Anda di halaman 1dari 8

1.

Batuan karbonat (limestone)

Batuan karbonat yi bat sedimen dng komposisi karbonat (CaCO3) >50%, Berdasarkan ukuran
dan bentuknya (teks-tur) Dunham (1962) membagi partikel-partikel sebagai penyusun kerangka
batuan karbonat menjadi 2 yi butiran karbonat (allochems) dan lumpur karbonat (mikrit/
mikrokristalin kalsit & sparit).

Kerangka batuan karbonat


C Butiran (allochem)berukuran >0,02 mm
P Detrital (intraklast, lithoklast)
P Skeletal(koral,molluska,crinoid,ganggang,foram)
P Pellets (fecal, favreina)
P Lumps (bathyroidal, incrusted, grapstone)
P Konsentrik(oolit, pisolit, onkolit)
C Semen (sparite) berukuran 0,002-1 mm
C Mikrit (lumpur karbonat) berukuranK4

Ukurtan, hubungan dan proporsi/ratio ketiga komponen penyusun bat karbonat tsb, digunakan
al, untuk:
- Pengklasifikasian (klastik, non klastik)
- Mekanisme pembentukannya (autokton , allokton)
- Porositas (primer, sekunder)
- Lingkungan pengendapan
- Indek energi pembentukannya
- Diagenesa, dll

Untuk mengetahui hubungan dan proporsi ketiga komponen penyusun tsb dalam rangka studi
bat karbonat di laboratorium, digunakan metoda-metoda al: (lihat SAP Praktikum & Lampiran
Petunjuk praktikum sedimentologi)
- Metoda test asam,
- Metoda noda kimia (staining )
- Metoda residu tak larut
- Metoda kalsimetri
- Metoda etsa
- Metoda sayatan tipis

Komposisi batuan karbonat:


Penyusun utama batuan karbonat adalah: mineral kalsit (CaCO3), hadir sebagai allochem,
mikrit atau sparit. Selain mineral kalsit, dijumpai dalam jumlah sedikit aragonit (CaCO3), dolomit
(CaMg(CO3)2, magnesit (MgCO3), siderit, ankerit, rodoksit dll

Pada batuan karbonat klastik, selain disusun oleh butiran karbonat, juga sebagai unsur
pengotor (impuritis) berupa detritus asal terrigen, atau butiran disekitarnya (litoklas atau
intraklas) seperti halnya batuan silisiklastik.

Penamaan/ sinonim:
Batuan karbonat, endapan karbonat, batugamping (limestone), batukapur, calcareous tufa, calc
tufa, dolomit, dolostone, batugamping terumbu, batugamping lempungan, batugamping
konglomeratan, dll.

Penamaan batuan karbonat mengandung pengertian deskriptip (spt kalkarenit, kalkalutit),


pengertian genetik (batugamping terumbu), maupun adanya unsur impuritis (batugamping
pasiran). Tiga komponen utama penyusun batuan karbonat ini yi:

a) Butiran karbonat (allochem), berupa al: hasil rombakan dr batuan yg telah ada sebelumnya.
Baik berasal dari lumpurnya maupun pecahan batuan yg keras, yg berasal dr seki tarnya/
intraklas (relatif dekat) atau dr tempat yg jauh (lithoklas), dan terbentuk sesaat setelah
pengendapan
b) Mikrit, terdiri dari lumpur karbonat berukuran mikrokristalin (< 4m), merupakan matrik dari
batugamping bioklastik, yang bisa terbentuk secara mekanis maupun kimiawi, di beberapa
batugamping (modern) mikrit merupakan proses biogenik pada saat pengendapan
berlangsung. Secara mikroskopis berwarna keruh kecoklatan.
c) Sparite (sparry calcite cements), merupakan hasil precipitasi kalsit, yg mengisi ruang antar
butir atau rekahan pada saat diagenesa. Secara mikroskopis berwarna jernih.

Klasifikasi bat karbonat, dpt scr deskriptif, genetik,


Disdolved carbonateof the hydrosphere
maupun kombinasi keduanya. Pettijohn (1957)
prec ipitation
Biochemical
& chemecal

mengklasifikasikan 3 kelompok batuan karbonat


berdasarkan genesanya yi:
- Bat karbonat Autocthonous ( non-klastik), disebut
juga intrabasinal, dimana unsur karbonatnya
Endogenetic or terbentuk langsung insitu, akibat proses biokimia
AUTOCHTHONOUS
LIMESTONE - Bat karbonat Allocthonous (klastik), disebut juga
Tufa, coquina, chalk ekstrabasinal, dimana unsur/ detritus karbonatnya
klintite, etc berasal dari hasil transportasi dr tempat lain
(umumnya mengandung > 50% butiran karbonat),
ta l
en nic a

Di
tio

ag

- Bat karbonat Metasomatik, dimana unsur atau


g m ha

en
fra ec

detritus karbonatnya mengalami diagenesa sehingga


es
M

is

sifat dan karakternya berbeda dng batuan karbonat


Exogenetic or Epigenetic or
ALLOCHTHONOUS Diagenesis METASOMATIC asalnya, spt dolomit, batugamping dolomit.
LIMESTONE LIMESTONE
Calcarenite, calcilutite Dolomite, etc
calcarudite, etc

Klasifikasi bat karbonat, scr deskriptif yi berdasarkan ukuran butir dibagi menjadi 3 yi:
- Calcarudit, yi batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran > 2mm.
- Calcarenit yi batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran 2mm – 62 m
- Calsilutit, batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran > 62 m.

Klasifikasi bat karbonat, menurut Dunham (1962), yi berdasarkan tekstur pengendapan


(tekstur mud supported, grain supported, partiel supported) membagi menjadi 4 kelompok/tipe.

Jenis tekstur Jenis batuan Klasifikasi bat karbonat, Embry & Klo-
Lumpur sedikit/ van (1962), yg mrpkn pengembangan
Didukung Grainstone
tidak hadir butiran dari klasifikasi Dunham (1962), yi
Packstone
Lumpur hadir a) Bat karbonat Autocthonous, dng
Didukung Butir>10% Wackstone
lumpur Butir<10% Mudstone partikel organik yg saling terikat
Komponen terikat saat pengendapan pada waktu pengendapan spt:
Boundstone
- Bafflestone (partikel organisme/
Batugamping
Tekstur tidak teramati dng jelas
kristalin fosilnya menyerupai tangkai),

- Bindstone (partikel organisme/ fosilnya saling mengikat, mengeras, menyerupai


geometri tipis & rata),
- Framestone (partikel organisme/ fossilnya membentuk jalinan masif)
b) Bat karbonat Allocthonous, dng partikel berukuran > 2 mm, spt:
- Floatstone (didukung mikrit)
- Rudstone (partikel saling menyangga)

Klasifikasi bat karbonat, menurut Folk (1959), yi berdasarkan proporsi kerangka bat (allochems,
mikrit & sparit), mem bagi menjadi 4 kelompok/ tipe.
a) Kelompok bat karbonat kaya allochem (>10%), dimana volume sparite > mikrit
b) Kelompok bat karbonat kaya allochem (>10%), dimana volume mikrit > sparite.
c) Kelompok bat karbonat miskin (<10%) allochem, dimana volume sparite > mikrit.
d) Biolithic

Btgp, dolomit terubah


Batugamping,dolomit primer

Btgp terumbu(bioherm) – biolithie


Allochem > 10% Allochem < 10%
Sparit>mikrit Mikrit>sparit Btgpg mikrokristalin

Intrasparrudite Intramicrudite Intraklast

Micrite,dismicrite,dolomicrite
% komposisi allochem

Allochem 1- 10%
>25% intraclast Intrasparite kaya mikrit
Intramicrite

Allochem < 1%
Oosparrudite Oomicrudite Oolite
>25% oolite kaya mikrit
Oospartie Oomicritie
<25% intraclast

fosil & pellet

Fossiliferous
<25% oolite

>3:1 Biosparrudite Biomicrudite


mikrit
Biosparite Biomicrite
% Ratio

1:3 - 3:1 Biopelsparite Biopelmicrite Pelletiferous


<1:3 Pelsparite mikrit
Pelmicrite
Klasifikasi bat karbonat, Koesoemadinata (1981), yg mrpkan pengembangan dr bbrp klasifikasi,
khususnya secara deskritif (tekstur) di lapangan, membagi menjadi 4 kelompok/ tipe, yi:
a) Batugamping kerangka, yi komponen utamanya terdiri kerangka organisme yg masih utuh,
terbentuk secara insitu. mempunyai struktur masif (meskipun dari jauh berkesan lapisan),
dapat berbentuk bioherm dan biostrom ( non klastik)
b) Bat karbonat klastik, yi: komponennya bisa fragmen butiran karbonat atau pecahan
cangkang organisme berasal dari proses transportasi spt;
- batugamping bioklastik (frg/cangkang organisme yg telah tertransport),
- batugamping fragmenter (frg dari lingkungan lain, berlapis baik, sering hadir strk sedimen
silang-siur, gelembur gelombang dll)
- batugamping non fragmenter, yi komponennya disusun oleh butiran karbonat spt oolit,
pellets, lumps dll. Keberadaannya sering bergradasi dengan jenis batugamping bioklastik,
batugamping fragmenter.
c) Batugamping afanitik, komponen penyusunnya yi butiran karbonat berukuran < 0,005mm, 
batugmping mikrit, mudstone, batugamping ligrafik.
d) Batugamping kristalin, komponen penyusunnya yi butiran karbonat berukuran kristal kasar,
yg terbentuk daru hasil rekristalisasi batugamping asal pada saat diagenesa.

Untuk batugamping hasil litifikasi lumpur karbonat, analog dengan mudrock.

Sedimen karbonat (modern) awalnya adalah berkomposisi min aragonit (karbonat dengan Mg
kalsit tinggi dan Mg kalsit rendah), unsur tsb mengalami ubahan saat diagenesa (dolomitsasi,
silisifikasi), shg kehilangan unsur Mg kalsit tinggi. Umumnya batuan karbonat mrpkn endpn laut
dangkal (supratidal – shallow sub tidal). Namun ada beberapa batuan karbonat diendapkan
pada, danau, lingkungan laut dalam (pelagik), maupun dengan mekanisme turbidit.
Hadir nodul batugamping calretes/ caliche, bisa merupakan penciri pensoilan (soillisasi)
batugamping.

Seperti halnya batupasir silisiklastik, maka klasifikasi batugampingpun dapat dibedakan dari
unsur penyusun/ukuran butir/mineral utama, contoh klasifikasi batuan sedimen berdasarkan
ratio komposisi mineral lempung (silika/SiO3), dan mineral kalsit (CaCO3) (Pettijohn), sehingga
didapat 6 batuan; spt: Dolomit/ dolostone, yi; jenis batugamping dng komposisi CaMg (CO3)2

Chert
Chert adalah bat yg keras, rapuh tersusun oleh silika murni dng pecahan konkoidal hingga
menyerpih, kilap kaca.
Sinonim:
- Jasper: chert dg warna kuning merah, coklat, atau hijau
- Flint: kriptokristalin chert berwarna abu-abu hingga hitam dg pecahan konkoidal, dimana
warnanya dipengaruhi oleh material organik yang dikandungnnya.
- Porcellanite: chert dengan densitas rendah berwarna buram yang mempunyai tekstur dan
kenampakan spt porselin yang tidak dipoles.
- Novaculite: chert sangat padat, tekstur permukaan rata, warna putih susu.
- Diatomite: bat tersusun oleh cangkang-cangkang dia-tom, kekuningan, merah atau coklat,
porous dan rapuh.
- Radiolarite: sifatnya sama dng diatome tersusun oleh tanah radiolarian.
- Tripoli; bat silikaan sangat ringan & porous, berwarna putih, abu-abu, merah atau kuning,
permukaan kasar produk pelapukan (pencucian atau hidrasi) dari batugamping silikaan atau
silifikasi tidak sempurna pada batugamping,
Komposisi:
Terdiri dari: min kalsedon (fibrous), opal (min hidrous sili ka), kristobalit (kuarsa polymorph,
metastabile), quarzitre ( kuarsa, fibrous), lutecine.
Genesanya:
a. Merupakan produk alterasi dari batuan-batuan vulkanik, seperti monmorilonit, dan gelas
vulkanik.
b. Presipitasi yang berasal dari pelarutan cangkang atau organisme silikaan (radiolaria)
c. Replacement pd batuan karbonat.
Keberadaannya: sebagai nodul, atau berlapis.

Fosfat
Fosfat (Fosforit) adalah bat sedimen yang tersusun oleh mineral fosfat (apatit). Jenis-jenis apatit
yi: flouroapatite, chlorapatite dan hydroxyapatite.
Genesanya:
- Akumulasi coprolite, fragmen-fragmen tulang ikan dan organisme lain yang terjadi pada saat
suplai material dari darat terhenti.
- Terbentuk dilingkungan laut, biasanya di dalam kondisi anaerob.

Bentuknya, nodul, fesal pellet, ooid, pisoid, coprolite.


Coprolite: yi partikel-partikel kotoran binatang (sebagian besar invetebrata) biasanya dengan
panjang 1–15 cm, warna coklat - hitam, dan biasanya berbentuk elongate atau avoid.

Batuan Karbonan
Kelompok ini merupakan bat sedimen non klastik yang disusun oleh unsur karbon, atau residu
material organik. Jenis residunya al:
Humus (yi akumulasi residu organik dari bag paling atas dari litosfeer, terutama di dalam soil),
Peat ( yi residu organik yang terbentuk hampir di sembarang kondisi yang berhubungan dengan
rawa berair tawar)

Pengendapan peat terjadi pada saat:


a. Pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan berjalan cepat.
b. Perkembangan cepat dari senyawa organik yang sulit mengalami proses dekomposisi.
c. Perkembangan kondisi dimana aktivitas hidup dari mikro organisme sangat kecil atau tidak
ada sama sekali
d. Sapropel, yi lanau yang kaya atau tersusun seluruhnya oleh senyawa organik yang
terkumpul di dasar danau, lagoon atau estuari

Jenis-jenis batubara: (Berdasarkan derajat kematangan/ metamorfisme batubara)


a. Lignite; yi batubara warna coklat, biasanya masih menunjukan struktur tumbuh asalnya.
Kandungan uap air tinggi, nilai kalori rendah.
b. Subbituminous coal
c. Bituminous coal; yi jenis batubara mengandung prosentase karbon lebih tinggi dan
prosentase air lebih rendah, dan mudah terbakar.
d. Semibituminous coal
e. Semianthracite coal
f. Anthracite coal; yi batubara warna terang, kilap submetalik, pecahan konkoidal. Kandungan
karbonnya tinggi dan kandungan volatile hydrokarbon rendah, lebih sulit terbakar,
menghasilkan sejumlah besar panas dan sedikit asap.
Coalification (perkembangan material karbonan melalui seri menerus dr lignit-bituminous-
anthracite) meliputi 2 tahap:
a. Biokimia; terjadi selama perubahan material tanaman menjadi peat oleh aktivitas bakteri
b. Geokimia; selama terjadi perubahan fisis dan kimiawi karena pengaruh tekanan, stress dan
temperatur)

Berdasarkan konstitusi fisik (biopetrologis) dari mikroskope, coalificationnya:


a. Vitrain (anthraxylon) yi batubara warna terang, kemilau seperti kaca, glossy, pecahan
konkoidal dan rapuh.
b. Fusain (min arang), yi kayu terkarbonkan yang menyerupai arang, sangat rapuh dan
porous. Kedap pada asahan tipis.
c. Clarain; yi batubara yg mempunyai permukaan halus pada saat hancur melalui bidang yang
tegak lurus terhadap bidng perlapisa, permukaan mengkilap dan menunjukan kilap sutera.
d. Durain, yi batubara buram tak menunjukan kilap, kenampakan seperti tanah, berwarna
hitam atau abu-abu logam, tidak menunjukan perlapisan.

III.4.3. Batuan Sedimen Chemical precipates

Bat sedimen yg pembentukannya karena proses pre sipitasi kimiawi, contoh ironstone, endapan
evaporit

Batuan sedimen kaya besi


Bat sedimen ini termasuk non klastik, ciri khususnya: kaya kandungan/ unsur besi  kandungan
besi normalnya (conto: shale kandungan besinya/ normal = 6.47 % FeO & Fe2O3.

Komposisinya:
Unsur oksida (magnetit, hematit). Unsur hidroksida (goethite  merupakan replcement dari
ooid), Unsur karbonat (siderit, sparit, mikrit). Unsur silikat (chomosite, greenalit, glaukonit, 
replacement ooid). Unsur Sulfida (pirit dan pirhotit).

Jenis-jenisnya
- Bog iron deposits: yang terbentuk di lingkungan rawa, danau di daerah glasiasi.

- Ironstone, terbentuk dilingkungan laut dangkal, komposisinya min hematite, genesanya


berasal dari pelapukan lanjut dari batuan-batuan kontinental (bat beku), gn api bawah laut
atau arus yang membawa besi dari bagian lantai samudra yang lebih dalam.

- Iron Formation. Merupakan perselingan chert. Komposisinya hematit, magnetit, pirit.


Genesanya berasal dari presipitasi material/ hasil aktifivas gn api di samudra.

Evaporit:
Merupakan bat sedimen authigenik yang terbentuk oleh proses presipitasi air asin yang
terkonsentrasi oleh proses evaporasi. Konsentrasinya dapat berupa min sulfat, halida,
Jenisnya, al:

- Min sulfat, contoh gypsum (CaSO4.2H2O), keberadaannya di permukaan. Anhidrit (CaSO4),


dimana pembentu kannya di bawah permukaan. Perubahan dari satu jenis mineral sulfat
kejenis yang lain tergantung gradient geothermal dan salinitas air asin di bawah permukaan.
Anhidrit berubah menjadi gypsum pada kedalaman 100 – 300 m, sedangkan gypsum
berubah menjadi anhidrit pada kedalama 300 –700 m.
Bentuk bat sedimen jenis ini biasanya berbentuk noduler, massive atau berlapis.

- Min Halida, yang umum dijumpai, contoh Halite (NaCl)  warna gelap–terang, massiv,
berlapis. Jenis halit ini dapat mengalir dalam kondisi padat pada suhu dan tekanan relatif
rendah membentuk salt dome.
Teori kejadiannya: (berdasarkan Eksperimen USIGLIO 1849):
Pada saat volume asal air laut dikurangi hingga tinggal 1/2nya,  oksidasi besi dan CaCO3
terbentuk. Pada saat volume air laut tinggal 1/5nya  gypsum akan terendapkan. Pada saat
volume air 1/10nya, NaCl mulai mengkristal dan Pengurangan volume lebih lanjut akan
membentuk Mg-Sulfat & Mg Khlorida, terakhir akan terbentuk Na Br & KCl

III.4.4. Batuan pyroklastik.

Batuan piroklastik adalah batuan yg disusun oleh material hasil aktifitas erupsi gunungapi (yg
bersifat eksplosif, atau effusif) yg kemudian terkonslidasi/litifikasi. Material tsb belum mengalami
transport ataupun rework oleh media air atau glasial.

Peristilahan:
Piroklastik, autoklastik, epiklastik
Proses yang membentuk bat vulkanikklastik:

a. Proses Primary Volcanic, termasuk didalamnya


- Pyroclastic eruption (magmatic explosion, phreatic atau steam explosion, dan phreato
magmatic explosion),
- Autoclastic (quench atau chill – shalter fragmentation, dan flow fragmentation/ auto
breciation)

b. Proses Secondary Surface: termasuk di dalamnya

1) Epiclastic fragmentation.

Endapan Vulkanik klastik.


Klasifikasi:
a. Pyroclastic deposits, termasuk didalamnya 1) Pyroclastic fall deposits, 2) Pyroclastic flow
deposits, 3) Pyroclastic surge deposits.
Untuk ignimbirte: adalah Pyroclastic flow + surge deposits yang terdiri dari sebagian besar
material pumiceous.
b. Hyaloclastic, yi hyaloclastic breccia/ sandstone, termasuk di dalamnya peperite, peperitic
hyalclastic yi gabungan hyaloclastic dengan sedimen

Endapan piroklastik jatuhan:

Material hasil erupsi dari pusat gn api (tepra) terlempar melalui udara, kemudian jatuh di
permukaan dan teronggokan, Jenis batuannya:
a. Agglomerat (material terdiri dari bom, Ub 64 mm)

b. Scoria- fall deposit:


- komposisi basaltis-andesitis, bertekstur vesikuler,
- ukuran butir: di sekitar pusat erupsi(vent) terdiri bom, fragmen hasil percikan. Semakin jauh
Ub relatif lebih halus, dan tebalnya mencapai < 5 m.
- biasanya hasil eruption hawaiian, strombolian.
- Diendapkjan dekat dengan vent (pipa vulkanik) berasosiasi dengan lava spatter cones dan
scoria cone.

c. Pumice-fall deposit
- Komposisi vesikulated viskositas tinggi magma andesit – riolit (andesit-riolit-fonolit-trakhit)
- Tipe erupsinya : sub-pilihan, pilian, ultrapilian.
- ukuran butir: kasar (>64mm) dekat/pada vent, terdiri dri frg litik dan pumis berukuran blok
dan bom
- tebal endapan dlam satu letusan maksimum mencapai > 10 m, bahkan yang terdekat dg
vent bisa mencapai 25 m

d. Ash-fall deposit
- Dpt dihasilkan oleh semua proses piroklastik, contoh erupsi pheatomagmatis menghasilkan
endapan berbutir halus kadang-kadang disertai debu berbentuk pelet, berukuran lapili
- Tebal endapan sangat tipis<1mm di dekat vent, di bagian bawah.
- Warna merah muda, adanya kayu terbakar, thermal remanet magnetisation  merupakan
ciri non-ignimbrite untuk membedakan dengan endapan pumiceous mud flow.

Endapan Piroklastik surge:


a. Base-surge deposit
- genesanya: berasal dari bagian bwah kolom erupsi phreatomagmatik.
- Endapan berlapis, kadang-kadang masif
- Terdiri fragmen non-vesikuler, kristal, litik

b. Ground-surge deposit
- Berasosiasi dengan aliran piroklastik di bagian bawah
- Endapan debu & pumis berlapis
- genesanya: (a) berasal dari direct low concentrasi blast, (b) collapse dari kolom erupsi
vertikal terdahulu/awal (c) the flow-heads of pyroklastic flow.

c. Ash-col\ulds surge deposit


- Ketebalan < 1 m, di bagian atas unit endapan piroklastik aliran
- Lapisan acak/ tak berarah tertentu, lensa-lensa
- Ukuran butir bervariasi tergantung dari piroklastik aliran yang berasosiasi
- Komposisi vitrik, semakin jauh semakin tebal, dapat mencapai > 1m (untuk endapan co-
ignimbrite ash fall dan endapan phreatoplinian)

Endapan piroklastik aliran


Material piroklastik hasil erupsi gnapi. Hasil erupsi ini (yg masih segar) kemudian diendapkan
pada suatu tempat di muka bumi. Sinonimnya hot avalance, glowing avalance, ash flow.
Macamnya
a. Block & ash-flow deposits
- Endapan mengikuti morfologi
- Tekstur endapan sortasi buruk, matrik abu/debu vulka-nik, fragmen terdiri dari blok litik
non-vesikuler, berukuran mencapai 5 m
- Komposisi umumnya monolith (satu jenis)
- Umumnya memperlihatkan Struktur reverse graded bedding, gas segregation pipes, kayu
terbakar.

b. Scoria-flow deposits
- Endapan mengikuti topografi, sortasi buruk.
- Komposisi debu basaltis-andesitis, lapili vesikuler, atau pecahan scoria berukuran
mencapai 1 m.
- Struktur reverse graded bedding, di bagian bawah: lapisan berbutir halus.
- Gas segregation pipes, kayu terbakar.

c. Pumice-flow deposits/ignimbrite
- Endapan sortasi buruk, masif terdiri material debu, blok, dan bom lapili, mencapai 1 m
- Struktur reverse graded bedding & normal, kadang-kadang di bagian bawah: lapisan
berbutir halus.

Mud flow
Mud flow adalah jenis batuan, dimana material piroklastiknya merupakan hasil dari aliran
lumpur volkanis (kasar-halus). Proses ini dapat terjadi akibat adanya erupsi gn api, atau tanpa
adanya erupsi gn api. Jenis ini disebut lahar ataupun tanda
VOLCANIC ERUPTION

EFFUSIFE EXPLOSIVE
Lava flows mass flow Traction
(Syn-volcanic intrusions) Suspension

Coherent lava autoclastic Pyroclastic Pyroclastic Pyroclastic


flowdeposit surge deposit fall deposit
(or intrusion deposit
Welded Welded
Non-welded Non-welded Non-welded

RESEDIMENTATION

Mass flow Traction Suspension

resedimented (syn-eruptive) volcaniclastic deposits

WEATHERING, EROSION
REWORKING & (POST-ERUPTIVE)RESEDIMENTATION

Mass flow Traction Suspension

Volcanogenic sedimentary deposits

PIROKLASTIK AUTOKLASTIK EPIKLASTIK


Fragmentasi yg terbentuk akibat Fragmentasi scr insitu Fragmentasi hasil rombakan bat volkanik
proses yg berhubungan dengan erupsi (akibat proses pelapukan & erosi)

Floating pumice Floating pumice


m .a .l 2
Shards Shards
produced by produced by
Fallout attrition attrition
fall
Pyroclastic

Volcano
slope Py
ro c
las
tic Fallout into water
flo
w Se c
on da
ry flo
w F low from la n Floating pumice
d i nto m .a.l 1
Wate
r
Slump
& flo wArea of slumping
Volcaniclastic Volcaniclastic Turbidity
grains Sedimen Pryoclastic fall deposit currents &
Bombs- Blocks- Agglomerat Volcaniclastic flow deposit mass flow
ejected
fluid Ejected - ignimbrites (fluidized ash+ flows)
solid Volcanic - base surge deposits
64 mm breccia - mud flow (lahar deposit)
Lapili Lapilistone
2 mm Hyaloclastites: fragmented &
Ash Vitric granulated basaltitic lava through contact with water
0.06 mm Tuff Lithic
Dust
Cristal

Gambar III. Illustrasi terbentuknya partikel/butiran volkanik hingga proses sedimentasi dan lit ifikasi

Anda mungkin juga menyukai