaya diri, dan bertanggung
jawab atas tindakannya sendiri masih rendah. Aktivitas kemandirian belajar
adalah suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Aktivitas
Kemandirian belajar siswa yang rendah akan diikuti oleh hasil belajar siswa yang
rendah (Mujiman, 2005). Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas, dalam
upaya meningkatkan hasil belajar dan kemandirian belajar siswa, perlu
dikembangkan suatu model pembelajaran yang dapat mengakomodasi keunikan
gaya belajar yang ada pada diri setiap siswa dalam proses pembelajaran. Model
tersebut juga memberikan peluang bagi siswa untuk dapat mengambil inisiatif
sendiri dalam mengelola belajarnya sehingga akan meningkatkan kemandirian
belajar siswa dan hasil belajar siswa.
Dalam proses belajar mengajar hampir seluruh sekolah di Indonesia
menggunakan Kurikulum 2013. Didalam kurikulum 2013 ini terdapat beberapa
prinsip pembelajaran yang diharapkan menunjang mutu pendidikan Indonesia.
Diantara prinsip-prinsip pada kurikulum 2013 yaitu mendorong siswa menjadi
peserta didik yang aktif, jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan
penyampaian informasi dari guru, maka kurikulum 2013 ini dimulai dengan siswa
mengamati fenomena atau peristiwa tertentu sehingga guru dapat membangkitkan
rasa ingin tahu siswa terhadap fenomena atau peristiwa tersebut. Sehingga pada
kurikulum 2013 ini guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator, namun
pada akhir kegiatan inti guru juga memberikan penjelasan penyempurnaan dari
kegiatan siswa. Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan
yang penting. Inti dari kegiatan pendidikan adalah kegiatan belajar-mengajar, cara
siswa mengikuti kegiatan belajar-mengajar dan hasilnya akan terlihat dari hasil
belajar yang diperoleh siswa. Proses pembelajaran dengan pola pengajaran
konvensional lebih cenderung hanya mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan
mengejar target kurikulum seperti konsep-konsep penting, latihan soal dan tes
tanpa melibatkan siswa secara aktif. Oleh karena itu, siswa kurang aktif dalam
mengikuti pelajaran sehingga berdampak pada kemandirian dan hasil belajar
3

siswa. Sistem pembelajaran yang berorientasi pada siswa memiliki paradigma


bahwa siswa hanya menerima materi dari guru saja. Hal ini perlu diubah agar
siswa dapat lebih meningkatkan mandiri untuk belajar fisika dan tidak lagi pasif
serta dapat bertanggung jawab dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
kemandirian belajar adalah Self-Directed Learning (SDL). Self-Directed
Learning (SDL) adalah model pembelajaran yang mengarah pada keaktifan siswa
saat proses pembelajaran. Pembelajaran ini mempertimbangkan keunikan gaya
belajar siswa dan memberikan otonomi pada siswa dalam merencanakan
pembelajaran, menentukan aktivitas belajar, memonitoring, dan mengevaluasi
hasil belajarnya secara mandiri. Model self-directed learning memungkinkan
siswa dapat mengatur proses belajar dalam bentuk inisiatif sendiri, pengaturan
diri, eksplorasi diri, dan kebebasan belajar untuk mencapai hasil belajar yang
optimal dan meningkatkan kemandirian belajar (Ranvar, 2015). Berdasarkan
uraian di atas penulis mencoba meneliti model pembelajaran self-directed
learning sebagai salah satu model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Fisika yang sekiranya model
pembelajaran tersebut akan tepat serta efektif untuk meningkatkan kemandirian
belajar dan hasil belajar siswa. Alasan memilih model pembelajaran self-directed
learning adalah sebagai berikut:
a) Dalam mata pelajaran fisika terdapat ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Tujuan pembelajaran fisika lebih mengutamakan ranah
kognitif (pemahaman konsep-konsep) dan ranah psikomotor
(keterampilan) disamping juga ranah afektif, maka diharapkan dengan
model pembelajaran self-directed learning, siswa lebih meningkat
kemandirian belajarnya sehingga tujuan tersebut dapat tercapai,
b) Dengan metode self-directed learning diharapkan proses belajar mengajar
lebih variatif dalam hal penggunaan model pembelajaran selain metode
ceramah, latihan dan penugasan (konvensional) yang lazim digunakan
oleh guru.
4

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan
masalah sebagai berikut :

1. Guru belum mampu menciptakan kelas dengan suasana belajar yang


menarik minat siswa (monoton) sehingga siswa tidak semangat dan kurang
fokus,
2. Siswa kurang memahami konsep materi fisika,
3. Proses pembelajaran belum merangsang kemandirian belajar siswa.

1.3 BATASAN MASALAH


Batasan masalah sangat diperlukan dalam penelitian, disebabkan adanya
pertimbangan keterbatasan waktu, biaya, sumber, tenaga, dan lain sebagainya.
Sehingga membatasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada Siswa pada mata pelajaran fisika materi gerak
melingkar,
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah self-directed learning,
3. Variabel yang akan diteliti adalah kemandirian belajar siswa dan hasil
belajar siswa,
4. Penelitian dilakukan di SMA N 9 Tanjung Jabung Barat

1.4 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan model pembelajaran self-dircted learning berpengaruh


terhadap kemandirian belajar siswa ?
2. Apakah penerapan model pembelajaran self-dircted learning berpengaruh
terhadap hasil belajar fisika siswa ?
5

1.5 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran self-


directed learning terhadap kemandirian belajar siswa,
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran self-
directed learning terhadap hasil belajar fisika siswa.

1.6 MANFAAT PENELITIAN


Dengan diadakannya penelitian ini maka diharapkan dapat memberi
masukan positif dan menambah sumbangan bagi ilmu pengetahuan untuk kajian
lebih lanjut mengenai pengaruh model pembelajaran self-directed learning
terhadap kemandirian belajar dan hasil belajar fisika siswa.

1. Bagi Sekolah
a) Mendorong sekolah untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa;
b) Diharapkan dapat memberikan suatu masukan bagi sekolah dalam
mengembangkan metode pembelajaran yang baik yang dapat
digunakan untuk meningkatkan standar mutu pembelajaran fisika
khususnya dan disekolah pada umumnya.
2. Bagi Guru
a) Melalui penelitian ini guru dapat memberikan referensi untuk memilih
metode pembelajaran yang tepat untuk siswanya dalam meningkatkan
kemandirian belajar serta dapat memberikan variasi dalam teknik
bahkan cara pengajaran fisika;
b) Dengan penelitian ini pula dapat memberikan gambaran mengenai
penerapan kontekstual dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran
Fisika di sekolah;
6

c) Dengan membiasakan siswa belajar menggunakan model pembelajaran


yang baik, maka akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut
semaksimal mungkin.
3. Bagi Siswa
a) Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep;
b) Meningkatkan keaktifan dan kemandirian belajar ;
c) Mengembangkan hasil belajar;
d) Siswa semakin termotivasi untuk belajar karena partisipasi aktif dalam
proses pembelajaran dan suasana pembelajaran semakin variatif dan
tidak monoton.
4. Bagi Peneliti
a) Memperoleh pengalaman dalam menerapkan salah satu model
pembelajaran;
b) Mendapat bekal dalam mengembangkan keterampilan mengajar
didalam kelas.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran


Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah
usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau
belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi
proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas peserta
didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar (Sudjana,1986).
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama
guru dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan
untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran dimaksudkan agar tercipta
kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam
suatu kegiatan pembelajaran, terdapat dua aspek penting yaitu hasil belajar
berupa perubahan perilaku pada diri siswa dan proses hasil belajar berupa
sejumlah pengalaman intelektual, emosional dan fisik pada diri siswa.
Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif
(daya pikir), afektif (tingkah laku) dan psikomotorik (ketrampilan siswa),
kemampuan-kemampuan tersebut dikembangkan bersama dengan
perolehan pengalaman-pengalaman belajar. Jadi pembelajaran dapat
diartikan sebagai kegiatan membelajarkan siswa yang dinilai dari
perubahan perilaku dan meningkatnya pengetahuan dan pengalaman pada
diri siswa.

2.1.2 Tujuan Belajar


Tujuan pembelajaran adalah harapan perubahan yang dicapai oleh
peserta didik dari adanya proses pembelajaran. Tujuan belajar
dimaksudkan untuk memberikan landasan belajar, yaitu dari bekal
pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik sampai ke pengetahuan
berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam benak peserta didik

7
terkonsentrasikan hasil belajar yang harus menerima materi pelajaran yang
akan disampaikan oleh gurunya.
Pada intinya tujuan dari belajar dan pembelajaran adalah
terciptanya perubahan menuiu keadaan yang lebih baik, misalnya
perubahan pemahaman seseorang terhadap sesuatu yang positif. Tuiuan
belajar dan pembelajaran tidak dapat dicapai dengan mudah begitu saja
tanpa adanya usaha yang serius dari semua orang yang terlibat dalam
proses tersebut baik dari orang yang belajar maupun orang yang mengajar.
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum kegiatan
pembelajaran, hal itu dikarenakan tujuan adalah sesuatu yang dituju dalam
kegiatan pembelajaran. Perumusan tujuan itu harus jelas yaitu bagaimana
seharusnya pelajar berperilaku pada akhir pembelajaran". Maka guru atau
pendidik harus mempunyai kompetensi tertentu agar dapat merumuskan
tujuan pembelajaran dengan jelas dan tepat (Ahmad Sabri, 2005).

2.1.3 Ciri-ciri Belajar

Menurut Bahruddin dan Esa Nur Wahyuni (2007) ada beberapa ciri
belajar, yaitu:

1. Belajar ditandai dengah adanya perubahan tingkah laku


(changebehavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat
diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, maka tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
2. Perubahan perilaku relatif permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut
tidak akan terpancang seumur hidup;
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung perubahan perilaku tersebut bersifat
potensial;
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;
5. Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku.

Sedangkan Noehl Nasution (1991) mengungkapkan bahwa ciri-ciri


kegiatan belajar dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri


individu yang belajar, baik aktual maupun potensional;
2. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya kemampuan yang
relatif baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama;
3. Perubahan itu terjadi karena usaha.

2.1.4 Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan di


dalam proses belajar-mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar sesuai
dengan prinsip-prinsip belajar. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni
(2007) ada beberapa prinsip dalam belajar, yaitu:

1. Apapun yang dipelajari siswa dialah yang harus belajar, bukan orang
lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif;
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya;
3. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar;
4. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membuat proses belaiar lebih berarti;
5. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

2.1.5 Arti Penting Belajar

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam
setiap usaha pendidikan, sehinggaa tanpa belajar sesungguhnya tak pernah
ada pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan. lni berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami
siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri. Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk
selalu belajar. Bahkan, Islam mewajibkan kepada setiap orang yang
beriman untuk belajar. Perlu diketahui bahwa setiap apa yang
diperintahkan Allah untuk dikerjakan, pasti dibaliknya terkandung hikmah
atau sesuatu yang penting bagi manusia. Demikian juga dengan perintah
untuk belajar. Beberapa hal penting yang berkaitan dengan belajar, antara
lain adalah:

1. Bahwa orang yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang
akan berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang
didapatkannya itu manusia akan dapat mempertahankan kehidupan;
2. Allah melarang manusia untuk tidak mengetahui segala sesuatu yang
manusia lakukan. Apa pun yang dilakukan, manusia harus mengetahui
kenapa mereka melakukannya. Dengan belajar manusia dapat
mengetahui apa yang dilakukan dan memahami tujuan dari segala
perbuatannya;
3. Dengan ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah
akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya.
Ilmu dalam hal ini bukan hanya pengetahuan tentang agama saja
tetapi juga ilmu non-agama yang relevan dengan tuntutan kemajuan
zaman. Selain itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan
orang banyak dan diri orang yang menuntut ilmu.

2.2 AKTIVITAS KEMANDIRIAN BELAJAR


Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang didasari atas kemauan
sendiri, tanpa bantuan orang lain serta mampu mempertanggung jawabkan
tindakannya. Siswa dikatakan mampu untuk belajar secara mandiri apabila telah
mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan pada orang lain. Ciri pokok
siswa yang mampu belajar mandiri dapat dilihat dari bagaimana ia memulai
belajarnya, mengatur waktu dalam belajar sendiri melakukan belajar dengan cara
dan teknik sesuai dengan kemampuan sendiri serta mampu mengetahui
kekurangan diri sendiri (Mukminan, et al., 2013).

Ciri kemandirian siswa menurut Thoha (1996) dapat diidentifikaskan


sebagai berikut:

1. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif.


2. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
3. Tidak lari atau menghindari masalah.
4. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.
5. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa bantuan orang
lain.
6. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda pendapat dengan orang
lain.
7. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.
8. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

Oleh karena itu sebagai syarat agar siswa dapat belajar mandiri, maka
harus dididik melalui metode belajar yang baik sehingga sejak awal dari pemberian
tugas belajar harus sudah timbul dalam jiwa dan pikiran siswa untuk menata
kegiatan belajar sendiri berdasarkan metodologi belajar yang baik dan pada
tahapan-tahapan dalam proses belajar tersebut mengalir dengan sendirinya
(Mukminan, et al., 2013).

1. Aspek-Aspek Kemandirian Belajar


Tahar & Enceng (2006) mempunyai pendapat bahwa kemandirian
belajar terdiri dari tiga aspek yaitu pengelolaan belajar, tanggung jawab, dan
pemanfaatan berbagai sumber belajar. Aspek-aspek kemandirian belajar itu
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Aspek pengelolaan belajar berarti siswa harus mampu mengatur
strategi, waktu, dan tempat untuk melakukan aktivitas belajarnya
seperti membaca, meringkas, membuat catatan dan mendengarkan
materi dari audio. Pengelolaan belajar itu sangat penting. Siswalah
yang secara otonom menentukan waktu belajarnya dan dimana ia
melakukan proses pembelajaran data membantu siswa untuk berhasil
dalam belajar.
b) Aspek tanggung jawab berarti siswa mampu menilai aktivitas,
mengatasi kesulitan dan mengukur kemampuan yang diperoleh dari
belajar. Dalam belajar mandiri siswa dituntut untuk memiliki kesiapan,
keuletan, dan daya tahan. Sehingga diperlukan motivasi belajar yang
tinggi. Kesulitan yang dialami dalam belajar harus mereka atasi sendiri
dengan mendiskusikan sesama siswa dengan memanfaatkan sumber
belajar yang terkait dengan bahan ajar dan memperbanyak latihan soal
yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Disamping itu, siswa
harus menilai kemampuan yang diperoleh dari hasil belajar bila hasil
belajarnya tidak memuaskan dengan memperbaiki cara belajar dan
secara rutin mengerjakan latihan.
c) Aspek pemanfaatan berbagai sumber belajar berarti siswa dapat
menggunakan berbagai sumber belajar, seperti modul, majalah, kaset,
audio, buku, internet dan perpustakaan. Siswa dalam memilih berbagai
sumber belajar diharapkan dapat memperkaya pemahaman terhadap
bahan ajar.
Menurut Yurniadi dan Halida (2012) aspek-aspek kemandirian belajar
itu terdiri dari :

a) Berdiri sendiri, aspek berdiri sendiri maksudnya adalah kemampuan


untuk menentukan atau memutuskan sendiri apa yang akan dilakukan
tanpa tergantung atau disuruh oleh orang lain dalam kegiatan
belajarnya. Kemampuan ini berkaitan dengan kepercayaannya diri
dalam belajar.
b) Menyelesaikan masalah, sspek menyelesaikan masalah atau kesulitan
yang dihadapinya tanpa harus tergantung atau meminta bantuan orang
lain.
c) Tanggung jawab, aspek tanggung jawab adalah kesungguhan untuk
memenuhi kewajiban dalam kegiatan belajarnya. Siswa menyadari
pentingnya belajar bagi dirinya dan menjadikan belajar sebagai
kebutuhan yang mendasar bagi dirinya.
d) Inisiatif dan Kreativitas, aspek inisiatif dan kreativitas merupakan
suatu ide-ide , cara-cara atau pemikiran baru dan memiliki daya cipta
dalam kegiatan belajarnya. Siswa pula memiliki potensi tertentu
dalam menentukan langkahlangkah apa yang diambil dalam kegiatan
belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian


belajar pada siswa dapat dibentuk melalui aspek pengelolaan belajar, berdiri
sendiri, menyelesaikan masalah, tanggung jawab, inisiatif dan kreatif serta
pemanfaatan berbagai sumber belajar. Dari beberapa aspek kemandirian belajar di
atas peneliti tertarik untuk memilih aspek-aspek yang dikemukakan oleh Tahar &
Enceng (2006) yaitu pengelolaan belajar, tanggung jawab, dan pemanfaatan
berbagai sumber belajar karena aspek tersebut penjelasannya lengkap, mudah
dipahami oleh peneliti dan bisa mengungkapkan variabel kemandirian belajar
pada siswa.
2.3 HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan hasil yang ditunjukkan siswa setelah melakukan
proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan proses belajar. Kriteria keberhasilan belajar siswa diukur dari
seberapa banyak materi pelajaran dapat dikuasai siswa, akan berbeda proses
belajar yang dilakukan dengan kriteria keberhasilan ditentukan oleh sejauh mana
siswa dapat memanfaatkan potensi otaknya untuk memecahkan suatu persoalan .

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), “hasil belajar merupakan hasil


dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”. Lima kategori hasil
belajar, yakni:

1. Informasi verbal
2. Keterampilan intelektual
3. Strategi kognitif
4. Sikap
5. Keterampilan motoris.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,


menggunakan klasifikasi Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya
menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri


dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yakni :
a) Gerakan refleks
b) Keterampilan gerakan dasar
c) Kemampuan perseptual
d) Keharmonisan atau ketepatan
e) Gerakan keterampilan kompleks
f) Gerakan ekspresif dan interpretatif.

Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan


interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri.
Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana
masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin.

Menurut Dalyono (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian


hasil belajar adalah sebagai berikut:

a) Faktor intemal (faktor yang berasal dari dalam diri)


1. Kesehatan
2. Intelegensi dan bakat
3. Minat dan motivasi
4. Cara belajar
b) Faktor eskternal (faktor yang berasal dari luar diri)
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
4. Lingkungan sekitar

Agar dapat meningkatkan hasil belajarnya, seorang siswa harus mampu


me-manage faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya. Baik itu faktor intern,
misalnya motivasi belajar, dan lain sebagainya maupun faktor ekstern" misalnya
lingkungan kehidupan sehari-hari. Selain itu, seorang siswa juga perlu
memperhatikan aspek psikologisnya yang salah satunya adalah konsep diri.
Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan siswa terhadap dirinya sendiri
yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan akan terus berkembang seiring
dengan perkembangan individu sebagai inti kepribadian seseorang (Uswah
Wardiana,2005). Jika siswa mampu untuk mengendalikan konsep dirinya dan
mengarahkannya kepada hal-hal yang positif dan terus bermotivasi, maka siswa
akan mudah dalam belajar dan mendapatkan prestasi yang baik.

2.4 MODEL PEMBELAJARAN SELF DIRECTED LEARNING


Self-directed learning atau kemandirian belajar adalah suatu metode
pembelajaran yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian, dan prestasi melalui inisiatif sendiri dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi bergantung pada kemampuan individu dalam mengelola
pembelajaran sesuai dengan otonomi yang dimiliki, meskipun nantinya
membutuhkan bantuan atau nasihat dari orang lain.
Self-directed learning dikenal juga dengan beberapa istilah, yaitu self-
planned learning, independent learning, self-education, self-instruction,
selfteaching, self-study dan autonomous learning. Semua istilah tersebut merujuk
pada pengertian yang sama terkait kemandirian belajar, yaitu kemampuan yang
dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri tanpa bergantung
pada orang lain guna mencapai tujuan pembelajaran.
Self-directed learning merupakan proses peningkatan pengetahuan,
keahlian, prestasi, dan pengembangkan diri individu yang diawali dengan inisiatif
sendiri dengan belajar perencanaan belajar sendiri (self planned) dan dilakukan
sendiri (self conducted), menyadari kebutuhan belajar, tujuan belajar, membuat
strategi belajar, menilai hasil belajar, serta memiliki tanggung jawab sendiri
menjadi agen perubahan dalam belajar.
Self-directed learning adalah kemampuan siswa mengambil inisiatif untuk
bertanggung jawab terhadap pelajarannya dengan atau tanpa bantuan orang lain
yang meliputi aspek: kesadaran, strategi belajar, kegiatan belajar, evaluasi, dan
ketrampilan interpersonal (Setyawati, 2015).
2.4.1 Pengertian dan Konsep Dasar Model Pembelajaran Self
Directed Learning
Self-directed learning adalah suatu proses dimana seseorang
memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk
menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan
belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan
melaksanakan strategi belajar yang sesuai serta mengevaluasi hasil
belajarnya sendiri (Knowles, 1975).
Self-directed learning adalah proses belajar dimana siswa membuat
inisiatif sendiri dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari
pengalaman belajarnya yang diambil dari berbagai sumber atau literatur
(Merriam,2004). self-directed learning adalah usaha yang dilakukan
seorang siswa untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, prestasi terkait
orientasi pengembangkan diri dimana individu menggunakan banyak
metode dalam banyak situasi serta waktu yang dilakukan secara relatif
mandiri (Gibbons,2002).
Self-directed learning adalah kondisi dimana pembelajar memiliki
kontrol sepenuhnya dalam proses pembuatan keputusan terkait dengan
pembelajarannya sendiri dan menerima tanggung jawab utuh atasnya,
meskipun nantinya mereka membutuhkan bantuan dan nasihat dari
seorang guru (Huda, 2013). Self-directed learning adalah metode
pembelajaran yang bersifat fleksibel namun tetap berorientasi pada
planning, monitoring, dan evaluating bergantung pada kemampuan siswa
dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan otonomi yang dimilikinya
(Rachmawati dkk,2010).
Self-directed learning atau kemandirian dalam belajar ini perlu
diberikan kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung
jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya serta dapat
mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Ciri utama
suatu proses pembelajaran mandiri ialah adanya kesempatan yang
diberikan kepada peserta didik untuk ikut menentukan tujuan, sumber,
dan evaluasi belajarnya Rusman (2014).
Tugas guru dalam proses belajar mandiri ialah menjadi fasilitator,
yaitu menjadi orang yang siap memberikan bantuan kepada peserta didik
jika diperlukan. Bentuknya berupa bantuan dalam menentukan tujuan
belajar, memilih bahan ajar dan media belajar, serta memecahkan
kesulitan yang tidak dapat dipecahkan peserta didik sendiri.
Teman dalam proses self-directed learning sangat penting. Jika
menghadapi kesulitan, peserta didik sering kali lebih mudah atau lebih
berani bertanya kepada teman daripada kepada guru. Teman sangat
penting karena dapat menjadi mitra dalam belajar bersama dan
berdiskusi. Di samping itu, teman dapat dijadikan alat untuk mengukur
kemampuannya. Dengan berdiskusi bersama teman, peserta didik akan
mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan kemampuan
temannya.
2.4.2 Aspek-Aspek Model Pembelajaran Self Directed Learning
Menurut Gibbons (2002), terdapat lima aspek dasar dalam aktivitas
dan program kegiatan yang menjadi elemen penting dalam self-directed
learning, yaitu sebagai berikut:

a) Siswa mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi


Perubahan utama dari teacher-directed learning menjadi self-
directed learning adalah sebuah perubahan pengaruh dari guru ke siswa.
Untuk siswa, hal ini menunjukkan sebuah perubahan kontrol dari luar
menjadi kontrol dari dalam. Siswa memulai membentuk pendapat dan ide
mereka, membuat keputusan mereka sendiri, memilih aktivitas mereka
sendiri, mengambil tanggung jawab untuk diri mereka sendiri, dan dalam
memasuki dunia kerja. Mengisi siswa dengan tugas untuk
mengembangkan pembelajaran mereka, mengembangkan mereka secara
individual, dan membantu mereka untuk berlatih menjadi peran yang lebih
dewasa. Self-directed learning tidak hanya membuat siswa belajar secara
efektif tetapi juga membuat siswa lebih menjadi diri mereka sendiri.
b) Perkembangan keahlian
Kontrol yang berasal dari dalam tidak akan memiliki tujuan kecuali
jika siswa belajar untuk fokus dan menerapkan talenta dan kemampuan
mereka. Self-directed learning menekankan pada perkembangan keahlian
dan proses menuju aktivitas produktif. Siswa belajar untuk mencapai hasil
program, berpikir secara mandiri, dan merencanakan dan melaksanakan
aktivitas mereka sendiri. Siswa mempersiapkan lalu berunding dengan
guru mereka. Maksud ini untuk menyediakan kerangka yang
memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi minat mereka dan
membekali mereka untuk sukses.
c) Mengubah diri pada kinerja/performansi yang paling baik
Self-directed learning dapat gagal tanpa tantangan yang diberikan
kepada siswa. Pertama, guru memberikan tantangan kepada siswa, lalu
guru menantang siswa untuk menantang diri mereka sendiri. Tantangan ini
memerlukan pencapaian sebuah level performansi yang baru dalam sebuah
tempat yang familiar atau mencoba pada sebuah tempat yang diminati.
Menantang diri sendiri berarti mengambil risiko untuk keluar dari sesuatu
yang mudah dan familiar.
d) Manajemen diri siswa
Dalam self-directed learning, pilihan dan kebebasan dihubungkan
dengan kontrol diri dan tanggung jawab. Siswa belajar untuk
mengekspresikan kontrol dirinya dengan mencari dan membuat komitmen,
minat dan aspirasi diri. Self-directed learning memerlukan keyakinan,
keberanian, dan menentukan untuk usaha yang terlibat. Siswa
mengembangkan atribut ini dan mereka menjadi ahli untuk mengatur
waktu dan usaha mereka dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk
melakukannya. Dalam menghadapi hambatan, siswa belajar untuk
menghadapi kesulitan mereka, menemukan alternatif, dan memecahkan
masalah mereka dalam rangka untuk menjaga produktivitas yang efektif.
Kombinasi dari sumber yang berasal dari dalam diri dan keahlian dalam
kinerja diperlukan untuk dapat memanajemen diri dalam self-directed
learning.
e) Motivasi diri dan penilaian diri
Banyak prinsip dari motivasi yang dibangun untuk self-directed
learning, seperti mencapai tujuan minat yang tinggi. Ketika siswa
menggunakan prinsip ini, siswa menjadi elemen utama dari motivasi diri
siswa. Dengan mengatur tujuan penting untuk diri mereka, menyusun
feedback untuk pekerjaan mereka, dan mencapai kesuksesan, mereka
belajar untuk menginspirasikan usaha mereka sendiri. Persamaannya,
siswa belajar untuk mengevaluasi kemajuan diri mereka sendiri, mereka
menilai kualitas dari pekerjaan mereka dan proses yang didesain untuk
melakukannya. Dalam self-directed learning, penilaian merupakan hal
yang penting dari belajar dan belajar bagaimana mempelajarinya. Siswa
sering memulai evaluasi diri dalam belajar yang mereka serahkan kepada
guru meliputi sebuah deskripsi standar yang akan mereka capai. Seperti
motivasi diri yang memampukan siswa untuk menghasilkan prestasi yang
dapat dievaluasi, penilaian diri juga memotivasi siswa untuk mencari
prestasi terbaik yang mungkin terjadi.
Adapun aspek-aspek self-directed learning yang mengacu pada
teori Gibbons, antara lain:
a. Inisiatif sendiri yang meliputi minat belajar kemudian membentuk
pendapat atau ide serta membuat keputusan sendiri.
b. Self planed (perencanaan diri) yang meliputi kemampuan mengatur
tujuan pribadi, identifikasi dan pencarian informasi dan deskripsi
standart yang akan dicapai.
c. Kebutuhan belajar sendiri yang meliputi berpikir secara mandiri,
strategi belajar mandiri serta penyesuaian diri dalam belajar.
d. Self conducted (tindakan sendiri) yang meliputi pelaksanaan
aktivitas sendiri, menghadapi kesulitan, menemukan alternatif, dan
memecahkan masalah.
e. Evaluation (penilaian hasil belajar) yang penilaian terhadap hasil
yang diperoleh dan pengembangan hasil belajar.
2.4.3 Karakteristik Model Pembelajaran Self Directed Learning
Menurut Holstein (1986), self-directed learning dapat dibagi
menjadi tiga tingkatan berdasarkan karakteristik yang mengacu pada
intensitasnya, yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat rendah
Pada tingkatan rendah, siswa masih banyak bergantung kepada
guru dan teman dalam melakukan tindakan dalam belajarnya. Siswa tidak
paham maksud eksplisit dari sebuah instruksi. Siswa yang berada pada
tahap rendah ini kurang terampil dalam menambah referensi-referensi ilmu
yang relevan, kurang motivasi, dan kepercayaan diri untuk mencapai
sebuah tujuan.
2. Tingkat sedang
Pada tahap sedang, siswa sudah dapat menyadari bahwa siswa
adalah bagian dari sebuah proses belajar. Siswa siap dalam
mengembangkan konsep-konsep dalam belajar tetapi pengembangan ini
harus dilakukan secara lebih mendalam pada suatu konsep, harus lebih
percaya diri, dan lebih peka terhadap petunjuk. Siswa pada tahap sedang
bisa memahami bagaimana siswa seharusnya belajar, seperti siswa dapat
menetapkan sebuah strategi dalam belajar. Siswa sudah bisa berorientasi
pada masa depan tetapi masih kurang dalam pengalaman dan motivasinya,
serta masih adanya keinginan akan keterlibatan orang dewasa dalam
proses belajar siswa.
3. Tingkat tinggi

Pada tingkatan tinggi, siswa mampu melakukan kemandirian dalam


belajarnya dengan menetapkan tujuan belajar tanpa bantuan dari pihak
manapun. Siswa akan memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk
dipakai dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan. Siswa dengan
kemandirian pada tahap tinggi mampu bertanggung jawab, memiliki
manajemen waktu yang teratur, dan banyak mengumpulkan informasi dari
referensi manapun. Siswa dengan kemandirian belajar yang tinggi akan
tahu apa yang harus siswa lakukan, bagaimana siswa harus melakukan,
dan kapan siswa melakukannya. Kesadaran akan pemenuhan kebutuhan
belajar tersebut didasari oleh inisiatif yang dimiliki oleh siswa.

2.4.4 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Self Directed Learning


Menurut Huda (2013), tahapan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran menggunakan metode self-directed learning adalah sebagai
berikut:

a) Planning
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain: menganalisis
kebutuhan siswa, institusi dan persoalan kurikulum, melakukan analisis
terhadap skill atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa, merancang
tujuan pembelajaran yang continum, memilih sumber daya yang tepat
untuk pembelajaran, serta membuat rencana mengenai aktivitas
pembelajaran harian.
b) Implementing
Pendidik mempromosikan kemampuan yang dimiliki siswa,
menerapkan pembelajaran sesuai dengan hasil adopsi rencana dan setting,
penyesuaian yang telah dilakukan, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memilih metode yang sesuai dengan keinginannya.
c) Monitoring
Pada tahap ini pendidik melakukan mind-tas monitoring atau
melakukan pengawasan terhadap pengerjaan tugas yang diberikan, study
balance monitoring atau melakukan pengawasan siswa selama
mengerjakan aktivitas-aktivitas lain yang berkaitan dengan tugas utama
pembelajaran, serta awareness monitoring atau mengawasi kesadaran dan
kepekaan siswa selama pembelajaran.
d) Evaluating
Pendidik membandingkan hasil siswa, menyesuaikan dan
melakukan penilaian peserta didik dengan tujuan yang telah dirancang
sebelumnya, serta meminta pernyataan kepada siswa, dengan mengajukan
pertanyaan mengenai proses penyelesaian tugas.
Gibbons (2002) mengemukakan bahwa tahapan-tahapan self-
directed learning secara individu, antara lain:
a. Pelatihan keterampilan dan proses belajar secara individu:
penetapan tujuan, perencanaan, dan evaluasi
b. Belajar mengelola diri sendiri: mengembangkan perspektif, sikap,
dan inisiatif yang membuat Self-directed learning menjadi
mungkin.
c. Berpikir mandiri: belajar menganalisis, menyimpulkan, berdebat,
dan menciptakan
d. Mengelola waktu dan usaha untuk menyelesaikan paket
pembelajaran untuk dicapai hasil pembelajaran
e. Merancang dan menyelesaikan rencana mereka sendiri untuk
mencapai hasil pembelajaran
f. Merancang dan menyelesaikan kegiatan untuk mencapai hasil
mereka sendiri.
Menurut Hiemstra (dalam Richard, 2007), tahapan-tahapan self-
directed learning terbagi menjadi 6 tahapan yaitu preplanning,
menciptakan lingkungan belajar yang positif, mengembangkan rencana
pembelajaran, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran yang sesuai,
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan monitoring, dan mengevaluasi
hasil belajar individu.
Self-directed learning adalah ciri khas belajar orang dewasa,
meskipun hasil yang optimal akan tercapai justru kalau sikap belajarnya
meniru sikap belajar anak, yaitu belajar dengan gembira dan tanpa beban.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan self-directed
learning adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajarnya bersifat self-directed atau mengarahkan
diri sendiri, tidak dependent atau bergantung orang lain.
2. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses
pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, tidak
sepenuhnya mengharapkan jawaban dari guru atau orang lain.
3. Orang dewasa mengharapkan immediate application atau
penerapan dengan segera dari apa yang dipelajari, mereka
tidak dapat menerima delayed application atau penerapan yang
tertunda.
4. Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan
tukar pengalaman dengan sama-sama orang dewasa
menyenangkan, dan dapat sharing responsibility atau berbagi
tanggung jawab.
5. Perencanaan dan evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam
batas tertentu antara siswa dengan guru. Belajar harus dengan
berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan
menyerap.
Tabel 2.1 Model Self-Directed Learning (SDL)
Siswa Guru Contoh
Tahap 1 Bergantung Wewenang, Pelatihan dengan segera
pelatih memberikan umpan balik/
feedback. Drill. Informasi
pelajaran.Mengatasi
kekurangan dan hambatan.
Tahap 2 Tertarik Motivator, Inspirasi ceramah
pemandu ditambah dengan panduan
diskusi. Penentuan tujuan
dan startegi pembelajaran.
Tahap 3 Terlibat Fasilitator Diskusi dengan guru
sebagai fasilitator.
Seminar. Projek kelompok
Tahap 4 Mandiri Consultant. Magang. Disertasi.
Delegator Individu bekerja sendiri
dalam
pembelajaran kelompok
Sumber: Grow, 1991
2.4.5 Penilaian Model Pembelajaran Self Directed Learning
Untuk mengetahui siswa memiliki kemampuan self-directed
learning, 5 aspek yang mengacu pada teori Gibbons dikembangkan
menjadi beberapa indikator sebagai berikut:

a. Membentuk pendapat dan keputusan sendiri,


b. Mencari informasi sumber belajar,
c. Menetapkan tujuan pembelajaran secara pribadi,
d. Berpikir mandiri dan merencanakan strategi belajar mandiri,
e. Melaksanakan aktivitas sendiri,
f. Menemukan alternatif pemecahan masalah,
g. Menilai dan mengembangkan hasil yang telah diperoleh.

2.4.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self-Directed Learning


Menurut Huriah (2018) self-directed learning dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang terdapat dalam dirinya (faktor internal) dan
faktor tang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi: (1) cara
belajar dapat menentukan keberhasilan seseorang. Untuk mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran mahasiswa harus memahami cara belajar
yang sesuai untuk siswa tersebut. Dengan self-directed learning siswa
dapat memahami, mengetahui kekurangan cara belajar, dan mencari solusi
cara belajar yang tepat. (2) Mood atau suasana hati yang baik, kesehatan
yang baik akan mempengaruhi keinginan siswa untuk belajar secara
mandiri. (3) Aktivitas belajar serta persiapan dapat menentukan kebiasaan
yang dilakukan siswa dalam mendukung proses belajarnya. (4) Intelegensi
berperan dalam pembentukan kemandirian belajar siswa, anak yang
berperilaku mandiri mampu meningkatkan adanya control diri terhadap
perilakunya terutama unsur kognitif (mengetahui, menerapkan,
menganalisa, mensintesa, dan mengevaluasi) dan afektif (menerima,
menanggapi, mengahrgai, membentuk dan berpribadi). (5) Kesadaran
siswa dalam melakukan self-directed learning sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Siswa harus memiliki
kesadaran tinggi untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan. (6)
Orang yang berpendidikan akan mengenal dirinya lebih baik termasuk
mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga
mereka mempunyai percaya diri.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi proses self-
directed learning, 1) waktu belajar, siswa mengatur rencana kebutuhan
belajarnya sendiri. Apabila siswa dapat melakukan manajemen waktu yang
baik, maka akan terlaksana pembelajaran mandiri; 2) tempat belajar yang
nyaman merupakan fasilitas yang mendukung tentunya dapat memberi
kesadaran dan keinginan siswa untuk belajar secara mandiri; 3) motivasi
belajar kekuatan yang menyebabkan siswa terlibat dalam suatu proses
pembelajaran, fokus pada tujuan belajar, dan mengerjakan tugas belajar; 4)
pola asuh orang tua dimana tumbuh kembangnya kepribadian anak
tergantung pola asuh orang tua yang diterapkan dalam keluarga; 5)
evaluasi, diperlukan dari siswa setelah dilaksanakannya self-directed
learning untuk menjadi gambaran pada proses pembelajaran berikutnya.

2.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Self Directed


Learning
Menurut Huriah (2018), setiap metode pembelajaran memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing begitu juga dengan self-
directed learning. Kelebihan dan kekurangan self-directed learning adalah
sebagai berikut:

a) Kelebihan
Kelebihan atau keunggulan metode self-directed learning yaitu:
1. Siswa bebas untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
sendiri, sesuai dengan kecepatan belajar mereka dan sesuai dengan
arah minat dan bakat mereka dalam menggunakan kecerdasan
majemuk yang mereka miliki,
2. Menekankan sumber belajar secara lebih luas baik dari guru
maupun sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukasi,
3. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan, keahlian dan
kemampuan yang dimiliki secara menyeluruh,
4. Pembelajaran mandiri memberikan siswa kesempatan yang luar
biasa untuk mempertajam kesadaran mereka akan lingkungan
mereka dan memungkinkan siswa untuk membuat pilihan-pilihan
positif tentang bagaimana mereka akan memecahkan masalah yang
dihadapi sehari-hari,
5. Siswa memiliki kebebasan untuk memilih materi yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan. Di samping itu, cara belajar yang
dilakukan sendiri juga lebih menyenangkan.
b) Kekurangan
Kekurangan atau kelemahan metode self-directed learning yaitu:
1. Siswa bodoh akan semakin bodoh dan siswa pintar akan semakin
pintar karena jarang terjadi interaksi satu sama lainnya,
2. Bagi siswa yang malas, maka siswa tersebut untuk
mengembangkan kemampuannya atau pengetahuannya,
3. Ada beberapa siswa yang membutuhkan saran dari seseorang untuk
memilih materi cocok untuknya atau karena siswa yang
bersangkutan tidak mengetahui sampai seberapa kemampuannya.

2.5 PENELITIAN TERKAIT

1. “PENERAPAN MODEL SELF-DIRECTED LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR MAHASISWA” oleh Dewi Oktofa Rachmawati (2009).
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa, meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, dan
mendeskripsikan tanggapan mahasiswa terhadap model self-directed
learning di kelas. Beliau menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Undiksha
yang melibatkan 7 orang mahasiswa semester genap tahun ajaran 2008/
2009. Penelitian terdiri dari 2 siklus tindakan. Data hasil belajar
mahasiswa dikumpulkan menggunakan tes dan kontrak belajar.
Kemandirian belajar mahasiswa dan tanggapan mahasiswa dikumpulkan
dengan angket kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dan kemandirian
belajar mahasiswa setelah diterapkan model self-directed learning. Selain
itu, hasil penelitian juga menunjukkan respon positif mahasiswa terhadap
implementasi model self-directed learning.

2. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-DIRECTED


LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X-MIPA 2 PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK DI SMA
NEGERI 3 BANDA ACEH oleh Mairi Sukma, Soewarno S dan Ahmad
Farhan (2016).

Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif dan jenis


penelitian ini adalahpenelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Setiap
siklusnya tediri dari 4 komponen diataranya; perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-
MIPA 2 SMA Negeri 3 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data berupa tes
dan observasi atau pengamatan yang dilakukan secara objektif terhadap
aspek yang akan diamati berupa data dan informasi. Instrumen
pengumpulan data penelitian adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan
siswa, lembar pengamatan pengelolaan pembelajaan, tes hasil belajar
siswa, serta lembar respon siswa terhadap model pembelajaran Self-
Directed Learning. Indikator kinerja diharapkan terjadi peningkatan hasil
belajar mencapai 75% ketuntasan individual dan 85% ketuntasan klasikal.
Persentase ketuntasan individual pada siklus I diperoleh 72,12% dan
ketuntasan klasikalnya diperoleh 73%. Sedangkan pada siklus II ketuntasan
individual meningkat menjadi 81,20% dan ketuntasan klasikal menjadi
82%.
2.6 GERAK MELINGKAR
Gerak melingkar beraturan adalah sebuah benda bergerak dengan kelajuan
konstan pada suatu lingkaran (disekeliling lingkaran).

Gambar 2.1 Gerak Melingkar


Berikut beberapa besaran pada gerak melingkar beraturan:
1. Frekuensi dan periode
Menurut Astra & Setiawan (2013) Frekuensi (F) benda yang
bergerak melingkar beraturan yaitu banyaknya putaran yang dilakukan
oleh suatu benda per satuan waktu. Jika dalam waktu t sekon sebuah benda
berputar sebanyak n kali, frekuensi putaran benda sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi putaran benda (Hz)
n = banyaknya putaran yang dilakukan benda dalam satuan waktu t
t = lamanya benda berputar (s)
Periode (T) putaran benda yang bergerak melingkar beraturan yaitu
waktu yang diperlukan benda untuk menempuh satu putaran. Dapat
dikatakan bahwa periode kebalikan dari frekuensi sehingga hubungan
keduanya dapat dituliskan sebagai berikut

Keterangan:
T = periode putaran benda (s)
f = Frekuensi benda berputar (s)
n = banyaknya putaran yang dilakukan dalam selang waktu t
2. Kecepatan Sudut dan Kelajuan Linier
Gerak melingkar karena posisi benda ditentukan oleh sudut, maka
kecepatan suatu benda atau partikel pada sudut tertentu disebut dengan
kecepatan sudut. Kecepatan sudut merupakan perubahan koordinat sudut
atau perpindahan sudut 𝜃 per satuan waktu. Jika 𝜃 berubah dari 𝜃0
menjadi 𝜃 dalam waktu t, maka rata – rata kecepatan sudutnya menurut
Kanginan (2013) yaitu:

𝜔=

Satuan 𝜔 adalah rad/s, o/s, atau putaran/menit (rpm), yakni satuan


sudut yang selalu dibagi satuan waktu. Selain itu, kecepatan sudut juga
dapat diperoleh dari persamaan:

𝜔 (dalam

dimana f adalah frekuensi putaran dinyatakan dalam putaran/s.


Kelajuan linier (v) merupakan panjang lintasan yang ditempuh per
satuan waktu (Damari & Handayani, 2009).

Untuk satu putaran penuh, jarak yang ditempuh benda merupakan


keliling lingkaran, sedangkan waktu yang diperlukan merupakan periode
putaran sehingga untuk satu putaran (Damari & Handayani, 2009).

Jika s = 2 , maka =𝜔

3. Percepatan Sentripental dan Gaya Sentripetal


Percepatan sentripetal percepatan yang mempunyai sifat-sifat
yaitu: Benda melakukan gerak dengan kelajuan tetap mengelilingi suatu
lingkaran, maka arah dari gerak benda tersebut mempunyai perubahan
yang tetap. Benda harus mempunyai percepatan yang merubah arah dari
kecepatan tersebut. Arah dari percepatan ini akan selalu tegak lurus
dengan arah kecepatan, yakni arah percepatan selalu menuju kearah pusat
lingkaran. Berikut rumus percepatan sentripetal (as):
as =

atau as = 𝜔2 R
Menurut Rufaida & Sarwanto (2013) sebuah benda akan
mengalami percepatan sentripetal jika pada benda tersebut bekerja gaya
yang searah dengan percepatan sentripetal. Gaya ini disebut gaya
sentripetal. Untuk memahami gaya sentripetal harus mengidentifikasi
komponen-komponen yang berkaitan dengan gaya yang menyebabkan
percepatan. Berdasarkan Hukum II Newton, diperoleh:

Keterangan:
Fs = Gaya sentripetal
as = Percepatan Sentripetal
m = Massa Benda

2.7 KERANGKA BERPIKIR


Dalam kegiatan belajar mengajar, hasil belajar berkaitan erat
dengan proses belajar, dimana belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Perubahan yang terjadi akibat belajar sering dinyatakan dalam bentuk hasil
belajar di sekolah, hasil belajar adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh
guru terhadap perkembangan dan kemajuan siswa dalam aspek kognitif,
afektif dan psikomotor setelah siswa berhasil menyelesaikan bahan ajar
yang diberikan oleh guru yang terdapat dalam kurikulum.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu
faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern yaitu faktor yang ada diluar individu.
Salah satu faktor intern adalah kemandirian belajar dan salah satu faktor
ekstern yang mempengaruhi belajar adalah metode mengajar. Jika seorang
guru dalam proses pembelajaran memperhatikan model pembelajaran yang
digunakan maka hasil belajar siswa akan lebih baik. Hal ini sesuai dengan
pendapat Slameto, mengemukakan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:
1. Faktor-Faktor Intern
a. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat
tubuh;
b. Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan;
c. Faktor kelelahan baik secara jasmani maupun rohani
(bersifat psikis).
2. Faktor-Faktor Ekstern
a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan;
b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
displin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,
tugas rumah ;
c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat

Dari pernyataan tersebut dijelaskan bahwa hasil belajar


dipengaruhi salah satunya oleh faktor eksternal, yaitu penggunaan model
pembelajaran. Dengan kata lain model pembelajaran dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa, namun seorang guru harus dapat dengan tepat memilih
metode mengajar yang digunakan. Salah satu faktor internal adalah
psikologi dimana hal ini lah yang diharapkan akan terbentuk psikologi
kemandirian belajar dari penerapan model pembelajaran self-directed
learning.
Banyak sekali jenis model pembelajaran yang dapat digunakan dan
divariasikan dalam proses belajar mengajar. Salah satu metode yang
diharapkan tidak hanya mementingkan siswanya sekedar mengerti tetapi
juga paham terhadap materi adalah model pembelajaran self-directed
learning. Ketika model pembelajaran self-directed learning digunakan
dalam proses pembelajaran maka penekanannya harus pada siswa yang
mempelajarinya, bukan hanya pada belajar untuk memecahkan suatu
masalah. Hal ini sangat penting karena jika hanya fokus mengajar kepada
siswa sebatas terpecahkannya masalah tanpa memperhatikan paham
tidaknya siswa terhadap materi yang diajarkan maka mereka hanya
mempelajari sedikit pengetahuan atau sekedar tahu langkah-langkah yang
harus diikuti untuk memecahkan masalah tertentu.
Model pembelajaran Self-Directed Learning dapat mempengaruhi
hasil belajar karena dalam model ini peserta didik dituntut untuk belajar
aktif berfikir ilmiah dan mandiri untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Self-
Directed Learning:

1) Guru mengarahkan siswa untuk menggali informasi yang telah dimiliki


oleh siswa dengan mengaitkan permasalahan yang pernah terjadi dalam
kehidupannya sehari-hari.
2) Guru mengarahkan siswa untuk bertanya mengenai tindakan yang
dilakukan oleh guru.
3) Guru mengarakan siswa untuk memilih tindakan mengenai apa yang
telah disampaikan guru.
4) Guru mengarahkan siswa untuk memikirkan objek lain yang bertujuan
untuk menyatukan tindakan. Guru mengarakan siswa untuk membuat
sebuah komunitas belajar agar proses dan hasil menjadi lebih bermakna
dan memberikan sebuah permasalahan yang harus diselesaikan oleh
komunitas belajar.

Secara skematik kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Faktor Internal Kemandirian


belajar

Siswa

Faktor Eksternal Model


Hasil
Self-Directed
Belajar
Learning

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: kerangka yang akan diteliti

: kerangka yang tidak diteliti

: Fokus Penelitian Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran self-


directed learning.

Berdasarkan paparan tersebut, dalam penelitian ini hubungan antar


variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y1)


Model Pembelajaran Self- Kemandirian Belajar
directed learning Variabel Terikat (Y2)
Hasil Belajar
Gambar 2.3 Paradigma Pengaruh Metode Self-directed learning
Terhadap kemandirian belajar dan Hasil Belajar
Keterangan :

x = Model Pembelajaran Self-directed learning

y = Kemampuan berpikir logis dan Hasil belajar siswa

= Pengaruh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi SMA Negeri 9 Tanjung
Jabung Barat yang dilakukan pada semester genap tahun 2021/2022.

3.2 METODE PENELITIAN


Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam
melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan
maksud dari penelitian. Secara metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2016).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Model Pembelajaran Self-directed learning terhadap kemandirian belajar dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin
dicapai maka metode yang digunakan dalam penelitian ini experimental - quasi
dengan rancangan pre-test dan post-test serta Angket. Experimental-quasi
merupakan penelitian eksperimen semu, karena syarat – syarat sebagai penelitian
eksperimen tidak cukup memadai yaitu tidak ada randomisasi.
3.3 DESAIN PENELITIAN
Salah satu kegiatan dalam penelitian eksperimen adalah menentukan
desain eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent
Control Group Design, karena dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen
diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan (treatment) kemudian diberikan
posttest setelah diberikan perlakuan (treatment). Desain dapat digambarkan seperti
berikut :

Tabel 3.1Rancangan Penelitian


Kelompok Tes Awal Perlakuan (variabel bebas) Tes Akhir

Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 - Y2

36
37

Keterangan:
Y1 = Pre-Test
Y2 = Post-Test
X = Perlakuan strategi pembelajaran Self-directed learning

3.4 VARIABEL PENELITIAN


Sugiyono (2009) menyatakan, bahwa variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel ini dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu variabel
bebas/independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Sedangkan
variabel terikat/dependen yaitu variabel yang timbul akibat variabel bebas atau
respon dari variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian adalah model pembelajaran Self-directed
Learning (X), sedangkan variabel terikatnya adalah kemandirian belajar dan hasil
belajar (Y). Adapun variabel yang dipelajari dalam penelitian ini terdiri dari:
a) Variabel bebas (X)
Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable independen (variabel terikat) ini adalah metode belajar aktif
Self-directed Learning.
b) Variabel terikat (Y)
Variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Di sini ada dua variabel yang menjadi variabel terikat yaitu
kemandirian belajar dan hasil belajar siswa.
38

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel


Variabel Konsep Teoritis Konsep Konsep
Empiris Analitis

Model Pengajaran dan pembelajaran Model Self- Pengaruh metode


pembelajaran yang berpusatkan siswa. Guru directed belajaran Self-
Self-directed berperan sebagai fasilitator Learning yang directed Learning

Learning (X) yang membantu siswa diterapkan melalui


membina pengetahuan dan dalam eksperimen.
menyelesaikan masalah. pembelajaran
Guru berperan sebagai pereka fisika
untuk bahan pengajaran yang
menyediakan peluang kepada
siswa untuk membina
pengetahuan baru

Kemandirian Perubahan perilaku dan Nilai yang Diperoleh dari


Belajar dan sikap baik itu kognitif, apektif diperoleh perbedaan (gain)
Hasil belajar dan psikomotorik. siswa pada nilai yang
Siswa (Y) mata diperoleh siswa
pelajaran pada mata
fisika setelah pelajaran fisika
pembelajaran sebelum dan
menggunakan sesudah
metode pembelajaran
belajar menggunakan
Self-directed model belajar
learning. Self-directed
learning.
39

3.5 POPULASI DAN SAMPEL

a. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arifin (2012) populasi adalah
“keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai
maupun hal-hal yang terjadi”. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 9 Tanjung Jabung
Barat.

b. Sampel
Menurut Arifin (2011) mengemukakan “sampel adalah sebagian
populasi yang akan diselidiki atau juga dikatkan populasi dalam bentuk mini
(miniatur population)”. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster
sampling. Penggunaan dengan cluster sampling ini berdasarkan metode yang
digunakan yaitu kuasi eksperimen dimana peneliti menggunakan kelompok
yang sudah ada (intact group). Selain itu, penarikan sampel dengan
pertimbangan adanya kesamaan diantara tiap-tiap kelompok antara lain :
1. Tiap kelas terdiri atas siswa yang berada pada tingkat yang sama.
2. Tiap kelas menerima materi yang sama.
3. Sarana dan prasaran yang digunakan siswa adalah sama.

Pada penelitian ini, sample terdiri dari kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMA N
9 Tanjabbar yang totalnya berjumlah 53 siswa. Dimana kelas X IPA 1 sebagai
kelas kontrol dan X IPA 2 sebagai kelas eksperimen.
40

3.6 SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber yang memberikan informasi tentang
data atau hal-hal yang diperlukan oleh peneliti terhadap penelitian yang sedang
dilaksanakan. Subjek pada penelitian ini adalah kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan
mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Objek variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Model
pembelajaran self-directed learning sebagai variabel bebas (X) dan kemandirian
belajar dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat (Y).

3.7 INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang
ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan
penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut perlu dilakukan dengan rancangan
tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan benar dan relevan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti
Instrumen penelitian pada data yang dikumpulkan merupakan alat bantu
yang digunakan peneliti pada saat pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2012),
“instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati”. Berdasarkan pengertian diatas, untuk memperoleh data
hasil penelitian yang berupa prestasi belajar siswa, digunakan instrumen
penelitian sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Sugiyono, 2012).
41

Tes digunakan untuk melihat hasil belajar siswa yang menggunakan


model pembelajaran Self-directed Learning Tes ini dibagi menjadi kedalam
dau bagian yaitu :

a. Pretest (tes awal)


Pre test dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui dan mengukur pengetahuan siswa sebelum dilaksanakan
eksperimen pada kelas eksperimen.
b. Posttest (tes akhir)
Post test dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui dan mengukur pengetahuan siswa setelah dilaksanakan
eksperimen pada kelas eksperimen
2. Angket
Angket terdiri dari serangkaian pertanyaan tertulis yang memerlukan
jawaban tertulis, pertanyaan harus secara cermat diungkapkan dan tujuannya
harus jelas dan tidak bermakna ganda.

Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


No. Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen Penelitian
Data
1 Kemandirian Angket Angket Kemandirian
Belajar Belajar
2 Hasil Belajar Tes Pretest dan Posttes

3.8 UJI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


3.8.1 Uji Instrumen Soal

Sebelum disebar, instrumen tes dilakukan beberapa uji untuk melihat


kualitas soal dan butir pernyataan yang digunakan. Instrumen tes yang digunakan
setidaknya memiliki empat kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya pembedanya. Uji instrument dilakukan dengan bantuan
software SPSS. Berikut penjelasan masing-masing uji instrument menurut
Arikunto (2009) yaitu:
42

1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Untuk menganalisis validitas butir soal dan angket, digunakan Bivariate
Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson) dengan bantuan software SPSS.
Rumus korelasi produk pearson yang digunakan adalah:

rxy √

Keterangan:
rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
𝑁= jumlah responden
Σ𝑋= jumlah skor butir soal
Σ𝑌= jumlah skor total soal
Σ𝑋2= jumlah skor kuadrat butir soal
Σ𝑌2= jumlah skor total kuadrat soal
Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai r-tabel pada signifikansi
5% (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kaidah keputusannya: Jika rhitung >
rtabel berarti valid, sebaliknya; Jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama. Untuk mengukur reliabilitas soal
pretest/posttest dan angket menggunakan rumus Alpha Cronbanch dengan
persamaan berikut:

α= )

Keterangan:
α = koefisien reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan dalam instrumen
= jumlah varians butir instrumen
43

= varians skor total


Perhitungan uji reliabilitas diterima jika hasil perhitungan rhitung > rtabel
5%. Jika r hitung > r tabel maka instrumen dikatakan reliabel. Jika instrumen
itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya pada Tabel
berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,00 ≤ r ≤ 0,20 Kecil
0,21 ≤ r ≤ 0,40 Rendah
0,41 ≤ r ≤ 0,70 Sedang
0,71 ≤ r ≤ 0,90 Tinggi
0,91 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir
soal dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau
sukar. Jika sebuah instrumen didominasi dengan soal mudah, maka peserta
tes tidak terangsang untuk berpikir lebih tinggi. Sebaliknya, jika instrumen
didominasi soal sukar akan membuat peserta tes malas mengerjakannya.
Oleh karena itu, instrumen yang baik adalah instrumen dengan komposisi
soal yang merata. Berikut rumus Taraf kesukaran:

Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut Tabel interpretasi tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh yaitu:
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks Taraf Kesukaran Kriteria Taraf
Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
44

4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya
rendah. Berikut rumus daya pembeda soal uraian sama dengan soal pilihan
ganda yaitu:

Keterangan:
D = indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyakya peserta kelompok bawah
Berikut Tabel interpretasi daya pembeda yaitu:
Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Kriteria Daya Pembeda
Pembeda
Negatif Sangat buruk, sebaiknya dibuang
saja
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)
0,41 – 0, 70 Baik (good)
0,71 – 1,00 Baik sekali (excelent)

3.8.2 Uji Instrumen Angket


Instrumen penelitian yang benar akan memudahkan dalam memperoleh
data yang valid, akurat, dan dapat dipercaya. Data penelitian merupakan bentuk
penggambaran dari variabel yang diteliti. Benar tidaknya data penelitian sangat
menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Syarat minimal yang harus
dipenuhi instrumen penelitian angket ada dua macam yaitu validitas dan
reliabilitas. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Menurut Sugiyono (2017), valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
45

Uji validitas instrumen dilakukan dua tahap yaitu dengan validitas isi
(content validity) dan validitas konstruk (construct validity). Validitas isi untuk
instrumen yang berbentuk tes. Sementara itu, validitas konstruk untuk
mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan
diukur. Penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk non-test sehingga
cukup memenuhi validitas konstruk. Alasan ini diperkuat oleh Sugiyono (2017)
yang menyatakan bahwa instrumen yang berbentuk non-test cukup memenuhi
validitas konstruk.
Sugiyono (2017) mengatakan untuk menguji validitas konstruk, dapat
digunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Uji validitas dapat dilakukan
dengan mengadakan konsultasi kepada pembimbing dan para ahli (judgment
expert) tentang butir-butir instrumen yang telah dibuat, untuk mendapatkan
penilaian apakah maksud dari kalimat dalam instrumen dapat dipahami oleh
responden dan butir-butir tersebut dapat menggambarkan indikator-indikator
variabel yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk memeriksa dan mengevaluasi
instrumen secara sistematis, sehingga instrumen ini valid dan dapat digunakan
untuk menjaring data yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk instrumen penelitian
dengan mengkonsultasikannya kepada para ahli (judgment expert) dalam
bidang pendidikan, yaitu Dosen Prodi Fisiaka yang ahli. Hasil pengujian
instrumen yang berupa angket telah disetujui oleh dosen para ahli untuk
pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.9 TEKNIK ANALISIS DATA


Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari data yang berupa
data kuantitatif. Maka rancangan analisis data yang digunakan juga menggunakan
teknik analisis data kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data
merupakan kegiatan setelah data terkumpul dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul (Sugiyono, 2013).
46

Setelah data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh,
maka dilakukan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan . Analisis data yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Analisis akan berfokus pada data kemandirian belajar dan hasil belajar
peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik yang akan
dilakukan menggunakan bantuan software SPSS versi 21.0 for windows dengan
pendekatan statistik berikut ini:
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Data Hasil Tes
Data yang telah diperoleh digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Data tersebut diperoleh dari tes awal (pretest) sebelum pembelajaran dan tes akhir
(posttest) setelah pembelajaran dilaksanakan. Hasil pretest dan posttest siswa
dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan.
b. Data Hasil Angket
Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
persentase, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi jawaban angket variabel X dan Y.
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang
telah ditetapkan.
c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap
responden.
d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus:

Keterangan:

DP: Deskripsi persentase


n : nilai yang diharapkan
N : Nilai persentase atau hasil
47

2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi sata apakah
berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat
menemukan uji-t yang digunakan. Pengolahan data pada uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan program SPSS Versi 21.0 for windows dengan Uji Shapiro-
Wilk. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Shapiro-Wilk:
a) Jika nilai Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal
b) Jika nilai Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi data yang diperoleh. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata kemampuan awal
(pretest) dan rata-rata kemampuan akhir (posttest) siswa kelas eksperimen .
a) Ho : Tidak terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa dan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Self-directed Learning pada mata pelajaran fisika.
b) Ha : Terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Self-directed Learning pada mata pelajaran fisika.

Jika data yang diperoleh berupa data berdistribusi normal maka peneliti
akan menggunakan uji t, sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi
normal maka peneliti akan menggunakan Man Whitney U Test. Pelaksanaan uji t
maupun Man Whitney U Test akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Versi 21.0 for windows.

a. Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima


b. Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
48

4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data sampel pada setiap
kelompok dapat dikatakan homogen atau tidak, dan bisa atau tidaknya digabung
untuk dianalis lebih lanjut. Uji Homogenitas dilakukan menggunakan SPSS Versi
21.0 for windows. Data yang dilakukan pengujian dikatakan homogen berdasarkan
nilai signifikansinya.
 Nilai signifikansi (p) ≥ 0.05 menunjukkan kelompok data berasal
dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen)
 Nilai signifikansi (p) < 0.05 menunjukkan masing-masing
kelompok data berasal dari populasi dengan varians yang berbeda
(tidak homogen)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 maret s/d 17 Maret 2022 di
Sekolah SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Barat, yang diawali dengan penyebaran
instrumen penelitian berupa angket dan pretest (yang sudah melalui dari tes uji
coba instrumen) yang diberikan kepada siswa kelas X IPA 1 dan IPA 2 dengan
jumlah sampel yang telah ditentukan yakni sebanyak 53 siswa. Selanjutnya
diberlakukan pembelajaran menggunakan model Self Directed Learning pada
kelas eksperimen. Langkah selanjutnya yaitu penyebaran Angket Tanggapan dan
Posttest. Adapun pada bagian ini akan dideskripsikan data yang diperoleh dari
hasil pengukuran variabel Y1 (Aktivitas Kemandirian Belajar) dan Y2 (Hasil
Belajar).
Tabel 4.1. Jadwal Pertemuan Kelas Eksperimen dan Kontrol
No. Waktu Kelas Eksperimen X Kelas Kontrol X IPA 1
IPA 2
1. 11 Maret  Pembagian Angket
2021  Pelaksaan Pretest
2 12 Maret 2021  Pembagian Angket
 Pelaksanaan Pretest
3 14 Maret 2021 Pembelajaran Model Pembelajaran Model
Self Directed Learning Ceramah
4 15 Maret 2021 Pembelajaran Model Pembelajaran Model
Self Directed Learning Ceramah
5 16 Maret 2021 Pembelajaran Model Pembelajaran Model
Self Directed Learning Ceramah
6 17 Maret 2021  Posttest  Posttest
 Pemberian Angket  Pemberian Angket
Tanggapan Tanggapan

49
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba
instrumen, sampel yang diambil sebanyak 25 orang. Adapun jumlah butir soal uji
coba instrumen variabel Y1 (Aktivitas Kemandirian Belajar) sebanyak 30 butir
soal.
Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis
serta pembahasan hasil penelitian tersebut. Penelitian ini meliputi pengaruh model
pembelajaran Self Directed Learning. Akan diuraikan mengenai hasil deskripsi
data, analisis data, dan pengujian hipotesis dan diakhiri dengan pembahasan hasil
penelitian tersebut secara menyeluruh.
4.1.1 Analisis Data
Perhitungan dari analisis ini dilakukan menggunakan program SPSS 21
for windows. Ringkasan hasil analisis dari masing-masing pengujian sebagai
berikut:
a. Deskripsi Data
1) Data Hasil Angket Awal Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa
Data hasil angket aktivitas kemandirian belajar awal siswa
diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada tiap-tiap butir pernyataan
angket yang sudah valid. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Data Hasil Angket Awal Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa
Kelas Nilai Hasil
Terendah Tertinggi Pencapaian
(%)
Eksperimen 49 68 49,95
Kontrol 51 69 51,05

Adapun data hasil angket awal aktivitas kemandirian belajar siswa


lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran. Data aktivitas kemandirian
belajar awal siswa yang diperoleh melalui angket menyatakan bahwa
hasil pencapaian kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.
Maka dapat dinyatakan bahwa siswa pada kelas tersebut memiliki
aktivitas kemandirian belajar sama.
2) Data Hasil Angket Tanggapan Aktivitas Kemandirian Belajar
Siswa
Data hasil angket tanggapan aktivitas kemandirian belajar siswa
diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada tiap-tiap butir pernyataan
angket yang sudah valid. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 4.3. Data Hasil Angket Tanggapan Aktivitas Kemandirian
Belajar Siswa
Kelas Nilai Hasil Pencapaian
Terendah Tertinggi (%)
Eksperimen 88 118 86,94
Kontrol 61 72 54,52

Adapun data hasil angket tanggapan aktivitas kemandirian


belajar siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran. Data
Angket tanggapan aktivitas kemandirian belajar siswa adalah
tanggapan siswa mengenai model pembelajaran yang digunakan
diperoleh melalui angket menunjukkan bahwa hasil pencapaian kelas
eksperimen lebih tinggi hasilnya dibandingkan kelas kontrol. Maka
dapat dinyatakan bahwa siswa pada kelas eksperimen memiliki
aktivitas kemandirian belajar akhir lebih baik dibandingkan kelas
kontrol setelah penggunaan model Self directed learning. Perhitungan
aktivitas belajar akhir siswa melalui angket secara detail dapat dilihat
pada Lampiran.
3) Data Peningkatan Hasil Angket Aktivitas Kemandirian Belajar
Siswa
Berdasarkan data angket aktivitas kemandirian belajar awal
dan akhir(tanggapan) siswa yang diperoleh untuk kelas eksperimen
dan kelas kontrol, hasil pengaruh model pembelajaran self directed
learning terhadap aktivitas kemandirian belajar untuk masing-masing
kelas tersebut dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Angket Aktivitas Kemandirian Belajar
Kelas Hasil Pencapaian (%) Peningkatan
Awal Akhir (%)
Eksperimen 49,95 86,94 36,99
Kontrol 51,05 54,52 3,47

Perhitungan pengaruh model pembelajaran self directed


learning terhadap aktivitas kemandirian belajar secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran. Data pengaruh model pembelajaran self
directed learning terhadap aktivitas kemandirian belajar melalui
angket menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi
peningkatannya dibandingkan kelas kontrol.
4) Data Hasil Nilai Pretest dan Posttest
Pretest dan Posttest yang telah diberikan kepada kedua kelas
kemudian dilakukan perhitungan. Pada kelas eksperimen, sebelum
diberikan perlakuan dengan model self directed learning siswa
memiliki rata-rata nilai sebesar 21,30. Setelah diberikan perlakuan
dengan self directed learning, rata-rata nilai meningkat menjadi 72,41.
Sedangkan pada kelas kontrol, siswa memiliki rata-rata nilai sebesar
21,35 setelah diberikan perlakuan dengan model ceramah, rata-rata
nilai meningkat menjadi 64,23. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.5. Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen dan Kontrol
Sumber Kelas Eksperimen (Self Kelas Kontrol
Directed Learning) (Ceramah)
Pretest 21,30 21,35
Posttest 72,41 64,23
Selisih 51,11 42,88
Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa kelas
eksperimen mempunyai rata-rata nilai hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
diagram berikut ini.

80

60
Pretest
40
Posttest
20

0
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

b. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel berasal dari


populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan terhadap sebaran data untuk tiap-tiap kelas eksperimen maupun
kelas kontrol secara terpisah tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
sampel yang diambil dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol
berdistribusi normal atau tidak. Analisis statistik yang digunakan adalah
uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan Software SPSS 21 for
windows. Berikut adalah hasil uji normalitas yang diperoleh:

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen


Data Taraf Signifikansi Kesimpulan
Angket awal .109 Data terdistribusi
normal
Angket tanggapan .532 Data terdistribusi
normal
Pre-test .103 Data terdistribusi
normal
Post-test .072 Data terdistribusi
normal
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol
Data Taraf Signifikansi Kesimpulan
Angket awal .568 Data terdistribusi
normal
Angket tanggapan .148 Data terdistribusi
normal
Pre-test .112 Data terdistribusi
normal
Post-test .333 Data terdistribusi
normal

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa keseluruhan


data memunyai nilai signifikansi pretest, posttest, angket awal dan angket
tanggapan lebih dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data yang
diperoleh terdistribusi normal. Dengan demikian proses analisis dapat
dilanjutkan pada uji hipotesis penelitian.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan


(homogenitas) seragam atau tidaknya sampel-sampel yang diambil dari
populasi yang sama. Apabila varians yang dimiliki sampel-sampel yang
bersangkutan tidak jauh berbeda maka sampel-sampel tersebut homogen.
Hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan Software SPSS
21.00 for windows, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8. Homogenitas Varian
Levene df2 Sig.
Statistic
Aktivitas Kemandirian 2.020 76 .140
Belajar
Hasil Belajar .366 51 .548

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai


signifikansi Angket dan Tes lebih dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa varian yang dimiliki sampel-sampel tersebut homogen. Dengan
demikian proses analisis dapat dilanjutkan pada uji hipotesis penelitian.
d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji beda rata-rata
atau uji t (Paired Sample T Test) karena data bersifat homogen dan
terdistribusi normal serta bersifat independen. Proses perhitungan
koefisien t pada Paired Sample T Test ini digunakan bantuan Software
SPSS 21 for Windows. Dengan hipotesis sebagai berikut :
 Ho : Tidak terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa dan
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Self-directed Learning pada
mata pelajaran fisika.
 Ha : Terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa dan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Self-directed Learning pada
mata pelajaran fisika.
Dengan Ketentuan:
c. Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
d. Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Berikut ini penafsiran dari uji-t yang telah dilakukan:


Tabel 4.9 Uji hipotesis
Data Corre Sig. t t tabel df Sig. Status
lation (2-
tailed)
Angket Kelas .963 .000 26.213 2.7707 53 .000 Ho
Eksperimen ditolak

Ha
diterima

Angket Kelas .162 .252 132.99 2.7787 51 .000 Ho


Kontrol ditolak

Ha
diterima

Tes Kelas .927 .000 12,177 2.7707 53 .000 Ho


Eksperimen ditolak

Ha
diterima

Tes Kelas .867 .000 11.553 2.7787 51 .000 Ho


Kontrol ditolak

Ha
diterima

e. Efektivitas Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed Learning


Besarnya efek model Self Directed Learning dalam memberikan
pengaruh pada peningkatan aktivitas belajar dapat diketahui dengan
menggunakan nilai N Gain. Selanjutnya akan dihitung rata-rata pengaruh
aktivitas kemandirian dan hasil belajar siswa yaitu dengan perhitungan N-
Gain. Perolehan Normalisasi N-Gain diklasifikasikan menjadi tiga
kategori, yaitu:
Tabel 4.10 Klasifikasi Nilai N-Gain
Rentang Nilai Klasifikasi
g > 0,70 Tinggi
0,30 ≥ (g) < 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah
Sumber : Hake dalam Tias (2013)
Tabel 4.11 N Gain Kelas Eksperimen
Data Rata-rata Selisih rata- N Gain Efektivitas
rata
Awal Akhir
Angket 59,96 104,33 44,37 0,74 Tinggi
Tes 21,30 72,41 51,11 0,65 Sedang

Tabel 4.12 N Gain Kelas Kontrol


Data Rata-rata Selisih rata- N Gain Efektivitas
rata
Awal Akhir
Angket 61,27 65,42 4,15 0,1 Rendah
Tes 21,35 64,23 42,88 0,55 sedang

4.2 PEMBAHASAN

Salah satu usaha dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar


siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi
karena tidak ada model yang sempurna sehingga perlu divariasikan dengan
model lain. Penelitian ini terdapat dua model pembelajaran, yaitu model
self directed learning dan model Ceramah. Model self directed learning
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memaksimalkan
aktivitas dan hasil belajar. Proses pembelajaran dengan model model self
directed learning siswa lebih banyak terlibat salah satunya dengan
melakukan percobaan-percobaan, sedangkan model Ceramah merupakan
model yang mengharuskan guru menyampaikan materi secara mendetail
dengan kata-kata dan siswa lebih banyak mendengarkan materi yang
disampaikan guru.
Penelitian ini melibatkan dua kelas di SMA N 9 Tanjabbar, kelas
X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dimana dalam proses pembelajaran
diberi perlakuan dengan menggunakan model self directed learning dan
kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol dimana dalam proses pembelajaran
diberi perlakuan dengan menggunakan model ceramah. Penetapan ini
berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling.
Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan
pelemparan uang logam sehingga kedua kelas mempunyai peluang yang
sama. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 8 maret sampai 17 Maret
2022.
Perbedaan kedua kelas sampel eksperimen tersebut terletak pada
perlakuan saat pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan materi yang
sama yaitu Gerak Melingkar. Sebelum kedua kelas diberi perlakuan,
terlebih dahulu diberi pretest dan angket awal tentang aktivitas
kemandirian belajar untuk mengetahui aktivitas kemandirian belajar awal
dan pengetahuan awal siswa. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan
model self directed learning dimana pada saat guru menyampaikan materi
dengan LKDP. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk melakukan
percobaan secara berkelompok, dianalisa dan dipresentasikan. Peran guru
sangat sedikit, karena siswa dituntut untuk melakukan percobaan mandiri
guru sebagai fasilisator dan siswa menguraikan materi tersebut. Sedangkan
untuk kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan model ceramah pada
saat pembelajaran guru memberikan penjelasan tentang materi serta
mengajak siswa untuk merangkum materi. Setelah itu siswa diberi
kesempatan untuk mempresentasikan hasil rangkumannya.
Setelah pembelajaran selesai diberikan angket untuk mengetahui
bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan
apakah berpengaruh terhadap aktivitas kemandirian belajar siswa dan soal
posttest untuk melihat hasil belajar akhir siswa setelah diberikan perlakuan
dengan model self directed learning dan model ceramah.
1. Aktivitas Kemandirian Belajar

Aktivitas belajar diperoleh melalui data hasil angket aktivitas


kemandirian belajar. Data hasil angket digunakan sebagai acuan
perhitungan peningkatan aktivitas kemandirian belajar. Selisih hasil
pencapaian awal dan akhir untuk mengetahui peningkatan angket kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberi perlakuan atau sebelum siswa mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model self directed learning dan model ceramah
maka diberi angket untuk mengetahui aktivitas belajar awal siswa.
Peneliti mengontrol kemampuan kedua kelas yaitu dengan
melihat dari hasil pencapaian pada kedua kelas sampel. Tabel 4.2
menunjukkan bahwa nilai hasil pencapaian pada angket awal pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut tidak jauh berbeda maka
dapat dinyatakan bahwa siswa pada kedua kelas tersebut memiliki
aktivitas kemandirian belajar yang sama. Memastikan keakuratan
kesamaan hasil pencapaian kemampuan awal dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol dilakukan uji homogenitas yang dapat dilihat secara
lengkap pada tabel 4.8.
Selain dilakukan uji homogenitas dilakukan pula uji
normalitas pada hasil angket. Uji normalitas dilakukan untuk menguji
apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Berdasarkan Tabel 4.6 dan 4.7 dapat diketahui data angket dan
tes kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Dimana hal tersebut dapat diketahui dari nilai
probabilitas (p) pada data angket awal > 0,05. Pada setiap pertemuan
masing-masing kelas yang dijadikan sampel diberi perlakuan yang
berbeda dalam mempelajari materi Gerak Melingkar. Perbedaan pada
kedua kelas ini terletak pada langkah, dan penerapannya.
Pada tabel 4.4 menunjukkan nilai hasil pencapaian angket
tanggapan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut
menunjukkan kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan
peningkatan, dari hasil yang diperoleh menyatakan bahwa kelas
eksperimen memiliki hasil pencapaian lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol. Perbedaan hasil pencapaian kedua kelas ini sangat jauh
berbeda. Memastikan keakuratan kesamaan hasil pencapaian aktivitas
belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji
homogenitas. Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa data aktivitas
kemandirian belajar akhir siswa memiliki p > 0,05 sehingga kedua
kelompok memiliki varians yang sama atau disebut dengan homogen.
Perbedaan aktivitas kemandirian belajar pada kedua kelas
dilihat pada hasil observasi awal dan observasi akhir juga hasil angket
awal dan angket tanggapan yang dinyatakan dalam selisih hasil
pencapaian. Perhitungan selisih hasil pencapaian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model terhadap hasil angket awal dan angket
akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan
selisih hasil pencapaian didapatkan hasil peningkatan angket aktivitas
belajar kelas eksperimen sebesar 36,99% dan kelas kontrol sebesar
3,47%. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan terhadap aktivitas
kemandirian belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol maka
dilakukan uji-t (independent sample t-test). Sebelum dilakukan uji-t,
dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu. Uji persyaratan hipotesis
yang dilakukan yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas.
Hasil analisis uji normalitas berdasarkan Tabel 4.6 dan 4.7
diketahui bahwa perhitungan aktivitas belajar awal dan akhir siswa
memiliki p > 0,05 sehingga kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal
dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan pada hasil uji
homogenitas berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa data aktivitas
kemandirian belajar awal dan akhir siswa memiliki p > 0,05 sehingga
kedua kelompok memiliki varians yang sama atau disebut dengan
homogen. Uji prasyarat pada aktivitas belajar telah terpenuhi, maka
dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakkan uji-t. Uji hipotesis
diperoleh dari angket dan dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan aktivitas kemandirian belajar kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa bahwa >
dengan taraf signifikansi 5% dan nilai sig (2-tailed) sebesar
0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh aktivitas kemandirian belajar siswa
dalam pembelajaran kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil uji
hipotesis ini sesuai dengan hipotesis awal yang dibangun yaitu
menyatakan bahwa ada pengaruh aktivitas kemandirian belajar siswa
dalam pembelajaran model self directed learning dibandingkan
menggunakan model ceramah .
Perbedaan aktivitas belajar disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu diantaranya adalah langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran yang berbeda. Pembelajaran dengan model Self directed
learning mampu menciptakan suasana belajar yang aktif sehingga
dapat melibatkan siswa untuk bertanya, menjawab, presentasi dan
menggunakan gaya belajar sesuai dengan siswa itu sendiri. Sedangkan
pada kelas dengan model ceramah cenderung belum mampu
menjadikan siswa aktif. Hal tersebut menjadikan aktivitas belajar siswa
di antara kelas yang menggunakan model Self directed learning
dengan kelas yang menggunakan ceramah menjadi berbeda.
Pengujian hipotesis telah diketahui dan langkah selanjutnya
yaitu menghitung ukuran efek dengan klasifikasi N Gain, diketahui
bahwa efek yang ditunjukkan akibat pemberian perlakuan pada kelas
eksperimen sebesar 0,74. Berdasarkan kriteria yang diusulkan tentang
besar kecilnya diketahui bahwa (g > 0,7). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa efek dari perlakuan tergolong efek tinggi. Sedangkan dalam
kelas kontrol menggunakan perlakuan model ceramah diketahui bahwa
efek yang ditunjukkan akibat pemberian perlakuan pada kelas kontrol
sebesar 0,1. Berdasarkan kriteria yang diusulkan tentang besar
kecilnya diketahui bahwa (g < 0,3). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa efek dari perlakuan tergolong efek rendah. Dengan demikian,
dapat dinyatakan bahwa model self directed learning berpengaruh
efektif untuk aktivitas kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran
Fisika Kelas X SMA N 9 Tanjabbar. Efektivitas model self directed
learning untuk berpengaruh meningkatkan aktivitas kemandirian
belajar tergolong besar dikarenakan aktivitas belajar siswa setelah
diberi perlakuan sangat baik. Hal ini juga tidak terlepas dari
pelaksanaan pembelajaran model self directed learning yang menarik
dan menyenangkan sehingga siswa antusias dan aktif dalam mengikuti
pelajaran

2. Hasil Belajar

Hasil belajar diperoleh melalui nilai pretest dan posttest.


Nilai pretest diperoleh dari hasil tes yang diberikan di awal
pembelajaran ketika kedua kelas sampel belum diberi perlakuan. Nilai
posttest diperoleh dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran
ketika kedua kelas sampel sudah diberi perlakuan. Hasil belajar pada
masing-masing kelas sampel dapat dibuat rata-rata dengan tujuan dapat
diketahui lebih jelas. Perbandingan rata-rata hasil belajar dapat dilihat
dari selisih antara ratarata nilai pretest dan rata-rata posttest siswa.
Hasil perbandingan rata-rata tes hasil belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat dengan jelas pada gambar 4.1. Pada
gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen
lebih tinggi hasilnya dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model self
directed learning lebih tinggi hasilnya dibandingkan hasil belajar
siswa yang diberi pembelajaran dengan model ceramah.
Peneliti mengontrol kemampuan kedua kelas yaitu dengan
melihat dari rata-rata nilai pretest dari kedua kelas. Tabel 4.5
menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol tersebut tidak jauh berbeda dan terletak pada rentang
yang sama maka dapat dinyatakan bahwa siswa pada kedua kelas
tersebut memiliki aktivitas belajar yang sama. Memastikan keakuratan
kesamaan rata-rata nilai pretest dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan uji homogenitas yang dapat dilihat secara lengkap
pada tabel 4.8
Selain dilakukan uji homogenitas dilakukan pula uji normalitas
pada hasil pretest. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan Tabel 4.6 dan 4.7 dapat diketahui bahwa hasil belajar
awal (pretest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Dimana hal tersebut dapat
diketahui dari nilai probabilitas (p) pada data pretest > 0,05. Pada
setiap pertemuan masing-masing kelas yang dijadikan sampel diberi
perlakuan yang berbeda dalam mempelajari materi Gerak Melingkar.
Perbedaan pada kedua kelas ini terletak pada langkah, dan
penerapannya.
Perbedaan hasil belajar pada kedua kelas dilihat pada nilai rata-
rata pretest dan nilai rata-rata posttest yang dinyatakan dalam selisih
nilai rata-rata antara pretest dan posttest. Perhitungan selisih nilai rata-
rata bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan
selisih nilai rata-rata didapatkan hasil pada peningkatan hasil belajar
kelas eksperimen sebesar 51,11 dan kelas kontrol sebesar 42,88.
Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan terhadap hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan uji-t.Sebelum dilakukan
uji-t, dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu. Uji persyaratan
hipotesis yang dilakukan yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas.
Hasil analisis uji normalitas berdasarkan Tabel 4.6 dan 4.7
diketahui bahwa perhitungan nilai pretest dan posttest siswa memiliki
p > 0,05 sehingga kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, sedangkan pada hasil uji
homogenitas berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa data pretest dan
posttest siswa memiliki p > 0,05 sehingga kedua kelompok memiliki
varians yang sama atau disebut dengan homogen.
Uji prasyarat pada hasil belajar telah terpenuhi, maka dapat
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakkan uji-t. Uji hipotesis
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel 22 dapat dilihat
bahwa bahwa > dengan taraf signifikansi 5% dan nilai
sig (2-Tailed) 0,000 > 0,05 artinya ada pengaruh hasil belajar siswa
dalam pembelajaran kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Hasil uji hipotesis ini sesuai dengan hipotesis awal yang
dibangun yaitu menyatakan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa
dalam pembelajaran menggunakan model self directed learning
dibandingkan menggunakan model ceramah di Kelas X IPA SMA N 9
Tanjabbar. Perbedaan hasil belajar diakibatkan oleh beberapa faktor.
Salah satu diantaranya adalah penyampaian materi dengan konsep yang
berbeda Pembelajaran dengan model self directed learning mampu
membuat siswa bebas memilih gaya belajarnya sendiri sehingga siswa
dapat memahami materi lebih baik. Sedangkan pada kelas dengan
model ceramah cenderung belum mampu menjadikan siswa lebih
paham mengenai materi yang disampaikan. Penyebabnya yaitu model
ceramah terkesan membosankan, konsep penyampaian materi kurang
menarik dan guru lebih dominan dalam pembelajaran. Hal tersebut
menjadikan hasil belajar siswa di antara kelas yang menggunakan
model self directed learning dengan kelas yang menggunakan ceramah
menjadi berbeda.
Pengujian hipotesis telah diketahui dan langkah selanjutnya
yaitu menghitung ukuran efek dengan klasifikasi N Gain, diketahui
bahwa efek yang ditunjukkan akibat pemberian perlakuan pada kelas
eksperimen sebesar 0,0,65. Berdasarkan kriteria yang diusulkan
tentang besar kecilnya diketahui bahwa (0,3<g>0,7). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa efek dari perlakuan tergolong efek sedang.
Sedangkan dalam kelas kontrol menggunakan perlakuan model
ceramah diketahui bahwa efek yang ditunjukkan akibat pemberian
perlakuan pada kelas kontrol sebesar 0,55. Berdasarkan kriteria yang
diusulkan tentang besar kecilnya diketahui bahwa (0,3<g>0,7).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efek dari perlakuan tergolong efek
sedang. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa model self
directed learning berpengaruh lebih efektif untuk hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Fisika Kelas X SMA N 9 Tanjabbar.
Berdasarkan analisis di atas, hendaknya guru menggunakan
model self directed learning dalam pembelajaran fisika agar
pembelajaran lebih menarik dan bervariasi. Sehingga siswa terlibat
secara aktif dalam pembelajaran yang sedang berlangsung serta siswa
bisa bebas berkreasi dengan gaya belajarnya sendiri. Dengan demikian
aktivitas kemandirian belajar akan meningkat begitu juga dengan hasil
belajar siswa juga akan meningkat.

.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Self Directed Learning terhadap aktivitas kemandirian belajar
dan hasil belajar fisika siswa di SMA N 9 Tanjabbar, kemudian dilakukan
pengolahan data penelitian, maka dapat disimpulkan :
1. Penerapan metode pembelajaran Self directed learning dapat
mempengaruhi aktivitas kemandirian belajar dan hasil belajar fisika
siswa kelas X IPA SMA N 9 Tanjabbar tahun pelajaran 2021/2022.
Pengaruh dari model ini adalah adanya peningkatan aktivitas
kemandirian belajar dan hasil belajar, ini dapat terjadi dikarenakan dalam
penerapan model pembelajaran Self directed learning, siswa belajar
dengan melakukan percobaan secara berkelompok membuktikan sendiri
materi yang dipelajarinya dan dengan media yang disediakan siswa
menjadi lebih tertarik dalam melakukan percobaan dan dibebaskan
berkreasi, sehingga materi dapat dipahami dengan baik oleh siswa.
Kesimpulan ini didukung dengan adanya pengaruh berupa peningkatan
aktivitas kemandirian belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa dan besar
pengaruh peningkatan itu lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan metode ceramah. Dari hasil penelitian tersebut
menyatakan pengaruh model pembelajaran Self directed learning lebih
efektif untuk meningkatkan aktivitas kemandirian belajar dan hasil
belajar fisika siswa kelas X IPA SMA N 9 Tanjabbar
2. Untuk lebih meyakinkna seberapa besar pengaruh dari model
pembelajaran self directed learning terhadap aktivitas kemandirian
belajar dan hasil belajar fisika siswa. Selanjutnya peneliti melakukan uji
efektivitas menggunakan nilai N Gain. Pada kelas eksperimen aktivitas
kemadirian belajar siswa mempunyai nilai N Gain sebesar 0,74
dikategorikan klasifikasi tinggi dan untuk hasil belajar memiliki nilai N
Gain sebesar 0,5 dikategorikan klasifikasi sedang. Sedangkan pada kelas

66
kontrol menggunakan metode ceramah aktivitas kemandirian belajar
memiliki nilai N Gain sebesar 0,1 dikategorikan klasifikasi rendah dan
untuk hasil belajar memiliki nilai N Gain sebesar 0,55 dikategorikan
klasifikasi sedang. Berdasarkan pernyataan tersebut disimpulkan bahwa
model pembelajaran self directed learning berpengaruh tinggi terhadap
aktifitas kemandirian belajar siswa dan berpengaruh lebih tinggi
dibandingkan model ceramah terhadap hasil belajar fisika siswa SMA N
9 Tanjabbar

5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka
penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa, model
pembelajaran self directed learning dapat dijadikan salah satu
model pembelajaran yang digunakan
2. Karena keterbatasan peneliti, maka penelitian ini hanya dilakukan
pada kelas X IPA SMA N 9 Tanjabbar dengan materi gerak
melingkar saja. Diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan
dalam materi pelajaran lainnya.

5.3 PENUTUP
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang mana
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna nantinya sebagai acuan
dalam melaksanakan penelitian dan sebagai bahan literasi yang
bermanfaat. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan
kekeliruannya. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu yang penulis
miliki.
68

DAFTAR PUSTAKA

Huriah, Titih. 2018. Metode Student Center Learning Aplikasi Pada Pendidikan

Keperawatan. Jakarta: Prenada Media.

Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gibbons, Maurice. 2002. The Self-Directed Learning Handbook: Challenging

Adolescent Students to Excel. USA: John Wiley & Sons.

Holstein, Herman. 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Knowles, Malcolm S. 1975. Self-directed Learning, A Guide for Learners and

Teachers. Chicago: Associates Press Follett Publishing Company.

Merriam, Sharan B. 2004. The Changing Landscape of Adult Learning Theory.

Mahwah: Lawrence Erlbaum Associates.

Mudjiono, Damyati. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka

Noehi Nasution. (1991). Materi Pokok Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ditjen

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama.

Rahmawati, Yeni dan Kurniati, Euis. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas

Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana.

Richard, B. R. 2007. Self-directed Learning: Aprocess Perspective. International

Journal of Self-Directed Learning.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


69

Lampiran 1 Deskriptif Data Hasil penelitian


b. Data Tes
70

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL


PRETEST POSTTEST PRETEST POSTTEST
20 80 25 65
25 80 20 70
25 75 30 85
20 95 25 95
30 60 15 65
25 60 10 55
15 55 10 55
10 65 15 65
10 70 25 70
15 80 25 95
25 75 25 70
25 80 25 65
25 95 25 50
25 80 20 85
25 75 30 90
20 60 15 55
30 60 25 65
15 95 15 40
25 50 15 35
15 55 20 40
15 65 20 50
20 80 20 50
20 50 35 70
20 65 20 45
35 75 20 65
20 95 25 75
20 80

c. Data Angket
71

DATA ANGKET AWAL KELAS EKSPERIMEN


RESPONDENX1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3 X6.4 X6.5 X6.6 X7.1 X7.2 X7.3 SKOR TOTAL
1 1 1 2 1 3 1 1 1 3 3 1 3 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 66
2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 3 61
3 2 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 50
4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 65
5 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 53
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 61
7 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 59
8 3 2 2 1 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 63
9 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 53
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 59
11 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 62
12 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 59
13 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 58
14 2 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 1 3 62
15 3 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 58
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 49
17 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 1 2 60
18 3 3 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 63
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 52
20 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 68
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 60
22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 1 1 66
23 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 65
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 61
25 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 59
26 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 65
27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 62

DATA ANGKET AWAL KELAS KONTROL


RESPONDENX1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3 X6.4 X6.5 X6.6 X7.1 X7.2 X7.3 Skor Total
1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 1 3 3 67
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 1 2 1 3 64
3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 60
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 61
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 63
6 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 61
7 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 66
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 59
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 61
10 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 59
11 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 3 3 61
12 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 1 3 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 56
13 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 67
14 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 55
15 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 59
16 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 65
17 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 55
18 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 51
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 66
20 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 54
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 60
22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 62
23 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 66
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 63
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 63
26 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 69
72

DATA ANGKET TANGGAPAN KELAS EKSPERIMEN


RESPONDENX1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3 X6.4 X6.5 X6.6 X7.1 X7.2 X7.3 SKOR TOTAL
1 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 98
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 100
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 111
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 108
5 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 104
6 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 105
7 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 107
8 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 95
9 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 95
10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 112
11 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 112
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
14 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 103
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
17 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 115
18 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 100
19 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 102
20 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 100
21 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 106
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 105
23 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 109
24 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 99
25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 100
26 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 4 2 2 4 3 2 4 4 91
27 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 100

ANGKET TANGGAPAN KELAS KONTROL


RESPONDENX1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X6.2 X6.3 X6.4 X6.5 X6.6 X7.1 X7.2 X7.3 Skor Total
1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 66
2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 3 66
3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 62
4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 71
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 61
6 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 65
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 63
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 63
9 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 67
10 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 1 1 2 2 3 68
11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 61
12 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 65
13 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 3 69
14 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 63
15 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 71
16 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 65
17 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 66
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 3 63
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 61
20 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 67
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 63
22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 65
23 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 67
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 65
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 66
26 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 72
73

Lampiran 2 Uji Hipotesis Data penelitian


a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas
74

c. Uji T Test
75

Lampiran 3 Hasil Uji Instrumen Penelitian


a. Uji Validitas
NOMOR siswa soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 soal31 soal32 soal33 soal34 soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40 Y
1 Danu Dwi Rangga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 24
2 Cindi Mulyani Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 22
3 Annisa Nurjannah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 21
4 Aulia Nur Hidayah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 19
5 Rauni Gultom 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 17
6 Zalila Maulidiya 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19
7 Geiska Meilinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 19
8 Weni Meita Marbun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 19
9 Irma Sirait 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 20
10 Andrian Revaldo 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 16
11 EbenEzer 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16
12 Monika amelia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 18
13 Ita Nur Faizah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 15
14 Annisa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 15
15 Wahyudi 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 14
16 Jun 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 12
17 Rizkia Simanjuntak 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 12
18 Stevanus 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12
19 Hilwa Hilmana 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
20 Yuni Sarindu Simamora 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10
21 Raumadani Saputra 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10
22 Tessa Mulia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
23 Oril Retaldi Putra 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 10
24 Faridatul Hasanah 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
25 Frengki LumbanToruan 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
Jumlah (X) 25 12 16 16 13 21 17 14 17 3 9 13 17 15 16 11 6 6 11 10 7 2 4 6 9 8 5 3 7 2 2 6 12 7 2 8 3 7 5 2
jumlah siswa 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
r Tabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
r Hitung #DIV/0! 0,407457 0,706824 0,671483 0,390479 0,208226 0,636402 0,478443 0,581853 0,20881 0,494777 0,356525 0,600036 0,657916 0,335741 0,153785 0,615661 0,397201 -0,11961 0,138509 0,132235 0,218853 0,347044 -0,01986 0,035341 0,145463 0,275661 0,365417 8,39E-18 0,343911 -0,31265 -0,11916 0,594208 -0,15113 -0,06253 0,636402 -0,0522 8,39E-18 -0,06361 0,125059
Status #DIV/0! Valid Valid Valid Invalid Invalid Valid Valid Valid Invalid Valid Invalid Valid Valid Invalid Invalid Valid Valid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Valid Invalid Invalid Valid Invalid Invalid Invalid Invalid

b. Uji Reabilitas
NOMOR siswa soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 soal31 soal32 soal33 soal34 soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40 Y
1 Danu Dwi Rangga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 24
2 Cindi Mulyani Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 22
3 Annisa Nurjannah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 21
4 Aulia Nur Hidayah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 19
5 Rauni Gultom 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 17
6 Zalila Maulidiya 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19
7 Geiska Meilinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 19
8 Weni Meita Marbun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 19
9 Irma Sirait 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 20
10 Andrian Revaldo 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 16
11 EbenEzer 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16
12 Monika amelia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 18
13 Ita Nur Faizah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 15
14 Annisa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 15
15 Wahyudi 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 14
16 Jun 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 12
17 Rizkia Simanjuntak 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 12
18 Stevanus 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12
19 Hilwa Hilmana 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
20 Yuni Sarindu Simamora 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10
21 Raumadani Saputra 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10
22 Tessa Mulia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
23 Oril Retaldi Putra 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 10
24 Faridatul Hasanah 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
25 Frengki LumbanToruan 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
Jumlah (X) 25 12 16 16 13 21 17 14 17 3 9 13 17 15 16 11 6 6 11 10 7 2 4 6 9 8 5 3 7 2 2 6 12 7 2 8 3 7 5 2
jumlah siswa 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Varian Butir 0 0,26 0,24 0,24 0,26 0,14 0,226667 0,256667 0,226667 0,11 0,24 0,26 0,226667 0,25 0,24 0,256667 0,19 0,19 0,256667 0,25 0,21 0,076667 0,14 0,19 0,24 0,226667 0,166667 0,11 0,21 0,076667 0,076667 0,19 0,26 0,21 0,076667 0,226667 0,11 0,21 0,166667 0,076667 23,16667
Jumlah Varians butir 7,57
Varians total 23,16667
r11 0,6905
Kategori Tinggi
76

c. Uji Daya Beda


NOMOR siswa soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 soal31 soal32 soal33 soal34 soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40 Y
1 Danu Dwi Rangga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 24 60
2 Cindi Mulyani Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 22 55
3 Annisa Nurjannah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 21 52,5
4 Aulia Nur Hidayah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 19 47,5
5 Rauni Gultom 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 17 42,5
6 Zalila Maulidiya 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19 47,5
7 Geiska Meilinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 19 47,5
8 Weni Meita Marbun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 19 47,5
9 Irma Sirait 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 20 50
10 Andrian Revaldo 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 16 40
11 EbenEzer 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16 40
12 Monika amelia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 18 45
13 Ita Nur Faizah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 15 37,5
14 Annisa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 15 37,5
15 Wahyudi 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 14 35
16 Jun 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 12 30
17 Rizkia Simanjuntak 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 12 30
18 Stevanus 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 30
19 Hilwa Hilmana 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 30
20 Yuni Sarindu Simamora 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10 25
21 Raumadani Saputra 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10 25
22 Tessa Mulia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 25
23 Oril Retaldi Putra 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 10 25
24 Faridatul Hasanah 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 20
25 Frengki LumbanToruan 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 12,5
Jumlah (X) 25 12 16 16 13 21 17 14 17 3 9 13 17 15 16 11 6 6 11 10 7 2 4 6 9 8 5 3 7 2 2 6 12 7 2 8 3 7 5 2
BA 13 8 12 13 8 12 12 11 12 2 7 9 12 11 11 6 6 5 5 5 4 2 4 3 6 4 4 2 4 2 0 2 9 3 1 7 1 3 3 1
BB 12 4 4 3 5 9 5 3 5 1 2 4 5 4 5 5 0 1 6 5 3 0 0 3 3 4 1 1 3 0 2 4 3 4 1 1 2 4 2 1
JA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
JB 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
D(Daya Beda) 0 0,282051 0,589744 0,75 0,198718 0,173077 0,50641 0,596154 0,50641 0,070513 0,371795 0,358974 0,50641 0,512821 0,429487 0,044872 0,461538 0,301282 -0,11538 -0,03205 0,057692 0,153846 0,307692 -0,01923 0,211538 -0,02564 0,224359 0,070513 0,057692 0,153846 -0,16667 -0,17949 0,442308 -0,10256 -0,00641 0,455128 -0,08974 -0,10256 0,064103 -0,00641
Kriteria Daya Beda Jelek Cukup Baik BaikSekali Jelek Jelek Baik Baik Baik Jelek Cukup Cukup Baik Baik Baik Jelek Baik Cukup Sangat Jelek
Sangat Jelek Jelek Jelek Cukup Sangat Jelek Cukup Sangat Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Sangat Jelek
Sangat Jelek Baik Sangat Jelek
Sangat Jelek Baik Sangat Jelek
Sangat Jelek Jelek Sangat Jelek

d. Uji Tingkat Kesukaran


NOMOR siswa soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 soal31 soal32 soal33 soal34 soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40
1 Danu Dwi Rangga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2 Cindi Mulyani Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
3 Annisa Nurjannah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
4 Aulia Nur Hidayah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
5 Rauni Gultom 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
6 Zalila Maulidiya 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
7 Geiska Meilinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
8 Weni Meita Marbun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
9 Irma Sirait 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
10 Andrian Revaldo 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
11 EbenEzer 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
12 Monika amelia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
13 Ita Nur Faizah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
14 Annisa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
15 Wahyudi 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
16 Jun 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
17 Rizkia Simanjuntak 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
18 Stevanus 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
19 Hilwa Hilmana 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Yuni Sarindu Simamora 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
21 Raumadani Saputra 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
22 Tessa Mulia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Oril Retaldi Putra 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
24 Faridatul Hasanah 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Frengki LumbanToruan 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Jumlah (X) 25 12 16 16 13 21 17 14 17 3 9 13 17 15 16 11 6 6 11 10 7 2 4 6 9 8 5 3 7 2 2 6 12 7 2 8 3 7 5 2
jumlah siswa 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

indeks kesukaran 1 0,48 0,64 0,64 0,52 0,84 0,68 0,56 0,68 0,12 0,36 0,52 0,68 0,6 0,64 0,44 0,24 0,24 0,44 0,4 0,28 0,08 0,16 0,24 0,36 0,32 0,2 0,12 0,28 0,08 0,08 0,24 0,48 0,28 0,08 0,32 0,12 0,28 0,2 0,08

Tingkat Kesukaran mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sukar sedang sedang sedang sedang sedang sedang sukar sukar sedang sedang sukar sukar sukar sukar sedang sedang sukar sukar sukar sukar sukar sukar sedang sukar sukar sedang sukar sukar sukar sukar
77

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Angket


KISI - KISI ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR

Indikator Sub-Indikator Deskriptor No. Item


1.1 Merencanakan sendiri 1.1.1 Tetap belajar 1
kegiatan belajarnya walaupun tidak ada PR

1.1.2 Mengerjakan tugas yang 2


diberikan walaupun tidak
diperiksa.

1.1.3 Membuat jadwal belajar 3


1. Bertanggung sendiri di rumah.
Jawab
1.2 Mengumpulkan tugas 1.2.1 Selalu
yang diberikan tepat waktu mengumpulkan tugas tepat pada
4
waktu yang telah ditentukan.

1.3 Mempersiapkan diri 1.3.1 Menyiapkan diri


sebelum pembelajaran termasuk semua peralatan belajar
5
dimulai sebelum Pembelajaran dimulai.

2.1 Percaya pada 2.1.1 Belajar sendiri tanpa 6


kemampuannya sendiri meminta bantuan orang lain.

2.1.2 Siap dan percaya diri untuk 7


menjawab pertanyaan

2. Percaya diri 2.1.3 Siap dan percaya diri untuk 8


mempresentasikan hasil diskusi
kelompok

2.2 Tidak bergantung 2.2.1 Mengerjakan tugas


pada orang lain sesuai dengan kemampuan sendiri. 9

3.1 Mempunyai pola belajar 3.1.1 Mempelajari soal-soal 10


sendiri untuk pertemuan berikutnya

3.1.2 Mempraktekkan sendiri teori 11


yang telah diajarkan.
3. Berinisiatif dan
kreatif 3.2 Bersemangat dalam 3.2.1 Mencari tau sendiri makna 12
memecahkan masalah kata yang belum dipahami.

3.3 Mencari alternatif 3.3.1 Bertanya kepada orang lain 13


lain dalam memecahkan tentang materi yang belum
masalah dipahami.
4.1 Belajar atas keinginan 4.1.1 Tidak ada paksaan dari orang 14
4. Tidak
sendiri lain dalam belajar.
menggantungkan
4.2 Tidak mencontek saat 4.2.1 Tidak mencontek meskipun 15
diri kepada
mengerjakan soal soal sangat sulit.
orang lain
78

4.2.2 Tidak mencontek walaupun 16


semua teman mencontek.

4.3 Percaya pada 4.3.1 Tidak meminta teman untuk 17


kemampuan sendiri mengerjakan tugas.

4.3.2 Mencari sendiri sumber lain 18


yang relevan terhadap materi
pelajaran.

5.1 Melakukan usaha 5.1.1 Selalu berusaha keras 19


terbaik dalam mengerjakan dalam mengerjakan tugas agar
tugas selesai dengan baik.

5. Gigih dalam 5.2 Melakukan usaha 5.2.1 Menghindari sistem kebut 20


berusaha terbaik dalam persiapan semalam (belajar sebelum ujian).
menghadapi ujian
5.2.2 Mengerjakan soal ujian
dengan usaha maksimal. 21

6.1 Bisa mengandalkan 6.1.1 Mengandalkan kemampuan 22


dirinya sendiri sendiri saat mengerjakan soal
ujian.
23
6.1.2 Membantu menjelaskan
materi pelajaran kepada teman.

6.2 Berani mengambil 6.2.1 Berani menanggung 24


resiko konsekuensi perbuatannya.
6. Mampu
menyelesaikan
6.2.2 Mengevaluasi jawaban tugas 25
masalah sendiri
sebelum dikumpulkan.

6.3 Mampu memecahkan 6.3.1 Mampu menganalisis 26


masalahnya sendiri masalah apa yang sedang dihadapi.

6.3.2 Mampu memecahkan


masalah belajar yang sedang 27
dihadapi.

7.1 Mampu mengambil 7.1.1 Mencari sumber 28


keputusan dalam proses belajar lain.
belajar
7.1.2 Membaca buku lainnya yang 29
7. Mantap
relevan dengan materi.
mengambil
keputusan sendiri
7.2 Mengetahui pola 7.2.1 Mencari tau 30
belajar yang paling cocok kesalahannya dalam belajar.
untuk dirinya sendiri
79

Lampiran 5 Angket Awal Aktivitas Kemandirian Belajar


ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR

Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Sekolah : …………………….
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : ………. Tahun

Petunjuk pengisian angket:


1. Setiap pernyataan ataupun pertanyaan dimohon memilih jawaban yang sesuai
dengan apa yang anda rasakan dengan memberikan tanda centang (√) pada
salah satu jawaban.
2. Bertanyalah jika ada soal yang kurang bisa dipahami.

Keterangan:
SS = sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang paling sesuai!

No. PERNYATAAN SS S TS STS

Bertanggung Jawab
1 Saya tetap belajar dirumah walaupun tidak ada
PR.
2. Saya tetap mengerjakan tugas yang diberikan
meskipun tidak diperiksa/dikumpulkan.

3. Saya membuat jadwal tetap untuk belajar


dirumah.
4 Saya selalu mengumpulkan tugas tepat
waktu.
5. Saya mempersiapkan peralatan belajar sebelum
pembelajaran dimulai.

Percaya Diri
6. Saya belajar sendiri tanpa meminta bantuan
orang lain.
7 Saya siap jika ditanya tentang materi gerak
melingkar.
80

8 Saya siap dan percaya diri untuk


mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
9. Saya mengerjakan tugas sesuai kemampuan
saya sendiri.

Berinisiatif dan Kreatif


10 Saya mencoba mempelajari soal-soal untuk
pertemuan selanjutnya.
11 Jika ada materi yang membutuhkan praktik,
Saya berinisiatif mempraktikan sendiri
dirumah.
12 Saya mencari tau sendiri arti dari kata yang
tidak saya pahami dalam pelajaran.
13 Saya bertanya kepada siapapun tentang materi
yang belum saya pahami.
Tidak Menggantungkan Diri Kepada Orang Lain
14 Saya belajar atas keinginan saya sendiri.
15 Saya mengerjakan soal gerak melingkar sendiri
dengan mencari sumber belajar sendiri.
16 Saya mengerjakan soal-soal ujian dengan
perjuangan sendiri dan tidak mencontek
walaupun soal sangat sulit
17 Saya tidak meminta teman untuk mengerjakan
tugas.
18 Saya mencari sumber lain yang relevan untuk
lebih memahami pelajaran gerak melingkar.
Gigih Dalam Berusaha
19 Saya berusaha keras dalam mengerjakan tugas
agar dapat selesai dengan baik.
20 Saya tidak mempersiapkan ujian dalam satu
malam saja, tetapi beberapa hari sebelum ujian.
21 Saya berusaha keras agar nilai ujian saya
memuaskan.

Mampu Menyelesaikan Masalah Sendiri


22 Meskipun saya tidak bisa menyelesaikan soal
yang sulit, saya tidak akan berbuat curang.
23 Saya membantu menjawab pertanyaan dari
teman tentang materi yang belum
dipahaminya.
24 Saya mengevaluasi jawaban tugas sebelum
dikumpulkan.
81

25 Saya berani mengambil konsekuensi atas


perbuatan saya.
26 Saya senang menjawab pertanyaan yang
diberikan oleg guru
27 Saya siap jika ditanya tentang materi gerak
melingkar
Mantap Mengambil Keputusan Sendiri
28 Saya tidak hanya memanfaatkan buku-buku
penunjang yang saya miliki sebagai sumber
belajar.
29 Saya membaca buku lain tentang gerak
melingkar selain buku paket yang
diwajibkan sekolah.
30 Saya mencari tau kesalahan saya dalam
belajar.
82

Lampiran 6 Angket Tanggapan Aktivitas Kemandirian Belajar


ANGKET TANGGAPAN
KEMANDIRIAN BELAJAR

Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Sekolah : …………………….
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : ………. Tahun

Petunjuk pengisian angket:


1 . Setiap pernyataan ataupun pertanyaan dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan apa
yang
anda rasakan dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban.
2. Bertanyalah jika ada soal yang kurang bisa dipahami.
Keterangan:
SS = sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju

Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang paling sesuai!

No. PERNYATAAN SS S TS STS


Bertanggung Jawab
1 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya lebih giat
belajar dirumah walaupun tidak ada PR.
2. Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya lebih
menjadi giat mengerjakan tugas yang diberikan meskipun tidak
diperiksa/dikumpulkan.
3. Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya lebih
terdorong membuat jadwal tetap untuk belajar dirumah.
4 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya lebih
giat mengumpulkan tugas tepat waktu.
5. Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya lebih
antusias mempersiapkan peralatan belajar sebelum pembelajaran dimulai.
Percaya Diri
6. Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya lebih
sering belajar sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
7 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih siap dan berani jika ditanya tentang materi gerak melingkar.
8 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
83

lebih siap dan percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
9. Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih percaya diri mengerjakan tugas sesuai kemampuan saya sendiri.
Berinisiatif dan Kreatif
10 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih antusias mencoba mempelajari soal-soal untuk pertemuan selanjutnya.
11 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih sering berinisiatif mempraktikan sendiri dirumah.
12 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih terdorong mencari tau sendiri arti dari kata yang tidak saya pahami
dalam pelajaran.
13 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih berani dan sering bertanya kepada siapapun tentang materi yang belum
saya pahami.
Tidak Menggantungkan Diri Kepada Orang Lain
14 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih sering belajar atas keinginan saya sendiri.
15 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih bergairah mengerjakan soal gerak melingkar sendiri dengan mencari
sumber belajar sendiri.
16 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya selalu
mengerjakan soal-soal ujian dengan perjuangan sendiri dan tidak mencontek
walaupun soal sangat sulit
17 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
tidak pernah meminta teman untuk mengerjakan tugas.
18 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih terdorong mencari sumber lain yang relevan untuk
lebih memahami pelajaran gerak melingkar.
Gigih Dalam Berusaha
19 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih giat berusaha keras dalam mengerjakan tugas
agar dapat selesai dengan baik.
20 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
tidak hanya mempersiapkan ujian dalam satu malam saja, tetapi beberapa hari
sebelum ujian.
21 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
selalu berusaha keras agar nilai ujian saya memuaskan.
Mampu Menyelesaikan Masalah Sendiri
22 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini. Saya tidak
pernah berbuat curang, meskipun saya tidak bisa menyelesaikan soal yang
sulit.
23 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih sering membantu menjawab pertanyaan dari teman tentang materi yang
belum dipahaminya.
24 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
selalu mengevaluasi jawaban tugas sebelum dikumpulkan.
25 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih berani mengambil konsekuensi atas perbuatan saya.
26 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih berani dan senang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
84

27 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih siap jika ditanya tentang materi gerak melingkar
Mantap Mengambil Keputusan Sendiri
28 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya
menjadi lebih sering memanfaatkan buku-buku penunjang yang saya
miliki sebagai sumber belajar.
29 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya
menjadi lebih bergairah membaca buku lain tentang gerak melingkar
selain buku paket yang diwajibkan sekolah.
30 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya
menjadi lebih sering mencari tau kesalahan saya dalam belajar.
85

Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest


Gerak Melingkar
Pretest/Posttest

Sekolah : SMA N 9 Tanjung Jabung Barat


Nama :....................................................
Kelas :...................................................
Tanggal :....................................................

Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat!
1. Sebuah benda yang melakukan gerak melingkar B. 0,4π rad/s
beraturan memiliki …. C. 14π rad/s
A. kecepatan tetap D. 4π rad/s
B. kelajuan tetap E. 24π rad/s
C. kecepatan yang arahnya menjauhi pusat 7. Jika sebuah roda katrol berputar 60 putaran tiap
lingkaran dua menit, maka frekuensi dan kecepatan sudut
D. kelajuan yang arahnya menjauhi pusat roda adalah ….
lingkaran A. 0,5 Hz dan 6,28 rad/s
E. kelajuan yang arahnya mendekati pusat B. 0,5 Hz dan 3,14 rad/s
lingkaran C. 0,8 Hz dan 6,28 rad/ s
2. Sebuah benda yang mengalami gerak melingkar D. 0,8 Hz dan 3,14 rad/ s
beraturan, kecepatannya tergantung pada … E. 0,9 Hz dan 6,28 rad/s
A. massa dan periode 8. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jarijari
B. massa dan frekuensi 50 cm. Jika benda melakukan 120 rpm, maka
C. massa dan jari-jari lintasan waktu putaran dan kecepatan benda tersebut
D. periode dan jari-jari lintasan berturut-turut adalah….
E. Periode dan Frekuensi A. 0,5 s dan 2π m/s
3. Yang manakah pernyataan berikut yang B. 0,5 s dan 0,2π m/s
menyatakan fungsi dari percepatan sentripetal ... C. 0,5 s dan π m/s
A. Berfungsi untuk mengubah arah kecepatan. D. 2 s dan 5π m/s
B. Berfungsi untuk menghitung banyakya E. 2 s dan 10π m/s
putaran 9. Sebuah benda bergerak melingkar dengan
C. Untuk menyatakan frekuensi kecepatan sudut konstan 0,5π rad/s. Dalam
D. Untuk menghitung kecepatan sudut waktu 1 menit benda tersebut telah berputar
E. Untuk menyatakan Periode sebanyak…
4. Jika sebuah mesin berputar 240 putaran per A. 15 kali
menit. B. 30 kali
Maka periode mesin tersebut adalah ... C. 45 kali
A. 1 s D. 60 kali
B. 0,2 s E. 75 kali
C. 0,25 s 10. Periode dari benda yang bergerak melingkar
D. 0,30 s beraturan dengan jari-jari 0,6 m adalah 0,5 s.
E. 0,50 s Kelajuan linear pada benda itu adalah…
5. Sebuah benda berputar sebanyak 7200 putaran A. 3π m/s
dalam 6 menit, maka Frekuensi roda tersebut B. 2,4π m/s
adalah ... C. 2,6 π m/s
A. 20 Hz D. 1,2π m/s
B. 25 Hz E. 0,6π m/s
C. 30 Hz 11. Sebuah benda bergerak melingkar dengan
D. 40 Hz radius 2 m dari porosnya. Jika kecepatan
E. 50 Hz linearnya 10 m/s, maka percepatan sentripetalnya
6. Sebuah benda melakukan gerak melingkar adalah…
beraturan dan memiliki periode 0,5 s dengan A. 0,2 m/s2
jarijari 1 m. Maka kecepatan sudut tetap benda B. 5 m/s2
tersebut adalah ....? C. 20 m/s2
A. 40π rad/s D. 50 m/s2
86

B. 200 m/s2 diputar sehingga melakukan gerak melingkar


1. Sebuah benda bermassa 200 gram di ikat beraturan secara horisontal dengan kecepatan di
dengan tali ringan kemudian diputar secara ujung luar tali 3 m/s. Bila CA = 1 m dan AB = 2
horizontal dengan kecepatan sudut tetap 5 rad/s m, maka perbandingan tegangan tali yang terjadi
seperti gambar berikut. pada tali AB dengan CA adalah …

Jika panjang tali l = 60 cm, maka besar gaya


sentripetal yang bekerja pada benda adalah…
A. 0,3 N A. 1
B. 0,6 N B. ½
C. 3 N C. 2/3
D. 6 N D. ¾
E. 30 N E. 1/4
2. Seorang siswa memutar sebuah batu yang
diikatkan pada ujung seutas tali. Batu diputar 7. 4 buah roda disusun seperti gambar.
secara horizontal. Jika laju diputarnya batu
dijadikan 2 kali semula, maka gaya sentripetalnya
menjadi… A. 6 kali semula
B. 5 kali semula
C. 4 kali semula
D. 2 kali semula
E. Tetap Pernyataan yang benar adalah . . . .
3. Sebuah kelereng diputar dalam baskom berbentuk A. kecepatan sudut roda I dan II sama
lingkaran berdiameter 1 m. Jika kelereng B. kecepatan sudut roda II dan IV sama
memutari pinggir baskom dengan kecepatan C. kecepatan sudut roda I dan III sama
sudut tetap 50 rpm, maka kecepatan linear dan D. kecepatan linear roda III dan IV sama
percepatan sentripetal kelereng adalah…. E. kecepatan linear roda II dan IV sama
A. 50 m/s dan 2500 m/s2 8. Perhatikan gambar di bawah. Jika roda III
B. 5π m/s dan 25π2 m/s2 berputar dengan kecepatan sudut 30 rad/s, maka
kecepatan linier roda II adalah . . . m/s.
C. 5π/3 m/s dan 25π2/18 m/s2
D. 5π/6 m/s dan 25π2/18 m/s2
A. 2,2
E. 5π/12 m/s dan 25π2/36 m/s2 B. 2,4
4. Sebuah benda yang melalukan gerak melingkar C. 4,8
beraturan memiliki massa 1 kg dengan jari-jari 2 D. 6,0
m dan kelajuan linear 3 m/s. Maka gaya E. 6,8
sentripetal yang bekerja pada benda tersebut
adalah .... 9. Tiga roda A, B dan C saling berhubungan seperti
A. 12 N pada gambar.
B. 2 N
C. 3 N
D. 4,5 N
E. 9 N
5. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan Jika jari-jari roda A, B dan C masing-masing 20
dengan jari-jari 6 meter. Jika dalam 2 menit cm, 8 cm dan 4 cm, dan roda B berputar dengan
benda itu melakukan 16 kali putaran maka kecepatan sudut 10 rad.s-1, maka roda C berputar
kecepatan linear benda tersebut adalah …. dengan kecepatan sudut sebesar…
A. 1,0π m/s A. 80 rad/s
B. B1,2π m/s C. 1,4π m/s B. 50 rad/s
D. 1,6π m/s C. 40 rad/s
E. 1,8π m/s D. 20 rad/s
6. Benda A dan B bermassa sama 0,5 kg, diikatkan E. 10 rad/s
pada tali secara berurutan seperti gambar, lalu
87

Lampiran 8 RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA N 9 Tanjung Jabung Barat


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi Pokok : Gerak Melingkar Beraturan
Sub Materi : Gerak Melingkar Beraturan, Besaran-Besaran Fisis Gerak Melingkar,
Hubungan Roda-Roda.
Alokasi Waktu : 9 JP × 30 menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif, menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
Sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
88

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.6 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap)
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.6.1. Menyebutkan minimal lima besaran pada gerak melingkar (frekuensi,
periode, sudut tempuh, kecepatan linier, kecepatan sudut, dan
percepatan sentripetal).
3.6.2. Mendefinisikan besaran sudut yang terdapat pada gerak melingkar
dengan laju konstan.
3.6.3. Mendefinisikan besaran kecepatan sudut tempuh yang terdapat pada
gerak melingkar dengan laju konstan.
3.6.4. Menentukan arah vector kecepatan sudut dan kecepatan linier yang
terdapat pada gerak melingkar dengan laju konstan.
3.6.5. Mendefinisikan besaran frekuensi dan periode yang terdapat pada
gerak melingkar dengan laju konstan.
3.6.6. Menentukan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linier
yang terdapat pada gerak melingkar dengan laju konstan.
3.6.7. Menentukan hubungan kecepatan sudut dan kecepatan linier pada
gerak benda menggelinding dengan laju konstan
3.6.8. Menghitung besar kecepatan sudut dan kecepatan linier dari gerak
melingkar beraturan yang telah diketahui periode dan jari-jarinya.
3.6.9. Menghitung besar jarak tempuh sebuah benda melingkar yang di
gelindingkan dan diketahui periode dan jari-jarinya
3.6.10. Menganalisis sistem gerak melingkar beraturan pada hubungan roda-
roda
4.6 Melakukan Percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar,
makna fisis dan pemanfaatannya
4.6.1. Melakukan percobaan secara berkelompok untuk menyelidiki gerak
yang menggunakan hubungan roda-roda
4.6.2. Menyajikan hasil percobaan gerak melingkar tentang hubungan roda-
roda.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
Setelah melaksanakan Pretest guru dapat mengetahui pengetahuan awal siswa.
Pertemuan II
Setelah proses kajian pustaka, demonstrasi, eksperimen, diskusi kelompok,
dan tanya jawab, siswa dapat:
89

Mengidentifikasi besaran frekuensi, frekuensi sudut, periode, dan sudut tempuh


yang terdapat pada gerak melingkar dengan laju konstan
Pertemuan III
Setelah proses kajian pustaka, demonstrasi, eksperimen, diskusi kelompok,
dan tanya jawab, siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian percepatan sentripetal pada gerak melingkar
beraturan
2. Menjelaskan konsep percepatan sentripetal
3. Menentukan rumusan matematis percepatan sentripetal pada gerak
melingkar beraturan
4. Menghitung besar percepatan sentripetal pada gerak melingkar beraturan
5. Mengaplikasikan konsep percepatan sentripetal pada contoh gerak
kendaraan di jalan melingkar.
Pertemuan IV
Setelah proses kajian pustaka, demonstrasi, eksperimen, diskusi kelompok,
dan tanya jawab, siswa dapat:
1. Menerapkan prinsip roda-roda yang saling berhubungan secara kualitatif
2. Mengidentifikasi macam-macam hubungan roda-roda
3. Menyebutkan karakteristik hubungan roda-roda
4. Menghitung kecepatan sudut pada hubungan roda-roda
5. Menghitung kecepatan linear pada hubungan roda-roda
Pertemuan V
Melalui posttest siswa dapat mengingat kembali dan mengukur pemahaman
siswa terkait materi gerak melingkar.
D. Materi Pembelajaran
Pertem Fakta Konsep Prosedur
uan

II gerakan Gerak Melingkar Beraturan Pengamatan


jarum Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda dalam demonstrasi
jam suatu lintasan melingkar dengan kecepatan , diskusi,
tertentu, Gerak melingkar beraturan adalah sebuah dan studi
benda bergerak dengan kelajuan konstan pada pustaka.
suatu lingkaran (disekeliling lingkaran).
90

Besaran-Besaran Fisis Gerak Melingkar


Periode Dan Frekuensi, Perpindahan Sudut,
Kecepatan Linear, Kecepatan Sudut, Percepatan
Sudut.
III Rotasi Percepatan Sentripetal Pengamatan
Bumi Selisih atau perubahan arah kecepatan linear pada demonstrasi
selang waktu tertentu menyebabkan adanya , diskusi,
percepatan yang arahnya selalu menuju pusat dan studi
lingkaran yang disebut dengan percepatan pustaka.
sentripetal.
IV sistem Hubungan Roda-Roda Pengamatan
gerak Hubungan pertama adalah antara gir belakang demonstrasi
pada dengan roda yang berada pada satu pusat atau as , diskusi,
sepeda dan dinamakan hubungan roda-roda sepusat dan studi
ontel (seporos). Sedangkan hubungan yang kedua pustaka.
adalah antara gir belakang dengan gir depan yang
dihubungkan dengan tali (rantai), hubungan ini
dinamakan hubungan roda-rada yang dihubungkan
dengan sabuk atau rantai. Selain dua hubungan
roda tersebut, terdapat satu hubungan lagi, yaitu
hubungan rodaroda yang bersinggungan.

E. Model Pembelajaran
Model : Self-directed learning (SDL)
Metode : Ceramah, demonstrasi dan diskusi.
Pendekatan : Pendekatan Kontekstual
F. Media dan Bahan
1. Media: Papan Tulis
2. Alat dan bahan: LKDP (Terlampir)
G. Sumber Belajar
1. Buku siswa kurikulum 2013
2. Buku yang relevan dengan materi gerak melingkar
3. Internet
91

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan II (3x30 Menit)

Rincian Kegiatan
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Kegiatan Pendahuluan Menit

Orientasi
a. Guru menyampaikan salam. a. Siswa menjawab
(religius) salam. (religius)
b. Guru mengkondisikan siswa b. Siswa berdo‟a
untuk berdo‟a bersama sebelum bersama. (religius dan
memulai pembelajaran. (religius disiplin)
dan disiplin)
c. Siswa absen kepada
c. Guru mengecek kehadiran dan guru dan bersiap
kesiapan siswa dalam mengikuti untuk mengikuti
pembelajaran. (disiplin) pembelajaran.
d. Guru menjelaskan tujuan d. Siswa menyimak
pembelajaran, kompetensi dasar dengan seksama
yang akan dipelajari. tujuan pembelajaran
yang guru sampaikan.
e. Guru menjelaskan model
pelajaran yang akan dipakai. e. Siswa mendengarkan
penjelaskan guru
mengenai model
pelajaran yang akan
dipakai.
Apersepsi
a. Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
a. Siswa memperhatikan
dengan materi/tema/kegiatan
dengan antusias.
sebelumnya.
b. Mengingatkan kembali materi
pelajaran minggu lalu dengan
bertanya.
b. Siswa mengingat
c. Mengajukan pertanyaan yang ada
kembali pelajaran
keterkaitannya dengan yang akan
minggu lalu dan
dilakukan, misalkan:
menjawab pertanyaan.
coba perhatikan jam dinding,
c. Siswa mulai berpikir
bagaimanakah pergerakan jarum
dan menebak
jam tersebut?
jawabannya dengan
apa gerak melingkar itu?
antusias.
92

Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan tujuan a. Siswa menyimak
pembelajaran pada pertemuan dengan antusias.
yang berlangsung.

Pemberian Acuan b. Siswa menyimak


a. Memberitahukan materi pelajaran dengan seksama.
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
b. Memberitahukan tentang a. Siswa mendengarkan
kompetensi inti, kompetensi dasar, dengan seksama.
indikator yang ingin dicapai pada
pembelajaran. b. Siswa menyimak
c. Pembagian kelompok belajar. dengan seksama.
d. Menjelaskan mekanisme c. Siswa mengikuti
pelaksanaan pengalaman belajar arahan yang diberikan
sesuai dengan langkah-langkah guru.
pembelajaran. d. Siswa mendengarkan
dengan seksama.

Kegiatan Inti 0 Menit

Fase I Planning 5 Menit


Guru mengarahkan siswa untuk Siswa menyimak dan
menggali informasi tentang besaran- mengikuti arahan guru
besaran fisis pada gerak melingkar dengan seksama dan
dan hubungannya dengan gerak lurus antusias.
melalui pengamatan dan studi
literatur.
Fase II Implementening 10 Menit
Guru memberikan kesempatan Siswa menanyakan apa
kepada peserta didik untuk bertanya yang belum dimengerti/
terkait besaran-besaran fisis pada hal yang ingin diketahui.
gerak melingkar dan hubungannya
dengan gerak lurus.

Fase III Monitoring Menit


Guru membagikan lembar diskusi Siswa membentuk
dan meminta siswa untuk kelompok sesuai arahan
melakukan diskusi kelompok yang guru berikan
mengenai besaran-besaran fisis pada mengolah data dan
gerak melingkar dan hubungannya menyusun hasil diskusi
93

dengan gerak lurus. secara berkelompok


dengan bimbingan guru.

Fase IV Evaluating Menit


a. Guru meminta salah satu a. Siswa
kelompok untuk mempresentasikan
mempresentasikan hasil diskusi hasil diskusinya.
dan kelompok lain diminta untuk
memberikan tanggapan b. Siswa mengikuti
b. Guru membimbing siswa dalam arahan guru dalam
menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah mereka pembelajaran yang
pelajari. telah dipelajari.

Kegiatan Penutup 10 Menit


a. Guru membimbing siswa untuk a. Membuat resume dan
membuat resume tentang point- mengikuti arahan
point penting yang muncul dalam guru.
kegiatan pembelajaran yang baru b. Mengagendakan
dilakukan. pekerjaan rumah.
c. Mengagendakan
b. Memberikan pekerjaan rumah projek yang harus
kepada siswa. dipelajari pada
pertemuan berikutnya
c. Guru menyampaikan
diluar jam sekolah
kegiatan/materi yang akan
atau di rumah.
dilaksanakan pada pembelajaran
d. Siswa menjawab
selanjutnya.
salam dan berdo‟a.
d. Guru mengucapkan salam penutup
dan do‟a.

Pertemuan III (3x30 Menit)

Rincian Kegiatan
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Kegiatan Pendahuluan 10 Menit

Orientasi
a. Guru menyampaikan salam. a. Siswa menjawab
(religius) salam. (religius)
b. Guru mengkondisikan siswa b. Siswa berdo‟a
untuk berdo‟a bersama sebelum bersama. (religius dan
memulai pembelajaran. (religius
94

dan disiplin) disiplin)


c. Guru mengecek kehadiran dan c. Siswa absen kepada
kesiapan siswa dalam mengikuti guru dan bersiap
pembelajaran. (disiplin) untuk mengikuti
pembelajaran.
d. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar d. Siswa menyimak
yang akan dipelajari. dengan seksama
tujuan pembelajaran
e. Guru menjelaskan model yang guru sampaikan.
pelajaran yang akan dipakai.
e. Siswa mendengarkan
penjelaskan guru
mengenai model
pelajaran yang akan
dipakai.
Apersepsi
a. Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan a. Siswa memperhatikan
dilakukan dengan pengalaman dengan antusias.
peserta didik dengan b. Siswa mengingat
materi/tema/kegiatan sebelumnya. kembal pelajaran
b. Mengingatkan kembali materi minggu lalu dan
pelajaran minggu lalu dengan menjawab pertanyaan.
bertanya. c. Siswa mulai berpikir
c. Mengajukan pertanyaan yang ada dan menebak
keterkaitannya dengan yang akan jawabannya dengan
dilakukan, misalkan: Apakah antusias.
perbedaan kecepatan sudut dan
kecepatan linear?

Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran a. Siswa menyimak
yang akan dipelajari. dengan antusias.
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. b. Siswa menyimak
dengan seksama.
Pemberian Acuan
a. Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan a. Siswa mendengarkan
saat itu. dengan seksama.
b. Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi dasar, b. Siswa menyimak
indikator yang ingin dicapai pada dengan seksama.
pembelajaran. c. Siswa mengikuti
c. Pembagian kelompok belajar. arahan yang diberikan
d. Menjelaskan mekanisme guru.
pelaksanaan pengalaman belajar d. Siswa mendengarkan
95

sesuai dengan langkah-langkah dengan seksama.


pembelajaran.
Kegiatan Inti 0 Menit

Fase I Planning 5 Menit


Guru mengarahkan siswa untuk Siswa menyimak dan
menggali informasi tentang mengikuti arahan guru
percepatan sentripetal pada gerak dengan seksama dan
melingkar beraturan melalui antusias.
pengamatan dan studi literatur.

Fase II Implementening 10 Menit


Guru memberikan kesempatan Siswa menanyakan apa
kepada peserta didik untuk bertanya yang belum dimengerti/
terkait percepatan sentripetal pada hal yang ingin diketahui.
gerak melingkar beraturan.

Fase III Monitoring Menit


Guru membagikan lembar diskusi Siswa membentuk
dan meminta siswa untuk kelompok sesuai arahan
melakukan diskusi kelompok yang guru berikan
mengenai percepatan sentripetal pada mengolah data dan
gerak melingkar beraturan. menyusun hasil diskusi
secara berkelompok
dengan bimbingan guru.

Fase IV Evaluating Menit


a. Guru meminta salah satu a. Siswa
kelompok untuk mempresentasikan
mempresentasikan hasil diskusi hasil diskusinya.
dan kelompok lain diminta untuk b. Siswa mengikuti
memberikan tanggapan arahan guru dalam
b. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil pembelajaran yang
pembelajaran yang telah mereka telah dipelajari.
pelajari.
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru membimbing siswa untuk a. Membuat resume dan
membuat resume tentang point- mengikuti arahan
point penting yang muncul dalam guru.
kegiatan pembelajaran yang baru b. Mengagendakan
dilakukan. pekerjaan rumah.
c. Mengagendakan
b. Memberikan pekerjaan rumah projek yang harus
96

kepada siswa. dipelajari pada


pertemuan berikutnya
c. Guru menyampaikan diluar jam sekolah
kegiatan/materi yang akan atau di rumah.
dilaksanakan pada pembelajaran d. Siswa menjawab
selanjutnya. salam dan berdo‟a.
d. Guru mengucapkan salam
penutup dan do‟a.

Pertemuan IV (3x30 Menit)

Rincian Kegiatan
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Kegiatan Pendahuluan 10 Menit

Orientasi
a. Guru menyampaikan salam. a. Siswa menjawab
(religius) salam. (religius)
b. Guru mengkondisikan siswa b. Siswa berdo‟a
untuk berdo‟a bersama sebelum bersama. (religius dan
memulai pembelajaran. (religius disiplin)
dan disiplin)
c. Siswa absen kepada
c. Guru mengecek kehadiran dan guru dan bersiap
kesiapan siswa dalam mengikuti untuk mengikuti
pembelajaran. (disiplin) pembelajaran.
d. Guru menjelaskan tujuan d. Siswa menyimak
pembelajaran, kompetensi dasar dengan seksama
yang akan dipelajari. tujuan pembelajaran
yang guru sampaikan.
e. Guru menjelaskan model
pelajaran yang akan dipakai. e. Siswa mendengarkan
penjelaskan guru
mengenai model
pelajaran yang akan
dipakai.
Apersepsi
a. Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
a. Siswa memperhatikan
peserta didik dengan
dengan antusias.
materi/tema/kegiatan sebelumnya.
b. Mengingatkan kembali materi
pelajaran minggu lalu dengan
97

bertanya.
c. Mengajukan pertanyaan yang ada b. Siswa mengingat
keterkaitannya dengan yang akan kembali pelajaran
dilakukan, misalkan: Pada sepeda minggu lalu dan
ontel, yang mana sepeda tersebut menjawab pertanyaan.
memakai mesin dengan roda gigi c. Siswa mulai berpikir
besar di depan dan roda gigi dan menebak
kecil di belakang. Seandainya jawabannya dengan
roda giginya dibalik,yang besar antusias.
di belakang dan yang kecil di
depan, kira-kira apa yang
terjadi? Mengapa bisa terjadi
seperti itu?

Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan a. Siswa menyimak
yang berlangsung. dengan antusias.

Pemberian Acuan b. Siswa menyimak


a. Memberitahukan materi pelajaran dengan seksama.
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
b. Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi dasar, a. Siswa mendengarkan
indikator yang ingin dicapai pada dengan seksama.
pembelajaran.
c. Pembagian kelompok belajar. b. Siswa menyimak
d. Menjelaskan mekanisme dengan seksama.
pelaksanaan pengalaman belajar c. Siswa mengikuti
sesuai dengan langkah-langkah arahan yang diberikan
pembelajaran. guru.
d. Siswa mendengarkan
dengan seksama.

Kegiatan Inti Menit

Fase I Planning 5 Menit


Guru mengarahkan siswa untuk Siswa menyimak dan
menggali informasi tentang besaran- mengikuti arahan guru
besaran fisis pada gerak melingkar dengan seksama dan
dan hubungannya dengan gerak lurus antusias.
melalui pengamatan dan studi
literatur.
Fase II Implementening 10 Menit
Guru memberikan kesempatan Siswa menanyakan apa
98

kepada peserta didik untuk bertanya yang belum dimengerti/


terkait besaran-besaran fisis pada hal yang ingin diketahui.
gerak melingkar dan hubungannya
dengan gerak lurus.

Fase III Monitoring Menit


Guru membagikan lembar diskusi Siswa membentuk
dan meminta siswa untuk kelompok sesuai arahan
melakukan diskusi kelompok yang guru berikan
mengenai besaran-besaran fisis pada mengolah data dan
gerak melingkar dan hubungannya menyusun hasil diskusi
dengan gerak lurus. secara berkelompok
dengan bimbingan guru.

Fase IV Evaluating Menit


a. Guru meminta salah satu a. Siswa
kelompok untuk mempresentasikan
mempresentasikan hasil diskusi hasil diskusinya.
dan kelompok lain diminta untuk
memberikan tanggapan b. Siswa mengikuti
b. Guru membimbing siswa dalam arahan guru dalam
menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah mereka pembelajaran yang
pelajari. telah dipelajari.

Kegiatan Penutup 10 Menit


a. Guru membimbing siswa untuk a. Membuat resume dan
membuat resume tentang point- mengikuti arahan
point penting yang muncul dalam guru.
kegiatan pembelajaran yang baru b. Mengagendakan
dilakukan. pekerjaan rumah.
b. Memberikan pekerjaan rumah c. Mengagendakan
kepada siswa. projek yang harus
c. Guru menyampaikan dipelajari pada
kegiatan/materi yang akan pertemuan berikutnya
dilaksanakan pada pembelajaran diluar jam sekolah
selanjutnya. atau di rumah.
d. Guru mengucapkan salam d. Siswa menjawab
penutup dan do‟a. salam dan berdo‟a.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik penilaian : Tertulis
2. Bentuk instrument : Pilihan Ganda ( terlampir)
99
100

PENILAIAN PENGETAHUAN

A. Kisi-Kisi Soal
Sekolah : SMA N 9 Tanjung Jabung Barat
Materi : Gerak Melingkar dan Hubungan Roda-Roda
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Penyusun : Syah Putri Ramadani
Kisi-Kisi Soal
No Kompetensi Dasar Kls Materi Level Indikator Nomor Bentuk
Kognitif Soal Soal Soal
1 Menganalisis X Gerak C2 Menyebutkan 1,2,3,4 PG
besaran fisis pada Melingkar besaran fisis
gerak melingkar dan pada GMB
dengan laju hubungan
konstan (tetap) dan roda-roda
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
2 Menganalisis X Gerak C3 Menentukan 5,6,7,8,9,10, PG
besaran fisis pada Melingkar nilai Periode, 11,12,13,
gerak melingkar dan Frekuensi, 14,15,16
dengan laju hubungan Kecepatan
konstan (tetap) dan roda-roda Sudut, gaya
penerapannya sentripetal,
dalam kehidupan kecepatan
sehari-hari linear,
percepatan
sentripetal.
3 Menganalisis X Gerak C4 Menganalisis 17,19,20 PG
besaran fisis pada Melingkar sistem gerak
gerak melingkar dan melingkar
dengan laju hubungan beraturan
konstan (tetap) dan roda-roda pada
penerapannya hubungan
dalam kehidupan roda-roda
sehari-hari
4 Menganalisis X Gerak C5 Memutuskan 18 PG
besaran fisis pada Melingkar penyelesaian
gerak melingkar dan dalam sitem
dengan laju hubungan gerak
konstan (tetap) dan roda-roda melingkar
penerapannya beraturan
dalam kehidupan pada
sehari-hari hubungan
roda-roda
101

KUNCI JAWABAN
1 B 11 D
2 D 12 C
3 A 13 C
4 C 14 D
5 A 15 D
6 D 16 D
7 B 17 B
8 A 18 A
9 A 19 C
10 B 20 B

Pedoman Penskoran
Nomor Soal Bobot Soal Jumlah skor
maksimal
1-20 5 100
Jika benar mendapatkan skor 5
Jika salah mendapat skor 0
Penentuan Nilai = x100
102

LKDP 1

LEMBAR KERJA SISWA GERAK MELINGKAR BERATURAN

Pendahuluan dan Masalah


Sebelumnya kita sudah mempelajari gerak lurus. Di bab ini, kita akan mempelajari
gerak dengan lintasan berupa lingkaran. Di sini kalian diharapkan mampu
mengidentifikasi beberapa besaran yang mendasari gerak melingkar. Bila ada sebuah
roda yang menggelinding secara beraturan, besaran apa saja yang dapat kalian
identifikasi dari roda tersebut?
Alat dan Bahan
1. Roda mainan
2. Stopwatch
3. Penggaris
Langkah - Langkah
1. Siapkan roda mainan dan carilah tempat yang bisa digunakan untuk
menggelindingkan roda (datar dan halus).
2. Siapkan stopwatch dan penggaris!
3. Gelindingkan roda sampai 3x putaran (usahakan “tanda” ada di bagianbawah saat
akan menggelindingkan roda), catat waktu yang dibutuhkan untuk berputar 3x
putaran! (PENTING : PASTIKAN RODA MENGGELINDING SECARA GMB)
4. Ukur jarak yang ditempuh roda saat menggelinding 3x putaran!
5. Tabelkan hasil data pengamatan!

Diskusi
1. Berapakah jumlah putaran yang dilakukan tiap sekonnya?
.........................................................................................................................................
Disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan SI)?.......................................
2. Berapakah waktu yang diperlukan untuk 1x putaran?
.........................................................................................................................................
Disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan
SI)?............................ Hubungkan besaran ini dengan nomor
1?.............................................................
3. Dalam selang waktu tertentu, “tanda” pada roda melewati panjang busur tertentu
pula, disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan SI)?...............................
Bagaimana arah dari besaran
tersebut?................................................................ Bagaimana formula
matematisnya?......................................................................
4. Apakah sama antara jarak yang ditempuh “tanda” pada roda melewati busur
dengan jarak perpindahan translasi roda (gerak secara
horisontal)?..........................................
Apa yang dapat kalian jelaskan?.....................................................................................
5. Dalam selang waktu tertentu, “tanda” pada roda melewati besar sudut tertentu
pula, disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan
SI)?........................................
Bagaimana formula matematisnya? (informasi : gunakan satuan rad untuk
sudut)..............................................................................................................................
6. Hubungkan besaran pada nomor 3 dan nomor 5!
.........................................................................................................................................
103

Kesimpulan
Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
104

LKDP 2

LEMBAR KERJA SISWA


PERCEPATAN SENTRIPETAL PADA GMB

Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian percepatan sentripetal
2. Siswa dapat menemukan formulasi besaran percepatan sentripetal
3. Siswa dapat membuktikan adanya percepatan sentripetal pada benda
yang melakukan gerak melingkar
4. Menunjukkan bahwa percepatan sentripetal arahnya selalu munuju pusat
lingkaran

Pendahuluan
Pada gerak lurus, benda yang mengalami percepatan pasti mengakibatkan
berubahnya kelajuan benda tersebut. Hal ini terjadi karena pada gerak lurus arahnya
tetap. Untuk benda yang melakukan gerak melingkar beraturan, benda tidak mengalami
perubahan kelajuan tetapi arahnya yang berubah-ubah setiap saat. Jadi, perubahan
percepatan pada GMB bukan mengakibatkan kelajuannya bertambah tetapi
mengakibatkan arahnya berubah. Ingat, percepatan merupakan besaran vektor (memiliki
besar dan arah). Perhatikan Gambar!

Alat dan Bahan


1. Satu set alat sentripetal dengan beban mA= 20 gram
2. Stopwatch
3. Beban pemberat mB = 50 gram
4. Mistar

Langkah-Langkah Percobaan
Urutan kerja

1. Hitunglah berat massa A dan massa B (gunakan g = 10m/s)


2. WA = . . . . . . . . N
3. WB = . . . . . . . . N
4. Putarlah benda A sehingga bergerak melingkar beraturan. Usahakan tali
PA horizontal.
5. Gunakan Panjang PA=20 cm
6. Ukurlah waktu untuk 10 putaran
7. Tentukan periode putaran T
8. Lakukan percobaan ini 3 kali dengan R (panjang PA) yaitu 25cm dan 30
cm
9. Masukkan data pengamatan pada tabel di bawah ini
105

Tabel Data Pengamatan

R t untuk 10x T V= v2
No v2/R
(m) (s) (s) (m/s) (m2/s2)
1
2
3

Diskusi
1. Bagaimana besar kecepatan linear benda yang berputar beraturan?
(berabah/tetap)
2. Bagaimana dengan arah kecepatan linear pada benda yang berputar
beraturan? (berabah/tetap)
3. Apa pengaruh diskusi nomor 2 terhadap kecepatan linear benda yang
berputar beraturan? (kecepatan linear berubah/tetap)
4. Informasi : Sesuai analisis diagram bebas Hk.Newton pada set alat,
berlaku Berat benda B merupakan gaya yang bekerja pada benda A dimana gaya
tersebut selalu menarik benda A menuju pusat perputarannya.
5. Dari informasi nomor 4, disebut apakah gaya pada benda A tersebut?
Apakah notasinya? Tuliskan hubungan matematis gaya tersebut dengan W B!
6. Dengan mengacu nomor 5 dan 3, perumusan gaya yang bekerja pada
benda adalah hasil kali antara komponen massa benda A dengan suatu percepatan
yang arahnya menuju pusat perputaran, maka besaran apakah yang dimilki benda
yang bergerak melingkar beraturan sehingga mempengaruhi kecepatan linear
benda, dan kemana arahnya?
7. Tuliskan hubungan matematis antara W B, gaya pada soal nomor 5, mA,
dan besaran pada soal nomor 6!
8. Lihatlah hubungan antara komponen R dan v2pada data pengamatan,
bagaimana hubungannya?
9. Hitunglah besar besaran pada soal nomor 6!
10. Dari jawaban nomor 8, bandingkan nilainya data hasil bagi antara
komponen v2dengan R, bagaimana kecenderungan nilainya?
11. Maka bagaimana rumusan matematis dari besaran tersebut?

Kesimpulan
Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

PERMASALAHAN
Permasalahan pada benda yang diikat pada tongkat
Sebuah bola besi diikatkan pada sebuah tongkat dengan tali sepanjang 1 m dan diputar
secara horizontal. Jika dalam 2 sekon bola menempuh 8 putaran, tentukan percepatan
sentripetal bola besi tersebut!
106

LKDP 3

LEMBAR KERJA SISWA


HUBUNGAN RODA-RODA

A. Tujuan
1. Menghitung kecepatan linear dan kecepatan sudut
2. Membandingkan kecepatan sudut untuk roda yang dihubungkan dengan
sabuk dan roda yang sepusat

B. Alat dan Bahan


1. Roda Mainan (Kaset CD)
2. Roda-roda dari sterofoam
3. Stopwatch
4. Penggaris
5. Pita/karet
6. lakban

C. Prosedur Percobaan Percobaan I


1. Memberi tanda garis start dan finish di meja dengan menggunakan lakban
sepanjang 50 cm.
2. Mengukur jari-jari roda mainan tersebut.
3. Menggelindingkan roda mainan tersebut dari garis start sampai finish.
Menghitung jumlah putaran roda dengan menghitung titik warna pada roda (sebagai
tanda) dan mengukur waktu dari start sampai finish.
(CATATAN: Pastikan roda menggelinding secara GMB)
4. Menuliskan data ke dalam
Tabel1 Tabel 1
t R T = t/n v = 0,5/t ɷ = 2π/T
No. n ɷR
(s) (m) (s) (m/s) (rad/s)

Keterangan:
t = waktu yang diperlukan dari start sampai finish (sekon)
v = kecepatan linear (m/s)
T = periode putaran roda (sekon)
R = jari-jari roda miniatur sepeda (m)
n = jumlah putaran
ɷ = kecepatan sudut roda (rad/s)

Percobaan II
1. Mengukur jari-jari roda depan (RA), roda belakang kecil (RB), dan roda
belakang besar (RC).
2. Menyusun alat seperti pada gambar di bawah ini.
107

3. Memulai menjalankan roda-roda serta mengamati dan mencatat waktu


yang diperlukan untuk menempuh satu putaran untu roda depan (TA), roda
belakang kecil (TB), dan roda belakang besar (TC).
4. Menuliskan nilai-nilai tersebut ke dalam Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2
Waktu yang diperlukan untuk
Kecepatan Sudut ɷ = 2π/T
menempuh satu putaran (T)
TA (sekon) TB (sekon) TB (sekon) ɷA ɷB (rad/s) ɷC (rad/s)
(rad/s)

Tabel 3
Kecepatan Linear v = ɷR
Ruji-ruji

RA (meter) RB (meter) RC (meter) vA (m/s) vB (m/s) vC (m/s)

D. Diskusi
1. Buatlah kesimpulan dari percobaan I dengan melihat nilai v dan ɷR pada Tabel
1!
2. Buatlah kesimpulan dari percobaan II dengan melihat hubungan antara kecepatan
linear (v) dan kecepatan sudut (ɷ) untuk roda gigi depan, roda gigi belakang, dan
roda belakang pada Tabel 2 dan Tabel 3.
108

Lampiran 9 Lembar Validasi RPP, SOAL dan Angket


a. Validasi RPP
109

b. Validasi Soal
110

c. Validasi Angket
111
112

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa


a. Angket awal

b. Angket Tanggapan
113

c. Pretest

d. Posttest
114

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian


115

Lampiran 12
Checklist Mendaftar Skripsi untuk dimunaqasahkan
Sebelum anda mendaftarkan Skripsi anda ke bagian Akademik Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi untuk diujikan, pastikan lebih dahulu
pertanyaan di bawah ini sudah anda beri tanda centang ( √ ) pada pilihan”sudah”.
Jika masih ada pertanyaan yang anda jawab pada kolom belum (blm), maka
selesaikan lebih dahulu sampai jawaban anda sudah (sdh) sebelum anda ke bagian
Akademik.
Nama Mahasiswa/NIM : Syah Putri Ramadani / 206180054
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed
Learning (SDL) Terhadap Aktivitas Kemandirian Belajar
dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar
Pembimbing I : Dr. H. M. Junaid, M. Pd.I
Pembimbing II : Dr. H. Salahuddin, M.Si

No Pertanyaan Blm Sdh


1 Apakah setiap catatan revisi dari 
Dosen Pembimbing sudah anda
perbaiki sesuai dengan catatan
masing-masing Dosen Pembimbing?
2 Apakah Skripsi anda sudah 
mempunyai pokok masalah,
kesimpulan, dan rekomendasi yang
bersesuaian antara satu dengan
lainnya?
3 Apakah Skripsi anda sudah 
mempunyai abstrak yang sesuai
dengan format yang sudah
ditentukan? (lihat lampiran contoh
Abstrak!)
4 Apakah draf Skripsi anda sudah 
disetujui oleh pembimbing anda?
Atau Nota Dinas sudah
116

ditandatangani oleh kedua


Pembimbing anda untuk didaftarkan
dalam ujian munaqasah?
5 Apakah komposisi halaman atau 
jumlah kata Skripsi anda sudah
seimbang antara pendahuluan,
kerangka teori, studi relevan/tinjauan
pustaka, metode penelitian,
pembahasan/inti laporan skripsi dan
penutup? (Lihat Lampiran Jumlah
Minimal Halaman Skripsi)
6 Apakah tanda baca titik, koma, titik 
dua dst), format footnote,
bibliography, font, spasi, huruf besar
dan kecil, ukuran kertas, dan margin
sudah mengikuti standar yang
ditentukan?
7 Apakah kata-kata yang otomatis 
menjadi bahasa Inggris oleh komputer
seperti sistem menjadi system, sudah
anda perbaiki?
8 Apakah lembaran Pernyataan 
Orisinalitas Skripsi anda mengandung
kata-kata seperti contoh yang ada dan
sudah anda tandatangani dengan
materai Rp.6000,-? (lihat lampiran
contoh Pernyataan Orisinalitas
Skripsi)
9 Apakah bahasan teoritis penelitian 
anda sudah dirubah menjadi bahasa
operasional/empiris sebagai laporan
penelitian?
10 Apakah setiap referensi yang anda 
117

rujuk sudah dimasukan ke dalam


daftar pustaka?
11 Apakah setiap kata asing sudah anda J.
beri cetak miring?
12 Apakah teknik penulisan sudah 
konsisten dari awal sampai akhir?
13 Apakah jumlah halaman Skripsi 
sudah mengikuti ketentuan yang
berlaku, yaitu maksimal halaman
Skripsi 100 dan minimal 60?
14 Jika Skripsi anda adalah penelitian 
lapangan, apakah Skripsi anda sudah
disertai dengan instrumen
pengumpulann data (IPD) dan bukti
wawancara, observasi dan
dokumentasi?
15 Apakah Skripsi anda sudah 
menyediakan transliterasi (jika
diperlukan)?
16 Jika jumlah halaman Skripsi anda 
tidak mengikuti ketentuan, maka
apakah anda sudah memperoleh Surat
Persetujuan pengecualian dari Ketua
Jurusan? Prodi dan Wakil Dekan I?
17 Apakah Curriculum Vitae sudah 
memuat informasi yang harus
dimasukkan dengan format sesuai
dengan Buku Panduan ini? (lihat
lampiran Curriculum Vitae)
CATATAN:
*Jika masih terdapat pertanyaan yang jawabannya BELUM, maka selesaikan
masalah ini dahulu sebelum anda menemui Bagian Akademik untuk
mendaftarkan Skripsi anda. Pihak Akademik tidak akan mendaftarkan Skripsi
118

anda jika masih ada pertanyaan diatas yang dijawab “BELUM”.


*Jika anda merasa kesulitan menjawab sebagian pertanyaan diatas, mintalah
waktu untuk berkonsultasi dengan Pembimbing, Ketua Jurusan/Program Studi
anda atau Wakil Dekan I (Bidang Akademik).

Saya Syah Putri Ramadani bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya


bahwa checklist diatas sudah saya jawab dengan benar dan bertanggung jawab.
Setelah membaca dan memperhatikan dengan cermat, kami para pembimbing
Skripsi dengan judul diatas bersama ini menyatakan bahwa pernyataan mahasiswa
diatas telah kami periksa dengan teliti dan benar adanya. Kami bertanggung
jawab sepenuhnya sebagai pembimbing.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. M. Junaid, M. Pd.I Dr. H. Salahuddin, M.Si


NIP. 195909121990031002 NIP. 197007122014111007
119
120
121

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri
Nama : Syah Putri Ramadani
Tempat & Tanggal Lahir : Benteng Sari, 01 Desember 2000
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Lintas Timur KM.168 RT.09 Desa
Suban Kec. Batang Asam Kab. Tanjung
Jabung Barat Prov. Jambi

B. Riwayat Pendidikan
TK Wal-Asri Benteng Sari : 2004-2006
SD N 178/V Simpang IV Suban : 2006-2012
SMP N 5 Tungkal Ulu : 2012-2015
SMA N 9 Tanjung Jabung Barat : 2015-2018
S1 UIN STS Jambi : 2018-Sekarang
122

Anda mungkin juga menyukai