3. Sebutkan mineral-mineral yang termasuk dalam kajian mineral industri atau non
logam yang diusahkan dalam skala industri besar ?
Jawab : Komoditi yang termasuk pada kelompok mineral industri adalah barit, batuan
kalium, batuapung, batugamping, batukuarsa, belerang, bentonit, diatomea, dolomit,
fosfat, gipsum, kalsit, gipsum, kalsit, kuarsit, oker, pasirkuarsa, serpentin, talk,
travertin, ultrabasa, yodium, zeolit dan zirkon.
4. Apa yang anda ketahui tentang batuan karbonat ? (uraian dapat meliputi definisi,
materi, proses genetik, keterdapatan dan fungsi manfaatnya)
Jawab :
Definisi : Batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat
lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau
karbonat kristalin hasil presipitasi langsung
Materi : Secara umum batuan karbonat ini mengandung fase primer, sekunder dan
butiran reworked. Fase primer ini merupakan mineral presipitasi yang dihasilkan
oleh organisme, sementara mineral karbonat sekunder dihasilkan oleh presipitasi
alami non organik yang terjadi saat proses diagenesis berlangsung. Material
reworked ini sama dengan mekanisme yang terjadi pada batuan terigen klastik yaitu
hasil abrasi pelapukan batuan sebelumnya.
Genetik : Proses diagnesa sangat berperan dalam menentukan bentuk dan
karakter akhir batuan sedimen yang dihasilkannya. Proses diagenesa akan
menyebabkan perubahan material sedimen. Perubahan yang terjadi adalah
perubahan fisik, mineralogi dan kimia. Pada batuan karbonat, diagenesa
merupakan proses transformasi menuju batugamping atau dolomit yang lebih
stabil. Faktor yang menentukan karakter akhir produk diagenesa antara lain :
a. Komposisi sedimen mula-mula
b. Sifat alami fluida interstitial dan pergerakannya
c. Proses kimia dan fisika yang bekerja selama diagenesa
Keterdapatan : Batuan karbonat terbentuk melalui proses biologis, biokimia dan
presipitasi anorganik larutan CaCO3 di dalam suatu cekungan (Scoffin, 1987).
Menurut (Pirson, 1958), batuan karbonat terbentuk pada lingkungan laut dangkal,
dimana pada lingkungan tersebut tidak terjadi pengendapan material asal daratan.
Hal ini memungkinkan pertumbuhan organisme laut misalnya koral, ganggang,
bryozoa, dan sebagainya. Cangkang-cangkang dari organisme tersebut mengandung
mineral aragonit yang kemudian berubah menjadi mineral kalsit.
Manfaat :