Contoh RA Konseling Gizi
Contoh RA Konseling Gizi
Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita panjatkan pada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan berkah-
Nya, penyusun mampu menyelesaikan Judul Laporan aktualisasi tentang
“Optimalisasi Konseling Gizi Pada Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara ” guna menunjang implementasi aktualisasi.
Penyusunan Laporan aktualisasi ini untuk memenuhi salah satu satu tugas
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXI Gol.II Tahun 2021. Banyak
hambatan yang didapatkan penulis dalam menyusun Laporan Hasil aktualisasi,
namun berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga rancangan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih tak terhingga penulis sampaikan
kepada semua pihak yang membantu rancangan aktualisasi ini antara lain :
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konseling Gizi adalah Salah satu bagian dari pendidikan gizi yang
bertujuan membantu masyarakat,kelompok atau individu untuk menyadari dan
mampu mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang dialaminya (PPSDM
KEMENKES 2018).
Selain itu belum adanya form dan media dalam pemberian edukasi
yang membantu ahli gizi dalam pelaksaan konseling gizi konseling sehingga
dalam penyampaian kepada pasien di rawat inap kurang memahami
mengenai hal seputar gizi dan makanan yang dipantang sesuai penyakitnya
jika dibiarkan akan menghambat proses penyembuhan penyakit.
1. Bagi Penulis
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini penulis mampu
menerapkan nilai-nilai dasar PNS kedudukan dan peran PNS dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai ASN selaku pelayan
masyarakat dan menjadi ASN lebih professional, berkomitmen, beretika,
dan berintegritas tinggi.
2. Bagi Instansi Kerja
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini bermanfaat dalam
menjamin mutu pelayanan di Instansi, iklim kerja yang menyenangkan
serta membantu pencapaian visi misi RSUD Kab.Buton Utara sehingga
citra instansi di masyarakat semakin meningkat.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar ANEKA dan mendapatkan pelayanan gizi khususnya
konseling gizi yang optimal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Utara.
D. RUANG LINGKUP
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di ruang rawat inap RSUD
Kab.Buton Utara dengan mengangkat judul “Optimalisasi konseling gizi yang
melibatkan para pimpinan, mentor, sesama petugas gizi dan juga pasien
dirawat inap dan teman sejawat.
Aktualisasi ini dilaksanakan dengan menerapkan 5 (lima) nilai-nilai
dasar ASN yakni, Akuntablitas, Aneka,Etika,Komitmen mutu, dan Anti Korupsi
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan
Bupati Kabupaten Buton Utara Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D Non Pendidikan
Kabupaten Buton Utara dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 2007 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741),
sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini:
DIREKTUR
7. Data-Data Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja Dan Data-Data Terkait
Isu Yang Diangkat
a. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja
Sarana RSUD Kabupaten Buton Utara mulai dibangun sejak tahun 2012 melalui
Dana DAU dan DAK serta dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah dan negara. Pembangunan sarana dan prasarana RSUD
Kabupaten Buton Utara bersumber dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus, dan APBD Kabupaten Buton Utara. Sampai pada tahun 2020 Sarana yang
tersedia sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit terdiri dari :
d. Komitmen Mutu
LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam
menjamin mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang
digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur
dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI menyatakan bahwa proses
inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga
lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu
kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan. Sebagaimana terkait
dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat indikator dari nilai-
nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
b. Efisien Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Berorientasi pada Mutu Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan;
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa
mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui
harapannya.Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan
melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan
perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech
memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk,
proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki
keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat
diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah
mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja
aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih
banyak yang tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015)
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan
utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas
dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat. g. Sederhana Pribadi yang
berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-
lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu
pengetahuan.Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada
habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.
g. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara
tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua
kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
h. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya
harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat
untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan
niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik,
hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha
terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.
Analisis APKL dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat
APKL atau tidak sangat APKL.
Kriteria Skor
No. Isu Teridenifikasi Total Ranking
A P K L
1. Kurangnya Motivasi Dan
Dukungan Keluarga Terhadap
3 3 4 4 14 2
Kepatuhan Diet Pasien rawat
inap
2. Kurang optimalnya
4 5 4 4 17 1
Konseling Gizi Pada Pasien
Rawat Inap
3. Kurangnya sarana dan
prasarana di Ruang instalasi 3 3 3 4 13 3
Gizi
Keterangan :
A : Aktual (sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat bicarakan)
P : Problematika (masalah mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)
Adapun kriteria penetapan indikator APKL, yaitu:
Aktual :
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi perbincangan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik:
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah Kurang Kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah Kompleks
5 : Masalah sangat Kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan :
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kelayakan:
1 : Masuk Akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan Realistis
5 : Masuk akal, Realistis dan relavan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Berdasarkan analisis APKL, maka diperoleh masalah dengan nilai paling
tinggi yaitu “Kurang optimalnya pelaksanaan Konseling Gizir di ruang rawat inap
RSUD Kab.Buton Utara” sebagai masalah yang paling aktual, dan mempengaruhi
khalayak dalam hal ini pasien dan pihak rumah sakit.
2. ANALISIS ISU
Salah satu criteria penting dalam memilih isu adalah memperhatiakn dampak
yang ada bila isu tersebut tidak segera diselesaikan. Belum optimalnya pelaksanaan
Konseling Gizi pada pasien rawat Inap di RSUD Kabupaten Buton Utara jika tidak
segera ditangani antara lain :
Kurang Optimalnya
Konseling gizi pada
pasien rawat inap
RSUD Kab,Buton
Utara
Dari diagram mind mipping diatas kita bias melihat jika faktor – faktor
penyebabnya itu seperti tidak ada SOP, tidak adanya media konseling gizi dan form
konseling gizi maka Konseling tersebut tidak akan berjalan optimal sehingga kita
perlu mencarikan solusi hal tersebut dengan cara menyediakn (SOP), form
konseling gizi dan media konseling gizi berupa leafleat.
1. Tabel Rancangan
Kontirbusi
Tahapan terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Kegiatan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1. Melaksanakan 1 Melapor Output Akuntabilitas Dengan adanya Dalam
konsultasi . kepada Terlaksananya Dalam melapor kepada persetujuan dari melakukan
kepada atasan Atasan dan melapor atasan dan mentor terkait atasan maka dapat konsultasi
langsung mentor terkait kepada rancangan aktualisasi yang berkontribusi kepada atasan
Rancangan atasan dan akan dilakukan saya akan mewujudkan visi langsung dengan
aktualisasi mentor terkait menyampaikan secara jujur “Terwujudnya sopan dan
yang akan rancangan dan penuh tanggung jawab. RSUD Kabupaten santun
dilakukan aktualisasi Nasionalisme Buton Utara mengandung
yang Dalam melapor kepada sebagai Rumah nilai organisasi
akan atasan dan mentor terkait Sakit yang beretika.
dilakukan rancangan aktualisasi yang terkemuka yang
Hasil akan dilakukan saya akan mengutamakan
Catatan hasil menggunakan bahasa kualitas
konsultasi Indonesia yang baik pelayanan yang
Etika Publik prima dan
Dalam melapor kepada terjangkau oleh
atasan dan mentor terkait masyarakat” serta
rancangan aktualisasi yang misi
akan dilakukan saya akan “Meningkatkan
melakukannya secara manajemen yang
sopan, agar mudah efektif dan efisien
dipahami dan diterima dengan
dengan baik oleh atasan menciptakan iklim
Komitmen Mutu kerja yang
Dalam melapor kepada kondusif bagi
atasan dan mentor terkait setiap orang
rancangan aktualisasi yang berdasarkan
akan dilakukan saya akan kemanusiaan,
melakukannya secara efisien kesejawatan,
agar tidak mengganggu disiplin dan
kegiatan atasan yang lain tanggung jawab.”
Anti korupsi
Dalam melapor kepada
atasan dan mentor terkait
rancangan aktualisasi yang
akan dilakukan saya akan
bertemu sesuai dengan
waktu yang telah disepakati
bersama
Etika Publik
Dalam memohon arahan
kepada atasan dan mentor
terkait pelaksanaan
aktualisasi saya akan
mendengarkan dengan
sopan arahan yang diberikan
oleh atasan.
Komitmen mutu
Dalam memohon arahan
kepada atasan dan mentor
terkait pelaksanaan
aktualisasi saya akan
mendengarkan secara efektif
guna tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan dan
bisa bermanfaat bagi Rumah
sakit
Anti korupsi
Dalam memohon arahan
kepada atasan dan mentor
terkait pelaksanaan
aktualisasi saya akan
bertemu dengan atasan
sesuai dengan waktu yang
telah disepakati bersama
3 Meminta surat Output Akuntabilitas
persetujuan Tersedianya Dalam Memohon surat
pelaksanaan surat persetujuan pelaksanaan
aktualisasi persetujuan aktualisasi saya akan
pelaksanaan menyampikan dengan jujur
aktualiasi dan bertanggung jawab
Hasil Nasionalisme
Surat Dalam memohon surat
persetujuan persetujuan Pelaksanaan
aktualisasi aktualisasi saya akan
dokumentasi menggunkan bahasa
Indonesia yang baik
Etika Publik
Dalam memohon surat
persetujuan Pelaksanaan
aktualisasi saya akan
menggunakan bahasa yang
sopan sehingga atasan
memahami apa yang saya
inginkan.
Komitmen mutu
Dalam memohon surat
persetujuan Pelaksanaan
aktualisasi saya akan
melakukannya secara efektif
guna tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan dan
bisa bermanfaat bagi Rumah
sakit
Anti Korupsi
Dalam memohon surat
persetujuan Pelaksanaan
aktualisasi saya akan
melakukannya secara
mandiri agar tidak
menimbulkan
kesalahpahaman.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Dalam melakukan konsultasi dengan atasan diperlukan kompetensi ASN agar apa yang disampaikan
kepada pimpinan dengan jelas dan terarah.
Whole of Government : Melakukan koordinasi dengan atasan merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan
Pelayanan Publik : Sebagai bentuk partisipasi melibatkan atasan dalam pelaksanaan kegiatan
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka dalam pelaksanaan aktualisasi akan berjalan kurang efektif dan terarah yang disebabkan
kurangnya koordinasi dengan atasan kerja.
Kontirbusi
Tahapan terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Kegiatan Visi Misi Organisasi
Organisasi
2. Menyusun 1 Menyusun Output Akuntabilitas Dengan adanya Dengan
Standar . rancangan Tersedianya Dalam menyusun rancangan Standar Prosedur menyusun
Operasional SOP konseling rumusan SOP SOP saya akan Operasional ) Standar
Prosedur gizi Konseling gizi melakukannya dengan jujur tentang Konseling Operasional
(SOP) tentang Hasil dan sesuai sumber yang gizi berkontribusi Prosedur dapat
Konseling gizi SOP valid mewujudkan visi menguatkan nilai
Konseling Gizi Nasionalisme organisasi organisasi
Dalam menyusun rancangan “Terwujudnya Disiplin dan
SOP saya akan melakukan RSUD Kabupaten Inovatif.
musyawarah atau diskusi ButonUtara
dengan mentor untuk sebagai Rumah
mencapai musyawarah Sakit yang
mufakat terkemuka yang
mengutamakan
Etika publik kualitas
Dalam menyusun rancangan pelayanan yang
SOP saya akan prima dan
memperhatikan tata cara terjangkau oleh
penyusunan dengan efektif masyarakat” serta
Komitmen mutu misi
Dalam menyusun rancangan “Meningkatkan
SOP saya akan menuliskan manajemen yang
uraian tugas dengan jelas efektif dan efisien
sehingga tidak terjadi dengan
kesalahpahaman dalam menciptakan iklim
mengartikan SOP. kerja yang
Anti korupsi kondusif bagi
Dalam menyusun rancangan setiap orang
SOP saya akan menyusun berdasarkan
SOP dengan mandiri kemanusiaan,
2 Mengusulkan Output Akuntabilitas kesejawatan,
rancangan Tersedianya Dalam Mengusulkan disiplin dan
SOP Kepada saran rancangan SOP kepada tanggung jawab.”
mentor dan mengenai atasan saya akan
kepala ruangan rancangan menyampaikannya secara
Instalasi Gizi SOP jujur dan penuh tanggung
Hasil jawab dilakukan dengan
Dokumentasi prinsip kejelasan dan
kesesuaian materi dengan
tujuan
Nasionalisme
Dalam mengusulkan
rancangan SOP kepada
atasan saya akan
menghormati pendapat yang
diberikan atasan.
Etika Publik
Dalam mengusulkan
rancangan SOP kepada
atasan saya akan bersikap
sopan dan santun pada
atasan
Komitmen mutu
Dalam mengusulkan
rancangan SOP kepada
atasan saya akan
melakukannya menyusunnya
dengan baik sehingga
tercapai tujuan yang telah
ditetapkan serta dapat
bermanfaat bagi Rumah
Sakit
Anti Korupsi
Dalam mengusulkan
rancangan SOP kepada
atasan sayan akan
bertanggung jawab terhadap
SOP yang diusulkan.
3 Memperbaiki Output Akuntabilitas
SOP Konseling Tersedianya Dalam menyusun SOP
Gizi SOP Konseling gizi
Konseling gizi Saya akan menyusunnya
Hasil dengan penuh tanggung
Dokumentasi jawab
Nasionalisme
Dalam menyusun SOP
tentang Konseling Saya
akan menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan
Ejaan yang Disempurnakan
dengan baik dan benar
Etika Publik
Dalam menyusun SOP
Konseling gizi Saya akan
melakukannya dengan
cermat dan teliti, memeriksa
kembali agar tidak terdapat
ada kesalahan.
Komitmen Mutu
Dalam menyusun SOP
Konseling gizi Saya akan
Menyusunn SOP dengan
prinsip kejelasan dan
kesesuaian materi dengan
tujuan
Anti korupsi
Dalam menyusun SOP
Konseling Gizi Saya akan
Menyusun SOP sesuai
sesuai sumber terpercaya
4 Legalisasi SOP Output Akuntabilitas
Konseling gizi Adanya SOP Transparasi
Kepada Nasionalisme
direktur Hasil Bersikap Hormat kepada
Dokumentasi Pimpinan
Etika Publik
Sopan santu terhadap
direkutr
Komitmen mutu
Mengefisienkan waktu dalam
meminta Legalisasi
Anti Korupsi
Mandiri dan penuh tanggung
jawab
Kontirbusi
Tahapan Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Kegiatan Visi Misi Organisasi
Organisasi
3 Membuat 1 menyusun Output Akuntabilitas Dengan adanya Pada Saat
Buku Register/ . rancangan Adanya Dalam Kegiatan pembuatan buku registrasi pembuatan buku
Formulir buku registrasi/ rancangan buku register konseling gizi konseling gizi telah registrasi dan
konseling gizi formulir pembuatan Saya Akan mewujudkan formulir
Paien rawat konseling gizi buku Mempersiapkanya Dengan Mewujudkan Visi konseling Gizi
inap registrasi/form Penuh Rasa Tanggung Organisasi telah
ulir Konseling Jawab “Terwujudnya menguatkan nilai
gizi Nasionalisme Rsud Kabupaten Organisasi Yaitu
Hasil Dalam Kegiatan pembuatan Buton Utara Inovatif
Dokumentasi buku registrasi Akan Sebagai Rumah
Menggunakan Bahasa Sakit Yang
Indonesia Yang Baik Dan Terkemuka Yang
Benar Mengutamakan
Etika Publik Kualitas
Dalam Kegiatan Terkait Pelayanan Yang
pembuatan buku register Prima Dan
saya akan menjunjung tinggi Terjangkau Oleh
etika dan sopan santun Masyarakat” Serta
Komitmen Mutu Misi
Dalam Kegiatan pembuatan “Meningkatkan
buku registrasi Dengan Kualitas
memanfaatkan waktu Pelayanan
seefisien mungkin Kesehatan
Anti Korupsi Dengan
Dalam Kegiatan pembuatan Memberikan
buku register harus Layanan Yang
dilakukan dengan jujur dan Paripurna, Efektif,
bertanggung jawab Efisien Dan
2 Mengusulkan Output Akuntabilitas Manusiawi Dalam
rancangan Tersedianya Dalam Mengusulkan Suasana Yang
buku register/ saran dan rancangan buku register dan Ramah Bagi
formulir arahan formulir konseling gizi Pasien Dan
konseling gizi mengenai kepada atasan saya akan Keluarganya.”
Kepada rancangan menyampaikannya secara
mentor dam jujur dan penuh tanggung
pembuatan jawab dilakukan dengan
buku registrasi prinsip kejelasan dan
Konseling gizi kesesuaian materi dengan
Hasil tujuan
Dokumentasi Nasionalisme
Dalam mengusulkan
rancangan buku register dan
formulir konseling gizi
kepada atasan saya akan
menghormati pendapat yang
diberikan atasan.
Etika Publik
Dalam mengusulkan
rancangan kepada atasan
saya akan bersikap sopan
dan santun pada atasan
Komitmen mutu
Dalam mengusulkan
rancangan pembuatan buku
register dan formulir
konseling gizi kepada atasan
saya akan melakukannya
dengan baik sehingga
tercapai tujuan yang telah
ditetapkan serta dapat
bermanfaat bagi Rumah
Sakit
Anti Korupsi
Dalam mengusulkan
rancangan pembuatan buku
register dan formulir
konseling gizi kepada atasan
sayan akan bertanggung
jawab terhadap yang telah
diusulkan diusulkan.
3 Mencetak Output Akuntabilitas
buku register Tersedianya Dalam mencetak buku
dan formulir buku register register dan formulir
konseling gizi dan formulir konseling gizi saya akan
konseling gizi bertanggung jawab terhadap
Hasil rancangan saya.
Dokumentasi
Nasionaisme
Dalam mencetak buku
register dan formulir
konseling gizi saya akan
bertanggung jawabsehingga
tersedia Buku register
Etika Publik
Dalam mencetak buku
registrasi dan formulir
konseling gizi dilakukan
dengan teliti dan cermat
Etika Publik
Dalam mempersiapkan
materi sosialisasi saya
akan menyusun materi
sesuai dengan bimbingan
mentor
Komitmen Mutu
Dalam mempersiapkan
materi sosialisasi saya
akan menyediakan materi
sebagai bahan sosialisasi
dengan baik dan sesuai
untuk tersampainya materi
yang baik
Anti Korupsi
Dalam mempersiapkan
materi sosialisasi saya
akan menyiapkan SOP
sesuai sesuai sumber
terpercaya
Kontirbusi
Tahapan Kegiatan terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi
Organisasi
6 Melakukan 1 Menyiapkan Output Akuntabilitas : Hal ini berkaitan Dalam dapat
Konseling gizi . Alat dan bahan Tersedianya dengan visi Melakukan
menyediakan Media
- Pengukur BB organisasi yaitu konseling gizi
Konseling gizi dengan
dan TB meningkatkan menguatkan nilai
penuh Tanggung jawab.
- Buku register kualitas pelayanan organisasi
dan formuir Nasionalisme : kesehatan dengan Disiplin,
konseling Dalam mneyediakan media memberikan Integritas
gizi konseling gizi dengan pelayanan yang Tinggi dan
- Leafleat penuh semangat paripurna,efektif,efi Beretika.
Hasil Etika Publik : sien dan manusiawi
Dokumentasi Dalam menyiapkan media dalam suasana
kegiatan konseliing dilakukan ramah bagi pasien
Anti Korupsi
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Etika Publik :
melakukan kegiatan
konseling dengan luwes
dan empati .
Komitmen Mutu:
meningkatkan mutu
pelayanan RSUD dengan
pelaksanaan konseling gizi
(Orientasi Mutu)
Anti Korupsi
melakukan kegiatan ini
dengan mandiri.
.
E Melakukan Output Akuntabilitas
pelaporan Adanya laporan Dalam melakukan pelaporan
evaluasi hasil evaluasi hasil evaluasi saya akan
konseling gizi Hasil bertanggunga jawab
Dokumentasi
Nasionalisme
Dalam mengisi lembar
evaluasi saya jujur
Etika Publik
Dalam mengisi lembar
evaluasi saya kan lebih
cermat dan teliti.
Komitmen mutu
Dalam mengisi lembar
evaluasi dengan seefisien
mungkin
Anti Korupsi
melakukan kegiatan ini
dengan mandiri.
1. Akuntabilitas
Dalam memohon arahan kepada atasan dan mentor terkait pelaksanaan aktualisasi saya
memperhatikan dengan seksama dan memberi kepercayaan kepada mentor dan atasan
untuk memberi saran dan arahan sehingga tersedia arahan dan saran untuk sehingga
kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Nasionalisme
Dalam kegiatan memohon arahan kepada atasan dan mentor terkait pelaksanaan
aktualisasi saya menghargai pendapat/masukan atasan saya.
3. Etika Publik
Dalam kegiatan aktualisasi saya dalam memohon arahan kepada atasan dan mentor
terkait pelaksanaan aktualisasi saya mendengarkan dengan sopan arahan yang
diberikan oleh atasan.
4. Komitmen mutu
Dalam kegiatan memohon arahan kepada atasan dan mentor terkait pelaksanaan
aktualisasi saya bekerjasama guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dan bisa
bermanfaat bagi rumah sakit.
5. Anti Korupsi
Dalam kegiatan memohon arahan kepada atasan dan mentor terkait pelaksanaan
aktualisasi saya berkata jujur terkait kegiatan yang akan dilaksankan kepada atasan dan
mentor sehingga ada masukan dari atasan dan mentor.
3. Meminta surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan mengusulkan hasil rancangan SOP Kepada Mentor dan kepala ruangan
instalasi gizi saya menyampaikanya dengan secara jujur dan penuh dengan tanggung
jawab
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan ini dalam mengusulkan SOP Kepada mentor dan kepala ruangan
instalasi gizi saya menghormati pendapat yang diberikan oleh mentor dan kepala
ruangan instalasi gizi sehingga SOP yang saya buat menjadi lebih baik lagi dan
bermanfat.
3) Etika Publik
Dalam kegiatan ini dalam mengusulkan SOP Kepada mentor dan kepala ruangan
instalasi gizi saya bersikap sopan dan santun.
4) Komitmen mutu
Dalam kegiatan mengusulkan SOP pada mentor dan kepala ruangan instalasi gizi saya
menyusunya dengan baik dan efektif sehingga tecapai tujuan yang telah ditetapakn
serta dapat bermanfaat bagi rumah sakit.
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan ini penulis mengsulkan rancangan SOP Kepada mentor saya
bertanggung jawab dengan SOP yang telah di usulkan.
3. Memperbaiki SOP Konseling Gizi
Gambar 3.13. Gambar SK SOP dan Lampiran Konseling Gizi
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan ini saya melakukanya dengan penuh tanggung jawab sehingga dalam
memperbaiki SOP yang telah dikonsulkan dengan mentor dan kepala ruangan sehingga
sudah sesui dengan format yang ada di admin dan menambahkan SK SOP dan
panduan Konseling Gizi
2) Nasionalisme
Dalam memperbaiki SOP Konseling gizi yang telah dikonsulkan kepada mentor dan
kepala ruangan saya bekerja keras sehingga tersedia SOP Konseling gizi yang baik
dan benar.
3) Etika Publi
Dalam memperbaiki SOP yang telah dikonsulkan saya akan melakukanya dengan
cermat dan teliti, memeriksa kembali agar tidak terdapat kesalahan.
4) Komitmen mutu
Dalam memperbaiki SOP Konseling gizi yang telah dikonsulkan kepada mentor dan
kepala ruangan saya menyusunya dengan kejelasan materi sehingga tersedia SOP
yang benar dan sesuai arahan dari mentor dan kepala ruangan
5) Anti Korupsi
Dalama Memperbaiki SOP yang telah diperbaiki saya bekerja keras sehingga tersedia
SOP yang benar.
4. Legalisasi SOP Kepada Direktur
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan konsultasi dengan mentor terkait leafleat saya transparasi dalam
desain leafleat yang saya buat.
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan konsultasi dengan mentor terkait leafleat saya tidak memaksakan
kehendak dalam menyetujui desain maupun isi leafleat.
3) Etika Publik
Dalam kegiatan konsultasi dengan mentor terkait leafleat saya terbuka memaparkan
kekurangan dalam pembuatan leafleat ini.
4) Komitmen mutu
Dalam kegiatan konsultasi dengan mentor terkait leafleat saya mengefisienkan waktu
dalam berkonsultasi sehingga tidak mengganggu kegiatan mentor.
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan konsultasi dengan mentor terkait leafleat saya disiplin dalam
melakukan konsultasi.
5. Pencetakan Lefleat
B. Uraian Kegiatan yang memuat kedudukan danperan PNS Serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan Sosisalisasi SOP Konseling gizi kepada rekan kerja sesama petugas gizi
sesuai dengan kedudukan dan peran PNS Yaitu manajemen ASN dimana penulis
memposisikan diri Sebagai ASN yang professional dalam menjalankan tugas yang
diberikan selain itu, WoG dan Pelayanan Publik, dimana penulis melakukan kerja sama
dengan teman sejawat pelayanan kepada masyarakat. Adapun nilai dasar yang
melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
5. Kordinasi dengan kepala ruangan gizi terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Gambar 3.31. Meminta izin kepada kepala ruangan gizi
Uraian Kegiatan
A. Deskripsi Kegiatan
Dalam melakukan konseling gizi diperlukan terlebih dahulu saya mempersiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan pada saat konseling gizi dan setelah bahan dan alat
tersedia saya meminta bekordinasi dan meminta persetujuan kepala ruangan untuk
melakukan kegiatan aktualisasi diruang rawat inap setelah mendapat persetujuan kepala
ruangan rawat inap saya melakukan konseling gizi kepada pasien rawat inap yaitu
dengan pasien yang mempunyai masalah gizi tertentu dan pasien dengan diet khusus.
B. Uraian Kegiatan yang memuat kedudukan danperan PNS Sert nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan Sosisalisasi SOP Konseling gizi kepada rekan kerja sesama petugas gizi
sesuai dengan kedudukan dan peran PNS Yaitu manajemen ASN dimana penulis
memposisikan diri Sebagai ASN yang professional dalam menjalankan tugas yang
diberikan selain itu, WoG dan Pelayanan Publik, dimana penulis melakukan kerja sama
dengan teman sejawat pelayanan kepada masyarakat. Adapun nilai dasar yang
melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Gambar 3.47. Lembar Hasil pengisian Buku register dan formulir Konseling gizi
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan melaksanakan konseling gizi kepada pasien dalam penyampaian tentang
diet pasien dengan prinsip kejelasan sehingga pasien mengetahui diet yang diberikan.
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan Konseling gizi kepada pasien tidak membeda – bedakan pasien
sehingga pasien merasa nyaman dengan petugas gizi
3) Etika Publik
Dalam kegiatan konseling gizi ini kepada pasien dilakukan dengan sopan luwes dan
empati sehingga konseling gizi pasien berjalan lancar
4) Komitmen mutu
Dalam kegiatan konseling gizi ini dilakukan dengan kerjasama dengan pasien dan
sehingga konseling gizi berjalan dengan baik dan mengefisienkan waktu menyesuaikan
dengan kondisi pasien
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan melaksanakan konseling gizi dilakukan dengan tanggung jawab dan
berani sehingga tercapai konseling gizi optimal.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan Visi Rumah sakit yakni
Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton utara sebagai rumah sakit yang terkemuka yang
mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat. Serta
membantu pencapaian misi RSUD Kabupaten Buton utara yaitu meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna,efektif,efisien, dan
manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya.sedangkan
manfaat dari kegiatan ini terhadap pencapaian nilai organisasi yaitu pentingnya
melaksanakan konseling gizi kepada pasien karena bersedia memberikan informasi
mengenai diet pasien dengan sepenuh hati ,mementingkan nilai – nilai – nilai
kemanusian dan mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan dan
menguatkan nilai organisasi transparan dan peduli
D. Analisi dampak
1) Dampak Positif
Dampak dari kegiatan konseling gizi ini yaitu memberikan konseling gizi kepada
pasien yang dilandasi nilai dasar akan membuat pelaksanaan aktualisasi ini akan
dapat berjalan baik, menjadi lebih efektif.
2) Dampak negative
Dampak dari kegiatan konseling gizi ini jika tidak dilaksanakan maka pasien tidak
akan mengetahui tentang diet yang diberikan dan informasi mengenai dietnya yang
akan menghambat proses penyembuhan pasien.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di RSUD
Kabupaten Buton Utara dengan menerapkan nilai – nilai dasar ASN Serta
kedudukan dan peran PNS, Maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kegiatan aktualisai yang dilaksanakan mulai tgl 27 September – 20
Oktober 2021 telah mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitemen mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) Kedudukan serta peran PNS Dalam
melaksanakan tugas sebagai Ahli Gizi di Rumah sakit umum daerah
Kabupaten Buton utara. Serta kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan
sumbangsih meningkatkan Kegiatan dalam melakukan Konseling gizi
kepada pasien karena adanya sudah ada media pendukung terlaksanya
konseling gizi ini.
2. Dengan adanya media Konseling Gizi seperti SOP , Buku register dan
formulir konseling gizi, dan leafleat maka dapat meningkatkan Kinerja
petugas untuk melaksankan konseling gizi secara optimal sehingga
pasien mendapatkan pemahaman terkait diet yang diberikan untuk
membantu proses penyembuhan penyakitnya. Hal ini dapat dilihat dari
hasil evaluasi konseling gizi yang tadinya pasien tidak mengetahui
tentang diet yang diberikan dan setelah diberikan konseling sudah
mengetahui.nilai rata- rata sebelum diberikan konseling yaitu 7.16 dan
setelah diberikan konseling 71.42 dan rata – rata nilai kenaikanya yaitu
64.28. Dengan adanya manfaat yang dirasakan petugas gizi dan pasien
maka tujuan kegiatan aktualisasi ini telah tercapai.
B. Saran
Nilai – nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Akuntabilitas,
Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA)
diharapkan tetap diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok dan
fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara di rumah sakit umum daerah
Kabupaten Buton Utara.Hasil dari pelaksanaan aktualisasi
“Optimalisasi Konseling Gizi pada pasien rawat inap RSUD
Kabupaten Buton Utara” dengan menerapkan nilai – nilai dasar profesi
Aparatur sipil Negara (ASN) diharapkan dapat diterapkan terus dan
digunakan untuk pelaksanaan konseling gizi kepada pasien sehingga
dapat meningkatkan kinerja petugas gizi dan terwujudnya Optimalisasi
konseling gizi pada pasien rawat inap RSUD Kabupaten Buton utara.
C. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai sebagai bentuk
komitemen penulis dalam mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN untuk
menjalankan fungsi ASN sebgai pelaksana kebijakan, pelayanan publik.
Adapun rencana tindak lanjut yaitu :
1. Melakukan pencetakan buku register dan formulir lebih banyak untuk
digunakan saat konseling gizi
2. Melakukan pencetakan leafleat lebih banyak
3. Melakukan konseling gizi setiap ada pasien yang mempunyai masalah
gizi dan Pasien dengan diet Khusus.
DAFTAR PUSTAKA
TANGGAL
NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER
24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Melaksankan
Konsultasi
1 dengan
atasan dan
mentor
Menyusun
Standar
Operasional
2
Prosedur
Konseling
Gizi (SOP)
Membuat
buku register
3 dan Form
Konseling
Gizi Pasien
rawat inap
Membuat
Media
Konseling
Gizi berupa
4 leafleat
sesuai
penyakit yang
dijumpai di
rawat inap
Melakukan
Sosialisasi
sesama Ahli
5 Gizi tentang
Konseling
Gizi sesuai
(SOP)
6 Melakukan
Konseling
Gizi
Evaluasi
7 Konseling
Gizi
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
KEGIATAN 1
KEGIATAN 5
Surat izin kepala ruangan rawat inap untuk pelaksanaan Konseling Gizi
Daftar Hadir Konseling Gizi
Lembar Pengisian Buku register
Lembar pengisian Formulir Konseling Gizi
LAMPIRAN 10
KEGIATAN 7
Lembar Pelaporan Hasil Evaluasi Konseling Gizi
LAMPIRAN 11