Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENGANTAR INGUISTIK MINGGU KE-13

RANGKUMAN ALIRAN STRUKTURAL

Nama: Hulfa elmidia


NIM 22017019
Sesi: 202210170001

Dosen Pengampu:
Dr. Novita juita, M.Hum

PRODI SASTRA INDONESI(NK)


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Aliran Struktural
A. Pengantar/Pendahuluan
• Lahir pada abad XX atau tepatnya pada tahun 1916
• Dipelopori oleh Ferdinand De Saussure
• Tahun 1916 merupakan tahun mnomental lahirnya aliran structural
ditandai dengan lahirnya buku Ferdinand de Saussure yang berjudul
Course de Liguistique General
• Istilah yang dibahas dalam buku Course de Liguistique General adalah
sinkronik dan diakronik, langua dan parole, signifian dan signifier,
sintagmatik dan paragmatik
• Sinkronik dan diakronik berhubungan dengan metode kajian bahasa
• Langua dan parole berhubungan dengan norma dan proses penggunan
bahasa
• Signifian dan signifier berhubbungan dengan hakikat bahasa sebagai
system tanda bermakna
• Sintagmatik dan paradigma adalah hubungan gramatikal yang dapat
menempati tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis
• Tokoh-tokoh yang menganut aliran ini adalah Leonardo Bloomfied, E.
Nida, Ch. F. Hockett, H.A. Gleason, B.Bloch, G.L.Trager, R.Llado,
E.Haugen, Z. Harris, Ch.C.Fries, Edward Sapir, N.S.Trubertzkoy,
W.F.Mackey, R.Jacobson,M.Joos,dsb
• Ferdinand de Saussure (1857-1913) dianggap sebagai Bapak Linguistik
Modern, berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya
Course de Lisguestique General.
B. Ciri-ciri Aliran Struktural
1. Berlandaskan pada faham behaviorisme
2. Bahasa baerupa ujaran, artinya hanya ujaran saja yang termasuk dalam
bahasa
3. Bahasa merupakan sistem tanda (signifie dan signifant) yang arbittrer dan
konvensional
4. Bahasa merupakan factor kebiasaan(habit)
5. Gramatikal berdasarkan keumuman
6. Level-level gramatikal ditegakan secara rapi mulai dari morfem sampai
menjadi kalimat
7. Analisis dimulai dari bidang morfologi
8. Bahasa merupakan deretan sintagmatik dan paradigmatik
9. Analisis bahasa secara deskriptif
10. Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung
C. Keunggulan Aliran Struktural
1. Telah membedakan kosep morfem dan fonem
2. Dengan adanya metode drill and practice, suatu bentuk Latihan yang
terus-menerus dan berulang-ulang akan membentuk suatu keterampilan
berbahasa berdasarkan kebiasaaan
3. Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman sehingga mudah dipahami
dan mudah diterima oleh masyarakat awam
4. Level-level gramatikal mulai ditegakkan secara rapi mulai dari level
morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat
5. Aliran ini lebin banyak berpijak pada fakta, tidak perna mereka data
D. Kelemahan Aliran Struktural
1. Pada aliran struktural, bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara
tegas. Level-level yang menjadi bidang garapannya sudah ditentukan secara
pasti sehingga apabila disuatu saat ditemukan bidang yang teletak di antara
keduanya menjadi kebingungan untuk menentukan wilayah, misalnya pada
bahasa-bahasa yang bertipologi sintetik dan polisintetik. Metode drill and
pradice sangat menjemukan
2. Proses bahasa merupakan proses rangsang-rangsang yang berlangsung
secara fisis dan merkanis. Padahal manusia bukan mesin
3. Menurut paham ini, jiwa seseorang dan hakikat sesuatu hanya bisa dideteksi
lewat tingkah laku dan perwujudan lahiriah yang tampak. Namun, tidak
selamanya setiap tingkah laku da perwujudan lahiriah yang tampak dapat
mencerminkan jiwa manusia
4. Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumuman, suatu kaidah yang salah
sekalipun dapat dinyatakan benar apabila sudah dianggap umum
sebaliknya, kaidah yang benar manakala belum umum dipakai
5. Factor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam analisis bahasa.
Padahal sangat banyak kasus kebahasaan yang dapat dijawab lewat kajian
historis
6. Objek kajian terbatas sampai dengan level kalimat sehingga tidak
memungkinkan menyentuh aspek komunikatif

Anda mungkin juga menyukai