GEOLOGI SEMESTER I
Oleh:
OMAN ABDURAHMAN & FIATI NURMAYA
4 55 6
7 7 8
8 8 99
JAWABAN QUIZ No 1, 2 & 3
1. Perbedaan antara batuan sedimen kimia dan biokimia adalah bahwa pada
batuan sedimen biokimia, organisme berperan dalam mengubah ion menjadi
sedimen. Sedangkan pada batuan sedimen kimia, prosesnya bersifat anorganik,
sering kali dihasilkan dari badan air yang menguapkan dan mengkonsentrasikan
ion-ionnya menjadi batuan sedimen
2. Mungkin. Contohnya: batugamping mikrit yang dapat terbentuk bersamaan, baik
secara kimia maupun biokimia.
3. Reaksi utama pembentukan batuan sedimen batugamping:
JAWABAN QUIZ no 4, 5, 6, & 7
FOTO:
4. Batugamping Oolit – batuan sedimen kimia
5. Halit – batuan sedimen kimia
6. Batugamping fosilan – batuan sedimen biokimia
7. Batugamping kokuina – batuan sedimen biokimia
8. Batugamping travertine - batuan sedimen kimia
9. Batugamping terumbu koral – batuan sedimen biokimia
Batuan SEDIMEN yang MUNGKIN Sedimen KIMIA,
Sedimen BIOKIMIA, atau Sedimen ORGANIK
DOLOMIT
(Dolostone), jika 8
Apakah Tidak
bereaksi
KUARSA
ketika ditetesi
MIKROKRISTALIN,
asam (HCl)? jika 9
Batuan GIPSUM,
Ya jika 10
KALSIT
HALIT, jika 11
Dolomit 8. Bereaksi dengan HCl jika dalam bentuk tepung, kriatslin halus – kasar, mungkin Dolomit (Dolostone)
mengandung fosil
Kuarsa mikrokristalin 9. Mikrokristalin, pecahan konkoidal, kekerasan 7 (dapat digores paku baja), tajam Rijang (Chert)
di bagian sisi biasa digunakan sebagai pekakas prasejarah, = batuapi
Gipsum 10. Kristalin, sangat lembut (kekerasan 2), warna putih, kelabu atau merah muda Batuan gipsum
Halit 11. Kristalin, rasa garam, warna putih atau abu-abu, lunak (kekerasan 2,6) Batuan garam
Bahan tumbuhan 12. Fragmen tumbuhan, ringan, warna coklat sampai hitam, sering rapuh Batubara bitumina
*) Mikrokristalin = kristal-kristal yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop = BIOKIMIA = KIMIA = ORGANIK
• Perbedaan antara batuan sedimen kimia dan
biokimia adalah bahwa pada batuan sedimen
biokimia, organisme berperan dalam mengubah ion
menjadi sedimen. Ini berarti keberadaan dan sifat
batuan sedimen biokimia terkait dengan kebutuhan
hidup organisme yang menyusunnya
• Dalam batuan sedimen kimia, prosesnya bersifat
anorganik, sering kali dihasilkan dari badan air yang
menguapkan dan mengkonsentrasikan ion-ionnya.
• Ada kemungkinan satu jenis batuan sedimen
terbentuk dari proses kimia (anorganik) dan
biokimia (perantaraan organik).
Kalsit (CaCO3)
Rombak
-an Kuarsa (SiO2)
Batuan
Sedimen
Kimia Gipsum (CaSO4)
Halit/Garam (NaCl)
Batuan sedimen kimiawi
diklasifikasikan menurut Fragmen tumbuhan
komponen utamanya. (batubara bitumina)
Klasifikasi Batuan Sedimen - Kimia (2) Batugamping
Non-klastik: Kristalin
Batugamping
kristalin halus-
anorganik kasar
Travertin
Klastik: fragmen
Kalsit, cangkang tampak, tak Kokuina
CaCO3 ada semen
Klastik: fragmen koral
Batugamping berbagai ukuran, Batugamping
biokimia tersemenkan dgn fosilan
kalsit
Klastik: lempung
dan serpih Kapur (Chalk)
mikroskopis
Non-klastik butir
Fragmen Batubara
halus fragmen
tumbuhan Bitumina
organisme
Ooid berlimpah, kasar, butir-butir membulat 1.1 Batugamping oolit
berukuran pasir, dengan lapisan internal konsentris
Mikrokristalin, pecah dengan pecahan bersifat 1.2 Mikrit
konkoidal
1 KALSIT
Mikrokristalin, “lembaran” berwarna cokelat, abu- 1.3 Travertin
abu, putih, & hitam
Kristal kasar mudah terlihat 1.4 Batugamping kristalin
2 DOLOMIT Bereaksi dengan HCl jika dalam bentuk tepung, 2.1 Dolomit (Dolostone)
kriatslin halus – kasar, mungkin mengandung fosil
3 KUARSA Mikrokristalin, pecahan konkoidal, kekerasan 7 3.1 Rijang (Chert)
MIKROKRISTALIN (dapat digores paku baja), tajam di bagian sisi, biasa 3.2 Batuapi (Flint)
digunakan sebagai pekakas prasejarah; juga batuapi
4 GIPSUM Kristalin, sangat lembut (kekerasan 2), warna putih, 4 Batuan gipsum
kelabu atau merah muda
5 HALIT Kristalin, rasa garam, warna putih atau abu-abu, 5 Batuan garam
lunak (kekerasan 2,6)
KALSIT (CaCO3)/BATUAN
KARBONAT/BATUGAMPING
Kalsit sebagai mineral
• Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium
karbonat yang paling stabil
• Kalsit merupakan mineral penyusun/ ditemukan dalam
berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3, sehingga
sering dsiebut sebagai "ubiquitous mineral" (mineral yang
dapat hadir di hampir semua jenis batuan)
• Mineral kalsit adalah mineral utama pembentuk
batugamping ataupun batu marmer. Kedua batuan tersebut
sangat banyak ditemukan di permukaan bumi dan sebagai
salah satu repositori karbon terbesar di planet kita
• Sifat fisik dan kimia dari mineral kalsit menjadikannya
sebagai salah satu mineral yang paling sering muncul
Mineral kalsit
Sumber: https://www.geologinesia.com/2016/02/deskripsi-genesa-dan-
kegunaan-mineral-kalsit.html Sumber:: https://www.mindat.org/min-859.html (atas); dan
https://www.sandatlas.org/calcite/
Formula: CaCO3
Colour: White, Yellow, Red, Orange, Blue,
Green, Brown, Gray etc.
Lustre:Vitreous, Sub-Vitreous, Resinous,
Waxy, Pearly
Hardness: 3
Specific Gravity:2.7102
Crystal System: Trigonal
Member of: Calcite Group
Name: Ancient name. Named as a mineral
by Gaius Plinius Secundus (Pliny the elder)
in 79 from Calx, Latin for Lime.
Polymorph of: Aragonite, Unnamed
(Monoclinic Polymorph of Calcium
Carbonate), Vaterite
Sumber: https://www.mindat.org/min-859.html; dan https://www.sandatlas.org/calcite/ (foto-foto)
Sumber: https://www.geologinesia.com/2016/02/deskripsi-genesa-dan-kegunaan-mineral-kalsit.html
Batugamping Oolit
• Terdiri dari oolit (oolith) atau ooid yang merupakan
butiran bulat berukuran pasir yang membentuk
sebagian besar batuan ini
• Oolit adalah butiran sedimen laut yang dibentuk
oleh pengendapan berulang mineral dari air laut di
sekitar inti; inti ini biasanya merupakan fragmen
fosil kecil atau setitik pasir.
• Terbentuk di beting laut yang sangat dangkal di
mana gelombang mengaduk butir-butir di dasar laut
menyebabkan butiran-butiran itu berguling-guling
• Setelah terbentuk, oolit dapat diangkut oleh arus
dengan cara yang sama seperti butiran pasir,
terakumulasi di berbagai lingkungan laut dan
Batugamping Oolit (atas), mineral ooid dari batugamping
membentuk batuan oolit (bawah kiri); & endapan oolit sekarang (kanan bawah)
Sumber:
https://www.geologinesia.com/2017/01/ba
tugamping-klastik-genesa-jenis-dan-ciri-
cirinya.html
Oolit vs Mikrit
Sumber: https://blogs.agu.org/mountainbeltway/2015/07/22/oolitic-soft-sediment-deformation-in-helena-fm-limestone/
Batugamping Mikrit
• Sebagian besar batugamping terdiri atas
lumpur karbonat atau mikrit (micrite)
• Karena ukuran butir atau kristal yang kecil
didalam mikrit, identifikasi asal-usulnya
sulit untuk dilakukan
• Batas ukuran butir antara pasir dan lumpur
yang digunakan oleh ahli geologi untuk
karbonat bervariasi: misalnya, Dunham
(1962) menempatkannya pada 0,02 mm
dan Folk (1962) 0,004 mm.
Batugamping Mikrit
https://geology.ecu.edu/geol1501/sedimentary/micrite/
• Mikrit sedimen karbonat berbutir halus dapat
diendapkan secara kimia atau biokimia dari air laut
• Mikrit berasal dari penggerusan butir kalsium yang
sudah ada sebelumnya, atau terbentuk selama
disintegrasi ganggang hijau berkapur (gambar)
• Sedimen mikrit terakumulasi dalam berbagai cara
pembentukan: di air tenang laguna yang terlindung,
di bawah dasar gelombang di perairan yang lebih
dalam, dan bahkan dalam lingkungan yang cukup
bergelombang di bawah lindungan hamparan alga
• Jika keberadaan mikrit digunakan untuk
menginterpretasikan cara pengendapan, maka
asosiasi vertikalnya dengan litologi lain dan
kandungan faunanya juga harus dilihat
• Setiap interpretasi akan dipersulit dengan hadirnya
semen (yang juga berukuran) mikrit, yang mungkin
memiliki distribusi yang berbeda dengan sedimen
halus http://www.sepmstrata.org/page.aspx?pageid=103
BATUGAMPING MIKRIT (Micrite)
• Menjadi perdebatan sejak lama, apakah mikrit
terbentuk secara kimiawi atau biokimia
• Awalnya, mikrit dideskripsi sebagai terbentuk dari
proses kimia. Kemudian ditemukan bukti bahwa mikrit
merupakan hasil proses biokimia
• Tapi, kemudian, ditemukan lagi bukti-bukti yang
menunjukkan mikrit merupakan hasil proses kimia
• Kini disimpulkan bahwa mikrit bisa terjadi karena
proses biokimia dan kimia sekaligus
Batugamping mikrit (Micrite) : Potongan batugamping
mikrit, sebelumnya dibasahi air. Benda hitam putih adalah
fosil (putih: krinoid, hitam: brakiopoda atau trilobite).
Area abu-abu terang adalah mikrit yang padat namun tidak
tidak seragam (atas). Padat, seragam, berbutir halus
dengan rekahan konkoidal; laminasi samar (dekat koin),
mungkin alga, diendapkan di daerah pasang surut (bawah).
http://csmgeo.csm.jmu.edu/geollab/fichter/sedrx/micriteorigin.html
Sayatan Batugamping Mikrit
• Mikrit adalah penyusun batugamping yang
terbentuk dari partikel-partikel berkarbonat yang
berdiameter hingga empat m yang terbentuk dari
rekristalisasi lumpur batugamping.
• Ini adalah batuan sedimen yang terbentuk dari
partikel berkarbonat dengan diameter mulai dari
0,06 hingga 2 mm yang telah diendapkan secara
mekanis dan bukan dari larutan.
Endapan batugamping Travertin di Barasangka, Konawe Utara, (kiri) dan air terjun Morame dengan endapan
travertine di Konawe Selatan (kanan)
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/250191872_
Evaluation_of_quality_of_crushed-limestone_and_-
siltstone_for_road_aggregates/download
DOLOMIT (CaMg(CO3)2)/
BATUAN KARBONAT
• Kalsit terutama mengandung kalsium karbonat dan dolomit
mengandung kalsium magnesium karbonat. Dolomit berbeda dari
kalsit karena adanya magnesium.
• Kalsit memiliki struktur trigonal dengan dua molekul per unit sel,
dan dolomit memiliki struktur heksagonal. Hal ini lebih mungkin
menyebabkan pemisahan dan distorsi gugus karbonat
• Kalsit bereaksi cepat dengan asam dan menghasilkan gelembung
karbon dioksida. Tetapi dolomit bereaksi lemah dengan asam yang
menghasilkan gelembung dengan sangat lambat. Ketika asam
http://geologylearn.blogspot.com/2015/03/dolomite.html
panas atau dolomit bubuk digunakan, mereka dapat bereaksi
dengan cepat.
• Dolomit sedikit lebih keras dan lebih padat daripada kalsit.
• Kalsit membentuk scalenohedron tetapi dolomit tidak pernah
membentuk scalenohedron. Biasanya kristal dolomit mewakili
rombohedron atau wajah melengkung. Penyebab lain dari
perbedaan ini adalah kation yang menggantikan Mg dalam
mineral dolomit https://mineralexpert.org/article/dolomite-
carbonate-mineral-overview
KALSIT (CaCO3) DOLOMIT (CaMg(CO3)2
https://mineralexpert.org/mineral-photo/2224 https://www.minerals.net/mineral/dolomite.aspx
• Dolomit sedikit lebih keras dari batu kapur.
Dolomit memiliki kekerasan Mohs 3,5 hingga 4,
dan batu kapur (terdiri dari mineral kalsit)
memiliki kekerasan 3
• Dolomit sedikit kurang larut dalam asam
klorida (HCl) encer. Kalsit akan berbuih kuat
saat ditetesi HCl encer (5%), sedangkan
dolomit menghasilkan buih yang sangat lemah
• Perbedaan-perbedaan ini seringkali tidak
cukup signifikan untuk mengidentifikasi
dengan tepat antara kalsit (batugamping) dan DOLOSTONE = DOLOMITE
dolomit (dolostone) di lapangan → Analisis ROCK = nama dolomit
kimia yang menentukan kelimpahan relatif sebagai batuan (rock)
kalsium dan magnesium diperlukan untuk
memberi nama batuan secara akurat.
Formula: CaMg(CO3)2
Colour: Colourless, white, gray, reddish-white,
brownish-white, or pink; colourless in
transmitted light
Lustre: Vitreous, Sub-Vitreous, Resinous, Waxy,
Pearly
Hardness: 3½ - 4
Specific Gravity: 2.84 - 2.86
Crystal System: Trigonal
Member of: Dolomite Group
Name:Named in 1791 by Nicolas Théodore de
Saussure in honor of the French mineralogist
and geologist, Déodat (Dieudonné) Guy Silvain
Tancrède Gratet de Dolomieu
Sumber foto: https://www.sandatlas.org/dolomite/
Sumber: https://www.geologinesia.com/2016/02/dolomit-adalah-mineral-bukan-batuan.html
https://www.geologinesia.com/2016/02/dolomit-adalah-mineral-bukan-batuan.html
Cara Terbentuknya Dolomit Proses Dolomitisasi
• Cara Primer: sedimentasi Secara umum proses dolomitisasi (porses kalsit
langsung dari air laut (belum menjadi dolomit) dapat terjadi sebagai berikut:
dapat dibuktikan). Secara umum, • Pemompaan kembalinya air laut yang
dolomit berbentuk urat, terperangkap melalui batugamping
terbentuk bersama-sama dalam • Pencampuran antara air laut dan air tanah dalam
cebakan bijih lapisan batugamping
• Cara Sekunder: mineral dolomit • Pengaruh air hujan yang melarutkan dan
terjadi karena penggantian memindahkan ion magnesium dari mineral kalsit
mineral kalsit, kadang terjadi atau dari mineral lempung ke mineral kalsit lain
tidak sempurna. Dolomit • Proses penguapan dan pengendapan dari air laut
sekunder dapat juga terbentuk • Proses hidrotermal
karena proses presipitasi sebagai • Peresapan air laut yang terperangkap ke dalam
endapan evaporit. lapisan batugamping dibawahnya.
Sumber: https://www.geologinesia.com/2016/02/dolomit-adalah-mineral-bukan-batuan.html
Sumber:
https://www.ucl.ac.uk/~ucfbrxs/MoreMinerals/Dolomite.html
(kiri) & https://docplayer.info/49331567-Optimalisasi-metode-
pendiskripsian-batugamping-untuk-karakterisasi-reservoar-
hidrokarbon-dalam-pemodelan-geologi.html (atas)
Dolomit dalam sayatan tipis dilihat di bawah mikroskop; sampel dari Antikythera, Yunani (kiri); dan sayatan
tipis dilihat di bawah mikroskop memperlihatkan dolomit diantara mikrit dan sparit, Indonesia (kanan)
KUARSA MIKROKRISTALIN
• "Kuarsa" adalah istilah yang mencakup
bentuk silika yang terkristalisasi
dengan baik dan kompak
• Mikrokristalin (microcrystalline) :
kristal yang hanya dapat dilihat oleh
mikroskop ptik
• Kuarsa mikrokristalin: Varietas kompak
yang terbuat dari butiran kristal kecil
yang terlihat di mikroskop optik Amethyst & purple chalcedony (Tertiary;
Sulawesi, Indonesia)
• Ada dua jenis klasifikasi : Klasifikas
Sumber :
lama (Old classification) & Klasifikasi https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Amethyst_
baru (New classification) %26_purple_chalcedony_(Tertiary;_Sulawesi,_Indone
sia)_4_(31500053438).jpg
Old Classification Scheme for Quartz
Macrocrystalline Quartz Microcrystalline Quartz Cryptocrystalline Quartz
Ideal Type: Rock Crystal Ideal Type: Jasper Ideal Type: Chalcedony
Examples: Examples: Examples:
• Amethyst • Aventurine • Agate
• Aventurine • Flint • Carnelian
• Eisenkiesel • Heliotrope • Chrysoprase
• Rose Quartz • Plasma • Plasma
• Tiger's, Hawk's, Cat's • Tiger’s, Hawk's, Cat's
Eye Eye
Sumber: http://www.quartzpage.de/gen_types.html/
• MACROCRYSTALLINE QUARTZ: Varieties that
Agat (Agate)
develop visible crystals or are made of large
intergrown crystals. Examples: Amethyst, Rose
Quartz, Tiger’s eye, Cat’s eye, ect
Jasper merah
• MICROCRYSTALLINE QUARTZ: Compact varieties (Red Jasper)
made of tiny crystal grains that are visible in an
optical microscope. Examples: Jasper, Flint,
Batuapi (Flint)
Heliotrope, Plasma, Tiger’s eye, Cat’s eye, ectc
• CRYPTOCRYSTALLINE QUARTZ : Dense varieties
whose structure cannot be resolved in an optical
microscope (crypto - hidden). Examples: Agate,
Karnelian (Carnelian)
Carnelian, Chrysoprase, Plasma
Jasper merah dari Pancatengah, Tasikmalaya (kiri), dan rijang (chert) dari Geopark
Karangsambung-Karangbolong, Kebumen, Jawa Tengah (kanan). Sumber: koleksi sendiri (kiri);
https://geopark.kebumenkab.go.id/index.php/web/gallery/photo (kanan)
Sebuah fotomikrograf (di bawah cahaya yang dipantulkan dan ditransmisikan)
dari sayatan tipis Jasper Bar Marmer. Partikel merah : kelompok kristal Sayatan tipis rijang radiolaria
hematit. Partikel hitam kecil (<10 m) dan besar (hingga 200 m) adalah pirit,
yang belum teroksidasi menjadi hematit. Partikel putih (biasanya 1–10 m)
https://www.ucl.ac.uk/~ucfbrxs/MoreMinerals/Chert.html
adalah siderit. Latar belakang transparan adalah silika (kuarsa). Sumber:
https://www.researchgate.net/figure/A-photomicrograph-under-reflected-
and-transmitted-light-of-a-thin-section-of-the-Marble_fig3_253833163
Blok padat Jasper laut setinggi
15 cm yang indah
Fotomikrograf cahaya terpolarisasi dari sayatan tipis Jasper
lautan menunjukkan dua sferulit yang terdiri dari kuarsa
mikrokristalin berserat (chalcedony)
Sumber: “Inside A Rock! Stunning Images Of Ocean Jasper Macro To Micro”, pada : https://www.boredpanda.com/inside-a-rock-ocean-
jasper-macro-to-micro/?utm_source=google&utm_medium=organic&utm_campaign=organic
GIPSUM
• GIPSUM sebenarnya adalah mineral,
dan bukan batuan. Batuan pembawa
gypsum a.l.: Satinspar, RockGypsum
(Gyprok), Alabaster, Gipsit, & Selenit.
• Gipsum adalah mineral yang tersusun
dari kalsium sulfat (CaSO4), dibentuk
oleh penguapan air yang mengandung
ion kalsium (Ca+) dan sulfat (SO4-) →
rumus tepatnya: CaSO4.2H2O
Satinspar
• Gipsum dapat membentuk seluruh
lapisan sedimen dan diklasifikasikan Sumber:
dalam tipe sedimen “evaporit” http://www.jsjgeology.net/Rock-gypsum.htm
Gypsum Rock (Gyprok)
Type Sedimentary Rock
Origin Chemical
Texture Nonclastic; Fine-grained
Composition Gypsum
Color Pink
Miscellaneous Crystalline; Hardness <
Fingernail
Depositional Arid Climate; Shallow,
Environment restricted circulation
Marine
Sumber: https://geology.ecu.edu/geol1501/sedimentary/rock-gypsum/
• Gipsum adalah mineral hidrous kalium sulfat (CaSO4
2H2O) yang terjadi di alam, berbentuk endapan
sedimen mendatar, dekat dengan permukaan bumi dan
memiliki sebaran yang luas. Gipsum sering berasosiasi
dengan batu kapur, batu serpih, batu pasir, marmer, dan
lempung. Mineral lain yang selalu berasosiasi dengan Alabaster
gipsum adalah mineral anhidrit (CaSO4), mineral sulfat
sejenis gipsum tetapi tidak mengandung kristal H2O
• Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air laut
dan hanya sedikit yang berasal dari endapan danau
yang mengandung garam. Gipsum juga dapat terjadi
dari hasil kegiatan vulkanik, gas H2S dari fumarol
bereaksi dengan kapur dan hasil pelapukan batuan.
• Sumber: Selenite
https://www.geologinesia.com/2016/02/gipsum-
bukan-batuan-tetapi-mineral.html. Sumber:
https://www.mindat.org/min-90.html (atas); dan
https://en.wikipedia.org/wiki/Selenite_(mineral) (bawah)
Gipsum dapat ditemukan dalam 5 bentuk:
• Batuan pembawa gypsum, granular dan buram;
mengandung sedikit dolomit, batu kapur &
kadar CaSO4 sebesar 76%.
• Gipsit yang bersifat lunak dan kurang murni
• Alabaster mempunyai bentuk padat, berbutir
halus, berwarna putih dan agak bening.
• Satinspar berbentuk serat dan berkilap (fiber),
seringkali ditemukan dalam lapisan tipis
Gypsum, var. alabaster, tin section,
dengan bentuk kristal.
crossed polars,
• Selenit yang berbentuk kristal dan transparan. Sumber:
https://blogs.nvcc.edu/mineralogy/minerals/g
Sumber: https://www.geologinesia.com/2016/02/gipsum- ypsum/
bukan-batuan-tetapi-mineral.html.
HALIT
• Natrium klorida alami (juga disebut garam
batu; larut dalam air). Terjadi baik sebagai
endapan evaporit di danau dan aliran air
yang asin, atau sebagai endapan sedimen
berlapis, atau sebagai kubah garam.
• Halit dominan terjadi pada batuan
sedimen yang terbentuk dari penguapan
air laut atau air danau yang asin
• Lapisan luas mineral evaporit sedimen,
termasuk halit, dapat dihasilkan dari
pengeringan danau tertutup, dan laut
sempit → tidak ada di Indonesia https://www.mindat.org/min-1804.html
• Kondensasi gas vulkanik eksperimental
oleh Africano et al. (2002) menunjukkan
halit sebagai sublimasi dominan pada
kisaran 450-550OC.
• Studi terbaru menunjukkan halit
berukuran nano menjadi fase kedua
setelah aragonit yang mungkin terutama
disimpan dalam kerangka karang (Motai
et al., 2016).
• Menurut Calas et al. (2021) warna biru
berasal dari nanopartikel logam Na
dengan diameter 2,5–3 nm. Nanopartikel
https://www.mindat.org/min-1804.html
serupa memberikan warna merah pada
villiaumite.
BAGAIMANA ROCK SALT (HALIT,
DLL) DIBENTUK?
Sumber:
http://geologylearn.blogspot.com/2015/1
1/classes-of-sedimentary-rocks.html
Fotomikrograf menunjukkan struktur mikro sampel dari lapisan garam A (457,5 m). Gambar
cahaya terpolarisasi bidang yang ditransmisikan dari sampel yang diiradiasi gamma pada 100 C. a)
Migrasi batas butir bersudut tinggi seperti yang dicatat oleh subbutir memanjang, dan material
baru bebas regangan, yang tumbuh dengan mengorbankan butir lama yg sangat tersubstruktur.
Lebar gambar adalah 11 mm. b) Biji-bijian yang bebas regangan tumbuh dengan mengorbankan
yang cacat. Ukuran beberapa butir baru sebanding dengan ukuran subbutir. Lebar gambar 7 mm.
Sumber: https://lifeinplanelight.wordpress.com/2011/03/08/photomicrograph-tuesday-halite/
The Rainbow Cave of Hormuz Island in
Iran. Sedimentary and SALT ROCKS here
are stacked layer by layer, creating a
smooth colorful surface just like a rainbow
due to their mineral composition. The
color spectrum seen in this cave is about
seventy spectra . The depth of the cave is
about 30 to 40 meters.
Sumber:
https://adventuresoflilnicki.com/hormuz-island-guide-iran/
3
BATUAN SEDIMEN
BIOKIMIA & ORGANIK
SELINTAS 10
BATUAN SEDIMEN BIOKIMIA
• Kenampakan
batugamping terumbu
(reef limestone).
Tampak di sebelah kiri
(panah merah) inti
terumbu, dan di
sebelah kanan (panah
kuning) adalah tepian
terumbu (reef plank)
• Pada bagian inti
terumbu diendapkan
sedimen biokimia
(batugamping), dan di
tepian terumbu
dijumpai batugamping
Foto: kawasan karst Citatah. Foto: koleksi sendiri klastik
MENGIDENTIFIKASI BATUAN SEDIMEN BIOKIMIA-ORGANIK
Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
Komposisi Deskripsi batuan Nama batuan
Semua bereaksi 1. Fosil yang melimpah. Mungkin dalam Batugamping
berbusa (fizz)
dengan asam
bentuk mikrit fosilan
klroida (HCl)
Kalsit 4. Fragmen cangkang disemen secara Batugamping
longgar dengan porositas tinggi Kokina
5. Fragmen fosil mikroskopis berkapur, Batukapur
berwarna putih, lembut
Bahan 12.Fragmen tumbuhan, ringan, warna coklat sampai Batubara
tumbuhan hitam, sering rapuh bitumina
*) Mikrokristalin = kristal-kristal yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop = BIOKIMIA = KIMIA = ORGANIK
▪ Batuan sedimen biokimia dan/atau sedimen organik
adalah batuan sedimen yang dibentuk atau
diendapkan secara dominan karena atau oleh
organisme. Dalam prosesnya, berlaku juga proses kimia,
seperti pada batugamping mikrit. Untuk sedimen
organik, biasanya dibahas tersendiri, contoh: batubara.
▪ Batuan sedimen biokimia terbentuk dari cangkang dan
tubuh organisme bawah air
▪ Organisme hidup mengekstrak komponen kimia dari air
& menggunakannya untuk membangun cangkang dan
bagian tubuh lainnya. Komponen itu termasuk aragonit
(mineral yang mirip kalsit) yang biasanya digantikan
oleh kalsit, dan silika.
Sumber: https://gotbooks.miracosta.edu/geology/chapter9.html (atas) https://www.geologysuperstore.com/product/reef-limestone/ (bawah)
Terumbu masa kini (kiri), contoh tangan batuan batugamping fosilan khas
terumbu (tengah), dan jejak endapan terumbu kecil (kanan)
Sumber: http://geologylearn.blogspot.com/2015/11/classes-of-sedimentary-rocks.html
Fossiliferous limestone (Kope Formation, Upper Ordovician;
Batugamping fosilan dalam bentuk mikrit White Castle Distribution Center outcrop, Kenton County,
Kentucky, USA)
Sumber:
Polawan, Sy. 2019. “Ecotourism Potential of
Batu Gelap Cave, Kutai Kartanegara, East
Kalimantan”, Journal of Physics: Conference
Series 1363 (2019) 012051
IOP Publishing
doi:10.1088/1742-6596/1363/1/012051
Contoh fotomikrograf bagian tipis dari batuan Kemas dari batugamping pasiran (grain-supported limestone)
karbonat lumpuran (mud sopproted carbonate) dumur Perm, termasuk fusulinid dan alga, dalam sayatan tipis.
Kalsit berwarna merah muda; porositas berwarna biru.
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM03_TinkerOld/cm03-step03.htm
BATUAN SEDIMEN ORGANIK
• Batuan sedimen organik adalah batuan yang mengandung sejumlah besar molekul
organik, yaitu molekul yang banyak mengandung karbon, tetapi karbon dengan
ikatan karbon-hidrogen, seperti jaringan lunak tumbuhan dan hewan
• Karbon dalam kalsit (CaCO3) tidak akan membuat kalsit menjadi mineral organik
karena tidak terikat pada hidrogen
• Batuan sedimen organik yang penting adalah BATUBARA
• Sebagian besar batubara terbentuk di lahan rawa yang berdekatan dengan sungai
atau delta; yang beriklim lembab, di daerah tropis hingga sedang dengan syarat
utama tersedianya vegetasi yang menyebabkan kelimpahan bahan organik yang
terakumulasi dalam air asam yang tergenang sehingga mencegah pembusukan dan
menghalangi oksidasi bahan organik
• Dari kondisi tersebut di atas, pada tahap awal terbentuk gambut (peat), kemudian
jika terus berlanjut ribuan sampai jutaan tahun akan terbentuk berturut-turut: lignit
(batubara kalori rendah, bitumina (batubara kalori sedang-tinggi), hingga antrasit
(batubara kalori sangat tinggi).
Pembentukan batubara
(a) Akumulasi bahan organik di dalam kawasan rawa membentuk lapisan gambut; (b) Bahan organik
terkubur dan dipadatkan di bawah sedimen; (c) Dengan penguburan yang lebih tebal, batu bara lignit
terbentuk; (d) Pada kedalaman yang lebih dalam lagi, terbentuk batubara bituminus dan akhirnya antrasit.
Sumber: https://openpress.usask.ca/physicalgeology/chapter/9-3-organic-sedimentary-rocks-2/
Pembentukan batubara dimulai
ketika materi tanaman
terhambat pembusukannya
karena terakumulasi dalam
oksigen rendah, air asam.
Mula-mula terbentuk lapisan
gambut (kiri atas). Peningkatan
panas dan tekanan, maka
gambut berubah menjadi
batubara muda atau lignit
(kanan atas), batubara sedang
atau bituminous (kanan
bawah), dan akhirnya batubara
peringkat tinggi atau antrasit
(kiri bawah).
Sumber: https://openpress.usask.ca/physicalgeology/chapter/9-3-organic-sedimentary-rocks-2/
❑ TANAH DIATOM (Diatomaceous earth) atau
DIATOMIT (Diatomite) adalah batuan
sedimen berwarna terang yang terutama
terdiri dari cangkang silika (frustula) diatom
❑ Tanah diatom adalah batuan lunak dan
rapuh; berdebu dan terasa rapuh seolah-olah
memiliki struktur internal yang halus dan
ringan jika disentuh tangan
❑ Diatomit terdiri dari banyak alga uniseluler
berongga; sering mengapung di air seperti
batu apung, pada awalnya sebelum pori-pori
terisi air. Sifat keroposnya memberikan
Sumber: https://www.sandatlas.org/diatomaceous-earth/
banyak manfaat, sehingga digunakan dalam
industri untuk berbagai aplikasi.
• DIATOMITE, atau tanah diatom, adalah
batuan sedimen biogenik yang jarang dan
khas - berwarna keputihan, seperti tepung,
dan sangat ringan
• Batuan ini tampak cukup lunak, tetapi
partikel penyusun batuan ini adalah silika
(silika opaline) yang memiliki kekerasan
sekitar 6 Skala Mohs, sehingga sangat
abrasif dan luar biasa ringan.
• Batuan ini ditambang untuk digunakan
dalam berbagai macam produk.
• Kebanyakan orang menemukan diatomite
Sumber:
setiap hari sebagai salah satu bahan yang
https://www.flickr.com/photos/jsjgeology/16656348400
digunakan dalam pasta gigi.
4
BATUAN KARBONAT
(Batuan Sedimen Kimia &
Biokimia)
6
Teluk Triton Papua Barat dengan latarbelakang bukit-bukit batugamping terumbu
Sumber: https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/papua-barat/teluk-triton-keindahan-surga-bawah-laut-papua-barat.html
• Batuan sedimen biokimia terbentuk ketika
organisme menggunakan bahan terlarut di udara
atau air untuk membangun jaringan mereka
• Batugamping TERUMBU (reef) adalah sedimen
biokimia yang sangat penting, baik di masa kini
maupun di masa lalu
• Lebih dari 50% batuan sediman kimia dan
biokimia adalah BATUAN KARBONAT. Karena itu,
penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang
batuan karbonat.
Sumber:
https://www.wildernesstravel.com/trip/indonesia/coral-triangle-private-boat-snorkeling/send-details (atas)
https://geologi.esdm.go.id/assets/media/content/content-geomagz-vol-1-no-3-tahun-2011.pdf (bawah)
MANFAAT TERUMBU (REEF) DI MASA KINI
• Terumbu karang adalah ekosistem yang paling beragam di
dunia; sering disebut : rainforests of the sea
• Ribuan spesies karang telah ditemukan; beberapa hidup di
laut tropis yang hangat, dangkal; dan lainnya di kedalaman
laut yang dingin dan gelap
• Kl 25% ikan laut bergantung pada terumbu karang yang sehat
• Terumbu karang melindungi garis pantai dari badai dan erosi,
menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, tempat
rekreasi; juga sumber makanan dan obat-obatan baru.
• Lebih dari setengah miliar orang bergantung pada terumbu
karang untuk makanan, pendapatan, dan perlindungan
Sumber: https://www.papuaparadise.com/news/saving-raja-ampats-marine-biodiversity/
MANFAAT TERUMBU (REEF) DARI MASA LALU
• Untuk belajar ilmu geologi,
khususnya sedimentologi tentang
proses endapan di laut
• Mengetahui kehidupan dan
lingkungan pantai – laut purba
• Banyak reservoir migas yang
menguntungkan terdapat dalam
endapan terumbu, misal Formasi
Kais, Cekungan Salawati, Papua Barat
Sumber: http://dx.doi.org/10.21660/2017.40.69647
Sumber: https://www.papuaparadise.com/news/saving-raja-ampats-marine-biodiversity/
CONCEPT OF CARBONATE ROCKS
ATAS, dari kiri ke kanan: CALCITE CRYSTALS from the Sweetwater Mine, Viburnum Trend District, Reynolds County, Missouri; 6.2 × 6 ×
3.3 cm; RHODOCHROSITE, Sweet Home Mine, Alma, Colorado; 5.2 × 4.2 × 2.3 cm; SMITHSONITE, Silver Bill Mine, Dragoon Mts,
Cochise County, Arizona; 4.8 × 4.1 × 2.4 cm; DOLOMITE WITH CALCITE AND CHALCOPYRITE from the Picher Field, Tri-State district,
Cherokee County, Kansas; 12.0 × 9.7 × 4.3 cm (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Carbonate_mineral). BAWAH, dari kiri ke kanan:
CALCIUM CARBONATE, CaCO3; ZINC CARBONATE (SMITHSONIT), ZnCO3; IRON CARBONATE (SIDERIT), FeCO3; dan MAGNESIUM
CARBONATE (MAGNESIT), MgCO3. Sumber: http://butane.chem.uiuc.edu/pshapley/Environmental/L26/2.html
CHARACTERISTICS OF
CARBONATE ROCKS
• SATURATION OF Ca ++ IONS IS
CONTROLLED BY
– Evaporation and
– Temperature
• IN OCEANS:
– Partial pressure of CO2 increases with depth.
– Temperature decreases with depth.
• HENCE:
– Solubility of carbonate minerals (aragonite and
calcite) increases with depth.
BIOKIMIA1) PENUMBUHAN
Oolite
(ACCRETIONARY)
TAK KERANGKA
(NON-SKELETAL) PEMECAHAN
Pasta
KIMIAWI (PARTICULATE)
PENUMBUHAN
Oolite
(ACCRETIONARY)
FISIKA-KIMIA2) TAK KERANGKA
(NON-SKELETAL) PEMECAHAN
Pasta
(PARTICULATE)
1)Biokimia merupakan proses utama/ proses mayor; 2) Fisika-Kimia: proses minor; 3) bukan proses langsung, sedikitnya pada siklus ke-2
PROSES PENGENDAPAN BATUAN KARBONAT (lanjutan)
KEADAAN ALAMI CaCO3 PROSES PENGENDAPAN & AKUMULASI BATUGAMPING
Contoh Contoh
AKRESI Terumbu (bioherm, biostrom)
BIOKIMIA PELEPASAN
KERANGKA
Shell
(SECRETIONARY) AGREGASI Tepian terumbu (bioherm, biostrom)
• PARTICULATION – NON-SKELETAL
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT
• Karbonat dikarakterisasi dan dibedakan oleh kemas dan teksturnya,
bukan oleh komposisi mineralnya → Hal ini juga menjadi dasar klasifikasi
batuan karbonat
• Ada banyak cara klasifikasi batuan karbonat, seperti Dunham (1962),
Folk (1959), dll → Dibahas lebih lanjut tentang klasifikasi Dunham 1962
dengan modifikasi oleh Embry and Klovan (1971)
• Salah satu klasifikasi batuan karbonat terakhir dalam
https://carbonateworld.com/ membagi batuan karbonat menjadi 9 jenis:
1. CALCI-MUDSTONE, 2. WACKSTONE, 3. PACKSTONE, 4. GRAINSTONE, 5.
FLOASTONE, 6. RUDSTONE, 7. BRECCIA, 8. BOUNDSTONE, 9. DIAGENETIC
TEXTURE → menjadi tugas kuliah
DUNHAM’S CARBONATE ROCK TEXTURE CLASSIFICATION (1961)
with modifications by Embry and Klovan (1971)
• Dunham (1962) menghasilkan klasifikasi
batuan karbonat berdasarkan tekstur
pengendapannya. Dia mencatat bahwa
ada beberapa fitur tekstur yang sangat
berguna dalam mengklasifikasikan batuan
karbonat, yaitu: (1) ada atau tidak adanya
lumpur karbonat (partikel kurang dari 20
mikron), (2) kelimpahan butiran karbonat
(partikel lebih besar dari 20 mikron), (3)
apakah butir didukung lumpur atau
didukung butir, dan (4) bukti pengikatan
organik selama deposisi.
• Terdapat 11 jenis batuan karbonat sbb: 1.
MUDSTONE, 2. WACKSTONE, 3. FLOASTONE, 4.
PACKSTONE, 5. GRAINSTONE, 6. RUDSTONE, 7.
BOUNDSTONE, 8. FRAMESTONE, 9. BINDSTONE,
10. BAFFLESTONE, & 11. CRYSTALINE
TEXTURE TYPES
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
MUDSTONE: Batuan karbonat
lumpuran yang mengandung
butiran kurang dari 10 persen
(Dunham, 1962). Umumnya
menunjukkan air tenang dan
organisme penghasil butiran
kurang berkembang (energi
pengendapan rendah).
Foto (kanan): Sayatan tipis dari mudstone
(batulumpur) yang terdiri dari lumpur
batugamping dengan fragmen fosil kurang
dari 10 persen. Fosil mengapung di matriks
lumpur-batugamping.
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
WACKESTONE: Batuan karbonat
berlumpur yang mengandung lebih dari
10 % butir (Dunham, 1962). Umumnya
menunjukkan ling. Pengendapan air
yang tenang dan organisme penghasil
butiran kurang berkembang (energi
pengendapan energi rendah). Bila
butiran sangat besar, Embry dan Klovan
(1971) menyebut karbonat ini sebagai
"batu mengapung” (FLOATSTONES)
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
Foto (kiri): FLOATSTONES yang
terdiri atas kaprinid besar
(rudist) yang mengambang di
lumpur kapur (batugamping).
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
PACKSTONE: Batuan karbonat
berlumpur yang didukung oleh
butiran (Dunham, 1962). Lucia
(1999) membagi packstones
menjadi mud-dominated (ruang
pori terisi penuh oleh lumpur)
dan grain-dominated (beberapa
ruang pori intergrain bebas dari
lumpur). Pembagian ini penting
dalam memahami kualitas
reservoir karena lumpur
Foto (atas): Batuan yang ditunjukkan pada menyumbat ruang pori antar
sayatan tipis packstone ini terdiri dari moluska
partikel (butir).
dan fragmen echinoid dalam matriks lumpur-
kapur. Tekstur menunjukkan dukungan butir. Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
• PACKSTONES menunjukkan berbagai sifat pengendapan. Lumpur
menunjukkan proses energi yang lebih rendah, sedangkan kelimpahan
butiran menunjukkan proses energi yang lebih tinggi. Dunham (1962)
memberikan beberapa kemungkinan asal mula packstones:
1) merupakan produk dari wackestones yang dipadatkan
2) hasil dari infiltrasi lumpur awal atau akhir dari sedimentasi yang
sudah bebas lumpur
3) hasil dari produksi butiran yang melimpah di air yang tenang, atau
4) pencampuran dari berbagai sumber sedimen yang berbeda
• Dalam kasus di mana butirannya sangat besar, Embry dan Klovan (1971)
menyebut karbonat ini sebagai "batu dasar“ (RUDSTONE).
RUDSTONE kaya lumpur (foto), terdiri atas fragmen rudist kaprinid besar
dan lumpur batugamping Fragmen mendukung satu sama lain, dan lumpur
terdapat di dalam ruang antara fragmen.
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
GRAINSTONE: Batuan karbonat
bebas lumpur, yang didukung
oleh butiran (Dunham, 1962).
Grainstone umumnya diendapkan di lingkungan energi sedang
hingga tinggi, tetapi signifikansi hidrauliknya dapat bervariasi.
Dunham (1962) memberikan beberapa kemungkinan asal-usulnya:
(1) diproduksi di lingkungan berenergi tinggi dan produktif butiran
dimana lumpur tidak dapat menumpuk, (2) diendapkan oleh arus
yang menjatuhkan butiran dan memotong lumpur ke daerah lain,
atau (3) mungkin merupakan produk penghilangan laumpur dari
sedimen berlumpur yang telah diendapkan sebelumnya. Dalam
kasus di mana butirannya sangat besar, Embry dan Klovan (1971)
menyebut karbonat ini sebagai "batu dasar“ (RUDSTONE).
Foto atas: Sayatan tipis batuan butir (grainstone) menunjukkan butiran
yang tersusun atas kerangka dan intraklas; tidak ada lumpur, dan butiran
saling mendukung. Warna biru menujukkan pori-pori.
Foto bawah: Rudstone bebas lumpur dalam sayatan tipis, tampak terdiri Sumber:
atas fragmen kaprinid (rudist) besar. Tidak ada lumpur yang di ruang pori. https://www.beg.utexas.edu/lmod/_I
OL-CM01/cm01-step03.htm
Pori-pori diisi oleh semen.
• BOUNDSTONE: Batuan karbonat yang menunjukkan tanda-tanda terikat
selama pengendapan (Dunham, 1962). Embry dan Klovan (1972) lebih
jauh memperluas klasifikasi batu karbonat ini atas dasar strukturnya ke
dalam subdivisi:
1) FRAMESTONE: organisme membangun kerangka kerja yang kaku
2) BINDSTONE: organisme mengerak dan mengikat sedimen lepas
bersama-sama, dan
3) BAFFLESTONE: organisme tidak membentuk kerangka atau
mengikat sedimen bersama-sama tetapi menyediakan kawasan
lindung bagi sedimen untuk menumpuk dengan mengacaukan arus.
• Boundstones umumnya disimpan di lingkungan energi yang lebih tinggi,
di mana arus dapat memberikan nutrisi kepada organisme yang
membentuk boundstone, serta membawa produk limbah.).
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
• BOUNDSTONE (kiri atas), singkapan, merupakan
kerangka yang tersusun dari karang (corals). Karang
tongkat tumbuh menempel satu sama lain, membentuk
kerangka karang
• FRAMESTONE (kanan bawah), singkapan, berupa
kerangka yang tersusun dari karang masif. Karang
tumbuh melekat satu sama lain, membentuk bingkai
yang kaku
• BINDSTONE (kiri bawah) dari sebuah core slab dicirikan
oleh matriks wackestone yang diikat oleh lapisan-lapisan
organisme pengikat
• BAFFLESTONE (kanan bawah), singkapan, terdiri atas
hidrozoan bercabang. Cabang-cabang ini pada saat
pengendapan, mengacaukan gelombang dan energi
arus, sehingga memungkinkan material berbutir halus
diendapkan di antara cabang-cabang hidrozoan. Bahan
berbutir halus ini menambah massa karang.
BATUGAMPING KRISTALIN
(Crystallin): Batuan karbonat
yang tidak memiliki ciri
tekstur pengendapan.
Dolomitisasi besar-besaran
biasanya menjadi penyebab
hilangnya tekstur asli
pengendapan
Foto: Sayatan tipis yang terdiri atas kristal dolomit yang menggantikan batuan karbonat
asli, sehingga menghilangkan tekstur batuan asli. Ketika tekstur batuan karbonat asli
telah dikaburkan oleh diagenesis, maka bentukan akhir itulah yang disebut kristal.
Sumber: https://www.beg.utexas.edu/lmod/_IOL-CM01/cm01-step03.htm
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT, menurut carbonateworld.com, images (1)
Sumber: https://carbonateworld.com/carbonate-atlas/carbonate-rock-classification/images/
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT, menurut carbonateworld.com, images (2)
Sumber: https://carbonateworld.com/carbonate-atlas/carbonate-rock-classification/images/
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT, menurut carbonateworld.com, images (3)
Sumber: https://carbonateworld.com/carbonate-atlas/carbonate-rock-classification/images/
5
DISKUSI, TUGAS &
EVALUASI PEMBELAJARAN
10
DISKUSI
1. https://www.usgs.gov/media/images/outcrop-middle-portion-glen-rose-limestone-texas
2. http://geologyhub.com/coquina-limestone-sedimentary-rock/
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Travertin
4. http://ratw.asu.edu/aboutrocks_chemicalsedimentary.html#:~:text=Chemical%20sedimentary%20rocks%20form%20by,will%20disso
lve%20into%20the%20water.
5. https://study.com/learn/lesson/chemical-sedimentary-rock-types-examples.html
6. https://en.wikipedia.org/wiki/Oolite
7. https://www.gemsociety.org/article/polishing-halite-salt-crystal/
8. http://zoefact.com/assign/science/geographic-minerals/micrite.html
9. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23988531/#:~:text=The%20difference%20is%20explained%20on,distorting%20of%20the%20carb
onate%20groups.
10. http://www.quartzpage.de/gen_types.html
11. https://opentextbc.ca/physicalgeology2ed/chapter/6-2-chemical-sedimentary-rocks/
12. https://www.alexstrekeisen.it/english/sedi/carbonatic.php
13. https://geologyistheway.com/sedimentary/limestone/
14. https://jrisetgeotam.lipi.go.id/index.php/jrisgeotam/article/view/56/pdf_58
15. https://www.geologinesia.com/2017/01/5-jenis-batu-gamping-batu-kapur.html
TERIMA KASIH