(Hartina) Tugas Makalah Prof. Adang
(Hartina) Tugas Makalah Prof. Adang
DISUSUN OLEH :
HARTINA (220800062)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Darurat
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
memenuhi tugas mata kuliah di Universitas Alma Ata, Magister Kesehatan Masyarakat.
Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu,
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan
makalah ini.
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna
penulis jadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua orang terutama bagi Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...3
C. Tujuan………………………………………………………………….3
D. Manfaat………………………………………………………...………3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kedaruratan Kesehatan Masyarakat………...………….……………...4
B. Covid-19…………………………………………………………….....4
BAB III PEMBAHASAN
A. Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional:
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)………………………….….5
B. Alur Kedaruratan Kesehatan Masyarakat ………………………….…6
C. Penyelengaraan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat …………….…..7
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….….9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
"dapat memengaruhi kesehatan masyarakat di luar batas negara terdampak", dan "perlu
A. Latar Belakang
pengumuman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tentang "kejadian luar biasa yang
berisiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas
ini dirancang ketika sebuah kejadian bersifat "serius, mendadak, tidak wajar, atau tidak
Internasional (IHR) 2005, setiap negara wajib menanggapi PHEIC sesegera mungkin
(Topcuoglu, 2020).
beranggotakan ilmuwan dari seluruh dunia sesuai IHR 2005. Peraturan ini dikembangkan
usai wabah SARS 2002/2003. Sejak 2009, ada enam pengumuman PHEIC: pandemi flu
2009, pengumuman polio 2014, wabah virus Ebola di Afrika Barat, wabah virus Zika 2015–
2016, wabah Ebola Kivu, dan wabah koronavirus baru 2019–2020. Rekomendasinya bersifat
sementara dan wajib ditinjau ulang tiga bulan sekali (Topcuoglu, 2020).
Penyakit SARS, cacar air, poliomielitis tipe liar, dan segala subtipe baru influenza
manusia otomatis dianggap PHEIC dan tidak memerlukan keputusan IHR. PHEIC tidak
terikat kepada penyakit menular dan bisa diterapkan untuk kejadian luar biasa yang dipicu
bahan kimia atau radioaktif. PHEIC adalah "seruan aksi" dan tindakan paling akhir. Rata-
1
rata wabah dan peristiwa darurat tidak mendapat perhatian masyarakat atau memenuhi
Dalam kasus wabah kolera Haiti 2010-an, serangan senjata kimia Suriah, dan
bencana nuklir Fukushima, Komite Darurat WHO tidak mengadakan rapat. Dari semua
wabah yang dilaporkan ke WHO agar dipertimbangkan menjadi PHEIC, wabah Ebola Kivu
2018–20 ditolak untuk ketiga kalinya pada 14 Juni 2019, ketika jumlah korban jiwa di RD
Kongo mencapai 1.405 per 11 Juni 2019 dan dua kasus di Uganda sudah dipastikan. Pada
Juli 2019, setelah muncul satu kasus baru di Goma, ibu kota Kivu Utara, Komite Darurat
mengadakan rapat keempat WHO secara resmi menetapkan wabah Ebola Kivu sebagai
Saat ini, dunia sedang mencoba untuk menangani epidemi penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh novel coronavirus (baru), yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan,
provinsi Hubei Cina, dan saat ini terdeteksi secara internasional di 32 lokasi. Virus telah
diberi nama “SARS-CoV-2” dan penyakitnya virus ini penyebab diberi nama "penyakit virus
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
luar biasa dengan ditandai penyebaran penyakit menular dan/atau kejadian yang
disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme, dan
pangan yang menimbulkan bahaya kesehatan dan berpotensi menyebar lintas wilayah
Corona virus adalah virus yang diselimuti dengan perasaan positif genom RNA
untai tunggal dan nukleokapsid heliks simetri dan terdiri dari subfamili
genom virus ditranskripsi menjadi salinan RNA baru menggunakan mesin sel inang.
Coronavirus diberi nama berdasarkan paku seperti mahkota di permukaan. Ada empat
sub-kelompok utama dari coronavirus, dikenal sebagai alfa, beta, gamma, dan delta
(Topcuoglu, 2020).
C.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember, dunia dihebohkan dengan
sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal dengan virus
corona (Covid-19). Kejadian tersebut bermula di Tiongkok, Wuhan. Pada awalnya virus
ini diduga akibat paparan pasar grosir makanan laut huanan yang banyak menjuaual
spesies hewan hidup. penyakit ini dengan cepat menyebar di dalam negeri ke bagian lain
Covid-19 menyebar ke 118 negara dan menginfeksi 119.179 orang. (Maulana, 2021)
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan salah satu bagian dari keluarga
virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Sejak tahun
2020, Indonesia sebagai salah satu negara yang mengalami wabah Covid-19 tersebut.
(Purba 2021).
secara teratur, menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin. Hindari kontak dekat
dengan siapa pun menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.
4
membatasi penularan patogen pernapasan yang disebarkan melalui droplet atau udara.
(Yuliawati, 2021)
Upaya terbaik yang dapat dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 adalah dengan
mendorong agar seluruh warga terlibat aktif dalam pencegahan dan penanganan Covid-
2. Pemerintah pusat menetapkan dan mencabut penetapan pintu masuk dan wilayah di
terlebih dahulu menetapkan jenis penyakit dan faktor risiko yang dapat menimbulkan
dilaksanakan oleh pemerintah pusat secara cepat dan tepat berdasarkan pada besarnya:
1. Ancaman.
2. Efektivitas.
4. Teknik operasional.
5
Dasar-dasar tersebut di atas juga mempertimbangkan kedaulatan negara,
pemerintah pusat melakukan komunikasi, koordinasi dan kerja sama dengan negara lain
6
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kedaruratan kesehtan masyarakat meruppakan pengumuman resmi Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), tentang kejadian luar biasa yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat
negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara dan membutuhkan perhatian
dunia yang terkoordinasi. Salah satu kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan
dunia adalah Coronavirus (Covid-19) yang terjadi akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan
desember, dunia dihebohkan dengan sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat
resah yaitu dikenal dengan virus corona (Covid-19), kejadian tersebut bermula di Tiongkok,
Wuhan.
B. SARAN
Upaya terbaik yang dapat dilakukan guna mencegah penularan berbagai penyakit yang
dapat menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat adalah dengan mendorong agar seluruh
kesehatan masyarakat dengan baik dan tidak hanya oleh pemerintahan. Masyarakat juga
diharapkan terlibat aktif dalam pencegahan dan penanganan berbagai penyakit menular
7
DAFTAR PUSTAKA
Kholiq, M., N., 2022. Disiplin Bersama Desa Sukorejo di Tengah Darurat Kesehatan di
Indonesia. Janaloka, 3 : 1 - 13.
Maulana, M., U., A., 2021. Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Coronavirus
Disease 2019 Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang
Kekarantinaan Kesehatan. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Dinamika, 17 : 2522 - 2541.
Purba, I., P., 2021. Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan
Kesehatan di Jawa Timur Menghadapi Pandemi Covid 19. Jurnal Pahlawan, 4 : 1 - 11.
Putri, R., N., 2020. Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 2 : 705 - 709.
Sommaliagustina, D., 2021. Karantina Wilayah Berdasarkan Undang - Undang No 6 Tahun
2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan. Jurnal Gagasan Hukum, 3 : 84 - 100
Topcuoglu, N., 2020. Public Health Emergency Of International Concern: Coronavirus Disease
2019 (COVID-19). The Open Dentistry Journal, 14 : 71 - 72.
Yuliawati, R., 2021. Upaya Pemutusan Rantai Penularan Covid-19 dengan Melakukan
Penyemprotan Disinfektan di Sd Al - Firdaus Samarinda. As-Syifa Jurnal Pengabdian
dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 2 : 77 - 81.