Anda di halaman 1dari 16

SURAT 

KEPUTUSAN
KEPALA SD NEGERI 6 MATANGKULI
TENTANG
PELAKSANA KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH

DAN
PROGRAM KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
SD NEGERI 6 MATANGKULI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 6 MATANGKULI
Jalan : Rumoh Cut Mutia Gampong Hagu Kecamatan Matangkuli Kode Pos.24386
Kode Pos. 24386 NPSN : 10100982 Email : sdn6matangkuli@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 6 MATANGKULI
Jalan : Rumoh Cut Mutia Gampong Hagu Kecamatan Matangkuli Kode Pos.24386
Kode Pos. 24386 NPSN : 10100982 Email : sdn6matangkuli@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SD NEGERI 6 MATANGKULI
Nomor  :   /SD/GLS/2022

TENTANG
PELAKSANA KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
SD NEGERI 6 MATANGKULI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Menimbang : a. Bahwa dalam pelaksanaan manajemen sekolah, maka perlu


dibentuk Tim Gerakan Literasi SD Negeri 6 Matangkuli
Kabupaten Aceh Utara;
b. Bahwa mereka yang tersebut namanya dibawah ini dianggap
mampu, cakap, dan loyal untuk melaksanakan Tugas sebagai Tim
Gerakan Literasi SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten Aceh Utara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah);

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1072).

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Pertama : Menugaskan nama-nama yang tercantum dalam lampiran 1 Surat
Keputusan ini dipandang cukup dan mampu melaksanakan tugas
Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 6
Matangkuli Kabupaten Aceh Utara Tahun Pelajaran 2022/2023.

Kedua : Menugaskan nama-nama yang tercantum dalam lampiran Surat


Keputusan ini sebagai Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Literasi
Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten Aceh Utara Tahun
Pelajaran 2022/2023.

Ketiga : Menugaskan nama-nama yang tercantum dalam lampiran 1 Surat


Keputusan ini sebagai Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Literasi
Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten Aceh Utara Tahun
Pelajaran 2022/2023.

Keempat Uraian Tanggung Jawab, Tugas, Wewenang, dan Rencana Tindak


Lanjut sebagai Tim Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli
Kabupaten Aceh Utara Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagaimana
tercantum pada lampiran 2;

Kelima Tim Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten


Aceh Utara Tahun Pelajaran 2022/2023 diangkat dan diberhentikan
oleh Kepala SD Negeri 6 Matangkuli;

Keenam Tim Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten


Aceh Utara Tahun Pelajaran 2022/2023 bertanggung jawab kepada
Kepala SD Negeri 6 Matangkuli

Ketujuh : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini


akan diperbaiki sebagaimana mestinya ;

Kedelapan Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat keputusan ini


dibebankan kepada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
(Cash Flow) SD Negeri 6 Matangkuli
Kesembilan : Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk
dilaksanakan sebagaimana mestinya dan berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di : Matangkuli
Tanggal : 15 Juli 2022
Kepala,

Syarwaidi, S. Pd
NIP. 19750817 199903 1 004

Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara
2. Pengawas Pembina SD Negeri 6 Matangkuli
3. Kepada yang bersangkutan
4. A r s i p
Lampiran 1 : SK Kepala SD Negeri 6 Matangkuli.
Nomor : /2022
Tanggal : 15 Juli 2022

No Nama Gol Jabatan Tugas Ket


1. Syarwaidi, S. Pd IV/b Kepala Penanggung Jawab
Nip. 19750817 199903 1 004 Sekolah
2. Laila Hafni,S.Pd.SD IV/b Guru Ketua
Nip. 19631231 198309 2 018 Kelas
3. Wardani, S.Pd III/a Guru Sekretaris
Nip. 19770802 201406 2 001 Kelas
4. Nurlaila Hafni,S.Pd. IV/a Guru Penyelaras Kualitas
NIP.19801024 200212 2 003 Kelas Materi
5. Kari Usman, S.Pd. IV/a Guru Penyelaras Kualitas
NIP.19650829 198801 1 001 Kelas Ketertiban
6. Syafriani,S.Pd. III/c Guru Penghimpun Materi dan
NIP.19720409 200801 2 001 Kelas Sumber Rujukan
7. Kamaruddin,S.Pd. III/c Guru Penilai Keterlaksanaan
NIP.19870513 201003 1 001 Kelas Program
8. Nurlaila,S.Pd.SD III/d Guru Pelaksana Program
NIP.19700803 200701 2 005 Kelas
9. Rusnah.S.Pd. III/c Guru Pelaksana Program
NIP.19730712 201001 2 001 Kelas
10. Siti Rachmah, S.Pd III/a Guru Pelaksana Program
NIP.19920303 202012 2 012 Kelas
11. Muhammad Zubir, S. Pd.I IX Guru Pelaksana Program
NIP. 19860920 202221 1 005 PAI
12. Cut Rahmayanti, S.Pd. - Guru Pelaksana Program
SBDP
13. Nur Asma, ST - Guru Pelaksana Program
Kelas
14. T.Fachrurrazi, S.Pd. - Guru Pelaksana Program
PJOK
15. Nuraini, S.Pd.I - Guru Pelaksana Program
PAI
16. Juliana, S.Pd. - Guru Pelaksana Program
Kelas
17. Muliyani, S.Pd. - Guru Pelaksana Program
Kelas
18. Muhammad Musni, S.Kom - Guru Pelaksana Program
PJOK
19 Nurmayanti, ST - Tenaga Pelaksana Program
TU
20. Muhammad Rizki Maulana - Tenaga Pelaksana Program
Pustaka

Kepala SD Negeri 6 Matangkuli,

Syarwaidi, S. Pd
NIP. 19750817 199903 1 004
Lampiran 2 : SK Kepala SD Negeri 6 Matangkuli.
Nomor : /2022
Tanggal : 15 Juli 2022

URAIAN TANGGUNG JAWAB, TUGAS, WEWENANG, DAN RENCANA TINDAK LANJUT


TIM GERAKAN LITERASI SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI ............

1. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten Aceh
Utara atas terlaksananya kegiatan Literasi Sekolah;

2. Tugas :
a. Ketua Tim Gerakan Literasi Sekolah Tingkat SD Negeri 6 Matangkuli
Kabupaten Aceh Utara bertugas membuat perencanaan tindak lanjut,
mendeskripsikan tentang program, mengatur keterlaksanaan, dan
mengevaluasi kegiatan Gerakan Literasi Sekolah;
b. Sekretaris Tim Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli Kabupaten
Aceh Utara bertugas mengabsensi guru dan siswa dan membuat laporan
keterlaksanaan Gerakan Literasi Sekolah;
c. Quality Control Materi Tim Gerakan Literasi Sekolah bertugas mengecek
kesusaian buku dengan tema memonitor jumlah halaman yang dibaca,
mempersiapkan tablig literasi, dan memonitor hasil karya guru dan siswa;
d. Quality Control Ketertiban Program Tim Gerakan Literasi Sekolah bertugas
mengatur awal dan akhirnya kegiatan, menjaga ketertiban selama
pelaksanaan program, dan memberikan sanksi atas pelanggaran yang
dilakukan selama kegiatan Gerakan Literasi Sekolah;
e . P e n i l a i Tim Gerakan Literasi Sekolah bertugas memberikan penilaian
berbentuk skala kualitas terhadap kehadiran, ketekunan, kualitas bacaan,
dan hasil karya;

3. Wewenamg :
Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan Gerakan Literasi Sekolah;

Kepala SD Negeri 6 Matangkuli,

Syarwaidi, S. Pd
NIP. 19750817 199903 1 004
PERENCANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN GERAKAN LITERASI
SD NEGERI 6 MATANGKULI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Latar Belakang

Kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan


keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara
analitis, kritis, dan reflektif. Rendahnya keterampilan tersebut membuktikan bahwa
proses pendidikan belum mengembangkan kompetensi dan minat peserta didik
terhadap pengetahuan. Praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah selama ini juga
memperlihatkan bahwa sekolah belum berfungsi sebagai organisasi pembelajaran yang
menjadikan semua warganya sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Gerakan Literasi Sekolah memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti


sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah “kegiatan 15
menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan
keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca
berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang
disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen


agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan terus-menerus
dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga
sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki,
melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan
berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital,
dan auditori.

Berdasarkan hal tersebut, SD Negeri 6 Matangkuli mengembangkan gerakan


literasi sekolah (GLS) yang melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala
sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid
peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang
dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di
bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dikembangkan berdasarkan sembilan agenda
prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud, khususnya
Nawacita nomor 5, 6, 8, dan 9. Butir Nawacita yang dimaksudkan adalah (5)
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6) meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8) melakukan revolusi
karakter bangsa; (9) memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia. Empat butir Nawacita tersebut terkait erat dengan komponen literasi sebagai
modal pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan berdaya
saing, berkarakter, serta nasionalis.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal


38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengolahan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
7. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
8. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Tindak Kekerasan di Lingkungan Pendidikan;
9. Permendikbud Nomor 19 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar.

C. Tujuan dan Sasaran

 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar
mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

2. Tujuan Khusus:
 Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
 Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
 Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
 Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin kami capai dalam bidang Gerakan Literasi Sekolah di SD
Negeri 6 Matangkuli adalah sebagaimana berikut :
a) Sebelum pembelajaran di mulai atau setiap hari seluruh siswa diminta membaca
buku, melakukan refleksi (masa hening) selama 15 s.d 20 menit
b) Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran.
c) Peserta didik dapat diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.
d) Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan
kesenangannya.
e) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini tidak diikuti oleh tugas-tugas
yang bersifat tagihan/penilaian.
f) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh diskusi
informal tentang buku yang dibaca/dibacakan. Meskipun begitu, tanggapan
peserta didik bersifat opsional dan tidak dinilai.
g) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini berlangsung dalam suasana
yang santai, tenang, dan menyenangkan. Suasana ini dapat dibangun melalui
pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang cukupterang dan nyaman untuk
membaca, poster-poster tentang pentingnya membaca.
h) Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut membaca
buku selama 15 menit.

D. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Negeri 6


Matangkuli ini berisi penjelasan pelaksanaan kegiatan literasi yang terbagi menjadi
tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.
1. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi);
2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga
sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi di SD Negeri 6 Matangkuli ;
3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).

E. Sasaran
Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah di SD Negeri 6 Matangkuli ini ditujukan bagi
guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan untuk membantu
mereka melaksanakan kegiatan literasi di SD Negeri 6 Matangkuli , selain itu, kepala
sekolah perlu mengetahui isi panduan ini guna memfasilitasi guru dan pustakawan
untuk menjalankan peran mereka dalam kegiatan literasi sekolah.

DESKRIPSI PROGRAM

A. Program Kerja Gerakan Literasi

Program kerja Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Negeri 6 Matangkuli


diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan
masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini
sebagai bagian penting dalam kehidupan. Adapun program kerja Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) untuk tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan Setiap Hari Rabu. ini
adalah sebagaimana berikut :

PEMBIASAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


 15 menit membaca  15 menit membaca  15 menit membaca
 Jurnal membaca Harian  Jam membaca mandiri  Pemanfaatan berbagai
 Penataan sarana untuk kegiatan kurikuler/ strategi literasi dalam
Literasi kokurikuler (bila pembelajaran lintas
 Menciptakan memungkinkan) disiplin
lingkungan kaya teks  Menanggapi bacaan  Pemanfaatan berbagai
 Memilih buku bacaan secara lisan dan tulisan organizers untuk
 Penilaian non-akademik pemahaman dan
 Pemanfaatan berbagai produksi berbagai jenis
graphic organizers untuk teks
portofolio membaca  Penilaian akademik
 Pengembangan  Pengembangan
lingkungan fisik, sosial lingkungan fisik, sosial,
dan afektif afektif, dan akademik

Tabel 1. Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 6 Matangkuli

B. Tahap
Tahap pelaksanaan dalam Best Practice di bidang Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
yang dilakukan berdasarkan hasil sosialisasi, ditetapkan melalui kesepakatan, yaitu :
Orang tua/wali peserta didik yang mengantar dan menjemput putra-putrinya
diperbolehkan hanya sampai pintu gerbang,
Orang tua/wali peserta didik diperkenankan memasuki halaman sekolah jika ada
keperluan yang penting,
Peserta didik bersalaman dengan guru dengan mengucapkan salam ketika sampai
di pintu gerbang.

Nilai sopan santun pada siswa-siswi SD Negeri 6 Matangkuli , dikembangkan


melalui kegiatan pembiasaan mengucapkan salam kepada Bapak/ibu guru,
sementara untuk mengembangkan nilai kemandirian orang tua mengantar anak
hanya sampai pintu gerbang.

Dalam rangka pengembangan peserta didik secara optimal dalam Gerakan Literasi
Sekolah (GLS), berbagai kegiatan diprogramkan dalam kalender akademik di SD Negeri
6 Matangkuli meliputi tahapan pembiasaan membaca untuk kesenangan, yakni
membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru. Secara umum, kedua kegiatan
membaca memiliki tujuan, antara lain:
Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;
Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;
Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan
Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.
Adapun kegiatan sebelum pembelajaran dimulai peserta didik berbaris di depan
kelas untuk menyanyikan lagi Indonesia raya dan lagu wajib nasional dan dilanjutkan
dengan tahapan pembiasaan membaca untuk kesenangan, yakni ;
1. Mengaji 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran di mulai.
Kegiatan Mengaji 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran di mulai dilakukan
secara rutin setiap hari, hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
2. Membaca dalam hati buku nonpelajaran 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran
di mulai, Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini berlangsung dalam
suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. Suasana ini dapat dibangun
melalui pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang cukup terang dan
nyaman untuk membaca, poster-poster tentang pentingnya membaca dan
dilakukan setiap hari setelah selesai membaca Al-Quran.
Gambar 3. Aktivitas membaca dalam hati sebelum KBM dimulai
TAHAP
KEGIATAN
MEMBACA
Sebelum a) Meminta peserta didik untuk memilih buku yang ingin
Membaca dibaca dari sudut baca kelas.
b) Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
memilih buku sesuai dengan minat dan
kesenangannya.
c) Memberikan penjelasan bahwa peserta didik akan
membaca buku tersebut sampai selesai dalam kurun
waktu tertentu, bergantung ketebalan buku.
d) Peserta didik boleh memilih buku lain bila isi buku
dianggap kurang menarik atau terlalu sulit.
e) Peserta didik boleh memilih tempat yang disukainya
untuk membaca.
Saat Membaca Peserta didik dan guru bersama-sama membaca buku
masing-masing dengan tenang selama 15 menit.
Setelah Membaca a) Peserta didik mencatat judul dan pengarang buku,
serta jumlah halaman yang dibaca di jurnal membaca
harian.
b) Guru mengingatkan peserta didik untuk melanjutkan
membaca buku yang sama di pertemuan berikutnya.
c) Peserta didik mengembalikan buku ke rak Sudut Baca
Kelas.
d) Guru memulai/melanjutkan kembali pelajaran di hari
itu.
e) Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik
tentang membaca sebagai kegiatan yang
menyenangkan, secara berkala guru dapat bercerita
singkat tentang isi buku yang telah dibaca guru dan
menyampaikan mengapa suka dengan buku itu.
f) Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta didik,
sesekali guru dapat bertanya kepada mereka tentang
buku yang dibaca.

Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk rujukan SD
Negeri 6 Matangkuli untuk meningkatkan kegiatan literasinya dari tahap pembiasaan ke
tahap pengembangan.
No INDIKATOR BELUM SUDAH
Ada kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati,
1 membacakan nyaring) yang dilakukan setiap hari (di awal, 
tengah, atau menjelang akhir pelajaran).
Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan selama minimal
2 
1 semester.
3 Peserta didik memiliki jurnal membaca harian 
Guru, kepala sekolah, dan/atau tenaga kependidikan
4 menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca dengan 
ikut membaca selama kegiatan berlangsung.
Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area baca
5 
yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajaran
Ada poster-poster kampanye membaca di kelas, koridor,
6 
dan/atau area lain di sekolah
7 Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas 
Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi lingkungan yang
8 bersih, sehat dan kaya teks. Terdapat poster-poster tentang 
pembiasaan hidup bersih, sehat, dan indah
Sekolah berupaya melibatkan publik (orang tua, alumni, dan
9 elemen masyarakat) untuk mengembangkan kegiatan 
literasi sekolah
Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen melaksanakan
10 
dan mendukung gerakan literasi sekolah

Tabel 5. Indikator Ketercapaian GLS Tahap Pembiasaan di


SD Negeri 6 Matangkuli
D. Komponen Literasi

Komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks
Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap
selanjutnya.
a. Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak,
memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang
dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.
Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi fondasi
perkembangan literasi dasar.
b. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan
analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi
(perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing)
berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan
periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang
memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog
dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika
sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi
masalah.
d. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio,
media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya.
e. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan
yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak
(software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya,
kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan
mengakses internet. Dalam prak- tiknya, juga pemahaman menggunakan komputer
(Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan
komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan program
perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan
teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi
yang dibutuhkan masyarakat.
f. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan
belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan
bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam
bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks
multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak
manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen


agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Negeri 6 Matangkuli
dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan
mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk
bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian
penting dalam kehidupan.

Matangkuli, 15 Juli 2022


Kepala SD Negeri 6 Matangkuli,

Syarwaidi, S. Pd
NIP. 19750817 199903 1 004

Anda mungkin juga menyukai