Anda di halaman 1dari 32

MODUL 1

Kasus pelanggaran Hak dan


Pengingkaran Kewajiban

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page i


MODUL PPKn KELAS XII

PENGESAHAN

Modul kelas XII, Kompetensi Dasar Menganalisis nilai-nilai Pancasila


terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
telah disahkan penggunaanya untuk kalangan sendiri SMK Pancasila 6
Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2021/2022

Wonogiri, Juli 2021


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Drs.Slamet Riyanto, M.M. Fenny Purba Sari, S.Pd.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page ii


KATA PENGANTAR

Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karuniaNya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Modul PPKn SMK kelas XII bidang keahlian Teknologi dan
Rekayasa dengan segala kemudahan-Nya.
Modul PPKn SMK kelas XII ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2017 yang
berfungsi membentuk peserta didik supaya memiliki dasar pengetahuan PPKn yang luas
dan kuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial dan
lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Modul PPKn SMK kelas XII ini berisi materi-materi dari Kompetensi
Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
. Penyusunan Modul PPKn SMK kelas XII ini didasarkan pada kenyataan bahwa masih
kurangnya sumber belajar pada mata pelajaran PPKn bagi siswa kelas XII SMK. Untuk itu
penyusun selaku tenaga pengajar di SMK merasa perlu untuk segera memenuhi kebutuhan
siswa tersebut demi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan modul ini. Secara khusus penyusun ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bp. Drs. Suwandi, MM selaku Kepala Sekolah
atas segala dukungannya dalam memotivasi penyusun sampai terselesainya modul ini.
Akhirnya apabila masih ada kekurangannya mohon kritik dan saran dari kalangan
akademisi dan pemakai modul ini sangat penyusun harapkan demi kemajuan bidang
pendidikan.

Wonogiri, Juli 2021

Fenny Purba Sari, S.Pd.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page iii


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................................ v
PETUNJUK BAGI SISWA ................................................................................................ v
KEGIATAN BELAJAR 1 ................................................................................................ 1
1.1. Hakekat H
1
1.1. Substansi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila
1.2. Substansi H
SistemPemerintahan ........................................................... 1
Latihan 1 .................................................................................................. 4
Rangkuman .......................................................................................................... 5
Lembar Kerja Siswa 1 .......................................................................................... 6
Umpan Balik dan Tindak Lanjut......................................................................... 7
KEGIATAN BELAJAR 2 ............................................................................................... 8
2.1. Sistem Pem
8
2.2. Sikap Posi
19
Latihan 2 ....................................................................................................... 19
Rangkuman ........................................................................................................... 20
Lembar Kerja Siswa 2 .......................................................................................... 21
EVALUASI ....................................................................................................................... 22
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 27

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page iv


MODUL PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN
KEWAJIBAN

Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok, diskusi kelompok
diharapkan Peserta didik diharapkan :
1. Mendeskripsikan makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
2. Mendeskripsikan substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila
3. Menganalisis kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
4. Menganalisis penanganan pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Petunjuk bagi siswa


1.    Berdiskusilah dengan teman setelah membaca dan memahami materi kegiatan.
2.    Peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa kemudian hasilnya didiskusikan
3.    Peserta didik membaca rangkuman
4.    Pesrta didik mengerjakan soal uji kompetensi
5.   Jika nilai dari hasil uji kompetensi setiap kegiatan masih dibawah 70 % maka siswa
harus memahami materi lagi dan jika sudah 70 % keatas dapat melanjutkan ke materi
berikutnya.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page v


Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page vi
Kegiatan Belajar 1

1.1 Hakekat Hak dan Kewajiban Warga Negara


2.1 Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila

Hak merupakan semua hal yang harus kita peroleh atau didapatkan.
Hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksakannya kewajiban. Hak
asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia. Hak
asasi manusia berbeda pengertiannya dengan hak warga negara. Hak warga
negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dalam
kedudukannya sebagai anggota darisebuah negara. Hak warga negara
dibatasi oleh status kewarganegaraannya.
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kewajiban warga
negara dapat disrtikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan
oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap
orang.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memilki hubungan kausalitas atau hubungan sebab
akibat. Hak dan kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan, karena
bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan
tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.

Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Pancasila


sangat menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara. Bagaimana Pancasila
mengatur hak dan kewajiban setiap warga negara? Pancasila menjamin hak asasi manusia
melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis. Ketiga nilai tersebut secara langsung ataupun tidak
langsung mengatur hak dan kewajiban warga negara sebagaimana dipaparkan berikut ini:
 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-Sila Pancasila
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut
bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung citacita, tujuan, serta nilai-nilai yang
baik dan benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup
negara. Hubungan antara hak dan kewajiban warga negara dengan Pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak warga negara untuk bebas memeluk
agama sesuai dengan kepercayaannya serta melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran
Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 1
agamanya masing-masing. Sila pertama ini juga menggariskan beberapa kewajiban
warga negara untuk:
1) membina kerja sama dan tolong-menolong dengan pemeluk agama lain
2) sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing;
3) mengembangkan toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya
4) kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang; serta
5) tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak yang sama untuk mendapat
jaminan dan perlindungan hukum. Adapun kewajiban warga negara yang tersirat dalam
sila kedua ini di antaranya kewajiban untuk:
1) memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya s ebagai
2) makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
3) mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia
4) tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan
5) sebagainya
6) mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, dan tidak
semena-mena kepada orang lain; serta melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
c. Sila Persatuan Indonesia menjamin hak-hak setiap warga negara dalam keberagaman
yang terjadi kepada masyarakat Indonesia seperti hak mengembangkan budaya daerah
untuk memperkaya budaya nasional. Sila ketiga mengamanatkan kewajiban setiap warga
negara untuk:
1) menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
2) pribadi atau golongan;
3) sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;
4) mencintai tanah air dan bangsa Indonesia;
5) mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
6) memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat
yang demokratis. Sila keempat menjamin partisipasi politik warga negara yang
diwujudkan dalam bentuk kebebasan berpendapat dan berorganisasi serta hak
berpartisipasi dalam pemilihan umum. Sila keempat mengamanatkan setiap warga negara
untuk:
1) mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan;
2) tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; dan memberikan kepercayaan kepada
wakil-wakil rakyat yang telah
3) terpilih untuk melaksanakan musyawarah dan menjalankan tugas sebaik-baiknya.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 2


Gambar 1 Musyawarah mufakat menjadi salah satu kewajiban warga negara dalam

mengambil keputusan

e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya
kepada masyarakat. Sila kelima mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1) mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan
2) masyarakat di lingkungan sekitar;
3) tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum; dan
4) suka bekerja keras.
 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila- Sila Pancasila.
Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk
ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undangundang dasar sampai dengan
peraturan daerah. Pada bagian ini, Anda akan diajak untuk menganalisis keberadaan
hak dan kewajiban warga negara dalam UUD NRI Tahun 1945. Apabila Anda telaah
UUD NRI Tahun 1945, baik naskah sebelum ataupun setelah perubahan, Anda akan
mudah menemukan ketentuan mengenai warga negara dengan segala hal yang melekat
pada dirinya. Ketentuan tersebut dapat Anda identifikasi mulai dari Pasal 26 sampai
Pasal 34. Dalam ketentuan tersebut, diatur mengenai jenis hak dan kewajiban warga
negara Indonesia. Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur
dalam UUD NRI Tahun 1945.
a. Hak atas Kewarganegaraan Pasal 26 ayat (1) dan (2)
b. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan Negara Republik
Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan
yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1)
c. Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaa Pasal 27
ayat (2)
d. Hak dan kewajiban bela negara Pasal 27 ayat (3)
e. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul Pasal 28
f. kemerdekaan memeluk agama Pasal 29 ayat (1) dan (2 )
g. Pertahanan dan keamanan negara dalam UUD NRI Tahun 1945 dinyatakan
dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 ayat (1) dan
(2).
h. hak mendapat pendidikan pasal 31 ayat (1) dan (2)
i. kebudayaan nasional pasal 32ayat (2)
j. perekonomian pasal 33 ayat (1) sampai (5 )
k. kesejahteraan sosial pasal 34 ayat (1) sampai (4)

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 3


Selain itu kitapun masih menemukan hak-hak warga negara yang diatur dalam
berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain :
a.Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai
perwujudan hak berdemokrasi (pasal 2 ayat I UndangUndang nomor 9 tahun
1998).
b. Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR/DPRD;
c.Hak untuk dipilih sebagai wakil di MPR maupun DPR/DPRD;
d. Hak untuk berusaha;
e.Hak untuk memperoleh perlakuan yang baik;
f. Hak untuk meperoleh bantuan hukum;
g. Hak memilih tempat tinggl;
h. Hak untuk mendapatkan kepastian hukum;
i. Hak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah;
j. Hak memanfaatkan sarana hukum;
k. Hak untuk memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan penyiksaan;
Sebaliknya warga negara mempunyai berbagai kewajiban sebagaimana tercantum
dalam UUD 1945 antara lain :

a. Menjunjung hukum dan pemerintahan


b. Turut serta dalam upaya pembelaan negara
c. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Di samping itu warga negara mempunyai kewajiban lain yang diatur dalam aturan
perundang-undangan seperti :

a. Membayar pajak;
b. Menghargai warga negara;
c. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum;
d. Memelihara kelestarian lingkungan;
e. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa;
f. Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum;

 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila.
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
instrumental. Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari
ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan
yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila
senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan
sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut
dikarenakan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka. Hak dan kewajiban
warga negara dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai
dasar dan instrumental dari Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Oleh sebab itu, setiap
warga negara harus menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari

No. Sila Pancasila Sikap yang Ditunjukkan

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 4


1 Ketuhanan Yang 1. Hormat-menghormati dan bekerja sama antar
Maha Esa umat beragama sehingga terbina kerukunan
hidup
2. Saling menghormati kebebasan beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
3. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain.
2 Kemanusian yang 1. Mengakui persamaan derajat, hak dan
Adil dan Beradab kewajiban antara sesama manusia
2. Saling mencintai sesama manusia
3. Tenggang rasa kepada orang lain
4. Tidak semena-mena kepada orang lain
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai ke manusian
6. Berani membela kebenaran dan keadilan
7. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain
3 Persatuan 1. Menempatkan persatuan, kesatuan,
Indonesia kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara
3. Cinta tanah air dan bangsa
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan ber-
Tanah Air Indonesia
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika
4 Kerakyatan yang 1. Mengutamakan kepentingan negara dan
Dipimpin oleh masyarakat
Hikmat 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang
Kebijaksanaan lain
dalam 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
Permusyawaratan/ keputusan untuk kepentingan bersama
Perwakilan 4. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan
musyawarah
5. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan
musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa
5 Keadilan Sosial 1. Menjaga keseimbangan antara hak dan
bagi Seluruh kewajiban
Rakyat Indonesia 2. Menghormati hak-hak orang lain
3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
4. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
5. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah
6. Rela bekerja keras Menghargai hasil karya
orang lain

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 5


Di tengah-tengah keinginan yang kuat dari setiap orang  akan
pemenuhan kewajibannya tidak jarang selalu di paksakan,tanpa menghargai
semua hak-hak orang yang ada di sekitarnya. Padahal hak-hak asasi manusia
merupakan hak kodrati. Hak yang dimiliki setiap orang dan tidak dapat
dicabut. Semua negara dan umat manusia seharusnya dapat menerima konsep-
konsep hak asasi manusia, karena rumusannya telah disempurnakan dengan
mengadopsi berbagai budaya bangsa dan agama yang beragam. 

Latihan 1
Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian identifikasi hak-hak warga
negara yang di atur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.tuliskan hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini!

No Jenis Hak Warga Negara Perwujudannya


.

Rangkuman

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 6


1. Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh setiap orang. Dalam diri
setiap orang melekat hak asasi manusia dan hak warga negara. Hak asasi
bersifat universal tanpa melihat status kewarganegaraan, sedang hak
warga negara di batasi oleh status kewarganegaraan seseorang. Dengan
demikian, ada jenis hak asasi yang dimiliki warga negara saja, yang bukan
warga negara tidak memilki hak tersebut untuk wilayah yang bukan
negaranya.
2. Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.dengan demikian
kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan
yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagai diatur dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab
akibat. Seseorang mendapatkan haknya karena dipenuhinya kewajiban
yang dimilikinya.

Lembar Kerja Siswa 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, D aatau E!

1. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia, merupakan pengertian HAM menurut ....
a. Komisi HAM PBB                                           
b. Koentjoro Poerbopranoto
c. John Locke                                                     
d. UU No. 39 tahun 1999
e. Aristoteles
2. Hak Asasi Manusia menyangkut hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak memiliki
sesuatu tidak boleh diganggu gugat, karena ....
a. Diturunkan dari orang tua kandung           
b. Bersifat sangat pribadi dan ekslusif           
c. Sudah dibawa sejak manusia lahir
d. Dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 7


e. Merupakan eksistensi manusia bermartabat
3. Salah satu contoh pelaksanaan hak asasi manusia dalam bidang sosial dan budaya
adalah ....
a. Mendapat pengajaran
b. Memilih perguruan tinggi negeri
c. Mendapatkan pengajaran dan mengembangkan kebudayaan
d. Mengembangkan kebudayaan
e. Mendapatkan pendidikan secara gratis
4. Kewajiban warga Negara untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan diatur dalam . . .
a. Alinea I pembukaan UUD 1945
b. Alinea II pembukaan UUD 1945
c. Alinea III pembukaan UUD 1945
d. Alinea IV pembukaan UUD 1945
6. Aspek persamaan kedudukan warga negara yang diwujudkan dalam aspek hukum
yaitu . . .
a. Memiliki hak untuk mendapatkan cuti
b. Kebebasan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya
c. Memiliki hak untuk memajukan kebudayaan daerah
d. Memiliki hak yang sama untuk didampingi pembela dan pemeriksaan di
pengadilan
e. Memiliki hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
7. Berikut ini bukan merupakan hak-hak dasar warga negara yang dijamin oleh
negara,...
a. hak politik
b. hak ekonomi
c. hak hukum
d. hak pendidikan
e. hak memiliki kekayaan
8. Hak warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar dan dibiayai oleh
pemerintah diatur dalam pasal ... UUD 1945.
a. 30 ayat 1
b. 31 ayat 1
c. 31 ayat 2
d. 32 ayat 1
e. 32 ayat 2
9. Berikut ini yang merupakan kewajiban warga negara adalah ...
a. mendapat perlindungan hukum
b. mendapat pendidikan dan pengajaran
c. memiliki kedudukan yang sama dimata hukum
d. membela kedaulatan negara
e. mendapat pengakuan Negara
10. Kewajiban warga negara yang ditegaskan dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 adalah
...

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 8


a. menghormati HAM orang lain
b. menghormati norma yang berlaku
c. membela negara
d. menjunjung tinggi nama baik negara
e. menghormati perbedaan
11. Sesuatu yang harus dikerjakan warga negara dan bersifat memaksa. Jika tidak
dikerjakan mendapat sanksi disebut ...
a. hak asasi
b. hak asasi manusia
c. hak
d. kewajiban
e. kewajiban warga negara

Kegiatan Belajar 2

2.1. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


a. Pengertian Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Pelanggaran hak adalah setiap perbuatan seorang atau kelompok orang
yang disengaja atau tidak disengaja melawan hukum, membatasi hak
seorang atau sekelompok orang yang dijamin dengan undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pengingkaran
terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
warga negara sendiri.
Pengingkaran kewajiban merupakan pola tindakan warga negara yang
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri
sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengingkaran
kewajiban sebagai warga negara dapat berdampak negatif bagi kehidupan
masyarakat.

b. Penyebab terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Ada beberapa faktor yang dapat menjadikan pelangaran hak asasi


manusia. Pelanggaran hak asasi manusia bisa disebabkan oleh faktor-faktor
berikut ini :

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 9


1. Faktor Internal yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM
yang berasal dari diri perilaku pelanggaran HAM, diantaranya :

a) Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.


Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut
haknya sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang
mempunyai sikap seperti ini, akan menghalalkan segala cara supaya
haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar
hak orang lain.

b) Rendahnya kesadaran HAM.


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat
seenaknya. Pelaku tidak tahu bahwa orang lain pun memiliki hak
asasi yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibatkan
muncul perilaku atas tindakan penyimpangan terhadap hak asasi
manusia.

c) Sikap tidak toleran.

Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan


tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap
ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan
diskriminasi kepada orang lain.

2. Faktor Eksternal yaitu faktor di luar diri manusia yang mendorong


seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM,
diantaranya sebagai berikut :

a) Penyalahgunaan kekuasaan.
Dimasyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan
disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di masyarakat. Salah
satu contohnya adalah kekuasaan di perusahaan. Para pengusaha

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 10


yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak
asasi manusia. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan
mendorong timbulnya pelanggaran HAM.

b) Ketidak tegasan aparat penegak hukum.

Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap


pelanggaran HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran
HAM lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan
menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain, para pelaku tidak
akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang
tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum
yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk
pelanggaran HAM dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat
mendorong timbulnya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
masyarakat pada umumnya.

c) Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi
bisa juga memberikan pengaruh yang negative bahkan dapat memicu
Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 11
timbulnya kejahatan. Salain itu juga, kemajuan teknologi dalam
bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,missal
munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

d) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi.

Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidak seimbangan


yang mencolok didalam kehidupan masyarakat. Biasanya pemicunya
adalah perbedaan tingkat kekayaan atau jabatann yang dimiliki.
Apabila hal tersbut dibiarkan, maka akan menimbulkan terjadinya
pelanggaran HAM,misalnya perbudakan, pelecehan, perampokan
bahkan bisa saja terjadi pembunuhan.

c. Contoh Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


1. Kasus Pelanggaran Hak

Peristiwa Tanjung Priok

Kerusuhan Tanjung Priok di tahun 1984 terjadi akibat aksi sebagian


penduduk yang memprotes tindakan pihak militer yang menangkap
sejumlah tokoh masyarakat yang dianggap melakukan aksi anarkis
terhadap anggota militer yang tidak menghormati masjid. Demonstrasi
yang berlanjut rusuh tersebut terjadi karena pihak militer menggunakan
senjata untuk menertibkan para demonstran yang juga kian tidak
terkontrol setelah membakar sejumlah bangunan dan melukai serta
membunuh sejumlah warga etnis lain.

Konflik Maluku
Konflik Maluku bermula dari peristiwa kerusuhan yang terjadi pada
Selasa, 19 Januari 1999. Kerusuhan berawal dari bentrokan antarwarga
yang dipicu kesalahpahaman di Batumerah, Ambon. Bentrokan
kemudian membesar menjadi kerusuhan antardesa yang penduduk
mayoritasnya berbeda agama. Berdasarkan catatan Komisi untuk Orang
Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pada 18 Februari 1999,

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 12


kerusuhan juga terjadi di berbagai tempat di Maluku dalam waktu yang
hampir bersamaan, dipicu sejumlah isu yang provokatif.

KOMPAS/Yunas Santhani Azis Suasana Ambon, pasca-kerusuhan berdarah di kota


Ambon, Maluku pada pertengahan Agustus 1999.

Kontras menyimpulkan peristiwa kerusuhan di Ambon adalah hasil


proses akumulasi konflik antarkelompok yang pada mulanya bersifat
lokal. Namun, karena keterlibatan peran-peran tertentu dari sejumlah
provokator, konflik berubah menjadi kerusuhan dengan skala dan
kerusakan yang luas. Dalam lawatannya ke Ambon pada Minggu, 2
Oktober 2011, Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, kerusuhan
yang terjadi pada 19 Januari 1999 bukanlah murni konflik agama.
Menurut Kalla, persoalan itu sebenarnya berakar dari ketidakpuasan
sebagian masyarakat atas kondisi sosial politik yang kemudian
menyertakan sentimen perbedaan agama. Pada 6 Februari 2001,
Komisi Penyelidik Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Mediasi
(KPMM) di Maluku mencatat, sejak Januari 1999 hingga Oktober
2000 sedikitnya telah jatuh korban 3.080 orang tewas, 4.024 luka-luka,
dan 281.365 orang lainnya mengungsi.
 
Konflik Poso
Konflik yang terjadi antara kelompok Muslim dengan kelompok Kristen
ini terjadi dalam beberapa fase sepanjang akhir 1998 hingga 2001.
Secara umum Human Right Watch mencatat, konflik menjadi besar
akibat ketidakmampuan otoritas hukum dan keamanan dalam mengatasi
konflik-konflik kecil. Selain itu, faktor politik dan kondisi ekonomi ikut
memperparah situasi.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 13


KOMPAS/SIDIK PRAMONO
.
Sejumlah rekonsiliasi pun dilakukan untuk meredakan konflik. Upaya
itu kemudian menemui hasil dengan ditandatanganinya Deklarasi
Malino pada 20 Desember 2001.
Selain rekonsiliasi, Deklarasi Malino juga menyepakati rehabilitasi
sosial, pemulangan pengungsi, serta sejumlah program yang
mendukung normalisasi kehidupan warga Poso. Belum diketahui
secara pasti jumlah korban akibat Konflik Poso. Namun, dikutip dari
dokumentasi Kompas, pasca-Deklarasi Malino pemerintah menyiapkan
anggaran Rp 100 miliar sebagai santunan atas korban tewas yang
diprediksi mencapai 1.000 orang.
 
Konflik Sampit
Konflik antar-etnis di Sampit, Kalimantan Tengah, bermula dari
bentrokan yang terjadi pada 18 Februari 2001, antara warga suku Dayak
dan suku Madura sebagai pendatang.
Peristiwa kemudian meluas ke seluruh provinsi ini, termasuk di ibu
kotanya, Palangkaraya. Diduga, konflik antar-etnis tersebut dipicu oleh
persaingan di bidang ekonomi.

Ign Danu Kusworo Pengungsi yang merupakan etnis Madura akibat konflik antar-etnis di
Sampit, Kalimantan Tengah, periode Februari 2001.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 14


Dikutip dari dokumentasi Kompas, Komnas HAM membentuk Komisi
Penyelidik Pelanggaran HAM Sampit. Namun, KPP HAM itu
menyatakan tak ada pelanggaran HAM berat dalam kasus Sampit.
Namun, pernyataan tersebut kemudian dibantah Kontras yang saat itu
masih dipimpin aktivis HAM Munir. Menurut Kontras, tak sulit
mencari bukti adanya pelanggaran HAM dalam konflik ini. Misalnya,
pengungsian paksa yang dilakukan pemerintah.
Selain itu, pemerintah juga dianggap melakukan pembiaran. Padahal,
pemerintah telah mendapat peringatan dari Yayasan Al Miftah bahwa
konflik berpotensi menimbulkan banyak korban jiwa.
Antropolog Belanda Gerry van Klinken memprediksi korban tewas
mencapai 500 orang hingga lebih dari 1.000 orang. Selain itu, konflik
juga menyebabkan lebih dari 25.000 orang meninggalkan rumahnya
untuk mengungsi.

2. Kasus Pengingkaran Kewajiban


Tidak atau Menghindari Membayar Pajak

Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban


warga negara terhadap pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk
keperluan negara berdasarkan undang-undang”. Pengingkaran terhadap
pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara, mulai dari pajak
kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, pajak
penjualan, dan lain-lain.

Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 15


Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 amandemen, menyebutkan pentingnya
pendidikan bagi manusia sebagai sebuah kewajiban bagi setiap warga
negara. Pasal tersebut berbunyi,”setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”, sebuah
kewajiban yang tidak banyak diketahui. Pendidikan dasar yang dimaksud
adalah pendidikan formal sampai jenjang SMP. Siapapun warga negara
yang tidak memberikan keleluasaan tersebut, berarti telah melanggarnya.
Contoh pelanggaran ini, yaitu anak-anak jalanan yang tidak sekolah,
maka orangtua dan lingkungan terdekatnya telah melanggar kewajiban.
Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara

“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD
1945. Artinya tiap warga negara wajib ikut serta dalam bentuk-bentuk
usaha pembelaan negara sesuai perannya masing-masing.
Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban negara terhadap
pembelaan negara, adalah seorang pelajar yang tidak bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan suatu tugas dan kewajibannya sebagai
warga negara. Atau seorang warga negara yang tidak mau tahu dengan
lingkungannya dan negaranya atau berbuat / melakukan tindakan yang
memecah belah Bangsa Indonesia.

Tidak Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 16


Tujuan pembangunan nasional Indonesia terdapat dalam pokok pikiran
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4, yaitu memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Kewajiban untuk ikut serta
mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut terdapat dalam UU Nomor
20 tahun 2003 tentang kewajiban warga negara. Contoh pengingkaran
kewajiban yang tergolong hal ini adalah warga negara yang tidak peduli
dengan pendidikan di lingkungan (terutama keluarganya), warga negara yang
ikut membuat kerusuhan di negara lain, dan warga negara yang mengambil
hak warga negara lain

Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 17


Setiap warga negara mempunyai kewajiban menaati peraturan lalu lintas, baik
sebagai pejalan kaki, pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Contoh
perbuatan yang tidak menaati peraturan lalu lintas adalah tidak mempunyai
surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang tempat, melanggar lampu
merah, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut selain melanggar UU Lalu
Lintas juga melanggar kewajiban menghormati hak orang lain. Apalagi bila
pelanggaran diikuti dengan membahayakan orang lain, maka seseorang
melanggar hak asasi orang lain.

Merusak Fasilitas Umum dan Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum berarti


pengingkaran terhadap kewajiban warga negara terhadap lingkungan dan
alam sekitar. Padahal, lingkungan dan alam sekitar tersebut bermanfaat bagi

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 18


manusia. Contoh fasilitas umum yang sering kali dirusak, telepon umum,
mencoret-coret halte, merusak kendaraan umum, padahal kalau rusak akan
merugikan diri sendiri yang menggunakan fasilitas tersebut. Sedangkan
membuang sampah sembarangan, akibatnya kalau lingkungan kotor dan bau,
bahkan sampai banjir, maka kita sendiri yang rugi dan merugikan orang lain.
Merugikan orang lain juga artinya mengingkari kewajiban warga negara
terhadap orang lain

Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan

Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling,


membayar iuran warga, dan ikut serta membantu korban bencana alam.
Tidak ikut siskamling, berarti pengingkaran terhadap kewajiban membela
dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga lingkungan,.
Membayar iuran warga, sama dengan tidak membayar pajak, yang akan
digunakan untuk kesejahteraan wwraga sendiri. Dan tidak ikut serta
membantu korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak
melaksanakan kewajiban membela negara.

Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 19


Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku
yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat
dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari
banyak kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara
lain kewajiban menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta
dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian,
sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan korupsi

2.2. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

a. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM di Indonesia


1. Penegakan Pemerintah Melalui Undang-Undang
2. Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional
3. Pembentukan Pengadilan HAM
4. Penegakan Melalui Proses Pendidikan

Dalam upaya untuk mengatasi kasus pelanggaran HAM, pemerintah


sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi. Akan tetapi akan menjadi
hal yang percuma ketika darikita selaku masyarakat tidak mengupayakan
pula karena yang menjadi peran utamanya yakni masyarakat itu sendiri.
Maka dari itu sangat penting untuk memulai dari diri sendiri. Beberapa hal
yang bisa di lakukan sebagai sebuah upaya atau solusi untuk mengatasi
kasus pelanggaran HAM yakni :
 Mengadakan reformasi pada tubuh aparat hukum dan peradilan
secara tegas
 Menindaklanjuti kasus pelanggaran HAM
 Mengadakan sosialisasi
 Memperkuat Lembaga Hukum
 Adanya kesadaran diri

b. Peran Serta Masyarakat dalam Menegakkan HAM di Indonesia


Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 20
1. Taat pada Aturan yang berlaku
Sebagai seorang individu anggota masyarakat, kita diharuskan untuk taat
terhadap peraturan yang berlaku. UU No. 39 tahun 1999 menyatakan
bahwa setiap orang memiliki kewajiban asasi untuk patuh terhadap
aturan perundang-undangan, konvensi atau hukum yang tak tertulis, dan
hukum internasional tentang HAM

2. Menjunjung Tinggi Toleransi


Mayoritas masyarakat di Indonesia terdiri atas beragam suku, agama,
ras, minat, bakat, dan sebagainya. Adanya perbedaan biasanya dapat
menimbulkan pertikaian yang sama saja dengan pelanggaran HAM.
Oleh karena itu, untuk menjamin tegaknya HAM bukan sekedar mimpi,
alangkah baiknya jika kita lebih memandang kesamaan kita sebagai satu
kesatuan masyarakat Indonesia dan memberikan toleransi terhadap apa-
apa yang berbeda di antara kita. Implikasi dari kebijaksanaan kita ini
adalah tertibnya masyarakat dan tegaknya HAM.

3. Mengawasi Penegakkan HAM oleh Pemerintah


Banyaknya pelanggaran HAM yang tidak terdata oleh pihak yang
berwenang boleh jadi adalah akibat kesalahan kita pula. Mungkin kita
mengetahui adanya pelanggaran HAM, namun si korban memilih diam
dan kitapun ikut diam. Padahal dengan melakukan hal semacam ini
dapat membuat upaya penegakkan HAM menjadi macet, tidak optimal.

4. Bergabung dalam Organisasi


Negeri ini memiliki banyak instansi dan lembaga swadaya masyarakat
yang berkaitan dengan penegakkan HAM, sebut saja Komisi Nasional
HAM, Pengadilan HAM, Lembaga Bantuan Hukum, Komisi Kebenaran
dan Rekonsiliasi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komisi untuk
Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Lembaga Studi dan
Advokasi Masyarakat, Imparsial, Perhimpunan Bantuan Hukum dan
HAM Indonesia dan lainnya. Semua lembaga ini tentunya membutuhkan
tenaga penggerak dari masyarakat untuk menegakkan HAM.

5. Memberikan Masukan pada Pemerintah


Salah satu fungsi masyarakat adalah sebagai agen kontrol sosial. Segala
tindakan yang pemerintah lakukan dalam rangka menegakkan HAM
tentunya memiliki berbagai kekurangan disana sini untuk
menyampaikan pada pemerintah.

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 21


Lembar Kerja Siswa 2

Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat!


1. Salah satu wujud nyata dari upaya penegakkan HAM adalah dengan dientuknya
pengadilan HAM. Persoalan mengenai pengadilan HAM diatur dalam....
2. Upaya memajukan, menghormati dan menegakkan HAM pada hakekatnya
tanggung jawab ....
3. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
termasuk pelanggaran HAM berat yaitu ....
4. Salah satu tantangan bagi upaya penegakkan hak asasi manusia adalah adanya
pelanggaran HAM yang dapat dilakukan oleh ....
5. Pelanggaran HAM yang terjadi sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2000, maka akan diadili secara khusus.pengadilan yang memiliki
kewenangan khusus untuk memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran
HAM berat tersebut adalah ....
6. Kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam pemilu
merupakan hak warga negara dalam bidang ....
7. Pada dasarnya pelanggaran hak asasi manusia merupakan bntuk penyimpangan
terhadap ....
8. Dasar hukum pembentukan komnas HAM di Indonesia adalah ....
9. Pelanggaran hak asasi manusia disebabkan oleh dua faktor yaitu .... dan ....
10. Perbudakan dikategorikan sebagai pelanggaran genosida merupakan salah satu
bentuk pelanggaran ....

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 22


Evaluasi

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, D atau E!

1. Kejahatan berat yang menjadi keprihatinan masyarakat internasional


adalah ....
a. Genocida                                                         
b. Pencurian uang di bank internasional       
c. Pelecehan nama baik kepala negara
d. Sindikat narkotika dan obat-obatan terlarang
e. Pembunuhan terhadap orang asing
2. Salah satu upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di
Indonesia, yaitu dibuatnya peraturan perundang-undangan tentang Hak Asasi
Manusia yang diatur dalam ....
a. UU No. 5 Tahun 1998                                 
b. Keppres No. 181 tahun 1998                     
c. UU No. 26 Tahun 2000
d. UU No. 39 Tahun 1999
e. Keppres No. 129 Tahun 1999
3. Sebagai bentuk perhatian pemerintah Indonesia terhadap penegakan Hak
Asasi Manusia adalah ....
a. mengembangkan kebebasan pers
b. Membentuk Komnas HAM dan pengadilan HAM
c. Memasukkan pendidikan kewarganegaraan di sekolah
d. Mengekang pengunjuk rasa dengan menggunakan kekerasan
e. Memilih jaksa agung yang berani
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Merupakan bunyi UUD
1945 pasal ....
a. Pasal 29 ayat 2                                             
b. Pasal 28 J ayat 2
c. Pasal 28 I ayat 5                                           
d. Pasal 28 I ayat 4
e. Pasal 28 J ayat 1
5. Contoh sikap menghormati pelaksanaan HAM yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, antara lain ....
a. Melakukan musyawarah untuk mufakat             
b. Cinta tanah air dan bangsa
c. Kerja keras dengan terpaksa                             
d. Menikmati hasil karya orang lain
e. Cinta sesama
6. Dasar hukum pembentukan Komnas HAM di Indonesia adalah ….
a. PP Nomor 30 Tahun 1993                           

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 23


b. Keppres Nomor 50 Tahun 1993
c. Inpres Nomor 50 Tahun 1994                       
d. Keppres Nomor 20 Tahun 1993
e. Keppres Nomor 10 Tahun 1997
7. Pada saat ini, kita sering mendengar atau melihat berita tentang terjadi
perselisihan antarwarga kampung yang disebabkan oleh hal-hal sepele.
Kejadian tersebut tidak jarang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Kasus
tersebut sebenarnya dapat dihindari, apabila seluruh anggota masyarakat
menampilkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,
diantaranya adalah .…
a. Saling menghargai dan menghormati dengan warga yang tinggal di
sekitar rumah
b. Berperan aktif dalam kegiatan pengamanan lingkungan di sekitar tempat
tinggal
c. Bersikap terbuka terhadap perubahan dan pemikiran orang lain yang
berbeda
d. Menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain ketika
bermusyawarah
e. Saling menghormati dan bersikap toleran terhadap perbedaan yang terjadi
8. Saat ini sering terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bentuk
tindak kekerasan yang menimpa para pelajar. Tindak kekerasaan tersebut
sering dikenal dengan istilah bullying. Pelaku bullying bisa dari oknum
pelajar atau pihak lainnya. Tindakan tersebut sebetulnya dapat dihindari
apabila penegakkan HAM dapat diwujudkan di berbagai lingkungan
kehidupan. Sebagai seorang pelajar, bentuk peran serta yang dapat
ditampilkan untuk mencegah terjadinya peristiwa tersebut sebagai bagian dari
upaya penegakan HAM, antara lain dengan ....
a. Mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk peraturan yang
khusus mengatur pencegahan bullying
b. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis bullying yang terjadi di
berbagai lingkungan kehidupan
c. Membuat tulisan tentang pencegahan tindakan bullying di media cetak
nasional mapun media lokal
d. Mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk suatu lembaga
nasional yang mengurusi bullying
e. Melaporkan setiap tindakan yang terindikasi sebagai perbuatan bullying
kepada aparat yang berwenang
9. Selain menindak pelaku pelanggaran HAM, perlu juga dilakukan upaya
pencegahan terhadap perbuatan pelanggaran HAM.berikut ini merupakan
upaya pencegahan dalam rangka peningkatan HAM adalah ....
a. Penerimaan pengaaduan dari korban pelanggaran HAM
b. Investivigasi terhadap yang diduga merupakan pelanggaran HAM
c. Dibuatnya perundang-undangan HAM yang semakin lengkap

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 24


d. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui proses peradilan
HAM
e. Pelayanan, konsultasi, pendampingan dan advokasi bagi masyarakat yang
menghadapi kasus HAM
10. Faktor aparat dan penindakannya (law enforcement) merupakan salah satu
faktor hambatan dalam penegakkan HAM di Indonesia, yaitu berupa ....
a. Waktu yang belum optimal
b. Tingkat pendidikan heterogen
c. Prosedur kerja terbagi-bagi
d. Sering memberi kemudahan
e. Tidak taat asas dan aturan
 

II. Jawabkah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Mengapa HAM perlu dilindungi oleh peraturan hukum?
2. Jelaskan peran individu dalam penghormatan HAM di Indonesia.Sebutkan
dan uraikan dasar hukumnya!
3. Apa yang membedakan pelanggaran HAM berat  dalam Statuta Roma
dengan UU No.26 tahun 2000? Jelaskan dan lengkapi jawaban saudara
dengan dasar hukumnya!
4. Jelaskan mekanisme penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu dikaitkan
dengan asas retroaktif?
5. Menurut anda apa yang harus dilakukan pemerintah dalam memecahkan
persoalan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara?

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 25


DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, S, et.al. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Nurjani, S.Pd, Siti Munjayanah, S.Pd, 2018, Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Yogyakarta : LP2IP

Dwi Winarno.2018. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara

Kardiman, Yuyus, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk


SMA/MA Kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Effendi, H.A.Mansyur 1994. Hak Azasi Manusia dalam Hukum Nasional dan
Internasional, Jakarta : Ghalia Indonesia

Siddiq, Muhammad dkk. 2016. Penghapusan Presidential Threshold Sebagai Upaya


Pemulihan Hak-Hak Konstitutional. Petita: Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah

Handayani R. 2009.Hak Dan Kewajiban Warga Negara. Yustisia

Modul Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Page 26

Anda mungkin juga menyukai