Anda di halaman 1dari 21

SEDIMEN NON KLASTIK

“BATUAN KARBONAT”
 DEFENISI :
- batuan yang disusun oleh garam-garam karbonat
- batuan yang mengandung material karbonat > 50%,
terssun oleh partikel karbonat klastik yang
tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitat
langsung (Reijers & Hsu, 1986)
- Batugamping adalah batuan yang mengandung
kalsium karbonat hingga 95 % (Reijers & Hsu, 1986)

 ROSESNYA :
1. Organik : pertumuhan (reef) , Tekstur Kerangka

2. Kimia : Tekstur : Kristalin/afanitik

3. Mekanik : berasal dari proses organik maupun kimia


Tekstur Klastik
 TEKSTUR :
1. Ukuran Butir
2. Bentuk
3. Sortasi
4. Porositas
5. Komponen penyususn
a. Menurut Folk
- Allochemical (butiran) : Intraklas, biochemical/Fosil,
chemiclastic (ooit, pellet)
- Matrik /mikrit
- Semen/spari
b. Menurut Tucker (1991) :
- Non skeletel grain : Ooid, Pisoid, Peloid, Pellet,
agregat, intraklas
- Skeletel grain : seluruh mikrofosil (butiran, pecahan
fosil besar, pertumbuhan (reef)
- Matrik /mikrit
- Semen/spari
 KOMPONEN :
1. Ooid, Butiran karbonat berbentuk bulat/elips,
ukuran < 2 mm dengan struktur satu atau lebih lamina
yang konsentris
2. Pisoid, sama dengan ooid, tapi berukuran > 2 mm
3. Peloid, butiran karbonat bentuk bulat, elips atau meruncing
berukuran 0,1-0,5 mm, disusun oleh mikrit tanpa struktur
dalam
4. Pellet, butiran berukuran < 1 mm, bentuk spheris atau elips
dengan komposisi CaCO3 , secara genetik merupakan
kotoran dari organisme
5. Agregat dan Intraklas, fragmen batuan karbonat
6. Mikrit, merupakan mikrokristalin kalsit/aragonit berukuran
< 20 milimikron, awalnya lumpur karbonat berwarna keruh
dan dapat mengalami kristalisasi menjadi mikrit
7. Sparry, merupakan semen pengikat antar butir dan
mengisi rongga pori, berupa semen kalsit granular
berukuran lebih kasar dari mikrit, berwarna lebih jelas
Komponen Karbonat
Gbr. ???
P
O
R
O
S
I
T
A
S

Gbr K29-33
 KASIFIKASI PENAMAAN
1. A.W.Grabau (1904)
2. R.L.Folk (1959, 1962)
3. R.J. Dunham (1962)
4. Embry dan Klovan’s (1971)
5. Mount (1985)

Gbr. K26-K28
Case :

Batuan karbonat berwarna keruh keabuan, dominan


berukuran 0,3 – 1,6 mm, sortasi sedang disusun oleh ooid
(45 %), pelet (15 %), kuarsa (10 %), foraminifera (7 %)
dalam masa dasar lumpur karbonat, porositas intergranular

Ditanya : Tentukan Nama batuan karbonat tersebut !


DIAGENESA BATUGAMPING
 Defenisi (Ginsburg, 1957) :
adalah proses-proses fisika-kimia, biologi dan fisika yang mengubah
sedimen selama proses pengendapan sampai litifikasi pada temperatur
dan tekanan yang rendah (sebelum kondisi metamorfosa), yang dapat
terjadi dipermukaan maupun di bawah permukaan.

 Proses-proses diagenesa (Kusumadinata, 1987) :


1. Proses pengisian pori oleh mikrit atau mikritisasi
2. Proses litifikasi atau pengerasan, meliputi sementasi dan
polimorfisme
3. Proses Neomorfisme, meliputi rekristalisasi dan replacement
Rekristalisasi : ubahan mineral menjadi mineral sejenis dengan
tekstur yang berbeda. Replacement : proses perubahan mineral
dengan mineral lain yang berbeda komposisinya (Folk,1965)
Gbr.K24-25
4. Proses pelarutan : proses perubahan mineral yang kurang stabil
menjadi lebih stabil, umumnya terjadi pada kondisi air kelewat
kelewat jenuh (proses pembentukan porositas sekunder)

 Lingkungan Diagenesa Batugamping (Longman, 1980) :


1. Lingkungan air laut freatik
2. Lingkungan campuran air laut – air freatik
3. Lingkungan air tawar
4. Lingkungan Vados

 Tahapan diagenesa,
berdasarkan proses-proses diagenesa menurut Longman
dibagi atas delapan
……lihat gambar !
BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK
(NON KARBONAT)

 Proses Kimiawi :
- Presipitat : Chert, Ironstone, dolomit, posfat
- Evaforit : gybsum (CaSO4 2H2O), anhidrit (CaSO4), batugaram

 Proses Organik : Batubara (Peat – Lignit- Sub bituminus –


Bituminus – antrasit)

 Proses Biokimia : Diatomea, Rijang

Anda mungkin juga menyukai