Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

UNSUR-UNSUR YANG DIPERLUKAN TANAMAN


(UNSUR HARA)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi
Tumbuhan yang Diampu Oleh Ibu Sri Mulyaningsih, M.Si.,

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Ajizah Siti Fatonah : 20541002
M. Wildan Alamsyah : 20544005
Ovi Ofita Dela : 20543012

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Ilmu Terapan Dan Sains
Institut Pendidikan Indonesia
Garut - 2022
PETA KONSEP

Unsur Hara Tumbuhan

Unsur Hara Mikro Unsur Hara Makro

C, H, O, P, K, N, S, Ca, Fe, Mg. Zn, Cu, Cl, Bo. Mo, Mn.

KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji serta syukur kepada Alloh SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa

menyelesaikan Makalah ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada Ibu Sri Mulyaningsih, M.Si., sebagai dosen pengampu Mata

Kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini.

Kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan Makalah

mengenai “Unsur Hara Tanaman” ini, sehingga saya berharap bisa

memenuhi tugas serta bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Kami sadar bahwa makalah yang saya buat ini jauh dari kata

sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak.

Garut, Oktober 2022

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah yang tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan tanaman yang
optimal. Tumbuhan memerlukan asupan unsur hara baik yang tersedia dialam (tanah)
maupun yang diaplikasikan atau diberikan oleh manusia untuk hidup, tumbuh dan
menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan manusia memerlukan makan untuk
hidup. Unsur hara harus diberikan secara seimbang untuk mendapatkan suatu hasil
produksi tanaman yang optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang diberikan
harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan
akan unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan. Unsur hara Esensial
merupakan suatu kebutuhan tanaman yang sangat penting dan yang tidak bisa
digantikan oleh apapun dari semua jenis unsur hara. Unsur hara esensial terdiri dari
menjadi dua unsur yaitu  unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan
unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)

Kelebihan dan kekuranagan unsur hara bagi tanaman dapat menyebabkan


terhalangnya pertumbuhan sehingga tidak optimal. Gejala kelebihan unsur hara pada
tanaman dapat dilahat dari gejala fisik pada bagian-bagian tanaman seperti gejala
yang terdapat pada daun, batang, bungan dan buah selain itu tanaman juga akan
menunjukkan gejala seperti daun yag terhambat sehingga pertumbuhan tanaman
menjadi kerdil dan perubahan warna pada daun sering disebut sebagai klorosi.
Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat terlihat pada daun-daun pada umumnya.
Salah satu contoh kekurangan unsur hara misalnya yaitu kekurangan unsur hara S,
tanaman yang kekurangan unsur S menunjukkan suatu defisiensi seperti terlihat gejala
pada daun tanaman mengunig, dan terkadang disertai dengan berubahnya warna
daun  mejadi kemerahan. Sedangkan untuk gejala jika kelebihan unsur hara mikro
yaitu dimana tanaman dapat terjadi keracunan sehingga menyebabkan tanaman tidak
tumbuh dengan baik. Pentingnya pengetahuan dalam defisiensi tanaman akibat
kekurangan unsur hara dapat dijadikan suatu pedoman maupun petunjuk yang dapat
digunakan oleh petani yang sedang berbudidaya tanaman dalam melakukan untuk
menentukan pemupukan yang tepat, optimal,  dan jenis pupuk yang harus digunakan.
Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang defisiensi  dan kelebihan unsur
hara mikro pada tanaman.

Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua


faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan
yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu
tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya
105 unsur yang ada di atas  permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak
diperlukan  oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklushidupnya dengan
sempurna.

Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk


pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro merupakan
makanan bagi tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai oleh tanaman
tersebut. Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun
unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman akan
terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan kandungan unsur hara makro dan mikro
dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan kebutuhan unsur hara tanaman.
Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara (pupuk) dalam jumlah yang lengkap
dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui unsur apa yang dimaksud dengan Unsur Hara.

2. Untuk mengetahui macam-macam dan fungsi unsur hara baik makro


maupun mikro yang terkandung didalam tanah.

3. Serta untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan akibat defisiensi


(kekurangan) unsur hara.

1.3 Manfaat
Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman ,
unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga dari pembuatan makalah ini selain
mengetahui berbagai macam unsur hara juga sebaga media pembelajaran unsur hara
untuk tumbuhan , sehingga bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan
metabolismenya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Unsur hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang menpengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman. Unsur hara juga disebut unsur
essensial karena setiap unsur hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi
tanaman. Unsur hara rerdiri atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan
unsure tersebut, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. (Yusuf, 2009).

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak yaitu besar dari 500 ppm. Unsur hara makro terdiri dari Karbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Belerang (S). Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang sedikit atau kurang dari 100 ppm. Unsure hara mikro
terdiri dari Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan
Klor (Cl) (Ardi, 2007).

Ketersediaan unsur hara di dalam tanah secara umum dibagi kepada dua, yaitu:

-  Bentuk senyawa kompleks yang sukar larut

-  Bentuk sederhana dan mudah tersedia bagi tanaman.

Bentuk kimia unsur hara dibagi kepada dua bentuk, yaitu :

- Bentuk Organik, yaitu unsur hara yang terdapat dalam persenyawaan organik. Unsur
C, H, O, N, P, S kebanyakan terdapat dalam bentuk ini.

- Bentuk Anorganik. Bentuk ini umumnya terdiri atas tiga status, yaitu :

            1.  Bentuk mineral

            2.  Bentuk teradsorpsi, dan

            3.  Bentuk tertukarkan atau bentuk larut (ion).

Setiap unsur tersebut memiliki fungsi tesendiri pada pertumbuhan dan


perkembangan fisiologis tanaman. Kekurangan atau ketidaksediaan salah satu unsur
hara maka akan terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis
tanaman tersebut. Hal ini disebabkan kerena setiap unsur memiliki fungsi tersendiri
dalam proses metabolism tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak terpenuhi
maka semua proses metabolisme tanaman akan terganggu. (Wahono, 2011)

Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan
tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat
terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan
unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat
(kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman.

Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat
menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsure hara yang bersangkutan. Pengetahuan
tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani
dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi
petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal
kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan pada fungsi
dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala yang tampak pada
bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan
memberikan manfaat praktis bagi petani.

Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu
sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan
masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman dapat mengalami
kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang
ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.

Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama,
yakni: fungsi dari unsur hara tersebut dan kemudahan unsur hara tersebut untuk
ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk
ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur
tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam
pembuluh floem.(Benyamin. 2004).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Macam – Macam Unsur Hara Makro

A.     Hidrogen (H)

Tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya biru dari cahaya
matahari maka unsure H akan lepas dari H2O, melalui sitem yang disebut hidrolisis.
Hydrogen ini juga berfungsi sebagai salah satu bahan untuk membuat karbohidrat
(C6H12O6), dimana karbihidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi tanaman,
yaitu penghasil ATP melalui system glikolisis.

Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung jumlah air yang ada di
dalam tanah. Air sangat penting bagi tanaman selain penghasil hydrogen, air juga
berperan sebagai pelarut zat hara di dalam tanah sehingga tanaman bisa menyerap zat
hara tersebut. Kekurangan air maka akan menyebabkan kelayuan bagi tanaman
bahkan kematian bagi tanaman. Hal ini disebabkan fotosintesis terganggu karena
sumber energinya tidak ada dan zat hara tidak bisa diserap tanaman karena zat hara
tidak dalam bentuk terlarut atau berbentuk ion-ion.

B. Carbon ( C )

1.    sebagai bahan pembangun bahan organic

2.    di absorpsinoleh tanaman dalam bentuk CO2

3.    diatas permukaan tanah terdapat 0,053 – 0,28%

4.    diatas daun sekitar 0,04 – 0,067%

5.    satu meter diatas tanah sekitar 0,07%

6.    diserap oleh tanaman dalam bentuk O2

C. Oksigen ( O2 )
1.    terdapat dalam bahan organic sebagai atom dan sebagai bahan pembangun.

2.    diambil tanaman dalam bentuk CO2

3.    sumber tidak terbatas dan diperlukan dalam proses pernafasan

D. Nitrogen (N)

         Fungsi Nitrogen :

1.      Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

2.      Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.

3.      Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.

4.      Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.

5.      diserap oleh tanaman dalam bentuk NH4+ dan NO3-

         Kekurangan unsur hara Nitrogen :

1.      Warna daun hijau agak kekuning-kuningan.

2.      Pertumbuhan tanaman lambat atau kerdil.

3.      Perkembangan buah tidak setabil,seringkali masak sebelum waktunya.

4.      Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat.

5.      Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari 
         bagian bawah terus ke bagian atas.

         Kelebihan unsur hara Nitrogen (N) :

1.      Warna daun terlalu hijau.

2.      Tanaman rimbun dengan daun.

3.      Proses pembuangan menjadi lama.

4.     Adenium bakal bersifat sekulenkarena mengandung banyak air. Hal itu 


         menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh.

5.      Produksi bunga menurun.


E. Fosfor ( P )

Fosfor pada umumnya diambil oleh tanaman di dalam bentuk H2PO4- . Elemen
ini di perlukan sekali untuk pembentukkan pospolipida, nukleoprotein. Ada pengaruh
timbal balik antara pengambilan fosfor dan nitrogen . Jika fosfat yang tersedia di
dalam tanah itu tidak cukup banyak , maka nitrogen ada berkurang . fosfat lebih
mudah diserap akar , jika fosfor tersedia dalam bentuk zat-organik , misalnya urea .
Banyak fosfor menyebabkan lekas dewasanya tanaman (Dwijoseputro,1980).

   Fungsi Fosfor ( P ) :

1.      Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.

2.      Merangsang pembungaan dan pembuahan.

3.      Merangsang pertumbuhan akar.

4.      Merangsang pembentukan biji.

5.      Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.

6.     diserap oleh tanaman dalam bentuk H2PO4-, HPO4= dan PO43-

         Kekurangan unsur hara Fosfor (P) :

1.     Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun.

2. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering


pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi
daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
menjadi kuning.

3.    Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-
         kerdil, nampak jelek dan lekas matang.

         Kelebihan unsur hara Fosfor (P) :

1. Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro


seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu.

2.      Tumbuhan kerdil
3.      Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.

F. Kalium ( K )

Kalium kedapatan di dalam tubuh tanaman sebagai garam anorganik . Pada


bagian-bagian tanaman yang menyelenggarakan pertumbuhan lebih banyak didapat
kalium dari pada di dalam daun-daun yang sudah tua . Unsur ini di sangka memiliki
peranan penting sebagai katalisator terutama dalam pengubahan protein menjadi
asam-amino .Suatu petunjuk bahwa kalium membantu dalam pembentukkan protein .
Juga di dalam penyusunan dan pembongkaran karbohidrat , kalium mempunyai
peranan penting. Kurang kalium berakibat terhambatnya fotosintesis dan bertambah
giatnya pernapasan (Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Kalium ( K ) :

1.   Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim


dan mineral termasuk air.

2.      Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.

3.      diserap oleh tanaman dalam bentuk K+

          Kekurangan unsur hara Kalium (K) :

1. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting dan kadang-kadang


mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata.

2.      Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil.

3.  Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan
tidak tahan disimpan.

         Kelebihan unsur hara Kalium ( K ) :

1.             penyerapan Ca dan Mg terganggu.

2.             Pertumbuhan tanaman terhambat.

G. Calsium ( Ca )
         Fungsi Calsium ( Ca ) :

Kalsium berguna untuk penguat dinding sel (lamel tengah) dan di dalam
banyak tanaman , unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal kalsium oksalat . Kalsium
mempergiat pembelhan sel-sel di meristem , membantu pengambilan nitrat dan
mengaktifkan berbagai-bagai enzim (Dwijoseputro,1980).

1.      Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.

2.   Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.

3.      Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji.

4.      Mencegah rontok bunga dan buah.

5.      Memperkuat batang.

6.      diserap oleh tanaman dalam bentuk Ca++

         Kekurangan unsur hara Calsium ( Ca ) :

1.      Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung 
          dan tepi-tepinya klorosis .

2.      Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.

3.  Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah


sering  salah bentuk.

4.      Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita

         Kelebihan unsur hara Calsium ( Ca ) :

1.      Pertumbuhan tanaman terhambat,sehingga tanaman mengalami defisiensi.

2.      akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat.

3.     Menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk.

4.    Menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya 


         menjadi keriting.

H. Magnesium ( Mg )
Magnesium merupakan faktoruntuk pembentukkan klorofil . Kekurangan Mg
mengakibatkan Klorosis yang dimulaikan dari batang bagian bawah , kerap kali
diikuti dengan matinya bagian-bagian daun atau seluruhnya . Magnesium memegang
peranan di dalam pertukaran zat pospat ikut serta mempengaruhi proses pernapasan
dan pula mengaktifkan enzim-enzim transposporilase , dehidrogenase dan
karboksilase (Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Magnesium ( Mg ) :

1.     Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / 


         pembentukan karbohidrat.

2.      Berfungsi untuk transportasi fosfat.

3.     Menciptakan warna hijau pada daun.

4.     Berperan dalam pembentukan buah.

5.     diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg++

         Kekurangan unsur hara Magnesium ( Mg ) :

1.     Daun-daun tua mengalami klorosis.

2.  Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak 


mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi
coklat tua/kehitaman dan mengkerut.

3.     Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah.

        Kelebihan unsur hara Magnesium ( Mg ) :

1.     Daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan klorofil terganggu.

2.   Pada tanaman jagung kelebihan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis 


        kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda kelur lendir.

I. Sulfur ( S )
Merupakan penyusun macam-macam asam-amino , tiamin, biotin kedua zat
yang terakhir ini sangat penting sebagai vitamin . Bawang merah dan bawang putih
memerlukan unsur ini di dalam jumlah yang agak besar . Belerang biasanya di serap
akar sebagai ion-ion SO4- akan tetapi dapat masuk melalui daun berupa SO2
(Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Sulfur ( S ) :

1. Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu


pembentukan bintil akar tanaman

2.      Pertumbuhan anakan pada tanaman

3.  Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan


terhadap jamur

4.     Membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator 


        enzim membentuk papain.

5.     diserap oleh tanaman dalam bentuk SO4-

         

Kekurangan unsur hara Sulfur ( S ) :

1.      Daun-daun muda mengalami klorosis.

2.    Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga 
          tanaman tampak berdaun kuning dan hijau.

3.    Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang 


          tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.

4.      Jumlah anakan terbatas.

        

     Kelebihan unsur hara Sulfur ( S )

1.     Menyebabkan daun-daun berguguran sebelum waktunya.


2.  Pada tahap lanjut arabicum bisa terbakar ( daun-daun mengering dan
tanaman menjadi layu ).

3.2 Macam – Macam Unsur Hara Mikro

A. Ferrit / Besi ( Fe )

Besi meskipun tidak menjadi konstituen dari klorofil , namun sayang di


perlukan oleh tanaman guna pembentukkan klorofil . Tanah yang terlampau banyak
mengandung kapur , pula tanah yang netral atau sedikit basa itu pada umumnya
kekurangan zat besi . Besi yang telah ada di dalam tubuh tanaman tak mudah lagi
didistribusikan ke lain-lain bagian yang membutuhkannya , dengan kata lain besi itu
merupakan unsur yang immobil di dalam tubuh tanaman . Daun-daun yang tua tidak
dapat memberikan persediaan besinya kepada daun-daun yang muda yang
memerlukan elemen tersebut (Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Ferrit / Besi ( Fe ) :

1.     Untuk pembentukan klorofil.

2.     Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan.

3.    Sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk 


        beberapa enzim.

4      diserap oleh tanaman dalam bentuk Fe++ dan Fe+++

         Kekurangan unsur hara Ferrit / Besi ( Fe ) :

1.     Pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat 


        atau hijau kekuning-kuningan.

2.      Pada tulang daun terjadi klorosis.

3.   Pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan 
        berjatuhan.

4.  Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan


akhirnya  mati mulai dari pucuk.
         Kelebihan unsur hara Ferrit / Besi ( Fe ) :

Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang


ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

B. Mangan ( Mn )

Mangan merupakan mikro-elemen yang mengaktifkan beberapa enzim seperti


dehidrogenase dan karboksilase . Kekurangan Mn mempunyai efek yang sama seperti
kekurangan besi atau kekurangan magnesium yaitu klorosis. Ada pula beberapa
penyakit defisiensi yang tertentu yang disebabkan oleh kekurangan unsur ini . Tanah
yang agak basa kurang mengandung Mn (Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Mangan ( Mn )

1.    Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama 


        vitamin C.

2.    Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.

3.  Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim.

4.     Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.

5.     diserap oleh tanaman dalam bentuk Mn++

         Kekurangan unsur hara Mangan ( Mn ) :

1.    Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat 


        terjadi klorosis.

2.  Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga daun


tampak menggerigi karena mengering dan keriput.

3.      Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.

4.      Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

         Kelebihan unsur hara Mangan ( Mn ) :


Pada dasarnya Mn dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila kelebihan unsur hara ini
maka dapat menghambat proses sintesa klorofil.

C. Cupprum / Tembaga ( Cu )

Tembaga merupakan suatu mikro-elemen yang memiliki peranan dalam


proses-proses oksidasi-reduksi . Terlalu banyak Cu itu beracun . Akibat kekurangan
unsur ini ialah mengisut merananya ujung-ujung daun, yang akhirnya berkesudahan
dengan gugurnya seluruh daun (Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Cupprum / Tembaga ( Cu ) :

1.  Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase,


Lacosa, Butirid Coenzim A. Dehidrosenam.

2.     Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).

3.     diserap oleh tanaman dalam bentuk Cu++

         Kekurangan unsur hara Cupprum / Tembaga ( Cu ) :

1.    Pada bagian daun masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), 
         sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula.

2.      Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu.

3.   Pada bagian buah pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian
dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).

         Kelebihan unsur hara Cupprum / Tembaga ( Cu ) :

1.      Tanaman tumbuh kerdil.

2.      Percabangan terbatas.

3.      Pembentukan akar terhambat,akar menebal dan berwarna gelap


D. Zincum / Seng ( Zn )

Zn suatu mikro-elemen yang penting dalam mengaktifkan beberapa enzim, di


perlukan dalam pembentukan asam indol-asetat. Kekurangan Zn mengakhibatkan
salah-tumbuh pada ujung akar dan akhirnya menghambat pertumbuhan seluruhnya
(Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Zincum / Seng ( Zn ) :

1.    Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong 


        perkembangan pertumbuhan.

2.     Berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi 


        keseimbangan fisiologis.

3.     Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.

4.     diserap oleh tanaman dalam bentuk Zn++

         Kekurangan unsur hara Zincum / Seng ( Zn ) :

1.     Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:


        - Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya

        - Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun

- Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-


daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.

2.   Pada padi sawah adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan


yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka.

3.     Pada tanaman jagung daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan 


         terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.

         Kelebihan unsur hara Zincum / Seng ( Zn ) :

Ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau


pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan.Kalau diperhatikan dengan seksama
cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang
kecil-kecil.
E. Boron ( B )

         Fungsi Boron ( B ) :

1.    Berfungsi mengangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap 


         unsur kalsium.

2.     Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.

3.     Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.

4.     Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.

5.      diserap oleh tanaman dalam bentuk BO33- dan HBO3=

         Kekurangan unsur hara Boron ( B ) :

1.      Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.

2.      Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar).

3.      Mati pucuk (die back)

4.      Mobilitas rendah

5.      Buah yang sedang berkembang sangat rentan terserang penyakit.

         Kelebihan unsur hara Boron ( B ) :

Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis.

F. Chlor ( Cl )

         Fungsi Chlor ( Cl ) :

1.  Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman. seperti, 


         tembakau,kapas,kentang dan tanaman sayuran.

2.      Sebagai pemindah hara tanaman.

3.      Meningkatkan osmose sel.


4.      Mencegah kehilangan air yang tidak seimbang.

5.      Diserap oleh tanaman dalam bentuk Cl-

         Kekurangan unsur hara Chlor ( Cl ) :

1.      Pola percabangan akar abnormal.

2.      Gejala wilting (daun lemah dan layu).

3.      Warna keemasan (bronzing) pada daun.

4.      Pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.

5.    Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada
tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.

         Kelebihan unsur hara Chlor ( Cl ) :

Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama


pada tanaman sayur-sayuran daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.

G. Molibdenum ( Mo )

Mo merupakan mikro-elemen yang paling sedikit dibutuhkan, penting di


dalam mereduksi nitrat. Kekurangan Mo ini mengakibatkan keterganggunya
pertumbuhan tanaman. Terlalu banyak Mo merupakan racun (Dwijoseputro,1980).

         Fungsi Molibdenum ( Mo ) :

1.      Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.

2.      Sebagai katalisator dalam mereduksi N.

3.  Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.

4.      Mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase.

5.      diserapmoleh tanaman dalam bentuk MoO=

         Kekurangan unsur hara Molibdenum ( Mo ) :


1.      Pertumbuhan tanaman terhambat.

2.      Daun menjadi pucat dan mati.

3.      Pembentukan bunga terlambat.

4.     Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke 


        daun muda.

         Kelebihan unsur hara Molibdenum ( Mo ) :

1.      Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.

2.      Kelebihan Mo dapat mengganggu proses fisiologi tanaman.


BAB IV

PENUTUP

4.1.  Simpulan

Dari uraian materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tanaman menyerap unsur hara yang merupakan nutrisi dibutuhkan tanaman


yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik.dalam bentuk ion.
2. Unsure hara makro terdiri dari 9 macam unsur seperti C, H, O, N, P, K, Ca,
Mg dan S. Unsure hara mikro terdiri dari 7 macam unsur seperti Fe, Cu, Mn,
Mo, B, Zn, dan Cl.
3. Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman dapat mengakibatkan tanaman
mengalami pertumbuhan yang abnormal, begitu juga apabila tanaman
mengalami kelebihan unsur hara.

 4.2. Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan untuk dalam pembuatan makalah
diharapkan mendapat pengapresiasi dan masukan baik mengenai materi dalam isi
makalah maupun dalam berbagai sumber pembuatan makalah. Serta lebih teliti dan
cermat dalam penulisan maupun pengutipan baik dari buku maupun sumber
terpercaya . Dan yang terakhir kami harapkan semoga selalu semangat dalam
menghadapi kesulitan dan menjadikan tugas makalah ini menjadi tugas pertama di
smester 4 ini semoga menjadi awal baik untuk tugas-tugas berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rio. 2007. Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. terhubung
berkala.http://rioardi.wordpress.com/2007/09/03/unsur-hara-dalam-tanah-
makro-dan-mikro/. Diakses pada 8 Oktober 2022 pukul 10:45 WIB.

Dwidjoseputro.D . 1980 . Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : Gramedia.

Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kelima. PT Raja
Grafindo Perkasa. Page 69-71

Suharjo, Usman K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman.


Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Wahono, Haikal. 2011. Identifikasi Gejala Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara
Mikro Pada Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Yusuf, Tohari. 2009. Unsur Hara dan


Fungsinya. .http://tohariyusuf.wordpress.com/2009/04/04/unsur-hara-dan-
fungsinya/. Diakses pada 9 Oktober 2022 pukul 11:03 WIB.

Anda mungkin juga menyukai