Prinsip-prinsip perpajakan
I
Dr. Khairani Alawiyah Matondang, S.Pd., M.Si
Putri Kemala Dewi Lubis, SE.,M.Si.,Ak.,CA
KELOMPOK 11
Novia Christiani Tampubolon Teresia Reginanta Ginting
7213141010 7213141030
E. Kebijakan Pajak
Cobham (2005:4-5) menjelaskan bahwa empat tujuan yang harus dicapai dalam pembuatan suatu
kebijakan pajak yaitu :
1. Revenue
2. Redistribution
3. Representation
4. Re-pricing Economic Alternatives
C. Insiden Pajak dan Distribusi Pendapatan
B. Distribusi Pendapatan
A. Insiden Pajak
Mangkoesoebroto menjelaskan bahwa analisis insiden pajak dapat dilakukan melalui dua
pendekatan, yaitu pendekatan keseimbangan parsial dan pendekatan keseimbangan umum.
1.Insiden Pajak Pendekatan Keseimbangan Persial
Pendekatan keseimbangan parsial yaitu suatu pendekatan dimana yang dianalisis adalah distribusi
pendapatan yang terjadi dalam suatu pasar saja sebagai akibat adanya suatu pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakan sangat perlu diperhatikan. Kepatuhan pajak
diartikan sebagai suatu kesadaran wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan
melaksanakan hak perpajakan (Marlinah, 2020). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah melakukan
berbagai upaya untuk memaksimalkan penerimaan pajak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
melalui reformasi peraturan perundangundangan di bidang perpajakan dengan diberlakukannya self
assesment system dalam pemungutan pajak. Self Assessment System ini artinya bahwa wajib pajak
menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkannya sendiri besarnya hutang pajak.
Disisi lain, Pemerintah juga harus terus berhati-hati untuk menjaga defisit APBN terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) agar tetap di bawah 3%. Apalagi, semenjak virus corona menyebar ke berbagai
negara, Indonesia, melalui pernyataan Sri Mulyani, diprediksi akan mengalami defisit 2,2%-2,5% jauh
dari pada target tahun 2020 yaitu 1,76% (pajakku.com, 2020). Komponen realisasi pendapatan negara
masih mengalami kontraksi yang dimana penerimaan perpajakan tumbuh negatif dibandingkan
tahun sebelumnya disebabkan perlambatan kegiatan ekonomi dan pemanfaatan insentif fiskal.
Penerimaan pajak hingga Agustus 2020 sebesar Rp676,9 triliun atau 56,5% dari target penerimaan
pajak tahun ini berdasarkan Perpres 72 tahun 2020, maka penerimaan pajak sampai akhir Agustus
mengalami kontraksi 15,6%.
Analisis Kasus :