MAKALAH FISTUM KELOMPOK 5 Docx
MAKALAH FISTUM KELOMPOK 5 Docx
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Ajizah Siti Fatonah : 20541002
M. Wildan Alamsyah : 20544005
Ovi Ofita Dela : 20543012
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji serta syukur kepada Alloh SWT yang telah
Kami sadar bahwa makalah yang saya buat ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah yang tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan tanaman yang
optimal. Tumbuhan memerlukan asupan unsur hara baik yang tersedia dialam (tanah)
maupun yang diaplikasikan atau diberikan oleh manusia untuk hidup, tumbuh dan
menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan manusia memerlukan makan untuk
hidup. Unsur hara harus diberikan secara seimbang untuk mendapatkan suatu hasil
produksi tanaman yang optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang diberikan
harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan
akan unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan. Unsur hara Esensial
merupakan suatu kebutuhan tanaman yang sangat penting dan yang tidak bisa
digantikan oleh apapun dari semua jenis unsur hara. Unsur hara esensial terdiri dari
menjadi dua unsur yaitu unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan
unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman ,
unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga dari pembuatan makalah ini selain
mengetahui berbagai macam unsur hara juga sebaga media pembelajaran unsur hara
untuk tumbuhan , sehingga bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan
metabolismenya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak yaitu besar dari 500 ppm. Unsur hara makro terdiri dari Karbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Belerang (S). Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang sedikit atau kurang dari 100 ppm. Unsure hara mikro
terdiri dari Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan
Klor (Cl) (Ardi, 2007).
Ketersediaan unsur hara di dalam tanah secara umum dibagi kepada dua, yaitu:
- Bentuk Organik, yaitu unsur hara yang terdapat dalam persenyawaan organik. Unsur
C, H, O, N, P, S kebanyakan terdapat dalam bentuk ini.
- Bentuk Anorganik. Bentuk ini umumnya terdiri atas tiga status, yaitu :
1. Bentuk mineral
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan
tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat
terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan
unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat
(kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman.
Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat
menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsure hara yang bersangkutan. Pengetahuan
tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani
dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi
petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal
kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan pada fungsi
dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala yang tampak pada
bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan
memberikan manfaat praktis bagi petani.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu
sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan
masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman dapat mengalami
kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang
ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama,
yakni: fungsi dari unsur hara tersebut dan kemudahan unsur hara tersebut untuk
ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk
ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur
tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam
pembuluh floem.(Benyamin. 2004).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hidrogen (H)
Tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya biru dari cahaya
matahari maka unsure H akan lepas dari H2O, melalui sitem yang disebut hidrolisis.
Hydrogen ini juga berfungsi sebagai salah satu bahan untuk membuat karbohidrat
(C6H12O6), dimana karbihidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi tanaman,
yaitu penghasil ATP melalui system glikolisis.
Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung jumlah air yang ada di
dalam tanah. Air sangat penting bagi tanaman selain penghasil hydrogen, air juga
berperan sebagai pelarut zat hara di dalam tanah sehingga tanaman bisa menyerap zat
hara tersebut. Kekurangan air maka akan menyebabkan kelayuan bagi tanaman
bahkan kematian bagi tanaman. Hal ini disebabkan fotosintesis terganggu karena
sumber energinya tidak ada dan zat hara tidak bisa diserap tanaman karena zat hara
tidak dalam bentuk terlarut atau berbentuk ion-ion.
B. Carbon ( C )
C. Oksigen ( O2 )
1. terdapat dalam bahan organic sebagai atom dan sebagai bahan pembangun.
D. Nitrogen (N)
Fungsi Nitrogen :
3. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
5. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari
bagian bawah terus ke bagian atas.
Fosfor pada umumnya diambil oleh tanaman di dalam bentuk H2PO4- . Elemen
ini di perlukan sekali untuk pembentukkan pospolipida, nukleoprotein. Ada pengaruh
timbal balik antara pengambilan fosfor dan nitrogen . Jika fosfat yang tersedia di
dalam tanah itu tidak cukup banyak , maka nitrogen ada berkurang . fosfat lebih
mudah diserap akar , jika fosfor tersedia dalam bentuk zat-organik , misalnya urea .
Banyak fosfor menyebabkan lekas dewasanya tanaman (Dwijoseputro,1980).
Fungsi Fosfor ( P ) :
3. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-
kerdil, nampak jelek dan lekas matang.
2. Tumbuhan kerdil
3. Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.
F. Kalium ( K )
Fungsi Kalium ( K ) :
3. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan
tidak tahan disimpan.
G. Calsium ( Ca )
Fungsi Calsium ( Ca ) :
Kalsium berguna untuk penguat dinding sel (lamel tengah) dan di dalam
banyak tanaman , unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal kalsium oksalat . Kalsium
mempergiat pembelhan sel-sel di meristem , membantu pengambilan nitrat dan
mengaktifkan berbagai-bagai enzim (Dwijoseputro,1980).
2. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.
5. Memperkuat batang.
1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung
dan tepi-tepinya klorosis .
H. Magnesium ( Mg )
Magnesium merupakan faktoruntuk pembentukkan klorofil . Kekurangan Mg
mengakibatkan Klorosis yang dimulaikan dari batang bagian bawah , kerap kali
diikuti dengan matinya bagian-bagian daun atau seluruhnya . Magnesium memegang
peranan di dalam pertukaran zat pospat ikut serta mempengaruhi proses pernapasan
dan pula mengaktifkan enzim-enzim transposporilase , dehidrogenase dan
karboksilase (Dwijoseputro,1980).
Fungsi Magnesium ( Mg ) :
1. Daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan klorofil terganggu.
I. Sulfur ( S )
Merupakan penyusun macam-macam asam-amino , tiamin, biotin kedua zat
yang terakhir ini sangat penting sebagai vitamin . Bawang merah dan bawang putih
memerlukan unsur ini di dalam jumlah yang agak besar . Belerang biasanya di serap
akar sebagai ion-ion SO4- akan tetapi dapat masuk melalui daun berupa SO2
(Dwijoseputro,1980).
Fungsi Sulfur ( S ) :
2. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga
tanaman tampak berdaun kuning dan hijau.
A. Ferrit / Besi ( Fe )
3. Pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan
berjatuhan.
B. Mangan ( Mn )
Fungsi Mangan ( Mn )
2. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
C. Cupprum / Tembaga ( Cu )
1. Pada bagian daun masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back),
sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula.
3. Pada bagian buah pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian
dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
Fungsi Boron ( B ) :
1. Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
4. Mobilitas rendah
F. Chlor ( Cl )
Fungsi Chlor ( Cl ) :
5. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada
tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
G. Molibdenum ( Mo )
Fungsi Molibdenum ( Mo ) :
3. Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
PENUTUP
4.1. Simpulan
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan untuk dalam pembuatan makalah
diharapkan mendapat pengapresiasi dan masukan baik mengenai materi dalam isi
makalah maupun dalam berbagai sumber pembuatan makalah. Serta lebih teliti dan
cermat dalam penulisan maupun pengutipan baik dari buku maupun sumber
terpercaya . Dan yang terakhir kami harapkan semoga selalu semangat dalam
menghadapi kesulitan dan menjadikan tugas makalah ini menjadi tugas pertama di
smester 4 ini semoga menjadi awal baik untuk tugas-tugas berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rio. 2007. Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. terhubung
berkala.http://rioardi.wordpress.com/2007/09/03/unsur-hara-dalam-tanah-
makro-dan-mikro/. Diakses pada 8 Oktober 2022 pukul 10:45 WIB.
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kelima. PT Raja
Grafindo Perkasa. Page 69-71
Wahono, Haikal. 2011. Identifikasi Gejala Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara
Mikro Pada Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.