Anda di halaman 1dari 4

TUGAS LINGUISTIK MINGGU KE-12

SEJARAH ILMU BAHASA (LINGUISTIK) DAN ALIRAN LINGUISTIK


TRADISIONAL

Nama: Hulfa Elmidia


NIM 22017019
Sesi/kelas: 202210170001

DOSEN PENGAMPU
Dr. Novita Juita, M.Hum

MATA KULIAH PENGANTAR LINGUISTIK


PRODI SASTRA INDONESIA (NK)
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
1. Tiga Tahap Perkembangan Sejarah Linguistik
a) Tahap grama
Tahap ini merupakan tahap awal yang bertolak belakang dengan logika
dengan memberikan aturan bahasa, benar atau salah, normative atau
tidak. Studi pada tahap ini di kerjakan oleh ahli yang berasal dari Gria
dan dilanjutkan oleh ahli yang berasal dari Perancis.
b) Tahap Filologi
Pada tahap ini orang-orang Alexsandria, seperti Friedrich dan August
Wolf. Mereka lebih banyak membuat penafsiran juga mengkaji apa
yang ada pada teks sastra dan juga adat istiadat. Karya sastra
peninggalan yang menjadi sejarah yaitu tulisan praaksara seperti
naskah kuno, candi-candi , prasasti, budaya dan tradisi.
c) Tahap Perbandingan
Pada tahap ini para linguis banyak membandingkan antara bahasa yang
satu dengan bahasa yang lain , misalnya Franzz Bopp yang
membandingkan bahasa Sanskerta, Jerman, Grika dan juga Latin. Dari
tahap perbandingan ini lah yang melahirkan berbagai pemahaman,
pendekatan, dan teknik dalam penyelidikan.

2. Tahap Spekulasi, Tahap Observasi, dan Tahapan Perumusan Teori


Dalam Perkembangan Ilmu Bahasa Sebagai Sebuah Kajian Ilmiah
a) Tahap spekulasi
Pada tahap ini, muncul pernyataan-pernyataan yang mengatakan
bahwa bahasa tidak didasarkan pada data empiris melainkan pada
dongeng/ rekaan belaka. Misalnya, pernyataan Andreas Kemke,
seorang ahli fisiologi dari Swedia abad ke 17, ia menyatakan bahwa
pada jaman dahulu Nabi Adam berbicara dalam bahasa Denmark di
Surga, sedangkan Ular berbicara dalam bahasa Perancis. Bahasa
Prancis yang dipakai Ular dan bahasa Denmark yang digunakan oleh
Nabi Adam sulit untuk dibuktikan karena tidak ada bukti ilmiah yang
jelas.
b) Tahap observasi
Pada tahap klasifikasi dan observasi ini, para linguis mengadakan
observasi terhadap bahasa-bahasa yang diselidiki tetapi belum pada
tahap merumuskan teori, maka dari itu tahap tersebut belum dapat
disimpulkan bersifat ilmiah.
c) Tahap perumusan teori dalam ilmu bahasa
Pada tahap ini banyak diterbitkannya jurnal Language yang didirikan
oleh Linguistic Society of America tahun 1924. Pada tahun 1933
sarjana ini menerbitkankan buku Language yang mengungkapkan
pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa, yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan. Teori ini dimanfaatkan oleh
Skinner (1957) dari Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa
melalui teknik drill.

3. Asumsi Para Ahli yang Memberikan Gambaran tentang Asal Usul


Bahasa

1. E.B. Condillac
Menurutnya asal mula bahasa berpangkal pada bunyi-bunyi alamiah
berupa tekanan karena emosi yang kuat, lalu bunyi itu menjadi
bermakna karena selalu diulang.

2. Johann Gotfried Herder


Menururtnya bahasa itu muncul karena dorongan dari perasaan dan
kecerdasan manusia.

3. Friedrich von Schlegel dan A.W. Schlegel


Mereka berpendapat bahwa ada tiga kelompok bahasa, yaitu bahasa
yang bermacam-macam makna yang ditentukan oleh perubahan bunyi
(bahasa fleksi), bahasa yang maknanya ditentukan oleh afiks (bahasa
afiks), dan bahasa yang partikelnya membentuk makna baru (seperti
bahasa Tionghoa).

4. Wilhelm von Humboldt


Menurutnya bahasa merupakan pekerjaan jiwa yang selalu diulang
dengan menggunakan bunyi yang menyatakan pikiran.

5. R.K. Rask
Ia berpendapat bahwa kalau ada persamaan antara dua bahasa, maka
hal itu disebabkan oleh kekeluargaan bahasa tersebut.
6. Franz Bopp
Ia membagi bahasa menjadi tiga jenis, yaitu (a) bahasa-bahasa tanpa
akar dan tanpa tenaga pembentukan, seperti bahasa Tionghoa, (b)
bahasa-bahasa yang terdiri dari satu suku kata, dan (c) bahasa-bahasa
dengan akar kata yang terdiri dari dua suku kata dan tiga konsonan
mutlak.

7. Jacob Grimm
Ia telah berjasa dalam membuka jalan ke ilmu bunyi. Grimm telah
menemukan hukum pergeseran bunyi. Dari Grimm pula dikenal istilah
umlaut dan ablaut.

8. Schleicher,
Menurutnya pertumbuhan bahasa bersifat historis. Oleh karena itu, dua
hal yang dilakukan oleh Schleicher untuk kemajuan linguistik, yaitu (1)
merekonstruksi bentukan asli bahasa Indo-Jerman dengan
membandingkan dengan bahasa lain dan (2) menentukan asal mula
timbulnya bahasa-bahasa Indo-Jerman.

4. Tujuh Ciri Aliran Linguistik Tradisional


1. Bertolak belakang dari landasan atau pola piker filsafat
2. Pemerian bahasa secara historis
3. Tidak membedakan bahasa dan tulisan
4. Senang bermain dengan defenisi
5. Level-level gramatikal belum rapi
6. Pemakaian bahasa berkiblat pada pola atau kaidah
7. Dominasi pada permasalahan jenis kata

Anda mungkin juga menyukai