Anda di halaman 1dari 12

Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No.

1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194 1

EKOLOGI ALAM SEKITAR SEBAGAI


IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
Syahrul Ikhwani
Progam Studi Seni Rupa Muri, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

syahrulikhwani22@gmail.com, Malang, Indonesia

Abstrak
Ekologi Alam Sekitar Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis. Manusia dalam menjalani beratnya
lika liku kehidupan perlu adanya nilai inspiratif..nilai inspiratif mudah didapatkan dari lingkungan sekitar
manusia. Ekologi hewan pada lingkungan pedesaan merupakan sarana yang tepat dalam mencari nilai
inspiratif tersebut dikarenakan masyarakat telah terbiasa hidup berdampingan dengan hewan dan juga
telah menjalin banyak relasi denganya. Melalui penciptaan karya seni lukis. Penulis ingin menyampaikan
nilai – nilai inspiratiftersebut agar dapat memovitasi masyarakat yang sedang dalam keadaan gelisah atau
merasakan beban kehidupan. Penulis menggunkan konsep dasar ilustrasi biologi agar dapat menampilkan
ekologi hewan dan relasinya dengan manusia. kemudian adanya konsep Metafora yang merumpamakan
hewan sebagai manusia dan ekologi hewan juga relasinya sebagai perumpamaan pola hidup manusia.
mempermudah apresiator dalam belajar, berkacadan mencari nilai inspiratif pada ekologi hewan Sebagai
bentuk perwujudan karya, penulis menggunakan metode penciptaan dari AlmaM Hawkins yang terdiri
dari eksplorasi, improvisasi, dan forming. Pada permaslahantekniknya penulis menggunakan konsep
dasar ilustrasi biologi sehingga lukisan yang ditampilakan bisa merepresentasikan keadaan ekologi
hewan pada realita sebenarnya. Kemudian dalam segi teknik penulis menggunakan teknik realis cak
akrilik di atas kanvas dengan sapuan tebal dan kuat sehingga membentuk visual lukisan modern, padat
dan warna yang segar.
Kata Kunci: nilai inspiratif, ekologi hewan, alam sekitar

Abstract
Environmental Ecology as an Idea for the Creation of Paintings. Humans in carrying out the weight of
the twists and turns of life need to be an inspirational value .. Inspirational values are easily obtained from
the environment around humans. Animal ecology in rural environments is the right facilities in seeking
these inspirational values because the community has used to coexist with animals and has also established
a lot of relationships. Through the creation of painting. The author wants to convey the inspirational value
in order to be able to move people who are being restless or feel the burden of life. The authoruses the basic
concept of biology illustrations in order to display animal ecology and its relationship with humans. Then
there is a metaphor concept that regulates animals as humans and animal ecology as well as their
relationship as a parable of human life patterns. Facilitateappreciators in learning, reading and looking
for inspirational values in animal ecology As aform of embodiment of work, the author uses the method of
creation from Alma M Hawkins consisting of exploration, improvisation, and forming. In the issue of the
technique the author uses the basic concept of biological illustrationsso that the paintings that are displayed
can represent the ecological state of the animal in reality. Then in terms of the technique of the author use
the acrylic cak realist technique on canvas with a thick and strong sweep so it forms a visual modern, solid
painting and fresh color.

Keywords: Inspirational Value, Animal Ecology, Environment


63 Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194

PENDAHULUAN yang ada di sekitarnya.


Manusia dalam menjalani kehidupan Berkaca dari pengalaman pribadi
selalu berusaha agar menjadi pribadi yang penulis, semasa hidupnya penulis
lebih baik. Namun dalam perjalanannya menghabiskan waktunya tinggal di
manusia juga merasakan lika – liku dan keluh lingkungan pedesaan di Kab. Jombang.
kesah kehidupan di dunia. Kehidupan yang Lingkungan pedesaan penulis sewaktu kecil
terus berjalan memaksa manusia agar tetap terdapat banyak sawah – sawah dan
melangkah ke depan, dan senantiasa perkebunan juga sungai – sungai dangkalyang
memotivasi diri sendiri agar senantiasa masih terlihat dasarnya. Pada saat dewasa ini,
bersyukur. Nilai inspiratif sangat diperlukan penulis menyadari bahwa kehidupan hewan
manusia dalam memberikan semangat hidup, tersebut dan interaksinya dengan lingkungan
memotivasi diri dan juga dalam rana pedesaan sangat erat kaitannya dengan pola
mewujudkan pribadi yang lebih baik kehidupan masyarakat, dikarenakan
Firmansah (2017 ,hal.120) masyarakat pedesaan sering memanfaatkan
menyatakan tentang istilah inspiratif sebagai hewan sebagai hewan ternak, hewan
berikut: Istilah Inspiratif digunakan untuk peliharaan dan hewan untuk diperjual belikan,
menyatakan segala sesuatu yang sifatnya sehingga kesejahteraan hewan sangat
dapat mengilhami, menggerakkan, bergantung pada bagaimana sikap dari
membangkitkan atau mengorbankan manusia terhadap pola perawatan dan
semangat untuk melakukan sesuatu yang perlakuan terhadap hewan.
positif. Kata inspiratif bisa juga diartikan Saroyo dan Roni (2016, hal.1)
sebagai suatu hal yang bisa memberikan menjelaskan mengenai hewan dan
pengaruh berupa semangat untuk melakukan interaksinya. Hewan, sebagaimana makhluk
atau berbuat sesuatu yang menciptakan hal- hidup lainnya, menempati lokasi bersama
hal yang positif atau bisa saja dapat dengan makhluk hidup lainnya dan makhluk
menciptakan sesuatu yang bisa menarik tak hidup yang bersama-sama membentuk
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. lingkungan hidup hewan. Antara makhluk
hidup dan lingkungannya saling berinteraksi
Nilai inspiratif sendiri dapat diperoleh
satu sama lain dalam suatu sistem yang
dari mana saja. Manusia tidak jarang
kompleks. Sistem yang terbentuk karena
mendapatkan inspirasi kehidupan dari hal –
interaksi makhluk hidup dengan lingkungnya
hal yang ada di sekitarnya salah satunya pada
disebut ekosistem, sedangkan ilmu yang
lingkungan tempat tinggal dan juga hewan
Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194 64

mempelajari ekosistem disebut ekologi. hewan- hewan masa kecil dahulu, perasaan
Pada konteks ini meskipun tidak nostalgia bisa mengakibatkan perasaan
mempelajari atau meneliti secara mendalam bahagia, menghilangkan stres dan membantu
mengenai ekologi hewan di lingkungan otak agar dapat berpikir lebih jernih dan
pedesaan. Masyarakat pada umumnya sudah membuat perasaan menjadi semangat
mengenal dan tidak asing dengan ekologi kembali. Selain itu dikarenakan sudah
hewan di lingkungan sekitar tersebut, familiar dengan ekologi hewan yang ada di
dikarenakan telah terbiasa hidup pedesan membuat konsep ini semakin mudah
berdampingan dengan hewan-hewan yang diterima dan dipahami.
ada disana. Keseharian kehidupan masyarakat Kemudian keunikan ekologi hewan
pedesaan juga telah menjalin banyak relasi yang ditampilkan memberikan rasa takjub dan
dengan hewan disekitarnya dan memiliki memberikan kesan inspiratif akan keajaiban
dampak yang menguntungkan masyarakat alam dan ciptaan Tuhan YME dengan segala
ataupun yang merugikan masyarakat misalnya kerumitanya pada ekologi mereka.
seperti pertenakan lebah madu, budi daya ikan, Menampilkan hubungan relasi mereka
penjualan hewan peliharaan yang mana dengan manusia juga dapat menginspirasi
bermanfaat bagi masyarakat. Ada pula hewan- manusia agar bisa menjadi pribadi yang
hewan yang berpotensi menjadi hama atau bersyukur dan mencintai makhluk hidup
sumber penyakit seperti halnya tikus yang lainya dan lebih berupaya dalam melestarikan
merusak tanaman padi dan lalat yang lingkungan. Ekologi hewan di lingkungan
membawa penyakit daritumpukan sampah. pedesaan juga menunjukkan kesamaan pola
Sebagaimana yang dituliskan di awal kehidupan yang ada pada manusia sehingga
mengenai nilai inspiratif, penulis berinisiatif manusia dapat terinspirasi dan belajar banyak
mengangkat topik ini ke dalam media tentang pelajaran hidup dari tafsir perilaku
penciptaan karya seni lukis. Media seni lukis atausifat karakter binatang yang diidentikkan
tersebut dimaksudkan guna dapat sebagai representasi sifat dan karakter
menjembatani penyampaian nilai inspiratif manusia.
yang ada pada ekologi hewan di lingkungan Adanya konsep ide kekaryaan seni
pedesaan. Faktor – faktor yang dirasa lukis yang telah terbentuk, mendorong penulis
membuat topik ini penting untuk diangkat untuk mewujudkannya ke dalam kekaryaan
adalah yang pertama berupa perasaan yang bertajuk “Nilai Inspiratif Relasi
nostalgia ketika diperlihatkan kembali Manusia dengan Ekologi Hewan di
65 Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194

Lingkungan Pedesaan sebagai Ide Penciptaan Ernst Heinrich Phillip August Haeckelst
Karya Seni Lukis”. Pada perwujudan (Batracia)
visualnya penulis menggunkan teknik realis
bergaya surealistik dengan media catakrilik di
atas kanvas Penulis juga menggunakan teori
metafora sebagai pendekatan tafsir kreatif
atas kekaryaan, sehingga pesan inspiratif
yang ingin disampaikan bisa tersampaikan.

METODE PENELITIAN

Dalam pengolahan ide agar menjadi


sebuah rumusan konsep penciptaan yang Gambar 1.1
rasional. Penulis membutuhkan landasan ide Ernst Haeckelst, Batrachia.

penciptaan yang dapat membantu Ilustrasi biologi ekologi katak di atas


memvisualkan ide yang telah didapat agar menjadikan inpirasi bagi pengkaryaan penulis
dapat ditransfer menjadi lukisan surealistik dalam hal karakteristik visual karya dan juga
yang baik. konsep karya. Karya Ernst di atas menunjukan

Penulis juga membutuhkan insipirasi penggunaan teknik realistik dan kosnsep dasar

dari karya tokoh – tokoh terkenal sebagai ilustrasi biologi dengan tone warna nuansa

tolak ukur dan acuhan dari karya penulis. ekosistem alam masa lampau yang dinamis

Dalam perwujudan penciptaan karya seni dan juga konsep yang diusung sama

lukis, metode yang digunakan penulissendiri menceritakan ekologi hewan dengan

menggunakan metode penciptaan menurut menampilkan beberapa spesies hewan dalam

Alma M. Hawkins dalam bukunya yang satu ekosistem dan beberapa aspek ekologi

berjudul Creating Through Dance, kemudian yang ditampilkan dalam satu frame ilustrasi

diterjemahkan oleh Y. Sumandiyo Hadi yang terlihat sangat kompleks dan padat.

denganjudul Mencipta Lewat Tari. Ada tiga Sebagaimana karya penulis yang juga
tahapan yaitu: tahap penjajagan atau menggunakan teknik realis namun dengan
eksplorasi, tahap percobaan atau improvisasi tone warna yang segar dan modern dan juga
dan tahap pembentukan atau forming menurut sama-sama menampilkan kondisi ekologi
Sumandiyo (1990, dikutip dari Lilin, 2018, hewan yang ada di dunia nyata.
hal.60).
Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194 66

Ernst Heinrich Phillip August Haeckelst Philip Henry Gosse (Common Shrimp,
(Archnida) Great Prawn)

Gambar 1.3
Philip Henry Gosse, Common Shrimp, Great Prawn

Karya ilustrasi biologi udang ini


Gambar 1.2
menginspirasi penulis dalam hal komposisi
Ernst Haeckelst, Archnida.
visualnya,berbeda dengan Ernst yang terkesan
Pada pengkaryaan ini penulis juga padat, Henry cenderung lebih sederhana dan
membuat jenis karya lukisan ilustratif yang dinamis, kemudian objek yang ditonjolkan
menampilkan bentuk morfologi hewan agar lebih terlihat. Henry menitik fokuskan pada satu
lebih kental konsep ilustrasi biologinya. Karya objek yang di close up agar terlihat lebih besar
ilustrasi hewan berkaki delapan diatas dijadikan dan detil visualnya lebih terasa, kemudian
inpirasi penulis pada konsep visualnya, yang ditambahkan objek pendukung pada latar
mana Ernst menampilkan beberapa hewan atau belakangnya. Pada lukisan ilustrasi penulis
bentuk morfologi hewan pada satu bidang nantinya komposisiya juga sederhana dan
background datar putih yang diisi dengan menonjolkan hanya pada objek utama yang di
beberapa ilustrasi yang ditata secara rapi dan close up.
teratur.
Camelia Mitasari Hasibuan (Adaptasi)
Penulis pada pengkaryaanya nanti juga
menampilkan beberapa ilustrasi hewan dengan
latar belakang datar, yang membedakanya
disini penulis menggunakan latarbelakang
warna coklat tidak putih dan tata letak
komposisi ilustrasi tidak sejajar rapi melainkan Gambar 1.4
secara acak namun tetap dinamis. Camelia Mitasari Hasibuan, Adaptasi, Oil on
Canvas. 100 cm x 135 cm, 2015
67 Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194

Pada karya tersebut penulis terinspirasi kehidupan organisme yaitu hewan


dari bagaiman cara Camelia mampu membawa berdasarkan fakta dan pengamatan yang
apresiator terinspirasi dan memahami dengan kemudian direalisasikan lewat karya seni
kondisi relasi manusia dan hewan dan visual (lukisan) dengan teknik realis.
dampaknya bagi lingkungan bersama. Dalam Surealisme
hal ini karya “Adaptasi” secara singatnya
Dharsono (2017) berpendapat
Camelia memberikan gambaran penulis
bahwasnya sureallis memiliki beberapa
bagaimana teknik visual yang baik dalam
perkemabangan dan jenis karakteristik visual
menyampaikan perumpamaan kondisi alam
karya. Pada konteks ini surealis penulis
yang buruk secara dibuat-buat.
menganut pada fase kedua gerakan surealis

Ilustrasi Biologi yang diplopori oleh karakter lukisan surealis

Ilustrasi biologi / Biological Magritte, yang mana Dharsono (2017, hal.

Illustration atau bisa disebut juga dengan 121) menjealaskan karakter lukisan surealis

Scientific Ilutration merupakan disiplin ilmu ala Magritte, bahwasanya “Dengan

dibidang biologi yang exist sekitar pada abad menggunakan metode ilusionistik yang

ke 20 m. Menurut pendapat para ahli sendiri disebut quasi-fotografis seperti lukisan Dali,

Ilustrasi biologi biasanya menggambarkan ia menampilakan obyek yang nyata dengan

kumpulan karateristik untuk membantu prinsip paduan keganjilan (incongruous

mengenal dan mengidentifikasi suatu binatang, combination) sehingga menggoda asosiasi

tumbuhan, fosil, sel dan kesatuan biologis pikiran pemerhati karyanya”. Dharsono

lainya. menjadi alat bantu secara luas untuk (2017, hal. 121) juga mempertegas

keperluan komunikasi dimuseum sejarah alam, pendapatnya sendiri bahwasanya “Baginya

dan mengjarkan kemampuan untuk realisme yang presisi juga dapat menjadi

pengamatan serta menjawab pertanyaan surealistis sebagaimana otomatisme murni

tentang alam yang mengelingi umat manusia surrealis”.

menurut Bruzzo (2004, dikutip dari Simao Karakteristik realisme yang presisi

2018, hal. 3). dengan mempertimbangankan obyek sedikit

Seperti halnya yang telah disampaikan ambigu dan mempertahankan konsep awal

di atas, Visual karya lukisan penulis pada murni surealis yakni ketidak sadaran psikis

dasarnya menerapkan kaidah – kaidah pada untuk berasosiasi dengan realitas superior dan

ilustrasi biologi yakni penulis tidak terpacu hanya pada imajinasi bentukya

menggambarkan danmenginformasikan suatu saja. Hal tersebut sama dengan kekaryaan


Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194 68

penulis yang juga merupakan objek hewan sederhananya adalah me- redeskripsi istilah
realis dengan sedikit komposisi ekologinya baru.(predikat).
yang sedikit di ada – adakan sehingga Pada lukisan penulis nantinya akan
terkesan ambigu dan mengiring opini menggunakan dua implikasi dari ke tiga
apresiator untuk berasosiasi (seakan – akan implikasi yang ada di atas. Implikasi yang
memiliki nilai inspiratif) melalui realitas dipakai adalah gagasan tentang substitusi
superior ekologi hewan di lingkungan sekitar yang mana akan digunakan dalam
pedesaan lewat media karya senilukisan. menampilkan informasi baru yakni nilai

Metafora pada hakikatnya merupakan inspiratif kehidupan, yang ke dua adalahh

kearifan dalam hal menyampaikan bahasa gagasan tentang devisiasi yang akan

atau ungkapan dan juga cara berkomunikasi digunakan untuk menggantikan istilah baru

dalam upaya mengekspresikan perasaan atau yakni hewan sebagai manusia dan ekologi

logika berpikir dengan cara perubahan hewan sebagai pola kehidupan masyarakat.

predikat atau makna melalui sebuah Eksplorasi


perbandingan suatu fakta (literal) dengan Tahap eksplorasi merupakan tahap
suatu hal yang bersifat figur (metaforis) awal dalam metodologi penciptaan. Pada
dalam logika berpikir manusia. tahap ini dituntut agar dapat mengeksplorasi
Pemahaman dasar metafora Bambang serta mendapatkan ide yang dibutuhkan,
Sugiharto merjauk pada tiga gagasan yang kemudian mengimajinasikanya menjadi
berbeda yang dapat diasimilasikan, gagasan sebuah konsep karya yang nantinya akan
tersebut menurut Sugiharto (2021) adalah “ direalisasikan.
(1) Gagasan tentang substitusi atas sebuah Improvisasi/Eksperimen
kata biasa yang seharusnya ada, Metafora
Ide-ide dan bahan refrensi yang telah
dapat membawa informasi baru (konotatif).
siap kemudian dikembangkan dengan
(2) Gagasan peminjaman dari suatu wilayah
melakukan gambaran rancangan visual yang
aslinya, bila tidak memasukan informasi baru
nantinya diharapkan tidak jauh dari hasil
maka bisa menampilkan makna aslinya atau
karya lukisanya. Rancangan dibuat dengan
digunakan untuk dekorasi belaka (denotatif).
menggunakan coretan sketsa dan dicoba
(3) Gagasan tentang devisiassi dari
divisualkan melalui editing foto dengan
penggunaan biasa, metafora mampu
bantuan aplikasi Photoshop. Bentuk visual
menghancurkan tata logika tertentu dan
yang diinginkan diselaraskan dengan konsep
menemukan tata logika baru atau istilah
perwujudan ide di awal.
69 Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194

Forming/Pembentukan dikotori dengan sampah dan limbah rumah


tangga, hanya sedikit manusia yang
Tahap pemenbentukan merupakan tahap
memerhatikan lingkunganya.
akhir yakni pembuatan lukisan di atas kanvas
pada tahap dibagi menjadi 3 tahap yakni Hal tersebut direpresentasikan dari
pembuatan desain sketsa, sketsa di kanvas ilustrasi benih tanaman hijau yang tumbuh
dan pewarnaan. yang mana secara lebih pesifik ingin
menggambarkan terlalu lamanya manusia
HASIL DAN PEMBAHASAN mengabaikan lingkungan sampai tummbuh
Ekologi - Manusia
benih tumbuhan secara acak. Namun terlepas
itu juga ingin mengisyaratkan masih adanya
harapan untuk memperbaiki lingkungan
disekitar.

Individualis

Gambar 1.5
Syahrul Ikhwani, Ekologi – Manusia Acrylic on
Canvas, 30 cm x 40 cm, 2020

Karya lukis ini merupakan karya


pembuka secara garis besar menggambarkan
keadaan dimana perlakuan manusia terhadap
Gambar 1.6
lingkungan dan hewan di lingkungan Syahrul Ikhwani, Individualis Acrylic on Canvas,
sekitarnya. Manusia banyak mengekspolitasi 100 cm x 100 cm, 2020

hewan dan menjadikanya sebagai hewan Pada karya ini ingin menceritakan
peliharaan, namun tidak merawatnya dengan ekologi dari kedua ikan hias tersebut yang
baik. Ilustrasi ikan emas yang digeletakan memiliki dua karakteristik yang sangat
begitu saja pada lukisan tersebut sebagai bertolak belakang dimana ikan Cupang selalu
wujud representasi yang mewakili keadaan terlihat ditempatkan sendiri sedangkan ikan
tesebut. Lingkungan tempat tinggal hewan Mas Koki diempatkan di akuarium besar dan
juga sering diabaikan oleh manusia bahkan hidup bergerombol. Hal itu disebabkan
lingkungan tempat tinggal manusia sendiri karena ikan Cupang daya agresifitasnya
Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194 70

sangat tinggi sehingga sangat tidak tinggal kandang kecil barunya. Mereka ingin
dianjurkan untuk menempatkan atau kembali ke ekosistem alamiahnyah di sawah,
memelihara ikan ini dalam satu wadah kebun atau bangunan tinggi – tinggi dan
menurut Gumilang (2016, dikutip dari Gema, memakan serangga – serangga kecil yang
2017, hal.23 berpotensi menjadi hama sesuai dengan peran
Dari dua ekologi ikan tersebut apabila ekologi pada ekosistemnya.
dicermati mereka merepresentasikan perilaku Layaknya manusia yang ingin hidup
sosial yang ada dimasyarakat. Dimana orang bebas dan dijamin hak – haknya. Burung juga
yang memiliki sifat egois dan temperamental sama mereka memiliki keinginan untuk hidup
sering disisihkan dikalangan masyarakat. tidak dengan bebas. Dari ekologi tersebut secara
memiliki teman dan mudah sekali untuk di adu garis besar ingin menyampaikan bahwasanya
domba. Begitupula sebaliknya orang yang kebebasan merupakan kebahgiaan utama yang
lebih ramah akan mudah diterima di masyarkat. harus didapatkan setiap makhluk hidup yang
hidup di muka bumi.
Yellow, Magenta, Green
Musuh Alami

Gambar 1.7
Syahrul Syahrul Ikhwani, Yellow, Magenta,
GreenAcrylic on Canvas, 80 cm x 100 cm,
2020
Gambar 1.8
Karya ini bertujuan ingin Syahrul Ikhwani, Musuh Alami Acrylic on
Canvas, 100 cm x 80 cm, 2020
mengingatkan bahwa burung Gereja yang
ditanggkap dan dijadikan burung warni – Keberadaan laba – laba di sekitar rumah
warni untuk dijual dan dibuat mainan anak sering dianggap mengganggu dan mengotori
kecil, pada dasarnya mereka tidak nyaman rumah karena sarangnya. Sebagian penghuni

dengan kondisi warna tubuhnya dan tempat rumah merusak sarang laba – laba untuk
71 Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194

membersihkan terasnya. Namun juga ada inspiratif. Dalam mencari inspirasi tersebut
yang menepuknya dengan sandal atau sapu manusia bisa belajar dan mendapatkanya dari
karena dianggap berbahaya atau berbagai sumber salah satunya pada ekologi
menakutkan. I Wayan dan Hery (2013, hewan di lingkungan pedesaaan mereka.
hal.25) menjelaskan bahwasanya “Laba-laba Kehidupan manusia yang sudah sering
merupakan salah satu musuh alami hama berdampingan dengan hewan dan banyak
(predator), terutama terhadap serangga relasi yang terjalin antara keduanya membuat
sehingga dapat berperan dalam mengontrol adanya kemiripan antara pola hidup manusia
populasi serangga.”. dengan pola hidup hewan pada ekologi
Tidak terbayang apabila sarangnya atau hewan, sehingga kehidupan hewan dapat
habitatnya rusak atau dirusak dengan sengaja mengedukasi manusia dan memberikan nilai
dan harus mencari tempat yang lebih aman inspiratif kepada manusia. Melalui penulisan
dan membuat sarang atau habitat yang baru skripsi “Ekologi Alam Sekitar sebagai Ide
lagi. Dari ekologi laba – laba dapat diketahui Penciptaan Karya Seni Lukis” penulis
kesabaran dan kegigihan laba – laba dalam berupaya menyampaikan nilai – nilai
bertahan hidup baik cara mendapatkan inspiratif tersebut agar dapat dirasakan
makanan, dan sarang yang sering rusak. Nilai manfaatnya untuk orang banyak. Selain itu
yang dapat diambil dari ekologi laba – laba pada dasarnya masih banyak pula hal yang
untuk manusia adalah agar dalam menjalani bisa dipelajari dan digali dari topik ekologi
hidup tetap bersabar dan gigih meskipun hewan untuk diarahkan ke rana penciptaan
terkadang kehidupan sulit, dan juga terkadang karya seni lukis.
hal manfaat yang kita berikan disepelekan Adanya persoalan tersebut, penulis
oleh orang lain. berharap adanya kepenulisan selanjutnya
yang memuat topik yang serupa dikarena
KESIMPULAN minimnya kepenulisan yang mengangkat
Manusia selalu belajar dan berusaha topik ini untuk diarahkan ke rana penciptaan
agar menjadi pribadi yang lebih baik. karya seni lukis meskipun topik ini dianggap
Meskipun demikian manusia sering penting dan unik karena menyangkut
mengalami lika-liku kehidupan yang lingkungan sekitar, keunikan alam dan
membuatnya ingin berputus asadan menyerah. keseharian masyarakat. Adapun saran dalam
Manusia juga terkadang bersikap tegar dan penelitian selanjutnya, penulis menyarnkan
memotivasi diri sendiri dengan nilai- nilai agar lebih menggali, dan meneliti lebih detil
tentang ekologi hewan yang dapat diambil
Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194 72

pelajaran bagi masyarakat. dan juga bisa Daerah Endemik Serangan Di Kec.
mengapresiai karya – karya lukisan yang Pulau Punjung Kab. Dharmasraya.
serupa guna lukisan bertema demikian dapat Kerjasama Kementerian Pertanian Ri
lebih diminati dan lebih popular. dengan Universitas Andalas. Kab.
UCAPAN TERIMAKASIH Dharmasraya.
Terima kasih kepada bapak A. Ganjari, Leo Eladisa. 2016. Keanekaragaman
Syarifuddin Rohman sebagai pembimbing Dan Aktivitas Kumbang Kura-Kura
skripsi, yang telah banyak memberikan (Tortoise) Pada Tanaman Kangkung
masukan atas skripsi yang penulis buat ini, Pagar (Ipomea Carnea) Di Madiun.
sehingga bisa menjadi tulisan yang layak untuk Widya Warta No. 02 Tahun XL/Juli
dipublikasikan. Begitu juga dengan dosen 2016, hal : 270 – 282.
penguji Bapak Romy setyawan dan Ibu Femi Hasibuan, Camelia M. 2018. Kerusakan
selaku Ketua program studi seni rupa murni Alam Sebagai Ide Penciptaan Seni
FIB UB. Orang tua yang selalu memberikan Lukis. Skripsi. Yogyakarta: S-1 dalam
dukungan semangat serta doa, dan semua pihak Bidang Seni Rupa Murni Institut Seni
yang ikut memberikan dukungan materiil serta Indonesia Yogyakarta.
moriil. Syahfari, Helda dan Mujiyanto. 2013.

DAFTAR RUJUKAN Identifikasi Hama Lalat Buah (Diptera:


Al-Qur’an dan Terjemahan, Tafsir, Perkata, Tephritidae) Pada Berbagai Macam
Tajwid . 2016. Tim Riels Grafika. Buah-Buahan. Ziraa’ah, 36 (1): 32-39.
Surakata : Pustaka Al – Hanan. Ivakdalam, Lydia M. 2016. Populasi Dan
Candrawati, Lilin. 2018. Profesional: Tari Habitat Tikus Rumah (Rattus Rattus
Kreasi. Dalam Daryanto (Ed.), Seni Diardii). JurnalAgroforestri, 11 (1): 37
Budaya Seni Tari SMA Terintegrasi – 43.
Penguatan Pendidikan Karakter (hlm. Kobandaha, Firmansah, 2017. Pendidikan
23 – 136). Jakarta: Kemendikbud. Inspiratif (Menjadikan Iklim
Dharsono, S Kartika. 2017. Seni Rupa Pembelajaran Bermakna). TADBIR :
Modern (Edisi Revisi). Bandung : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5
Rekayasa Sains. Efendi, Siska dkk. (2): 118 – 123.
2019. Kombinasi Pola Tanam Jajar Strahan, Alexander. A Year at The Shore
Legowo Super Dan Pestisida Botani By Philip Henry Gosse, F.R.S. with
Untuk Pengendalian Keong Mas Thirty-Six Ilustrations by The Author,
(Pomacea Canaliculata Lamarck) Pada Printed In Colours By Leighton
73 Judul Kusa Lawa, Vol. 2, No. 1, Tahun 2022/ E-ISSN: 2827-8194

Brothers. London : Strand. 32.


Sugiharto, Bambang. 2021. Posmodernisme. Williams, Kathy S. & Simon, Chris. 1995.
Yogyakarta : Kanisius. The Ecology, Behavior, And Evolution
Sugiarto, Ari. 2018. Inventarisasi Kumbang Of Periodical Cicadas. Annu. Rev.
Kura-Kura (Cassidinae) pada Kawasan Entomol. 1995.40:269-295.
Ekosistem Persawahan Pasca Panen di Downloaded from
Desa Serdang Menang, Kecamatan www.annualreviews.org, Access
Sirah Pulau Padang. Kumpulan artikel provided by 112.215.173.125 on
Insect Village Insect Village, 1 (5): 14- 04/06/21. For personaluse only.
17. Wulf, Stefan. 1899. Ernst Haeceklst Artforms
Sumarto, S, dan Koneri N. 2006. Ekologi in Nature A Catalouge of All 100 Plates,
Hewan. Bandung : Cv. Patra Media 33Suites and 2 Find Copies. Germany :
Grafindo. Suana, I Wayan dan Rare Books Berlin.
Haryanto, Hery. 2013.
Keanekaragaman Laba-Laba Dan
Potensinya Sebagai Musuh Alami
Hama Tanaman Jambu Mete. Jurnal
Entomologi Indonesia, April2013, Vol.
10, No. 1, 24-30 Online version:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/ento
mologiDOI: 10.5994/jei.10.1.24.
Vieira, Simão M. 2018. Life canvas:
biological illustration as biographical
evidence of illustrators’ and
researchers’ careers. MIDAS [Online],
9 | 2018, posto online no dia 25 janeiro
2018, consultado no dia 19 april 2019.
URL :
http://journals.openedition.org/midas/1
436 ; DOI : 10.4000/ midas.1436.
Wahyu, Dewantoro. 2017. Mengenal Cupang
(Betta Spp.) Ikan Hias Yang Gemar
Bertarung. Warta Iktiologi, 1 (1): 28 -

Anda mungkin juga menyukai