Anda di halaman 1dari 4

BATUGAMPING

Batugamping adalah batuan yang tersusun (90 % atau lebih) oleh


mineral-mineral karbonat (kalsit, dolomit, aragonit, magnesit, dll).
Proses biologi dan biokimia merupakan proses yang dominan
dalam pembentukan batuan sedimen karbonat, dengan beberapa
perkecualian seperti misalnya batuan karbonat inorganik melalui
proses presipitasi
Proses diagenesis secara fisik maupun kimiawi akan sangat
berpengaruh dan memodifikasi batuan sedimen karbonat.

MINERALOGI BATUAN SEDIMEN KARBONAT


Mineral penyusun batuan sedimen karbonat yang berumur resen
adalah aragonit (orthorombic) dan kalsit (trigonal).
Pada mineral-mineral tersebut umumnya mengandung magnesium
(Mg) dan strontium (Sr). Mineralogi batuan karbonat modern sangat
tergantung oleh kehadiran (banyak / sedikitnya) butiran skeletal dan
non skeletal.

Komponen Batugamping

NON SKELETAL GRAINS


Ooids
Ooids adalah butiran yang berbentuk bulat atau hampir bulat, dengan
satu atau lebih lapisan melingkar mengelilingi inti dengan diameter
< 2 mm. Nucleus tersebut berupa partikel karbonat atau butiran kwarsa.
Batuan sedimen yang tersusun oleh ooids disebut oolite, apabila lebih
besar disebut dengan pisolite.

Ooids terbentuk pada air yang beragitasi di mana mereka kerap kali
bergerak sebagai sand wave, dune atau ripple oleh arus pasang surut,
badai atau ombak. Mereka bisa terbentuk di lagoon, danau, sungai atau
daerah pasang surut.
Peloids
Peloids merupakan butiran karbonat yang berbentuk spherical
(membulat), silinder, atau menyudut disusun oleh mikro-kristalin
karbonat, tetapi tanpa struktur internal.
Intraklas
Intraklas merupakan butiran karbonat, terdiri dari kelompok
butiran karbonat yang tersemen oleh mikrokristalin karbonat
atau organic matter (bahan organik).

Komponen Skeletal
Komponen skeletal (kerangka/fosil fauna) pada batugamping
mencerminkan distribusi fauna invertebrata dalam ruang dan
waktu.
jenis arus, serta kekeruhan sangat mempengaruhi penyebaran dan
perkembangan organisme.

Perlu diperhatikan pada sayatan tipis:


- Bentuk dan ukuran fosil. Pada sayatan tipis yang diamati adalah
dua dimensi, oleh karenanya dianjurkan untuk membuat sayatan
dengan arah berbeda untuk fosil yang sama
- Mineralogi, meskipun batugamping komposisi utamanya kalsit,
tetapi bisa jadi ada bagian-bagian yang telah terdolomitkan atau
tersilisifikasi
- Adanya spine, keadaan fosil (utuh, pecah, terabrasi), porositas.

Komponen fosil: Foraminefera (besar dan kecil)


Moluska (gastropoda, pelisipoda, cepalopoda, bivalve),
Brachiopoda, Koral, Ganggang, Trilobita, Ostrakoda, dll.

MIKRIT
Mikrit (microcrystalline) merupakan butiran batugamping sangat halus
(< 4üm), dibawah mikroskop umumnya berwarna putih buram (gelap).
Pengamatan electron microscope memperlihatkan bahwa mikrit tidak
homogen, tetapi ada yang halus dan ada yang kasar, dengan batas
inter-kristalin ada yang planar, curve, tidak teratur dan ada yang suture.

Pada diagenesis alteration, mikrit sering kali digantikan oleh butiran


yang lebih kasar (5-15 um) berupa mosaic microspar.
Lumpur karbonat (mikrit), pada saat ini bisa terbentuk pada lingkungan
pasang-surut, shallow lagoon, hingga lantai samodra dalam

Menurut Neuman & Land (1975), lumpur karbonat ini berasal dari
(1) disagregasi secara mekanik dari butiran karbonat
(2) bioerosion
(3) presipitasi secara kimiawi atau biokimia
(4) disagregasi dari ganggang hijau
(5) perulangan deposisi dan erosi di daerah pasang surut

Klasifikasi Batugamping

1. Klasifikasi berdasar besar butir, sangat sederhana dan


sering digunakan untuk mengelompokkan batugamping
Berdasar besar butirnya, batugamping dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu: calcirudite (butiran > 2 mm); calcarenite (butiran antara 2 mm
dan 62 um); dan calcilutite (butiran < 62 um).

2. Klasifikasi Folk (1962), didasarkan atas jenis komponen atau


allochem (partikel atau butiran), dan masadasar (semen umumnya
sparite atau matriks umumnya mikrite) nya.

Singkatan allochem yaitu: bio- untuk butiran skeletal; oo- untuk ooids;
pel- untuk peloids; intra- untuk intraclast, digunakan untuk sparit atau
mikrite yang umumnya dominan

Penamaan bisa juga digabung apabila keduanya dominan, sebagai


contohnya adalah biopelsparite, bio-oosparite. Untuk memberikan
indikasi besar butir, seringkali digunakan kombinasi: biosparrudite;
intramicrudite, dan bila batugamping terbentuk insitu seperti
stromatolite, reef, disebut biolitite.
Allochems dalam Tipe batugamping
batugamping
tersemen oleh dengan matriks
sparite mikrit
butiran skeletal biosparite biosmicrite
(bioklasts)
ooids oosparite oomicrite
peloids pelsparite pelmicrite
intraclasts intrasparite intramicrite
batugamping biolithite batugamping
terbentuk secara fenestral
insitu ..................
dismicrite

Klasifikasi Dunham (1962) berdasar tekstur


grainstone, yaitu apabila batugamping semuanya terdiri dari butiran,
tanpa matriks seperti misalnya bio- atau oosparite
packstone, yaitu apabila butirannya saling bersinggungan tetapi ada
matriksnya, seperti contohnya biomicrite
wackstone, apabila butiran karbonat mengambang pada mikrite
(matriks)
Embry & Klovan (1972), menambahkan istilah / nama untuk batuan
yang lebih kasar, yaitu floatstone dan rudstone, dan type
pertumbuhan organik (briozoa, algae, stromatoporoids, moluska, koral)
yang disebut boundstone (baffelstone, bindstrone, framstone).
Penamaan seringkali ditambahkan komposisi utamanya sebagai
awalan seperti misalnya: oolitic grainstone, pellet mudstone,
crinoidal rudstone.

Komponen asal secara organik tidak menyatu selama Komponen secara organik
pengendapan menyatu selama deposisi
allochem < 10%, diameter > 2 mm allochem > 10%, > boundstone
2 mm

mud supported tanpa


mud

< 10 % > 10 % grain supported mud sup grain sup org. org. org. build
butiran buti acted as encrusting a rigid
ported ported and frame
bafles
binding work
mud wacke pack grain float rud baffle binding frame
stone stone stone stone stone stone stone stone stone

Anda mungkin juga menyukai