Learning (SDL) Terhadap Aktivitas
Learning (SDL) Terhadap Aktivitas
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENGESAHAN SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman
iii
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 01-04-2021 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran :-
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
iv
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 01-04-2022 R-0 - 2 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran :-
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
).
v
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin.....
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT saya
persembahkan karya kecil ini kepada orang-orang yang saya cintai:
vii
MOTTO
viii
KATA PENGANTAR
ِِِالر ْح َم ِن
َّ ِيماِ ِب ْس ِمِهللا
ِِ الرح
َّ
Puji syukur khadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat,
Taufik, dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed Learning Terhadap Aktivitas
Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar”. Shalawat dan
salam tidak luput peneliti sampaikan kepada junjungan umat, tauladan bagi kita
semua yaitu Nabi Muhammad SAW yang senantiasa diharapkan syafa‟atnya.
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D, selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si, Selaku Sekretaris Program Studi Tadris
Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
ix
5. Bapak Dr. H. M. Junaid, M. Pd.I, sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak
Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Kepala SMA N 9 Tanjabbar serta Bapak dan Ibu guru SMA N 9
Tanjabbar terkhusus Guru bidang studi Fisika atas bantuan dan izin yang
diberikan untuk melakukan penelitian.
7. Para Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
yang telah memberikan sumbangsinya baik secara langsung maupun tidak
langsung dari awal sampai akhir.
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Sahabat seperjuangan, sahabat satu kelas yang telah memberikan motivasi
dan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Tadris Fisika
angkatan 2018 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
yang selalu memberikan motivasi satu sama lain untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan uluran dan bantuan baik bersifat moril dan materi
kepada peneliti selama kuliah hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
Peneliti menyadari banyak penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran ilmiah yang dapat membangun sangat
peneliti harapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT
jugalah peneliti sandarkan semuanya, semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua
pihak yang membutuhkan.
x
ABSTRAK
Hasil belajar siswa SMA N 9 Tanjabbar masih rendah khususnya pada mata
pelajaran fisika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Self Directed Learning pada
konsep Gerak Melingkar. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi
experiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design, dengan 53 orang
siswa sebagai sampel yang terbagi menjadi dua kelas. Kelas X IPA 2 sebagai
kelas eksperimen dengan model pembelajaran Self Directed Learning dan siswa
kelas X IPA 1 sebagai kelas kontrol dengan metode ceramah. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan tes objektif tipe pilihan
ganda dengan lima pilihan yang digunakan. Hasil analisis data diperoleh skor rata-
rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 21,3 dan skor rata-rata pretest kelas
kontrol adalah 21,35. Sedangkan skor rata-rata posttest untuk kelas eksperimen
adalah 72,41 sedangkan skor rata-rata posttest kelas kontrol adalah 64,23.
Aktivitas Kemandirian Belajar kelas eksperimen meningkat sebesar 36,99%,
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 3,47%. Uji Normalitas menggunakan
aplikasi SPSS menyatakan data terdistribusi normal. Uji homogenitas
menggunakan aplikasi SPSS menyatakan data homogen. Berdasarkan analisis uji-
t diperoleh nilai Sig sebesar 0,000 yaitu dengan demikian berarti H0 ditolak, dan
Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikansi dari model
pembelajaran Self Directed Learning terhadap aktivitas kemandirian belajar dan
hasil belajar siswa. Hasil penelitian menyarankan agar guru dapat menggunakan
model pembelajaran Self Directed Learning dalam kegiatan pembelajaran fisika.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Self Directed Learning, Aktivitas
Kemandirian Belajar, Hasil Belajar
xi
ABSTRACT
The learning outcomes of SMA N 9 Tanjabbar students are still low, especially in
physics. One effort that can be done to overcome this problem is to use the Self
Directed Learning learning model on the concept of circular motion. The research
method used is a quasi-experimental design with the Nonequivalent Control
Group Design, with 53 students as the sample which is divided into two classes.
Class X IPA 2 as an experimental class with a self-directed learning model and
class X IPA 1 as a control class with a lecture method. The instruments used in
this study were questionnaires and multiple choice type objective tests with five
choices used. The results of data analysis obtained that the average pretest score
for the experimental class was 21.3 and the average pretest score for the control
class was 21.35. While the posttest average score for the experimental class was
72.41 while the posttest average score for the control class was 64.23.
Independent Learning Activities in the experimental class increased by 36.99%,
while in the control class it increased by 3.47%. Normality test using SPSS
application states that the data is normally distributed. The homogeneity test using
the SPSS application states that the data is homogeneous. Based on the t-test
analysis, the Sig value is 0.000, which means that H0 is rejected, and Ha is
accepted. This means that there is a significant effect of the self-directed learning
model on independent learning activities and student learning outcomes. The
results of the study suggest that teachers can use the self-directed learning model
in physics learning activities.
Keywords: Self Directed Learning Model, Independent Learning Activities,
Learning Outcomes
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................ii
PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................................iii
PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................vi
PERSEMBAHAN..............................................................................................vii
MOTTO..............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ix
ABSTRAK..........................................................................................................xi
ABSTRACT........................................................................................................xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................4
1.3 Rumusan Masalah................................................................................4
1.4 Batasan Masalah...................................................................................4.
1.5 Tujuan Penelitian..................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................5
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................66
5.2 Saran....................................................................................................67
5.3 Penutup................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68
LAMPIRAN..........................................................................................................69
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini karena minat belajar fisika siswa masih rendah, kebanyakan siswa
kurang semangat dan kurang fokus dalam proses pembelajaran. Terlebih pada
masa pandemi, jam pelajaran fisika dikurangi dan minat belajar siswa semakin
1
2
1. Penelitian dilakukan pada Siswa pada mata pelajaran fisika materi gerak
melingkar,
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah self-directed learning,
3. Variabel yang akan diteliti adalah kemandirian belajar siswa dan hasil
belajar siswa,
4. Penelitian dilakukan di SMA N 9 Tanjung Jabung Barat
1. Bagi Sekolah
a) Mendorong sekolah untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa;
b) Diharapkan dapat memberikan suatu masukan bagi sekolah dalam
mengembangkan metode pembelajaran yang baik yang dapat
digunakan untuk meningkatkan standar mutu pembelajaran fisika
khususnya dan disekolah pada umumnya.
2. Bagi Guru
a) Melalui penelitian ini guru dapat memberikan referensi untuk memilih
metode pembelajaran yang tepat untuk siswanya dalam meningkatkan
kemandirian belajar serta dapat memberikan variasi dalam teknik
bahkan cara pengajaran fisika;
b) Dengan penelitian ini pula dapat memberikan gambaran mengenai
penerapan kontekstual dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran
Fisika di sekolah;
6
7
terkonsentrasikan hasil belajar yang harus menerima materi pelajaran yang
akan disampaikan oleh gurunya.
Pada intinya tujuan dari belajar dan pembelajaran adalah
terciptanya perubahan menuiu keadaan yang lebih baik, misalnya
perubahan pemahaman seseorang terhadap sesuatu yang positif. Tuiuan
belajar dan pembelajaran tidak dapat dicapai dengan mudah begitu saja
tanpa adanya usaha yang serius dari semua orang yang terlibat dalam
proses tersebut baik dari orang yang belajar maupun orang yang mengajar.
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum kegiatan
pembelajaran, hal itu dikarenakan tujuan adalah sesuatu yang dituju dalam
kegiatan pembelajaran. Perumusan tujuan itu harus jelas yaitu bagaimana
seharusnya pelajar berperilaku pada akhir pembelajaran". Maka guru atau
pendidik harus mempunyai kompetensi tertentu agar dapat merumuskan
tujuan pembelajaran dengan jelas dan tepat (Ahmad Sabri, 2005).
Menurut Bahruddin dan Esa Nur Wahyuni (2007) ada beberapa ciri
belajar, yaitu:
1. Apapun yang dipelajari siswa dialah yang harus belajar, bukan orang
lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif;
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya;
3. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar;
4. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membuat proses belaiar lebih berarti;
5. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam
setiap usaha pendidikan, sehinggaa tanpa belajar sesungguhnya tak pernah
ada pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan. lni berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami
siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri. Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk
selalu belajar. Bahkan, Islam mewajibkan kepada setiap orang yang
beriman untuk belajar. Perlu diketahui bahwa setiap apa yang
diperintahkan Allah untuk dikerjakan, pasti dibaliknya terkandung hikmah
atau sesuatu yang penting bagi manusia. Demikian juga dengan perintah
untuk belajar. Beberapa hal penting yang berkaitan dengan belajar, antara
lain adalah:
1. Bahwa orang yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang
akan berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang
didapatkannya itu manusia akan dapat mempertahankan kehidupan;
2. Allah melarang manusia untuk tidak mengetahui segala sesuatu yang
manusia lakukan. Apa pun yang dilakukan, manusia harus mengetahui
kenapa mereka melakukannya. Dengan belajar manusia dapat
mengetahui apa yang dilakukan dan memahami tujuan dari segala
perbuatannya;
3. Dengan ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah
akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya.
Ilmu dalam hal ini bukan hanya pengetahuan tentang agama saja
tetapi juga ilmu non-agama yang relevan dengan tuntutan kemajuan
zaman. Selain itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan
orang banyak dan diri orang yang menuntut ilmu.
Oleh karena itu sebagai syarat agar siswa dapat belajar mandiri, maka
harus dididik melalui metode belajar yang baik sehingga sejak awal dari pemberian
tugas belajar harus sudah timbul dalam jiwa dan pikiran siswa untuk menata
kegiatan belajar sendiri berdasarkan metodologi belajar yang baik dan pada
tahapan-tahapan dalam proses belajar tersebut mengalir dengan sendirinya
(Mukminan, et al., 2013).
1. Informasi verbal
2. Keterampilan intelektual
3. Strategi kognitif
4. Sikap
5. Keterampilan motoris.
1. Tingkat rendah
Pada tingkatan rendah, siswa masih banyak bergantung kepada
guru dan teman dalam melakukan tindakan dalam belajarnya. Siswa tidak
paham maksud eksplisit dari sebuah instruksi. Siswa yang berada pada
tahap rendah ini kurang terampil dalam menambah referensi-referensi ilmu
yang relevan, kurang motivasi, dan kepercayaan diri untuk mencapai
sebuah tujuan.
2. Tingkat sedang
Pada tahap sedang, siswa sudah dapat menyadari bahwa siswa
adalah bagian dari sebuah proses belajar. Siswa siap dalam
mengembangkan konsep-konsep dalam belajar tetapi pengembangan ini
harus dilakukan secara lebih mendalam pada suatu konsep, harus lebih
percaya diri, dan lebih peka terhadap petunjuk. Siswa pada tahap sedang
bisa memahami bagaimana siswa seharusnya belajar, seperti siswa dapat
menetapkan sebuah strategi dalam belajar. Siswa sudah bisa berorientasi
pada masa depan tetapi masih kurang dalam pengalaman dan motivasinya,
serta masih adanya keinginan akan keterlibatan orang dewasa dalam
proses belajar siswa.
3. Tingkat tinggi
a) Planning
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain: menganalisis
kebutuhan siswa, institusi dan persoalan kurikulum, melakukan analisis
terhadap skill atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa, merancang
tujuan pembelajaran yang continum, memilih sumber daya yang tepat
untuk pembelajaran, serta membuat rencana mengenai aktivitas
pembelajaran harian.
b) Implementing
Pendidik mempromosikan kemampuan yang dimiliki siswa,
menerapkan pembelajaran sesuai dengan hasil adopsi rencana dan setting,
penyesuaian yang telah dilakukan, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memilih metode yang sesuai dengan keinginannya.
c) Monitoring
Pada tahap ini pendidik melakukan mind-tas monitoring atau
melakukan pengawasan terhadap pengerjaan tugas yang diberikan, study
balance monitoring atau melakukan pengawasan siswa selama
mengerjakan aktivitas-aktivitas lain yang berkaitan dengan tugas utama
pembelajaran, serta awareness monitoring atau mengawasi kesadaran dan
kepekaan siswa selama pembelajaran.
d) Evaluating
Pendidik membandingkan hasil siswa, menyesuaikan dan
melakukan penilaian peserta didik dengan tujuan yang telah dirancang
sebelumnya, serta meminta pernyataan kepada siswa, dengan mengajukan
pertanyaan mengenai proses penyelesaian tugas.
Gibbons (2002) mengemukakan bahwa tahapan-tahapan self-
directed learning secara individu, antara lain:
a. Pelatihan keterampilan dan proses belajar secara individu:
penetapan tujuan, perencanaan, dan evaluasi
b. Belajar mengelola diri sendiri: mengembangkan perspektif, sikap,
dan inisiatif yang membuat Self-directed learning menjadi
mungkin.
c. Berpikir mandiri: belajar menganalisis, menyimpulkan, berdebat,
dan menciptakan
d. Mengelola waktu dan usaha untuk menyelesaikan paket
pembelajaran untuk dicapai hasil pembelajaran
e. Merancang dan menyelesaikan rencana mereka sendiri untuk
mencapai hasil pembelajaran
f. Merancang dan menyelesaikan kegiatan untuk mencapai hasil
mereka sendiri.
Menurut Hiemstra (dalam Richard, 2007), tahapan-tahapan self-
directed learning terbagi menjadi 6 tahapan yaitu preplanning,
menciptakan lingkungan belajar yang positif, mengembangkan rencana
pembelajaran, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran yang sesuai,
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan monitoring, dan mengevaluasi
hasil belajar individu.
Self-directed learning adalah ciri khas belajar orang dewasa,
meskipun hasil yang optimal akan tercapai justru kalau sikap belajarnya
meniru sikap belajar anak, yaitu belajar dengan gembira dan tanpa beban.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan self-directed
learning adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajarnya bersifat self-directed atau mengarahkan
diri sendiri, tidak dependent atau bergantung orang lain.
2. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses
pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, tidak
sepenuhnya mengharapkan jawaban dari guru atau orang lain.
3. Orang dewasa mengharapkan immediate application atau
penerapan dengan segera dari apa yang dipelajari, mereka
tidak dapat menerima delayed application atau penerapan yang
tertunda.
4. Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan
tukar pengalaman dengan sama-sama orang dewasa
menyenangkan, dan dapat sharing responsibility atau berbagi
tanggung jawab.
5. Perencanaan dan evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam
batas tertentu antara siswa dengan guru. Belajar harus dengan
berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan
menyerap.
Tabel 2.1 Model Self-Directed Learning (SDL)
Siswa Guru Contoh
Tahap 1 Bergantung Wewenang, Pelatihan dengan segera
pelatih memberikan umpan balik/
feedback. Drill. Informasi
pelajaran.Mengatasi
kekurangan dan hambatan.
Tahap 2 Tertarik Motivator, Inspirasi ceramah
pemandu ditambah dengan panduan
diskusi. Penentuan tujuan
dan startegi pembelajaran.
Tahap 3 Terlibat Fasilitator Diskusi dengan guru
sebagai fasilitator.
Seminar. Projek kelompok
Tahap 4 Mandiri Consultant. Magang. Disertasi.
Delegator Individu bekerja sendiri
dalam
pembelajaran kelompok
Sumber: Grow, 1991
2.4.5 Penilaian Model Pembelajaran Self Directed Learning
Untuk mengetahui siswa memiliki kemampuan self-directed
learning, 5 aspek yang mengacu pada teori Gibbons dikembangkan
menjadi beberapa indikator sebagai berikut:
a) Kelebihan
Kelebihan atau keunggulan metode self-directed learning yaitu:
1. Siswa bebas untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
sendiri, sesuai dengan kecepatan belajar mereka dan sesuai dengan
arah minat dan bakat mereka dalam menggunakan kecerdasan
majemuk yang mereka miliki,
2. Menekankan sumber belajar secara lebih luas baik dari guru
maupun sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukasi,
3. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan, keahlian dan
kemampuan yang dimiliki secara menyeluruh,
4. Pembelajaran mandiri memberikan siswa kesempatan yang luar
biasa untuk mempertajam kesadaran mereka akan lingkungan
mereka dan memungkinkan siswa untuk membuat pilihan-pilihan
positif tentang bagaimana mereka akan memecahkan masalah yang
dihadapi sehari-hari,
5. Siswa memiliki kebebasan untuk memilih materi yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan. Di samping itu, cara belajar yang
dilakukan sendiri juga lebih menyenangkan.
b) Kekurangan
Kekurangan atau kelemahan metode self-directed learning yaitu:
1. Siswa bodoh akan semakin bodoh dan siswa pintar akan semakin
pintar karena jarang terjadi interaksi satu sama lainnya,
2. Bagi siswa yang malas, maka siswa tersebut untuk
mengembangkan kemampuannya atau pengetahuannya,
3. Ada beberapa siswa yang membutuhkan saran dari seseorang untuk
memilih materi cocok untuknya atau karena siswa yang
bersangkutan tidak mengetahui sampai seberapa kemampuannya.
Keterangan:
f = frekuensi putaran benda (Hz)
n = banyaknya putaran yang dilakukan benda dalam satuan waktu t
t = lamanya benda berputar (s)
Periode (T) putaran benda yang bergerak melingkar beraturan yaitu
waktu yang diperlukan benda untuk menempuh satu putaran. Dapat
dikatakan bahwa periode kebalikan dari frekuensi sehingga hubungan
keduanya dapat dituliskan sebagai berikut
Keterangan:
T = periode putaran benda (s)
f = Frekuensi benda berputar (s)
n = banyaknya putaran yang dilakukan dalam selang waktu t
2. Kecepatan Sudut dan Kelajuan Linier
Gerak melingkar karena posisi benda ditentukan oleh sudut, maka
kecepatan suatu benda atau partikel pada sudut tertentu disebut dengan
kecepatan sudut. Kecepatan sudut merupakan perubahan koordinat sudut
atau perpindahan sudut 𝜃 per satuan waktu. Jika 𝜃 berubah dari 𝜃0
menjadi 𝜃 dalam waktu t, maka rata – rata kecepatan sudutnya menurut
Kanginan (2013) yaitu:
𝜔=
𝜔 (dalam
Jika s = 2 , maka =𝜔
atau as = 𝜔2 R
Menurut Rufaida & Sarwanto (2013) sebuah benda akan
mengalami percepatan sentripetal jika pada benda tersebut bekerja gaya
yang searah dengan percepatan sentripetal. Gaya ini disebut gaya
sentripetal. Untuk memahami gaya sentripetal harus mengidentifikasi
komponen-komponen yang berkaitan dengan gaya yang menyebabkan
percepatan. Berdasarkan Hukum II Newton, diperoleh:
Keterangan:
Fs = Gaya sentripetal
as = Percepatan Sentripetal
m = Massa Benda
Siswa
Keterangan :
= Pengaruh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Eksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 - Y2
36
37
Keterangan:
Y1 = Pre-Test
Y2 = Post-Test
X = Perlakuan strategi pembelajaran Self-directed learning
a. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arifin (2012) populasi adalah
“keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai
maupun hal-hal yang terjadi”. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 9 Tanjung Jabung
Barat.
b. Sampel
Menurut Arifin (2011) mengemukakan “sampel adalah sebagian
populasi yang akan diselidiki atau juga dikatkan populasi dalam bentuk mini
(miniatur population)”. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster
sampling. Penggunaan dengan cluster sampling ini berdasarkan metode yang
digunakan yaitu kuasi eksperimen dimana peneliti menggunakan kelompok
yang sudah ada (intact group). Selain itu, penarikan sampel dengan
pertimbangan adanya kesamaan diantara tiap-tiap kelompok antara lain :
1. Tiap kelas terdiri atas siswa yang berada pada tingkat yang sama.
2. Tiap kelas menerima materi yang sama.
3. Sarana dan prasaran yang digunakan siswa adalah sama.
Pada penelitian ini, sample terdiri dari kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMA N
9 Tanjabbar yang totalnya berjumlah 53 siswa. Dimana kelas X IPA 1 sebagai
kelas kontrol dan X IPA 2 sebagai kelas eksperimen.
40
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber yang memberikan informasi tentang
data atau hal-hal yang diperlukan oleh peneliti terhadap penelitian yang sedang
dilaksanakan. Subjek pada penelitian ini adalah kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan
mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Objek variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Model
pembelajaran self-directed learning sebagai variabel bebas (X) dan kemandirian
belajar dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat (Y).
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Untuk menganalisis validitas butir soal dan angket, digunakan Bivariate
Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson) dengan bantuan software SPSS.
Rumus korelasi produk pearson yang digunakan adalah:
rxy √
Keterangan:
rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
𝑁= jumlah responden
Σ𝑋= jumlah skor butir soal
Σ𝑌= jumlah skor total soal
Σ𝑋2= jumlah skor kuadrat butir soal
Σ𝑌2= jumlah skor total kuadrat soal
Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai r-tabel pada signifikansi
5% (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kaidah keputusannya: Jika rhitung >
rtabel berarti valid, sebaliknya; Jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama. Untuk mengukur reliabilitas soal
pretest/posttest dan angket menggunakan rumus Alpha Cronbanch dengan
persamaan berikut:
α= )
Keterangan:
α = koefisien reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan dalam instrumen
= jumlah varians butir instrumen
43
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir
soal dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau
sukar. Jika sebuah instrumen didominasi dengan soal mudah, maka peserta
tes tidak terangsang untuk berpikir lebih tinggi. Sebaliknya, jika instrumen
didominasi soal sukar akan membuat peserta tes malas mengerjakannya.
Oleh karena itu, instrumen yang baik adalah instrumen dengan komposisi
soal yang merata. Berikut rumus Taraf kesukaran:
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut Tabel interpretasi tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh yaitu:
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks Taraf Kesukaran Kriteria Taraf
Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
44
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya
rendah. Berikut rumus daya pembeda soal uraian sama dengan soal pilihan
ganda yaitu:
Keterangan:
D = indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyakya peserta kelompok bawah
Berikut Tabel interpretasi daya pembeda yaitu:
Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Kriteria Daya Pembeda
Pembeda
Negatif Sangat buruk, sebaiknya dibuang
saja
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)
0,41 – 0, 70 Baik (good)
0,71 – 1,00 Baik sekali (excelent)
Uji validitas instrumen dilakukan dua tahap yaitu dengan validitas isi
(content validity) dan validitas konstruk (construct validity). Validitas isi untuk
instrumen yang berbentuk tes. Sementara itu, validitas konstruk untuk
mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan
diukur. Penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk non-test sehingga
cukup memenuhi validitas konstruk. Alasan ini diperkuat oleh Sugiyono (2017)
yang menyatakan bahwa instrumen yang berbentuk non-test cukup memenuhi
validitas konstruk.
Sugiyono (2017) mengatakan untuk menguji validitas konstruk, dapat
digunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Uji validitas dapat dilakukan
dengan mengadakan konsultasi kepada pembimbing dan para ahli (judgment
expert) tentang butir-butir instrumen yang telah dibuat, untuk mendapatkan
penilaian apakah maksud dari kalimat dalam instrumen dapat dipahami oleh
responden dan butir-butir tersebut dapat menggambarkan indikator-indikator
variabel yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk memeriksa dan mengevaluasi
instrumen secara sistematis, sehingga instrumen ini valid dan dapat digunakan
untuk menjaring data yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk instrumen penelitian
dengan mengkonsultasikannya kepada para ahli (judgment expert) dalam
bidang pendidikan, yaitu Dosen Prodi Fisiaka yang ahli. Hasil pengujian
instrumen yang berupa angket telah disetujui oleh dosen para ahli untuk
pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Setelah data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh,
maka dilakukan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan . Analisis data yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Analisis akan berfokus pada data kemandirian belajar dan hasil belajar
peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik yang akan
dilakukan menggunakan bantuan software SPSS versi 21.0 for windows dengan
pendekatan statistik berikut ini:
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Data Hasil Tes
Data yang telah diperoleh digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Data tersebut diperoleh dari tes awal (pretest) sebelum pembelajaran dan tes akhir
(posttest) setelah pembelajaran dilaksanakan. Hasil pretest dan posttest siswa
dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan.
b. Data Hasil Angket
Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
persentase, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi jawaban angket variabel X dan Y.
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang
telah ditetapkan.
c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap
responden.
d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus:
Keterangan:
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi sata apakah
berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat
menemukan uji-t yang digunakan. Pengolahan data pada uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan program SPSS Versi 21.0 for windows dengan Uji Shapiro-
Wilk. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Shapiro-Wilk:
a) Jika nilai Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal
b) Jika nilai Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi data yang diperoleh. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata kemampuan awal
(pretest) dan rata-rata kemampuan akhir (posttest) siswa kelas eksperimen .
a) Ho : Tidak terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa dan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Self-directed Learning pada mata pelajaran fisika.
b) Ha : Terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Self-directed Learning pada mata pelajaran fisika.
Jika data yang diperoleh berupa data berdistribusi normal maka peneliti
akan menggunakan uji t, sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi
normal maka peneliti akan menggunakan Man Whitney U Test. Pelaksanaan uji t
maupun Man Whitney U Test akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Versi 21.0 for windows.
4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data sampel pada setiap
kelompok dapat dikatakan homogen atau tidak, dan bisa atau tidaknya digabung
untuk dianalis lebih lanjut. Uji Homogenitas dilakukan menggunakan SPSS Versi
21.0 for windows. Data yang dilakukan pengujian dikatakan homogen berdasarkan
nilai signifikansinya.
Nilai signifikansi (p) ≥ 0.05 menunjukkan kelompok data berasal
dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen)
Nilai signifikansi (p) < 0.05 menunjukkan masing-masing
kelompok data berasal dari populasi dengan varians yang berbeda
(tidak homogen)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba
instrumen, sampel yang diambil sebanyak 25 orang. Adapun jumlah butir soal uji
coba instrumen variabel Y1 (Aktivitas Kemandirian Belajar) sebanyak 30 butir
soal.
Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis
serta pembahasan hasil penelitian tersebut. Penelitian ini meliputi pengaruh model
pembelajaran Self Directed Learning. Akan diuraikan mengenai hasil deskripsi
data, analisis data, dan pengujian hipotesis dan diakhiri dengan pembahasan hasil
penelitian tersebut secara menyeluruh.
4.1.1 Analisis Data
Perhitungan dari analisis ini dilakukan menggunakan program SPSS 21
for windows. Ringkasan hasil analisis dari masing-masing pengujian sebagai
berikut:
a. Deskripsi Data
1) Data Hasil Angket Awal Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa
Data hasil angket aktivitas kemandirian belajar awal siswa
diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada tiap-tiap butir pernyataan
angket yang sudah valid. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Data Hasil Angket Awal Aktivitas Kemandirian Belajar Siswa
Kelas Nilai Hasil
Terendah Tertinggi Pencapaian
(%)
Eksperimen 49 68 49,95
Kontrol 51 69 51,05
80
60
Pretest
40
Posttest
20
0
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
b. Uji Normalitas
c. Uji Homogenitas
Ha
diterima
Ha
diterima
Ha
diterima
Ha
diterima
4.2 PEMBAHASAN
2. Hasil Belajar
.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Self Directed Learning terhadap aktivitas kemandirian belajar
dan hasil belajar fisika siswa di SMA N 9 Tanjabbar, kemudian dilakukan
pengolahan data penelitian, maka dapat disimpulkan :
1. Penerapan metode pembelajaran Self directed learning dapat
mempengaruhi aktivitas kemandirian belajar dan hasil belajar fisika
siswa kelas X IPA SMA N 9 Tanjabbar tahun pelajaran 2021/2022.
Pengaruh dari model ini adalah adanya peningkatan aktivitas
kemandirian belajar dan hasil belajar, ini dapat terjadi dikarenakan dalam
penerapan model pembelajaran Self directed learning, siswa belajar
dengan melakukan percobaan secara berkelompok membuktikan sendiri
materi yang dipelajarinya dan dengan media yang disediakan siswa
menjadi lebih tertarik dalam melakukan percobaan dan dibebaskan
berkreasi, sehingga materi dapat dipahami dengan baik oleh siswa.
Kesimpulan ini didukung dengan adanya pengaruh berupa peningkatan
aktivitas kemandirian belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa dan besar
pengaruh peningkatan itu lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan metode ceramah. Dari hasil penelitian tersebut
menyatakan pengaruh model pembelajaran Self directed learning lebih
efektif untuk meningkatkan aktivitas kemandirian belajar dan hasil
belajar fisika siswa kelas X IPA SMA N 9 Tanjabbar
2. Untuk lebih meyakinkna seberapa besar pengaruh dari model
pembelajaran self directed learning terhadap aktivitas kemandirian
belajar dan hasil belajar fisika siswa. Selanjutnya peneliti melakukan uji
efektivitas menggunakan nilai N Gain. Pada kelas eksperimen aktivitas
kemadirian belajar siswa mempunyai nilai N Gain sebesar 0,74
dikategorikan klasifikasi tinggi dan untuk hasil belajar memiliki nilai N
Gain sebesar 0,5 dikategorikan klasifikasi sedang. Sedangkan pada kelas
66
kontrol menggunakan metode ceramah aktivitas kemandirian belajar
memiliki nilai N Gain sebesar 0,1 dikategorikan klasifikasi rendah dan
untuk hasil belajar memiliki nilai N Gain sebesar 0,55 dikategorikan
klasifikasi sedang. Berdasarkan pernyataan tersebut disimpulkan bahwa
model pembelajaran self directed learning berpengaruh tinggi terhadap
aktifitas kemandirian belajar siswa dan berpengaruh lebih tinggi
dibandingkan model ceramah terhadap hasil belajar fisika siswa SMA N
9 Tanjabbar
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka
penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa, model
pembelajaran self directed learning dapat dijadikan salah satu
model pembelajaran yang digunakan
2. Karena keterbatasan peneliti, maka penelitian ini hanya dilakukan
pada kelas X IPA SMA N 9 Tanjabbar dengan materi gerak
melingkar saja. Diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan
dalam materi pelajaran lainnya.
5.3 PENUTUP
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang mana
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna nantinya sebagai acuan
dalam melaksanakan penelitian dan sebagai bahan literasi yang
bermanfaat. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan
kekeliruannya. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu yang penulis
miliki.
68
DAFTAR PUSTAKA
Huriah, Titih. 2018. Metode Student Center Learning Aplikasi Pada Pendidikan
Pustaka Pelajar.
c. Data Angket
71
b. Uji Homogenitas
74
c. Uji T Test
75
b. Uji Reabilitas
NOMOR siswa soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 soal31 soal32 soal33 soal34 soal35 soal36 soal37 soal38 soal39 soal40 Y
1 Danu Dwi Rangga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 24
2 Cindi Mulyani Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 22
3 Annisa Nurjannah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 21
4 Aulia Nur Hidayah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 19
5 Rauni Gultom 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 17
6 Zalila Maulidiya 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19
7 Geiska Meilinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 19
8 Weni Meita Marbun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 19
9 Irma Sirait 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 20
10 Andrian Revaldo 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 16
11 EbenEzer 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16
12 Monika amelia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 18
13 Ita Nur Faizah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 15
14 Annisa 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 15
15 Wahyudi 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 14
16 Jun 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 12
17 Rizkia Simanjuntak 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 12
18 Stevanus 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12
19 Hilwa Hilmana 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
20 Yuni Sarindu Simamora 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10
21 Raumadani Saputra 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10
22 Tessa Mulia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
23 Oril Retaldi Putra 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 10
24 Faridatul Hasanah 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
25 Frengki LumbanToruan 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
Jumlah (X) 25 12 16 16 13 21 17 14 17 3 9 13 17 15 16 11 6 6 11 10 7 2 4 6 9 8 5 3 7 2 2 6 12 7 2 8 3 7 5 2
jumlah siswa 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Varian Butir 0 0,26 0,24 0,24 0,26 0,14 0,226667 0,256667 0,226667 0,11 0,24 0,26 0,226667 0,25 0,24 0,256667 0,19 0,19 0,256667 0,25 0,21 0,076667 0,14 0,19 0,24 0,226667 0,166667 0,11 0,21 0,076667 0,076667 0,19 0,26 0,21 0,076667 0,226667 0,11 0,21 0,166667 0,076667 23,16667
Jumlah Varians butir 7,57
Varians total 23,16667
r11 0,6905
Kategori Tinggi
76
indeks kesukaran 1 0,48 0,64 0,64 0,52 0,84 0,68 0,56 0,68 0,12 0,36 0,52 0,68 0,6 0,64 0,44 0,24 0,24 0,44 0,4 0,28 0,08 0,16 0,24 0,36 0,32 0,2 0,12 0,28 0,08 0,08 0,24 0,48 0,28 0,08 0,32 0,12 0,28 0,2 0,08
Tingkat Kesukaran mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sukar sedang sedang sedang sedang sedang sedang sukar sukar sedang sedang sukar sukar sukar sukar sedang sedang sukar sukar sukar sukar sukar sukar sedang sukar sukar sedang sukar sukar sukar sukar
77
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Sekolah : …………………….
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : ………. Tahun
Keterangan:
SS = sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Bertanggung Jawab
1 Saya tetap belajar dirumah walaupun tidak ada
PR.
2. Saya tetap mengerjakan tugas yang diberikan
meskipun tidak diperiksa/dikumpulkan.
Percaya Diri
6. Saya belajar sendiri tanpa meminta bantuan
orang lain.
7 Saya siap jika ditanya tentang materi gerak
melingkar.
80
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Sekolah : …………………….
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : ………. Tahun
lebih siap dan percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
9. Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih percaya diri mengerjakan tugas sesuai kemampuan saya sendiri.
Berinisiatif dan Kreatif
10 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih antusias mencoba mempelajari soal-soal untuk pertemuan selanjutnya.
11 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih sering berinisiatif mempraktikan sendiri dirumah.
12 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih terdorong mencari tau sendiri arti dari kata yang tidak saya pahami
dalam pelajaran.
13 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih berani dan sering bertanya kepada siapapun tentang materi yang belum
saya pahami.
Tidak Menggantungkan Diri Kepada Orang Lain
14 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih sering belajar atas keinginan saya sendiri.
15 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih bergairah mengerjakan soal gerak melingkar sendiri dengan mencari
sumber belajar sendiri.
16 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya selalu
mengerjakan soal-soal ujian dengan perjuangan sendiri dan tidak mencontek
walaupun soal sangat sulit
17 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
tidak pernah meminta teman untuk mengerjakan tugas.
18 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih terdorong mencari sumber lain yang relevan untuk
lebih memahami pelajaran gerak melingkar.
Gigih Dalam Berusaha
19 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih giat berusaha keras dalam mengerjakan tugas
agar dapat selesai dengan baik.
20 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
tidak hanya mempersiapkan ujian dalam satu malam saja, tetapi beberapa hari
sebelum ujian.
21 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
selalu berusaha keras agar nilai ujian saya memuaskan.
Mampu Menyelesaikan Masalah Sendiri
22 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini. Saya tidak
pernah berbuat curang, meskipun saya tidak bisa menyelesaikan soal yang
sulit.
23 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih sering membantu menjawab pertanyaan dari teman tentang materi yang
belum dipahaminya.
24 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
selalu mengevaluasi jawaban tugas sebelum dikumpulkan.
25 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih berani mengambil konsekuensi atas perbuatan saya.
26 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih berani dan senang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
84
27 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya menjadi
lebih siap jika ditanya tentang materi gerak melingkar
Mantap Mengambil Keputusan Sendiri
28 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya
menjadi lebih sering memanfaatkan buku-buku penunjang yang saya
miliki sebagai sumber belajar.
29 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya
menjadi lebih bergairah membaca buku lain tentang gerak melingkar
selain buku paket yang diwajibkan sekolah.
30 Setelah saya mengikuti pembelajaran dengan model saat ini, saya
menjadi lebih sering mencari tau kesalahan saya dalam belajar.
85
Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling tepat!
1. Sebuah benda yang melakukan gerak melingkar B. 0,4π rad/s
beraturan memiliki …. C. 14π rad/s
A. kecepatan tetap D. 4π rad/s
B. kelajuan tetap E. 24π rad/s
C. kecepatan yang arahnya menjauhi pusat 7. Jika sebuah roda katrol berputar 60 putaran tiap
lingkaran dua menit, maka frekuensi dan kecepatan sudut
D. kelajuan yang arahnya menjauhi pusat roda adalah ….
lingkaran A. 0,5 Hz dan 6,28 rad/s
E. kelajuan yang arahnya mendekati pusat B. 0,5 Hz dan 3,14 rad/s
lingkaran C. 0,8 Hz dan 6,28 rad/ s
2. Sebuah benda yang mengalami gerak melingkar D. 0,8 Hz dan 3,14 rad/ s
beraturan, kecepatannya tergantung pada … E. 0,9 Hz dan 6,28 rad/s
A. massa dan periode 8. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jarijari
B. massa dan frekuensi 50 cm. Jika benda melakukan 120 rpm, maka
C. massa dan jari-jari lintasan waktu putaran dan kecepatan benda tersebut
D. periode dan jari-jari lintasan berturut-turut adalah….
E. Periode dan Frekuensi A. 0,5 s dan 2π m/s
3. Yang manakah pernyataan berikut yang B. 0,5 s dan 0,2π m/s
menyatakan fungsi dari percepatan sentripetal ... C. 0,5 s dan π m/s
A. Berfungsi untuk mengubah arah kecepatan. D. 2 s dan 5π m/s
B. Berfungsi untuk menghitung banyakya E. 2 s dan 10π m/s
putaran 9. Sebuah benda bergerak melingkar dengan
C. Untuk menyatakan frekuensi kecepatan sudut konstan 0,5π rad/s. Dalam
D. Untuk menghitung kecepatan sudut waktu 1 menit benda tersebut telah berputar
E. Untuk menyatakan Periode sebanyak…
4. Jika sebuah mesin berputar 240 putaran per A. 15 kali
menit. B. 30 kali
Maka periode mesin tersebut adalah ... C. 45 kali
A. 1 s D. 60 kali
B. 0,2 s E. 75 kali
C. 0,25 s 10. Periode dari benda yang bergerak melingkar
D. 0,30 s beraturan dengan jari-jari 0,6 m adalah 0,5 s.
E. 0,50 s Kelajuan linear pada benda itu adalah…
5. Sebuah benda berputar sebanyak 7200 putaran A. 3π m/s
dalam 6 menit, maka Frekuensi roda tersebut B. 2,4π m/s
adalah ... C. 2,6 π m/s
A. 20 Hz D. 1,2π m/s
B. 25 Hz E. 0,6π m/s
C. 30 Hz 11. Sebuah benda bergerak melingkar dengan
D. 40 Hz radius 2 m dari porosnya. Jika kecepatan
E. 50 Hz linearnya 10 m/s, maka percepatan sentripetalnya
6. Sebuah benda melakukan gerak melingkar adalah…
beraturan dan memiliki periode 0,5 s dengan A. 0,2 m/s2
jarijari 1 m. Maka kecepatan sudut tetap benda B. 5 m/s2
tersebut adalah ....? C. 20 m/s2
A. 40π rad/s D. 50 m/s2
86
Lampiran 8 RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKSPERIMEN
E. Model Pembelajaran
Model : Self-directed learning (SDL)
Metode : Ceramah, demonstrasi dan diskusi.
Pendekatan : Pendekatan Kontekstual
F. Media dan Bahan
1. Media: Papan Tulis
2. Alat dan bahan: LKDP (Terlampir)
G. Sumber Belajar
1. Buku siswa kurikulum 2013
2. Buku yang relevan dengan materi gerak melingkar
3. Internet
91
Rincian Kegiatan
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Orientasi
a. Guru menyampaikan salam. a. Siswa menjawab
(religius) salam. (religius)
b. Guru mengkondisikan siswa b. Siswa berdo‟a
untuk berdo‟a bersama sebelum bersama. (religius dan
memulai pembelajaran. (religius disiplin)
dan disiplin)
c. Siswa absen kepada
c. Guru mengecek kehadiran dan guru dan bersiap
kesiapan siswa dalam mengikuti untuk mengikuti
pembelajaran. (disiplin) pembelajaran.
d. Guru menjelaskan tujuan d. Siswa menyimak
pembelajaran, kompetensi dasar dengan seksama
yang akan dipelajari. tujuan pembelajaran
yang guru sampaikan.
e. Guru menjelaskan model
pelajaran yang akan dipakai. e. Siswa mendengarkan
penjelaskan guru
mengenai model
pelajaran yang akan
dipakai.
Apersepsi
a. Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
a. Siswa memperhatikan
dengan materi/tema/kegiatan
dengan antusias.
sebelumnya.
b. Mengingatkan kembali materi
pelajaran minggu lalu dengan
bertanya.
b. Siswa mengingat
c. Mengajukan pertanyaan yang ada
kembali pelajaran
keterkaitannya dengan yang akan
minggu lalu dan
dilakukan, misalkan:
menjawab pertanyaan.
coba perhatikan jam dinding,
c. Siswa mulai berpikir
bagaimanakah pergerakan jarum
dan menebak
jam tersebut?
jawabannya dengan
apa gerak melingkar itu?
antusias.
92
Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan tujuan a. Siswa menyimak
pembelajaran pada pertemuan dengan antusias.
yang berlangsung.
Rincian Kegiatan
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Orientasi
a. Guru menyampaikan salam. a. Siswa menjawab
(religius) salam. (religius)
b. Guru mengkondisikan siswa b. Siswa berdo‟a
untuk berdo‟a bersama sebelum bersama. (religius dan
memulai pembelajaran. (religius
94
Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran a. Siswa menyimak
yang akan dipelajari. dengan antusias.
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. b. Siswa menyimak
dengan seksama.
Pemberian Acuan
a. Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan a. Siswa mendengarkan
saat itu. dengan seksama.
b. Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi dasar, b. Siswa menyimak
indikator yang ingin dicapai pada dengan seksama.
pembelajaran. c. Siswa mengikuti
c. Pembagian kelompok belajar. arahan yang diberikan
d. Menjelaskan mekanisme guru.
pelaksanaan pengalaman belajar d. Siswa mendengarkan
95
Rincian Kegiatan
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Orientasi
a. Guru menyampaikan salam. a. Siswa menjawab
(religius) salam. (religius)
b. Guru mengkondisikan siswa b. Siswa berdo‟a
untuk berdo‟a bersama sebelum bersama. (religius dan
memulai pembelajaran. (religius disiplin)
dan disiplin)
c. Siswa absen kepada
c. Guru mengecek kehadiran dan guru dan bersiap
kesiapan siswa dalam mengikuti untuk mengikuti
pembelajaran. (disiplin) pembelajaran.
d. Guru menjelaskan tujuan d. Siswa menyimak
pembelajaran, kompetensi dasar dengan seksama
yang akan dipelajari. tujuan pembelajaran
yang guru sampaikan.
e. Guru menjelaskan model
pelajaran yang akan dipakai. e. Siswa mendengarkan
penjelaskan guru
mengenai model
pelajaran yang akan
dipakai.
Apersepsi
a. Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
a. Siswa memperhatikan
peserta didik dengan
dengan antusias.
materi/tema/kegiatan sebelumnya.
b. Mengingatkan kembali materi
pelajaran minggu lalu dengan
97
bertanya.
c. Mengajukan pertanyaan yang ada b. Siswa mengingat
keterkaitannya dengan yang akan kembali pelajaran
dilakukan, misalkan: Pada sepeda minggu lalu dan
ontel, yang mana sepeda tersebut menjawab pertanyaan.
memakai mesin dengan roda gigi c. Siswa mulai berpikir
besar di depan dan roda gigi dan menebak
kecil di belakang. Seandainya jawabannya dengan
roda giginya dibalik,yang besar antusias.
di belakang dan yang kecil di
depan, kira-kira apa yang
terjadi? Mengapa bisa terjadi
seperti itu?
Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan a. Siswa menyimak
yang berlangsung. dengan antusias.
PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Kisi-Kisi Soal
Sekolah : SMA N 9 Tanjung Jabung Barat
Materi : Gerak Melingkar dan Hubungan Roda-Roda
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Penyusun : Syah Putri Ramadani
Kisi-Kisi Soal
No Kompetensi Dasar Kls Materi Level Indikator Nomor Bentuk
Kognitif Soal Soal Soal
1 Menganalisis X Gerak C2 Menyebutkan 1,2,3,4 PG
besaran fisis pada Melingkar besaran fisis
gerak melingkar dan pada GMB
dengan laju hubungan
konstan (tetap) dan roda-roda
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
2 Menganalisis X Gerak C3 Menentukan 5,6,7,8,9,10, PG
besaran fisis pada Melingkar nilai Periode, 11,12,13,
gerak melingkar dan Frekuensi, 14,15,16
dengan laju hubungan Kecepatan
konstan (tetap) dan roda-roda Sudut, gaya
penerapannya sentripetal,
dalam kehidupan kecepatan
sehari-hari linear,
percepatan
sentripetal.
3 Menganalisis X Gerak C4 Menganalisis 17,19,20 PG
besaran fisis pada Melingkar sistem gerak
gerak melingkar dan melingkar
dengan laju hubungan beraturan
konstan (tetap) dan roda-roda pada
penerapannya hubungan
dalam kehidupan roda-roda
sehari-hari
4 Menganalisis X Gerak C5 Memutuskan 18 PG
besaran fisis pada Melingkar penyelesaian
gerak melingkar dan dalam sitem
dengan laju hubungan gerak
konstan (tetap) dan roda-roda melingkar
penerapannya beraturan
dalam kehidupan pada
sehari-hari hubungan
roda-roda
101
KUNCI JAWABAN
1 B 11 D
2 D 12 C
3 A 13 C
4 C 14 D
5 A 15 D
6 D 16 D
7 B 17 B
8 A 18 A
9 A 19 C
10 B 20 B
Pedoman Penskoran
Nomor Soal Bobot Soal Jumlah skor
maksimal
1-20 5 100
Jika benar mendapatkan skor 5
Jika salah mendapat skor 0
Penentuan Nilai = x100
102
LKDP 1
Diskusi
1. Berapakah jumlah putaran yang dilakukan tiap sekonnya?
.........................................................................................................................................
Disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan SI)?.......................................
2. Berapakah waktu yang diperlukan untuk 1x putaran?
.........................................................................................................................................
Disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan
SI)?............................ Hubungkan besaran ini dengan nomor
1?.............................................................
3. Dalam selang waktu tertentu, “tanda” pada roda melewati panjang busur tertentu
pula, disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan SI)?...............................
Bagaimana arah dari besaran
tersebut?................................................................ Bagaimana formula
matematisnya?......................................................................
4. Apakah sama antara jarak yang ditempuh “tanda” pada roda melewati busur
dengan jarak perpindahan translasi roda (gerak secara
horisontal)?..........................................
Apa yang dapat kalian jelaskan?.....................................................................................
5. Dalam selang waktu tertentu, “tanda” pada roda melewati besar sudut tertentu
pula, disebut apakah besaran tersebut (beri notasi dan satuan
SI)?........................................
Bagaimana formula matematisnya? (informasi : gunakan satuan rad untuk
sudut)..............................................................................................................................
6. Hubungkan besaran pada nomor 3 dan nomor 5!
.........................................................................................................................................
103
Kesimpulan
Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
104
LKDP 2
Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian percepatan sentripetal
2. Siswa dapat menemukan formulasi besaran percepatan sentripetal
3. Siswa dapat membuktikan adanya percepatan sentripetal pada benda
yang melakukan gerak melingkar
4. Menunjukkan bahwa percepatan sentripetal arahnya selalu munuju pusat
lingkaran
Pendahuluan
Pada gerak lurus, benda yang mengalami percepatan pasti mengakibatkan
berubahnya kelajuan benda tersebut. Hal ini terjadi karena pada gerak lurus arahnya
tetap. Untuk benda yang melakukan gerak melingkar beraturan, benda tidak mengalami
perubahan kelajuan tetapi arahnya yang berubah-ubah setiap saat. Jadi, perubahan
percepatan pada GMB bukan mengakibatkan kelajuannya bertambah tetapi
mengakibatkan arahnya berubah. Ingat, percepatan merupakan besaran vektor (memiliki
besar dan arah). Perhatikan Gambar!
Langkah-Langkah Percobaan
Urutan kerja
R t untuk 10x T V= v2
No v2/R
(m) (s) (s) (m/s) (m2/s2)
1
2
3
Diskusi
1. Bagaimana besar kecepatan linear benda yang berputar beraturan?
(berabah/tetap)
2. Bagaimana dengan arah kecepatan linear pada benda yang berputar
beraturan? (berabah/tetap)
3. Apa pengaruh diskusi nomor 2 terhadap kecepatan linear benda yang
berputar beraturan? (kecepatan linear berubah/tetap)
4. Informasi : Sesuai analisis diagram bebas Hk.Newton pada set alat,
berlaku Berat benda B merupakan gaya yang bekerja pada benda A dimana gaya
tersebut selalu menarik benda A menuju pusat perputarannya.
5. Dari informasi nomor 4, disebut apakah gaya pada benda A tersebut?
Apakah notasinya? Tuliskan hubungan matematis gaya tersebut dengan W B!
6. Dengan mengacu nomor 5 dan 3, perumusan gaya yang bekerja pada
benda adalah hasil kali antara komponen massa benda A dengan suatu percepatan
yang arahnya menuju pusat perputaran, maka besaran apakah yang dimilki benda
yang bergerak melingkar beraturan sehingga mempengaruhi kecepatan linear
benda, dan kemana arahnya?
7. Tuliskan hubungan matematis antara W B, gaya pada soal nomor 5, mA,
dan besaran pada soal nomor 6!
8. Lihatlah hubungan antara komponen R dan v2pada data pengamatan,
bagaimana hubungannya?
9. Hitunglah besar besaran pada soal nomor 6!
10. Dari jawaban nomor 8, bandingkan nilainya data hasil bagi antara
komponen v2dengan R, bagaimana kecenderungan nilainya?
11. Maka bagaimana rumusan matematis dari besaran tersebut?
Kesimpulan
Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
PERMASALAHAN
Permasalahan pada benda yang diikat pada tongkat
Sebuah bola besi diikatkan pada sebuah tongkat dengan tali sepanjang 1 m dan diputar
secara horizontal. Jika dalam 2 sekon bola menempuh 8 putaran, tentukan percepatan
sentripetal bola besi tersebut!
106
LKDP 3
A. Tujuan
1. Menghitung kecepatan linear dan kecepatan sudut
2. Membandingkan kecepatan sudut untuk roda yang dihubungkan dengan
sabuk dan roda yang sepusat
Keterangan:
t = waktu yang diperlukan dari start sampai finish (sekon)
v = kecepatan linear (m/s)
T = periode putaran roda (sekon)
R = jari-jari roda miniatur sepeda (m)
n = jumlah putaran
ɷ = kecepatan sudut roda (rad/s)
Percobaan II
1. Mengukur jari-jari roda depan (RA), roda belakang kecil (RB), dan roda
belakang besar (RC).
2. Menyusun alat seperti pada gambar di bawah ini.
107
Tabel 2
Waktu yang diperlukan untuk
Kecepatan Sudut ɷ = 2π/T
menempuh satu putaran (T)
TA (sekon) TB (sekon) TB (sekon) ɷA ɷB (rad/s) ɷC (rad/s)
(rad/s)
Tabel 3
Kecepatan Linear v = ɷR
Ruji-ruji
D. Diskusi
1. Buatlah kesimpulan dari percobaan I dengan melihat nilai v dan ɷR pada Tabel
1!
2. Buatlah kesimpulan dari percobaan II dengan melihat hubungan antara kecepatan
linear (v) dan kecepatan sudut (ɷ) untuk roda gigi depan, roda gigi belakang, dan
roda belakang pada Tabel 2 dan Tabel 3.
108
b. Validasi Soal
110
c. Validasi Angket
111
112
b. Angket Tanggapan
113
c. Pretest
d. Posttest
114
Lampiran 12
Checklist Mendaftar Skripsi untuk dimunaqasahkan
Sebelum anda mendaftarkan Skripsi anda ke bagian Akademik Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi untuk diujikan, pastikan lebih dahulu
pertanyaan di bawah ini sudah anda beri tanda centang ( √ ) pada pilihan”sudah”.
Jika masih ada pertanyaan yang anda jawab pada kolom belum (blm), maka
selesaikan lebih dahulu sampai jawaban anda sudah (sdh) sebelum anda ke bagian
Akademik.
Nama Mahasiswa/NIM : Syah Putri Ramadani / 206180054
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Self Directed
Learning (SDL) Terhadap Aktivitas Kemandirian Belajar
dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA N 9 Tanjabbar
Pembimbing I : Dr. H. M. Junaid, M. Pd.I
Pembimbing II : Dr. H. Salahuddin, M.Si
Pembimbing I Pembimbing II
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Syah Putri Ramadani
Tempat & Tanggal Lahir : Benteng Sari, 01 Desember 2000
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Lintas Timur KM.168 RT.09 Desa
Suban Kec. Batang Asam Kab. Tanjung
Jabung Barat Prov. Jambi
B. Riwayat Pendidikan
TK Wal-Asri Benteng Sari : 2004-2006
SD N 178/V Simpang IV Suban : 2006-2012
SMP N 5 Tungkal Ulu : 2012-2015
SMA N 9 Tanjung Jabung Barat : 2015-2018
S1 UIN STS Jambi : 2018-Sekarang
122