Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TEORI/ ALIRAN LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL

DOSEN PENGAMPU: Dr, M. Surif, S.Pd. M.Si

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Elisa M Siahaan [2223210033]

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
SASTRA INDONESIA
2023

DAFTAR ISI
ALIRAN LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL..............................................................3
1. Tata Bahasa Transformasi..............................................................................................4
2. Semantik Generatif..........................................................................................................4
3. Tata bahasa kasus.............................................................................................................4
4. Tata bahasa relasional.....................................................................................................4
Keunggulan Aliran Transformasional...............................................................................4
Kelemahan aliran transformasional...................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5

ALIRAN LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL


Berkenalan dengan aliran linguistik transformasi, nama Avram Noam Chomsky tidak
bisa dilupakan karena linguis inilah pelopornya. Chomsky dipandang sebagai seorang
revolusioner dalam bidang linguistik. Pandangan-pandangan linguis ini dituangkan dalam
artikel yang berjudul Syntactic Structure (1957) dan Aspect of the Theory of
Syntax (1965). Teori dan gagasan Chomsky didasarkan pada beberapa asumsi
dan hipotesis tentang bahasa sebagai satu gejala alamiah dan manusiawi.

Beberapa asumsi yang mendasari kajian linguistik tranformasional adalah seperti berikut ini:

1. Bahasa merupakan satu produk kebudayaan yang kreatif manusiawi. Dengan


jumlah bunyi dan kaidah yang terbatas, seorang penutur suatu bahasa dapat
menghasilkan kalimat yang tidak terbatas jumlahnya dan dapat dipahami oleh
lawan bicara meskipun ia belum pernah mendengarkan kalimat itu sebelumnya.
2. Bahasa bukan merupakan rekaman tingkah laku berupa bunyi yang dapat didengar.
Bahasa bukan merupakan tingkah laku verbal. Bahasa merupakan proses
mentalistik yang dimanifetasikan dalam bentuk (ekspresi lisan dan tulis).
3. Bahasa merupakan suatu proses kreatif dan produktif
4. Formulasi matematika dapat digunakan untuk membangun formula
(kaidah) sistem bahasa yang produktif.
5. Analisis bahasa tidak dapat dilepaskan dari hakikat bahasa yang utuh,
yakni bunyi dan makna. Jadi, analisis makna harus ditegaskan kedudukannya
karena ikut berperan secara nyata dalam proses bahasa.

Berdasarkan asumsi dan hipotesis itu, linguistik transformasi generatif berusaha


mengungkapkan kaidah dasar yang dapat menghasilkan eskpresi lingual tidak terbatas. Kidah
dasar itu ‘ditransform’ menjadi bentuk-bentuk eksplisit bahasa. Dalam kajian linguistik
transformasi generatif, dikembangkan dikotomi-dikotomi sebagai pijakan dasar. Dikotomi itu
adalah:

 competence (kompetensi) dan performance (performansi),
 deep structure (struktur dalam) dan surface structure (struktur permukaan).

Prinsip kerja analisis linguistik transformasi generatif dapat dirinci seperti berikut ini.


1. Tata Bahasa Transformasi

Berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan bahasa. Lalu karena pada mulanya teori tata
bahasa ini dipakaiuntuk mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa inggris. Menurut Chomsky,
salah satu tujuan dari penelitian abahsa adalah untuk menyusun tat bahasa dari bahasa
tersebut. Tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat sebagai berikut:

a. kalimat yang dihasilkan oleh tat bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa
tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat

b. tata bahasa tersebut harus harus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau
istilahyang digunakantidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, semuanya harus
sejajar dengan teori linguistik tertentu.

2. Semantik Generatif

Menurut teori generatif semantik, struktur semantik dan struktur sintaksis bersifat homogen,
dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya dengan kaidah transformasi saja.
Menurut semantik generatif, sudah seharusnya semantik dan sintaksis diselidiki bersama,
karena keduanya adalah satu. Tokoh-tokoh dalam aliran ini antar lain: Postal, Lakoff, Mc
Cawly, dan Kiparsky

3. Tata bahasa kasus

Tata bahasa kasus pertama kali diperkenalkan oleh Charles j. Fillmoredalam karangannya
berjudul “The Case foe Case” tahun 1968. Fillmore membagi kalimat atas 1. Modalitas, yang
bisa berupa unsur negasi, kala, aspek, dan adverbia; dan 2. Proposisi, yang terdiri dari sebuah
verba disertai dengan sejumlah kasus.

4. Tata bahasa relasional

Muncul pada tahun 1970-an sebagai tantangan langsung terhadap beberapa asumsi yang
paling mendasar dari teosi sintaksis yang dicanangkan oleh aliran tata bahasa transformasi.

Keunggulan Aliran Transformasional

1. proses berbahasa merupakan proses kejiwaan bukanfisik.


2. secara tegas memisah pengetahuan kebahasaan dengan keterampilan berbahasa
(linguistic competent dan linguistic performance)

3. Dapat membentuk konstruksi-kronstruksi lain secara kreatif berdasarkan kaidah yang


ada

4. dengan pembedaan kalimat inti dan transformasi telah dapat dipilah antara substansi
dan perwujudan.

5. dapat menghasilkan kalimatyang tak terhingga banyaknya karena gramatiknya


bersifat generatif.

Kelemahan aliran transformasional

1. tidak mengakui eksistensi klausa sehingga tidak dapat memilah konsep klausa dan
kalimat

2. bahasa merupakan innate walaupun manusia memiliki innate untuk berbahasa tetapi
tanpa dibiasakan atau dilatih mustahil akan bisa

3. setiap kebahasaan selalu dikembalikan kepada deep structure.

DAFTAR PUSTAKA

Andri K, N. N. (2022). LINGUISTIK UMUM. Sumatera Barat: PT Global Eksklusif


Teknologi.
Azhar, M. (2022). PENGANTAR LINGUISTIK MODERN. Jurnal Studi Bahasa Dan
Sastra.
Azmi, Y. (2021). PRESENTASI LINGUISTIK UMUM SEJARAH DAN ALIRAN
LINGUISTIK.
Dr. Muhsyanur, M. (2019). LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF. SENGKANG:
UNIPRIMA PRESS.
Effendi, M. S. (n.d.). LINGUISTIK SEBAGAI ILMU BAHASA.
Harimansyah, G. (2022). PENGANTAR LINGUISTIK SASTRAWI. Bandung: PT. DUNIA
PUSTAKA JAYA.
I Wayan Mawa, I. W. (2020). ALIRAN-ALIRAN LINGUISTIK, KLASIFIKASI VERBA
BAHASA INDONESIA ANALISISNYA DALAM KALIMAT.
KUNTARTO, E. (2017). TELAAH LINGUISTIK. JAMBI: UNIVERSITAS JAMBI.
Malawat, i. (n.d.). STUDI KOMPARATIF ALIRAN LINGUISTIK TRADISIONAL DAN
LINGUISTIK STRUKTURAL.
Mawa, W. (n.d.).
Wahab, A. (n.d.). PERKEMBANGAN KAJIAN LINGUISTIK DI INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai