Anda di halaman 1dari 21

DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS)

PARTUS SPONTAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah


Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan RSI Sultan Agung Semarang
Periode 5 September 2022 – 6 November 2022

Disusun oleh:
Zulfikri Amirul Kadafi
30101800190

Pembimbing:
dr. Fx Sunarto, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RSI SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022
Laporan Partus Spontan

Kala II
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II
a. Pembukaan lengkap
b. Ibu ingin mengejan
c. Vulva membuka
d. Perineum menonjol
e. Anus terbuka

2. Menyiapkan pertolongan persalinan


a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.
Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril
sekali pakai dalam partus set.
b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d. Memakai sarung tangan steril
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya
kembali di partus set

3. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik


a. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah
lengkap atau belum. Jika kulit ketuban belum pecah, sedangkan sudah
pembukaan lengkap lakukan amniotomi
b. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk
memastikan DJJ dalam batas normal

4. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan


mengejan
a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
b. Menunggu hingga ibu ingin mengejan
c. Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
mengejan

5. Persiapan pertolongan bayi


a. Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih
dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
b. Membuka partus set

6. Menolong kelahiran bayi


LAHIRNYA KEPALA
a. Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan
dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan
tekanan lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan
kepala keluar perlahan-lahan.
b. Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat
kepala lahir
c. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau
kasa yang bersih
d. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi
dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi.
e. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
LAHIRNYA BAHU
a. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah
dan arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan
kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk
melahirkan bahu posterior
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
a. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan
lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan
tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk
menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
b. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari penggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat
punggung dan kaki lahir.

7. Penanganan bayi baru lahir


a. Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dnegan
posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya. Segera mengeringkan bayi,
membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat
b. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang
klem pada kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
c. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut. Memberikan bayi kepada
ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai
pemberian ASI jika ibu menghendaki.

Kala III dan Kala IV


1. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
a. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya
bayi kedua serta memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik
b. Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit IM
atau IV.

2. Peregangan tali pusat terkendali


a. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
b. Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada di perut ibu, dan menggunakan
tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.
Memegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan
c. Menunggu uterus kontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan penekatan berlawanan arah
pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
belakang (dorso-kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik,
menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi
berikutnya mulai.

3. Mengeluarkan plasenta
a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke
arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan
berlawanan arah pada uterus.
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5 – 10 cm dari vulva
 Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat
selama 15 menit :
o Ulangi pemberian oksitosin
o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan
menggunakan teknik aseptik jika perlu
o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir
sejak kelahiran bayi
b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Dengan lembut dan perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban
tersebut.

4. Pemijatan Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
5. Menilai Perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan
utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
● Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selam 15 detik
mengambil tindakan yang sesuai.
b. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.

6. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan


a. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina.
b. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
bersih dan kering.
c. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali
pusat sekitar 1 cm dari pusat.
d. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan
simpul mati yang pertama.
e. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
f. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan
handuk atau kainnya bersih atau kering.
g. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

7. Evaluasi
a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
● 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
● Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
● Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
● Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan
yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri. Jika ditemukan laserasi
yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal
dan menggunakan teknik yang sesuai.
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus.
c. Mengevaluasi kehilangan darah.
d. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
● Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pasca persalinan.
● Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.

8. Kebersihan dan keamanan


a. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
dekontaminasi. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam
tempat sampah yang sesuai.
b. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi.
Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering.
c. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang
diinginkan.
d. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan
klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih. Mencelupkan sarung tangan
kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
e. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
9. Dokumentasi
Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, coass Ilmu Kandungan dan Kebidanan
periode 5 September 2022 – 6 November 2022
Nama : Zulfikri Amirul Kadafi
NIM : 30101800190

Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada hari Senin 10
Oktober 2022 pukul 10.45 WIB pada pasien:
Nama : Ny. R
Umur : 30 Tahun
Alamat : Tahunan, Jepara
Tanggal masuk : 09 Oktober 2022
Diagnosa : G2P1A0 usia 30 tahun, hamil 40 minggu, janin
tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala, Ʉ, puki,
inpartu kala 1 dengan KPD, Oligohidramnion

Semarang, 10 Oktober 2022

Mengetahui,
Coass Bidan

Zulfikri Amirul Kadafi Amalia Citra, Amd.Keb


Pembimbing

Dr. Fx Sunarto, Sp.Og

A. IDENTITAS PASIEN
No RM : 01- 26 - xx –xx
Nama : Ny. R
Usia : 29 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Status : Menikah
Alamat : Genuk sari RT 06 RW 01
Ruang : Kamar Bersalin

Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis tanggal 14 Mei 2022

Keluhan utama
Perut terasa kencang-kencang

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang wanita 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD
RSI Sultan Agung Semarang pada tanggal 9 Oktober 2022 pukul 05.15 WIB
dengan keluhan kencang-kencang dan keluar cairan bening yang dirasakan
sejak jam 04.00 WIB. Pasien juga merasakan kencang-kencang tidak
berkurang dengan istirahat. Gerak anak dirasakan aktif.

Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Lama : 7 hari
- HPHT : 02 Januari 2022
- HPL : 9 Oktober 2022
- Dismenorhea : (-)

Riwayat Perkawinan
- Pasien menikah sebanyak 1 kali
- Usia sewaktu menikah 22 tahun (Tahun 2015)
- Usia pernikahan 7 tahun

Riwayat Kehamilan
- G2P1A0
- G1 : Laki-laki, usia 6 tahun, lahir spontan, aterm, BBL 3000 gr, tempat
bersalin di RS
- G2 : Hamil ini
- HPHT : 2 Januari 2022
- HPL : 9 Oktober 2022

- UK : 40 minggu

Riwayat ANC
- Telah melakukan ANC di bidan sebanyak 3 kali DAN Sp.OG 3 kali
dengan oligohidramnion pada USG terakhir (AFI 2cm)
- Diberikan vitamin dan suplemen besi

Riwayat KB
- Pernah menggunakan IUD
- Tidak ada efek samping penggunaan IUD

Riwayat Penyakit Dahulu


- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat Asma : disangkal
- Riwayat operasi : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat asma : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang karyawan swasta. Suami bekerja sebagai karyawan
swasta dan biaya kesehatan ditanggung BPJS.

Riwayat Gizi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada nafsu makan selama kehamilan.
Makanan yang dikonsumsi mencakup 4 sehat 5 sempurna berupa ikan, ayam,
sayur, susu, dll.

Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 116/87 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,6oC
- BB : 72 kg
- TB : 155 cm
- BMI : 30 kg/m2

Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-) , Sklera ikterik (-/-)
- Telinga : Discharge (-)
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, mamae membesar, hiperpigmentasi areola
mamae, papilla mamae menonjol, benjolan abnormal (-)
- Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : ictus cordis tidak teraba
c. Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan batas jantung.
d. Auskultasi : suara jantung I & II (N), reguler, suara tambahan (-)
- Paru
a. Inspeksi : hemithorax dextra dan sinistra simetris.
b. Palpasi : stem fremitus dextra dan sinistra sama.
c. Perkusi : sonor seluruh lapang paru.
d. Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
- Abdomen
a. Inspeksi : perut tampak besar, striae gravidarum(+),
hiperpigmentasi linea alba (+), bekas luka operasi (-),
terlihat gerakan janin.
b. Auskultasi : bising usus 18x/menit
c. Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
d. Palpasi : palpasi hepar dan lien dbn
- Ekstremitas Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek Patologis -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Status Obstetri
- Inspeksi : Perut tampak membesar, tampak membujur,
hiperpigmentasi linea alba dan striae (+), sikatrik (-),
terlihat gerak janin (+)
- Palpasi :
TFU 30 cm
Leopold I : teraba bagian besar, bulat, lunak
Leopold II : teraba tahanan memanjang di kiri dan kecil- kecil di kanan
Leopold III : teraba bagian besar, bulat, keras.
Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP
- His : 5 kali/10 menit (25 detik), diantara kontraksi ada relaksasi
- TFU : 30 cm
- TBJ : (30 - 11) x 155 = 3.410 gr
- Auskultasi : DJJ 12-12-11, teratur = 140 x/menit, perbedaan tidak lebih
dari 1 detik

Genitalia
● Eksterna
Inspeksi : Air ketuban (+), lendir darah (+), vulva oedem (-),
tanda radang (-), massa (-), hemoroid (-)

● Interna (VT) (pukul 06.00 WIB)


Pembukaan : 4 cm
Penipisan : 40%
KK : (+)
Bagian bawah janin : Kepala
Penurunan : Bidang Hodge I
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Bagian-bagian kecil :-
Sarung tangan : Lendir darah (+)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Klinik (Tanggal 09 Oktober 2022)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI
Darah Rutin 1
Hemoglobin 11.7 11.7 – 15.5 g/dL
Hematokrit 35.6 33.0 – 45.0 %
Leukosit 7.38 3.60 – 11.00 ribu/µL
Trombosit 195 150 – 440 ribu/µL
Golongan Darah/ Rh AB/ Positif
PPT
PT (L) 9.0 9.3 – 11.4 detik
PT (kontrol) 10.9 9.3 – 12.7 detik
APTT
APTT 27.8 21.8 – 28.4 detik
APTT (kontrol) 25.5 21.2 – 28.6 detik
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 78 75 – 110 mg/dL
IMUNOLOGI
HBsAg (kuantitatif) 0.00 Non Reaktif <0.05 IU/mL
Reaktif ≥0.05
URINALISA
Urin Lengkap
Warna Kuning
kemerahan
Kejernihan Agak keruh Jernih
Protein Neg <30 (Negatif) mg/dL
Reduksi Neg <15 (Negatif) mg/dL
Bilirubin Neg <1 (Negatif) mg/dL
Reaksi/Ph (H) 7.5 4.8 – 7.4
Urobilinogen 0.2 <2 mg/dL
Benda Keton (H) 40.0 <5 (Negatif) mg/dL
Nitrit Neg Negatif
Berat Jenis >= 1.020 1.015 – 1.025
Darah (Blood) Neg <5 (Negatif) Eri/uL
Leukosit Neg <10 (Negatif) Leu/uL
Mikroskopis
Sel Epitel 3–5 5 – 15 /LPK
Eritrosit >100 <1/LPB /LPB
Leukosit 10 –12 3-5 /LPB
Silinder 0
Parasit Negatif Negatif
Bakteri Positif 1 (+) Negatif
Jamur Negatif Negatif
Kristal Negatif
Benang Mukus Positif

Ringkasan/Resume
Seorang wanita 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD
RSI Sultan Agung Semarang pada tanggal 9 Oktober 2022 pukul 05.15 WIB
dengan keluhan kencang-kencang dan keluar cairan yang dirasakan sejak jam
04.00 WIB. Pasien juga merasakan kencang-kencang tidak berkurang dengan
istirahat. Gerak anak dirasakan aktif. Lendir darah +.

Status Internus
DBN
Genitalia
● Eksterna
Air ketuban (+), lendir darah (+), Chadwick (+)
● Interna (VT)
Pembukaan : 4 cm
Penipisan : 40%
KK : (+)
Bagian bawah janin : Kepala
Penurunan : Bidang Hodge I
Point of Direction : Ubun-ubun kecil
Bagian-bagian kecil :-
Sarung tangan : Lendir darah (+)

Diagnosis
Wanita G2P1A0 usia 29 tahun, hamil aterm 40 minggu, Janin 1 hidup
intrauterin, letak kepala, Ʉ, puki, Inpartu kala I Fase laten. Dengan KPD
dan oligohidramnion.

FOLLOW UP PASIEN
09 Oktober 2022 S : Pasien mengeluh keluar air dari jalan lahir sejak jam
04.00
(07.00 WIB)
O:
IGD - KU : Tampak baik
- TD : 148/101 mmHg
- N : 98x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36ºC
- TFU : 28 cm
- TBJ : 3500 gr
- His : jarang
- DJJ : 12-12-12
- VT Ø 1 cm, penipisan 10%, KK (+), Kepala ↓
H-I
A : G2P1A0 usia 29 tahun, hamil 40 minggu dengan
KPD, janin tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala,
puki, inpartu kala I fase laten.
P :Advice dr. Fx Sunarto, Sp.OG :
- Rawat VK
- Inf RL 20 TPM
- Di CTG
- Inj. Cefotaxime 2x1gr
- Observasi 2 jam, jika tak ada kemajuan
persalinan, rencana induksi.
- Lengkapi lab

10 Oktober 2022 S : Pasien mengatakan perut mules


(11.00)
O:
- KU : Composmentis
- TD : 110/70 mmHg
- N : 84x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36,1ºC
Bayi lahir spontan, Perempuan, BBL 3100 gr, Apgar
Score 9-10-10, PB 50 cm.
Placenta lahir spontan lengkap
Lacerasi Grade II -> Hecting
Perdarahan +-150cc
Kontraksi keras
TFU 2 jari di bawah pusar
A : P2A0 post partus spontan
P : Advice dr. Muslich, Sp. OG ->
- Cefradoxil 3x1
- Metyergometrine 3x1
- Asam mefenamat 3x1
- Domperidone 3x2
- Pindah ke R.Nifas
LAMPIRAN PATOGRAF

Anda mungkin juga menyukai