Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Disusun Oleh:
Dadan Ahmad Badar Muttaqin (2006116)

INSTITUT TEKNOLOGI GARUT


TEKNIK INFORMATIKA
2022
Soal
Berikan contoh proyek perangkat lunak yang dapat dikerjakan dengan menggunakan model
berikut:
1. Waterfall
2. Prototyping
3. Increment
Jawaban
1. Metode Waterfall
Contoh penerapan metode waterfall pada sistem informsi alumni pada sebuah sekolah.
a. Alasan menggunakan waterfall
Karena kebutuhan pihak sekolah telah jelas
b. Analisis
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mewawancarai koordinator sekolah.
Dari wawancara meka didapatkan data-data yang dibutuhkan seputar alumni,
seperti: total alumni yang lulus, alumni yang bekerja, dan alumni yang
melanjutkan studi.
c. Desain
Dalam tahapan ini melakukan perancangan sistem menggunakan ERD seperti
Use Case dan Sequence
d. Implementasi
Pada tahapan ini mulai melakukan pengerjaan projek. Dan pada projek ini akan
dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Framwork
Codelgninter.
e. Pengujian sistem
Setelah proses implementasi selesai maka dilakukan proses pengujian. Dimana
pada proses ini dilakukan pada aspek fungsionalitas kepada ahli sistem
informsi, petugas administrator, programmer, dan alumni langsung.
f. Maintenance
Proses pemeliharaan akan dilakukan apabila ada update atau kesalahan yang
ditemukan pada saat sistem telah digunakan langsung oleh user.
2. Metode Prototype
Contoh penerapa metode prototype dalam pembuatan sistem informasi penjualan
berbasis desktop pada toko mainan.
a. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan
kebutuhan keseluruhan perangkat lunak, mendefinisikan semua kebutuhan, dan
garis besar sistem yang akan dibuat.
b. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan contoh outputnya)
c. Evaluasi prototyping
Pada proses evaluasi ini dilakukan ole pelanggan apakah protityping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka
langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki kembali
dengan mengulang langkah 1, 2, dan 3.
d. Pengkodean sistem
Pada tahap ini prototyping yang telah disepakati langsung dilakukan pengerjaan
oleh programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai.
e. Menguji sistem
Setelah sistem telah dibuat menjadi suatu perangkat lunak, maka harus melalui
proses tes dahulu, apakah ada bug atau error pada sistem yang telah dibuat tadi
sebelum diberikan kepada usernya.
f. Evaluasi sistem
Pada proses ini pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang telah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah maka maju ke langkah selanjutnya,
apabila belum maka mengulangi langkah sebelumnya.
g. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah selesai melalui proses pengujian selanjutnya siap
digunakan oleh user.
3. Metode Increment
Contoh penerapan metode increment ini pada sistem informasi administrasi desa.
a. Penggalian kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan pada
proses pengembangan sistem. Langkah selanjutnya yaitu membagi kebutuhan
fungsional dan non-fungsional untuk memudahkan mana kebutuhan yang harus
dirangcang pada sistem dan mana kebutuhan pendukung untuk jalannya website
tersbut.
b. Analisa
Pada fase ini akan dilakukan analisa dari data primer yang sudah diperoleh pada
tahapan sebelumnya yang akan menghasilkan spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak. Kemudian, spesifikasi kebutuhan yang diperoleh tersebut akan dimodelkan
kedalam desain seperti UML (Unifed Modeling Language) , atau class diagram.
c. Desain
Pada tahap ini dilakukan pembuatan desain yang memberikan gambaran kepada
pengguna dimana desain sistem yang akan dibuat berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan pada proses sebelumnya.
d. Pengkodean
Hasil dari desain pada tahapan sebelumnya direalisasikan dengan melakukan
coding. Proses coding merupakan tahap implementasi desin dengan bahasa
pemrograman sehingga dapat dikenali oleh komputer.
e. Pengujian
Developer atau pengembang melakukan pengujian terhadap setiap increment atau
sistem module setelah tahap pengkodean selesai. Pengujian berfungsi untuk
mengetahui apakah sistem informasi yang telah dibangun sudah sesuai harapan atau
belum.
f. Final Release
Tahapan ini merupakan tahap akhir aplikasi yang sudah teruji dengan semua fitur
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang sudah tidak ada lagi perubahan, dan
sudah siap diserahkan pada pengguna sesuai dengan tanggal yang sudah disepakati
oleh kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai