Winnayati S. Simangunsong (1601021039)
Winnayati S. Simangunsong (1601021039)
OLEH:
WINNAYATI S. SIMANGUNSONG
1601021039
1
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL DARI EKSTRAK
MENTIMUN (Cucumis sativus L.) KOMBINASI
EKSTRAK BUAH LEMON
(Citrus limon L.Burm.fil.)
Disusun Oleh:
WINNAYATI S SIMANGUNSONG
1601021039
WINNAYATI S SIMANGUNSONG
1601021039
Masker gel termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah kering
masker tersebut bisa langsung diangkat tanpa perlu dibilas.
Mentimun adalah buah yang rendah kalori, kaya akan air , dan merupakan
sumber vitamin C dan flavonoid mempunyai efek antioksidan dengan memutus
radikal bebas yang sangat reaktif yang cenderung membentuk radikal baru. Dan
mentimun mempunyai fungsi sebagai penyejuk kulit dan antioksidan.
Buah Lemon merupakan salah satu buah penghasil senyawa antioksidan
yang dapat menangkal radikal bebas. Lemon memiliki fungsi sebagai antioksidan
alam, karena memiliki kandungan vitamin C, asam sitrat, minyak atsiri,
bioflavonoid, polifenol, kumarin, flavonoid, dan minyak-minyak volatil pada
kulitnya. Sehingga baik diformulasikan sebagai masker gel.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental formulasi sediaan
masker gel yang terdiri dari komponen diantaranya seperti mentimun dan buah
lemon, Polivinil alkohol, HPMC, Gliserin, TEA, Propyl paraben, Metyl paraben,
Aquadest, dan etanol 70% dengan konsentrasi 5% dan memiliki perbandingan 1:1,
1:3, 3:1. Pembuatan ekstrak mentimun dan buah lemon dengan cara pencucian,
pemotongan, dan penghalusan. Pengujian terhadap sediaan masker gel dibuat
meliputi, uji homogenitas, uji pH, uji daya waktu sediaan mengering, uji daya
sebar, uji organoleptis, dan uji iritasi menggunakan 12 orang sukarelawan.
Formulasi sediaan masker gel menggunakan ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon sebagai bahan aktif dibuat cukup stabil, pH berkisaran 6,8-7,5
sehingga aman digunakan.
Kesimpulan dari penelitian ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah
lemon dapat digunakan sebagai bahan aktif tambahan pada sediaan masker gel
semakin tinggi perbandingan penambahan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon, pH yang dihasilkan semakin tinggi dan memperoleh pH sediaan yang
memenuhi kriteria masker gel yang baik, hasil uji iritasi sediaan masker gel
semuanya dalam kategori negatif (-) yang artinya semua sediaan tidak
menimbukan iritasi, dan sediaan tidak mengalami perubahan bentuk, warna,
maupun aroma.
Kata Kunci: Mentimun (Cucumis sativus L), Buah lemon (Citrus limon
L.Burm.fil.), Masker gel.
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Formulasi
Sediaan Masker Gel dari Ekstrak Mentimun (Cucumis sativus L.) kombinasi
Ekstrak Buah Lemon (Citrus limon L.Burm.fil.)”yang disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi D3 Farmasi di Institut
Kesehatan Helvetia Medan.
Selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes. selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, SE., S.Kom., MM., M.Kes. selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. Ismail Effendy, M.Si. selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
4. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. Fina Kesuma Wardani, SST, M.Kes., selaku Wakil Dekan I.
6. Muflih, SKM., MKM., selaku Wakil Dekan II Kemahasiswaan.
7. Hafizhatul Abadi, S.Farm., M.Si., Apt. Selaku Ketua Program Studi D3
Farmasi Institut Kesehatan Helvetia.
8. Pricela Ginting., S.Farm., M.Si., Apt., selaku Sekretaris Program Studi D3
Farmasi.
9. Ihsanul Hafiz S.Farm., M.Si., Apt. Selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa memberikan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Leny S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen Penguji II yang memberikan saran
yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Pricella Gintng., S.Farm.,M.Si.,Apt selaku penguji III yang memberikan
saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Seluruh Dosen dan Staf Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama pendidikan.
13. Orangtua dan keluarga besar yang tidak pernah berhenti memberikan
dukungan serta doa dan materi kepada penulis,
14. Rekan –rekan mahasiswa D3 Farmasi semester VI dan rekan-rekan
lainnya, yang telah membantu dan mendukung penulis sampai Karya Tulis
Ilmiah ini selesai.
iii
Penulis menyadari baik dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun
proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Winnayati S Simangunsong
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI KTI
HALAMAN PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix
v
2.8 Komponen Basis Masker Gel............................................ 22
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi lingkungan yang tidak sehat akibat polusi udara seperti asap
tubuh sebenarnya sudah ada enzim yang dapat menangkal radikal bebas, akan
tetapi jika radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak, enzim tersebut tidak mampu
lagi bekerja maksimal. Akibatnya terjadi kerusakan sel-sel tubuh. Pada kulit
efeknya adalah penurunan elastisitas kulit secara perlahan, sehingga kulit menjadi
Salah satu cara untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas
campuran bahan yang digunakan pada permukaan kulit manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik dan mengubah rupa dan
tidak termasuk golongan obat. Salah satu contoh kosmetika adalah masker (3).
1
2
Masker wajah adalah salah satu kosmetika perawatan kulit yang memiliki
Masker adalah salah satu kosmetik perawatan kulit wajah. Namun proses
pemakaian masker pada umunya cukup rumit, padahal gaya hidup masyarakat
praktis dalam pemakaiannya, salah satunya adalah masker gel. Masker gel
termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah kering masker tersebut
Salah satu masker yang dapat diformulasikan adalah Masker Gel dari
tanaman semusim yang sifatnya menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat
pemegang berbentuk pilin atau spiral. Habitus metimun berupa tanaman herba
lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah
Mentimun adalah buah yang rendah kalori, kaya akan air , dan merupakan
radikal bebas yang sangat reaktif yang cenderung membentuk radikal baru. Dan
yang dapat menangkal radikal bebas. Lemon memiliki fungsi sebagai antioksidan
kulitnya (5).
Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo” dengan konsentrasi 1%, 3%, dan
Tujuan perbandinagn 1:1, 1:3, 3:1 adalah untuk mengetahui apakah lebih
Dari formulasi diatas sediaan masker gel meliputi uji pH, uji organoleptis,
uji homogenitas, uji iritasi dan uji daya sebar, uji waktu sediaan
Gel?
1.3 Hipotesis
limonL.Burm.fil.)
sebagai sumber informasi atau sebagai referensi untuk formulasi masker gel
(Citrus limonL.Burm.fil.).
yang lebih mendalam terutama pada pembuatan sediaan masker gel ekstrak buah
L.Burm.fil.).
5
TINJAUAN PUSTAKA
sudah dibudayakan di kawasan Asia Selatan sejak 3000 tahun yang lalu dari Asia
lelah. Penduduk Asia meminum jus mentimun untuk menyejukkan tubuh saat
atau dirumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus.
gembur, dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainase yag baik. Mentimun
Tanaman ini mempunyai sulir dahan berbentuk spiral, yang keluar di sisi
tangkai daun, daun tunggal, letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat
telur lebar, bertaju 3-7 cm, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi
bergerigi panjang 7-18 cm, lebar 7-15 cm, warnanya hijau. Bunganya ada yang
jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina yang bentuknya seperti
terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau berlilin putih,
6
7
setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10-30 cm, bagian pangkal berbintil
a. Habitat
merambat dan semusim. Setelah berbunga dan berbuah , tanaman ini akan
1.3000 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini dapat merambat hingga
b. Batang
c. Daun
berbentuk bulat. Panjang tangkai berkisar antara 3-10 cm, dan berbentuk
Panjang pangkal daun berkisar 5-10 cm dengan lebar 3-8 cm. Permukaan
d. Bunga
mahkota bunganya halus dengan panjang 1-2 cm. Adapun bunga jantan
Bunga pertama yang dihasilkan pada usia 4-5 minggu adalah bunga jantan.
e. Buah
f. Daging buah
g. Akar
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
vitamin C. Kandungan zat lain adalah karbohidrat , protein, lemak, dan kalori. Zat
lain yang dikandungnya adalah mineral seperti fosfor, zat besi, kalsium, kalium,
dan magnesium. Mentimun juga mengandung asam malonat dan serat yang sangat
prosese regenerasi sel-sel kulit, mengangkat sel-sel yang telah mati, dan sebagai
pembersih kulit. Selain untuk melembabkan kulit wajah. Mentimun juga bisa
mencegah terjadinya keriput sehingga kulit wajah tampak lebih awet muda. Inilah
fungsi mentimun sebagai penyegar kulit yang alami. Mentimun juga dapat
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledonnae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaaceae
Genus : Citrus
dapat menyerap zat gizi dengan baik, menyeimbangkan pH tubuh, menyerap dan
menjaga kesehatan mulut , menguatkan dan membuat kuku lebih putih, mengatasi
kulit wajah seperti flek hitam, pori-pori besar, dan keriput pada kulit, menurunkan
2.2 Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 15% dari berat
badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan
kuning, sawo matang dan hitam, merah muda, pada telapak kaki dan tangan, serta
elastisnya. Kulit yang elastis dan longgar terdapat pada kelopak mata, bibir, dan
prepusium. Kulit yang tebal terdapat pada dan tegang terdapat pada telapak kaki.
Kulit yang kasar terdapat pada skrotum (kantong buah zakar) dan labia mayor
14
(bibir kemaluan besar), sedangkan kulit yang halus terdapat disekitar mata dan
leher (11).
pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari
kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan
sensoris ke medula spinalis dan Otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan
lingkungan. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan
otak ialah 36°C, suhu kulit sedikit lebih rendah. Ketika terjadi perubahan
pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian
satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan
Kulit bereaksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat
Kulit dapat menyerab zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim
muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada
6. Sebagai Ekskresi
garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air juga dikeluarkan melalui kulit
tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air
berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+, diekskresi melalui kulit. Produksi
5-6,5.
7. Penunjang Penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak
halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan. Fungsi lain dari
korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan
terdiriatas beberapa lapisan sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein
eleidin lapisan ini terdapat jelas di telapak tangan dan kaki. Stratum
dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti sel diataranya. Butir-
butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai
kaki. Stratum spinosum (sin. Stratum malpighi, lapisan sel prickle, lapis
akanta) terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan ukuran
Lapisan ini jauh lebih tebal dari pada epidermis, terbentuk oleh jaringan
elastic dan fibrosa padat dengan elemen seluler, kelenjar dan rambut
Dasar (matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hiauluronat
3. Hipodermis
lemak, pembuluh darah dan limfa, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungasi sebagai
1. Kulit berminyak
Ciri-ciri kulit kering seperti kulit terasa kasar dan kaku sekalipun sudah
dibersihkan, terasa tidak nyaman dan terlihat seperti retak, serta terasa
gatal.
3. Kulit kombinasi
Kulit kombinasi ini memiliki 2 jenis kulit yaitu kulit berminyak dan kulit
4. Kulit sensitif
pewarna bibir dan beberapa produk kosmetik lainnya. Ciri dan kulit
sensitif memiliki struktur kulit yang sangat tipis, gatal, kulit kemerahan,
5. Kulit normal
Kelenjar minyak pada kulit normal biasanya tidak bandel karena minyak
2.3 Kosmetik
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir
dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mekosa mulut untuk
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Komposisi
kosmetik tidak boleh mengandung bahan yang dilarang dan/atau melebihi batas
2.4 Masker
menempel. Biasanya masker digunakan pada wajah dan leher dengan cara
20
2.5 Gel
Gel merupakan sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat
dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar, yang terpenetrasi oleh
gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu hingga mengering.
Sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastic, sehingga dapat
jenis lain yaitu sediaanya berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan
2.7 Ekstraksi
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut
cair. Simplisia yang lunak seperti rimpang dan daumudah diserap oleh pelarut,
karena itu proses ekstraksi tidak perlu diserbuk sampai halus. Simplisia yang
keras seperti biji, kulit kayu, dan kulit akar susah diserap oleh pelarut, karena itu,
Ekstrak adalah sediaan cair, kental atau kering yang merupakan hasil
proses ekstraksi atau penyarian suatu matriks atau simplisia menurut cara yang
sesuai. Ekstrak cair diperoleh dari ekstraksi yang masih mengandung sebagian
besar cairan penyari. Ekstrak kental akan didapat apabila sebagian besar cairan
penyari sudah diuapkan, sedangkan ekstrak kering akan diperoleh jika sudah tidak
senyawa yang terdapat dalam simplisia yang tidak tahan dengan panas. Ekstraksi
a. Maserasi
b. Perkolasi
Perkolasi adalah proses penyarian zat aktif secara dingin dengan cara
a. Infusa
Infus merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari simplisia
b. Digesti
Digesti adalah proses ekstraksi yang cara kerjanya hampir sama dengan
30-40°C. Metode ini biasanya digunakan untuk simplisia yang tersari pada
suhu biasa.
c. Dekokta
d. Refluks
Refluks merupakan proses ekstraksi dengan pelarut pada titik didih pelarut
e. Soxhletasi
2. HidroxylPropylMethylCellulose (HPMC)
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan larut dalam benzen, mudah larut
dalam etanol dan eter, larut dalam air mendidih, agak sukar
3. Gliserin.
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
Fungsi : Humektan.
5. Trietanolamina [N(C2H4OH)3]
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
minyak menguap.
6. Propilparaben (C10H12O3)
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzene dan dalam karbon
METODE PENELITIAN
eksperimental.
Helvetia Medan.
erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, spatula, beaker glass, pH meter, alu dan
lumpang, objek glass, vacum rotary evaporator, kain flanel, dan wadah.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak buah mentimun
kombinasi ekstrak buah lemon, aquadest, etanol 70%, polivinil alkohol, HPMC,
25
26
tambahan
membandingkan dengan tumbuhan dari daerah lain, diambil dari Pasar Perumnas
Simalingkar.
ditimbang sebagai berat basah, selanjutnya dicuci dibawah air mengalir sampai
langsung selama ±2 minggu atau sampai sampel kering seutuhnya yang ditandai
Pada penelitian ini sampel Mentimun dan Buah Lemon diekstraksi dengan
yaitu sebanyak 600 g serbuk simplisia dimasukkan kedalam sebuah bejana, tuangi
dengan etanol 4750 bagian etanol, ditutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari
cahaya sambil sering diaduk, diserkai, kemudian diperas. Setelah 5 hari ampas
dicuci lagi dengan 1250 bagian etanol. Pindahkan kedalam bejana tertutup,
27
Formulasi dasar yang dipilih pada pembuatan sediaan masker gel dalam
R/ Polivinil alkohol 10 g
HPMC 2g
Gliserin 12 g
TEA 2g
Aquadest ad 100 g
Cara Pembuatan :
5. Setelah itu ditambahkan sisa aquadest sedikit demi sedikit, lalu diaduk
hingga homogen.
Keterangan :
F0 : Blanko
F1 : Formula gel konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1 ekstrak mentimun
2,5% dan ekstrak buah lemon 2,5%
F2 : Formula gel konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:3 ekstrak mentimun
1,75% dan ekstrak buah lemon 3,25%
F3 : Formula gel konsentrasi 5% dengan perbandingan 3:1 ekstrak mentimun
3,25% dan ekstrak buah lemon 1,75%
2
2. HPMC :100 × 50 = 1 g
12
3. Gliserin : 100 × 50 = 6 g
29
2
4. TEA : 100 × 50 = 1 g
0,05
5. Propil Paraben : × 50 = 0,025 g
100
0,2
6. Metil Paraben : 100 × 50 = 0,1
7. Aquadest ad : = 50 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 50 – (5+0,5+6+1+0,025+0,1)
=50 – 13,125
= 36,875 gram
Cara pembuatan:
1. Uji Homogenitas
2. Uji pH
3. Uji Organileptis
Uji irtasi dilakukan dengan pengujian dengan uji tempel tertutup pada kulit
pada bagian belakang telinga selama 30 menit diamati gejala yang timbul
seperti kemerahan dan gatal-gatal dan kasar pada kulit. Uji iritasi ini
sebanyak 0,5 gram diletakkan ditengah kaca dan ditimpa dengan pemberat
31
Pada penelitian ini dibuat sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon. Bahan berkhasiat yang digunakan adalah mentimun dan buah
4.1.1 Hasil uji homogenitas dari masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon.
Hasil data uji homogenitas dari masker gel ektrak mentimun kombinasi
objek gelas. Sejumlah sediaan dioleskan dan pada keping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
32
33
4.1.2 Hasil uji pH sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon
Hasil data uji pH sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
dengan menggunakan pH meter dan memiliki pH berkisar 6,7-7,0 Dari hasil uji
pH tersebut masih berada dalam persyaratan pH untuk sediaan topikal yaitu 4-7.
Dengan demikian formulasi tersebut dapat digunakan untuk sediaan masker gel.
Nilai pH tidak boleh terlalu asam karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga
gel pada permukaan kulit, gel diharapkan dapat menyebar dengan mudah ditempat
yang dioleskan. Daya sebar gel yang baik yaitu antara 5-7 cm. Hasil uji daya sebar
Tabel 4.3. Data uji sebar masker gel ekstrak Mentimun kombinasi eksrak
BuahLemon
No Formula Daya Sebar rata-rata
(cm)
1 F0 5,5
2 F1 7,5
3 F2 7
4 F3 6
Dari hasil uji daya sebar dapat diketahui bahwa dengan penambahan
ekstrak mentimun dan eksrak buah lemon didapat daya sebar yang baik dan
semakin tinggi perbandingan ekstrak, daya sebar semakin kecil. Hal ini
masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon berbagai konsentrasi
dipunggung tangan kanan dan diamati waktu yang diperlukan sediaan untuk
mengering, yaitu waktu dari saat dioleskan masker gel hingga benar-benar
terbentuk lapisan yang kering. Sediaan masker gel memiliki waktu mengering
Keterangan :
F0 : Blanko
36
Uji iritasi dilakukan dengan mengoleskan sejumlah masker gel pada kulit
bagian belakang telinga 12 orang sukarelawan yang berbeda selama 24 jam dan
dilihat reaksi iritasi yang timbul. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya
(++), gatal (+), bengkak (+++), dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi
tanda (-).
Hasil data uji iritasi terhadap sukarelawan dapat dilihat di bawah ini:
4.2 Pembahasan
Sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon yang
telah meliputi pengamatan terhadap uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji
sukarelawan.
tidak boleh mengandung bahan kasar yang bisa diraba. Uji homogenitas dilakukan
secara visual serta dilihat dengan tidak adanya partikel-partikel yang memisah
serta dilakukan dengan tujuan untuk melihat zat aktif dari sediaan yang dibuat
(21). Dari hasil pengujian homogenitas masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon yang telah dilakukan didapatkan hasil sediaan pada
atau kebasaan suatu larutan. Bila sediaan berada diluar pH kulit dikhawatirkan
akan menyebabkan kulit bersisik atau bahkan iritasi, sedangkan jika berada diatas
pH kulit dapat menyebabkan terasa licin, cepat kering serta dapat mempengaruhi
ekstrak buah lemon (blanko) pada minggu 1 memiliki pH berkisar 8,3, pada
pH 6,1, pada minggu 4 didapatkan pH 6,1. Untuk perbandingan 1:3 pada minggu
range dalam Ph yang terbaik adalah F3 yaitu 6,8. Semakin tinggi perbandingan,
pH yang dihasilkan sediaan masker gel semakin rendah. Nilai pH dari setiap
digunakan untuk sediaan masker gel dan tidak boleh terlalu asam karena dapat
menyebabkan iritasi kulit dan juga tidak boleh terlalu basa karena dapat
Penentuan daya sebar terhadap sediaan gel yang telah dibuat bertujuaan
untuk mengetahui kemampuan gel tersebut menyebar pada permukaan kulit saat
diaplikasikan (22).Hasil yang didapatkan pada uji daya sebar yang dibuat tanpa
sebar 5,5 cm. Untuk konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1 didapat daya sebar
7,5 cm dan untuk perbandingan 1:3 didapat daya sebar 7 cm serta perbandingan
3:1 didapat daya sebar 6 cm. Daya sebar gel yang baik yaitu antara 5-7 cm. Dari
hasil uji daya sebar dapat diketahui bahwa semakin tinggi perbandingan ekstrak
maka daya sebar semakin kecil. Yang masuk range ke dalam pengujian daya sebar
adalah F2 dengan perbandingan 1:3 memiliki daya sebar 7 cm, dan F3 dengan
perbandingan 3:1 memiliki daya sebar 6 cm. Hal ini dikarenakan penambahan
39
ekstrak menambah kekentalan dari sediaan masker gel sehingga nilai sebar
semakin kecil.
sediaan masker gel yang memiliki warna yang menarik, bau yang dapat diterima
oleh pengguna, dan bentuk yang nyaman untuk digunakan (21). Berdasarkan dari
perbandingan 1:1, 1:3, 1:3 tidak terjadi perubahan warna pada minggu ke-0
sampai minggu ke-4. Bentuk gel pada minggu ke-0 sampai minggu ke-4 masih
berbentuk semi padat. Bau pada gel pada minggu ke-0 sampai minggu ke-4 masih
berbau khas tidak mengalami perubahan bau pada sediaan gel. Dan dapat
disimpulkan dari hasil pengamatan uji organoleptis sediaan masker gel ekstrak
Mentimun kombinasi Ekstrak Buah Lemon tidak berubah baik warna, bentuk, dan
mengetahui berapa lama sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon dapat mengering pada permukaan kulit saat digunakan (21). Hasil uji
yang didapat pada uji waktu mengering dari sediaan masker gel tanpa ekstrak
tersebut menunjukkan bahwa waktu kering dari semua formula masih berada pada
rentang waktu kering dari produk masker gel yaitu 10-20 menit.
40
Uji iritasi dilakukan dengan tujuan melihat ada tidaknya efek samping
yang muncul pada kulit pada saat penggunaan masker gel seperti kemerahan,
gatal-gatal dan kulit kasar (21). Uji Iritasi dilakukan dalam 12 orang sukarelawan
dan tiap orang mendapatkan 4 konsentrasi. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan memperlihatkan bahwa tidak ada gejala yang timbul seperti kemerahan,
gatal-gatal, dan kulit kasar. Hal ini disebabkan oleh pH sediaan masker gel esktrak
5.1 Kesimpulan
gel dalam penelitian ini masih memenuhi dalam pH fisiologis dan juga
memiliki daya sebar dan waktu mengering yang baik serta warna, bau, dan
digunakan.
5.2 Saran
yang ingin diteliti tentang formulasi sediaan masker gel ekstrak Mentimun
Burm.fil.)
41
DAFTAR PUSTAKA
42
43
18. Widana GAB. Analisis Obat, Kosmetik, dan Bahan Makanan. Yogyakarta
Graha Ilmu 2014;
19. Panjaitan EN, Saragih A, Purba D. Formulasi gel dari ekstrak rimpang jahe
merah (Zingiber officinale Roscoe). J Pharm Pharmacol. 2013;1(1):9–20.
20. Ida N, Noer SF. Uji Stabilitas fisik gel ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.).
Majalah Farmasi dan Farmakologi, 2012;6(2):79-84.
21. Fery Indradewi., Harnawati., Norita. Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-
Off Antioksidan Dari Ekstrak Sari Tomat ( Solanum lycopersicum L. Var.
Cucurbita). Fakultas Farmasi; Majalah Farmasi; 1(2): 29-32
22. Norrita K., Nora Idiwati., Muhammad Agus. Analisis Sifat Fisik Dan Kimia
Gel Ekstrak Etanol Daun Talas (Colocasia esculenta (L) Schoot). Program
Studi Kimia; Fakultas MIPA: Jurnal Kimia; 4(2): 81-88; 2015
44
2
2. HPMC :100 × 50 = 1 g
12
3. Gliserin : 100 × 50 = 6 g
2
4. TEA : 100 × 50 = 1 g
0,05
5. Propil Paraben : × 50 = 0,025 g
100
0,2
6. Metil Paraben : 100 × 50 = 0,1
7. Aquadest ad : = 50 𝑔
= 50 – (5+0,5+6+1+0,025+0,1)
=50 – 13,125
= 36,875 g
45
Lampiran 2. Lanjutan
48
Lampiran 4. Proses rotary evaporator dan Hasil Ekstrak Mentimun dan Ekstrak
Buah Lemon
HASIL UJI pH
Hasil Uji pH F1
52
Lampiran 6. Lanjutan
Hasil Uji pH F2
Hasil Uji pH F3
53
Lampiran 6. Lanjutan
pH Ekstrak Mentimun
pH Ekstrak Lemon
54
BLANKO
F1
57
Lampiran 9. Lanjutan
F2
F3
58
BLANKO
F1
59
F2
F3
60
Lampiran 13. Balasan Surat Izin Penelitian Dari Lab Farmasi INKES Helvetia
63
Lampiran 15. Hasil Identifikasi Jeruk Lemon Dari Herbarium Medanense USU
65