Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI DEPEDENSI

Oleh Kelompok 3

Jeskhial Marton Raga Namu (2203010116)


Agnes Stefani Koten (2203010222)
Muhammad Rafi Parama Artha (2203010225)
Anselmus Boli Wadan (2203010228)
Tersiana Aome (2203010234)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori
Depedensi”.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda dari perbaikan
makalah diwaktu yang akan datang.

Kupang, 29 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
2.1. Definisi Teori Depedensi dan Teori Depedensi Dalam Konteks Pembangunan Ekonomi
6
2.2. Hubungan Antara Negara-Negara Maju Dalam Konteks Teori Dependensi ................. 7
2.3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Depedensi Ekonomi Antara Negara-Negara ....... 9
2.4. Kritik Terhadap Teori Depedensi ....................................................................................... 9
BAB III................................................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................................................ 12
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................................... 12
3.2. SARAN ................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teori ketergantungan atau depedensi berkaitan dengan hubungan antara negara-negara
yang berbeda dalam hal ekonomi, politik, dan sosial. Teori ini bermula pada tahun 1950-an
ketika para ekonom dan sosiolog dari negara-negara berkembang menyadari bahwa kekayaan
dan kemakmuran negara-negara Barat sebagian besar didasarkan pada eksploitasi terhadap
negara-negara berkembang.
Pada saat itu, banyak negara-negara berkembang mengalami kesulitan dalam
mengembangkan ekonomi mereka sendiri karena mereka masih bergantung pada ekspor
bahan mentah dan bergantung pada impor barang-barang manufaktur. Selain itu, negara-
negara ini seringkali terjebak dalam hubungan ketergantungan yang tidak sehat dengan
negara-negara maju, yang mengakibatkan kehilangan kontrol atas sumber daya mereka
sendiri dan terus-menerus bergantung pada bantuan luar negeri.
Teori depedensi membahas masalah ini dan menunjukkan bahwa negara-negara
berkembang perlu memutuskan ketergantungan mereka terhadap negara-negara maju dengan
mengembangkan industri mereka sendiri dan mengambil kendali atas sumber daya mereka
sendiri. Teori ini juga menunjukkan bahwa hubungan ekonomi yang adil dan setara antara
negara-negara yang berbeda sangat penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan keadilan sosial global.
Dalam makalah teori depedensi, akan dibahas lebih lanjut tentang konsep dasar teori ini,
sejarah perkembangannya, serta implikasi dan kritik yang muncul terhadap teori ini. Makalah
tersebut juga akan mengeksplorasi cara-cara untuk mengatasi masalah ketergantungan yang
dihadapi oleh negara-negara berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan adil di seluruh dunia.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah dan topik pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud teori depedensi dan bagaimana konsep ini dijelaskan dalam
konteks pembangunan ekonomi ?
2. Bagaimana hubungan antara negara-negara maju dalam konteks teori depedensi?
3. Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya depedensi ekonomi antara
negara-negara?
4. Apa saja kritik terhadap teori depedensi?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui teori depedensi dan memahami konsep ini dijelaskan dalam konteks
pembangunan ekonomi.
2. Mengetahui hubungan antara negara-negara maju dalam konteks teori depedensi.
3. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya depedensi ekonomi antara
negara-negara.
4. Mengetahui kritik terhadap teori depedensi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Teori Depedensi dan Teori Depedensi Dalam Konteks Pembangunan
Ekonomi
Teori Ketergantungan atau dikenal teori depedensi (bahasa inggris: dependency theory)
adalah salah satu teori yang melihat permasalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia
Ketiga. Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan di
mana kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan
ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini
hanya berperan sebagai penerima akibat saja. Aspek penting dalam kajian sosiologi adalah
adanya pola ketergantungan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya
dalam kehidupan berbangsa di dunia. Teori Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan
keterbelakangan dan pembangunan negara pinggiran. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa
teori dependensi mewakili "suara negara-negara pinggiran" untuk menantang hegemoni
ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negara maju.
Teori dependensi pertama kali muncul pada tahun 1950-an dan 1960-an sebagai
tanggapan terhadap krisis ekonomi yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara
berkembang pada saat itu. Teori ini dikembangkan oleh para pemikir dari Amerika Latin,
termasuk Raúl Prebisch, Andre Gunder Frank, Fernando Henrique Cardoso, dan Enzo Faletto.
Pada saat itu, negara-negara berkembang sedang mengalami kesulitan dalam
memperbaiki ekonomi mereka dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Para pemikir
Amerika Latin tersebut mengamati bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh negara-
negara maju, terutama Amerika Serikat dan Eropa, sering kali merugikan negara-negara
berkembang.
Mereka menyatakan bahwa negara-negara maju menggunakan kekuatan ekonomi mereka
untuk memaksakan sistem perdagangan yang tidak menguntungkan negara-negara
berkembang, seperti melalui penentuan harga yang rendah terhadap produk ekspor negara
berkembang dan harga yang tinggi terhadap impor dari negara-negara maju.
Teori dependensi kemudian berkembang dan lebih banyak mengkaji tentang hubungan
antara negara maju dan negara berkembang, termasuk penjelasan tentang bagaimana interaksi
ini dapat memengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara dan meningkatkan ketimpangan
antara negara-negara tersebut. Teori ini juga mengajukan bahwa negara-negara berkembang
memiliki ketergantungan ekonomi pada negara-negara maju dan tidak dapat memajukan
ekonomi mereka tanpa bantuan dari negara-negara maju.
Namun, seiring perkembangan waktu, teori dependensi juga mulai dianggap kurang
relevan dalam menjelaskan dinamika ekonomi global. Beberapa kritik terhadap teori ini
adalah bahwa teori ini terlalu reduktif dalam menggambarkan kompleksitas faktor-faktor yang
memengaruhi pembangunan ekonomi dan tidak memberikan solusi yang konkret bagi negara-
negara berkembang untuk mengatasi ketergantungan ekonomi mereka pada negara-negara
maju.
Teori ketergantungan atau teori dependensi menjelaskan dunia ketiga memiliki
perekonomian yang sangat bergantung pada negara dunia pertama atau negara inti. Ketika
negara terpinggir menjalin hubungan dengan negara inti, hubungan ini akan membentuk
ketergantungan. Negara inti dapat berkembang mandiri. Sementara perkembangan negara
terpinggir sangat bergantung pada perkembangan negara inti itu. Hal ini dapat berdampak
positif maupun negatif untuk perkembangan negara mereka. Menurut teori ketergantungan,
posisi negara terpinggir yang terkena dampak ekonomi global, adalah sumber utama
keterbelakangannya.
Teori ketergantungan berpendapat bahwa ada beberapa jenis negara di dunia yang
masing-masing menjalankan fungsi yang berbeda dalam perekonomian dunia. Pertama, ada
negara inti. Ini adalah negara-negara dengan industri maju seperti, Amerika Serikat, Inggris,
Perancis. Negara-negara ini berkuasa atas perekonomian dunia dan menduduki peringkat
teratas dalam industri modern. Kedua, ada negara sekitar negara inti. Ini adalah negara-negara
kaya dengan industri modern seperti Kanada, Belanda, dan Swiss. Negara-negara ini tidak
memiliki kekuatan sebesar negara inti.
2.2. Hubungan Antara Negara-Negara Maju Dalam Konteks Teori Dependensi
Teori dependensi menggambarkan hubungan antara negara-negara maju dan negara-
negara berkembang sebagai hubungan yang didasarkan pada ketergantungan ekonomi.
Dalam konteks ini, negara-negara maju dianggap sebagai pihak yang dominan atau
"pemegang kekuasaan" karena mereka memiliki kontrol atas sumber daya dan teknologi yang
diperlukan oleh negara-negara berkembang.

Teori ketergantungan dalam hubungan internasional menyatakan bahwa negara-negara


berkembang bergantung pada negara-negara maju dalam hal ekonomi dan politik. Negara-
negara maju dapat memanfaatkan kekuatan dan sumber daya mereka untuk mempertahankan
posisi dominasi mereka , sementara negara-negara berkembang cenderung terpinggirkan dan
semakin terbelakang . Dalam konteks ini , hubungan antara negara-negara berkembang dan
negara-negara maju didasarkan pada ketergantungan struktural. Negara-negara maju dapat
mempengaruhi struktur perekonomian dunia dan membuat kebijakan yang memberikan
keuntungan bagi negara mereka sendiri.

Menurut teori dependensi, negara-negara maju memanfaatkan negara-negara


berkembang dengan memanipulasi hubungan ekonomi internasional. Negara-negara maju
menguasai pasar dunia dan menentukan harga komoditas, sehingga negara-negara
berkembang harus menjual barang mereka dengan harga yang rendah. Selain itu, negara-
negara maju mempengaruhi negara-negara berkembang dengan mempromosikan investasi
dan perdagangan yang tidak selalu menguntungkan bagi negara-negara berkembang.

Dalam konteks ini, hubungan antara negara-negara maju dalam teori dependensi adalah
hubungan yang tidak setara dan cenderung menguntungkan negara-negara maju. Negara-
negara maju cenderung mendominasi ekonomi global dan mengontrol sumber daya serta
teknologi yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara berkembang. Sebaliknya, negara-
negara berkembang cenderung menjadi ketergantungan pada negara-negara maju dan
membutuhkan investasi dan bantuan internasional untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Teori dependensi menganggap bahwa negara-negara maju memperoleh keuntungan dari


eksploitasi sumber daya dan tenaga kerja di negara-negara berkembang. Hal ini terjadi
melalui pengendalian pasar, investasi, dan teknologi oleh negara-negara maju. Negara-
negara berkembang dianggap hanya memainkan peran sebagai pemasok bahan mentah dan
tenaga kerja murah bagi negara-negara maju. Mereka dianggap tidak mampu
mengembangkan kemampuan produksi dan teknologi yang dapat membawa mereka keluar
dari ketergantungan pada negara-negara maju.

Dalam hubungan antara negara-negara maju, teori dependensi menyatakan bahwa


negara-negara maju menciptakan ketidaksetaraan yang memperkuat dominasi mereka dan
menekan kemajuan negara-negara berkembang. Oleh karena itu, negara-negara berkembang
dianggap perlu mengambil langkah-langkah untuk memperoleh kemandirian ekonomi
dengan mengurangi ketergantungan mereka pada negara-negara maju dan meningkatkan
kemampuan produksi dan teknologi mereka sendiri.
2.3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Depedensi Ekonomi Antara Negara-
Negara
Dependensi ekonomi antara negara-negara dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya:

 Perdagangan internasional: Negara-negara dapat menjadi saling bergantung satu sama


lain dalam hal perdagangan internasional. Jika suatu negara sangat bergantung pada
ekspor ke negara lain, maka negara tersebut akan sangat rentan terhadap perubahan
dalam permintaan pasar atau aturan perdagangan internasional.
 Investasi asing: Investasi asing dapat menjadi faktor yang signifikan dalam
menghubungkan ekonomi antara negara-negara. Jika sebuah negara bergantung pada
investasi asing, maka mereka akan sangat rentan terhadap fluktuasi pasar global dan
kebijakan luar negeri dari negara-negara investornya.
 Ketergantungan pada komoditas: Negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor
satu atau beberapa jenis komoditas, seperti minyak atau bijih besi, akan sangat rentan
terhadap fluktuasi harga global. Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi
dan kerentanan terhadap gangguan ekonomi global.
 Keuangan global: Krisis keuangan global dapat sangat mempengaruhi negara-negara
di seluruh dunia. Contohnya adalah krisis keuangan global pada tahun 2008 yang
mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia.
 Ketergantungan teknologi: Negara-negara dapat menjadi saling bergantung dalam hal
teknologi dan informasi. Jika sebuah negara sangat bergantung pada teknologi dari
negara lain, maka mereka akan sangat rentan terhadap perubahan dalam teknologi atau
kebijakan luar negeri dari negara-negara tersebut.
 Hubungan politik: Hubungan politik antara negara-negara dapat mempengaruhi
ketergantungan ekonomi antara mereka. Jika dua negara memiliki hubungan politik
yang baik, mereka mungkin memiliki kerja sama ekonomi yang erat. Namun, jika
hubungan politik memburuk, maka perdagangan dan investasi antara dua negara
tersebut dapat terganggu.
2.4. Kritik Terhadap Teori Depedensi
Teori Pasca Ketergantungan

Teori ini lahir sebagai bentuk kritik dan penyempurnaan dari Teori Ketergantungan.
Kritik-kritik itu diperkuat dengan adanya kenyataan empiris bahwa beberapa negara
pinggiran tampak mengalami gejala kemajuan dalam pembangunan ekonominya.
Industrialisasi juga berjalan dengan cepat, suatu hal yang oleh Teori Ketergantungan
(terutama yang ortodoks) dianggap tidak mungkinSalah satu perspektif penting yang
diberikan adalah bahwa aspek eksternal dari pembangunan menjadi penting. Sebelumnya
aspek tersebut kurang dianggap berperan. Negara-negara lain hanya dinggap sebagai mitra
dagang yang seringkali sangat membantu proses pembangunan yang terjadi di suatu Negara.

Oleh teori ketergantungan ditunjukkan bahwa Negara-negara yang ekonominya lebih


kuat bukan saja menghambat karena menang dalam bersaing, tetapi juga ikut campur dalam
mengubah struktur social, politik, dan ekonomi Negara yang lebih lemah. Kekuatan-
kekuatan eksternal itu diinternalisasikan oleh Negara yang lemah, sehingga tercipta sebuah
struktur ketergantungan di dalam Negara ini. Proses perubahan struktural inilah yang
dipelajari oleh Cardeso melalui kasus-kasus nyata di Negara-negara Amerika Latin.

Adapun munculnya teori-teori baru dari kubu kaum Marxis, yang mencoba mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada pada Teori ketergantungan :

1. Teori Liberal (Herbert Spencer )

2. Bill Warren

3. Teori Artikulasi

4. Teori Sistem Dunia (Immanuel wallerstein)

Teori Liberal
Kritik dari teori liberal, teori ketergantungan lebih merupakan sebuah retorika bahasa
belaka, bukan sesuatu yang ilmiah. Kritik yang sama misalnya datang dari Sanjaya Lall
mengatakan bahwa agar konsep ketergantungan dapat di pakai untuk menyusun teori, ada dua
kriteria yang harus dipenuhinya :
 Gejala ketergantungan ini harus hanya ada di Negara-negara yang ekonominya tergantung,
dan tidak di Negara-negara yang tidak tergantung.
 Gejala ini mempengaruhi perkembangan dan pola pembangunan di Negara-negara yang
tergantung.
Bill Warren
Warren membuktikan bahwa apa yang diramalkan oleh teori ketergantungan ternyata
tidak benar. Dunia ketiga tidak mengalami kemandekan secara relatif maupun absolut
setelah perang dunia II. Sebaliknya, kemajuan yang berarti dalam hal kemakmuran material
dan pembangunan kekuatan produksi telah dicapai, dengan kecepatan yang lebih tinggi di
bandingkan dengan keadaan sebelum perang. Kenyataan ini juga menyatakan bahwa
pembangunan nasional yang mengikuti jalan kapitalis mustahil bias terjadi dunia ketiga.
Teori Artikulasi
Teori artikulasi bertitik tolak dari konsep formasi social. Dalam Marxisme, dikenal
konsep cara produksi (mode of production) misalnya cara produksi feudal, cara produksi
kapitalis, produksi sosialis, dan sebagainya. Tetapi salah satu cara produksi memang lebih
dominan daripada cara produksi lainnya.
Seperti yang dikatakan oleh Marx :
Pada setiap formasi sosial ada satu jenis cara produksi yang menguasai cara produksi
lainnya, yang hubungannya dengan yang lainnya menentukan tingkat dan pengaruhnya. Cara
produksi yang dominan ini berfungsi seperti penerang utama yang memberikan pengaruh
kepada cara produksi lainnya dan mengubah sifat-sifat utama dari cara produksi lainnya.
Seperti yang dikatakan oleh Blamstrom dan Hettne :
Artikulasi dari bermacam cara produksi pada dasarnya harus dipelajari secara empiris.
Prasangka-prasangka yang bersifat a priori harus di singkirkan. Pertanyaan-pertanyaan baru
harus dimunculkan, yakni pertanyaan yang tidak pernah diajukan oleh teori ketergantungan
seperti : hubungan yang bagaimana yang terjadi antara macam-macam cara produksi yang
diaktikulasikan ?
Teori Sistem Dunia
Teori sistem dunia Wallertein sebenarnya sangat sederhana. Dia peranggapan bahwa
dulu dunia dikuasai oleh sistem-sistem kecil atau sistem mini dalam bentuk kerajaan atau
bentuk pemerintahan lainnya. Pada waktu itu belum ada sistem dunia. Masing-masing system
mini tidak saling berhubungan. Dunia terdiri dari banyak sistem mini yang saling terpisah.
Wallerstein kemudian merumuskan tiga strategi bagi terjadinya proses kenaikan kelas :
 Kenaikan kelas terjadi dengan merebut kesempatan yang akan datang.
 Kenaikan kelas terjadi juga melalui undangan.
 Kenaikan kelas terjadi karena Negara tersebut menjalankan untuk memandirikan
negaranya.
BAB III

PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
teori dependensi adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa negara-negara
berkembang menjadi bergantung pada negara-negara maju untuk pembangunan ekonomi
mereka. Teori ini pertama kali muncul pada tahun 1950-an dan 1960-an sebagai tanggapan
terhadap krisis ekonomi yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara berkembang pada
saat itu.

Para pemikir Amerika Latin mengamati bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan
oleh negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan Eropa, sering kali merugikan negara-
negara berkembang. Mereka menyatakan bahwa negara-negara maju menggunakan kekuatan
ekonomi mereka untuk memaksakan sistem perdagangan yang tidak menguntungkan negara-
negara berkembang.

Namun, seiring perkembangan waktu, teori dependensi juga mulai dianggap kurang
relevan dalam menjelaskan dinamika ekonomi global. Beberapa kritik terhadap teori ini
adalah bahwa teori ini terlalu reduktif dalam menggambarkan kompleksitas faktor-faktor yang
memengaruhi pembangunan ekonomi dan tidak memberikan solusi yang konkret bagi negara-
negara berkembang untuk mengatasi ketergantungan ekonomi mereka pada negara-negara
maju.

Meskipun demikian, teori dependensi masih memiliki pengaruh yang signifikan dalam
studi hubungan internasional dan ekonomi global. Teori ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang hubungan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang
serta memberikan dasar untuk mengembangkan kebijakan ekonomi yang lebih adil bagi
negara-negara berkembang.

3.2. SARAN
Para pemimpin negara-negara berkembang dapat mengambil pelajaran dari
pengalaman negara-negara maju dalam membangun ekonomi mereka, tetapi juga harus
memperhitungkan faktor-faktor unik dalam negara mereka dan mengembangkan kebijakan
ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi negara mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Rabbani, Aletheia. 2020. “Teori Ketergantungan (Depedensi Theory)”


https://www.sosiologi79.com/2020/07/teori-ketergantungan-dependency-
theory.html?m=1. Di akses pada tanggal 29 Maret 2023 pukul 12.48.

Alisa. 2021. “Teori Ketergantungan Negara-Negara di Dunia”,


https://www.gramedia.com/literasi/teori-ketergantungan/. Di akses pada tanggal 29
Maret 2023 pukul 13.27.

Pojok Wacana. 2022. “Pengertian Teori Ketergantungan (Dependency Theory)”,


https://www.pojokwacana.com/pengertian-teori-ketergantungan-dependency-theory/.
Di akses pada tanggal 30 Maret 2023 pukul 14.19.

Anda mungkin juga menyukai