3 Klas-Non Klastik
3 Klas-Non Klastik
Batuan karbonat yi bat sedimen dng komposisi karbonat (CaCO3) >50%, Berdasarkan ukuran
dan bentuknya (teks-tur) Dunham (1962) membagi partikel-partikel sebagai penyusun kerangka
batuan karbonat menjadi 2 yi butiran karbonat (allochems) dan lumpur karbonat (mikrit/
mikrokristalin kalsit & sparit).
Ukurtan, hubungan dan proporsi/ratio ketiga komponen penyusun bat karbonat tsb, digunakan
al, untuk:
- Pengklasifikasian (klastik, non klastik)
- Mekanisme pembentukannya (autokton , allokton)
- Porositas (primer, sekunder)
- Lingkungan pengendapan
- Indek energi pembentukannya
- Diagenesa, dll
Untuk mengetahui hubungan dan proporsi ketiga komponen penyusun tsb dalam rangka studi
bat karbonat di laboratorium, digunakan metoda-metoda al: (lihat SAP Praktikum & Lampiran
Petunjuk praktikum sedimentologi)
- Metoda test asam,
- Metoda noda kimia (staining )
- Metoda residu tak larut
- Metoda kalsimetri
- Metoda etsa
- Metoda sayatan tipis
Pada batuan karbonat klastik, selain disusun oleh butiran karbonat, juga sebagai unsur
pengotor (impuritis) berupa detritus asal terrigen, atau butiran disekitarnya (litoklas atau
intraklas) seperti halnya batuan silisiklastik.
Penamaan/ sinonim:
Batuan karbonat, endapan karbonat, batugamping (limestone), batukapur, calcareous tufa, calc
tufa, dolomit, dolostone, batugamping terumbu, batugamping lempungan, batugamping
konglomeratan, dll.
a) Butiran karbonat (allochem), berupa al: hasil rombakan dr batuan yg telah ada sebelumnya.
Baik berasal dari lumpurnya maupun pecahan batuan yg keras, yg berasal dr seki tarnya/
intraklas (relatif dekat) atau dr tempat yg jauh (lithoklas), dan terbentuk sesaat setelah
pengendapan
b) Mikrit, terdiri dari lumpur karbonat berukuran mikrokristalin (< 4m), merupakan matrik dari
batugamping bioklastik, yang bisa terbentuk secara mekanis maupun kimiawi, di beberapa
batugamping (modern) mikrit merupakan proses biogenik pada saat pengendapan
berlangsung. Secara mikroskopis berwarna keruh kecoklatan.
c) Sparite (sparry calcite cements), merupakan hasil precipitasi kalsit, yg mengisi ruang antar
butir atau rekahan pada saat diagenesa. Secara mikroskopis berwarna jernih.
Di
tio
ag
en
fra ec
is
Klasifikasi bat karbonat, scr deskriptif yi berdasarkan ukuran butir dibagi menjadi 3 yi:
- Calcarudit, yi batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran > 2mm.
- Calcarenit yi batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran 2mm – 62 m
- Calsilutit, batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran > 62 m.
Jenis tekstur Jenis batuan Klasifikasi bat karbonat, Embry & Klo-
Lumpur sedikit/ van (1962), yg mrpkn pengembangan
Didukung Grainstone
tidak hadir butiran dari klasifikasi Dunham (1962), yi
Packstone
Lumpur hadir a) Bat karbonat Autocthonous, dng
Didukung Butir>10% Wackstone
lumpur Butir<10% Mudstone partikel organik yg saling terikat
Komponen terikat saat pengendapan pada waktu pengendapan spt:
Boundstone
- Bafflestone (partikel organisme/
Batugamping
Tekstur tidak teramati dng jelas
kristalin fosilnya menyerupai tangkai),
Klasifikasi bat karbonat, menurut Folk (1959), yi berdasarkan proporsi kerangka bat (allochems,
mikrit & sparit), mem bagi menjadi 4 kelompok/ tipe.
a) Kelompok bat karbonat kaya allochem (>10%), dimana volume sparite > mikrit
b) Kelompok bat karbonat kaya allochem (>10%), dimana volume mikrit > sparite.
c) Kelompok bat karbonat miskin (<10%) allochem, dimana volume sparite > mikrit.
d) Biolithic
Micrite,dismicrite,dolomicrite
% komposisi allochem
Allochem 1- 10%
>25% intraclast Intrasparite kaya mikrit
Intramicrite
Allochem < 1%
Oosparrudite Oomicrudite Oolite
>25% oolite kaya mikrit
Oospartie Oomicritie
<25% intraclast
Fossiliferous
<25% oolite
Sedimen karbonat (modern) awalnya adalah berkomposisi min aragonit (karbonat dengan Mg
kalsit tinggi dan Mg kalsit rendah), unsur tsb mengalami ubahan saat diagenesa (dolomitsasi,
silisifikasi), shg kehilangan unsur Mg kalsit tinggi. Umumnya batuan karbonat mrpkn endpn laut
dangkal (supratidal – shallow sub tidal). Namun ada beberapa batuan karbonat diendapkan
pada, danau, lingkungan laut dalam (pelagik), maupun dengan mekanisme turbidit.
Hadir nodul batugamping calretes/ caliche, bisa merupakan penciri pensoilan (soillisasi)
batugamping.
Seperti halnya batupasir silisiklastik, maka klasifikasi batugampingpun dapat dibedakan dari
unsur penyusun/ukuran butir/mineral utama, contoh klasifikasi batuan sedimen berdasarkan
ratio komposisi mineral lempung (silika/SiO3), dan mineral kalsit (CaCO3) (Pettijohn), sehingga
didapat 6 batuan; spt: Dolomit/ dolostone, yi; jenis batugamping dng komposisi CaMg (CO3)2
Chert
Chert adalah bat yg keras, rapuh tersusun oleh silika murni dng pecahan konkoidal hingga
menyerpih, kilap kaca.
Sinonim:
- Jasper: chert dg warna kuning merah, coklat, atau hijau
- Flint: kriptokristalin chert berwarna abu-abu hingga hitam dg pecahan konkoidal, dimana
warnanya dipengaruhi oleh material organik yang dikandungnnya.
- Porcellanite: chert dengan densitas rendah berwarna buram yang mempunyai tekstur dan
kenampakan spt porselin yang tidak dipoles.
- Novaculite: chert sangat padat, tekstur permukaan rata, warna putih susu.
- Diatomite: bat tersusun oleh cangkang-cangkang dia-tom, kekuningan, merah atau coklat,
porous dan rapuh.
- Radiolarite: sifatnya sama dng diatome tersusun oleh tanah radiolarian.
- Tripoli; bat silikaan sangat ringan & porous, berwarna putih, abu-abu, merah atau kuning,
permukaan kasar produk pelapukan (pencucian atau hidrasi) dari batugamping silikaan atau
silifikasi tidak sempurna pada batugamping,
Komposisi:
Terdiri dari: min kalsedon (fibrous), opal (min hidrous sili ka), kristobalit (kuarsa polymorph,
metastabile), quarzitre ( kuarsa, fibrous), lutecine.
Genesanya:
a. Merupakan produk alterasi dari batuan-batuan vulkanik, seperti monmorilonit, dan gelas
vulkanik.
b. Presipitasi yang berasal dari pelarutan cangkang atau organisme silikaan (radiolaria)
c. Replacement pd batuan karbonat.
Keberadaannya: sebagai nodul, atau berlapis.
Fosfat
Fosfat (Fosforit) adalah bat sedimen yang tersusun oleh mineral fosfat (apatit). Jenis-jenis apatit
yi: flouroapatite, chlorapatite dan hydroxyapatite.
Genesanya:
- Akumulasi coprolite, fragmen-fragmen tulang ikan dan organisme lain yang terjadi pada saat
suplai material dari darat terhenti.
- Terbentuk dilingkungan laut, biasanya di dalam kondisi anaerob.
Batuan Karbonan
Kelompok ini merupakan bat sedimen non klastik yang disusun oleh unsur karbon, atau residu
material organik. Jenis residunya al:
Humus (yi akumulasi residu organik dari bag paling atas dari litosfeer, terutama di dalam soil),
Peat ( yi residu organik yang terbentuk hampir di sembarang kondisi yang berhubungan dengan
rawa berair tawar)
Bat sedimen yg pembentukannya karena proses pre sipitasi kimiawi, contoh ironstone, endapan
evaporit
Komposisinya:
Unsur oksida (magnetit, hematit). Unsur hidroksida (goethite merupakan replcement dari
ooid), Unsur karbonat (siderit, sparit, mikrit). Unsur silikat (chomosite, greenalit, glaukonit,
replacement ooid). Unsur Sulfida (pirit dan pirhotit).
Jenis-jenisnya
- Bog iron deposits: yang terbentuk di lingkungan rawa, danau di daerah glasiasi.
Evaporit:
Merupakan bat sedimen authigenik yang terbentuk oleh proses presipitasi air asin yang
terkonsentrasi oleh proses evaporasi. Konsentrasinya dapat berupa min sulfat, halida,
Jenisnya, al:
- Min Halida, yang umum dijumpai, contoh Halite (NaCl) warna gelap–terang, massiv,
berlapis. Jenis halit ini dapat mengalir dalam kondisi padat pada suhu dan tekanan relatif
rendah membentuk salt dome.
Teori kejadiannya: (berdasarkan Eksperimen USIGLIO 1849):
Pada saat volume asal air laut dikurangi hingga tinggal 1/2nya, oksidasi besi dan CaCO3
terbentuk. Pada saat volume air laut tinggal 1/5nya gypsum akan terendapkan. Pada saat
volume air 1/10nya, NaCl mulai mengkristal dan Pengurangan volume lebih lanjut akan
membentuk Mg-Sulfat & Mg Khlorida, terakhir akan terbentuk Na Br & KCl
Batuan piroklastik adalah batuan yg disusun oleh material hasil aktifitas erupsi gunungapi (yg
bersifat eksplosif, atau effusif) yg kemudian terkonslidasi/litifikasi. Material tsb belum mengalami
transport ataupun rework oleh media air atau glasial.
Peristilahan:
Piroklastik, autoklastik, epiklastik
Proses yang membentuk bat vulkanikklastik:
1) Epiclastic fragmentation.
Material hasil erupsi dari pusat gn api (tepra) terlempar melalui udara, kemudian jatuh di
permukaan dan teronggokan, Jenis batuannya:
a. Agglomerat (material terdiri dari bom, Ub 64 mm)
c. Pumice-fall deposit
- Komposisi vesikulated viskositas tinggi magma andesit – riolit (andesit-riolit-fonolit-trakhit)
- Tipe erupsinya : sub-pilihan, pilian, ultrapilian.
- ukuran butir: kasar (>64mm) dekat/pada vent, terdiri dri frg litik dan pumis berukuran blok
dan bom
- tebal endapan dlam satu letusan maksimum mencapai > 10 m, bahkan yang terdekat dg
vent bisa mencapai 25 m
d. Ash-fall deposit
- Dpt dihasilkan oleh semua proses piroklastik, contoh erupsi pheatomagmatis menghasilkan
endapan berbutir halus kadang-kadang disertai debu berbentuk pelet, berukuran lapili
- Tebal endapan sangat tipis<1mm di dekat vent, di bagian bawah.
- Warna merah muda, adanya kayu terbakar, thermal remanet magnetisation merupakan
ciri non-ignimbrite untuk membedakan dengan endapan pumiceous mud flow.
b. Ground-surge deposit
- Berasosiasi dengan aliran piroklastik di bagian bawah
- Endapan debu & pumis berlapis
- genesanya: (a) berasal dari direct low concentrasi blast, (b) collapse dari kolom erupsi
vertikal terdahulu/awal (c) the flow-heads of pyroklastic flow.
b. Scoria-flow deposits
- Endapan mengikuti topografi, sortasi buruk.
- Komposisi debu basaltis-andesitis, lapili vesikuler, atau pecahan scoria berukuran
mencapai 1 m.
- Struktur reverse graded bedding, di bagian bawah: lapisan berbutir halus.
- Gas segregation pipes, kayu terbakar.
c. Pumice-flow deposits/ignimbrite
- Endapan sortasi buruk, masif terdiri material debu, blok, dan bom lapili, mencapai 1 m
- Struktur reverse graded bedding & normal, kadang-kadang di bagian bawah: lapisan
berbutir halus.
Mud flow
Mud flow adalah jenis batuan, dimana material piroklastiknya merupakan hasil dari aliran
lumpur volkanis (kasar-halus). Proses ini dapat terjadi akibat adanya erupsi gn api, atau tanpa
adanya erupsi gn api. Jenis ini disebut lahar ataupun tanda
VOLCANIC ERUPTION
EFFUSIFE EXPLOSIVE
Lava flows mass flow Traction
(Syn-volcanic intrusions) Suspension
RESEDIMENTATION
WEATHERING, EROSION
REWORKING & (POST-ERUPTIVE)RESEDIMENTATION
Volcano
slope Py
ro c
las
tic Fallout into water
flo
w Se c
on da
ry flo
w F low from la n Floating pumice
d i nto m .a.l 1
Wate
r
Slump
& flo wArea of slumping
Volcaniclastic Volcaniclastic Turbidity
grains Sedimen Pryoclastic fall deposit currents &
Bombs- Blocks- Agglomerat Volcaniclastic flow deposit mass flow
ejected
fluid Ejected - ignimbrites (fluidized ash+ flows)
solid Volcanic - base surge deposits
64 mm breccia - mud flow (lahar deposit)
Lapili Lapilistone
2 mm Hyaloclastites: fragmented &
Ash Vitric granulated basaltitic lava through contact with water
0.06 mm Tuff Lithic
Dust
Cristal
Gambar III. Illustrasi terbentuknya partikel/butiran volkanik hingga proses sedimentasi dan lit ifikasi