Anda di halaman 1dari 19

A.

Identitas
Nama Mata Kuliah : Fonologi
SKS :3
Kode : IND1.62.2006
Kode Seksi : 202120170011
Jadwal : Rabu, pukul 07.00 s.d. 09.30
Prodi : Sastra Indonesia
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah
Fakultas : Bahasa dan Seni
Dosen Pengampu : Dr. Novia Juita, M. Hum.
Deskripsi Mata Kuliah
Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang sistem bunyi secara
umum, dan sistem bunyi bahasa Indonesia secara khusus, yang meliputi
kajian fonetik dan fonemik. Fonetik meliputi alat bicara dan alat ucap,
produksi bunyi bahasa, transkripsi fonetik dan fonemik. Selanjutnya,
fonemik meliputi kajian tentang fonem (segmental dan suprasegmental),
variasi fonem, distribusi fonem, masalah morfofonemik, kaidah
fonotaktik, penyukuan dan ejaan bahasa Indonesia. Selain itu, di dalam
mata kuliah ini mahasiswa juga belajar meneliti bunyi bahasa.
Nilai akhir yang didapatkan mahasiswa berasal dari
gabungan komponen berikut ini.

No. Indikator Penilaian %

1 UTS 20

2 UAS 20

3 Tugas 10

4 Case Method 30

5 Team-Base Project 20

Jumlah 100
Range Grade   Range Grade

85 -100 A 60 - 64 C+

80 - 84 A- 55 - 59 C

75 - 79 B+ 50 - 54 C-

70 - 74 B 40 - 49 D

65 - 69 B- <39 E
FORMAT PENILAIAN

Penilaian Tugas Mingguan dan Presentasi


Bobot
Kriteria Indikator
%
Ketepatan dan kelengkapan 30
konsep
Persiapan/Materi
Ketepatan pemakaian aspek 20
Presentasi
kebahasaan

Presentasi dan penguasaan Materi 20


diskusi Presentasi
Etika dan bahasa Presentasi 30
dan diskusi

Jumlah 100
Format Penilaian untuk Bahan sajian (Makalah/PPT)

Ketepatan dan Ketepatan


kelengkapan pemakaian
No. Nama/Kel. NIM konsep aspek
kebahasaan
4 3 2 1 4 3 2 1
                     

                     

                     

                     
Format Penilaian untuk Penyaji

Penguasaan Etika dan


Materi Kesantunan
Presentasi Berbahasa
No. Nama NIM
4 3 2 1 4 3 2 1

                     

                     

                     

                     
Keterangan

4 baik sekali 85 s.d. 100

3 baik 68 s.d. 84

2 sedang 51 s.d. 67

1 kurang </= 50
 Perkuliahan Minggu Kesatu
 
Topik : Pengenalan Awal tentang Fonologi

Subtopik: a. konsep/hakikat fonologi, fonetik,


fonemik, dan fonologi Bahasa
Indonesia
b. hubungan fonologi dengan
subsistem ilmu bahasa lainnya
Tujuan Perkuliahan
Setelah mempelajari/mendiskusikan materi dari
referensi yang diwajibkan dan dianjurkan, mahasiswa
diharapkan mampu:

1. merumuskan dengan kalimat sendiri hakikat


fonologi, fonetik, fonemik, fonologi bahasa
Indonesia. (C2)

2. menunjukkan hubungan fonologi dengan subsistem


ilmu bahasa lainnya. (C4)

3. menjelaskan mekanisme Pembentukan Bunyi


Bahasa
FONETIK DAN FONOLOGI
Fonetik dan fonologi adalah dua disiplin ilmu yang
sama-sama mengkaji bunyi bahasa.

Walaupun demikian, ranah kajian kedua disiplin ini


berbeda.

Pembagian ranah kajian antara fonetik dan fonologi


secara tegas bersumber dari pemikiran seorang
linguis Swiss, Ferdinand de Saussure.
Melalui sumbangan pemikirannya yang diabadikan
oleh para mahasiswanya dalam Cours de linguistique
gēnērale (1916), ia telah meletakkan fondasi bagi
kemajuan linguistik modern sehingga ia dijuluki
Bapak Linguistik Modern.

Salah satu sumbangan yang paling berharga untuk


linguistik modern adalah konsepsi mengenai langue
(bahasa) dan parole (tuturan).
Langue adalah pengetahuan bahasa yang dikuasai oleh para
penutur suatu bahasa.

Langue bersifat abstrak, sistematik, dan merupakan konvensi di


antara para penutur bahasa tersebut, sedangkan Parole
kebalikan dari sifat langue, yaitu gejala bahasa yang bersifat
konkret dan bersifat individual.

Langue adalah kaidah bahasa yang menguasai parole,


sedangkan parole adalah ekspresi-ekspresi bahasa yang diatur
oleh langue .

Walaupun batas antara langue dan perole sangatlah jelas,


ternyata keduanya berkaitan erat, saling bergantung, dan tak
terpisahkan
Hubungan antara fonologi dan fonetik dapat ibaratkan
seperti hubungan antara langue dan parole .

Kajian bunyi bahasa pada tataran langue diwakili oleh


fonologi, sedangkan kajian bunyi bahasa pada tataran
parole diwakili oleh fonetik.

Trubetzkoy (1959) mengatakan,”Phonetics is the study


of the sounds of parole” dan “Phonology is the study of
the sounds of langue.”
Karena kajian fonetik berada pada tataran bunyi bahasa yang
konkret (parole), maka kajian fonetik lazimnya menjelaskan
bunyi pada dimensi artikulasi, akustik, dan persepsi.

Kajian fonetik tidak berada pada tataran kaidah bahasa


sehingga fonetik dipandang sebagai kajian bahasa
ekstragramatikal.

Fonetik tidak mendekripsikan bunyi sebagai satuan yang


membawa perbedaan makna atau fungsi. Ilmu fonetik berada
pada tataran etik, yaitu tataran di luar sistem bahasa tertentu.

Oleh sebab itu, fonetik sering dianggap ilmu yang bersifat


inklusif.
Di pihak lain, berbeda dengan fonetik, fonologi
mendeskripsikan bunyi sebagai suatu sistem bahasa yang
abstrak (langue), yaitu kaidah bunyi dalam pengetahuan
penuturnya.

Karena fonologi mengkaji bunyi bahasa yang berkaitan


dengan kaidah bahasa maka kajian fonologi dipandang
sebagai bagian gramatika bahasa. Bunyi dideskripsikan
sebagai satuan yang membawa perbedaan makna atau fungsi.

Tempatnya ilmu fonologi berada pada tataran emik, yaitu


tataran dalam sistem bahasa tertentu sehingga ada yang
mengatakan bahwa fonologi Scenderung eksklusif.
Sebagian pakar mengatakan bahwa karena kajian fonetik
adalah kajian bunyi bahasa pada tataran permukaan maka
fonetik disebut juga lower level phonology.

Kajian fonologi dianggap berada pada tataran yang lebih


tinggi, yaitu pada tataran representasi mental bunyi sehingga
disiplin ini kadang-kadang disebut higher level phonology.
Sebagian lagi mengistilahkan home based fonologi adalah
otak, sedangkan home based fonetik di luar otak (Hayward,
2000:9)
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai