Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naurah Athaya Putri

Kelas : PBSI A

NIM : 20201241006

BERBICARA RETORIKA DAN DIALEKTIKA

A. Berbicara Retorika

Secara umum retorika merupakan ilmu yang mempelajari tentang kaidah-kaidah penyampaian
pesan yang efektif baik melalui tulisan ataupun lisan yang bertujuan untuk memengaruhi khalayak. Jadi,
retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus singkat, jelas dan meyakinkan, dengan keindahan
bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat memperbaiki (corrective), memerintah (instructive),
mendorong (suggestive), dan mempertahankan (defensive). Kajian berbicara retorika menekankan pada
kemampuan seseorang untuk menyampaikan gagasan tanpa adanya jawaban dari komunikan. Berbicara
retorika bersifat monolog, dimana hanya seorang yang berbicara dan lainnya sebagai audiens.

Retorika adalah bagian dari bahasa (linguistik). Khususnya ilmu bina bicara (sprecherziehung).
Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada
seseorang atau kelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberi motivasi atau
memberi informasi). Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia.

Retorika juga bukan sekedar memperhatikan seni dalam berbicara, seni berbicara dalam retorika
juga dapat diartikan sebagai cara supaya pendengar benar-benar percaya dan yakin terhadap informasi
yang kita sampaikan. Dari tutur kata yang rapi dan jelas diharapkan informasi yang kita sampaikan
dapat dipahami dan dicerna oleh pendengar.

Dori Wuwur Hendrikus (1991:16) membagi retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara menjadi
tiga. Pertama, monologtika. Artinya ilmu tentang seni bicara secara monolog. Di sini pelakunya atau
pembicaranya tunggal. Contohnya pidato, kata sambuan, kuliah, ceramah, deklamasi, dan juga bisa
teater monolog. Kedua, dialogika, yakni ilmu tentang seni berbicara secara dialogis. Biasanya ada dua
orang atau lebih yang berbicara. Contohnya diskusi, tanya-jawab, perundingan, percakapan, dan debat.
Ketiga, pembinaan teknik bicara. Bagian ini biasanya lebih diarahkan pada pembinaan teknis
pernapasan, teknik mengucap artikulasi, bina suara, teknik membaca dan bercerita.
B. Berbicara Dialektika

Dialektika adalah metode untuk mencari kebenaran lewat diskusi dan debat (Hendrikus, 1991:15).
Melalui dialektika orang dapat mengenal dan menyelami suatu masalah, mengemukakan argumentasi,
dan menyusun jalan pikiran secara logis. Jenis-jenis berbicara dialektika adalah diskusi, seminar,
panel, kolokium, symposium, rapat, lokakarya, konferensi, muktamar, kongres, dan munas. Berbicara
dialektika juga dapat di artikan sebagai keterampilan menuangkan hasil pikiran secara teratur, logis,
dan teliti yang diawali dengan tesis, antitesis, dan sintesis melalui bahasa lisan. Berbicara dialektika
bersifat dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses
pembicaraan.

Tidak seperti retorika, ketika seorang pembicara berbicara kepada audiens yang besar, dialektika
berada dalam sesi interaktif di mana pembicara dapat meyakinkan pendengar atau setidaknya
membujuk pendengar untuk menerima alasan logis atau filosofis. bergerak. Diskusi ini bijaksana dan
terbatas pada satu pembicara dan satu pendengar. Itu lebih bersifat pribadi dan bentuk pidato terputus.
Ada argumen kuat, keberatan, dan kontra-argumen dan keberatan terhadap munculnya kebenaran
universal.

Anda mungkin juga menyukai