Anda di halaman 1dari 4

NIM 20201241006

Nama: Naurah Athaya Putri


Kelas: A

A. PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK
Sosiolinguistik bersasal dari kata “sosio” dan “ linguistic”. Sosio sama dengan kata sosial
yaitu berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari dan
membicarakan bahasa khususnya unsur- unsur bahasa dan antara unsur- unsur itu.Jadi,
sosiolinguistik adalah kajian yang menyusun teori-teori tentang hubungan masyarakat dengan
bahasa. Berdasarkan pengertian sebelumnya, sosiolinguistik juga mempelajari dan membahas
aspek –aspek kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaan- perbedaan yang terdapat dalam
bahasa yang berkaitan dengan faktor- faktor kemasyarakatan ( Nababan 1993:2). Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik tidak hanya mempelajari
tentang bahasa tetapi juga mempelajari tentang aspek-aspek bahasa yang digunakan oleh
masyarakat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu interdisipliner
yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat
(Chaer dan Agustina 2003: 2). Selain sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi
bahasa. Banyak yang menganggap kedua istilah itu sama, tetapi ada pula yang
menganggapnya berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena
penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik, sedangkan sosiologi bahasa digunakan kalau
penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi.
Fishman (dalam Chaer 2003: 5) menyatakan kajian sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif.
Jadi sosiolinguistik berhubungan dengan perincian- perincian penggunaan bahasa yang
sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan
penutur, topic, latar pembicaraan. Sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai
sistem sosial dan sistem komunikasi serta bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang
terjadi dalam situasi konkrit. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
sosiolinguistik berarti mempelajari tentang bahasa yang digunakan dalam daerah tertentu atau
dialek tertentu.
Sebagai anggota masyarakat sosiolinguistik terikat oleh nilai-nilai budaya masyarakat,
termasuk nilai-nilai ketika dia menggunakan bahasa. Nilai selalu terkait dengan apa yang
baik dan apa yang tidak baik, dan ini diwujudkan dalam kaidah- kaidah yang sebagian besar
tidak tertulis tapi dipatuhi oleh warga masyarakat. Apa pun warna batasan itu, sosiolinguistik
itu meliputi tiga hal, yakni bahasa, masyarakat, dan hubungan antara bahasa dan masyarakat.

Berdasarkan batasan-batasan tentang sosiolinguistik di atas dapat disimpulkan bahwa


sosiolinguistik itu meliputi tiga hal, yakni bahasa, masyarakat, dan hubungan antara bahasa
dengan masyarakat. Sosiolinguistik membahas atau mengkaji bahasa sehubungan dengan
penutur ,bahasa sebagai anggota masyarakat. Bagaimana bahasa itu digunakan untuk
berkomunikasi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya untuk saling
bertukar pendapat da berinteraksi antara individu satu dengan lainnya.

B. RUANG LINGKUP SOSIOLINGUISTIK


1. Bahasa, Dialek, Idiolek dan Ragam Bahasa.
Bahasa
Dalam sosiolinguistik, bahasa itu adalah dialek-dialek yang
penutur-penuturnya saling memahami maksud tuturan, atau saling
mengerti maksud tuturan.
Idiolek
Idiolek adalah sistem bahasa seseorang. Misal, dalam kebiasaan
berbahasa seseorang menggunakan kata cuma pada setiap
komunikasinya. Dapat juga idiolek diartikan variasi bahasa pada diri
seseorang.
Dialek
Dialek adalah variasi bahasa yang dimiliki sekelompok orang. Ada yang
disebut dialek geografi, dialek sosial (Sosiolek), dialek fungsional
(fungsiolek) dan dialek yang disebabkan karena waktu (kronolek).
Ragam bahasa
Ragam bahasa adalah istilah untuk dialek yang disebabkan oleh karena
faktor-faktor komunikasi. Misal, faktor penutur, tempat bicara, tujuan
bicara)

2. Repertoar bahasa.
Repetoar bahasa adalah semua bahasa dan semua ragam bahasa yang
diketahui dan dipakai seseorang. Ada seseorang yang hanya mengetahui
satu bahasa (bahasa pertama), dua bahasa (bahasa pertama dan kedua),
tiga bahasa (bahasa pertama, bahasa kedua dan bahasa asing).

3. Masyarakat bahasa.
Masyarakat bahasa adalah sekumpulan orang yang menggunakan sistem
isyarat bahasa yang sama.

4. Kedwibahasaan dan Kegandabahasaan.


Kedwibahasaan (Bilingualisme)
Kedwibahasaan atau bilingualisme, merupakan istilah yang dipakai untuk
dua pengertian dengan arti yang berbeda. Bilingualitas dipakai untuk
pengertian mempergunakan dua bahasa dalam pergaulan hidup seseorang,
dan bilingualisme untuk pengertian kebiasaan untuk memakai dua
bahasa. Dalam topik kedwibahasaan, antara lain, dibicarakan topik alih
kode, campur kode, dan interferensi. Dalam kedwibahasaan terdapat
istilah kontak bahasa, adalah penggunaan lebih dari satu bahasa dalam
tempat dan waktu yang sama.

5. Fungsi kemasyarakatan bahsa dan profil sosiolinguistik.


Fungsi kemasyarakatan dan kedudukan kemasyarakatan bahasa adalah
fungsi dan kedudukan bahasa dalam masyarakat. Itulah sebabnya, lalu
muncul istilah bahasa nasional, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa
pendidikan, bahasa keragaman, dan bahasa kelompok

6. Penggunaan bahasa.
Penggunaan bahasa dan laku bahasa dibicarakan unsur-unsur di dalam
tindak bahasa dan pilihan bentuk dan pilihan ragam bahasanya. Di dalam
topik ini kita kenal akronim SPEAKING yang berisi unsur-unsur tindak
bahasa.

7. Sikap bahasa
Sikap bahasa adalah topik sosiolinguistik yang membicarakan sikap
seseorang terhadap suatu bahasa. Sikap berkaitan dengan senag tidaknya
terhadap sesuatu. Jika sikap terhadap suatu bahasa itu positif (senang)
senang maka seseorang akan termotivasi untuk mempelajari bahasa itu.

8. Perencanaan bahasa
Perencanaan bahasa membicarakan bagaimana bahasa dibakukan,
dipelihara, dan dibina serta dikembangkan.

9. Interaksi sosiolinguistik
Interaksi sosiolinguistik mengenai seseorang memiliki kemampuan di
luar kemampuan linguistik, yaiutu kemampuan komunikatif, dan
kemampuan memahami makna yang sebenarnya dari unsur-unsur
kebahasaan.

10. Bahasa dan budaya.


Bahasa dan budaya membicarakan hubungan antara bahasa dan
kebudayaan misalnya dibicarakan apa yang disebut relativitas
kebahasaan. Dikenal hipotersis Sapir-whorf, yang isinya pernyataan
(pendapat) cara berpikir dan bertindak seseorang dipengaruhi oleh
struktur kosa kata bahasanya.

Anda mungkin juga menyukai