Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Anasthasya Tri Syafianingrum


Nim : 2203010209
Mata kuliah : Pendidikan Pancasila
Hari/Tanggal : Jumat , 14 Oktober 2022
Kelas / Semester : E/ I
Dosen Pengampuh : Christin D. Nabuasa, S.Si., M.PH

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022
Jawablah dengan singkat dan tepat !!!

1. Visi Ideologis Bangsa Indonesia sebagai Ideologi terbuka, Berikan 3 contoh penerapan
Ideologi terbuka ?

a. Ideologi terbuka Pancasila : Contoh pertama dari ideologi yang terbuka yang ada di
dunia ini adalah sebuah idelogi yang memang dianut di Indonesia yaitu ideologi terbuka
Pancasila. Ideologi terbuka pancasila ini di dalamnya juga terkandung nilai-nilai agama
juga. Ideologi pancasila adalah kumpulan dari nilai dan norma yang ada berdasarkan
kelima sila Pancasila. Melalui ideologi pancasila sudut pandang sebuah negara itu
bukanlah sebuah kekuasan, dalam artian pancasila tidak dijadikan sebagai alat untuk
digunakan mencari kekuasaan. Namun ideologi pancasila yang sudah dibuat ini bisa
menjadi pemersatu seluruh bangsa Indonesia.
b. Ideologi terbuka liberal : Contoh kedua mengenai ideologi terbuka adalah ideologi
liberal, ideologi liberal ini merupakan sebuah ideologi atau sebuah paham yang memiliki
sebuah pemahaman jika persamaan hak atau dan kebebasan individu merupakan nilai
politik yang paling utama. Sehingga negara yang menganut ideologi terbuka liberal ini
cenderung mengutamakan kebebasan dari hak setiap masyarakatnya. Hal ini juga bisa
dilihat dari bagaimana setiap masyarakat bebas untuk berpikir dan menyampaikan
pendapat mereka. Sehingga pemerintah tidak akan mengekang masyarakatnya dan tidak
menekannya.
Contoh penerapan ideologi terbuka :
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang sesuai dengan pancasila
Contoh yang pertama dari ideologi menurut pancasila adalah menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan masyarakatnya. Seperti yang tertuang di dalam salah satu sila
pancasila yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Di dalam salah satu sila itu
sudah dijelaskan jika kemanusiaan sangat dihargai dan sangat dijunjung tinggi oleh
pancasila. Ideologi terbuka yang dijadikan sebagai dasar negara ini memiliki salah
satu tujuan yang sangat penting dan bersangkutan dengan masyarakat Indonesia.
Dengan adanya Pancasila maka diharapkan supaya kemanusiaan lebih lagi diharga
dan dinjunjung tinggi. Pancasila sangat menghargai dan menganggap “kemanusiaan”
merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja.
- Menjunjung tinggi nilai keTuhanan
Contoh dari ideologi pancasila yang kedua adalah menjunjung tinggi nilai
keTuhanan. Seperti yang kita ketahui pada sila pertama pancasila yaitu “KeTuhanan
yang Maha Esa”. Indonesia merupakan negara yang menganut berbagai macam
agama, tidak hanya ada satu agama saja. Indonesia ada berbagai macam agama yang
membuatnya menjadi Bhinneka Tunggal Ika. Dengan adanya ideologi terbuka
pancasila maka bertujuan supaya
masyarakatnya bisa memiliki cara pandang dan cara berpikir yang lebih terbuka dan
lebih bersifat rohani. Ideologi pancasila juga ada dengan harapan untuk menjunjung
tinggi nilai keTuhanan. Bangsa Indonesia dan kita sendiri memang ada di dunia ini
karena Tuhan yang Maha Esa telah menciptakan dan telah melindungi kita sampai
hari ini.
- Mau menerima masukan budaya luar secara selektif
Contoh yang ketiga adalah pancasila sebagai ideologi terbuka artinya tidaklah paten
dan tidak memaksa. Ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka ini tidak
memaksakan kepada individunya. Ideologi pancasila yang terbuka dengan ini ada
untuk mempersatukan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia sehingga tujuan dan
cita-cita Bangsa Indonesia bisa tercapai dengan baik. Dengan adanya ideologi
pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini maka Indonesia tidak memaksa seluruh
masyarakatnya untuk tidak menerima budaya dari luar. Ideologi pancasila ini bersifat
sangat fleksibel dan sangat terbuka sehingga kita sebagai masyarakat bisa
menyesuaikan diri dengan sangat mudah.

2. Dalam Aktualisasi Pancasila terdapat beberapa aspek diantaranya aspek sosial budaya.
Berikan 5 contoh penerapan aktualisasi Pancasila dalam aspek sosial budaya ?

• Melestarikan kebudayaan lokal


Contohnya, tetap memainkan permainan tradisional atau menyanyikan lagu daerah.
• Sikap membela negara Indonesia
Contohnya, bela negara dengan aktif bersosialisasi di tengah masyarakat.
• Menaati semua peraturan-perundangan
Contohnya, dengan membayar pajak negara.
• Bersikap jujur dan tidak bohong dalam hal apapun
Contohnya, mengaku salah dan berani mengakui kesalahan pada orang lain atau
lembaga.
• Meyakini Keberadaan Tuhan yang Maha Esa
Contohnya, pergi ibadah dan melakukan larangan dan perintahnya.

3. Hak Asasi Manusia menurut UUD 1945 salah satu diantaranya adalah Hak untuk
memperoleh Pendidikan. Berikan penjelasan anda terkait Hak memperoleh Pendidikan ?

Hak Mendapatkan Pendidikan


Pasal 31 UUD 1945 ayat 1 berbunyi, "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan".
Hak warga negara dijamin dalam Undang-undang Dasar 1945. Salah satu pasal yang
mengatur hak warga negara adalah Pasal 31.
Pasal 31 UUD 1945 merupakan bagian dari BAB XIII tentang pendidikan dan kebudayaan.
Pasal 31 UUD 1945 ayat 155 secara spesifik memuat tentang hak warga negara atas
pendidikan. Salah satu tujuan Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) yang tercantum
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional disusun sebagai usaha agar bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Setiap warga diharapkan mampu
mengembangkan diri secara berkelanjutan dari generasi ke generasi. Sistem pendidikan
nasional dilaksanakan seacara semesta, menyeluruh, dan terpadu.
Semesta artinya pendidikan terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku di seluruh wilayah
negara. Menyeluruh artinya mencakup semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Terpadu artinya saling terikat antara pendidikan nasional dengan seluruh upaya
pembangunan nasional.
Contoh hak yang diatur secara eksplisit dalam pasal 31 UUD NRI tahun 1945 adalah
penerimaan peserta didik baru tidak boleh dibedakan berdasarkan jenis kelamin, ras,
agama, dan suku.
4. Dalam Demokrasi Pancasila mengandung nilai-nilai Pancasila, apabila nilai-nilai tersebut
tidak saling mendukung apakah demokrasi dapat berlangsung dengan baik ??? Berikan
penjelasan anda ???

Demokrasi Pancasila secara umum adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari
pandanan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia ang digali berdasarkan kepribadian
rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup bangsa Indonesia, kemdian akan timbul dasar
falsafah negara yang disebut dengan Pancasila yang terdapat, tercemin, terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional
berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat di setipa penyelenggaraan negara dan
penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945. Sebagai demokrasi
Pancasila terikat dengan UUD 1945 dan implementasinya (pelaksanaannya) wajib sesuai
dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945.
Nilai Musyawarah untuk mufakat terkandung dalam sila ke-4. Bunyi yang terdapat dalam
sila ke-4 Pancasila adalah “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan”. Hal ini mengindikasikan bahwa hakekat dasar manusia
sebagai mahluk sosial (zoon politicon) tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan aturan
untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari serangkaian hubungan sosial. Isi yang
terkandung secara keseluruh Sila Ke-4 dalam Pancasila berasal dari naluriah manusia yang
dilahirka sebagai makhluk sosial. Atas dasar itupula manusia mempunyai kecenderungan
untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam proses berinteraksi biasanya terjadi
kesepakatan dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan
bersama.
Hal tersebut menunjukkan makna permusyawaratan. Adapun hikmat kebiiaksanaan dalam
arti ini adalah kondisí sosial yang menampilkan cara rakyat berpikir dalam tahap yang lebih
tìnggi sebagai bangsa dan membebaskan diri dan belenggu pemikiran berasaskan
kelompok dan aliran tententu yang sempit.
Untuk itu sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya saya memiliki pribadi yang
sesuai dengan nilai Pancasila. Berikut beberapa hal yang yang menunjukan refleksi pribadi
saya tentang tradisi atau kebiasaan bermusyawarah untuk mufakat dalam bermasyarakat
yang sesuai dengan semangat Demokrasi Pancasila.
Pertama, ikut serta dalam Pemilu merupakan contoh memiliki pribadi berdasarkan nilai
pancasila, bahwasanya dalam menentukan pemimpin atau wakil rakyat, ada hak suara kami
yang harus diakui karena pada dasarnya demokrasi pemerintahan tertinggi ada pada rakyat;
Kedua, mufakat, seperti yang kita ketahui bahwasanya dalam bermasyarakat pasti ada hal
yang menuntut keputusan bersama. Dalam menentukan keputusan tersebut sudah
seharusnya saya tidak mementingkan kepentingan pribadi melainkan mementingkan
kepentingan bersama;
Ketiga, dalam bermusyawarah saya sudah seharusnya tidak memaksakan kehendak dalam
berpendapat karena hal tersebut tidak sesuai dengan makna demokrasi Pancasila;
Keempat, ketika keputusan bersama yang sudah ditetapkan, saya harus tetap menghargai
walaupun hal tersebut tidak sejalan dengan kepentingan pribadi saya. Menghargai
keputusan merupakan sikap yang menunjukan pribadi yang sesuai dengan nilai Pancasila;
Kelima, ketika keputusan sudah diambil, saya harus melaksanakan keputusan tersebut
dengan rasa penuh tanggung jawab, karena hal tersebut merupakan tujuan bersama; dan
Keenam, dalam menjalankan kewajiban, pasti tidak semua meniali baik dengan apa yang
sudah saya kerjakan, untuk itu sebagai warga yang baik sudah seharusnya saya menerima
kritik dan saran yang debrikan oleh orang lain.
Hal-hal tersebut merupakan prilaku pribadi saya yang dilakukan agar kehidupan
bermusyawarah untuk mencapai mufakat di kehidupan bermasyarakat ini sesuai dengan
apa nilai yang terkandung dalam semangat demokrasi Pancasila.

5. Berikan 3 contoh penerapan sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem Etika ?

Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan
masyarakat berbagai etnik di Indonesia.
Misalnya : orang Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air
oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi Mutiara kearifan local yang
berterbaran dibumi Indonesia ini sehingga memerlukan penelitian yang mendalam;
Menerima hasil keputusan dari adanya makna musyawarah dengan tanggung jawab dan
lapang dada; Turut andil dalam menyampaikan gagasan, ktitik dan sarannya kepada
pemerintah sebagai input atas kebijakan publik baik melalui media sosial, instansi dan
sarana lainnya.

Anda mungkin juga menyukai