Muhammad Khadifa Rizqi Maula
Muhammad Khadifa Rizqi Maula
“Model Reklamasi Tambang Rakyat Berwawasan Lingkungan : Tinjauan Atas Reklamasi Lahan Bekas
Tambang Batu Apung Ijobalit, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat”
dan
“Analisis Reklamasi Tambang Batukapur Di Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Provinsi
Sulawesi Selatan”
Oleh:
Muhammad Khadifa Rizqi Maula
Teknologi Pertambangan, khadifa234@gmail.com
(Artikel 2)
Alasan peneliti memilih objek penelitian reklamasi pasca tambang batukapur di
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan ialah untuk
mengetahui dan memperbaiki tahapan proses reklamasi yang dilakukan di Desa
Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep.
(Artikel 2)
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasi secara langsung
dengan ikut serta dalam kegiatan sehari-hari. Metode ini dilakukan karena
pengolahan data yang dilakukan didapatkan berdasarkan hasil dari pengamatan
lahan bekas tambang secara langsung yaitu dengan memperhatikan keadaan lokasi
reklamasi, keadaan tumbuhan yang ditanam di lahan reklamasi, serta mengamati
keadaan denah penanaman tanaman reklamasi.
Pendapat Pribadi
Pendapat saya terkait dengan metode penelitian yang digunakan pada artikel
pertama sudah tepat karena untuk menentukan model reklamasi tambang
diperlukan pengumpulan data langsung melalui wawancara kepada masyarakat
sekitar. Untuk metode penelitian pada artikel kedua juga sudah benar karena untuk
memperbaiki tahapan reklamasi tambang dibutuhkan pengamatan/observasi
secara langsung terhadap lokasi tambang.
(Artikel 2)
Hasil penelitian artikel kedua adalah tentang bagaimana memperbaiki tahapan
proses reklamasi yang dilakukan di Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep. Pada tahapan reklamasi yang dilakukan diawali dengan perataan kondisi
lahan pasca tambang yang dilakukan dengan menutup lubang-lubang bekas galian.
Setelah itu dilakukan kegiatan reklamasi dengan cara pembersihan lokasi,
pengendalian erosi, dan pengelolaan tanah pucuk. Kemudian dilakukan kegiatan
revegetasi yaitu penanaman bibit pohon dan yang terakhir adalah pemeliharaan.
Dari keempat tahapan reklamasi yang telah dilakukan hal yang harus diperbaki
adalah pada tahap revegetasi dengan cara memanfaatkan semua lahan penanaman
serta mengubah pola penanaman menjadi vertikal/horizontal agar lebih mudah
mengatur letak-letak tanaman yang akan ditanam.
Dilihat dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kedua artikel tersebut sama-
sama membahas tentang tahapan reklamasi tambang tetapi dengan pembahasan
yang berbeda untuk artikel pertama membahas tentang tahapan pemilihan model
reklamasi sedangkan untuk artikel kedua membahas tentang perbaikan tahapan
reklamasi yang telah dilakukan. Untuk kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sudah logis dan sudah memberikan solusi terhadap
permasalahan yang telah dijelaskan di pendahuluan.
4. Kesimpulan Pribadi
Berdasarkan hasil review dari kedua artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa
reklamasi tambang merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan demi
mencegah dampak negatif kerusakan lingkungan. Tetapi dalam reklamasi pasca
tambang juga perlu diperhatikan tahapan-tahapannya sehingga hasil dari reklamasi
sesuai dengan apa yang diharapkan. Sejalan dengan itu reklamasi pertambangan
juga tidak hanya melulu terkait dengan penanaman pohon melainkan bisa dengan
pengelolaan lahan yang bisa menambah nilai ekonomi yang nantinya bisa
bermanfaat bagi masyarakat sekitar.